• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

Dalam dokumen ULAR TANGGA (Halaman 64-75)

44 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Hasil analisis data deskriptif pada materi sistem peredaran darah pada kelas eksperimen disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Data Statistik Deskriptif Skor Hasil Tes Belajar Siswa Kelas Pada Kelas Eksperimen.

Statistik Nilai

Pre-test Post-test

Jumlah Sampel 30 30

Skor Maksimum 56.6 93.3

Skor Minimum 33.3 70.0

Mean 41.190 83.417

Varians 34.874 38.715

Range 23.3 23.3

Standar Defisiasi 5.9054 6.2221 Sumber: (Data Lampiran D.1)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen menggunakan 30 sampel. Pada kelas eksperimen yang diberi diberi perlakuan media pembelajaran ular tangga dengan model Team Game Tournament (TGT), memperoleh skor minimum Pre-test sebesar 33.3 dan skor maksimum 56.6 sedangkan pada Post-test memperoleh skor minimum 70.0 dan skor maksimum 93.3. Adapun nilai rata-rata (mean) pada Pre-test sebesar 41.190 dan Post-test sebesar 83.417. Nilai varians pada Pre-test sebesar 34.874 dan pada Post-test sebesar 38.715. Untuk nilai range pada Pre-test sebesar 23.3 dan pada Post-test sebesar 23.3. Selanjutnya diperoleh nilai standard defisiasi pada Pre-test sebesar 5.9054 dan pada Post-test sebesar 6.2221. (Lampiran D.1)

Hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah, dikategorikan dengan menggunakan skala 4, yaitu kurang, cukup, baik, dan baik sekali. Data skor hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui kategorisasi penilaian hasil belajar siswa materi sistem peredaran darah sebagai berikut.

Tabel 4.2. Kategorisasi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Interval

Skor Kategori

Pre-test Post-test

Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi Persentase (%) 93 – 100 Sangat

Baik 0 0 3 10

84 – 92 Baik 0 0 8 26.7

75 – 83 Cukup 0 0 16 53.3

0 – 74 Kurang 30 100 3 10

Sumber : (Data Lampiran D.2)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai Pre-test kelas eksperimen sangatlah rendah, yaitu tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai pada interval skor 93 – 100 dengan kategori sangat baik, begitu pula pada interval 84 – 92 dengan kategori baik dan interval skor 75-83 dengan kategori cukup. Seluruh siswa yang berjumlah 30 orang siswa (100%) memperoleh nilai pada interval skor 0 – 74 dengan kategori kurang. (Lampiran D.2)

Pada nilai Post-test kelas eksperimen pada interval skor 93-100 terdapat 3 orang siswa (10%) dengan kategori sangat baik, selanjutnya pada interval skor 84-92 terdapat 8 orang siswa (26.7%) dengan kategori baik. Selain itu, pada interval skor 75-83 dengan kategori

cukup terdapat 16 orang siswa (53.3%) dan pada interval skor 0-74 terdapat 3 orang siswa (10%) yang memperoleh nilai dengan kategori kurang. Untuk memperjelas sebaran data nilai hasil belajarkelas eksperimen, dapat dilihat pada grafik berikut. (Lampiran D.2)

Gambar 4.1. Kategorisasi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Untuk mengetahui ketuntasan nilai siswa maka data hasil belajar posttest siswa pada kelas eksperimen setelah diajarkan mengunakan media ular tangga dengan model Team Game Tournament (TGT) dilihat berdasarkan hasil belajar pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Post-test Siswa Kelas Eksperimen

Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase (%)

75-100 Tuntas 27 90

0-74 Tidak Tuntas 3 10

Sumber : (Lampiran D.2)

0 5 10 15 20 25 30 35

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

Frekuensi

Kategori

Pre-test Post-test

Berdasarkan tabel 4.3, data deskripsi ketuntasan hasil belajar post-test siswa pada kelas eksperimen didapatkan 90% siswa yang tuntas dan 10% yang tidak tuntas.

b. Hasil Belajar Kelas Kontrol

Hasil analisis data deskriptif pada materi sistem peredaran darah pada kelas eksperimen disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.4. Data Statistik Deskriptif Skor Hasil Tes Belajar Siswa Kelas Kontrol.

Statistik Nilai

Pre-test Post-test

Jumlah Sampel 30 30

Skor Maksimum 56.6 86.6

Skor Minimum 33.3 63.3

Mean 47.410 75.953

Varians 54.005 59.178

Range 23.3 23.3

Standar Defisiasi 7.3488 7.6927 Sumber : (Data Lampiran D.1)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada kelas kontrol menggunakan 30 sampel. Pada kelas kontrol yang hanya menggunakan model Team Game Tournament (TGT) dengan permainan kuis undian memperoleh skor minimum pada Pre-test sebesar 33.3 dan Post-test sebesar 63.3, sedangkan untuk skor maksimum pada Pre-test yaitu 56.6 dan pada Post-test yaitu 86.6. Skor rata-rata (mean) pada Pre-test yaitu 47.410 dan pada Post-test yaitu 75.953. Adapun nilai varians pada Pre-test yaitu 54.005 dan pada Post-test yaitu 59.178. Untuk nilai range pada Pre-test yaitu 23.3 dan pada Post-test yaitu 23.3,

sedangkan untuk nilai standar defisiasi pada Pre-test yaitu 7.3488 dan pada Post-test yaitu 7.6927. (Lampiran D.1)

Hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah, dikategorikan dengan menggunakan skala 4, yaitu kurang, cukup, baik, dan baik sekali. Data skor hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui kategorisasi penilaian hasil belajar siswa materi sistem peredaran darah sebagai berikut.

Tabel 4.5. Kategorisasi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Interval

Skor Kategori

Pre-test Post-test

Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi Persentase (%) 93 – 100 Sangat

Baik 0 0 0 0

84 – 92 Baik 0 0 7 23.3

75 – 83 Cukup 0 0 11 36.7

0 – 74 Kurang 30 100 12 40

Sumber: (Data Lampiran D.2)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai Pre-test kelas kontrol juga sangatlah rendah, yaitu tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai pada interval skor 93 – 100 dengan kategori sangat baik, begitu pula pada interval 84 – 92 dengan kategori baik dan interval skor 75-83 dengan kategori cukup. Seluruh siswa yang berjumlah 30 orang siswa (100%) memperoleh nilai pada interval skor 0 – 74 dengan kategori kurang. (Lampiran D.2)

Pada nilai Post-test kelas kontrol tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai pada interval skor 93 – 100 dengan kategori sangat

baik, selanjutnya terdapat 7 orang siswa (23.3%) yang memperoleh nilai pada interval skor 84 – 92 dengan kategori baik. Selain itu, pada interval skor 75 – 83 terdapat 11 orang siswa (36.7%) yang memperoleh nilai dengan kategori cukup, dan terdapat 12 orang siswa (40%) yang memperoleh nilai pada interval skor 0 – 74 dengan kategori kurang. Untuk memperjelas sebaran data nilai hasil belajarkelas kontrol, dapat dilihat pada grafik berikut. (Lampiran D.2)

Gambar 4.2. Kategorisasi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Untuk mengetahui ketuntasan nilai siswa maka data hasil belajar posttest siswa pada kelas kontrol setelah diajarkan mengunakan model Team Game Tournament (TGT) dengan permainan kuis undian dilihat berdasarkan hasil belajar pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Data Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Post-test Siswa Kelas Kontrol

Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase (%)

75-100 Tuntas 18 60

0-74 Tidak Tuntas 12 40

Sumber: (Lampiran D.2)

0 5 10 15 20 25 30 35

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

Frekuensi

Kategori

Pre-test Post-test

Berdasarkan tabel 4.6, data deskripsi ketuntasan hasil belajar post-test siswa pada kelas kontrol didapatkan 60% siswa yang tuntas dan 40% yang tidak tuntas.

c. Uji Normalitas Gain (N-Gain)

Uji normalitas gain berguna untuk mengetahui perbedaan pre- test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun hasil perhitungan uji normalitas gain adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 7. Hasil Uji Rata-Rata Nilai Normalitas Gain (N-Gain)

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Posttest N- Gain

Kategori Prete st

Posttest N- gain

Kategori Jumlah

siswa 30 siswa 30 siswa

Nilai rata-

rata

38.48 89.96 0.71 Tinggi 15.44 76.37 0.53 Sedang Sumber: (Data Lampiran D.5)

3. Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Hasil pengamatan aktivitas siswa kelas eksperimen selama berlangsunya penelitian tercatat aktivitas yang terjadi pada setiap siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media pembelajaran ular tangga. Aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi pada setiap pertemuan selama proses belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran selama 3 kali pertemuan dinyatakan dalam presentase pada tabel 4.8.

Tabel 4.8. Deskripsi Hasil Presentase dan Kriteria Aktifitas Siswa Pertemuan Presentase

(%) Kategori Presentase

(%) Kategori

I 63.96 Aktif 55.56 Cukup Aktif

II 69.79 Aktif 57.78 Cukup Aktif

III 76.67 Aktif 59.78 Cukup Aktif

Rata-rata 70.14 Aktif 57.71 Cukup Aktif

Sumber: (Data Lampiran C.2)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, hasil pengamatan aktivitas siswa mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga menunjukkan bahwa aktivitas siswa dikelas eksperimen yang diberikan media pembelajaran ular tangga dapat dikatakan aktif dilihat dari rata-rata aktifitasnya yaitu 70,14% yang termasuk kategori aktif. Sedangkan pada kelas kontrol yang diajarkan dengan metode yang sama dengan kuis undian jika dilihat dari rata-rata aktifitas siswa yaitu 57.71% atau kategori cukup aktif. Dari data aktifitas siswa pada tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa siswa pada kelas eksperimen yang diberikan media pembelajaran ular tangga lebih aktif dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol yang diberikan kuis undian meskipun dengan metode pembelajaran yang sama. (Lampiran C.2)

4. Analisis Data Inferensial

Teknik analisis data inferensial dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian. Untuk menjawab hipotesis maka dilakukan beberapa uji yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan menggunakan bantuan software SPSS 25 dengan uji Normality Test (Kolmogorov-Smirnov). Data

dikatakan normal, jika nilai signifikan (Sig) > 0,05. Adapun hasil analisis uji normalitas dilampirkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Nilai Signifikan

Pre-Test Eksperimen 0,063

Post-Test Eksperimen 0,082

Pre-Test Kontrol 0,099

Post-Test kontrol 0,133

Sumber : (Data Lampiran D.3)

Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa data hasil belajar kelas eksperimen maupun kelas kontrol meemiliki nilai sig > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok data tersebut berdistribusi normal. (Lampiran D.3)

b. Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil data dari uji normalitas yang dilakukan, didapatkanlah data dari sampel berdistribusi normal. Setelah melakukan uji normalitas tersebut, selanjutnya dilakukan uji homogenitas yang di mana bertujuan untuk mengetahui tingkat kesamaan varians antara dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data dikatakan homogen apabila nilai signifikan (Sig) > 0,05. Uji homogenitas dua buah variabel dapat diperoleh melalui uji Homogenity of Variance Test dengan bantuan software SPSS 25. Adapun hasil analisis uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10. Rekapitulasi Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik

Pre-Test Post-Test

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Kelas

Eksperimen Kelas Kontrol

Sig 0.578 0.230

Taraf Sig (a) 0.05

Kesimpulan Kedua Data Homogen Kedua Data Homogen Sumber : (Data Lampiran D.4)

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat dilihat dari uji homogenitas varians yang diperoleh dari nilai Pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, mendapatkan hasil signifikan 0.578 > 0.05, sedangkan pada Post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, mendapatkan hasil signifikan 0.230 > 0.05. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data skor hasil belajar siswa materi sistem peredaran darah pada kelas eksperimen yang diberikan media pembelajaran ular tangga dengan model Team Game Tournament dan kelas kontrol yang diberikan permainan kuis undian dengan model Team Game Tournament memiliki varians yang homogen. (Lampiran D.4)

d. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Independent Sample T-Test pada software SPSS 25.

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji apakah ada tidaknya pengaruh pengunaan media pembelajaran ular tangga terhadap hasil belajar siswa materi sistem peredaran darah.

1) Jika nilai Sig. > 0.05, maka media pembelajaran ular tangga tidak memberikan pengaruh.

2) Jika nilai Sig. < 0.05, maka media pembelajaran ular tangga memiliki pengaruh.

Tabel 4.11. Hasil Uji Hipotesis

Variabel Nilai Signifikan

Hasil Belajar Siswa 0.000

Taraf Sig (α) 0.05

Sumber : (Data Lampiran D.6)

Berdasarkan tabel 4.11, diatas dapat dilihat bahwa uji hipotesis yang dilakukan pada hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai signifikan 0.000 < 0.05. maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1 diterima karena nilai signifikan lebih kecil dari pada 0.05. Jadi, terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran ular

tangga terhadap hasil belajar materi sistem peredaran darah. (Lampiran D.6)

Dalam dokumen ULAR TANGGA (Halaman 64-75)

Dokumen terkait