• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan

Dalam dokumen ULAR TANGGA (Halaman 75-80)

1) Jika nilai Sig. > 0.05, maka media pembelajaran ular tangga tidak memberikan pengaruh.

2) Jika nilai Sig. < 0.05, maka media pembelajaran ular tangga memiliki pengaruh.

Tabel 4.11. Hasil Uji Hipotesis

Variabel Nilai Signifikan

Hasil Belajar Siswa 0.000

Taraf Sig (α) 0.05

Sumber : (Data Lampiran D.6)

Berdasarkan tabel 4.11, diatas dapat dilihat bahwa uji hipotesis yang dilakukan pada hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai signifikan 0.000 < 0.05. maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1 diterima karena nilai signifikan lebih kecil dari pada 0.05. Jadi, terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran ular

tangga terhadap hasil belajar materi sistem peredaran darah. (Lampiran D.6)

dari pada siswa kelas kontrol yang diajarkan menggunakan model Team Game Tournamen (TGT) dan permainan kuis undian. Hasil analisis deskriptif pada tabel 4.1 dan tabel 4.4 memperlihatkan rata-rata (mean) nilai Post-Test pada kelas eksperimen yaitu sebesar 83.417 lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata pada kelas kontrol yaitu sebesar 75.953. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media pembelajar ular tangga dipadukan dengan model Team Game Tournament (TGT) siswa lebih dapat memahami materi pembelajaran dan memiliki peranan yang cukup berarti dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah.

Analisis statistic inferensial digunakan untuk menguji normalitas data penelitian, menguji homogenitas data, serta untuuk menguji hipotesis penelitian. berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan Independent Sample T-Test, pada hasil belajar siswa, berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran ular tangga terhadap hasil belajar materi sistem peredaran darah siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep.

Selama proses belajar mengajar dengan menerepkan media pembelajaran ular tangga dipadukan dengan model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) pada materi sistem peredaran darah menjadi lebih aktif, karena permainan dimainkan secara individu sehingga siswa lebih terpacu untuk belajar. Selain itu, respon siswa di kelas eksperimen atau kelas yang

diberikan media pembelajaran ular tangga ini sangat antusias terlihat pada saat pembelajaran berlangsung dimana siswa lebih memperhatikan saat guru menjelaskan materi pembelajaran. Hal ini ditunjukan dengan perolehan rata- rata persentase aktivitas siswa kelas eksperimen pada tabel 4.8, yaitu sebesar 70.14% yang masuk kategori aktif, sedangkan pada kelas kontrol 57.71% atau kategori cukup aktif. hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Kartikaningtyas (2014), yang menyatakan bahwa Game ular tangga mampu mengembangkan siswa menjadi lebih aktif karena suasana belajar dibuat lebih nyaman.

Penggunaan media pembelajaran ular tangga saat pembelajaran membuat siswa lebih santai tetapi masih dapat mendapat penguasaan materi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kartu soal yang ada, siswa juga diajarkan persaingan yang sehat dengan lawannya di meja turnamen.

Pemberian penghargaan yang diberikan guru kepada satu kelompok dan satu orang siswa yang mendapatkan skor yang terbanyak saat akhir permainan memacu siswa untuk belajar lebih agar mendapatkan skor tertinggi. hal tersebut sesuia dengan penelitian sebelumnya oleh Kartikangtyas (2014) yang menyatakan bahwa sasaran atau tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai karena dasar dari permainan adalah menciptakan suasana yang kompetitif namun menyenangkan, maka siswa akan lebih mudah diarahkan untuk mampu mencapai kompetensi yang diharapkan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan danjuga memperlihatkan hasil yang telah didapatkan, adapun kelebihan dari media pembelajaran ular

tangga selama proses pembelajaran dikelas eksperimen, yaitu suasana kelas manjadi aktif, karena siswa diajak bermain sambil belajar, media yang merupakan adaptasi dari permainan ular tangga membuat siswa senang untuk memainakannya dikarenakan siswa cukup familiar dengan permainan, biaya pembuatan media yang murah dan mudah dibuat sehingga sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran, mengajarkan siswa untuk berkompetisi secara sehat dengan teman satu meja turnamen. Hal tersebut sejalan dengan penelitian sebebelumnya oleh Nisa (2015) yang menyatakan penggunaan media ular tangga menghadirkan suasana kompetisi antar ssiwa sehingga membuat siswa menjadi lebih bersemangat untuk memenagkan permainan dan membuat kegiatan belajar yang menyenangkan.

Disamping kelebihan, media pembelajaran ular tangga ini juga memiliki kelemahan dalam penerapan di kelas, yaitu suasanan kelas yang ribut saat permainan berlangsung, ada beberapa siswa yang kurang memahami materi membuat siswa tersebut lamban dalam permainan selain itu penggunaan media ular tangga ini cukup memakan waktu sehingga pada pertemua kedua permainan pada beberapa meja turnamen tidak dapat selesai tepat waktu. Hal tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Rosela (2016) yang mengemukakan kelemahan dari media ini yaitu membutuhkan waktu yang banyak dan kondisi kelas menjadi tidak kondusif saat penerapan media.

Media pembelajaran ular tangga dipadukan dengan model Team Game Tournament cocok diterapkan karena memberikan kepuasaan atau kesenangan

bagi siswa saat berhasil menjawab pertanyaan pada kartu soal sehingga membuat siswa menjadi aktif dan lebih bersemangat saat proses pembelajaran.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ariyanto (2018) dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament Berbantuan Media Ular Tangga untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ekonomi” yang dimana penelianya membuktikan bahwa model pembelajaran Team Game Tournament berbantuan media ular tangga dapat meninggatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa sehingga tercapainya hasil belajar yang optimal serta pembelajaran menjadi lebih efektif.

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa perlakuan yang berbeda menyebabkan terjadinya hasil akhir yang berbeda antara kelompok eksperimen yang diajar menggunakan media pembelajaran ular tangga dipadukan dengan model Team Game Tournament dengan kelompok kontrol yang diajar dengan model Team Game Tournament tetapi tanpa menggunakan media atau hanya dengan kuis undian. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ular tangga berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA pada materi sistem peredaran darah di SMA Negeri 11 Pangkep.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen ULAR TANGGA (Halaman 75-80)

Dokumen terkait