• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1.1 Deskripsi Umum Hasil Penelitian

pada penelitian ini digunakan hewan coba sebanyak 12 ekor tikus yang dibagi menjadi 6 ekor pada setiap kelompok. Proses perlakuan dimulai dengan memberikan tikus perlakuan prakondisi tikus diberi diet tinggi karbohidrat dan lemak agar menjadi obesitas selama 14 hari untuk memunculkan kadar obesitas pada tikus. Berikut karakteristik hewan uji penelitian:

Tabel 1. Karakteristik Hewan Uji

Komponen Kelompok K Kelompok P

Jenis Tikus tikus (Rattus norvegicus) galur wistar dewasa

Jenis Kelamin Betina

Kondisi Umum Warna bulu putih, sehat dan aktif Rata-Rata Berat Badan

Awal

240,8gr 279,5gr

Rata-Rata Berat Badan Akhir

271,6gr 192,5gr

Tikus diberi makan diet tinggi lemak, tinggi kolesterol setiap hari. Pakan yang diberikan berupa kuning telur puyuh. Makanan ini secara eksogen

meningkatkan kadar kolesterol. Makanan tinggi lemak, tinggi kolesterol diberikan selama 14 hari sebelum memulai latihan fisik. Parameter yang digunakan untuk mengkonfirmasi tikus mengalami obesitas yaitu, berat badan yang diukur menggunakan indeks lee >30, ET-1 dan ET-A, kadar kolesterol, dan kadar gula darah.

Parameter berat badan dilakukan dengan mengukur berat badan tikus menggunakan timbangan Ohauss dengan ketelitian 0.1gram. Penimbangan berat badan dilakukan pada awal hari ke-14 setelah induksi diet tinggi lemak. Untuk mengonfirmasi apakah diet tinggi lemak mampu memunculkan kondisi lemak berlebih atau obesitas. Menentukan tikus mengalami obesitas atau tidak yaitu dengan menggunakan indeks lee, dan didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 2. Berat Badan Tikus Parameter Kelompok Rata-rata

Hari 14 (Setelah diet tinggi emak)

Minggu ke 4 (hari ke 28) Setelah 14 hari perlakuan latihan fisik aerobik renang) Berat Badan (gr) Kontrol 240,8gr 279,5gr*

Perlakuan 271,6gr 192,5gr

Panjang Naso- anal (cm)

Kontrol 203mm 203mm

Perlakuan 205mm 205mm

Indeks lee Kontrol 0.4 0.5

Perlakuan 0.5 0.29

*(tanpa perlakuan)

Berdasarkan data yang diperoleh, setelah mengonsumsi diet tinggi lemak tikus mendapatkan nilai indeks lee> 0.3, atau dapat dikatakan tikus mengalami obesitas. Kelompok kontrol pada minggu ke 4 tanpa perlakuan indeks lee

mencapai 0,5 dapat dikatan kelompok tikus tersebut mengalami obesitas, dan pada kelompok perlakuan setelah pemberian perlakuan berupa latihan fisik aerobik renang indeks lee pada kelompok tersebut 0,29 dan kelompok perlakuan tidak lagi mengalami obesitas.

Peneliti menyimpulkan bahwa ekstrak latihan fisik aerobik renang mempengaruhi berat badan tikus yang mengalami obesitas.

Setelah hewan uji diukur kadar obesitasnya dan telah mengalami obesitas langkah selanjutnya serum dikumpulkan dari semua tikus untuk kadar ET-1 dan ET-A setelah 14 hari menjalani diet tinggi lemak dan tinggi kolesterol, dan setelah 4 minggu (28 hari) yang tidak diberikan latihan fisik pada kelompok kontrol dan diberikan latihan fisik pada kelompok perlakuan yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Kadar Endotelin-1 (pg/ml)

Kelompok ET-1 Hari ke 0 ET-1 hari ke 14 ET-1 hari ke 28

Kontrol 61,8 73,16 86,21

Perlakuan 61,7 72,6 91,5

Jika dilihat dari hasil pemeriksaan ET-1 yakni pada hari ke 14 setelah dilakukan induksi dilakukan diet tinggi lemak dan kolestrol hasil kelompok kontrol mengalami peningkatan ET-1 dengan hasil 73,16 pg/ml dan pada hari ke 28 untuk kelompok ini tidak diberlakukan latihan fisik mendapat peningkatan ET- 1 dengan hasil 86,21 pg/ml.

Sedangkan pada kelompok perlakuan hasil pemeriksaan ET-1 yakni pada hari ke 14 setelah dilakukan induksi dilakukan diet tinggi lemak dan kolestrol hasil kelompok kontrol mengalami peningkatan ET-1 dengan hasil 72,6 dan pada

hari ke 28 untuk kelompok ini diberlakukan latihan fisik berupa aerobik renang mendapat peningkatan ET-1 dengan hasil 92,5 pg/ml. Dengan begitu tikus yang diberikan latihan fisik memiliki kadar ET-1 lebih baik dibandingkan kelompok tikus yang tidak diberikan latihan fisik.

Tabel 4. Kadar Endotelin-A (pg/ml)

Kelompok ET-A Hari ke 0 ET-A hari ke 14 ET-A hari ke 28

Kontrol 96 77,6 68,5

Perlakuan 95,6 73,1 62,5

Jika dilihat dari hasil pemeriksaan ET-A yakni pada hari ke 14 setelah dilakukan induksi dilakukan diet tinggi lemak dan kolestrol hasil kelompok kontrol mengalami penurunan ET-A dengan hasil 77,6 pg/ml dan pada hari ke 28 untuk kelompok ini tidak diberlakukan latihan fisik mendapat penurunan ET-A dengan hasil 68,5 pg/ml.

Sedangkan pada kelompok perlakuan hasil pemeriksaan ET-A yakni pada hari ke 14 setelah dilakukan induksi dilakukan diet tinggi lemak dan kolestrol hasil kelompok perlakuan mengalami penurunan ET-A dengan hasil 73,1 pg/ml dan pada hari ke 28 untuk kelompok ini diberlakukan latihan fisik berupa aerobik renang mendapat penurunan ET-A dengan hasil 62,5 pg/ml Dengan begitu tikus yang diberikan latihan fisik memiliki kadar penurunan ET-A lebih baik dibandingkan kelompok tikus yang tidak diberikan latihan fisik.

Setelah hewan uji diukur kadar obesitasnya dan telah mengalami obesitas langkah selanjutnya hasil pemeriksaan darah dikumpulkan dari semua tikus untuk melihat kadar kolestrol dan gula darah setelah 14 hari menjalani diet tinggi lemak dan tinggi kolesterol, dan setelah 4 minggu (28 hari) yang tidak diberikan latihan

fisik pada kelompok kontrol dan diberikan latihan fisik pada kelompok perlakuan yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5. Kadar Kolestrol (mg/dL) Kelompo

k H0 H14 H28

Kontrol-

1 51 58 55

2 52 59 58

3 51 59 55

4 50 60 57

5 52 61 58

6 51 59 57

rata-rata 51,16 59,3 56,6 Perlakua

n-1 50 60 47

2 50 59 44

3 52 58 48

4 51 59 43

5 52 60 44

6 50 60 46

rata-rata 50,8 59,3 45,3

Jika dilihat dari hasil pemeriksaan kolestrol kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, maka pada kelompok kontrol di hari ke 28 mendapatkan hasil 56,6 mg/dL dengan tanpa diberi perlakuan latihan fisik. Sedangkan pada kelompok perlkauan hasil pemeriksaan kolestrol mendapatkan hasil 45,3 mg/dL dengan melakukan latihan fisik aeorbik renang dari hari ke 14 setelah induksi diet tinggi lemak hingga hari 28 (minggu ke 4). Dengan begitu latihan fisik pada kelompok ini berpengaruh lebih baik untuk menurunkan kadar kolestrol pada tikus dibandingkan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan fisik.

Tabel 6. Kadar gula Darah (mg/dL)

Kelompok H0 H14 H28

Kontrol- 1

89 220 190

2 80 205 198

3 90 205 197

4 87 215 198

5 88 220 190

6 89 215 195

rata-rata 87,1 213,3 194,6 Perlakuan-

1 80 240 163

2 89 220 157

3 90 210 155

4 80 205 166

5 88 205 169

6 80 205 192

rata-rata 84,5 214,1 167

Jika dilihat dari hasil pemeriksaan kadar gula darah kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, maka pada kelompok kontrol di hari ke 28 mendapatkan hasil 194,6 mg/dL dengan tanpa diberi perlakuan latihan fisik. Sedangkan pada kelompok perlakuan hasil pemeriksaan kolestrol mendapatkan hasil 167 mg/dL dengan melakukan latihan fisik aeorbik renang dari hari ke 14 setelah induksi diet tinggi lemak hingga hari 28 (minggu ke 4). Dengan begitu latihan fisik pada kelompok ini berpengaruh lebih baik untuk menurunkan kadar gula darah pada tikus dibandingkan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan fisik.

Dokumen terkait