• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Statistis Deskriptif

Dalam dokumen hubungan kemampuan menyimak cerita dengan (Halaman 51-61)

BAB II KAJIAN PUSTAKA KAJIAN PUSTAKA

G. Teknik Analisis Data

1. Hasil Statistis Deskriptif

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 127 Barru Kabupaten Barru yang terletak di desa Cilellang Utara. Penelitian dilakukan dengan pokok bahasan tentang kemampuan menyimak cerita pada murid kelas IV SDN 127 Barru Kabupaten Barru. Peneliti telah mengumpulkan data dengan menggunakan instrument pretest dan posttest dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kemampuan menyimak dengan keterampilan meringkas cerita pada siswa kelas IV SDN 127 Barru Kabupaten Barru.

Adapun hasil statistik deskriptif dan hasil statistik inferensial penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

Barru. Data hasil belajar siswa kelas IV SDN 27 Barru dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil nilai pretest sebelum kemampuan menyimak cerita

No. Nama Siswa Nilai

1. SIK 80

2. NAT 70

3. SM 60

4. N 50

5. MA 90

6. H 60

7. MR 70

8. ENZ 40

9. ARS 90

10. MSA 80

11. MRM 80

12. ZMN 90

13. RHJ 70

14. RA 90

Berdsarkan tabel hasil nilai pretest diatas, untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest dari murid kelas IV SDN 127 Barru Kecamatan Mallusetasi

Kabupaten Barru dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 4.2

Perhitungan untuk mean (rata-rata) nilai pretest

X F f.x

40 1 40

50 1 50

60 2 120

70 3 210

80 3 240

90 4 360

100 0 0

Jumlah 14 1.020

(Sumber: Penilaian belajar siswa SDN 127 Barru)

Keterangan : X : Nilai Pretest f : Frekuensi

f.X : Jumlah nilai pretest

Dari data diatas dapat diketahui nilai βˆ‘fX = 1.020, sedangkan nilai dari N adalah 14.

Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai mean (rata-rata) sebagai berikut :

=

𝑛 i=1 𝑛

i

X = 1.020

14

X = 78,85

Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh nilai mean (rata-rata) dari hasil hubungan kemampuan menyimak cerita dengan keterampilan meringkas cerita sebelum perlakuan adalah 70,62. Adapun dikategorikan pada pedoman Departemen Pendidikan dan kebudayaan, maka keterangan murid dapat

βˆ‘

dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 4.3 Tingkat Penguasaan Materi Pretest

No Interval Frekuensi Persentase(%) Kategori Hasil Belajar

1 0 – 49 1 7,14 Sangat Rendah

2 50 – 59 1 7,14 Rendah

3 60 - 69 2 14,28 Sedang

4 70 - 84 6 42,85 Tinggi

5 85 - 100 4 28,57 Sangat Tinggi

(Sumber: Penilaian belajar siswa SDN 127 Barru)

Dari data yang dilihat pada tabel di atas, dapat di simpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan menggunakan instrument tes yang diberikan untuk siswa dikategorikan sangat rendah yaitu 7,14%, rendah 7,14%, sedang 14,28%, Tinggi 42,85%, dan sangat tinggi berada pada presentase 28,57%.

Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia sebelum kemampuan menyimak cerita tergolong rendah.

b. Hasil Posttest hubungan kemampuan menyimak dengan keterampilan meringkas cerita pada mata mata pelajaran bahasa Indonesia.

Data hasil menentukan hubungan kemampuan menyimak dengan keterampilan meringkas cerita dongeng siswa kelas IV SDN 127 Barru kabupaten Barru setelah menggunakan keterampilan meringkas cerita (posttest) dapat diketahui sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Nilai Posttest Setelah Kemampuan Menyimak Cerita

No. Nama Siswa Nilai

1. SIK 100

2. NAT 100

3. SM 80

4. N 60

5. MA 100

6. H 80

7. MR 90

8. ENZ 60

9. ARS 100

10. MSA 90

11. MRM 90

12. ZMN 100

13. RHJ 90

14. RA 100

(Sumber: Penilaian belajar siswa SDN 127 Barru)

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest murid kelas IV SDN 127 Barru Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 4.5 Perhitungan Untuk Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F f.x

40 0 0

50 0 0

60 2 120

70 0 0

80 2 164

90 4 360

100 6 600

Jumlah 14 1.244

Keterangan :

X : Nilai Posttest f : Frekuensi

f.X : Jumlah nilai pretest

Dari data diatas dapat diketahui nilai βˆ‘f.X = 1.244, sedangkan nilai dari N adalah 14. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai mean (rata-rata) sebagai berikut : =

𝑛 i=1

𝑛

i

X = 1.244

14

X = 88,85

Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh nilai mean (rata-rata) dari hasil keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN 127 Barru Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru setelah treatment (perlakuan) dengan menggunakan kemampuan menyimak cerita adalah 88,85

Nilai statistik deskriptif pretest dan posttest murid yang diajarkan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikan perlakuan menggunakan kemampuan menyimak cerita. Data hasil keterampilan membaca pemahaman yang dilaksanakan sebanyak 14 siswa kelas IV SDN 127 Barru Kecamatan Mallusetas Kabupaten Barru dapat dilihat pada tabel rekapitulasi nilai keterampilanmeringkas cerita. Adapun dikategorikan dalam pedoman departemen pendidikan dan kebudayaaan. Maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut :

βˆ‘

Tabel 4.6 Tingkat Pengesuaian Materi Posttest

No Interval Frekuensi Persentase(%) Kategori Hasil Belajar

1 0 – 44 0 0,00 Sangat Rendah

2 45 – 64 2 14,28 Rendah

3 65 – 74 0 0,00 Sedang

4 75 – 89 2 14,28 Tinggi

5 90 – 100 10 71,42 Sangat Tinggi

Jumlah 14 100

(Sumber: Penilaian belajar siswa SDN 127 Barru)

Berdasarkan dari tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap posttest, dengan menggunakan instrumen tes yang di berikan untuk siswa dikategorikan sangat tinggi 71,42%, Tinggi 14,28, Sedang 0,00%, Rendah 14,28% dan sangat rendah berada pada 0,00%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia setelah menggunakan keterampilan meringkas cerita tergolong tinggi.

Tabel 4.7

Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 27 Pundingin Kabupaten Bantaeng Pada Kelompok Eksperimen Berdasarkan

Hasil Pretest dan Posttest

KKM Kategori Pretest Posttest

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

<70

Tidak Tuntas 4 28,57 2 12,5

β‰₯70 Tuntas 10 71,42 12 85,71

(Sumber: Penilaian belajar siswa SDN 127 Barru)

Berdasarkan tabel di atas, apabila dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (65) β‰₯ 70%. Dapat dilihat bahwa pada dibawah KKM (Tidak tuntas) pretest terdapat 4 siswa dengan persentase 28,57% dan pada posttest terdapat 2 siswa dengan persentase 12,5%. Dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang tidak mencapai ketuntasan kemampuan meringkas cerita Sedangkan diatas KKM (Tuntas) pada pretest terdapat 10 siswa dengan persentase 71,42% dan pada posttest terdapat 12 siswa dengan persentase 85,71%. Dapat disimpulkan bahwa setelah perlakuan ada hasil dan telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar siswa.

2. Hasil Statistik Inferensial a. Uji Normalitas

Menurut Umar (2011:181) menyatakan bahwa uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau keduanya berdistribusi secara normal, mendekati normal. Uji normalitas juga melihat apakah model regeresi yang di gunakan sudah baik, model regeresi yang baik yaitu memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Data diuji normalitas di ambil dari hasil pretest dan posttest keterampilan meringkas cerita kelas IV.

Penelitian ini menggunakan analisis statistik Kolmogorov-Smirnov dengan uji paired sampel t test pada residual persamaan dengan kriteria pengujian adalah jika probabilitas value > 0,05, maka data berdistribusi normal, tetapi jika sebaiknya probability value < 0,05, maka berdistribusi tidak normal. Dengan taraf kesalahan (a) yang digunakan 0,05. Berikut hasil uji normalitas data pretest dan posttest.

b. Uji Hipotesis

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni β€œHubungan kemampuan menyimak cerita dengan keterampilan meringkas cerita pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas IV SDN 127 Barru. Maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistic inferensial dengan menggunakan uji-t

Tabel 4.9 Analisis Skor Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 – X1 dΒ²

1 80 100 20 400

2 70 100 30 900

3 60 80 20 400

4 50 60 10 100

5 90 100 10 100

6 60 80 20 400

7 70 90 20 400

8 40 60 20 400

9 90 100 10 100

10 80 90 10 100

11 80 90 10 100

12 90 100 10 100

13 70 90 20 200

14 90 100 10 100

Jumlah 1.020 1.240 220 3.800

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut :

a. Mencari nilai β€œMd” dengan menggunakan rumus : Md = βˆ‘ 𝑑

𝑁

= 220

14

= 15,71

b. Mencari nilai β€œβˆ‘ X2𝑑 " dengan menggunakan rumus :

βˆ‘ X2𝑑 = βˆ‘ 𝑑 βˆ’ (βˆ‘ 𝑑)2 𝑁

= 3.800 - (220)

2 14

= 3.800 - 48.400

14

= 3.800 – 3.457

βˆ‘ X2𝑑 = 343

c. Menentukan t Hitung menggunakan rumus :

𝑑 = βˆ‘ X2𝑑 𝑀𝑑

√ 𝑁(π‘βˆ’1)

15,71 t =

√14(14βˆ’1) 343

t =

15,71 343

√14(14βˆ’1)

t = 15,71

√343 182

t

=

15,71

√1,88

t = 8,35

d. Menentukan nilai t Tabel sebagai berikut :

Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signitifikan a = 0,05 dan d. b = N -1 = 14 – 1 = 13 maka diperoleh t 0,05 = 2.160

Setelah diperoleh t Hitung = 8,35 dan t Tabel = 2.160 maka diperoleh t Hitung > t Tabel

atau 8,35 > 2.160 Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampiilan meringkas cerita berhubungan dengan kemampuan menyimak cerita siswa kelas IV SDN 127 Barru Kabupaten Barru.

Dalam dokumen hubungan kemampuan menyimak cerita dengan (Halaman 51-61)

Dokumen terkait