Hasil analisis bivariat menunjukkan rangkuman hasil penelitian terkait hal-hal yang ada hubungan dengan cancer cerviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2020. Dari sebelas jurnal penelitian tersebut dapat mewakili hal-hal yang ada hubungan dengan cancer cerviks seperti jumlah paritas, hubungan seksual usia pertama kali, berganti-ganti pasangan seksual, riwayat merokok, riwayat keluarga, riwayat vaksin HPV. Jumlah sampel yang diteliti bervariasi antara 52-624 sampel dengan menggunakan desain penelitian case control. Penggunaan desain penelitian case control banyak digunakan pada penulisan skipsi.
Tabel 2. Tabel Rangkuman Data Hasil Penelitian Tentang Kanker Serviks pada Penderita di Beberapa Lokasi di Indonesia dan Afrika Periode Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2020
NO JURNAL SUMBER DATA
JUMLAH PARITAS USIA SEKSUAL PERTAMA KALI
BERGANTI-GANTI
PASANGAN RIWAYAT MEROKOK RIWAYAT KELUARGA RIWAYAT VAKSIN HPV
KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL
N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %
N % N %
1.
Faktor Resiko Karakteristik dan Perilaku Seksual Terhadap Kejadian
Kanker Serviks
21 72,4 13 39,4 13 45 9 27,3 2 6,9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 27,6 20 60,6 16 55 24 72,7 27 93 33 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2.
HPV and Cofactors for Invasive Cervical Cancer in Morocco:
a Multicentre case control study
101 72 157 56,9 73 55 102 37,5 62 50 59 21,9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 28 199 43,1 59 45 170 62,5 62 50 210 78 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3.
Faktor Resiko Kejadian Kanker Serviks di RSUD Tugurejo Kota Semarang Tahun
2015
18 60 7 23,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 100 29 96,6
12 40 23 76,6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3,3
4.
Faktor Resiko Kejadian Kanker Serviks Di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo
Makassar
54 79,4 45 66,2 0 0 0 0 0 0 0 0 58 85,3 56 82,
4 0 0 0 0 0 0 0 0
14 20,6 23 33,8 0 0 0 0 0 0 0 0 10 14,7 12 17,
6 0 0 0 0 0 0 0 0
NO JURNAL SUMBER DATA
JUMLAH PARITAS USIA SEKSUAL PERTAMA KALI
BERGANTI-GANTI
PASANGAN RIWAYAT MEROKOK RIWAYAT KELUARGA RIWAYAT VAKSIN HPV
KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL
N % N % N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %
5.
Analisis Faktor Resiko Terjadinya Kanker Serviks Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H Abdul Moeloek Provinsi
Lampung
38 46,9 22 27,2 0 0 0 0 0 0 0 0 44 54,3 29 35,
8 43 53,1 21 25,9 0 0 0 0
43 53,1 59 72,8 0 0 0 0 0 0 0 0 37 45,7 52 64,
2 38 46,9 60 74,1 0 0 0 0
6.
Factors Associate with Cervical Precancerous Lesions Among Women Screened for Cervical Cancer
in Addis Ababa, Ethiopia: A case control Study
0 0 0 0 48 42 84 36,6 71 62,2 159 69 0 0 0 0 10 8,77 11 4,8 0 0 0 0
0 0 0 0 66 58 145 63,3 43 37,7 70 30,1 0 0 0 0 104 912 218 95,2 0 0 0 0
7.
Cervical Cancer Risk Factors Association in Patients at The Gynecologic- Oncology Clinic of
Dr. Soetomo Hospital Surabaya
35 58,3 17 28,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 100 59 98
25 41,7 43 71,6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
8.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
36 34,2 19 18 65 62 40 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 65,8 86 82 40 38 65 62 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NO. JURNAL SUMBER DATA
JUMLAH PARITAS USIA SEKSUAL PERTAMA KALI
BERGANTI-GANTI
PASANGAN RIWAYAT MEROKO RIWAYAT KELUARGA RIWAYAT VAKSIN HPV
KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL
N % N % N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %
9.
Faktor Resiko Kanker Serviks Pada Pasien Rawat
Jalan dan Rawat Inap Di Departemen
Obstertri dan Ginekologi RSUP
Dr. Mohammad Hosein Palembang
24 92 9 34,7 19 73 8 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 8 17 65,3 7 27 18 70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10.
Risk Factors Associated whith
Precancerous Cervical Lesion Among Women Screened at Marie
Stop Ethiopia, Adama twon, Ethiopia 2017: a case control study
5 9,1 3 88,1 44 80 76 70 40 72,2 66 60,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
50 90,9 96 2,8 11 20 33 30 15 27,2 43 39,4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11.
Pengaruh Usia Pertama Kali
Melakukan Hubungan Seksual,
Paritas, Berganti- Ganti Pasangan Seksual, Merokok Terhodop Kejadian
Kanker Serviks di RSUD Dr. Pirngadi
Medan
45 77,6 21 36,2 36 62,2 19 32,8 0 0 0 0 49 84,5 45 77,
6 0 0 0 0 0 0 0 0
13 22,4 37 63,7 22 38 39 67,2 0 0 0 0 9 15,5 13 22,
4 0 0 0 0 0 0 0 0
NO. JURNAL SUMBER DATA
JUMLAH PARITAS USIA SEKSUAL PERTAMA KALI
BERGANTI-GANTI
PASANGAN RIWAYAT MEROKOK RIWAYAT KELUARGA RIWAYAT VAKSIN HPV
KASUS KONTOR KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL
N % N % N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %
12.
Factors affecting utilization of cervical
cancer screening services among women attending public hospital in Tigray region, Ethiopia, 2018;
Case control study
77 72,8 193 78,1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 250 80,1 92 29,4 0 0 0 0
206 27,2 54 21,9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 62 19,8 220 70,5 0 0 0 0
13. Gynecological Cancer in Indonesia
55 84,6 23 59 108 76 40 27,9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 15,4 16 41 34 23,9 103 72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker Seviks di RSUP DR. M. Djamil
Padang 2017
13 43,3 14 28 18 60 14 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 56,6 36 72 12 40 36 72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15.
Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker Serviks di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Acmad Provinsi Riau Tahun
2020
36 76,5 19 22 32 68 20 21,2 10 21,2 5 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 25 67 78 15 32 74 78,7 37 78,7 89 94 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PARITAS USIA SEKSUAL PERTAMA KALI
BERGANTI-GANTI
PASANGAN RIWAYAT MEROKOK RIWAYAT KELUARGA RIWAYAT VAKSIN HPV
NO. JURNAL SUMBER
DATA KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL
N % N % N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %
16.
Faktor Lesi Prakanker Serviks di Rumah Sakit Umum Daerah Ryacudu Kota Bumi Lampung
Utara
26 86,6 15 25 0 0 0 0 25 83 9 15 18 60 17 29 28 93,3 11 18,3 0 0 0 0
4 13,3 45 75 0 0 0 0 5 17 51 85 12 40 43 71 2 6,6 49 81,6 0 0 0 0
17.
The Effect of Obesity, Oral Contraceptive and Passive Smoking on
the Risk of Cervical Cancer
58 58 25 25 76 76 21 21 0 0 0 0 0 0 0 0 50 50 14 14 0 0 0 0
42 42 75 75 24 24 79 79 0 0 0 0 0 0 0 0 50 50 86 86 0 0 0 0
BERISIKO 642 53,1 602 42,4 532 63,4 433 35,5 210 52,6 298 37,5 169 71,3 147 55.
1 381 59,8 143 18,4 90 100 88 97,8
TIDAK BERISIKO 566 46,9 816 57,6 306 36,6 786 64,5 189 47,4 496 62,5 68 28,7 120 44,
9 256 40,2 633 81,6 0 0 2 2,2
1. Hubungan antara Jumlah Paritas dengan Kanker Serviks
Tabel 3. Hubungan antara Jumlah Paritas dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2020.
Jumlah Paritas
Kasus Kontrol
Total
OR (95%
CI)
N % N % P
Berisiko 642 51,6 602 48,4 1244 1,53 (1,31
- 1,79)
<0,001 Tidak Berisiko 566 41 816 59 1382
TOTAL 1208 100 1418 100 2626
Keterangan : N : Jumlah % : Persentase OR : Odds Ratio
Tabel 3. Menunjukkan tabel hubungan antara jumlah paritas dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika, kelompok jumlah paritas berisiko sebanyak 1244 sampel, yang terdiri dari 642 sampel pada kelompok kasus dan 602 sampel pada kelompok kontrol. Sedangkan kelompok jumlah paritas tidak berisiko sebanyak 1382 sampel, yang terdiri dari 566 sampel pada kelompok kasus dan 816 sampel pada kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p < 0,001 yang berarti nilai p <
0,05, hal ini menunjukkan Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti ada hubungan antara jumlah paritas dengan kejadian kanker serviks pada penderita. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR = 1,53 dimana penderita yang mempunyai jumlah paritas ≥3 mempunyai peluang mengalami kanker serviks sebanyak 1,53 kali (95% CI:
1,31-1,79) dibanding penderita dengan jumlah paritas <3.
2. Hubungan antara Usia Seksual Pertama Kali dengan Kanker Serviks
Table 4. Hubungan antara Usia Seksual Pertama Kali dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2020.
Usia Seksual Pertama Kali
Kasus Kontrol
Total
OR (95%
CI)
N % N % P
Berisiko 531 55,1 433 44,9 964 3,14 (2,61
- 3,77)
<0,001 Tidak Berisiko 307 28,1 786 71,9 1093
TOTAL 838 100 1219 100 2057
Keterangan : N : Jumlah % : Persentase OR : Odds Ratio
Tabel 4. Menunjukkan tabel hubungan antara usia seksual pertama kali dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika, kelompok usia seksual pertama kali berisiko sebanyak 964 sampel, yang terdiri dari 531 sampel pada kelompok kasus dan 433 sampel pada kelompok kontrol. Sedangkan kelompok usia seksual pertama kali tidak berisiko sebanyak 1093 sampel, yang terdiri dari 307 sampel pada kelompok kasus dan 786 sampel pada kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p < 0,001 yang berarti nilai p < 0,05, hal ini menunjukkan Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti ada hubungan antara usia seksual pertama kali dengan kejadian kanker serviks pada penderita. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR = 3,14 dimana penderita yang mempunyai usia seksual pertama kali pada usia ≤20 tahun mempunyai peluang mengalami kanker
serviks sebanyak 3,14 kali (95% CI: 2,61-3,77) dibanding penderita dengan usia seksual pertama kali pada usia >20 tahun.
3. Hubungan Berganti-Ganti Pasangan Seksual dengan Kanker Serviks
Tabel 5. Hubungan antara berganti-ganti pasangan seksual dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2020.
Berganti-ganti Pasangan
Seksual
Kasus Kontrol
Total
OR (95%
CI)
N % N % P
Berisiko 210 41,3 298 58,7 508 1,84 (1,45
- 2,35)
<0,001 Tidak Berisiko 189 27,6 496 72,4 685
TOTAL 399 100 794 100 1193
Keterangan : N : Jumlah % : Persentase OR : Odds Ratio
Tabel 5. Menunjukkan tabel hubungan antara berganti-ganti pasangan seksual dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika, kelompok berganti-ganti pasangan seksual berisiko sebanyak 508 sampel, yang terdiri dari 210 sampel pada kelompok kasus dan 298 sampel pada kelompok kontrol. Sedangkan berganti-ganti pasangan seksual tidak berisiko sebanyak 685 sampel, yang terdiri dari 189 sampel pada kelompok kasus dan 496 sampel pada kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p < 0,001 yang berarti nilai p < 0,05, hal ini menunjukkan Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti ada hubungan antara berganti-ganti pasangan dengan
kejadian kanker serviks pada penderita. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR = 1,84 dimana penderita yang pernah berganti-ganti pasangan seksual l mempunyai peluang mengalami kanker serviks sebanyak 1,84 kali (95% CI: 1,45 - 2,35) dibanding penderita yang belum atau tidak pernah berganti pasangan seksual.
4. Hubungan antara Riwayat Merokok dengan Kanker Serviks
Tabel 6. Hubungan antara Riwayat Merokok dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika periode tahun 2009 sampai tahun 2020.
Riwayat Merokok
Kasus Kontrol
Total
OR (95%
CI)
N % N % P
Berisiko 169 53,5 147 46,5 316 2,03 (1,40
- 2,93)
<0,001 Tidak Berisiko 68 36,2 120 63,8 188
TOTAL 237 100 267 100 504
Keterangan: N : Jumlah
% : Persentase OR : Odds Ratio
Tabel 6. Menunjukkan tabel hubungan antara riwayat merokok dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika, kelompok riwayat merokok berisiko sebanyak 316 sampel, yang terdiri dari 169 sampel pada kelompok kasus dan 147 sampel pada kelompok kontrol.
Sedangkan riwayat merokok tidak berisiko sebanyak 188 sampel, yang terdiri dari 68 sampel pada kelompok kasus dan 120 sampel pada kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p < 0,001 yang berarti nilai p <
0,05, hal ini menunjukkan Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti ada hubungan antara menonsumsi rokok dengan
kejadian kanker serviks pada penderita. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR = 2,03 dimana penderita yang pernah atau sedang mengonsumsi rokok mempunyai peluang mengalami kanker serviks sebanyak 2,03 kali (95% CI: 1,40-2,93) dibanding penderita yang belum atau tidak pernah mengonsumsi rokok.
5. Hubungan antara Riwayat Keluarga dengan kanker serviks
Tabel 7. Hubungan antara Riwayat Keluarga dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika periode tahun 2009 sampai tahun 2020.
Riwayat Keluarga
Kasus Kontrol
Total
OR (95%
CI)
N % N % P
Berisiko 392 74 138 26 530 5,43
(4,28 - 6,90)
<0,001 Tidak Berisiko 305 34,3 584 65,7 889
TOTAL 697 100 722 100 1419
Keterangan: N : Jumlah
% : Persentase OR : Odds Ratio
Tabel 7. Menunjukkan tabel hubungan antara riwayat keluarga dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika, kelompok riwayat keluarga berisiko sebanyak 530 sampel, yang terdiri dari 392 sampel pada kelompok kasus dan 138 sampel pada kelompok kontrol.
Sedangkan riwayat merokok tidak berisiko sebanyak 889 sampel, yang terdiri dari 305 sampel pada kelompok kasus dan 584 sampel pada kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p < 0,001 yang berarti nilai p < 0,05, hal ini menunjukkan Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti ada hubungan antara riwayat keluarga
dengan kejadian kanker serviks pada penderita. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR = 5,43 dimana penderita yang mempunyai riwayat ibu atau nenek pernah menderita kanker serviks mempunyai peluang mengalami kanker serviks sebanyak 5,43 kali (95% CI: 4,28–6,90) dibanding penderita yang tidak mempunyai keluarga yang mempunyai riwayat kanker serviks.
6. Hubungan antara Riwayat Vaksin HPV dengan kanker serviks Tabel 8. Hubungan antara riwayat vaksin HPV dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika periode tahun 2009 sampai tahun 2020
Riwayat Vaksin HPV
Kasus Kontrol
Total
OR (95%
CI)
N % N % P
Berisiko 90 50,3 89 49,7 179 0,49
(0,42 - 0,57)
0,482
Tidak Berisiko 0 0 2 100 2
TOTAL 90 100 91 100 181
Keterangan: N : Jumlah
% : Persentase OR : Odds Ratio
Tabel 8. Menunjukkan tabel hubungan antara riwayat vaksin HPV dengan kanker serviks pada penderita di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika, kelompok riwayat vaksin HPV berisiko sebanyak 179 sampel, yang terdiri dari 90 sampel pada kelompok kasus dan 89 sampel pada kelompok kontrol. Sedangkan riwayat vaksin HPV tidak berisiko sebanyak 2 sampel, yang terdiri dari 0 sampel pada kelompok kasus dan 2 sampel pada kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,482 yang berarti nilai p > 0,05, hal ini menunjukkan Hipotesis nol (Ho) diterima dan Hipotesis
alternatif (Ha) ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara riwayat vaksin HPV dengan kejadian kanker serviks pada penderita.