Hubungan jumlah paritas dengan kanker serviks pada pasien di beberapa negara di Indonesia dan Afrika periode 2009-2020. Hubungan riwayat keluarga dengan kanker serviks pada pasien di beberapa negara di Indonesia dan Afrika periode 2009-2020.
Latar Belakang Masalah
Umumnya kanker serviks stadium awal tidak menimbulkan gejala, namun tes Pap dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini guna menurunkan angka kematian di seluruh dunia.
Rumusan Masalah
Pertanyaan Penelitian
Adakah hubungan antara riwayat merokok dengan kanker serviks pada populasi multisite di Indonesia dan Afrika pada tahun 2009 hingga 2020? Adakah hubungan riwayat vaksinasi HPV dengan kanker serviks pada multisite di Indonesia dan Afrika pada tahun 2009 hingga 2020?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Adakah hubungan antara riwayat keluarga dengan kanker serviks di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika pada tahun 2009 hingga 2020?
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui hubungan riwayat merokok dengan kanker serviks pada pasien multisite di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020. Untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan kanker serviks pada pasien multisite di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020.
Manfaat Penelitian
Manfaat Bagi Petugas Kesehatan
Untuk mengetahui hubungan riwayat vaksin HPV dengan kanker serviks pada pasien di lokasi berbeda di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020.
Manfaat Bagi Institusi Kedokteran dan Kesehatan
Manfaat Bagi Peneliti
Ruang Lingkup Penelitian
Sistematika dan Organisasi Penelitian
Sitematika Penulisan
Oragnisasi Penulisan a. Penulisan0proposal
Landasan Teori
Kanker Serviks
Di Indonesia sendiri, berdasarkan survei GLOBOCAN tahun 2020, kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanker payudara dengan angka kejadian 36.633 kasus4.
Stadium Klinik Kanker Serviks
Wanita yang berusia 35-50 tahun dan masih aktif secara seksual sangat rentan terkena kanker serviks. Hal yang sangat mendukung terjadinya kanker serviks adalah bertambahnya usia penderita dengan menurunnya daya tahan tubuh, sehingga memudahkan munculnya lesi atau kerusakan pada leher rahim sehingga mudah tertular HPV27.
Usia Seksual Pertama kali
Pekerjaan
Pendidikan
Penggunaan Kontrasepsi Oral
Pada stadium awal kanker serviks, ditemukan lesi abnormal pada sel epitel serviks yang bersifat non-invasif namun dapat berkembang menjadi kanker serviks dan disebut dengan Cervical Intraepithelial Neoplasia (CIN)14,17. Lesi abnormal pada CIN III.
Keputihan
Pendarahan pervaginam
Nyeri abdomen
Nyeri pada tungkai bawah, gluteal dan sakrum biasanya disebabkan oleh gesekan atau pencaplokan tumor pada saraf rongga panggul16. Kanker serviks pada stadium awal atau masa prakanker tidak menimbulkan gejala, sehingga diagnosis dini dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan dan hasil yang diperoleh akan jauh lebih baik, sehingga angka kematian akibat kanker serviks dapat dikurangi14.
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Tes Pap smear
Terapi karsinoma serviks yang invasif a) Operasi
Kista limfatik pelvis
Sistitis radiasi dan rektitis radiasi
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder
Pencegahan Tersier
Hal-Hal Yang Ada Hubunganya Dengan Kanker Serviks a. Jumlah Paritas
Nullipara
Primipara
Sekundipara
Multipara
Kontak antara alat kelamin pria dan sperma pada periode ini menyebabkan sel serviks berkembang ke arah yang tidak normal dan berkembang menjadi kanker serviks31. Semakin banyak pasangan seksual, semakin besar pula risiko terkena kanker serviks pada seorang wanita. Rokok mengandung bahan khusus penyebab kanker dari tembakau, yaitu bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Asap rokok apa pun yang masuk ke dalam tubuh langsung masuk ke aliran darah. Wanita yang menghirup asap rokok (perokok pasif) yang dihembuskan perokok lain juga bisa terkena kanker serviks, meski tidak merokok. Vaksinasi HPV merupakan bentuk perlindungan khusus terhadap kanker serviks yang diberikan sebelum infeksi dan memiliki tingkat perlindungan yang sangat efektif terhadap 70% potensi kasus kanker serviks karena menargetkan HPV tipe 16 dan 18.
Efektivitas vaksin bivalen mencapai lebih dari 90% setelah dosis ketiga diberikan kepada perempuan, sedangkan efektivitas vaksin kuadrivalen diperkirakan mencapai 70-100% dan dikatakan dapat menurunkan angka kejadian kanker serviks hingga 90%. %. Usia yang disarankan untuk mendapatkan vaksinasi HPV agar mencapai hasil yang efektif adalah untuk wanita berusia 9 hingga 13 tahun. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa vaksin HPV tetap memberikan manfaat bila diberikan kepada wanita hingga usia 55 tahun.
Kerangka Konsep
Hipotesis
Definisi Operasional
- Penderita Kanker Serviks
- Jumlah paritas
- Usia Seksual Pertama Kali
- Berganti-Ganti Pasangan Seksual
- Riwayat Merokok
- Riwayat Keluarga
- Riwayat Vaksin HPV
Tidak ada resiko: bila pada jurnal penelitian data penelitian menunjukkan pengalaman seksual pertama pasien > 20 tahun. Banyak pasangan seks dalam penelitian ini adalah pasien yang memiliki banyak pasangan seks yang menderita kanker serviks di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020, yang dicatat dalam jurnal sumber data penelitian. Riwayat merokok pada penelitian ini adalah pasien yang mempunyai riwayat konsumsi rokok pada penderita kanker serviks di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika periode tahun 2009 hingga 2020 yang dicatat pada jurnal sumber data penelitian.
Riwayat keluarga dalam penelitian ini adalah penderita kanker serviks yang mempunyai kerabat dengan riwayat kanker serviks di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika pada tahun 2009 hingga tahun 2020, yang dicatat pada jurnal sumber data penelitian. Beresiko : apabila pada jurnal sumber data penelitian terdapat riwayat ibu atau nenek menderita kanker serviks. Tidak ada resiko: jika pada sumber data jurnal penelitian tidak ada riwayat ibu atau nenek pernah menderita kanker serviks.
Riwayat pemberian vaksin HPV pada penelitian ini adalah untuk pasien yang belum pernah mendapatkan vaksin HPV pada pasien kanker serviks di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika periode tahun 2009 hingga 2020 yang dicatat pada jurnal sumber data penelitian.
Metode Penelitian Dan Design Penelitian
Metode Penelitian
Desain Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian
Waktu penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi Penelitian
Sampel penelitian
Kriteria Jurnal Penelitian
Jurnal penelitian kanker serviks pada pasien di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020, digunakan sebagai sumber data penelitian. Faktor-faktor yang terkait dengan lesi prakanker serviks pada wanita yang diskrining untuk kanker serviks di Addis Ababa, Ethiopia: studi kasus-kontrol. Faktor risiko kanker serviks pada pasien rawat jalan dan rawat inap di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr.
Faktor risiko yang berhubungan dengan lesi prakanker serviks pada wanita yang diperiksa di Marie Stops Ethiopia, kota Adama,. Pengaruh umur pertama kali melakukan hubungan seksual, paritas, berganti-ganti pasangan seksual, merokok terhadap kejadian kanker serviks di RSUD Dr. Pengaruh obesitas, kontrasepsi oral dan perokok pasif terhadap risiko cerebellum serviks.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan layanan skrining kanker serviks di kalangan perempuan yang mengunjungi rumah sakit umum di wilayah Tigray, Ethiopia, 2018; Studi kasus-kontrol. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker serviks di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.
Cara Pengambilan Sampel
Teknik Pengumpulan Data
Alur Penelitian
Prosedur Penelitian
Rencana Pengolahan dan Analisis Data
- Pengolahan Data
- Analisis Data
Data yang diperoleh dari jurnal sumber data penelitian kemudian disusun satu per satu menjadi satu tabel dengan menggunakan program Microsoft Excel. Data dikumpulkan dari jurnal sumber penelitian mengenai jumlah paritas, usia pertama kali berhubungan badan, berganti-ganti pasangan seksual, riwayat merokok, riwayat keluarga, riwayat vaksin HPV kemudian dianalisis menggunakan program SPSS 28 sehingga diperoleh hasil statistik analitik yang diharapkan.
Aspek Etika Penelitian
Hasil
- Hubungan antara Jumlah Paritas dengan Kanker Serviks
- Hubungan antara Usia Seksual Pertama Kali dengan Kanker Serviks
- Hubungan Berganti-Ganti Pasangan Seksual dengan Kanker Serviks
- Hubungan antara Riwayat Merokok dengan Kanker Serviks
- Hubungan antara Riwayat Keluarga dengan kanker serviks
- Hubungan antara Riwayat Vaksin HPV dengan kanker serviks Tabel 8. Hubungan antara riwayat vaksin HPV dengan kanker serviks
Pada tabel yang menunjukkan hubungan jumlah paritas dengan kanker serviks pada pasien di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika, jumlah kelompok paritas berisiko sebanyak 1244 sampel, terdiri dari 642 sampel pada kelompok kasus dan 602 sampel pada kelompok kontrol. . 0,05, hal ini menunjukkan hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti ada hubungan antara jumlah paritas dengan kejadian kanker serviks pada pasien. Hubungan usia pertama kali berhubungan intim dengan kanker serviks pada pasien di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020.
Hubungan berganti-ganti pasangan seksual dengan kanker serviks di beberapa negara di Indonesia dan Afrika periode 2009–2020. Hubungan riwayat merokok dengan kanker serviks pada pasien di beberapa negara di Indonesia dan Afrika periode 2009-2020. Menampilkan tabel hubungan riwayat merokok dengan kanker serviks pada pasien di beberapa negara di Indonesia dan Afrika, kelompok dengan riwayat merokok berisiko sebanyak 316 sampel, terdiri dari 169 sampel pada kelompok kasus dan 147 sampel pada kelompok kontrol. kelompok.
Hubungan riwayat keluarga dengan kanker serviks pada pasien di lokasi berbeda di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020. Tabel menunjukkan hubungan riwayat keluarga dengan kanker serviks pada pasien di lokasi berbeda di Indonesia dan Afrika, kelompok riwayat keluarga kelompok risiko sebanyak 530 sampel, terdiri dari 392 sampel pada kelompok kasus dan 138 sampel pada kelompok kontrol. Hubungan riwayat vaksin HPV dengan kanker serviks pada pasien di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020.
Pembahasan
- Hubungan antara Jumlah Paritas dengan Kanker Serviks pada Penderita di Beberapa Lokasi di Indonesia dan Afrika Periode
- Hubungan antara Usia Seksual Pertama Kali dengan Kanker Serviks pada Penderita di Beberapa Lokasi di Indonesia dan Afrika
- Hubungan antara Berganti-Ganti Pasangan Seksual dengan Kanker Serviks pada Penderita di Beberapa Lokasi di Indonesia
- Hubungan antara Riwayat Merokok dengan Kanker Serviks pada Penderita di Beberapa Lokasi di Indonesia dan Afrika Periode
- Hubungan antara Riwayat Keluarga dengan Kanker Serviks pada Penderita di Beberapa Lokasi di Indonesia dan Afrika Periode
- Hubungan antara Riwayat Vaksin HPV dengan Kanker Serviks pada Penderita di Beberapa Lokasi di Indonesia dan Afrika Periode
Hubungan usia pertama kali berhubungan intim dengan kanker serviks pada pasien di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika periode tahun 2009 hingga 2020 dengan total sampel risiko sebanyak 964 responden dan total sampel non risiko sebanyak 1093 responden, p-value <0,001 atau diperoleh p-value. Hubungan pergantian pasangan seksual dengan kanker serviks pada pasien di beberapa lokasi di Indonesia Kanker serviks pada pasien di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020.
Hasil analisis bivariat hubungan berganti-ganti pasangan dengan kanker serviks pada penderita di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020 dengan total sampel risiko sebanyak 508 responden dan total sampel non risiko sebanyak 685 responden, ' n p-value <0,001 atau p-value diperoleh. Hubungan riwayat merokok dengan kanker serviks pada pasien di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika Periode pasien di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika Periode 2009 hingga 2020. Hubungan riwayat keluarga dengan kanker serviks pada pasien di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika. Periode penderita di berbagai tempat di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020.
Hubungan riwayat vaksin HPV dengan kanker serviks pada pasien di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika Periode pada pasien di berbagai lokasi di Indonesia dan Afrika Periode 2009 hingga 2020. Hasil analisis bivariat hubungan riwayat vaksin HPV dengan kanker serviks pada pasien di berbeda lokasi di Indonesia dan Afrika periode 2009 hingga 2020 dengan total sampel risiko sebanyak 179 responden dan total sampel non risiko sebanyak 2 responden, diperoleh p-value < 0,482 atau p-value > 0,05, sehingga tidak ada hubungan statistik antara riwayat vaksinasi HPV dan kejadian kanker serviks22. Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang ditunjukkan oleh Hestuningtyas dkk bahwa tidak ada hubungan antara riwayat vaksinasi HPV dengan kejadian kanker serviks.
Kesimpulan
Saran
Keterbatasan Penelitian
Biodata Peneliti Utama a. Data Pribadi