• Tidak ada hasil yang ditemukan

HETODE DAB PROSEDUR

BAB I BAB I

D. HETODE DAB PROSEDUR

Nilai-nilai edukatif kisah yang terisirat dalam 38 keserasian unsur-unsur semiotiknya berguna untuk perumus- an kebijaksanaan dalam rangka pencapaian tujuan Pendi- dikan Nasional, utamanya yang terkait dengan:

a. Model-model strategi belajar-mengajar nilai islami pada lembaga pendidikan keagamaan: formal, nonformal dan informal.

b. Metodologi pengajaran agama, utamanya dalam interna- lisasi nilai kepada subjek didik dengan menggunakan

"kisah Alquran" sebagai medianya,

c. Program pendidikan agama Islam dan silabusnya, utama- nya internalisasi nilai di dalamnya.

d. Kredibilitas buku teks dan buku-buku bacaan keagamaan, utamanya yang berisi kisah Alquran.

kut kisah-kisah Alquran, yaitu: materi dan isi kisah terhadap sejumlah cerita dan berita yang tercatat dalam sejarah, ataupun tidak, kisah tamslliyah yang

imajinatif dan kisah us~uriyyah yang legendaris.

2. Studi tarbiyah islamiyah, baik wawasan konseptualnya dengan penekanan pada asas dan tujuan pendidikan Islam, maupun wawasan oprasionalnya dengan penekanan pada acuan materialnya dan acuan metodologisnya.

3. Pendidikan Nilai dengan penekanan pada relasi dan hi- rarki nilai, serta strategi internalisasi nilai, baik yang berkaitan dengan aspek psikologis, maupun yang berkaitan dengan institusi sosial-budaya.

Penelitian ini menempatkan ayat-ayat Alquran yang mengandung kisah sebagai sentral kajian. Ayat-ayat terse- but dihimpun, diolah dan dianalisis melalui pemaduan antara metode tafsir mauqu·I dengan metode strukturalis- tik-semiotik, strukturalistik-fungsional, dan interaksi simbolik; dengan prosudur dan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap penghimpunan ayat-ayat yang mengandung kisah, dengan penekanan pada: Bentuk dan jenis pengisahan, cerita kronologis dan napak tilas, dan berita kejadian masa lalu yang terkait dengan kisah. Ayat-ayat itu ditata kadang dalam hubungan linier, dan kadang juga dalam hubungan non linier. Hunasabah -hubungan antar ayat yang terkait-, maupun asbab an-nuzul -interaksi

ayat dengan masyarakat sewaktu diwahyukan, tetap jadi 40 bahan pertimbangan dalam perumusan esensi; begitu pula matnu al-lfadls dan pandangan mufassirin yang relevan dengan suntingan terjemah tetap jadi bahan pertimbang- an dalam pemaknaan.

2. Tahap penyuntingan kisah dan penerjemahannya; selan- jutnya dikelasterkan ke dalam tiga klaster, yaitu:

Klaster A, kisah lengkap; Klaster B, kisah pendek; dan Klaster C, kisah sketsa kehidupan. Semuanya dalam bentuk suntingan terjemah, dengan nenyadari sepenuh- nya keterbatasan kosakata dan stelistik bahasa Indone- sia, bila dibandingkan dengan mufradit -kosakata- ayat dan keindahan bahasa Alquran.

3. Tahap analisis keserasian unsur dan struktur kisah, baik dari segi intrinsiknya yang mencakup: "Peristi- wa, tokoh dan peran, struktur ruang dan waktu, uslub dan gaya bahasa, serta amanat sentral kisah", maupun ekstrinsiknya yang mencakup: "Sumber dan penutur kisah, konteks sosial budaya kisah, serta pesona dan fungsi kisah".

4. Tahap pemaknaan terhadap nilai-nilai edukatif kisah, yang tersurat ataupun yang tersirat dalam amanat sentral kisah, interaksi antara tokoh-tokoh kisah, dan peran manusia dalam keseluruhan konteks kisah, utama- nya yang terkait dengan pengaruh kisah dalam pema-

tangan hati nurani; model-model pematangannya dengan mengemukakan enam model yang direkayasa dari tujuh kisah klaster A, serta strategi internalisasi nilai, dengan tiga tahapannya: strategi mau'i?ah, strategi iikra, dan strategi 'ibrah.

5. Tahap perumusan dan penyimpulan dalil-dalil generatif verif ikatif dari nilai-nilai edukatif kisah pad a pematangan hati nurani, model-modelnya dan strategi pembentukan nilai.

Tata kerja penelitian ini dapat digambarkan pada Bagan I, berikut ini:

Bagan 1 Tata kerja dan prosedur penelitian

r --->

Ajaran Da-

r--

sar Islam

I I

Metode Tafsir

. I ·

Maudu'i

. I I

I

T e.---k_s_---1

I rl

Suntingan

I

A '· Materi __J

i r

I I I I I I I I

-

Asas & Tujuan -->

Pend. Islam

Analisis Struktural- Fungsional

!

I

Model Pematangan

I

42

lsi Nilai Afek &: Ins titusi

I

I I I

y Kisah

a

L---

--- J

t Bentuk

Kisah r---

11 --- l

Alguran

.

I l

jSpesifikasi

I - - j

Strategi

P~mb.

Nilail -

I

r I I

I

I t I I t

I

Analisis Struktu

ral Semiotik Analisis Interaksi

I I

Simbolik

L-- I'jaz

Alguran

__ J l__

Relasi & Hirarki

Nilai

l _________________________________________________ _

Ca.tatan:

--->

= Alur Kegiatan

---> =

Alur Konsultasi Teoretik

f

~

=

Orientasi Metodologik

I

l

I I

Dalil-dalil Saran-saran

Dengan berpedoman pada prosedur penelitian dan tata kerja tersebut, dapatlah dikemukakan sistematika dan tahapan penyimpulan disertasi ini, sebagai berikut: ,

Bagan 2: Tahapan dan Penyi1pulan BAB I TEKS/ AYAT ALDURAN

Ayat yg Mengandung Kisah Bentuk Materi Kisah Kisah

Suntingan Terja1ah

.---"< Klaster A B

c

BAB II

I

Sinopsis

I

...---. /\ l

Konteks

A

Sos bud

BAB III

} 5 < < Su1ber l Penutur

~'(/

1

Pesona dan Kegunaan

Pe1atangan Hati Nurani

2 3 4 <--~

j Strategi Nilaij

I

I

I

2

I

3

I j

Keteranoan

A

=

Kisah-kisah Klaster A B = Kisah-kisah Klaster B C = Kisah-kisah Klaster C

1 = Peristiwa dan Raga1nya 2

=

Tokoh dan Peranannya 3

=

Struktur Ruang dan Naktu 4

=

Uslub dan 6aya Bahasa 5

=

A1anat dan Pesan

1 = Pengertian Hati Nurani 2

=

A1anat Sentral Kisah 3

=

Relasi dan Hirarki Nilai 4 = Penga1alan Emperik dan

Pengala1an Spiritual

"ad1l·1od1l P111t1ng1n

1

=

"odel dari Kisah Aada1 2

=

Model dari Kisah Ibrahi1 3

=

Model dari Kisah Yusuf 4 = Model dari Kisah "usa 5

=

Model dari Kisah Dawud

Sulaiman

6

=

Model dari Kisah Isa Btrat1gi NUil 1

=

Strategi Mau'izah 2

=

Strategi Zikra 3

=

Strategi 'Ibrah

Bab Pertama, berisi latar belakang masalah yang 44 diikuti dengan kajian teoretis terahadap ayat-ayat Algur- an yang mengandung kisah. Diungkapkan telaah pustaka terhadap literatur yang terkait dengan judul; yang difo- kuskan pada wawasan kisah Alguran, konseptualiasi tujuan pendidikan Islam, pendidikan nilai dan internalisasinya, serta metodologik yang digunakan.

Pada bab kedua, disajikan sinopsis kisah Alquran yang telah disunting. Konseptualisasi terhadap simbol- simbol nilai yang dikandung ayat digunakan metode tafsir maudu'i untuk menyusun alur dan episode kisah pada Klas- ter A, dan mempertajam konflik judul kisah pada klaster B, serta untuk memperjelas topik judul pada klaster C.

Mufradat kata dan ungkapan yang mengandung simbol nilai edukatif dialih bahasakan dari bahasa Alquran ke dalam bahasa Indonesia, dengan titik berat pada substansinya, selanjutnya ditelesuri latar belakang filologiknya dan konteksnya untuk memperoleh konsep yang lebih jelas.79) Selanjutnya, disajikan spesifikasi semiotik kisah. Kisah- kisah yang telah terklaster tersebut, dianalisis keter- kaitan antar unsur semiotiknya, baik yang bersifat in- trinsik yang meliputi:

peristiwa, tokoh dan peran, struktur ruang dan waktu, uslub dan gaya bahasa, serta amanat sentral dan pesan kisah, maupun yang bersifat ekstrinsik yang mencakup, penutur dan sumber, konteks

sosial-budaya, serta fungsi dan pesona kisah.

Konseptualisasi diperoleh dengan analsisi ektrapola- si dan pemaknaan stukturalistik-semiotik.

unsur-unsur kisah terarah pada muatan amanat kisah, bahwa kisah-kisah Alquran ditujukan untuk tujuan keagamaan.

Pada bab ketiga, disajikan pematangan hati

Ternyata, sentral tujuan-

nurani, yang menjadi salah satu tujuan utama pengisahan Alquran.

Dari keserasian unsur-unsur semiotik, dianalisis keter- kaitan antara interaksi kisah Alquran dengan pematangan hati nurani, utamanya pada relasi dan hirarki nilai, pemaduan pendekatan emperik dan pendekatan spiritual, model-model pematangan hati nurani dan jati diri dari tokoh-tokoh kisah, serta internalisasi nilai pada kepri- badian mereka.

Konseptualisasi diperoleh dengan analisis ekstra- polasi dan pemaknaan strukturalistik-fungsional yang dipadukan dengan interaksi simbolik. Ternyata, tokoh- tokoh kebaikan kisah, baik selaku ~bdun dan nafsun, maupun selaku qaumun, menempatkan iman paling tinggi pada hirarki nilai linier-vertikal. Selanjutnya memberikan konsultasi kepada nilai horisontal-lateral yang ada di bawahnya. Nilai ini mengambil bentuk dalam model-model pematangan hati nurani dan strategi pembentukan nilai yang mencakup, mau'i~ah, iikra dan ~'brah.

Dan pada bab keempat, disajikan bagian akhir peneli-46 tian ini, berupa sejumlah kesimpulan, dalil dan saran mengenai nilai-nilai edukatif kisah Alquran pada proses pematangan hati nurani, serta strategi pembentukan nilai yang bersumber dari ketiga klaster kisah tersebut. Kon- septualisai diperoleh dengan analisis interaksi-simbolik.

Simbol-simbol -khususnya yang terkait dengan upaya norma- tif antara tokoh-tokoh kisah pada semua klaster- dianali- sis di samping menggunakan tatapikir rasionalistik- kualitatif untuk menangkap makna dibalik konsep yang telah ditafsirkan, juga lebih dikembangkan dengan meluas- kan tatapikir realisme-metapisik disertai penekanan pada kemampuan integratif akal budi, sehingga dapat menjang- kau, tidak hanya yang emperik, tetapi juga pola pikir etik, dan taransedentalnya. Hasilnya, berupa dalil:.dalil generatif-verifikatif mengenai nilai edukatif kisah Alquran, utamanya pada model-model pematangan hati nura- ni, serta strategi internalisasi nilai.

BAB. IV PENUTUP

Dokumen terkait