• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.9 Hipotesis

2.9.1. Ukuran komite audit-biaya audit

Dalam teori agensi pengawasan internal yang dilakukan oleh komite audit bertujuan untuk mengurangi agency cost (Jensen & Meckling, 1976). Menurut POJK No.

55/POJK.04/2015 Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, bahwa keberadaan komite audit bersifat mandatory, hal ini berarti bahwa setiap perusahaan go public wajib memiliki komite audit. Komite audit adalah komite yang bertanggung jawab kepada dewan komisaris dan membantu

Ukuran Komite Audit

Rapat Komite Audit

Keahlian Komite Audit

Biaya Audit H1

H2 H3

Peneliti Variabel yang

Digunakan Sampel Hasil dan Temuan manajemen

resiko, komite audit

independen, ukuran dan keahlian komite audit, frekuensi rapat komite audit dan etnis

berpengaruh positif

terhadap biaya audit. Namun, kepemilikan perusahaan bumiputera berpengaruh negative terhadap biaya audit.

Sumber: Berbagai Jurnal Penelitian Terdahulu

2.8 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran ini disusun untuk menggambarkan efektivitas komite audit sebagai variable independen yang terdiri dari ukuran komite audit, frekuensi rapat komite audit, keahlian komite audit, terhadap biaya audit sebagai variabel dependen. Variabel ukuran komite audit, frekuensi rapat komite audit dan keahlian komite audit diprediksi dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap biaya audit, tergantung pendekatan yang digunakan supply-side atau demand side.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 2.9. Hipotesis

2.9.1. Ukuran komite audit-biaya audit

Dalam teori agensi pengawasan internal yang dilakukan oleh komite audit bertujuan untuk mengurangi agency cost (Jensen & Meckling, 1976). Menurut POJK No.

55/POJK.04/2015 Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, bahwa keberadaan komite audit bersifat mandatory, hal ini berarti bahwa setiap perusahaan go public wajib memiliki komite audit. Komite audit adalah komite yang bertanggung jawab kepada dewan komisaris dan membantu

Ukuran Komite Audit

Rapat Komite Audit

Keahlian Komite Audit

Biaya Audit H1

H2 H3

dewan komisaris dalam fungsi pengawasan terhadap audit eksternal dan audit internal.

Jumlah komite audit independen yang banyak memberikan gambaran sumber daya yang memadai sehingga fungsi pengawasan dapat berjalan lebih efektif. Berdasarkan supply-side, ketika pengawasan efektif maka biaya audit yang dibayarkan kepada KAP menjadi murah karena risiko yang ditanggung oleh auditor menjadi kecil. Hasan & Naser, (2013) dan Yatim et al., (2006) memberi bukti bahwa komite audit berpengaruh negatif terhadap biaya audit.

Demand-side menjelaskan, ketika jumlah anggota komite independen banyak, maka mereka menginginkan kualitas laporan keuangan yang lebih bagus. Oleh sebab itu, yang dipilih untuk melakukan audit adalah KAP yang besar/bereputasi, sehingga biaya audit yang harus dibayar tinggi. Yasin & Nelson (2012) memberikan bukti empiris bahwa keberadaan komite audit berpengaruh positif.

Berdasarkan penjelasan di atas dan dari hasil penelitian sebelumnya maka hipotesis yang diuji dapat mempunyai arah positif maupun negatif. Maka hipotesisnya adalah:

H1 : Ukuran komite audit berpengaruh terhadap biaya audit

2.9.2. Rapat komite audit - biaya audit

Supply-side menjelaskan bahwa komite audit yang sering menyelenggarakan rapat dianggap melakukan tugas pengawasan dengan baik sehingga resiko audit lebih sedikit (Wu, 2012) dan mengurangi masalah dalam pelaporan keuangan (Yatim et al. 2006). Rapat yang dilakukan oleh komite audit merupakan salah satu cara monitoring cost dalam menurunkan masalah agensi. Frekuensi rapat yang tinggi menghasilkan laporan keuangan berkualitas dengan risiko yang rendah, sehingga audit yang dilakukan menjadi biayanya rendah (Farooq & Usman, (2018); Yatim et al. (2006)). Berdasarkan

dewan komisaris dalam fungsi pengawasan terhadap audit eksternal dan audit internal.

Jumlah komite audit independen yang banyak memberikan gambaran sumber daya yang memadai sehingga fungsi pengawasan dapat berjalan lebih efektif. Berdasarkan supply-side, ketika pengawasan efektif maka biaya audit yang dibayarkan kepada KAP menjadi murah karena risiko yang ditanggung oleh auditor menjadi kecil. Hasan & Naser, (2013) dan Yatim et al., (2006) memberi bukti bahwa komite audit berpengaruh negatif terhadap biaya audit.

Demand-side menjelaskan, ketika jumlah anggota komite independen banyak, maka mereka menginginkan kualitas laporan keuangan yang lebih bagus. Oleh sebab itu, yang dipilih untuk melakukan audit adalah KAP yang besar/bereputasi, sehingga biaya audit yang harus dibayar tinggi. Yasin & Nelson (2012) memberikan bukti empiris bahwa keberadaan komite audit berpengaruh positif.

Berdasarkan penjelasan di atas dan dari hasil penelitian sebelumnya maka hipotesis yang diuji dapat mempunyai arah positif maupun negatif. Maka hipotesisnya adalah:

H1 : Ukuran komite audit berpengaruh terhadap biaya audit

2.9.2. Rapat komite audit - biaya audit

Supply-side menjelaskan bahwa komite audit yang sering menyelenggarakan rapat dianggap melakukan tugas pengawasan dengan baik sehingga resiko audit lebih sedikit (Wu, 2012) dan mengurangi masalah dalam pelaporan keuangan (Yatim et al. 2006). Rapat yang dilakukan oleh komite audit merupakan salah satu cara monitoring cost dalam menurunkan masalah agensi. Frekuensi rapat yang tinggi menghasilkan laporan keuangan berkualitas dengan risiko yang rendah, sehingga audit yang dilakukan menjadi biayanya rendah (Farooq & Usman, (2018); Yatim et al. (2006)). Berdasarkan

penjelasan supply-side menunjukkan bahwa frekuensi rapat komite audit berpengaruh negatif terhadap biaya audit.

Demand-side menjelaskan bahwa ketika komite audit melakukan rapat yang banyak menunjukkan bahwa mereka menginginkan kualitas laporan keuangan yang bagus. Komite audit memilih KAP yang berkualitas, dengan harapan laporan auditan yang dihasilkan dapat meningkatkan nilai bagi perusahaan. Dengan demikian, demand-side menjelaskan bahwa frekuensi rapat komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Yasin & Nelson (2012) memberikan bukti bahwa frekuensi rapat komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Maka, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H2 : Rapat komite audit berpengaruh terhadap biaya audit

2.9.3. Keahlian komite audit - biaya audit

POJK No. 55/POJK.04/2015 Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, menjelaskan bahwa anggota komite audit harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam bisnis dan keuangan serta mampu memahami isi dari laporan keuangan. Salah satu dari anggota komite audit harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Supply-side menjelaskan ketika ada anggota yang memiliki kemampuan dalam bidang akuntansi dan keuangan dapat meningkatkan efektivitas kinerja komite audit serta mengurangi masalah agensi. Keahlian dari komite audit diharapkan mengurangi pengujian yang dilakukan oleh auditor sehingga dapat memperkecil biaya audit.

Demand-side menjelaskan, ketika latar belakang pendidikan komite audit adalah akuntansi dan binis, maka mereka paham akan laporan keuangan. Dalam kondisi tersebut mereka lebih menyukai audit yang berkualitas, sehingga memilih KAP yang bereputasi. Sebagai konsekuensinya dari

penjelasan supply-side menunjukkan bahwa frekuensi rapat komite audit berpengaruh negatif terhadap biaya audit.

Demand-side menjelaskan bahwa ketika komite audit melakukan rapat yang banyak menunjukkan bahwa mereka menginginkan kualitas laporan keuangan yang bagus. Komite audit memilih KAP yang berkualitas, dengan harapan laporan auditan yang dihasilkan dapat meningkatkan nilai bagi perusahaan. Dengan demikian, demand-side menjelaskan bahwa frekuensi rapat komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Yasin & Nelson (2012) memberikan bukti bahwa frekuensi rapat komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Maka, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H2 : Rapat komite audit berpengaruh terhadap biaya audit

2.9.3. Keahlian komite audit - biaya audit

POJK No. 55/POJK.04/2015 Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, menjelaskan bahwa anggota komite audit harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam bisnis dan keuangan serta mampu memahami isi dari laporan keuangan. Salah satu dari anggota komite audit harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Supply-side menjelaskan ketika ada anggota yang memiliki kemampuan dalam bidang akuntansi dan keuangan dapat meningkatkan efektivitas kinerja komite audit serta mengurangi masalah agensi. Keahlian dari komite audit diharapkan mengurangi pengujian yang dilakukan oleh auditor sehingga dapat memperkecil biaya audit.

Demand-side menjelaskan, ketika latar belakang pendidikan komite audit adalah akuntansi dan binis, maka mereka paham akan laporan keuangan. Dalam kondisi tersebut mereka lebih menyukai audit yang berkualitas, sehingga memilih KAP yang bereputasi. Sebagai konsekuensinya dari

pemilihan KAP yang bereputasi adalah biaya audit yang tinggi.

Yatim et al., (2006) serta Vafeas & Waegelein, (2007) membuktikan bahwa keahlian komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit.

Berdasarkan dari penjelasan pendekatan penawaran dan permintaan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H3 : Keahlian komite audit berpengaruh terhadap biaya audit

Dokumen terkait