• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Pembahasan

4.6.1.Ukuran komite audit berpengaruh terhadap biaya audit

Sesuai dengan hipotesis, ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Pada Tabel 4.8 hasil koefisien menunjukan arah positif (0,784). Arah positif

didukung dengan data statistik deskriptif yang menunjukkan rata-rata jumlah komite audit yang independen 3. Jumlah tersebut sudah melebihi ketentuan yang ada di dalam ketentuan POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, yang hanya mensyaratkan 1/3 dari jumlah komite audit adalah independen. Arah positif menunjukkan bahwa pendekatan yang dipilih dalam menentukan KAP berdasarkan demand-side.

Semakin banyak jumlah anggota komite audit yang independen cenderung menuntut kualitas laporan keuangan dan kualitas audit yang lebih tinggi untuk menyelesaikan isu audit. Oleh sebab itu, komite audit memilih KAP yang berkualitas yang tentunya akan meminta biaya audit yang tinggi untuk penugasan audit (Yasin & Nelson, 2012).

4.6.2. Rapat komite audit berpengaruh terhadap biaya audit Rapat komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Arah positif dibuktikan dengan nilai positif pada koefisien regresi 0,035. Jumlah rapat yang dilakukan oleh komite audit mempunyai rata-rata 6 kali dalam setahun.

Jumlah tersebut sudah melebihi ketentuan yang disyaratkan

Variabel keahlian komite audit dengan nilai koefisien - 0,144 dan nilai signifikansi 0,222 (>0,05), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak. Keahlian komite audit dalam penelitian ini diukur dengan jumlah komite audit yang mempunyai latar belakang Pendidikan akuntansi, keuangan atau bisnis.

Tabel 4.8 Uji t Parsial

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.919 .678 26.446 .000

ACSIZE .784 .219 .263 3.580 .000

ACFREQ .035 .016 .161 2.176 .031

ACEXP -.144 .117 -.091 -1.226 .222

Sumber: output statistik

4.6.Pembahasan

4.6.1.Ukuran komite audit berpengaruh terhadap biaya audit

Sesuai dengan hipotesis, ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Pada Tabel 4.8 hasil koefisien menunjukan arah positif (0,784). Arah positif

didukung dengan data statistik deskriptif yang menunjukkan rata-rata jumlah komite audit yang independen 3. Jumlah tersebut sudah melebihi ketentuan yang ada di dalam ketentuan POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, yang hanya mensyaratkan 1/3 dari jumlah komite audit adalah independen. Arah positif menunjukkan bahwa pendekatan yang dipilih dalam menentukan KAP berdasarkan demand-side.

Semakin banyak jumlah anggota komite audit yang independen cenderung menuntut kualitas laporan keuangan dan kualitas audit yang lebih tinggi untuk menyelesaikan isu audit. Oleh sebab itu, komite audit memilih KAP yang berkualitas yang tentunya akan meminta biaya audit yang tinggi untuk penugasan audit (Yasin & Nelson, 2012).

4.6.2. Rapat komite audit berpengaruh terhadap biaya audit Rapat komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Arah positif dibuktikan dengan nilai positif pada koefisien regresi 0,035. Jumlah rapat yang dilakukan oleh komite audit mempunyai rata-rata 6 kali dalam setahun.

Jumlah tersebut sudah melebihi ketentuan yang disyaratkan

oleh POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, yaitu 4 kali dalam setahun.

Jumlah rapat yang tinggi menunjukkan bahwa komite audit melakukan pengawasan dengan baik. Pengawasan yang baik mendorong untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan kualitas audit. Adapun pendekatan yang digunakan dalam menentukan KAP adalah demand-side, yaitu komite audit memilih KAP yang besar dengan harapan kualitas auditnya baik, sehingga biaya audit yang harus dibayar oleh perusahaan menjadi tinggi (Yasin & Nelson, 2012).

4.6.3. Keahlian komite audit berpengaruh terhadap biaya audit

Keahlian komite audit tidak berpengaruh terhadap biaya audit. Arah koefisein negatif dengan nilai -0,144. Rata- rata komite audit yang memiliki keahlian akuntansi atau keuangan adalah 2. Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat yang ditentukan oleh POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, yaitu minimal ada 1 anggota komite audit yang memiliki latar

belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Meskipun demikian keahlian komite audit tidak berpengaruh terhadap biaya audit. Koefisien yang negative menunjukkan pendekatan yang dilakukan dalam pemilihan KAP adalah supply-side.

Semakin banyak jumlah anggota komite audit yang mempunyai keahlian akuntansi atau keuangan diharapkan dapat meminimalkan risiko terjadinya kesalahan dalam laporan keuangan sehingga biaya audit menjadi rendah.

oleh POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, yaitu 4 kali dalam setahun.

Jumlah rapat yang tinggi menunjukkan bahwa komite audit melakukan pengawasan dengan baik. Pengawasan yang baik mendorong untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan kualitas audit. Adapun pendekatan yang digunakan dalam menentukan KAP adalah demand-side, yaitu komite audit memilih KAP yang besar dengan harapan kualitas auditnya baik, sehingga biaya audit yang harus dibayar oleh perusahaan menjadi tinggi (Yasin & Nelson, 2012).

4.6.3. Keahlian komite audit berpengaruh terhadap biaya audit

Keahlian komite audit tidak berpengaruh terhadap biaya audit. Arah koefisein negatif dengan nilai -0,144. Rata- rata komite audit yang memiliki keahlian akuntansi atau keuangan adalah 2. Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat yang ditentukan oleh POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, yaitu minimal ada 1 anggota komite audit yang memiliki latar

belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Meskipun demikian keahlian komite audit tidak berpengaruh terhadap biaya audit. Koefisien yang negative menunjukkan pendekatan yang dilakukan dalam pemilihan KAP adalah supply-side.

Semakin banyak jumlah anggota komite audit yang mempunyai keahlian akuntansi atau keuangan diharapkan dapat meminimalkan risiko terjadinya kesalahan dalam laporan keuangan sehingga biaya audit menjadi rendah.

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini pertama, ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Ukuran komite audit diukur dengan jumlah komite audit yang independen.

Semakin banyak jumlah komite audit yang independen maka dalam pemilihan KAP mengedepankan kualitas audit, sehingga biaya audit tinggi. Kedua, rapat komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Ukuran rapat dengan menghitung jumlah arapat yang dilakukan komite audit dalam setahun.

Semakin banyak jumlah rapat yang dilakukan menunjukkan semakin efektif peran komite audit dalam menjaga kualitas laporan keuangan, sehingga lebih mempertimbangkan kualitas auditor dalam pemilihan KAP. Konsekuensinya biaya audit yang dikeluarkan menjadi tinggi. Ketiga, keahlian komite audit tidak berpengaruh terhadap biaya audit.

5.2. Implikasi 5.2.1. Implikasi teori

Implikasi teori dari hasil penelitian ini mendukung teori corporate governance yaitu komite audit yang efektif dapat menurunkan biaya agensi. Komite audit yang efektif meningkatkan kualitas audit

5.2.2. Implikasi praktis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komite audit telah melebihi ketentuan peraturan yang mengharuskannya.

Baik dalam jumlah komite audit yang independen, jumlah rapat yang dilakukan maupun jumlah anggota komite audit yang mempunyai keahlian akuntansi atau keuangan. Dalam menentukan KAP, perusahaan lebih memilih meningkatkan kualitas audit, yaitu dengan menggunakan demand-side. Jumlah perusahaan yang mengungkapkan biaya audit secara terpisah mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini tentunya sangat mendukung salah satu prinsip good corporate governance, yaitu transparansi.

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini pertama, ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Ukuran komite audit diukur dengan jumlah komite audit yang independen.

Semakin banyak jumlah komite audit yang independen maka dalam pemilihan KAP mengedepankan kualitas audit, sehingga biaya audit tinggi. Kedua, rapat komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit. Ukuran rapat dengan menghitung jumlah arapat yang dilakukan komite audit dalam setahun.

Semakin banyak jumlah rapat yang dilakukan menunjukkan semakin efektif peran komite audit dalam menjaga kualitas laporan keuangan, sehingga lebih mempertimbangkan kualitas auditor dalam pemilihan KAP. Konsekuensinya biaya audit yang dikeluarkan menjadi tinggi. Ketiga, keahlian komite audit tidak berpengaruh terhadap biaya audit.

5.2. Implikasi 5.2.1. Implikasi teori

Implikasi teori dari hasil penelitian ini mendukung teori corporate governance yaitu komite audit yang efektif dapat menurunkan biaya agensi. Komite audit yang efektif meningkatkan kualitas audit

5.2.2. Implikasi praktis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komite audit telah melebihi ketentuan peraturan yang mengharuskannya.

Baik dalam jumlah komite audit yang independen, jumlah rapat yang dilakukan maupun jumlah anggota komite audit yang mempunyai keahlian akuntansi atau keuangan. Dalam menentukan KAP, perusahaan lebih memilih meningkatkan kualitas audit, yaitu dengan menggunakan demand-side. Jumlah perusahaan yang mengungkapkan biaya audit secara terpisah mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini tentunya sangat mendukung salah satu prinsip good corporate governance, yaitu transparansi.

5.3. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini, pertama, masih kecilnya nilai adjusted R square, yaitu sebesar 9,7%, sehingga masih dimungkinkan ada banyak variabel lain yang mempengaruhi penentuan biaya audit. Kedua, masih sedikitnya perusahaan yang mengungkapkan biaya audit secara terpisah, sehingga sampel yang dapat dikumpulkan masih relative sedikit.

5.4. Saran

Saran untuk penelitian mendatang diantaranya, pertama, dapat menambah variabel independen lainnya seperti KAP, audit report lag, jumlah segmen yang dimiliki perusahaan dan lain-lain. Kedua, untuk dapat memperbanyak jumlah sampel, maka dilakukan amatan waktu yang lebih panjang, memperluas negara yang dijadikan sampel.

DAFTAR PUSTAKA

Boo, E., & Sharma, D. (2008). The association between corporate governance and audit fees of bank holding companies. Corporate Governance, 8(1), 28–45. https://doi.org/10.1108/14720700810853383 Eisenhardt, K. M. (1989). Agency Theory : An Assessment and Review.

Academy of Management Review, 14(1), 57–74.

Farooq, M. U., Kazim, I., Usman, M., & Latif, I. (2018). Corporate Governance and Audit Fees : Evidence from a Developing Country.

Pakistan Journal of Commerce and Social Sciences, 12(1), 94–110.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Diponegoro.

Hasan, M. Y., & Naser, K. (2013). Determinants of Audit Fees: Evidence from an Emerging Economy. International Business Research, 6(8), 13–25. https://doi.org/10.5539/ibr.v6n8p13

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) No. 2 th 2016 ttg Penentuan Imbalan Jasa Audit Laporan Keuangan. , (2016).

Januarti, I., & Wiryaningrum, M. S. (2018). The Effect of Size, Profitability, Risk, Complexity, and Independent Audit Committee on Audit Fee.

Jurnal Dinamika Akuntansi, 10(2), 136–145.

https://doi.org/10.15294/jda.v10i2.16607

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 3(4 (October)), 305–360.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/0304-405X(76)90026-X Kikhia, H. Y. (2015). Determinants of Audit Fees : Evidence from Jordan.

Accounting and Finance Research, 4(1), 42–53.

https://doi.org/10.5430/afr.v4n1p42

KNKG. (2006). Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 154/PMK.01/2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik., (2017).

5.3. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini, pertama, masih kecilnya nilai adjusted R square, yaitu sebesar 9,7%, sehingga masih dimungkinkan ada banyak variabel lain yang mempengaruhi penentuan biaya audit. Kedua, masih sedikitnya perusahaan yang mengungkapkan biaya audit secara terpisah, sehingga sampel yang dapat dikumpulkan masih relative sedikit.

5.4. Saran

Saran untuk penelitian mendatang diantaranya, pertama, dapat menambah variabel independen lainnya seperti KAP, audit report lag, jumlah segmen yang dimiliki perusahaan dan lain-lain. Kedua, untuk dapat memperbanyak jumlah sampel, maka dilakukan amatan waktu yang lebih panjang, memperluas negara yang dijadikan sampel.

DAFTAR PUSTAKA

Boo, E., & Sharma, D. (2008). The association between corporate governance and audit fees of bank holding companies. Corporate Governance, 8(1), 28–45. https://doi.org/10.1108/14720700810853383 Eisenhardt, K. M. (1989). Agency Theory : An Assessment and Review.

Academy of Management Review, 14(1), 57–74.

Farooq, M. U., Kazim, I., Usman, M., & Latif, I. (2018). Corporate Governance and Audit Fees : Evidence from a Developing Country.

Pakistan Journal of Commerce and Social Sciences, 12(1), 94–110.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Diponegoro.

Hasan, M. Y., & Naser, K. (2013). Determinants of Audit Fees: Evidence from an Emerging Economy. International Business Research, 6(8), 13–25. https://doi.org/10.5539/ibr.v6n8p13

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) No. 2 th 2016 ttg Penentuan Imbalan Jasa Audit Laporan Keuangan. , (2016).

Januarti, I., & Wiryaningrum, M. S. (2018). The Effect of Size, Profitability, Risk, Complexity, and Independent Audit Committee on Audit Fee.

Jurnal Dinamika Akuntansi, 10(2), 136–145.

https://doi.org/10.15294/jda.v10i2.16607

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 3(4 (October)), 305–360.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/0304-405X(76)90026-X Kikhia, H. Y. (2015). Determinants of Audit Fees : Evidence from Jordan.

Accounting and Finance Research, 4(1), 42–53.

https://doi.org/10.5430/afr.v4n1p42

KNKG. (2006). Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 154/PMK.01/2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik., (2017).

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa Keuangan, (2017).

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/POJK.04/2015 Tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. (2015).

Ojk.Go.Id, 1–8. Retrieved from http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/lembaga-keuangan-

mikro/peraturan-ojk/Documents/SAL-POJK PERIZINAN FINAL F.pdf

POJK No. 55/POJK.04/2015 Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. , Pemerintah Indonesia § (2015).

Rezaee, Z. (2007). Corporate Governance Post – Sarbanes- Oxley. New Jersey, Canada: John Wiley & Sons,Inc.

Steward, J. G., & Kent, P. (2006). The Relation between External Audit Fees, Audit Committee Characteristics and Internal Audit. Accounting and Finance, 46(4), 387–404.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. , Www.Hukumonline.Com § (2007).

Vafeas, N., & Waegelein, J. F. (2007). The association between audit committees, compensation incentives, and corporate audit fees. Review of Quantitative Finance and Accounting, 28(3), 241–255.

https://doi.org/10.1007/s11156-006-0012-9

Wu, X. (2012). Corporate governance and audit fees: Evidence from companies listed on the Shanghai Stock Exchange. China Journal of

Accounting Research, 5(4), 321–342.

https://doi.org/10.1016/j.cjar.2012.10.001

Yasin, F. M. (2015). The Audit Committee and Internal Audit : Impications on Audit Quality. Managerial Auditing Journal, 8(3), 8–10.

https://doi.org/10.1108/02686909310036223

Yasin, F. M., & Nelson, S. P. (2012). Audit Committee and Internal Audit : Implication on Audit Quality. International Journal of Economics, Management and Accounting, 20(2), 187–218.

Yatim, P., Kent, P., & Clarkson, P. (2006). Governance structures, ethnicity, and audit fees of Malaysian listed firms. In Managerial Auditing Journal (Vol. 21). https://doi.org/10.1108/02686900610680530

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa Keuangan, (2017).

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/POJK.04/2015 Tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. (2015).

Ojk.Go.Id, 1–8. Retrieved from http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/lembaga-keuangan-

mikro/peraturan-ojk/Documents/SAL-POJK PERIZINAN FINAL F.pdf

POJK No. 55/POJK.04/2015 Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. , Pemerintah Indonesia § (2015).

Rezaee, Z. (2007). Corporate Governance Post – Sarbanes- Oxley. New Jersey, Canada: John Wiley & Sons,Inc.

Steward, J. G., & Kent, P. (2006). The Relation between External Audit Fees, Audit Committee Characteristics and Internal Audit. Accounting and Finance, 46(4), 387–404.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. , Www.Hukumonline.Com § (2007).

Vafeas, N., & Waegelein, J. F. (2007). The association between audit committees, compensation incentives, and corporate audit fees. Review of Quantitative Finance and Accounting, 28(3), 241–255.

https://doi.org/10.1007/s11156-006-0012-9

Wu, X. (2012). Corporate governance and audit fees: Evidence from companies listed on the Shanghai Stock Exchange. China Journal of

Accounting Research, 5(4), 321–342.

https://doi.org/10.1016/j.cjar.2012.10.001

Yasin, F. M. (2015). The Audit Committee and Internal Audit : Impications on Audit Quality. Managerial Auditing Journal, 8(3), 8–10.

https://doi.org/10.1108/02686909310036223

Yasin, F. M., & Nelson, S. P. (2012). Audit Committee and Internal Audit : Implication on Audit Quality. International Journal of Economics, Management and Accounting, 20(2), 187–218.

Yatim, P., Kent, P., & Clarkson, P. (2006). Governance structures, ethnicity, and audit fees of Malaysian listed firms. In Managerial Auditing Journal (Vol. 21). https://doi.org/10.1108/02686900610680530

Dokumen terkait