BAB III METODE PENELITIAN
3.7 Hipotesis
a. Ha: Ada hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Ho : Tidak ada hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
b. Ha : Ada hubungan Usia ibu hamil terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Ho : Tidak ada hubungan Usia ibu hamil terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
c. Ha : Ada hubungan antara pendidikan ibu terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari tahun 2019.
Ho: Tidak ada hubungan antara pendidikan ibu terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari tahun 2019.
d. Ha: Ada hubungan antara pegetahuan ibu terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari tahun 2019.
Ho : Tidak ada hubungan antara pendidikan ibu terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari tahun 2019.
Anemia Ibu Hamil
1. Kepatuhan konsumsi tablet tambah darah 2. Usia
3. Pendidikan Ibu 4. Pengetahuan
5. Pendapatan keluarga 6. Paritas
7. Status gizi
42
e. Ha : Ada hubungan pendapatan keluarga terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Ho : Tidak ada hubungan pendapatan keluarga terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
f. Ha: Ada hubungan Paritas terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Ho: Tidak ada hubungan Paritas terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
g. Ha: Ada hubungan Status gizi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Ho:Tidak ada hubungan status gizi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
3.1 Defenisi Operasional Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur
Cara ukur Hasil ukur Skala ukur Anemia
Pada ibu hamil
Ibu yang memiliki kadar Hb < 11 gr/dl
Sahli Pengukuran Langsung atau Data sekunder Kohort Ibu
1. Anemia bila kadar Hb < 11 gr/dl = 0
2. Tdk Anemia bila kadar Hb >
11gr/dl= 1 (WHO, 2011)
Ordinal
Kepatuhan Ibu hamil
Kepatuhan dalam
Mengkonsumsi Tablet Tambah selama dia hamil
Kuisioner wawancara 1. Tidak Patuh jika ibu hamil
mengkonsumsi
<90 Tablet Tambah Darah sesuai aturan
Ordinal
43
pemakaian= 0 2. Patuh jika ibu
hamil
mengkonsumsi ≥ 90 tablet Tambah Darah sesuai aturan pemakaian
= 1
( Kemenkes,2018)
Usia Usia responden pada saat
pemeriksaan Hb yang dihitung sesuai dari tanggal lahir
Kuisioner Wawancara 1. Usia < 20 tahun dan > dari 35 tahun = 0 2. 20-35 tahun=1 (Sandrafika,dkk 2015)
Ordinal
Pendidikan Pendidikan formal yang pernah diikuti oleh responden berdasarkan sertifikat yang terakhir didapat.
Pendidikan
Kuisioner wawancara 1.Tidak sekolah sampai tamat SLTP adalah rendah = 0 2. Sekolah SLTA sampai Perguruan Tinggi adalah Tinggi = 1 (UU RI No 20, 2003)
Ordinal
Pengetahuan ibu
Seorang ibu mengetahui
Kuisioner Wawancara 1. Rendah = 0 2. Tinggi =1
Ordinal
44 tentang teori
mengenai anemia
Pendapatan keluarga
Berapa banyak pendapatan dalam keluarga
Kuisioner wawancara 1. Di bawah UMK=0
2. Di atas UMK=1
Ordinal
Paritas Jumlah anak lahir hidup dan
lahir mati
Kuisioner Wawancara 1. Paritas > 3 = 0 2. Tidak paritas bila
< 3 = 1 Soebroto (2009)
Ordinal
Status gizi Mengetahui status gizi berdasarkan pengukuran
LILA
Pita LILA Pengukuran langsung
1. <23,5 cm= 0 2. ≥23,5 cm= 1
Ordinal
.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Gambar 1 Puskesmas Tegal Sari
Puskesmas Tegal Sari merupakan Puskesmas rawat jalan yang didirikan berdasarkan Instruksi Presiden No. 7 tahun 75/76 oleh Walikota KHD Tingkat 1 Medan. Puskesmas Tegal Sari merupakan yang menjadi salah satu pusat pembangunan, pembinaan dan pelayanan kesehatan. Puskesmas ini melayani kesehatan masyarakat di Kecamatan Medan Denai yang terletak di Jalan Srikandi No. 4 Kelurahan Tegal Sari Mandala III yang meliputi wilayah kerjanya yaitu Tegal Sari Mandala I dan Tegal Sari Mandala III
Dalam melaksanakan kegiatannya, Puskesmas Tegal Sari memiliki wilayah kerja yang meliputi :
1. Luas wilayah kerja : 87 Ha 2. Jumlah penduduk : 42.749 Jiwa
46
3. Dua kelurahan yaitu Tegal Sari Mandala I dan Tegal Sari Mandala III Puskesmas Tegal Sari dipimpin oleh dr. Hj. Ernasari Hasibuan, M.Kes, dibantu 34 orang staf, secara geografis Puskesmas Mandala berbatasan dengan :
● Barat : Kelurahan Tegal
● Timur : Kelurahan Sukaramai dan Kecamatan Medan Area
● Utara : Kelurahan Bantan
● Selatan : Kecamatan Medan Tembung dan Kelurahan Tegal Dan mempunyai wilayah kerja meliputi :
● Luas Wilayah : 87 Ha
● Jumlah Kelurahan : 2 Kelurahan
● Jumlah Lingkungan : 27 lingkungan
● Jumlah KK : 7. 483 KK 4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisa Univariat
4.2.1.1 Distribusi Frekuensi Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anamia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Distribusi Frekuensi Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anamia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 2
47
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kejadian anemia Pada Ibu hamil Di Puskesmas Tegal Sari Kota Medan tahun 2019
No Variabel Frekuensi Persentasi ( %) 1. Anemia ibu hamil
Anemia ( ˂11 g/dl ) 61 87.1 Tdk Anemia (≥11g/dl) 9 12.9 Total 70 100 1. Status Gizi
KEK = Lila ˂ 23.5 cm 6 8.6 Tdk KEK = Lila ≥ 23.5 cm 64 91.4 Total 70 100 2 Kepatuhan mengkonsumsi TTD
Tidak Patuh 48 68.6 Patuh 22 31.4 Total 70 100 3. Pendapatan
˂ UMK (Rp.2.969.824 45 64.3
˃ UMK (Rp.2.969.824 25 35.7 Total 70 100 4. Pengetahuan
Rendah 36 51.4 Tinggi 34 48.6 Total 70 100 5. Usia Ibu Hamil
Usia ˂20 dan ˃35 tahun 14 20 Usia 20 – 35 Tahun 56 80 Total 70 100 6. Pendidikan Ibu
SD s/d SMP 8 11,4 SMA s/d PT 62 88.6 Total 70 100 7. Paritas
Paritas ˃ 3 32 45.7 Tidak Paritas ˂ 3 38 54.3 Total 70 100
48
1. Distribusi Frekuensi kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 70 responden ibu hamil, lebih dari separuh mengalami anemia yaitu sebanyak 87,1% (61 orang ) ibu hamil dan sebanyak 12,9% ( 9 orang) ibu hamil yang tidak mengalami anemia
2. Distribusi Frekuensi status gizi Ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 70 responden ibu hamil yang ada di Puskesmas Tegal sari sekitar 8,6 % atau sekitar 6 orang ibu hamil yang memiliki ukuran Lila ˂ 23,5 cm. Sekitar 91,4 % atau sekitar 64 orang ibu hamil memiliki ukuran Lila normal ( Lila ˃ 23,5 cm ), ini menunjukkan bahwa Status gizi ibu hamil rata rata normal.
3. Distribusi Frekuensi Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah pada ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 70 responden ibu hamil sekitar 68.6 % ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi Tablet Tambah Darah atau sebanyak 48 orang dan sekitar 31,4 % atau sebanyak 22 orang yang patuh mengkonsumsi tablet tambah darah. Hal ini disebabkan oleh dua hal yaitu banyak responden yang tidak mengkonsumsi secara teratur dan tidak sesuai dosis.
4. Distribusi Frekuensi pendapatan keluarga pada Ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa sekitar 45 responden (64,3 %) memiliki pendapatan keluarga rendah dan sekitar 25 responden (35,7 % ) yang memiliki pendapatan keluarga tinggi. Ini menunjukkan bahwa rata rata pendapatan kelurga responden berada di bawah UMK ( Rp.2.969.824).
49
5. Distribusi Frekuensi pengetahuan ibu tentang anemia di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa lebih dari setengah (36 orang) ibu hamil memiliki pengetahuan rendah atau sekitar 51,4 % dan 34 orang atau 48,6 % yang memiliki pengetahuan tinggi.
6. Distribusi Frekuensi Usia pada Ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa sebanyak 14 ibu hamil beresiko terhadap kejadian anemia atau sekitar 20 % dan sebanyak 56 orang yang tidak beresiko terhadap anemia ( 80 % ). Ini menunjukkan bahwa rata rata usia ibu hamil yang dilakukan penelitian adalah usia yang produktif untuk menjalankan kehamilan.
7. Distribusi Frekuensi Pendidikan pada Ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa sekitar 88,6 % ibu memiliki pendidikan yang tinggi atau sekitar 62 orang dan sekitar 8 orang atau 11.4 % yang berpendidikan rendah.ini menunjukkan bahwa rata rata pendidikan ibu hamil yang dilakukan penelitian yaitu dengan pendidikan yang tinggi ( SMA sampai Perguruan Tinggi ).
8. Distribusi Frekuensi Paritas Ibu hamil di Puskesmas Tegal Sari tahun 2019
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa paritas pada ibu hamil sekitar 45,7 % beresiko atau sekitar 32 orang dan sekitar 38 orang ibu hamil yang tidak beresiko ( 54,3% ). Ini menunjukkan bahwa rata rata ibu hamil yang diwawancarai mengalami paritas ( kehamilan ˂3 kali ) sebanyak 38 orang.
50 4.3. Analisa Bivariat
4.3.1. Hubungan Status Gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019
Hubungan Status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Hubungan Status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019
Status gizi Anemia Total P
Value Anemia Tidak Anemia
n % n % n %
KEK 6 100 0 0 6 100 1.00
Normal 55 85.9 9 14.1 64 100
Total 61 87,1 9 12.9 70 100
Berdasarkan tabel 3 diperoleh bahwa Status gizi ibu hamil dengan kejadian anemia yaitu sebanyak 100 % ( 6 orang ibu hamil) KEK yang menderita anemia, dibandingkan dengan Status gizi ibu hamil yang mengalami anemia yaitu sebanyak 85.9 % ( 55 orang ) berada dalam status gizi normal .Uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square dilakukan, didapatkan nilai p value=1.00 ˂ 0,05. Hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh KEK ( diukur berdasarkan Lila ) terhadap kejadian anemia ibu hamil di puskesmas Tegal sari kota Medan tahun 2019.
4.3.2 Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Tambah darah dengan kejadian Anemia.
Hubungan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah dengan kejadian anemia di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 4.4
51
Tabel 4 Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi TTD dengan kejadian Anemia Di Puskesmas Tegal Sari Kota Medan tahun 2019 Kepatuhan ibu
hamil mengkonsumsi
TTD
Anemia Total P
value Anemia Tidak Anemia
n % n % n %
Tidak Patuh 48 100 0 0 48 100 0,005
Patuh 13 59.1 9 40,1 21 100
Total 61 87,1 9 12,9 70 100
Berdasarkan tabel 4 diperoleh hasil bahwa proporsi ibu hamil yang mengalami anemia lebih besar pada ketidak patuhan ibu dalam mengkonsumsi Tablet tambah darah ( 100% ) dibandingkan dengan ibu hamil yang patuh mengkonsumsi Tablet Tambah darah (59,1 %). Uji statistik dengan menggunakan uji chi-square dilakukan didapatkan nilai p value = 0,005 ˂ 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi Tablet Tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari tahun 2019.
4.3.3 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019
Hubungan Tingkat Pendapatan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 5
Tabel 5 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019
Tingkat Pendapatan
Anemia Total P
Value Anemia Tidak Anemia
n % n % n %
Rendah 43 95.6 2 4.4 45 100 0.008 Tinggi 18 72.0 7 28.0 25 100
Total 61 87,1 9 12.9 70 100
Berdasarkan tabel 5 diperoleh bahwa hubungan tingkat pendapatan yang rendah dengan kejadian anemia pada ibu hamil yaitu sebanyak 95,6 % ( 43
52
orang ibu hamil ), dibandingkan dengan hubungan tingkat pendapatan yang tinggi pada ibu hamil dengan kejadian anemia yaitu sebanyak 72.0 % (18 orang). Uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square dilakukan, didapatkan nilai p value=0.008 ˂ 0,05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan tingkat pendapatan terhadap kejadian anemia ibu hamil di puskesmas Tegal sari kota Medan tahun 2019.
4.3.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 6
Tabel 6 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019
Tingkat Pengetahuan Ibu
Anemia Total P
Value Anemia Tidak Anemia
n % n % n %
Rendah 34 94,4 2 5,6 36 100 0.08
Tinggi 27 79,4 7 20,6 34 100
Total 61 87,1 9 12.9 70 100
Berdasarkan tabel 6 diperoleh bahwa hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kejadian anemia yaitu sebanyak 94.4 % (34 orang) yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, dibandingkan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan anemia sebanyak 79,4 % (27 orang) yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square dilakukan, didapatkan nilai p value=0.08 ˃ 0,05. Hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh Tingkat Pengetahuan ibu hamil terhadap kejadian anemia ibu hamil di puskesmas Tegal sari kota Medan tahun 2019.
53
4.3.5 Hubungan Usia ibu hamil dengan kejadian anemia di Puskesmas Tegal Sari Kota Medan tahun 2019.
Hubungan Usia ibu hamil dengan kejadian anemia di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 7
Tabel 7 Hubungan Usia Ibu Hamil dengan kejadian anemia Di Puskesmas Tegal Sari Kota Medan Tahun 2019
Usia ibu hamil Anemia Total P
Value Anemia Tidak Anemia
n % n % n %
Beresiko 13 92.9 1 7,1 14 100 0,67 Tidak beresiko 48 85,7 8 14.3 56 100
Total 61 87.1 9 12.9 70 100
Berdasarkan tabel 7 diperoleh bahwa hubungan usia ibu hamil dengan kejadian anemia yaitu 13 orang (sekitar 92,9 %) ibu hamil yang beresiko. Dan hubungan usia ibu hamil dengan kejadian anemia sebanyak 48 orang (sekitar 85,7
%) ibu hamil yang tidak beresiko . Uji statistik dengan menggunakan uji Chi- square dilakukan, didapatkan nilai p value=0.67 ˃ 0,05. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan usia ibu hamil terhadap kejadian anemia ibu hamil di puskesmas Tegal sari kota Medan tahun 2019.
54
4.3.6 Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019
Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 8
Tabel 8 Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019
Tingkat Pendidikan Ibu
Anemia Total P
Value Anemia Tidak Anemia
n % n % n %
Rendah 7 87,5 1 12,5 8 100 1.00
Tinggi 54 87,1 8 12,9 62 100
Total 61 87,1 9 12.9 70 100
Berdasarkan tabel 8 diperoleh bahwa Hubungan Tingkat Pendidikan ibu hamil dengan kejadian anemia yaitu sebanyak 87.5 % ( 7 orang ibu hamil ) memiliki tingkat pendidikan yang rendah, dan sekitar 87.1 % ( 54 Orang ibu hamil ) yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square dilakukan, didapatkan nilai p value=1.00 ˃ 0,05. Hal ini menunjukkan tidak adanya Hubungan Tingkat Pendidikan ibu hamil terhadap kejadian anemia ibu hamil di puskesmas Tegal sari kota Medan tahun 2019
4.3.7 Hubungan Tingkat Paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019
Hubungan Tingkat Paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 9
Tabel 9 Hubungan Tingkat Paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019
Tingkat Paritas Anemia Total P
Value Anemia Tidak Anemia
n % n % n %
Beresiko 28 87,5 4 12,5 32 100 1.00
Tidak Beresiko 33 86,8 5 13,2 38 100
Total 61 87,1 9 12.9 70 100
55
Berdasarkan tabel 9 diperoleh bahwa Hubungan Tingkat Paritas yang beresiko dengan kejadian anemia pada ibu hamil yaitu sebanyak 87,5 % ( 28 orang ibu hamil ), dibandingkan dengan hubungan tingkat Paritas yang tidak beresiko mengalami anemia pada ibu hamil yaitu sebanyak 86,8 % ( 33 orang ) .Uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square dilakukan, didapatkan nilai p value=1.00 ˂ 0,05. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan Tingkat Paritas terhadap kejadian anemia ibu hamil di puskesmas Tegal sari kota Medan tahun 2019.
56
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Seorang ibu hamil dikatakan memiliki status gizi yang buruk apabila seorang ibu menderita Kekurangan Energi Kronis ( KEK ). Kekurangan energi kronis adalah keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan gizi( Kalori dan protein) yang berlangsung lama dan manahun. Seseorang dikatakan menderita resiko KEK bilamana LILA ( lingkar lengan atas) <23,5 cm . LILA adalah suatu cara umtuk mengetahui resiko kekurangan energi kronis wanita usia subur termasuk remaja putri. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek(Supriasa,2002)
Hasil analisa hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari kota medan tahun 2019 bahwa tidak ada hubungan antara status gizi (KEK ) dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai p value 1.00 ( ˃0.05).
5.2 Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Kepatuhan konsumsi tablet tambah darah sangat penting dalam keberhasilan pengobatan anemia. Kepatuhan adalah menurut perintah, taat pada perintah atau aturan, dan berdisiplin (Depdiknas, 2008). Menurut Niven ( 2002 ) Faktor faktor yang menyebabkan rendahnya kepatuhan ibu hamil meminum Tablet Tambah Darah antara lain adalah
1. Individu tidak merasa dirinya sakit
57
2. Ketidak tahuan akan gejala atau tanda tanda dan dampak yang ditimbulkan
3. Kelalaian ibu hamil atau rendahnya motivasi ibu hamil dalam meminum Tablet Tambah darah setiap hari sampai waktu yang cukup lama
4. Adanya efek samping ataau rasa mual dan rasa nyeri pada lambung 5. Kurang diterimanya rasa dan warna dari tablet tambah darah.
Hasil analisa hubungan antara kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019 menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai p value 0.00 ( ˂ 0.05 ). Berdasarkan hasil penelitian sebahagian besar responden dalam kategori tidak patuh yaitu sebanyak 48 orang.
Kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah diperoleh bahwa jumlah ibu hamil yang mengkonsumsi tablet tambah darah ˂ dari 90 tablet adalah 48 orang dan ≥ 90 tablet adalah 22 orang. Hal ini sejalan dengan penelitian Mardiana ( 2010 ) yang menyatakan terdapat hubungan antara kejadian anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan nilai p value 0.00.
5.3 Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Anemia Paada Ibu Hamil
Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kuantitas maupun kualitas makanan sehingga ada hubungan yang erat antara pendapatan dengan nutrisi yang dikonsumsi (Sayogo, 2006). Pendapatan yang kurang dapat memengaruhi daya beli ibu hamil dalam membeli bahan makanan yang dibutuhkan selama kehamilan. Hal ini dapat berdampak pada asupan makan yang kurang dan berisiko terjadinya anemia gizi selama kehamilan. Kepala Dinas
58
Ketenagakerjaan mengatakan, kenaikan Upah Minimun Provinsi (UMK) sudah ditetapkan oleh Kementrian Tenaga Kerja sesuai Peraturan Pemerintah no 78 Tahun 2015. Upah Minimun Koa (UMK) Medan naik tahun 2019 sebesar 8 % Jadi UMK kota Medan sebesar Rp 2.969.824
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pendapatan dengan resiko kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas tegal Sari Kota Medan tahun 2019 menunjukkan bahwa da hubungan antara pendapatan dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan p value 0.008 ( ˂ 0.05 ). Pada penelitian ini sebagian besar keluarga memiliki pendapatan di bawah rata rata UMK Kota Medan.
Hasil Penelitian ini sesuai dengan penelitian Meriza ( 2016 ) yang menyebutkan terdapat hubungan antara pendapatan dengan kejadian Anemia pada Ibu hamil ( p value 0.011). Menurut Meriza Pendapatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil karena tidak terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil yang dikonsumsi sehari hari.
5.4 Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Pengetahuan adalah salah satu faktor yang menstimulasi atau merangsang terhadap terwujudnya sebuah prilaku kesehatan. Apabila ibu hamil mengetahui dan memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia maka akan mempunyai prilaku kesehatan yang baik dengan harapan dapat terhindar dari berbagai akibat dan resiko dari terjadinya anemia pada ibu hamil. Menurut penelitian Lindung purbadewi, ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu mengenai anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil (Lindung,P, 2013 )
Hasil analisa hubungan antara pengetahuan dengan faktor kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari kota Medan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
59
dengan nilai p value 0.08 ( ˃ 0.05 ). Tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil karena pengetahuan tentang anemia dan gizi pada ibu hamil merupakan suatu informasi yang disimpan dalam ingatan belum tentu dipraktekkan dalam kehidupan sehari hari.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sugiarsih ( 2013 ) yang menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan anemia ( p value 0.09 ). Hal ini karena pengetahuan bukanlah satu satunya faktor yang bisa mempengaruhi
5.5 Hubungan Usia Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Paada Ibu Hamil Hasil analisa hubungan antara usia dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari Kota Medan tahun 2019 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai p value 0.675 ( ˃ 0.05 ). Berdasarkan hasil penelitian sebahagian besar responden dalam kategori usia tidak beresiko yaitu usia 20 – 35 tahun sebanyak 56 orang, 48 orang responden mengalami anemia dan 8 orang responden tidak anemia. Hal ini menunjukkan bahwa usia ibu hamil yang tidak beresiko tidak menjamin bahwa ibu tersebut tidak mengalami anemia.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Aisyah ( 2016 ), tidak terdapat hubungan antara usia dengan anemia pada ibu hamil (p value 0.298). Ibu dengan umur 20 – 35 tahunterbaik untuk mempunyai keturunan yang berarti bahwa kemungkinan terjadi gangguan atau komplikasi pada kehamilan dan persalinan adalah sangat kecil.
Ibu hamil pada umur muda ˂ 20 tahun perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandungnya sedang umur yang tua
˃ 35 tahun perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang makin
60
melemah. Dengan adanya pemberian tablet tambah Darah maka mengurangi resiko anemia pada usia muda ˂ 20 tahun apabila telah menjadi ibu hamil
5.6 Hubungan Pendidikan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Pendidikan adalah proses perubahan perilaku menuju kedewasaan dan penyempurnaan hidup. Seorang ibu khususnya ibu hamil yang memiliki pendidikan tinggi dapat menyeimbangkan pola konsumsinya. Apabila pola konsumsinya sesuai maka asupan zat gizi yang diperoleh akan tercukupi, sehingga dapat terhindar dari masalah anemia (Marmi dan Raharjo, 2012).
Hasil analisa hubungan antara pendidikan dengan faktor kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tegal sari kota Medan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai p value 1.00 ( ˃ 0.05 ). Tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Berdasarkan hasil penelitian , pendidikan sebagian besar ibu hamil adalah SMA ( 55 orang ) dan PT ( 7 orang ), 54 orang ibu hamil mengalami anemia dan 8 orang ibu hamil tidak mengalami anemia. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan tinggi tidak menjamin ibu tersebut tidak mengalami anemia. Tingkat pendidikan yang tinggi memudahkan ibu hamil dalam menerima informasi kesehatan, namun apabila tidak dapat menerapkannya secara benar dalam kehidupan sehari- hari tidak akan dapat merubah kondisi kesehatan seseorang.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Purwandari ( 2016 ) yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu hamil dengan kejadian anemia ( p value 0.360 ).