BAB I PENDAHULUAN
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka terdapat hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha :
Ho :
Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunungjati Kabupaten Cirebon.
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunungjati Kabupaten Cirebon.
Kompetensi Pedagogik Guru
Proses Pembelajaran
Siswa
Hasil Belajar
52 A. Desain Penelitian
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, desain adalah pola atau kerangka1. Dalam penelitian desain memiliki padanan kata yaitu metode.
Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.2 Sugiyono menjelaskan tentang metode penelitian yaitu suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan fungsi tertentu.3 Peneliti menyimpulkan bahwasanya metode penelitian adalah kegiatan secara sistematis dan ilmiah. Sistematis yaitu proses penelitian dilakukan berdasarkan langkah-langkah logis. Ilmiah yaitu proses penelitian tersebut berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Dengan dua hal tersebut, maka hasil penelitian akan menjadi data empiris yang memiliki kriteria valid.
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini, maka metode yang digunakan peneliti adalah metode kuantitatif. Pemilihan metode kuantitatif dikarenakan dalam penelitian ini telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana dijelaskan dalam tabel di bawah ini:
1 Desain, 2018, (www.kbbi.kemdikbud.go.id)
2 Metode, 2017, (www.kbbi.kemdikbud.go.id)
3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), Cet. XX, h. 2.
Tabel 3.1
Unsur Metode Kuantitatif
No. Unsur Uraian
1. Aksioma Dasar a. Sifat realitas; Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur.
b. Hubungan peneliti dengan yang diteliti;
Independen supaya terbangun obyektifitas.
c. Hubungan variabel; Saling berhubungan
d. Kemungkinan generalisasi; Cenderung membuat generalisasi.
e. Peranan nilai; Cenderung bebas nilai.
2. Karakteristik Penilaian
a. Desain spesifik, jelas, dan rinci.
b. Menunjukkan hubungan antar variabel dan menguji teori.
c. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner.
d. Instrumen penelitian menggunakan angket dan tes.
e. Data hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan menggunakan instrumen.
f. Sampel besar, representatif, dan random.
g. Analisis menggunakan statistik untuk menguji hipotesis.
Y X
No. Unsur Uraian
h. Analisis menggunakan statistik untuk menguji hipotesis.
i. Menjaga obyektifitas dengan responden.
j. Prosedur yang spesifik dan rinci, hipotesis dirumuskan dengan jelas.
k. Kegiatan selesai jika rencana terealisasi.
Hasil penelitian dengan pengujian validitas dan realiabilitas instrumen.
3. Proses Penelitian Bersifat Linier
Metode kuantitatif adalah metode ilmiah yang digunakan dalam penelitian karena hasil data yang diperoleh berbentuk angka-angka dan menggunakan statistik dalam menganalisisnya.4 Metode kuantitatif juga disebut sebagai metode tradisional karena telah lama digunakan dalam penelitian. Di sisi lain metode kuantitatif disebut sebagai metode ilmiah/
scientific karena penyajiannya telah memenuhi kaidah ilmiah yaitu empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Penelitian dengan metode kuantitatif dipergunakan sebagai tujuan pembuktian data yang diperoleh diantara dua variabel.5 Pembuktian data dalam hal ini adalah membuktikan hubungan kompetensi pedagogik guru dengan hasil belajar siswa. Peneliti menggunakan kompetensi pedagogik guru
4 Ibid., h. 7.
5 Ibid., h. 3.
sebagai variabel X dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII sebagai variabel Y. Pembuktian data dilakukan dengan analisis korelasi agar hipotesis dapat terpecahkan dan tidak ada keraguan terhadap informasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat
Lokus penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gunungjati dengan alamat Jalan Sunan Gunung Jati Desa Mertasinga Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat.
2. Waktu
Waktu penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yaitu pada bulan Juli - Oktober 2017. Adapun agenda penelitian secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Agenda Penelitian
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1. Penyusunan Proposal
2. Pengesahan Proposal
3. Penyusunan Instrumen
4. Pengumpulan Data
5. Pengolahan Data
6. Penyusunan Skripsi
7. Bimbingan Skripsi
Oktober Juli
No. Uraian Kegiatan
Agustus September
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Sugiyono menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah secara general/umum yang terdiri dari atas beberapa objek/subjek berkualitas dan memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan ketetapan peneliti untuk dipelajari kemudian menarik kesimpulan.6
Berdasarkan pengertian di atas, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunungjati yang berjumlah 309 orang siswa dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.3 Karakteristik Populasi No. Kelas Jenis Kelamin
Jumlah
Lk Pr
1. VIII A 10 22 32
2. VIII B 19 20 39
3. VIII C 21 18 39
4. VIII D 20 19 39
5. VIII E 22 18 40
6. VIII F 22 18 40
7. VIII G 20 20 40
8. VIII H 20 20 40
Total 154 155 309
2. Sampel
Jumlah populasi yang besar tidak dapat diteliti secara keseluruhan, oleh karenanya peneliti menggunakan sampel dalam penelitiannya. Sampel
6 Ibid., h. 80.
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang ada pada populasi.7 Penggunaan sampel memberikan peneliti kemudahan dari segi tenaga yang dikeluarkan, mempersingkat waktu penelitian, dan meringankan biaya pengeluaran selama penelitian.
a. Teknik Sampling
Sampel yang digunakan oleh peneliti adalah beberapa siswa kelas VIII. Sampel tersebut harus representatif yaitu bisa mewakili seluruh populasi yang ada. Oleh karenanya, peneliti menggunakan teknik sampling Probability Sampling jenis Simple Random Sampling.
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampling yang memungkinkan semua unsur populasi dapat terpilih menjadi bagian anggota sampel. Simple Random Sampling adalah teknik sampling sederhana yang digunakan pada populasi homogen dengan cara pemilihan secar acak tanpa melihat strata populasi.
b. Jumlah Sampel
Jumlah anggota sampel bisa dikatakan sebagai ukuran sampel.
Penentuan ukuran sampling dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu rumus yang digunakan untuk menghitung anggota sampling dari populasi dengan pemilihan taraf kesalahan sebesar 5%.
7 Ibid., h. 80.
Rumusan untuk menghitung jumlah sampel adalah sebagai berikut:
𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁 . 𝑒² Keterangan:
𝑛 = Jumlah sampel 𝑁 = Populasi
𝑒 = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan yaitu 5%8
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel yang digunakan untuk penelitian hubungan kompetensi pedagogik guru dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunungjati adalah sebagai berikut:
𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁. 𝑒² 𝑛 = 309
1 + 309. (0,5)² 𝑛 = 309
1 + 0,7725
𝑛 = 309 1,7725
𝑛 = 174,33 ≈ 175
Banyaknya sampel yang diambil adalah 175.
8 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Ed. 2, Cet. 13, h. 78
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada dasarnya adalah teknik mengumpulkan data statistik pada sebuah penelitian dengan menggunakan instrumen agar sistematis dan mudah.9 Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut:
1. Angket
Angket adalah alat pengumpul data yang berbentuk kumpulan pernyataan yang sudah dipersiapkan sebelumnya dengan pilihan jawaban yang terstruktur.10 Menurut Zainal Arifin angket termasuk alat pengumpul data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal.11 Angket digunakan sebagai instrumen penelitian yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada siswa untuk diberikan respon sesuai dengan keadaan siswa.12
Angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung tentang kompetensi pedagogik guru.
Bentuk angket terlampir pada lampiran 1 adapun variabel indikator yang digunakan sebagai instrumen angket dalam penelitian tersebut dijelaskan dalam bentuk tabel di bawah ini:
9 Casta, Dasar-Dasar Statistika Pendidikan, (Cirebon: STAI Bunga Bangsa Cirebon, 2014), h.
11.
10 Ibid., h. 11.
11 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), Cet. VI, h.
166
12 Eko Putro Widoyoko, Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016) Cet. II, h. 204.
Tabel 3.4
Indikator Kompetensi Pedagogik Guru
No Indikator No. Angket
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
1, 2, 3
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik. 4, 5, 6
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.
7, 8, 9
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
10, 11, 12
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
13, 14, 15
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
16, 17, 18
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
19, 20, 21
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
22, 23, 24, 25
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
26, 27, 28
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
29, 30
Penyusunan angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert.
Skala Likert adalah skala yang menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap mulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif.13 Bentuk jawaban atau penilaian angket dijelaskan di bawah ini.
Tabel 3.5
Penilaian Angket Skala Likert
No. Pilihan Jawaban Bobot Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Ragu-Ragu 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen baik berupa naskah, foto, data maupun arsip dari narasumber yang terpercaya. Menurut Sugiyono dokumentasi termasuk sumber data sekunder karena sumber data tidak langsung dikumpulkan oleh peneliti melainkan dari orang lain atau dokumen.14
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari nilai ulangan harian siswa yang telah
13Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), Cet. XX, h. 200.
14 Ibid., h. 137.
dikumpulkan oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi bab Beriman Kepada Kitab Allah.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Berdasarkan perumusan masalah penelitian, maka peneliti dalam menganalisis data dengan analisis korelasi menggunakan program SPSS 17.0. Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar dua variabel.15
Korelasi PPM (Pearson Product Moment) adalah model uji statistik inferensial untuk mencari hubungan antara dua variabel, variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).16 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel, yaitu kompetensi pedagogik guru sebagai variabel X dan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai variabel Y.
Pengolahan data korelasi PPM (Pearson Product Moment) dengan menggunakan program SPSS 17.0 memiliki beberapa tahap penyelesaian. Di bawah ini adalah tahapan-tahapan tersebut:
1. Entry data ke worksheet SPSS 17.0 2. Taraf signifikansi yang digunakan 5 % 3. Pengujian persyaratan analisis:
15 Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian Konsep Statistika Yang Lebih Komprehensif, (Jakarta: PT. Prima Ufuk Semesta, 2013), h. 165.
16 Casta, Dasar-Dasar Statistika Pendidikan, (Cirebon: STAI Bunga Bangsa Cirebon, 2014), h.
75.
a. Uji Normalitas Data X dan Y
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data yang diperoleh dari sebuah populasi.
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menguji kenormalan distribusi sebagai berikut:
1) Perumusan Hipotesis
H0 = data sampel dari populasi yang berdistribusi normal H1 = data sampel dari populasi yang berdistribusi tidak normal 2) Perhitungan
Pengujian normalitas dengan metode 1 Sample Kolmogorov- Smirnov pada program SPSS 17.0
3) Kriteria Pengujian
a) Jika nilai signifikansi (Asymp.sig) < 0,05, maka H0 ditolak b) Jika nilai signifikansi (Asymp.sig) > 0,05, maka H0 diterima 4) Pengambilan Keputusan
Dengan mengambil taraf nyata ɑ = 5 %, maka H0 ditolak jika nilai signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 dan H0 diterima jika nilai signifikansi (Asymp.sig) > 0,05.
5) Kesimpulan
Penafsiran dari H0 diterima atau ditolak.
b. Uji Linieritas Data X dan Y
Uji linieritas adalah pegujian hubungan fungsional antara variabel Y atas suatu variabel X.17 Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah data linier atau tidak.18 Hipotesis uji linieritas sebagai berikut:
1) Perumusan Hipotesis
H0 = data sampel dari populasi yang berpola linear H1 = data sampel dari populasi yang tidak berpola linear.
2) Perhitungan
Pengujian linieritas menggunakan program SPSS 17.0 3) Kriteria Pengujian
a) Jika nilai signifikansi (Asymp.sig) < 0,05, maka H0 ditolak b) Jika nilai signifikansi (Asymp.sig) > 0,05, maka H0 diterima 4) Pengambilan Keputusan
Dengan mengambil taraf nyata ɑ = 5 %, maka H0 ditolak jika nilai signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 dan H0 diterima jika nilai signifikansi (Asymp.sig) > 0,05.
5) Kesimpulan
Penafsiran dari H0 diterima atau ditolak.
17 Ibid., h. 149.
18 Casta, Dasar-Dasar Statistika Pendidikan, (Cirebon: STAI Bunga Bangsa Cirebon, 2014), h.
69.
Setelah pengujian korelasi dilakukan, maka nilai yang didapatkan kemudian diinterpretasikan untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan antar dua variabel.
Tabel 3.619
Interpretasi Koefisien Korelasi
No. Nilai Interpretasi
1. 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
2. 0,20 – 0,399 Rendah
3. 0,40 – 0,599 Sedang
4. 0,60 – 0,799 Kuat
5. 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
19 Priyatno, Dwi, Belajar Alat Analisis Data dan Cara Pengolahannya dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava Media, 2016), Cet. I, h. 44.
A. Deskripsi Data
Deskripsi data dilaksanakan dengan tujuan untuk dapat mengetahui kesimpulan tentang “Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunungjati Kabupaten Cirebon”. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diawali dengan deskripsi dari variabel X (Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam) dan variabel Y (Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam) yang dilanjutkan deskripsi tentang hubungan variabel X dengan variabel Y sebagai hasil analisis data.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan statistik aplikasi komputer SPSS 17.0.
Berikut akan diuraikan hasil deskripsi data dari masing-masing variabel.
1. Deskripsi Variabel X (Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam)
Data tentang hubungan kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam sebagai variabel X diperoleh dari angket yang disebarkan kepada responden sebanyak 175 siswa yang dijadikan sampel. Angket tentang hubungan kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam
66
dikembangkan dari indikator-indikator yang meliputi: 1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; 2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; 3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu; 4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; 5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran; 6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; 7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; 8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; 9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; 10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Setelah melalui tahapan verifikasi data hasil angket dan dilanjutkan dengan penyekoran jawaban responden menggunakan skala likert yang menyediakan lima alternatif jawaban. Penyekoran dilakukan dengan pemberian skor 5 untuk yang menjawab sangat setuju (SS), 4 untuk yang menjawab setuju (S), 3 untuk ragu-ragu (R), 2 untuk tidak setuju (TS), dan 1 untuk sangat tidak setuju (STS).
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 dengan langkah-langkah pengolahan data Variabel X diuraikan pada lampiran 3. Hasil pengolahan data terlampir pada lampiran 4, adapun
uraian data yang diperoleh dari variabel X dalam bentuk angket adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Rekapitulasi Jawaban Responden Tentang Variabel X yaitu Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam
Kode
Responden Skor Kode
Responden Skor Kode
Responden Skor
001 110 060 127 119 114
002 123 061 116 120 116
003 116 062 117 121 114
004 107 063 122 122 119
005 121 064 123 123 104
006 118 065 100 124 133
007 120 066 123 125 105
008 112 067 123 126 127
009 122 068 121 127 123
010 111 069 126 128 109
011 126 070 111 129 131
012 126 071 124 130 106
013 121 072 127 131 116
014 128 073 115 132 104
015 109 074 105 133 134
016 113 075 107 134 104
017 118 076 114 135 107
018 102 077 117 136 120
019 122 078 106 137 131
020 111 079 112 138 115
021 120 080 114 139 120
022 109 081 116 140 126
023 102 082 120 141 115
024 111 083 140 142 112
025 136 084 112 143 103
026 118 085 128 144 117
027 118 086 104 145 127
028 111 087 105 146 101
029 125 088 111 147 108
030 132 089 109 148 127
031 103 090 119 149 127
032 129 091 130 150 115
033 107 092 119 151 109
034 105 093 104 152 118
035 132 094 116 153 123
036 115 095 121 154 107
037 112 096 123 155 121
038 114 097 122 156 118
039 104 098 109 157 120
040 111 099 111 158 112
041 121 100 109 159 117
042 105 101 124 160 108
043 125 102 125 161 120
044 101 103 124 162 107
045 109 104 116 163 121
046 113 105 112 164 125
047 121 106 122 165 120
048 126 107 115 166 116
049 116 108 105 167 125
050 129 109 127 168 122
051 121 110 104 169 120
052 114 111 103 170 126
053 124 112 111 171 123
054 129 113 101 172 125
055 122 114 130 173 103
056 112 115 122 174 109
057 103 116 118 175 132
058 117 117 112
059 121 118 114
Jumlah 20.419
Rata-rata 117
Skor Tertinggi 140
Skor Terendah 100
Tabel 4.2
Deskripsi Statistik Jawaban Responden Tentang Variabel X yaitu Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error
Item1 175 2 3 5 719 4.11 .048
Item2 175 4 1 5 620 3.54 .065
Item3 175 3 2 5 691 3.95 .073
Item4 175 3 2 5 725 4.14 .056
Item5 175 3 2 5 772 4.41 .055
Item6 175 3 2 5 777 4.44 .048
Item7 175 4 1 5 753 4.30 .055
Item8 175 4 1 5 604 3.45 .078
Item9 175 3 2 5 740 4.23 .052
Item10 175 4 1 5 590 3.37 .087
Item11 175 3 2 5 779 4.45 .053
Item12 175 4 1 5 409 2.34 .071
Item13 175 4 1 5 491 2.81 .086
Item14 175 4 1 5 593 3.39 .082
Item15 175 4 1 5 589 3.37 .078
Item16 175 4 1 5 750 4.29 .063
Item17 175 4 1 5 599 3.42 .081
Item18 175 4 1 5 785 4.49 .055
Item19 175 3 2 5 752 4.30 .054
Item20 175 4 1 5 660 3.77 .069
Item21 175 3 2 5 808 4.62 .040
Item22 175 3 2 5 671 3.83 .070
Item23 175 3 2 5 781 4.46 .044
Item24 175 3 2 5 760 4.34 .050
Item25 175 3 2 5 694 3.97 .052
Item26 175 3 2 5 739 4.22 .062
N Range Minimum Maximum Sum Mean Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error
Item27 175 4 1 5 572 3.27 .085
Item28 175 4 1 5 555 3.17 .082
Item29 175 3 2 5 725 4.14 .049
Item30 175 3 2 5 716 4.09 .055
Jumlah 175 40 100 140 20419 116.68 .650
Valid N (listwise)
175
Tabel 4.3
Deskripsi Statistik Jawaban Responden Tentang Variabel X yaitu Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam
Std. Deviation Variance Skewness Kurtosis Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Item1 .629 .396 -.086 .184 -.487 .365
Item2 .862 .744 -.433 .184 -.293 .365
Item3 .961 .923 -.526 .184 -.719 .365
Item4 .741 .548 -.922 .184 1.300 .365
Item5 .729 .531 -1.266 .184 1.628 .365
Item6 .639 .409 -.841 .184 .306 .365
Item7 .723 .523 -1.177 .184 2.525 .365
Item8 1.032 1.065 -.424 .184 -.348 .365
Item9 .682 .465 -.432 .184 -.361 .365
Item10 1.152 1.327 -.492 .184 -.415 .365
Item11 .700 .490 -1.196 .184 1.226 .365
Item12 .944 .891 .355 .184 -.375 .365
Item13 1.138 1.295 .034 .184 -.984 .365
Item14 1.082 1.170 -.412 .184 -.754 .365
Item15 1.036 1.072 -.467 .184 -.219 .365
Std. Deviation Variance Skewness Kurtosis Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Item16 .829 .688 -1.189 .184 1.366 .365
Item17 1.074 1.153 -.149 .184 -.562 .365
Item18 .726 .527 -1.773 .184 4.231 .365
Item19 .713 .509 -.793 .184 .407 .365
Item20 .912 .833 -.724 .184 .429 .365
Item21 .533 .284 -1.174 .184 1.765 .365
Item22 .923 .852 -.462 .184 -.568 .365
Item23 .585 .342 -.726 .184 .545 .365
Item24 .658 .433 -.624 .184 -.064 .365
Item25 .694 .482 -.059 .184 -.617 .365
Item26 .825 .680 -1.120 .184 1.060 .365
Item27 1.120 1.255 -.200 .184 -.622 .365
Item28 1.080 1.166 -.181 .184 -.501 .365
Item29 .650 .422 -.530 .184 .896 .365
Item30 .729 .532 -.233 .184 -.802 .365
Jumlah 8.594 73.851 .053 .184 -.701 .365
Gambar 4.1
Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Variabel X Kompetensi Pedagogik Guru
a. Analisis skor ideal
Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama yakni seberapa baik kompetensi pedagogik guru di SMP Negeri 1 Gunungjati Kabupaten Cirebon, yaitu dengan membuat kriteria-kriteria gambaran variabel X melalui pengelompokan skor masing-masing variabel menggunakan kriteria skor ideal yaitu: Xideal + Z (SD ideal).1
1 Casta, Dasar-Dasar Statistika Pendidikan, (Cirebon: STAI Bunga Bangsa Cirebon, 2014), h.
51.
Data penelitian dibagi menjadi tiga kategori yang didasarkan pada kriteria ideal dengan ketentuan sebagai berikut:
Kategori I : X ≥ Xid + 0.61sd adalah baik/tinggi Kategori II : Xid – 0.61sd< X < Xid+0.61sd adalah sedang/cukup Kategori III : X ≥Xid – 0.61sd adalah kurang Dengan ketentuan:
Xid : ½ skor maksimal Sdid : 1/3 Xid
Berdasarkan rumus kategori di atas, maka asumsi statistik untuk variabel X (kompetensi pedagogik guru) perhitungannya adalah sebagai berikut:
Skor ideal : 30 x 5 = 150 Xid : ½ x 150 = 75 Sdid : 1/3 x 75 = 25
Dari nilai hasil perhitungan di atas, maka perhitungan kategori- kategori untuk variabel X yaitu kompetensi pedagogik guru adalah sebagai berikut:
Kategori yang dirasakan : X ≥ 75 + 0.61(25)
baik/tinggi : X ≥ 90.25
Kategori yang dirasakan : 75 – 0.61(25) < X< 75 + 0.61(25) sedang/cukup : 59.75 <X< 90.25
Kategori yang dirasakan kurang : X ≤ 75 – 0.61(25) : X ≤ 59.75
Berdasarkan hasil perhitungan kategori di atas, maka gambaran variabel kompetensi pedagogik guru adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Gambaran Kompetensi Pedagogik Guru
Kategori Rentan Skor Frekuensi %
Baik X ≥ 90 175 100%
Sedang 60 - 90 0 0%
Kurang X ≤ 60 0 0%
Jumlah 175 100%
Kompetensi pedagogik guru memiliki nilai rata-rata 116.68.
Berdasarkan tabel di atas berada pada rentan ≥ 90 artinya baik.
b. Analisis Persentase Variabel X
Tahap analisis persentase dilakukan untuk melihat lebih rinci deskripsi dari setiap indikator dari variabel X (kompetensi pedagogik guru). Berikut ini dipaparkan analisis persentase setiap jawaban angket yang kemudian ditafsirkan.
Adapun rumus perhitungan persentase setiap jawaban angket dan penafsirannya adalah sebagai berikut :
P = 𝑓
𝑁 X 100 % Keterangan:
P = Persentase 𝑁 = Jumlah data
𝑓 = Frekuensi data yang diamati 100% = Bilangan tetap
Persentase yang diperoleh kemudian dikonversi yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.52
Penafsiran Hasil Presentasi
No Persentase Penafsiran
1. 100% Seluruhnya
2. 90% – 99% Hampir seluruhnya 3. 60% – 89% Sebagian besar
4. 51% – 59% Lebih dari setengahnya
5. 50% Setengahnya
6. 40% – 49% Hampir setengahnya 7. 10% – 39% Sebagian kecil 8. 1% – 9% Sedikit sekali
9. 0% Tidak ada sama sekali
Kesimpulan tiap angket atau rekapitulasi hasil angket dapat dilakukan dengan analisis kriteria skor ideal atau mencari skor tiap angket dengan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟𝐴𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
Hasil skor angket kemudian dikonversikan menggunakan skala persentase dengan ketentuan sebagai berikut:
2 Ibid., h. 50.
Tabel 4.63 Skala Persentase
No Persentase Penafsiran 1. 86% – 100% Sangat baik 2. 76% – 85% Baik 3. 60% – 75% Cukup baik 4. 55% – 59% Kurang baik 5. <54% Kurang sekali
1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
Tabel 4.7
Saya Merasa Guru PAI Memahami Tingkat Kecerdasan Siswa
Item1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu-Ragu 26 14.9 14.9 14.9
Setuju 104 59.4 59.4 74.3
Sangat Setuju 45 25.7 25.7 100.0
Total 175 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian kecil atau 14,9% responden menyatakan ragu-ragu saya merasa guru PAI memahami tingkat kecerdasan siswa. Lebih dari setengahnya atau 59,4% responden menyatakan setuju saya merasa guru PAI memahami tingkat kecerdasan siswa. Sebagian kecil atau 25,7%
3 Ibid, h. 50.
responden menyatakan sangat setuju saya merasa guru PAI memahami tingkat kecerdasan siswa.
Kesimpulan hasil angket di atas adalah 89% (719
808𝑥 100%).
Dengan demikian saya merasa guru PAI memahami tingkat kecerdasan siswa adalah sangat baik.
Tabel 4.8
Saya Merasa Guru PAI Memahami Latar Belakang Sosial Siswa
Item2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Sangat Tidak
Setuju
1 .6 .6 .6
Tidak Setuju 23 13.1 13.1 13.7
Ragu-Ragu 48 27.4 27.4 41.1
Setuju 86 49.1 49.1 90.3
Sangat Setuju 17 9.7 9.7 100.0
Total 175 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tidak ada sama sekali atau 0,6% responden menyatakan sangat tidak setuju saya merasa guru PAI memahami latar belakang sosial siswa. Sebagian kecil atau 13,1% responden menyatakan tidak setuju saya merasa guru PAI memahami latar belakang sosial siswa. Sebagian kecil atau 27,4% responden menyatakan ragu-ragu saya merasa guru PAI memahami latar belakang sosial siswa. Hampir setengahnya atau 49,1% responden menyatakan setuju saya merasa guru PAI memahami latar belakang sosial siswa. Sedikit sekali atau 9,7%
responden menyatakan sangat setuju saya merasa guru PAI memahami latar belakang sosial siswa.
Kesimpulan hasil angket di atas adalah 77% (620
808𝑥 100%).
Dengan demikian saya merasa guru PAI memahami latar belakang sosial siswa adalah baik.
Tabel 4.9
Saya Merasa Guru PAI Melihat Persiapan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran yang Diampu
Item3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 16 9.1 9.1 9.1
Ragu-Ragu 37 21.1 21.1 30.3
Setuju 62 35.4 35.4 65.7
Sangat Setuju 60 34.3 34.3 100.0
Total 175 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sedikit sekali atau 9,1% responden menyatakan tidak setuju saya merasa guru PAI melihat persiapan belajar siswa dalam mata pelajaran yang diampu. Sebagian kecil atau 21,1% responden menyatakan ragu- ragu saya merasa guru PAI melihat persiapan belajar siswa dalam mata pelajaran yang diampu. Sebagian kecil atau 35,4%
responden menyatakan setuju saya merasa guru PAI melihat persiapan belajar siswa dalam mata pelajaran yang diampu.
Sebagian kecil atau 34,3% responden menyatakan sangat setuju
saya merasa guru PAI melihat persiapan belajar siswa dalam mata pelajaran yang diampu.
Kesimpulan hasil angket di atas adalah 86% (691
808𝑥 100%).
Dengan demikian saya merasa guru PAI melihat persiapan belajar siswa dalam mata pelajaran yang diampu adalah sangat baik.
Kesimpulan akhir dari ketiga angket diatas adalah 84%
(89+77+86
3 𝑥 100%). Dengan demikian indikator guru PAI menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual adalah baik.
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Tabel 4.10
Saya Merasa Guru PAI Memahami Berbagai Teori Belajar Ketika Mengajar Di Kelas
Item4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 8 4.6 4.6 4.6
Ragu-Ragu 13 7.4 7.4 12.0
Setuju 100 57.1 57.1 69.1
Sangat Setuju 54 30.9 30.9 100.0
Total 175 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sedikit sekali atau 4,6% responden menyatakan tidak setuju saya merasa guru