BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
B. Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam
51
8. Mewujudkan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, asri dan nyaman untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
B. Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam
52
menerima keluhan dari siswa dan juga pelayanan bagi siswa.
Misalnya membantu siswa yang sedang bermasalah.
Dari hasil wawancara bapak Ansori bahwa dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu adanya persiapan terlebih dahulu, biasanya pelaksanaan program bimbingan dan konseling dilakukan diluar jam pelajaran. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan setiap kelas karena setiap kelas pasti ada siswa yang mengalami masalah-masalah yang perlu mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling.
Dari hasil wawancara dengan bapak Susandi bahwa dalam proses memberikan bantuan kepada siswa yang bermasalah guru harus mengetahui terlebih dahulu masalah yang dihadapi siswa.
Adapun dalam proses pelaksanaan bimbingan dan konseling individu di SMP Negeri 2 Praya Barat perlu dilakukan oleh pembimbing, yaitu
Dari hasil wawancara dengan bapak Susandi, bahwa
“langkah-langkah memberikan bantuan kepada siswa yang bermasalah guru harus lebih mengetahui masalah siswa yang dihadapi. Seperti hal yang dilakukan oleh beberapa siswa salah satunya .R. bahwa siswa ini sering sekali tidak masuk sekolah, kemauan belajar berkurang, suka menyendiri, mudah tersinggung, dan bahkan sering bolos. Setelah itu pembimbing mulai mengumpulkan keterangan mengenai diri anak tersebut
53
yaitu mengenai tempat tinggal, orang tua, pekerjaan orang tua, dan lain-lain. Mulailah guru pembimbing menetapkan bahwa R perlu dibantu secara khusus.
Dalam proses pelaksanaan atau mengatasi permasalahan siswa oleh guru bimbingan dan konseling, yaitu:
Langkah pertama
Melakukan penelitian terhadap R beserta latar belakangnya.
Hal ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang sebaik- baiknya tentang masalah atau kesulitan yang sebenarnya sehingga dapat diberikan kepada R. dalam langkah ini guru pembimbing mulai mengumpulkan dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan siswa tersebut.
Langkah kedua
R dipanggil untuk di ajak berwawancara, kepadanya dijelaskan bahwa guru bermaksud untuk membantunya, bukan menghukumnya. Pada mulanya, R merasa takut dan ragu untuk menjawab, tetapi setelah dijelaskan maksudnya ia mengatakan sebenarnya kenapa dia melakukan hal seperti itu. Dikatakan pula bahwa di rumah sering dimarahin dan kurangnya perhatian.
Guru pembimbing mengunjungi rumah R dan kelurga R menerima kedatangan pembimbing dengan ramah tamah kelurga mengharapkan anaknya dibimbing dengan sebaik-baiknya.
54
Pembimbing lalu mentukan langkah-langkah atau bantuan yang akan diberikan.
Dari kasus yang dihadapi oleh R maka seorang pembimbing memberikan bantuan kepada R dengan bimbingan individu yang dimana di pemberian pemahaman, pencerahan bagaimana untuk menyikapi masalah yang dihadapi.
Selain R masih banyak siswa yang melakukan perilaku menyimpang, Seperti halnya masalah yang dilakukan oleh beberapa siswa di SMP Negeri 2 Praya Barat, adapun beberapa siswa tersebut seperti siswa berinisial
“B yang dimana siswa ini sering pulang sekolah sebelum waktunya yang telah di tentukan ( bolos )”. Oleh sebab itu guru bimbingan dan konseling memanggil siswa tersebut mengapa pulang sebelum waktu yang sudah ditentuka.
Lain halnya yang dilakukan oleh siswa berinisial..
“R yang dimana siswa ini pernah membuliy temannya dengan cara mengeluarkan kata-kata yang kurang layak, yang membuat hati temennya tersinggung dan sakit hati”. Sedangkan T yang dimana siswa ini pernah ditemukan merokok oleh guru BK pada saat jam pelajaran sedang berlangsung, siswa ini minta izin pada
55
guru mata pelajaran yang sedang mengajar dengan alasan mau pergi kekamar mandi”.
Hal yang berbeda yang dilakukan oleh siswa-siswi berinisal P,S,M,F,I,N,L,S, yang dimana siswa siswi ini di temukan membawa HP dan memainkannya pada jam pelajaran berlangsung.
Table 4
Data-data siswa yang bermasalah Hari/tgl N
o
Nama Siswa
Permasalaha n
Alasan Tindak lanjut Senin
7/10/2019
1 Lalu Basarudi n
Bolos Karena kurangnya perhatian orang tua
Diberikan sanksi, pencerahan dan
pemahama n
Rabu 23/10/201 9
2 Lalu Rangga
Bolos Malas mengikuti jam pelajaran
Diberikan sanksi dan pemahama n
Selasa 12/11/201 9
3 Ridwan Merokok Tidak bisa mngendalika n diri
Diberikan sanksi dan berikan pemahama n atau bimbingan Rabu
20/11/201 9
4 Putri, Silvina, Melisa, Intan, Soha, Neza, Luluk dan Salsa
Membawa hp kesekolah
Diberikan bimbingan, sanksi dan hpnya di tahan selama 1 bulan
56
Dari hasil wawancara dengan bapak Ansori, bahwa teknik yang sering digunakan di SMP Negeri 2 Praya Barat dalam pelaksanaan bimbingan individu yaitu Elective counselling untuk mengetahui atau mendengar keluhan dari siswa kemudian mengarahkan dan membantu dalam menyelesaikan. individu, yaitu bimbingan secara tatap muka dengan siswa di ruang bimbingan.
Bimbingan secara individu juga dilakukan dengan cara wawancara antara konselor dengan siswa. Masalah yang dipecahkan melalui teknik konseling ini adalah masalah-masalah yang sifatnya pribadi.
Dalam konseling hendaknya konselor dalam hal ini adalah guru BK bersikap empati dan simpati. Simpati artinya menunjukan adanya rasa turut merasakan apa yang dirasakan oleh siswa, sedangkan empati yaitu berusaha menempatkan diri pada situasi dari siswa.
Teknik bimbingan dan konseling kelompok adalah cara-cara bagaimana kegiatan bimbingan konseling kelompok basis kurikuler dan sebgaian besar kegiatannya berupa kegiatan di kelas dengan menggunakan kegitan pemberian informasi, tanya jawab, diskusi, dan kegiatan latihan dalam keompok-kelompok kecil, maka kegiatan ini sangat penting. Teknik bukan merupakan tujuan tetapi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan bimbingan.
57
Teknik ini dipergunakan dalam membantu siswa atau sekelompok siswa memecahkan masalah-masalah dengan melalui kegiatan kelompok, yaitu yang dirasakan bersama oleh kelompok atau bersifat individu yaitu yang dirasakan oleh individu sebagai anggota kelompok.
Teknik ini membawa keuntungan pada diri siswa diantaranya:
1. Menghemat waktu dan tenaga
2. Menciptakan kesmpatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan konselor, yang memungkinkan siswa lebih berkeinginan membicarakan perencanaan masa depan atau masalah pribadi sosial
3. Menyadarkan siswa bahwa kenyataan yang sama juga di hadapi oleh teman-temannya, sehingga mereka terdorong untuk berusaha mengahadapi kenyataan ini bersama-sama dan saling mendiskusikan nya.
Dari hasil penelitian bahwa bimbingn secara kelompok dilakukan untuk mengatasi masalah yang sifatnya sama.
Bimbingan ini dilakukan apabila diperlukan oleh siswa yang bertujuan agar kesalahan yang dilakukan tidak akan terulang kembali. selain itu, didalam bibmbingn diberikan penyuluhan
58
tentang kesalahan yang telah diperbuat oleh siswa, serta akibat yang akan dihadapinya. Selain itu, di dalam bimbingan kelompok diberikan layanan tentang dampak narkoba, rokok dan sebagainya. Sebelumnya konselor membuat beberapa kelompok dan setiap kelompok mendiskusikan materi yang sudah di tentukan sebagai bahan diskusi dan setiap kelompok.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman, reaksi emosional dan rencana yang akan dilakukan sebagai progress yang dicapai masing-masing anggota. Bimbingan secara kelompok dilakukan untuk mengatasi masalah yang sifatnya sama. Bimbingan ini dilakukan apabila diperlukan oleh siswa yang bertujuan agar kesalahan yang dilakukan tidak akan terulang kembali. Sebagaimana yang diungkapkan oleh guru BK bahwa Bimbingan dilakukan dengan pemanggilan secara kelompok oleh guru Bimbingan Konseling antara 3-7 orang, di dalam bimbingan diberikan penyuluhan tentang kesalahan yang telah diperbuat oleh siswa, serta akibat yang akan dihadapinya. 36 Konseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian
3636
susandi,guru BK,wawancara, kateng 13 november 2019.
59
kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
konseling kelompok adalah memberikan bantuan melalui interaksi sosial klien sesuai dengan setiap kebutuhan individu anggota kelompok.
Adapun reaksi siswa ketika melakukan pelaksanaan bimbingan kelompok,
Nama-nama siswa bimbingan kelompok
Respon siswa Keaktifan siswa
Perubahan siswa
LALU BASARUDIN Lalu Fauzul
Lalu Rangga effendi
Wahyu izzudin M.Arifin Muhammad Ali Akbar
Ridwan Saputra
Cukup baik terlihat dari sikap siswa waktu
memberikan jawaban
Beranai bertanya pada saaat mereka tidak mengetahui
yang di
ungkapkan oleh konselor
Perubahan dalam hal berkomonukasi, berpendapat,
memberikan
kontribusinya yang dalam tahap awal konselor mengira para siswa akan sulit dalam berkomunikasi Pada awalnya
siswa sedikit malu untuk mengungkapkan atau
menyampaikan pendapat yang ingin mereka kemukakan karena takut jika jawaban mereka salah
Antusias dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling
Siswa dapat memberikan
pendapat tentang materi yang di sampaikan
60
Selain itu, Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 2 Praya Barat guru bimbingan dan konseling juga menerapkan beberapa bentuk program yang di terapkan untuk mencapai tujuannya yang di targetkan. Dalam hal itu,diterapkan program bimbingan dan konseling sebagai kontribusi program bimbingan dan konseling untuk mengatasi perilaku kurang baik siswa di sekolah. Adapun beberapa narasumber menjelaskan tentang bagaimana program bimbingan dan konseling dan perilaku menyimpang apa saja yang kerap terjadi di sekolah tersebut. Selain itu, dari pihak guru bimbingan konseling dan pihak sekolah mereka dengan penuh semangat memeberikan segala tega, fikiran, waktu serta tanggung jawabnya sebagai seorang konselor yang lebih aktif agar bisa memberikan yang terbaik demi kelancaran program bimbingan konseling tersebut.
Bapak Susandi mengatakan bahwa program bimbingan dan konseling berjalan dengan lancar. Dan sudah ada beberapa program yang sudah di jalankan di sekolah ini seperti bimbingan belajar, kepribadian, sosial dan karier. Yang dimana pada dasarnya anak-anak sangat membutuhkan aspek-aspek tersebut karena dengan adanya bimbingan belajar siswa dapat
61
meningkatkan pengetahuan yang diketahui, sedangkan aspek kepribadian, siswa akan lebih mengetahui bagaimana agar mereka mengetahui jati diri mereka dan tau bagaimana cara untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.
Adapun aspek sosial, mereka akan bisa menerima seseorang yang baru mereka kenali, tanpa harus merasa canggung atau malu dengan orang baru atau lingkungan baru. Selain itu, adapun aspek karier, melihat siswa-siswi masih dalam usia belajar yang dimaksudkan mereka masih menempuh sekolah menengah pertama jadi masih banyak peluang untuk kedepannya mereka menlanjutkan belajara ke tingkat yang lebih tinggi lagi, juga untuk mengantisipasi mereka yang mungkin tidak bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, karena beberapa kendala atau hambatan.
Adapun Seorang siswa bernama Baiq Dinda Salsabila, menyampaikan bahwa,37
“Penerapan program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 2 Praya Barat bisa di bilang sangat memuaskan karena kejahatan atau perilaku-perilaku menyimpang sedikit ternetralisir yang mana sebelumnya kakak-kakak tingkat yang sudah lulus sangat banyak yang melakukan tindakan menyimpang seperti, merokok, tidak
37Dinda, ,wawancara, kateng 13 november 2019.
62
memasukan baju, mengambil hak teman secara paksa, membuli teman, bahkan ada juga yang melawan guru.
Akan tetapi, dengan adanya program yang diterapkan di sekolah ini perilaku yang kurang baik semakin berkurang”. Hal yang sama yang di katakana oleh Baiq Lula Atqia Natasyabahwa,38
“program bimbingan dan konseling ini sangat membantu siswa-siswinya untuk menyelesaikan masalah yang mungkin tidak dapat di selesaikan, karena tidak jarang seseorang memiliki masalah di dalam kehidupannya sehingga ia melakukan tindakan yang menyimpang. Dan melampiaskannya di lingkunmgan sekolah dengan melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti, bolos sekolah, merokok di lingkungan sekolah dan mengganggu teman- temannya yang lain.
Lain halnya yang di sampaikan oleh seorang siswa bernama Galuh bahwa walaupun adanya,39
“walaupun adanya program bimbingan dan konseling di sekolah tetap saja tidak bisa merubah atau menghentikan tindakan-tindakan atau perilaku siswa yang kurang baik, karena disini mereka juga memiliki teman dari sekolah lain bahkan orang yang tidak bersekolah. Oleh karena itu peraturan dari pihak sekolah saja tidak cukup untuk merubah seseorang tanpa adanya pantauan dari orang tua.
Karena perkembangan zaman sangat merusak seseorang apalagi kaum siswa yang masih duduk di sekolah menengah pertama karena mereka belum bisa membedakan mana baik dan buruknya, melainkan mereka
38Lula,,wawancara, kateng 13 november 2019.
39Galuh,wawancara, kateng 13 november 2019.
63
hanya bisa mersenang-senang tanpa memikirkan dampak dari apa yang mereka lakukan”.
Susandi, selaku Guru BK SMP Negeri 2 Praya Barat menyampaikan bahwa,40
“Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sini kita mengikuti beberapa plus yang dimana di dalamnya berisi mengenai empat program yaitu mengenai program bimbingan kepribadian, program bimbingan belajar, program bimbingan sosial dan yang terakhir program bimbingan karier. Sebelum itu kita memberikan orientasi ketika siswa awal mulai masuk atau pada waktu menjadi siswa baru, dimana kita memperkenalkan tentang sekolah dan tata tertib sekolah.Selain itu, program-program bimbingan dan konseling ini kita jalankan pada dasarnya untuk menyelesaikan masalah siswa baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat)”.Disini kita menggunakan beberapa pendekatan yang dilakukan seperti data pribadi siswa, inventorying lainnya untuk mengetahui kasus atau masalah siswa serta untuk mencarikan solusi atau jalan keluar dari masalah tersebut.
“Program BK berjalan dengan lancar, akan tetapi disini tidak memiliki jam khusus, karena sudah ketentuan yang diberikan kepada sekolah ini, sebenarnya sangat perlu adanya jam khusus didalam kelas karena sangat banyak pelayanan yang harus disampaikan kepada siswa-siswanya seperti, dampak pergaulan bebas dampak dari narkoba dan sebagainya.41Selain itu, dengan adanya jam khusus juga dari pihak BK bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh para siswa-siswinya”.
40 Susandi, wawancara, kateng 12 november 2019.
41Susandi, S.Pd, wawancara, Tanggal 12 November 2019.
64
Langkah implementasi program bimbingan dan konseling dalam mengatasi perilaku menyimpang siswa, sebagai berikut:
Susandi, mengatakan “dalam penerapan ini pada awalnya kita memberikan pelayanan kepada siswa agar bisa menyelesaikan masalah dan mampu mengembangkan kepribadian siswa itu sendiri. Pada awal ajaran baru kita memperkenalkan layanan orientasi kepada siswa terhadap lingkungan sekolah, dan juga melaksanakan program sesuai
dengan yang sudah direncanakan.
Dari hasil wawancara di atas, dapat di simpulkan bahwa penerapan program bimbingan konseling dalam mengatasi perilaku menyimpang siswa sebagai berikut:
Bahwa konselor memberikan pelayanan kepada siswa dengan sebaik mungkin.
a. Konselor melakukan pendataan terhadap siswa- siswinya yang bermasalah melalui data catatan masalah.
b. Memberikan evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling.
Jadi kesimpulannya bahwa penerapan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 2 Praya Barat berperan peting dalam penyelesaian masalah siswa. Dan mampu membuktikan kinerja yang maksimal dan memuaskan.
65
Dalam melakukan tugasnya seorang konselor berusaha keras untuk dapat memecahkan masalah atau memberikan solusi serta keputusan apa saja yang harus diambil terhadap masalah yang di hadapi oleh siswa, akan tetapi pengambilan keputusan atau solusi itu tidak semudah yang di fikirkan. Selain itu, dalam mengambil keputusan harus di fikirkan secara matang dan harus adanya persetujuan dari pihak sekolah yang lain, baik dari kepala sekolah, waka kesiswaan agar tidak terjadinya kesalahan.
Ada beberapa pendapat dari guru SMP Negeri 2 Praya Barat, bahawa dalam penanganan bimbingan dan konseleing dalam mengatasi perilaku siswa disini tidak hanya secara langsung akan tetapi juga dengan sumber lain seperti seperti pendataan. Dan apabila dari pihak BK mengalami kesulitan dalam menangani masalah siswa yang bermasalah, maka disini dari pihak BK meminta bantuan kepada pihak lain seperti guru kepala sekolah dan waka. Akan tetapi alahamdulilah selama ini di SMP Negeri 2 Praya Barat tidak ada masalah yang berat sehingga tidak bisa terselesaikan.Karena didalam
66
mengembangkan kepribadian seorang siswa pasti tidaklah sedikit permasalahan yang terjadi, tetapi, permasalahan yang terjadi pasti aka nada jalan keluarnya ( solusinya ), untuk itu para konselor tidak akan menyerah begitu saja menghadapi permasalahan siswa yang berbagai macam dan tidak akan menyerah untuk memberikan arahan dan pembenahan kepada siswanya. Di dalam melakukan suatu planning atau program itu tidaklah mudah, melainkan pasti akan ada yang namanya hambatan-hambatan yang di hadapi oleh para konselor. Apalagi dengan tidak adanya jam mata pelajaran khusus di kelas akan lebih sulit lagi untuk mencapai tujuannya.
Perilaku siswa tidak bisa terselesaikan walau hanya dari pihak sekolah saja, melaikan dengan bantuan dari pihak-pihak lain. Dari hasil penelitian kebanyakan anak-anak berperilaku kurang baik karena kurangnya ekonomi, factor orang tua, media masa dan lingkungan.
1. Ekonomi
Perilaku kurang baik terhadap anak-anak terjadi kurangnya ekonomi kelurga, karena terkadang anak-anak menginginkan
67
dan meminta sesuatu kepada orang tuanya, tetapi orang tuanya sering bilang tidak ada oleh karena itu sang anak terkadang secara diam-diam mengambil barang secara paksa kepada temannya bahkan mengambil secara diam-diam. Akan tetapi akhir-akhir ini di SMP Negeri 2 Praya Barat jarang ada masalah yang mengambil barang temannya baik secara paksa maupun secara diam-diam. Melainkan perilaku menyimpang yang sering terjadi seperti bolos dan terlambat.
2. Faktor orang tua
Tak semua orang tua siswa dari kalangan orang yang berada, melainkan banyak juga yang serba kekurangan, sehingga sang orang tua terpaksa harus pergi merantau ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan anaknya, akan tetapi itu yang mengakibatkan kurangnya perhatian kepada anaknya. Selain itu, didalam rumah tangga pasti ada yang namanya pertengkaran akan tetapi sebaiknya tidak didepan anak-anak karena itu juga mengakibatkan sang anak meras stress dan frustasi karena melihat kedua orang tuanya berantem sehingga mereka melakukan hal yang sama dengan teman-temannya.
Dan juga, karena kurang perhatian orang tua kepada anaknya.
68 3. Media masa
Dengan perkembangan zaman media masa sangat merusak anak-anak yang salah menggunakan media masa. Dengan adanya media masa juga anak-anak jadi malas belajar, dan berfikir akan menyontek apabila ada ujian harian atau ulangan semester.
Dalam dunia pendidikan peran seorang guru tidaklah cukup untuk merubah dan membangun kepribadian yang baik untuk seorang anak, melainkan harus ada bantuan dari orangtua dan lingkungan sekitar. Karena di sini peran orang tua sangatlah penting dalam membimbing seorang anak, akan tetapi disini tak jarang orang tua yang tidak perduli terhadap pergaulan bahkan pendidikannya, melainkan mereka hanya memberikan fasilitas tanpa memberikan arahan, ajaran yang sebagainmana semestinya yang harus dilakukan oleh seorang anak.
Di zaman ini banyak sekali orang tua yang hanya memikirkan pekerjaan tanpa ingin tau apa yang di harapkan seorang anak. Terkadang seorang anak menginginkan kasih sayang bukan hanya sebuah fasilitas yang lengkap, tak jarang anak tidak menginginkan hidup mewah melainkan kasih saying
69
dari orang tua. Banyak juga karena factor ekonomi yang kurang sehingga orang tua harus meninggalkan anaknya untuk bekerja ke luar kota bahkan luar negeri hanya demi untuk memenuhi kebutuhan kelurga dan sang anak.
Akan tetapi tak hanya itu saja permasalahan yang membuat anak-anak melakukan suatu tindakan yang menyimpang.Melainkan karena lingkungan atau pergaulan yang sangat bebas. Terkadang orang tua sangat memperhatikan pergaulan anaknya akan tetapi karena lingkungannya kurang baik juga mengakibatkan anak-anak juga dapat terpengaruhi.
Bahkan factor orang tua yang sering ada komplin, keributan dalam keluarga juga berpengaruh terhadap kepribadian seorang anak. Sehingga mereka merasa stress karena setiap hari harus mendengar orangtuanya bertengar, sehingga mereka melakukan suatu tindakan yang mereka anggap bisa membuat fikirannya menjadi tenang dan membuat hatinya senang, walaupun terkadang mereka tau bahwa tindakan, perilaku yang mereka lakukan itu salah.
70 BAB III