• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS KANDUNGAN HADIS TENTANG BODY SHAMING .... 68-86

C. Implikasi Hadis tentang Body shaming

Beranjak dari ulasa-ulasan yang telah dipaparkan pada sub-bab sebelumnya terkait body shaming (mencela fisik orang lain), menujukkan bahwa perbuatan tersebut terlarang dalam agama Islam, hal mana yang telah ditegaskan dalam QS al-H}ujurat / 49: 11 yang berupa celaan berupa perkataan ataupun Hadis yang berkenaan dengan celaan terhadap ‘Abdullah bin Mas‘u>d berupa gestur.

Adapun beberapa hikmah yang dapat diperoleh dari Hadis Riwayat Ibnu Mas‘u>d antara lain:

1. Lebih berhati-hati dalam bersikap terhadap orang lain

Baik hadits sabab al-wurud maupun ayat sabab an-nuzul yang dijelaskan sebelumnya dalam kaitannya dengan individu tertentu tidak berarti bahwa penganiayaan terbatas pada individu tersebut. Selanjutnya, ajarannya berlaku untuk semua orang, terutama umat Islam yang mendukung konsep ajaran damai.

Sikap mencela pada dasarnya merupakan tanda kesombongan dalam diri seseorang, karena menunjukkan sikap merendahkan terhadap orang lain dan percaya bahwa dia lebih baik dari orang lain. Selain itu, sikap sewenang-wenang terhadap orang lain dapat menyebabkan rusaknya persahabatan dan, yang lebih penting, hancurnya perasaan penerima dan perilaku body shamming secara psikologis.

2. Sikap menghargai perbedaan

83

Manusia pada hakikatnya berasal dari sepasang manusia pertama (Adam dan Hawa) yang kemudian berkembang menjadi berbagai bangsa dan kabilah.

Hal ini sebagaimana yang telah ditegaskan dalam QS al-H}ujura>t/49: 13, berikut;

َو ٖر َكَذ وِّن مُلََٰنۡقَلَخ اذىِإ ُساذلنٱ اٍَُّيَأَٰٓ َي ۡمُلَنَرۡك َ

أ ذنِإ ْۚ ْآَُأَراَعَِلِ َلِئٓاَتَقَو اٗبَُعُش ۡمُلََٰنۡلَعَجَو َٰ َثَىُأ

ٞيِۡتَخ ٌميِلَع َ ذللَّٱ ذنِإ ْۚۡمُلَٰىَقۡت َ

أ ِ ذللَّٱ َديِع ١٣

Terjemahnya;

‚Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.

Sungguh Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.188

Terdapat perbedaan riwayat terkait sebab turunnya ayat tersebut, yakni;

a. Riwayat dari Maqa>til: ayat ini turun kepada sebagian sahabat yang mencela seorang pembantu Nabi ketika memintanya untuk mencari makanan untuk mereka, tetapi ia menolak.

b. Riwayat dari Ibn Abi> Mali>kah: ayat ini turun kepada sahabat yang mencela Bilal dengan celaan ‚budak hitam‛ saat bilal

mengumandangkan adzan di atas atap Ka’bah pada hari penaklukkan kota Makkah.189

c. Riwayat dari Ibn ‘Abba>s: ayat ini turun kepada S|a>bit bin Qais dan perkataannya kepada seseorang yang tidak memberinya tempat duduk (saat menghadiri majlis Rasulullah), maka Rasulullah menegurnya.190

188‚Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 517. ‚

189‚Lihat Abu> Muh}ammad ‘Abd al-Rah}man bin Muh}ammad bin Idri>s bin al-Munz\ir al- Tami>mi> al-Ra>zi> Ibn Abi> H}a>tim, Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Az}i>m, Juz X, (Cet. III; Saudi ‘Arabiah:

Maktabah al-Niza>r Mus}t}afa> al-Ba>z, 1419 H), h. 3306. ‚

190‚Lihat Abu> Isha>q Ah}mad bin Muh}ammad bin Ibra>hi>m al-S|a‘labi>, Al-Kasyf wa al- Baya>n ‘an al-Tafsi>r al-Qur’a>n, Juz IX, (Cet. I; Bairu>t: Da>r Ih}ya> al-Tura>s\ al-‘Arabi>, 1422 H/2002 M), h. 86. ‚

Secara konteks, riwayat-riwayat tersebut berbeda. Namun, hal mendasar yang perlu diperhatikan darinya ialah konten yang berisi celaan sebagian sahabat kepada sahabat lainnya yang berbeda ras, kasta ataupun strata sosial dengannya.

Oleh karena itu, turunnya QS al-Hujura>t / 49: 13 sebagai bentuk pembelaan kepada mereka yang secara fisik berwarna kulit hitam dan berbeda dengan warna kulit orang Arab yang dominan putih. Konten pada riwayat-riwayat di atas juga merupakan indikasi adanya rasisme di masa Rasulullah saw.

Perlu disadari pula bahwa QS al-Hujura>t / 49: 13 memberikan pengajaran bahwa adanya perbedaan bangsa dan kabilah mengakibatkan terjadinya ragam bentuk fisik (warna kulit dan postur tubuh) dan juga ragam budaya (bahasa, dialek, tradisi dan lainnya) di antara manusia. Fakta adanya keragaman tersebut bukanlah untuk dijadikan sebagai ajang penilaian pribadi yang paling baik di antara pribadi lainnya, terlebih lagi menjadi dasar untuk saling mencela. Olehnya itu, dalam QS al-Hujura>t / 49: 13 mengajarkan kepada umat, khususnya umat Islam untuk saling mengenal antar bangsa atau mengenal antar suku dalam hal fisik serta budayanya masing-masing.

3. Menilai tidak sekedar fisik dan penampilan semata

Pada situasi yang dialami Ibnu Mas‘ud pada Hadis tersebut cukup untuk memberikan pengajaran bagi umat muslim bahwa fisik tidak seharusnya menjadi tolak ukur kemuliaan seorang hamba melainkan hal yang terpenting dari itu merupakan kualitas diri. hal itu juga diungkapkan Lebih lanjut pada, QS al- Hujura>t / 49: 13 menegaskan bahwa yang terbaik di antara manusia bukanlah dilihat dari bangsa ataupun sukunya, melainkan yang paling bertaqwa kepada Allah (

ٍَميكاىقٍػتىأَ ًَّللَّاَ ىدٍنًعَ ٍميكىمىرٍكىأَ َّفًإ

). Bahkan dalam salah satu sabda Rasulullah menjelaskan lebih rinci bahwa;

85

َ:ىمَّلىسىكًَوٍيىلىعَياللَىَّلىصًَاللَ يؿويسىرَ ىؿاىقَ:ىؿاىقَ،ىةىرٍػيىريىَ ًبىأٍَنىع

َىويصَ ىلًَإَيريظٍنىػيَ ىلََىاللََّفًإ «

َ،ٍميكًلاىوٍمىأىكٍَميكًر

ٍَميكًلاىمٍعىأىكٍَميكًبويليػقَ ىلًَإَيريظٍنىػيٍَنًكىلىك . »

191

Artinya:

Dari Abu> Hurairah, ia berkata; Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk tubuh dan harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amalan kalian."

Hadis di atas merupakan peringatan bahwa baik buruknya pribadi seseorang tidak dinilai dari bentuk fisik (kecantikan/ketampanan, postur besar atau kecil) yang dimiliki dan bukan dari kekayaan. Namun, mereka menilai apakah hati itu baik atau buruk, yang merupakan tempat tinggal iman dan takwa, dan kemudian dibuktikan dengan kenyataannya. Oleh karena itu, kemuliaan seseorang tidak dapat diukur dari penampakan fisiknya, tetapi dengan kebaikan yang dilakukan atas dasar iman dan taqwa.

191‚Muslim bin al-H}ajja> al-Naisa>bu>ri>, S}ah}i>h} Muslim, Juz IV, h. 1987. ‚

86 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian tersebut, penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kualitas Hadis yang berkaitan dengan Body shaming riwayat ibnu Mas’u>d

a. Kualitas sanad

Berdasarkan penelusuran menggunakan 4 metode takhrij, peneliti memperoleh Hadis yang berkaitan dengan objek kajian sebanyak 21 Jalur oleh 11 Mukharrij. Pada Hadis riwayat Ibnu Mas’u>d terdapat 7 periwayat yakni Ibn

<Mas‘u>d, Zir bin Hubaisy, ‘A<s}im, H{amma>d, ‘Abd al-S{amad, H{asan bin Mu>sa> dan Ah}mad bin H{anbal. Pada jalur periwayatan Hadis ini ketersambungan sanadnya jelas sampai kepada rasulullah, penilaian kualitas perawipun juga memenuhi kaidah kesahihan sanad Hadis yakni Adl dan D{a>bit}.

b. Kualitas Matan

Pada kritik matan penulis menemukan bebera poin penting dalam pengkajian yakni dari 21 riwayat Hadis tentang body shaming, terdapat tagyi>r (perubahan) pada ayat yang ditemukan, nuqs}a>n (pengurangan) dan inqila>b (pemutarbalikan) tetapi tidak menghilangkan substansi Hadis. Maka dari itu seluruh matan Hadis terkait tidak ber‘illah (berpenyakit), bahkan, Hadis tersebut disampaikan secara riwayah bi al-ma‘na>. Point selanjutnya bahasan pada matan Hadis tidak bertolak belakang dengan al-Qur’an maupun Hadis shahih lainnya, sejalan bersama fakta sejarah dan diterima akal sehat.

2. Kandungan Hadis Riwayat Ibnu Mas’u>d

87

Hadis tentang Body shaming riwayat Ibnu Mas’u>d memuat beberapa pokok bahasan antara lain:

a. Adanya indikasi celaan Sahabat terhadap ‘Abdullah bin Mas‘u>d dikarenakan reaksi para sahabat tertawa setelah melihat betis Abdullah bin Mas‘u>d saat berada diatas pohon hal itu diperjelas oleh pernyataan para sahabat setelah ditanya oleh rasulullah alasan mereka tertawa yakni karena betisnya yang kecil. Hal ini cukup menggambarkan adanya ragam komunikasi atau penyampaian pesan dari orang lain tidak hanya melalui lisan maupun tulisan tetapi juga dapat melalui gestur tubuh atau bahasa isyarat, terlepas dari penyampaian itu mengandung unsur positif atau bisa jadi hal negatif.

b. Adanya teguran untuk para pembully terkhusus pada fisik atau dalam hal ini Body shaming bahwa terdapat hal yang lebih urgen dibanding sekedar berfokus pada kemolekan dan kesempurnaan fisik melainkan kualitas rohani (iman dan taqwa) dan kepribadan diri baik itu dari segi intelektual, ber- attitude yang baik, skill, kreatifitas dan lain sebagainya.

B. Implikasi Penelitian

Setelah dilakukan penelitian terhadap Hadis tentang Body shaming , peneliti menyadari bahwa perilaku Body shaming adalah perilaku tercela dan sangat menugikan utamanya pada jiwa atau mental korban. Disisi lain pelaku juga tidak memperoleh hal positif dari kejadian tersebut, bahkan dapat terjerat pasal pidana. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara bersosialisasi yang baik agar berhati-hati dari perilaku Body shaming yang kerap masih belum disadari, utamanya sejalan bersama petunjuk al-Qur’an serta Hadis Rasulullah saw. Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangsi khasanah ilmu pengetahuan, memberikan informasi yang mempuni dalam memberikan pemahaman tentang Body shaming kepada masyarakat.

88

DAFTAR PUSTAKA

Abu> al-Fadl, S{a>lih} bin al-Ima>m Ah}mad bin Muh}ammad bin H{anbal al-Syaiba>ni>

al-Bagda>di>. Si>rah al-Ima>m Ah}mad bin H{anbal. Cet. II; al-Iskandariyyah:

Da>r al-Da‘wah. 1404 H.

‘Abd al-H{ayy bin Ah}mad bin Muh}ammad bin al‘Ima>d al-‘Akri> al-H{anbali> Abu>

al-Fala>h}, Syaz\ara>t al-Z|ahab fi> Akhba>r min Z|ahab, Juz 3 (Cet. I;

Damaskus, Beirut: Da>r Ibn Kas\i>r, 1406 H/1986 M), h. 185.

Abu> al-Qa>sim, Isma>‘i>l bin Muh}ammad bin al-Fad}l bin ‘Ali> al-Qurasyi> al-T{ulaih}i>

al-Taimi> al-As}baha>ni>. Siyar al-Salaf al-S{a>lih}i>n li> Isma>‘i>l bin Muh}ammad al-As}baha>ni>. Riyad: Da>r al-Ra>yah li al-Nasyr wa al-Tauzi>‘. t.th.

Abu> Syuhbah, Muh}ammad bin Muh}ammad bin Suwailim. al-Wasi>t} fi> ‘Ulu>m wa Mus}t}alah} al-H{adi>s\. t.t: Da>r al-Fikr al-‘Arabi>. t.th.

al-‘Absi>, Abu> Bakr bin Abi> Syaibah ‘Abdulla>h bin Muh}ammad bin Ibra>hi>m bin

‘Us\ma>n bin Khuwa>siti>. al-Kita>b al-Mus}annaf fi> al-Ah}a>di>s\ wa al-A<s\a>r. Juz 6. Cet. I; Riya>d}: Maktabah al-Rasyad. 1409 H.

Ah}mad, Arifuddin. Paradigma Baru Memahami Hadis Nabi. Cet. I: Jakarta:

Renaisan. 2005 M.

---. Metodelogi Pemahaman Hadis: Kajian Ilmu Ma’ani al-Hadis. Cet. II;

Makassar: Alauddin University Press. 2013.

al-Alba>ni>, Abu> ‘Abd al-Rah}man Muh}ammad Na>s}ir al-Di>n bin al-H{a>j Nu>h} al- Naja>ti> bin A<dam al-Asyqu>diri>. Juz 6. Juz 7. Cet. I; Riyad: Maktabah al- Ma’a>rif li al-Nasyr wa al-Tauzi>’. 1419 H/1996 M.

Amalia. Syarifah. ‚Hubungan Antara Body Image Dengan Kepercayaan Diri Pada Korban Body shaming ‛. Skripsi. Surabaya: Uin Sunan Ampel.

2020.

Amin, Kamaruddin. Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis. Cet. I;

Jakarta: PT. Mizan Publika. 2009.

---. Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis. Cet. I; Jakarta:

Hikmah. 2009.

al-Andalu>si>, Abu> al-Wali>d Sulaima>n bin Khalaf bin Sa’ad bin Ayyu>b al-Taji>bi> al- Qurt}ubi> al-Ba>ji>. al-Ta’di>l wa al-Tajri>h} li man Kharaja lahu> al-Bukha>ri> fi al-Ja>mi’ al-S{ah}i>h}. Juz 1. Juz 3. Riya>d}: Da>r al-Luwa>’ li al-Nasyr wa al- Tauzi>’. 1986.

al-Ans}a>ri>, Muh}ammad bin Mukrim bin ‘Ali> Abu> al-Fad}l Jama>l al-Di>n Ibn Manz}u>r. Lisa>n al-‘Arab, Juz 1, Juz 2, Juz 4, Juz 11. Cet. III; Beirut: Da>r S{a>dr. 1414 H.

Assagaf, M. Yusuf. ‚Mimpi dalam Perspektif Hadis Nabi Muhammad saw.

(Kajian Tah}li>li> terhadap Hadis 3 Macam Mimpi‛. Skripsi. Makassar: Fak.

Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar. 2017.

---. ‚Manajenen Hati Perspektif Hadis Nabi Muhammad saw.‛. Tesis.

Makassar: Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. 2020.

ash-Ashiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis.

edisi ketiga. Semarang: Pustaka Rizki Putra. 2009.

89

al-‘Asqala>ni>, Abu al-Fad}l Ah}mad bin ‘Ali> bin Muh}ammad bin Ah}mad H{ajar.

Tahz\i>b al-Tahz\i>b. Juz 1. Cet. I; al-Hind: Mat}ba’at Da>irah al-Ma’a>rif al- Niz}a>miah. 1326 H.

---. Al-Is}a>bah fi> Tamyi>z al-S}ah}a>bah. Juz 1. Cet. I; Bairu>t: Dar al-Kutub al-

‘Ilmiah. 1415 H.

---. al-H{adi>s\ al-Sa>ri> Muqaddimah Fath} al-Ba>ri>. Juz 14. t.t: Da>r al-Fikr – Maktabah Salafiyyah. t.th. dikutip dalam Abustani Ilyas. dkk.

Epistemologi Kritik Sanad: Antara Normativitas, Historisitas dan Aplikasi. Cet. I; Bantul: Semesta Aksara: 2020.

al-Bagawi>, Abu> Muh}ammad al-H}usain bin Mas‘u>d bin Muh}ammad bin al-Farra>’

al-Sya>fi‘i>. Ma‘a>lim al-Tanszi>l fi Tafsi>r al-Qur’a>n. Juz 5. Cet. I; Bairu>t:

Da>r Ih}ya> alTura>s\ al-‘Arabi>. 1420 H.al-Bagda>di>, Abu> Bakr Ah}mad bin ‘Ali>

bin S|a>bit bin Ah}mad bin Mahdi> al-Khat}i>b. Ta>rikh Bagda>d. Juz 6. Beirut:

Da>r al-Garb al-Isla>mi>. 2002.

Ba>ju>, Abu> Sufya>n Mus}t}afa>. Al-‘Illah wa Ajna>suha> ‘ind al-Muh}addis\i>n. Cet. I;

T{ant}a>: Maktabah al-D{iya>’. 1426 H/2005 M.

al-Bandary, Abdul Gaffar Sulaiman. Mansuah Rijal al-Kutubu al-Tir’ah. Juz 1.

Beirut: Dar al-kutub al’ilmiyah. t.th.

al-Bas}ri>, Abu> Da>wu>d Sulaima>n bin Da>wud bin Jaru>d al-T{aya>lisi>. Musnad Abi>

Da>wu>d al-T{aya>lisi>. Juz 1, Juz 2. Cet. I; Mesir: Da>r Hajar. 1419 H / 1999 H.

al-Bas}ri>, Abu> ‘Amru> Kahli>fah bin Khiya>t} bin Khali>fah al-Syaiba>ni> al-‘As}fari>.

T}abaqa>t Khali>fah bin Khiya>t}. t.t: Da>r al-Fikr li al-T}iba>‘ah wa al-Nasyr wa al-Tauzi>‘. 1414 H/1993 M.

al-Bazza>r, Abu> Bakr Ah}mad bin ‘Amr bin ‘Abd al-Kha>liq bin Khalla>d bin

‘Ubaidillah al-‘Atki>. Musnad al-Bazza>r - al-Bah}r al-Zikha>r. Juz 5. Cet. I;

Madinah: Maktabah al-‘Ulu>m al-H{akam. 1988-2009.

Bedong, Abdul Gaffar. dan Muhammad Ismail Maggading. al-Jarh} wa al-Ta‘di>l Konstruksi Aplikatif Terhadap Penilaian Hadis. Cet. I; Yogyakarta:

Bintang Pustaka Madani. 2021.

‚body‛ The Web's Largest Dictionary Https://Www.Kamus.Net/English/Body (23 November 2021).

al-Burha>nafu>ri>, ‘Ala> al-Di>n ‘Ali> bin H{issa>m al-Di>n Ibn Qa>d}i> Kha>n al-Qa>diri> al- Sya>z\ili> al-Hindi>. Kanz al-‘Umma>l. Juz 12. Cet. V; t.t: Muassasah al- Risa>lah. 1401 H/1981 M.

al-Busti>, Muh}ammad bin H{ibba>n bin Ah}mad bin H{ibba>n bin Mu‘az\ bin Ma‘bad al-Tami>mi> Abu> H{a>tim al-Da>rimi>. S{ah}i>h} Ibn H{ibba>n Bittarti>b Ibn Balba>n.

Juz 15. Cet. II: Beirut: Muassasah al-Risa>lah. 1414 H / 1993 M.

Cahyani, Riananda Regita. ‚Efektivitas Cognitive Behavior Therapy Untuk Menurunkan Tingkat Body Shame‛. Skripsi. Malang: Fak. Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim. 2018.

Chairani, Lisya. ‚Body Shame Dan Gangguan Makan Kajian Metaanalisis‛.

Buletin Psikologi 26. No. 1. 2018.

https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/27084/pdf (3 Januari 2022)

Chaplin, J.P.. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press. 2005.

al-Da>rimi>, Muh}ammad bin H{ibba>n bin Ah{mad bin H{ibba>n bin Mu’a>z} bin Ma’bad al-Tami>mi> Abu> H{a>tim. al-S|iqa>t. Juz 8. H{aidar: Da>irah al Ma’a>rif al- Us|ma>ni>. 1973.

al-Dahlawi>, ‘Abd al-H{|||a|||||q Ibn Saif al-Di>n Ibn Sa‘dulla>h. Muqaddimah fi> Us}u>l al- H{adi>s\. Cet. II; Beirut: Da>r al-Basya>ir al-Isla>miyah. 1986.

Damanik, Tuti Mariana. ‚Dinamika Psikologis Perempuan Mengalami Body Shame‛. Skripsi. Yogyakarta: Fak. Psikologi Universitas Sanata Dharma.

2018.

al-Dimasyqi>, Abu> al-Fida>’ Isma>‘i>l bin ‘Umar bin Kas\i>r al-Qurasyi> al-Bas}ri>. al- Bida>yah wa al-Niha>yah. Juz 10. t.t: Da>r al-Fikr. 1407 H/1986.

---. Ikhtis}a>r Ulu>m al-H{adi>s\. Cet. II; Beirut: Da>r al-Kitab al-‘Ilmiyyah. t.th.

Fauzia, Tri Fajariani. ‚Memahami Pengalaman Body shaming Pada Remaja

Perempuan‛. Interaksi online 7. No 3. 2019.

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi- online/article/view/24148 (3 Januari 2022)

Fitriana, Surya Ananda. ‚Dampak Body shaming Sebagai Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan‛. Skripsi. Jakarta: Fak. Ilmu Sosial dan Politik UIN Syarif Hidayatullah. 2019.

Gaffar, Abdul. ‚Telaah Kritis Atas ‘Illal al-H{adi>s\ Dalam Kaidah Kesahihan Hadis: Sebuah Rekonstruksi Metodologis‛. Disertasi. Makassar:

Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. 2015.

Geofani, Dela. ‚Pengaruh Cyberbullying Body shaming Pada Media Sosial Instagram Terhadap Kepercayaan Diri Wanita Karir Di Pekanbaru‛.

Jurnal Online Mahasiswa Fakultaas Ilmu Sosial dan Politik Univ. Riau 6.

edisi. 11. Desember 2019.

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/25588 (Diakses pada 18 Juni 2020 – 21:52 wita).

al-H{akim, Abu> ‘Abdillah al-H{a>kim Muh}ammad bin ‘Abdillah bin Muh}ammad bin H{amdawaih bin Nu’aim. al-Mustadrak. Juz 3. Cet. I: Beirut: Dar al- Kutub al-‘Ilmiyah. 1411 H/1990 M.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Badar

Ibn ‘Abd al-Qadi>r, Ibn Abu Muh}ammad Mahdi. T{uruq Takhri>ji H{adi>s\ al-Rasu>l Allah S{allalla>hu ‘Alaih wa Sallam. Cet. I; Beirut: Da>r al-I‘tis}a>m. 1994.

Ibn Abi> H}a>tim, Abu> Muh}ammad ‘Abd al-Rah}man bin Muh}ammad bin Idri>s bin al-Munz\ir al-Tami>mi> al-Ra>zi>. Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Az}i>m. Juz 10. Cet. III;

Saudi ‘Arabia: Maktabah al-Niza>r Mus}t}afa> al-Ba>z. 1419 H.

Ibn ‘Asa>kir, Abu al-Qa>sim ‘Ali> bin al-H}asan bin Habbatullah. Ta>rikh Dimasyqi.

Juz 33. t.t: Da>r al-Fikr li al-T}iba>‘ah wa al-Nasyr wa al-Tauzi>‘. 1415 H/1995 M.

Ibn Sa‘ad, Abu> ‘Abdillah Muh}ammad bin Sa‘ad bin Mani>‘ al-Ha>syimi> al-Bas}ri>

al-Bagda>di>. al-T{abaqa>t al-Kubra>. Juz 3. Cet. I; Bairu>t: Da>r al-Kutub al-

‘Ilmiah, 1410 H/1990 M.

91

Ibn S{ala>h}, ‘Us\ma>n bin ‘Abd al-Rah}man Taqi> al-Di>n. Ma‘rifat Anwa>‘ ‘Ulu>m al- H{adi>s\ - Muqaddimah Ibn S{ala>h}. Suria-Beirut: Da>r al-Fikr – Da>r al-Fikr Ma‘a>s}ir. 1406 H/1986 M.

Ibn Zakariyya>, Abu> al-H{usain Ah}mad ibn Fa>ris. Mu‘jam Maqa>yi>s al-Lugah. Juz 2, Juz 3, Juz 4. Beirut: Da>r al-Fikr. 1399 H/ 1979 M.

Ilyas, Abustani. dkk. Epistemologi Kritik Sanad Antara Normativitas dan Historisitas. Cet. I; Gowa: Pustaka Almaida. 2019.

---. dkk. Epistemologi Kritik Sanad: Antara Normativitas, Historisitas dan Aplikasi. Cet. I; Bantul: Semesta Aksara: 2020.

Islam, Khalil Nurul. Jangan Dibaca Ini Jadi Terlalu Mudah. t.d.

Ismail, M. Syuhudi. Metodologi Penelitian Hadis.Cet. I; Jakarta: Bulan Bintang.

1992.

---. Kaidah Kesahihan Sanad Hadis. Cet. IV; Jakarta: Bulan Bintang. 2014.

al-Ja’fi>, Muh}ammad bin Isma>‘i>l Abu> ‘Abdilla>h al-Bukha>ri>. al-Adab al-Mufrad.

Cet. III; Beirut: Da>r al-Basya>’ir al-Isla>miyah. 1409 H/1989 M.

---. Ta>ri>kh al-Kabi>r. Juz 2. Haidar A<bad: Da>’irah al-Ma‘a>rif al-‘Us\ma>niyyah.

t.th.

Jama>l al-Di>n, Yu>suf bin Tigri> bin Bardi> bin ‘Abdilla>h al-Z|a>hiri> al-H{anafi> Abu> al- Muh}a>sin. al-Nuju>m al-Za>hirah fi> Mulu>k Mis}r wa al-Qa>hirah. Juz 2. Mesir:

Waza>rah al-S|aqa>fah wa al-Irsya>d al-Qu>mi>. t.th.

Ka>fi>, Abu> Bakr. Manhaj al-Ima>m al-Bukha>ri> fi> Tas}h}i>h} al-Ah}a>di>s\ wa Ta‘li>liha>.

Cet. I; Beirut: Da>r Ibn Hazm. 1422 H/2000 M.

KBBI Offline V 0.3.2. Badan Pembinaan Bahasa dan Pembukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016-2019.

Kementerian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Cet. I; t.t: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 1430 H/2009 M.

---. Mushaf Fami bi Syauqin. Cet. I; Tangerang: Forum Pelayan Al-Qur’an.

1434 H/2013 M.

al-Khat}i>b, Muh}ammad ‘Ajja>j bin Muh}ammad Tami>m bin S{a>lih} bin ‘Abdulla>h.

Us}u>l al-H{adi>s\. Beirut: Da>r al-Fikr. 1409 H/1989 M.

Khon, Abdul Majid. Ulumul Hadis. Cet. IV. Jakarta: Amzah. 2010.

Lestari, Sumi. ‚Bullying Or Body shaming ? Young Women In Patient Body Dysmorphic Disorder‛ Philanthrophy Journal Of Psychology. Vol 3 Nomor 1. 2019. http://dx.doi.org/10.26623/philanthropy.v3i1.1512. (3 januari 2022)

Machali, Imam. Metode Penelitian Kualitatif. Cet. I; Yogyakarta: Program Studi Manajemen Pendidikan Islam. 2017.

al-Madani>, Muh}ammad bin Ish}aq bin Yassa>r. Kita>b al-Siyar wa al-Maga>zi>. Cet I;

Bairu>t: Da>r al-Fikr. 1398 H/1978 M.

Makhfudhoh, Auwalul. ‚Body shaming Perspektif T{a>hi>r Ibnu ‘Ashu>r (Studi Analisis Qur’an Surah al-Hujurat(49): 11 dalam Kitab at-Tahir wa at- Tanwir)‛. Skripsi. Surabaya: Fak. Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel. 2019.

al-Maliki, Muhammad Alawi. Ilmu Ushul al-Hadis. Cet. III; Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.

Dokumen terkait