• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Dampak Globalisasi

Dalam dokumen PDF Dalam Internalisasi Karakter Nusantara (Halaman 68-73)

Bab II Reduksi Individualisme dalam Era Globalisasi

B. Indikator Dampak Globalisasi

seperti shopee, buka lapak dan lain-lain yang sukses karena dapat memanfaatkan kemajuan era globalisasi saat ini.47

Sedangkan yang dampak negatifnya sendiri juga banyak, salah satunya adalah sikap individualisme yang banyak dijumpai saat ini, bahkan tidak hanya dikota saja namun didesa juga terdapat sikap individualisme. Menurut saya dalam era globalisasi saat ini yang harus ada batasan sendiri pada diri masing-masing dalam pemanfaatan internet dan media sosial, karena semua serba internet yang sudah menjadi candu bagi kebanyakan orang khususnya bagi anak muda, yang lebih suka berhubungan dengan orang lain melalui dunia maya sehingga interaksi dengan masyarakat didunia nyata semakin sempit.

B. INDIKATOR DAMPAK GLOBALISASI

tabu, kemudian dianggap sebagai sesuatu yang biasa/ wajar.

Konsumerisme: pola konsumsi yang sudah melebihi batas.48 Dari penjelasan tersebut dapat saya lihat di era globalisasi ini sikap individualisme sedah tidk terjadi dikota besar saja melaikan di desa, dimana regenerasi budaya lokal yang terdapat pada daerah-daerah pedesaan mulai berkurang dan digantikan dengan budaya luar dan sebagainya walaupun masih ada namun tidak sebanyak dulu, contohnya seperti kesenian kuda lumping dan lain-lain. Individualisme ini sedikit banyak juga kita jumpai seperti kepedulian kepada sesama yang mulai berkurang.

Yang pasling sering dijumpai adalah perilaku primitif dan konsumerisme, dimana sekarang ini beberapa hal yang dianggap tabu sekarang menjadi hal yang biasa dan wajar, seperti berpakaian yang minim menirukan gaya berpakaian orang barat sehingga melanggar norma kesopanan, bahkan ditempat umum sudah biasa kita temui. Konsumerisme, sekarang bayak sekali pola konsumsi yang tidak terkendali, apalagi belanja on line sangat menggiurkan bagi kaum hawa, bahkan sering kali pembelian barang tidak disesuaikan berdasarkan kebutuhan tapi berdasarkan keinginan dan nafsu semata, sehingga perilaku konsumpif ini sangat banyak kita jumpai.

2. Ekonomi

Berlakunya the survival of the fittest sehingga siapa yang memiliki modal yang besar akan semakin kuat dan yang lemah tersingkir. Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh

48 Arif, Individualisme., 131

pasar. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi yang semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah ditinggalkan.

Dampak globalisasi ekonomi, globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadu satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.49

Tidak ada definisi yang baku atau standar mengenai globalisasi, tetapi secara sederhana globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana semakin banyak negara yang terlibat dalam kegiatan ekonomi dunia.

Proses globalisasi dari sisi ekonomi suatu perubahan di dalam perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam laju yang semakin pesat mengikuti kemajuan teknologi yang juga prosesnya semakin cepat. Perkembangan ini telah meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan dan juga mempertajam persaingan antar negara, tidak hanya dalam perdagangan internasional tetapi juga investasi, finansial dan produksi.

Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya batas-batas kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin mengglobal menjadi “satu” proses yang melibatkan banyak negara.50

49 Ibid.,132.

50 Akhmad Nur Zaroni, “Globalisasi Ekonomi Dan Implikasi Bagi Negara-Negara Berkembang: Telaah Pendekatan Ekonomi Islam”, Al- Tijary Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 1(Desember, 2005),3-4.

3. Sosial dan budaya

Gaung globalisasi, yang sudah sulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh dari luarterhadap aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah budaya. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.51

Pada era global, percampuran antara berbagai budaya tampaknya sulit untuk dihindari, sebagai akibat dari interaksi manusia antar bangsa yang berbeda budaya. Dalam interaksi tersebut, masing-masing akan berusaha mempertahankan budayanya dan berusaha mempenetrasikan kepada bangsa lain. Hal ini bisa dimaklumi, karena budaya merupakan suatu sistem nilai yang memperngaruhi cara bertindak dan berpikir seseorang atau masyarakat. Oleh karena itu, di dalam globalisasi di dalamnya terdapat proses hibridisasi. Hibridisasi diartikan sebagai suatu cara, dimana suatu bentuk dipisahkan dari kesatuannya (keberadaannya) untuk kemudian digabungkan dengan bentuk lain yang baru. Dalam konsep ini, berarti ada unsur yang dianggap unggul, yang dipindahkan atau diambil dari asalnya, utuk kemudian digabungkan dengan unsur lain (yang juga dianggap unggul).52

51 Arif, “Individualisme., 133.

52 Paulus Rudolf Yuniarto, “Masalah Globalisasi di Indonesia: Antara Kepentingan, Kebijakan, dan Tantangan”, Jurnal Kajian Wilayah, 1 (2014), 78.

Identitas kultural yang semula hanya dianut dan berlaku di komunitas tertentu diglobalkan ke seluruh wilayah dunia.

Globalisasi budaya itu kian mudah dijalankan seiring dengan perkembangan pesat teknologi komunikasi dan informasi.

Dalam hal ini, jaringan internet memegang peran terbesar dalam melancarkan penyebaran identitas lokal dan nasional suatu negara ke ranah global. Melalui internet, setiap orang di dunia dapat berhubungan secara cepat dan merasa dekat satu sama lain sehingga memungkinkan mereka melakukan kontak identitas, nilai, dan budaya yang berbeda-beda.53

Pengaruh globalisasi pada budaya tradisional telah terjadi dimana sekarang banyak kesenian tradisional yang dimodifikasi dengan tarian modern seperti tari jaipong modifikasi, selain itu juga pada pakaian tradisional seperti kebaya dan batik yang dimodofikasi seperti pakaian eropa. Nah, disini menurut saya percampuran budaya ada nilai positif dan negatifnya.

nilai positifnya yaitu agar kesenian tradisional dapat diterima dan disukai oleh generasi muda jaman sekarang, namun yang harus diingat adalah dengan tidak menghilangkan ciri khas dari budaya lokal itu sendiri dan untuk tarian atau kebudayaan lain yang asli (modifikasi) juga harus tetap dilestarikan pada generasi muda.

53 Safril Mubah, “Revitalisasi Identitas Kultural Indonesia si Tengah Upaya Homogenisasi Global”, Global & Strategis (Desember, 2011),252.

C. JENIS ANCAMAN INDIVIDUALISME GLOBAL

Dalam dokumen PDF Dalam Internalisasi Karakter Nusantara (Halaman 68-73)