BAB III TUJUAN DAN SASARANKERJA
3.3. Perencanaan Kinerja Tahun 2019
3.3.6. Indikator Kinerja BLU Tahun 2019
Mengacu pada Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Nomor PER-24/PB/2018 Tanggal 29 November 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 36/PB/2016 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan, maka Perhitungan Kinerja RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga untuk tahun 2019, sebagai berikut :
a. Aspek Keuangan dengan skor paling tinggi 30, yang terdiri dari :
Sub aspek Rasio Keuangan dengan skor paling tinggi 19, dan
Sub aspek Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU dengan skor paling tinggi 11.
b. Aspek Pelayanan dengan skor paling tinggi 70, yang terdiri dari :
Sub aspek Layanan dengan skor paling tinggi 35, dan
Sub aspek Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat dengan skor paling tinggi 35.
Skor penilaian kinerja pada Aspek Keuangan, seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.7. Skor penilaian kinerja pada Aspek Keuangan RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga,2019
No. Sub Aspek / Indikator Skor
1. Rasio Keuangan 19
a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2,25
b. Rasio Lancar (current Ratio) 2,75
c. Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 2,25
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turn Over) 2,25
e. Imbalan Atas Aset Tetap (Return On Fixed Asset) 2,25
f. Imbalan Ekuitas (Return On Equity) 2,25
Tabel 3.7. Lanjutan....
No. Sub Aspek / Indikator Skor
1. Rasio Keuangan 19
g. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) 2,25
h. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2,75
2. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11
a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2
b. Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan 2
c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU 2
d. Tarif Layanan 1
e. Sistem Akuntansi 1
f. Persetujuan Rekening 0,5
g. SOP Pengelolaan Kas 0,5
h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5
i. SOP Pengelolaan Utang 0,5
j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0,5
k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,5
Jumlah Skor Aspek Kuangan (1-2) 30
Skor penilaian kinerja pada Aspek Pelayanan, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.8. Skor penilaian kinerja pada Aspek Pelayanan
RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2019
No. Sub Subaspek / Kelompok Indikator / Indikator Skor
1. Layanan 35
a. Pertumbuhan Produktivitas 18
1). Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan 3
2). Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat 2,5
3). Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap 2,5
4). Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi 2,5
5). Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium 2,5
6). Pertumbuhan Operasi 2,5
7). Pertumbuhan Rehab Medik 2,5
8). Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran 0
9). Pertumbuhan Penelitian Yang Dipublikasikan 0
b. Efektivitas Pelayanan 14
1). Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Selesai Pelayanan 2
2). Pengembalian Rekam Medik 2
3). Angka Pembatalan Operasi 2
4). Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2
5). Penulilsan Resep Sesuai Formularium 2
6). Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 2
7). Bed Occupancy Rate (BOR) 2
c. Pertumbuhan Pembelajaran 3
1). Rata-rata Jam Pelatihan / Karyawan 1,5
2). Persentase Dokter Pendidik Klinis Yang Mendapat TOT 0
Tabel 3.8. Lanjutan…..
No. Sub Subaspek / Kelompok Indikator / Indikator Skor
3). Program Reward and Punishment 1,5
2. Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat 35
a. Mutu Pelayanan 14
1). Emergency Response Time Rate 2
2). Waktu Tunggu Rawat Jalan 2
3). Length Of Stay 2
4). Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2
5). Waktu Tunggu Sebelum Operasi 2
6). Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2
7). Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2
b. Mutu Klinik 12
1). Angka Kematian di Gawat Darurat 2
2). Angka Kematian / Kebutaan ≥ 48 Jam 2
3). Post Operative Death Rate 2
4). Angka Infeksi Nosokomial 4
5). Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit 2
c. Kepedulian Kepada Masyarakat 4
1). Pembinaan Kepada Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sarana Kesehatan Lain 1
2). Penyuluhan Kesehatan 1
3). Rasio Tempat Tidur Kelas III 2
d. Kepuasan Pelanggan 2
1). Penanganan Pengaduan / Komplain 1
2). Kepuasan Pelanggan 1
e. Kepedulian Terhadap Lingkungan 3
1). Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit Berseri) 2
2). Proper Lingkungan 1
Jumlah Skor Aspek Pelayanan (1+2) 70
3.3.7. IKI Direktur Utama dan IKT Tahun 2019 3.3.7.1. IKI Direktur Utama Tahun 2019
Mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI No. HK.02.03/I/0173/2016, tertanggal 26 Pebruari 2016, Tentang Pedoman Teknis Penilaian Indikator Kinerja Individu (IKI) Direktur Utama Rumah Sakit Umum / Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan Direktorat Jenderal PelayananKesehatan Kementerian Kesehatan RI, sebagaimana diubah menurut Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI No.HK.02.03/I/2630/2016 tertanggal 29 Agustus 2016, dan Kontrak Kinerja antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan dengan Direktur Utama Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga tahun 2019 Nomor
PR.21/PB/2019 tanggal 31 Januari 2019, maka Indikator Kinerja Individu Direktur Utama , seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.9. Indikator Kinerja Individu (IKI)
Direktur Utama RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2019
KATEGORI No JUDUL INDIKATOR NILAI
STANDAR
BOBOT PELAYANAN MEDIS
Kepatuhan Terhadap
Standar
1 Kepatuhan terhadap Clinical Pathway 100% 0,05 2 Kepatuhan Penggunaan Formularium
Nasional (FORNAS) ≥ 80% 0,05
3 Prosentase Kejadian Pasien Jatuh ≤ 3% 0,05 4 Penerapan Keselamatan Operasi 100% 0,05 Pengendalian
Infeksi di RS
5 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) ≤ 5,8 0,05
6 Cuci Tangan (Hand Hygiene) 100% 0,07
Capaian Indikator Medik
7 Persentase Capaian Indikator Penyakit
Asma 0% 0,07
8 Penanganan PPOK > 75% 0,07
9 Kematian Pasien di IGD ≤ 2,5% 0,04
Akreditasi 10 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0,08 Kepuasan
Pelanggan 11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain
(KRK) > 75% 0,08
Ketepatan Waktu Pelayanan
12 Waktu Tunggu Penanganan
Kegawatdaruratan Respirasi ≤ 30 menit 0,02 13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 menit 0,05 14 Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE) ≤ 48 jam 0,05 15 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi
(WTPR) ≤ 3 jam 0,05
16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium
(WTPL) ≤ 2 jam 0,05
17 Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm
waktu 24 jam (PRM) >80% 0,02
Keuangan 18 Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya
Operasional (PB) 45% 0,1
3.3.7.2. IKT RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Tahun 2019
Mengacu pada Kontrak Kinerja Indikator Kinerja Terpilih (IKT) antara Direktur Utama RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan, dan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 24/PB/2018 tanggal 29 November 2018 tentang Pedoman Penyusunan Kontrak Kinerja dan Penetapan Persetujuan Capaian Kinerja Pemimpin Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatana, maka Indikator Kinerja Terpilih (IKT) Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.10. Indikator Kinerja Terpilih (IKT)
RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2019
No Judul Indikator Nilai
Standar
Target 2019 SMT I SMT II 1 Kepatuhan Pathway Terhadap Clinical 5 CP 80% 90%
2 Ketepatan Jam Visite Dokter
Spesialis 80% 80% 85%
3
Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)
100% 65% 70%
4 Rasio PNBP Terhadap Biaya
Operasional (POBO) 65% 60% 55%
5
Modernisasi Pengelolaan BLU (Penerapan Aplikasi BLU Integrated Online Sistem / BIOS)
100% 80% 85%
3.3.8. Indikator Kinerja Rumah Sakit BLU Tahun 2019
Indikator Kinerja RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, terdiri dari 3 (tiga) area, yaitu area klinis, area manajerial dan area keuangan. Rincian ketiga area tersebut seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.11. Area Klinis Proyeksi Kinerja
RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2019
KATEGORI No JUDUL INDIKATOR BOBOT
Target 2019
Hasil Skor
TOTAL SKOR (Bobot x
Skor) AREA KLINIS
Kepatuhan Terhadap Standar Pelayanan
1 Kepatuhan terhadap
Clinical Pathway 0,022
Ada 5 CP yang diimplementasikan sesuai dengan SPO, terintegrasi dalam Rekam Medik dan dievaluasi
100 2,2
2 Prosentase Kejadian
Pasien Jatuh 0,022 0% 100 2,2
3 Penerapan
Keselamatan Operasi 0,022 100,00% 100 2,2
4
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
0,022 85% 100 2,2
Pengendalian Infeksi di RS
5 Dekubitus 0,022 0,9‰ 100 2,2
6 Infeksi Daerah Operasi
(IDO) 0,022 0% 100 2,2
7 Ventilator Associated
Pneumonia ( VAP ) 0,022 0‰ 100 2,2
8 ISK 0,022 0,01‰ 100 2,2
9 Phlebitis 0,022 1,5% 100 2,2
Tabel 3.11. Lanjutan....
KATEGORI No JUDUL INDIKATOR BOBOT
Target 2019
Hasil Skor
TOTAL SKOR (Bobot x
Skor) AREA KLINIS
Capaian Indikator Medik
10 Nett Death Rate (NDR) 0,02 40,42 ‰ 100 2
11 Kematian Pasien di IGD 0,022 1,4‰ 100 2,2
12 Waktu Lapor Hasil Tes
Kritis Radiologi 0,022 100% 100 2,2
13 Waktu Lapor Hasil Tes
Kritis Laboratorium 0,022 80,00% 50 1,1
14
Persentase Capaian Indikator Penyakit Asma
0,022 0% 100 2,2
15 Penanganan PPOK 0,022 100% 100 2,2
16 Medication Error 0,022 0,04% 100 2,2
Jumlah Bobot Indikator Area Klinis 0,35 33,9
Tabel 3.12. Area Manajerial Proyeksi Kinerja
RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2019
KATEGORI No JUDUL INDIKATOR BOBOT
Target 2019
Hasil Skor TOTAL SKOR (Bobot x Skor) AREA MANAGERIAL
Utilisasi 1 Bed Occupancy Rate (BOR) 0,027 60,00% 50 1,35 Kepuasan
Pelanggan
2 Kepuasan Pelanggan (KP) 0,027 81,86% 75 2,025 3 Kecepatan Respon Terhadap
Komplain (KRK) 0,027 100,00% 100 2,7
Ketepatan Waktu Pelayanan
4 Waktu Tunggu Penanganan
Kegawatdaruratan Respirasi 0,027 19,11 menit 100 2,7 5 Waktu Tunggu Rawat Jalan
(WTRJ) 0,027 15,88 menit 100 2,7
6 Waktu Tunggu Operasi
Efektif (WTE) 0,027 18,54menit 100 2,7
7 Waktu Tunggu Pelayanan
Radiologi (WTPR) 0,027 12,33 menit 100 2,7 8 Waktu Tunggu Pelayanan
Laboratorium (WTPL) 0,027 31,78 menit 100 2,7 9 Waktu Tunggu Pelayanan
Resep Obat Jadi (WTOJ) 0,027 19,24 menit 100 2,7 10
Pengembalian Rekam Medik Lengkap dalam Waktu 24 Jam (PRM)
0,027 92% 75 2,025
SDM 11
% Staf di Area Kritis yang Mendapat Pelatihan 20 Jam / Orang per tahun
0,027 10% 50 1,35
Sarana - Prasarana
12 % Tingkat Kehandalan
Sarpras 0,027 90,16% 100 2,7
13 Tingkat Penilaian Proper 0,026 Biru 100 2,6
Tabel 3.12. Lanjutan....
KATEGORI No JUDUL INDIKATOR BOBOT
Target 2019
Hasil Skor TOTAL SKOR (Bobot x Skor) AREA MANAGERIAL
IT 14 Level IT yang Terintegrasi ////////
Pendidikan * (Khusus RS Pendidikan)
15 % Penelitian yang
dipublikasikan ////////
16 Prosentase Dosen
Kedokteran ////////
Jumlah Bobot Indikator Area Manajerial 0,35 30,95
Total Bobot Indikator Area Klinis dan Area
Manajerial 0,7 JUMLAH TS 64,85
Tabel 3.13. Area Keuangan Proyeksi Kinerja RS Paru dr. Ario Wirawan, 2019
No. Sub Aspek / Indikator Skor Skor 2019
1. Rasio Keuangan 19 10,15
a. Rasio Kas (Cash Ratio) * 2,25 1,5
b. Rasio Lancar (current Ratio) 2,75 1
c. Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 2,25 2 d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turn Over) 2,25 2 e. Imbalan Atas Aset Tetap (Return On Fixed Asset) 2,25 0
f. Imbalan Ekuitas (Return On Equity) 2,25 0,4
g. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) 2,25 1
h. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2,75 2,25
i. Rasio Subsidi Biaya Pasien 0 0
2. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11 10,80
a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2 2,00
1. Jadwal Penyusunan 0,4
2. Kelengkapan : 1,6
b. Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan 2 2,0 Skor untuk Waktu Penyampaian dan Audit Laporan Keuangan:
1. Laporan Keuangan Triwulan I 0,2
2. Laporan Keuangan Semester I 0,2
3. Laporan Keuangan Triwulan III 0,2
4. Laporan Keuangan Tahunan 0,2
5. Audit Laporan Keuangan Tahunan 0,2
Skor untuk audit Laporan Keuangan 1
c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU 2 1,80 Skor untuk Waktu Penyampaian danKebenaran Saldo Kas :
SP3B BLU Triwulan I 0,4
SP3B BLU Triwulan II 0,4
SP3B BLU Triwulan III 0,4
SP3B BLU Triwulan IV 0,4
d. Tarif Layanan 1 1,00
e. Sistem Akuntansi 1 1,00
f. Persetujuan Rekening 0,5 0,50
g. SOP Pengelolaan Kas 0,5 0,50
h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5 0,50
i. SOP Pengelolaan Utang 0,5 0,50
j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0,5 0,50
k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,5 0,50
Jumlah Skor Aspek Kuangan (1-2) 30 20,95
Tabel 3.14. Total Skor Proyeksi Kinerja
RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2019
No. Indikator Standar Target 2019
1. Area Klinis 35 33,9
2. Area Manajerial 35 30,95
3. Area Keuangan 30 20,95
Total 100 85,75
BAB IV
STRATEGI PELAKSANAAN
4.1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang merupakan penjabaran operasional kebijakan dan program sebagai upaya pencapaian target (sasaran kerja) di RS.Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, dapat diuraikan sebagai berikut :
4.1.1. Tujuan Mewujudkan adanya Peningkatan Kepuasan Stake Holder
Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Peningkatan Kepuasan Stake Holder. Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan program dan kegiatan, sebagai berikut :
1. Program Re-akreditasi SNARS edisi I, dengan kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Pembaharuan Tim Akreditasi;
b. Rapat Tim Akreditasi secara periodik;
c. Melengkapi sarpras (Sismadak);
d. Rencana Survei Akreditasi SNARS edisi 1
2. Program Tertib administrasi dan keuangan (Pengadaan Barang dan Jasa), dengan kegiatan yang dilaksanakan adalah : Pelatihan Sertifikasi Panitia Pengadaan Barang/Jasa, Sosialisasi Peraturan baru tentang PBJ Perpres No 16 Tahun 2018, Konsolidasi PBJ Joglosemar, Konsultasi PBJ ke LKPP
4.1.2. Tujuan Mewujudkan adanya Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Unggul
Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Unggul.Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan program Pengembangan Pulmonary Medical Tourism Regional Jawa bagian tengah, Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan, sebagai berikut :
a. Menindaklanjuti semua komplian oleh masyarakat;
b. Review MoU antara RS Paru dr. Ario Wirawan, FK-UNS dan RS Dr Moewardi Surakarta ;
c. Pengiriman laporan Penelitian ke Jurnal Nasional, mengajukan usulan RS PAru dr. Ario Wirawan Salatiga sebagai RS Pendidikan Afiliasi.
4.1.3. Tujuan Mewujudkan adanya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian.Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan Program Pemantapan Pusat Diklat Paru Nasonal, dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
a. Seminar, Workshop Kesehatan Paru;
b. MoU dengan Instansi pendidikan di sekitar Salatiga.
4.1.4. Tujuan Mewujudkan adanya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan.Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan Program Pemantapan Pusat Diklat Paru Nasonal, dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
a. Pelatihan, Seminar, Workshop Kesehatan Paru;
b. MoU dengan Instansi pendidikan di sekitar Salatiga.
4.1.5. Tujuan Mewujudkan adanya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB & HIV/AIDS, Paru dan Pernapasan
Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB & HIV/AIDS, Paru dan Pernapasan. Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan Program Pusat Paru Nasional, melalui kegiatan Pertemuan dengan jejaring RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.
4.1.6. Tujuan Mewujudkan adanya Sistem Rujukan yang Terpadu
Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu. Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan Program Pusat Paru Nasional, melalui kegiatan Pertemuan dengan jejaring RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.
4.1.7. Tujuan Mewujudkan adanya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien
Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien. Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan program Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kinerja, dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Sosialisasi Penggunaan Formularium Nasional (Fornas);
b. Pengadaan Obat-Obatan sesuai Formularium Nasional (Fornas);
c. Penerapan keselamatan Pasien;
d. Peningkatan Kualitas dan kuantitas pelayanan di RJ;
e. Sosialisasi pengisian Rekam Medis secara lengkap, cepat dan benar;
f. Peningkatan Kualitas dan kuantitas pelayanan IGD.
g. Pelatihan Bronchoscopy
4.1.8. Tujuan Mewujudkan Budaya Kerja yang baik
Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Budaya Kerja yang baik. Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan program Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kinerja, dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Peningkatan Kualitas dan kuantitas pelayanan di semua unit pelayanan;
b. Peningkatan disiplin kerja pegawai;
c. Membuat kontrak kinerja Pegawai;
d. Menyusun Indikator Pegawai;
e. Penilaian kinerja pegawai berbasis bukti;.
f. Penerapan Reward and Punishment.
4.1.9. Tujuan Mewujudkan Peningkatan Kompetensi SDM
Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM. Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan program Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan, adapun kegiatan yang akan dilaksanakan dengan Mengadakan pendidikan dan pelatihan baik internal maupun eksternal.
4.1.10. Tujuan Mewujudkan TIK yang handal
Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang handal. Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan program Pengembangan SIRS tahap III, dengan kegiatan penambahan fasilitas IT.
4.1.11. Tujuan Mewujudkan Peralatan Medik yang Sesuai Standar
Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Peralatan Medik yang Sesuai Standar. Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan program, sebagai berikut :
1. Optimalisasi Fasilitas Medik Kelas A, dengan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
a. Pengadaan Peralatan medis sesuai kebutuhan RS Klas A;
b. Pemeliharaan Alat Medik;
c. Kalibrasi peralatan Medik.
2. Pengembangan Pelayanan Pendukung IV, dengan kegiatan yang akan dilaksanakan berupa :
a. Kalibrasi Peralatan Medik, dan
b. Melengkapi peralatannya pendukung pelayanan di Kamar Bedah ( IBS)
4.1.12. Tujuan Mewujudkan adanya peningkatan revenue dan efisinsi biaya
Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya peningkatan revenue dan efisinsi biaya. Adapun upaya pencapaian sasaran tersebut dengan program Pengelolaan Iddle assest dan dalam pelaksanaan layanan dilakukan efisiensi biaya operasional.
4.2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi 4.2.1. Faktor Internal
Masalah / hambatan faktor internal dapat dilihat pada tabel di bawah ini : I. Bidang Pelayanan
a. SDM
Berdsarkan PMK 340 Tahun 2010 kebutuhan SDM di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga masih ada yang belum terpenuhi , seperti tergambar dalam Tabel berikut :
Tabel 2.1.1 Sumber Daya Manusia RS Khusus Paru Klas A
No Jenis Ketenagaan Standar Eksisting Ket
I Dokter Spesialais Paru 4 4 sesuai
2 Dokter Sub Spesialis Paru 2 1 (-) 1
3 Dokter Spesialis Radioterapi 1 0 (-) 1
4 Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah
1 0 (-) 1
5 Dokter Spesialis Bedah Thorak &
Kardiovaskuler
1 1 cukup
Tabel diatas menggambarkan bahwa masih ada kebutuhan dokter spesialis yang belum terpenuhi yaitu :
1. Dokter Sub Spesialis Paru ; 2. Dokter Spesialis Radioterapi ; 3. Dokter Spesialis Radioterapi ;
4. Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah .
5. ( mitra) mengundurkan diri . Sementara untuk keberadaan dokter Spesialis yang lain masih tetap.
Selain kebutuhan SDM diatas ,dalam pengembangan Pelayanan Kanker Terpadu di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga juga belum mempunyai SDM pendukung yang terdiri dari :
Tabel 2.1.2. Sumber Daya Manusia Pendukung Layanan Kemoterapi No Jenis Ketenagaan Standar Eksisting Ket I Dokter SpesialaisPenyakit Dalam (K)
Hematologi Onkologi
1 0 (-) 1
2 Dokter Spesialis Bedah Onkologi 1 0 (-) 1
3 Perawat Onkologi 1 0 (-) 1
4 Fisikawan Medis Tetap 1 0 (-) 1
Selain kekurangan tenaga tersebut diatas , ada beberapa tenaga dari berbagai profesi yang mengundurkan diri karena diterima menjadi CPNS di luar daerah dan belum mendapatkan penggantinya sehingga menjadi hambatan dalam pelayanan adalah :
1. D3 Keperawatan : 5 orang 2. D3 Fisioterapi : 1 orang 3. D3 Farmasi : 1 orang 4. D3 Analis Kesehatan : 1 orang
Secara Umum tidak ada penammbahan atau pengurangan SDM secara signifikan.
b. SARANA PRASARANA
Pada akhir triwulan II ada beberapa kebutuhan sarana prasarana yang belum di penuhi sehingga belum bisa memberikan pelayanan dengan optimal adalah sebagai berikut :
1. Belum mempunyai gedung / bangunan beserta alat radioterapi (Bunker dan Pesawat Linac), sehingga dokter spesialis onkologi radiasi belum bisa melakukan pelayanan;
2. Ruang tindakan belum bisa dioperasionalkan, karena masih proses pengerjaan vinyl lantai dan central oksigen;
3. Jumlah ruangan di poliklinik non respirasi masih kurang sehingga praktik doktek diatur secara bergantian ;
4. Belum memiliki ruangan khusus isolasi yang bertekanan negatip;
5. Belum memiliki bank darah;
6. Laboratorium pendukung layanan TB-RO masih perlu pembenahan;
7. Ruangan layanan rehabilitasi medik yang masih kurang;
8. Belum mempunyai Sleep Lab;
9. Belum memiliki Pulmonary Exercise Set ;
10. Belum memiliki alat khusus Bronchial Provocation Test;
11. Alkes untuk Ruang OK masih kurang ( Meja Operasi, Mesin Anestesi, C.
Arm);
c. METODE
1. Pelaksanaan Kerjasama Pelayanan dan Pendidikan dengan Institusi lain belum ada reviue secara berkesinambunagan ;
2. Masih ada Kebijakan, Pedoman, Panduan dan SPO yang di berlakukan di RS Paru dr. Ario Wirawan dilakukan reviu.
3. Belum optimalnya sosialisasi Kebijakan, Pedoman, Panduan dan SPO yang ada di RS Paru dr. Ario Wirawan sehingga ada sebagian karyawan yang belum paham .
II. Bagian Keuangan dan Administrasi Umum a. SDM
1. Masih ada tenaga non profesional sebanyak 13 orang sebagai tenaga kontrak di bawah kualifikasi pendidikan yaitu:
- Pendidikan SMA = 5 orang - Pendidikan SMP = 5 orang - Pendidikan SD = 3 orang
2. Belum mempunyai tenaga teknik sipil;
3. Belum mempunyai tenaga IT Jaringan;
4. Tenaga IT Programmar mempunyai 1 orang , masih kurang 2 orang .
b. Sarana Prasarana
1. Aplikasi SIMRS yang di kembangkan baru mengakomodir sebagian pelayanan yaitu bagian administrasi, yang terdiri dari Pendaftaran , Admisi Rawat Inap, Admisi Rawat Jalan, Farmasi dan sebagian Keuangan ,belum mengakomodir kebutuhan informasi klinis;
2. Ijin Pengelolaan Limbah B3 masih dalam proses perijinan ke Dinas Perijinan Kota Salatiga
3. Proper belum dinilai dari Dinas Lingkungan Hidup.
c. Metode
1. Belum semua Kebijakan, Pedoman, Panduan dan SPO yang di berlakukan di RS Paru dr. Ario Wirawan dilakukan reviu;
2. Daftar Barang Ruangan ( DBR) masih ada beberapa barang yang tidak sesuai antara kondisi lapangan dengan sistem pencatatan, hal ini di sebabkan karena:
adanya perpindahan barang yang tidak di laporkan ke bagian inventaris;
adanya keterbatasan alat, sehingga terjadi pinjam meminjam antar ruangan;
adanya barang/ alat rusak yang di perbaiki dan di gantikan dengan barang/ alat yang lain dan belum di laporkan ke bagian inventaris.
3. Adanya perbedan data luas bangunan yang tercantum dalam SIMAK BMN dan IMB;
4. Adanya bangunan yang belum tercantum dalam SIMAK BMN;
5. Belum bisa melayani kemoterapi untuk pasien JKN, karena belum memenuhi persyaratan yang di tentukan oleh BPJS Kesehatan, 4.2.2. Faktor Eksternal
Selain hambatan dari faktor internal di atas juga terdapat dari faktor eksternal yaitu:
1. Adanya peraturan perundang-undangan yang berubah khususnya peraturan tentang pengadaan barang dan jasa sehingga masih perlu peningkatan pemahaman oleh panitia pengadaan barang dan jasa;
2. Perubahan harga dan inflasi juga mempengaruhi dalam pelaksanaan strategi pencapaian Tujuan dan sasaran;
3. Pemberlakuan Sistem rujukan online yang membatasi akses pasien rawat jalan bagi peserta BPJS
4. Keterlambatan pembayaran piutang oleh BPJS 4.3. UpayaTindakLanjut
Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam mengatasi hambatan di atas, antara lain :
a. Pemberian kesempatan untuk meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi / profesional / spesialis baik melalui jalur Ijin Belajar atau Tugas Belajar;
b. Melengkapai dokumen Standar RS Pendidikan;
c. Pemberian kesempatan magang atau pelaksanaan In House Training (IHT);
d. Skala prioritas dalam pengadaan Alkes ; e. Pemeliharaan Alkes secara berkala;
f. Peningkatan Kerjasama pelayanan dengan Instansi terkait ( RS di sekitar salatiga, RSDK Semarang, RSUD dr Moewardi, FK UNS, dan Institusi pendidikan lainnya );
g. Penggunaan anggaran BLU secara optimal dalam pemenuhan kebutuhan operasional rumah sakit;
h. Pendokumentasian komplain dari segala sumber;
i. Penyusunan maupun revisi dan sosialisasi Kebijakan, Pedoman dan SPO yang di butuhkan dalam pelayanan;
j. Perluasan ruang Fisioterapi dengan menambah satu kamar pelayanan;
k. Usulan penambahan tenaga IT ( Programer);
l. Pembenahan administrasi server SIMRS dengan menggunakan server yang baru
;
m. Pelatihan dan supervisi dalam operasionalisasi program aplikasi SIMRS;
n. Optimalisasi Penatalaksanaan BMN melalui peningkatan pencatatan dan pengurusan PSP (Penetapan Status Penggunaan) BMN, serta penghapusan barang rusak berat serta obat ED;
Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan yang belum terpenuhi di semester I akan di rencanakan pada semester berikutnya
BAB V HASIL KERJA 5.1. Pencapaian Target Kinerja
5.1.1. RKT Dan Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Capaian kinerja dari Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019, yang sekaligus sebagai Perjanjian Kinerja tahun 2019 pada Semester I Tahun 2019, seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.1. Capaian Kinerja pada RKT dan Perjanjian Kinerja SM I Tahun 2019 RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
No. IKU Bobot Standar Satuan
Target IKU 2019
Rata - rata Capaian SMT I
2019 Skor
Total Skor (Bobot x
Skor) 1. Tingkat Kepuasan
Pasien Per Tahun 0,06 ≥ 85% IKM 81,34 83,835 75 4,5
2. Tingkat Kesehatan BLU 0,06 100 Nilai
Skor AA
(91) 79,16 (A) 75 4,5
3. % Komplain yang di TL
secara Tuntas 0,06 > 75% % 100% 100% 100 6
4. Tingkat Kepuasan
Peserta Didik 0,03 ≥ 85% IKM 81,34 93,03 100 3
5. Jumlah Supervisi
Residen Per Tahun 0,03 100% Kali 12 kali 6 100 3
6. Jumlah Publikasi Penelitian Tingkat
Nasional 0,02 100% Jumlah 5 0 0 0
7. Tingkat Kepuasan
Peserta Didik 0,03 ≥ 85% IKM 81,34 93,03 100 3
8. Jumlah Supervisi
Residen Per Tahun 0,03 100% Kali 12 kali 6 100 3
9. Tingkat Kepuasan
Peserta Didik 0,03 ≥ 85% IKM 81,34 93,03 100 3
10. Jumlah Supervisi
Residen Per Tahun 0,03 100% Kali 12 kali 6 100 3
11. Error Rate Laboratorium TB < 5% 0,03 ≥ 95% % 90% 100% (ER=0%) 100 3 12. Error Rate Laboratorium
TB < 5% 0,03 ≥ 95% % 90% 100% (ER=0%) 100 3
13. Kepatuhan Penggunaan
Formularium Nasional 0,04 ≥ 80% % 85% 90,29 100 4
14. Angka Kematian di IGD 0,03 ≤ 2 ‰ ‰ 1,2 ‰ 0,81 100 3
15. Angka Kejadian Phlebitis 0,03 ≤ 5 % % 1,5% 0 100 3
16. Waktu Tunggu RJ < 30
menit 0,03 > 80% % 90% 97,74 100 3
17. Waktu Pengembalian
RM 1x24 jam 0,03 > 80% % 55% 91,49 100 3