penghargaan / ganjaran yang diberikan kepada pekerja dengan status tertentu dalam organisasi / perusahan. Kompensasi ini biasanya diberikan secara khusus untuk manajer tingkat atas. Bentuknya antara lain berupa kendaraan instansi, tempat tinggal, dan lain-lain.
Terdapat bermacam-macam definisi dan pengklasifikasian jenis-jenis kompensasi, akan tetapi sejalan dengan tujuan penulisan dan rumusan masalah yang dijelaskan pada bab terdahulu maka penulis memusatkan landasan teoritikal akan jenis kompensasi ini pada kompensasi finansial yang terbagi atas kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung dan kompensasi non-finansial yang terbagi atas kompensasi non-finansial yang berhubungan pekerjaan dan kompensasi non-finansial yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan.
Karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama masa kerja seseorang. Karir menunjukkan perkembangan para pegawai secara individual dalam suatu pengembangan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerjanya dalam suatu organisasi.
Adapun 3 Pengertian Tentang Karir:
a.) Karir sebagai suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatan yang lebih tinggi dalam pengembangan hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja selama masa kerjanya.
b.) Karir sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola pengembangan yang jelas dan sistematis.
c.) Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian pekerjaan atau posisi yang pernah dipegang seseoranga selama masa kerjanya.
Menurut Simamora (2004:413) karir adalah : “Urutan aktivitas- aktivitas yang berhungan dengan pekerjaan dan prilaku, nilai-nilai, dan aspirasi seseorang selama rentan orang tersebut”.
Menurut Handoko (2000:123) karir adalah : “ Seluruh pekerjaan (jabatan) yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja
seseorang”. Dengan demikian, karir merupakan hal yang penting bagi kehidupan seseoranag dalam masyarakat sehingga pengembangannya tentu saja menjadi sangat diharapkan sesuai dengan sifat dasar
manusiayang dicenderung untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dimasa yang akan datang.
b. Defenisi Pengembangan Karir
Pengembangan karir sangat diharapkan oleh setiap pegawai, karna dengan pengembangan karir ini akan mendapatkan hak-hak yang lebih apa yang diperoleh sebelumnya baik material maupun non material misalnya kenaikan pendapatan, perbaikan fasilitas dan sebagainya.
Sedangkan hak-hak yang bersifat material misalnya status social, perasaan bangga dan sebagainya. Dalam praktek, pengembangan karir merupakan suatu pelaksanaan karir.
Menurut Handoko (2008:123) pengembangan karir adalah :
“Peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir”.
Menurut Rivai (2006:290) pengembangan karir adalah : ” Proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan”.
Dari beberapa defenisi tersebut dilihat bahwa pengembangan karir merupakan suatu kebutuhan yang harus dikembangkan dalam diri seseorang pegawai dalam artian menuju pengembangan jabatan yang lebih tinggi agar tujuan karir yang diinginkan dapat tercapai serta dapat mewujudkan tujuan organisasi/instansi.
c. Bentuk-Bentuk Pengembangan Karir a.) Pendidikan dan Pelatihan
Menurut Simamor (2004:273) menyatakan bahwa “Pendidikan dan pelatihan pegawai suatu persyaratan pekerjaan yang dapat
ditentukan dalam hubungannya dengan keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas sesungguh dilaksanakan pada pekerjaan”.
Pendidikan dan pelatihan pegawai merupakan suatu persyaratan pekerjaan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan, keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas kerja yang sesungguhnya terincin dan rutin, sehingga dapat dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Secara umum tujuan suatu program pendidikan dan pelatihan diarahkan untuk meningkatkan efektivitas dan evisiensi instansi serta untuk menjembeatangi kesenjangan antara pengetahua, keterampilan, serta sikap pegawai yang ada dan diharapkan pendidikan dan pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu maupun kebutuhan instansi.
b) Promosi
Menurut Hasibuan (2007:108) promosi adalah : “Perpindahan yang memperbesar authority dan responsibility ke jabatan yang lebih tinggi di dalam satu organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilannya semakin besar”.
Promosi merupakan pengembangan kenaikan karir pegawai yang dapat menimbilkan kepuasan pribadi, kebanggan, memberikan harapan perbaiakan dalam penghasilan, menambah pengalaman dan pengetahuan baru bagi pegawai yang bersangkutan sekaligus akan menjadi daya dorong bagi pegawai lain. Promosi juga dapat
membangkitkan semangat kerja pegawai untuk mencapai tujuan organisasi
c) Mutasi
Salah satu tindak lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi kerja pegawai adalah dalam bentuk melakukan mutasi pegawai. Dengan adanya mutasi kerja pegawai yang bersangkutan sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien pada jabatan tersebut.
Menurut Hasibuan (2007:102) mendefiniskan mutasi pegawai sebagai berikut : “Mutasi adalah perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertical (promosi/demosi) di dalam suatu organisasi”.
Jenis pelaksanaan mutasi ada dua yaitu : 1) Mutasi biasa
Yaitu mutasi pegawai tanpa diiringi kenaikan jabatan.
Tujuannya dilakukan mutasi ini adalah untuk menemui keinginan pegawai yang bersangkutan dan mendapatkan pegawai sesuai dengan kecakapan dan kemampuannya.
2) Mutasi promosi
Yaitu mutasi yang diikuti dengan kenaikan jabatan.
Mutasi ini dilakukan dengan tujuan untuk membina karir pegawai, dan mengembangkan kemampuan pegawai.
d. Tujuan Pengembangan Karir
Tujuan pengembangan karir menurut Dubrin dikutip oleh Mangkunegara (2004:77) sebagai berikut :
a) Membantu dalam pencapai tujuan individual dan instansi.
Pengembangan karir membantu pencapaian tujuan instansi dan tujuan individu.
b) Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai lebih tinggi loyalitasnya.
c) Memperkuat hubungan antara pegawai dengan instansi dan sikap pegawai terhadap instansinya.
d) Membuktikan tanggung jawab social untuk menciptakan iklim yang positif dan pegawai-pegawai menjadi lebih bermental sehat.
e) Menggiatkan analisis dari keseluruhan pegawai. Perencanaan karir dimaksudkan mengintegrasikan perencanaan kerja pegawai.
e. Tahap-Tahap Pengembangan Karir
Menurut Rivai (2004:298) bahwa pengembangan karir mengalami tahap-tahap sebagai berikut :
1) Fase awal / Fase Pembentukan
Pada fase ini menekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan.
2) Fase Lanjutan
Pada fase ini pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai
berkurang namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri dan kebebasan.
a) Pada fase ini individual mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah ditaihnya sebagai hasil dari pekerjaannya di masa lalu.
b) Fase pension
Pada fase ini individu yang menyelesaikan satu karir dan dia akan berpindah ke karir yang lain. Dan individu memiliki kesempatan untuk mengekspresikan aktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat ia lakukan.
f. Indikator Pengembangan Karir
Indikator-Indikator Pengembangan Karir menurut Bambang Wahyudi ( 2002:162 ), diantaranya:
1) Penilaian dan Evaluasi
penilaian dan evaluasi yang dilakukan mengenai pelaksanaan Pengembangan Karir telah berjalan efektif sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga dapat diketahui hasilnya.
2) Prestasi Kerja
Kegiatan paling penting untuk memajukan karir adalah prestasi kerja yang tinggi, maka kemajuan karir pegawai.
3) Latar Belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan diperhatikan oleh manajemen dalam proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan kemampuan
pegawai.
4) Pelatihan yang telah diikuti
Pelatihan yang terprogram dilaksanakan dalam rangka pengembangan karir, berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
5) Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja dijadikan dasar dalam menentukan pengembangan karir, sehingga berpengaruh terhadap pengembangan karir pegawai.
6) Kesetian pada Instansi
Kesetian pada instansi dijadikan dasar dalam menentukan kemajuan karir seseorang.