BAB II LANDASAN TEORI
2.3 Sistem Informasi
2.3.2 Informasi
2.3.2.2 Kualitas Informasi
Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas di tentukan oleh hal-hal sebagai berikut (Stair R dan Reynolds G. 2010)
1 Mudah diakses yaitu informasi harus mudah diakses oleh pengguna sehingga pengguna bisa mendapatkannya ketika membutuhkan informasi tersebut.
2 Akurat yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan.
3 Lengkap yaitu informasi yang lengkap terdiri atas fakta-fakta penting.
4 Ekonomis yaitu informasi yang dihasilkan harus mempunyai manfaat yang besar dibandingkan dengan biaya mengeluarkannya.
5 Fleksibel yaitu informasi dapat digunakan untuk berbagai tujuan.
6 Relevan yaitu informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pengguna informasi tersebut.
7 Dapat dipercaya yaitu informasi harus dapat dipercaya.
8 Aman yaitu informasi harus aman dari pengguna yang tidak memiliki hak akses.
9 Tepat waktu yaitu informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.
10 Verifikasi yaitu informasi harus dapat diverifikasi.
10.1.1 Sistem Informasi
2.3.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
2.3.3.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen-komponen sistem informasi adalah (Turban, E. &
Volonino, L., 2010)
1. Perangkat keras (hardware) adalah serangkaian peralatan seperti prosesor, monitor, keyboard dan printer. Berbagai peralatan tersebut menerima data serta informasi, memprosesnya dan menampilkannya.
2. Perangkat lunak (software) adalah sekumpulan program yang memungkinkan peranti keras untuk memproses data.
3. Basis data (database) adalah sekumpulan file, tabel, relasi dan lain-lainnya yang saling berkaitan dan menyimpan data serta berbagai hubungan di antaranya.
4. Jaringan (network) adalah sistem koneksi (dengan kabel atau nirkabel) yang memungkinkan adanya berbagai sumber daya antar berbagai komputer yang berbeda.
5. Prosedur adalah serangkaian instruksi mengenai bagaimana menggabungkan berbagai komponen di atas agar dapat memproses informasi dan menciptakan hasil yang diinginkan.
2.3.3.3 Tujuan dan Aktifitas Sistem Informasi
Menurut Prahasta (2009) tujuan sistem informasi adalah untuk menyediakan dan mensistematikkan informasi yang merefleksikan seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi-operasi organisasi. Kegiatan dalam sistem informasi adalah mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan untuk terjadinya komunikasi yang diperlukan untuk mengoperasikan seluruh aktifitas di dalam organisasi.
2.4 Sistem Informasi Geografis (SIG) 2.4.1 Pengertian SIG
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karateristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Prahasta (2009)
Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi: (a) masukan, (b) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (c) analisis dan manipulasi data, serta (d) keluaran.
2.4.2 Komponen SIG
SIG merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan. SIG terdiri dari beberapa komponen berikut: (Prahasta, 2009)
a. Perangkat keras
Dalam SIG perangkat keras yang umum digunakan adalah CPU, RAM, storage, input device, output device, dan komponen pendukung lainnya.
b. Perangkat lunak
SIG dapat diartikan sebagai sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana setiap sub-sistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari berbagai modul. Contoh perangkat lunak SIG adalah ArcView, MapGuide, MapServer dan lain-lain.
c. Data dan informasi geografis
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan dengan cara meng-import dari perangkat- perangkat lunak SIG lain, misalnya dengan cara mendijitasi data
spasial dari peta dan memasukkan data atribut dari tabel-tabel dan laporan.
d. Manajemen
Komponen ini berkaitan dengan sumberdaya manusia atau brainware, termasuk pengguna. Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat.
Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan sistem informasi geografis.
Gambar 2.3 Komponen SIG (Prahasta, 2009)
2.4.3 Kemampuan SIG
Berikut adalah beberapa kemampuan-kemampuan SIG yang diambil dari beberapa definisi SIG (Prahasta, 2002):
1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografi (spasial dan atribut).
2. Mengintegrasikan data geografis (spasial dan atribut).
3. Memeriksa, meng-update (meng-edit) data geografi (spasial dan atribut).
4. Menyimpan dan memanggil kembali data geografi (spasial dan atribut).
5. Merepresentasikan atau menampilkan data geografi (spasial dan atribut).
6. Mengelola data geografi (spasial dan atribut).
7. Memanipulasi data geografi (spasial dan atribut).
8. Menganalisa data geografi (spasial dan atribut).
9. Menghasilkan keluaran (output) data geografi dalam bentuk- bentuk: peta tematik (view dan layout), tabel, grafik (chart) laporan (report) dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
2.4.4 Kelebihan SIG
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh SIG, diantaranya: (Prahasta, 2005)
1. SIG sangat efektif di dalam membatu proses-proses qpembentukan, pengembangan atau perbaikan peta manual yang telah dimiliki oleh setiap orang yang menggunakannya dan selalu berdampingan dengan lingkungan fisik dunia nyata yang penug dengan kesan- kesan virtual.
2. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif, menarik dan menantang di dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengerian, pembelajaran dan pendidikan mengenai konsep-konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan unsur- unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi berikut data-data atribut terkait yang menyertainya.
3. SIG memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial.
4. SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan data-datanya (basis data) sehingga memiliki kemampuan- kemampuan untuk merubah presentasi dalam berbagai bentuk.
5. SIG dapat menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk beberapa layer atau coverage data spasial.
6. SIG memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya.
Modifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah.
7. Hampir semua operasi (termasuk analisis-analisisnya) yang dimiliki oleh perangkat SIG (terutama desktop GIS) dapat dilakukan secara interaktif dengan bantuan menu-menu dan help yang bersifat user friendly.
8. SIG dapat menurunkan data-data secara otomatis tanpa keharusan untuk melakukan intepretasi secara manual (terutama intepretasi secara visual dengan menggunakan mata manusia).
9. Hampir semua aplikasi SIG dapat di-costumize, dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahasa skrip yang dimiliki oleh perangkat lunak SIG yang bersangkutan, sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna secara otomatis, cepat, lebih menarik, informatif dan user friendly.
10. Perangkat lunak SIG, pada saat ini, sudah menyediakan fasilitas- fasilitas untuk berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi perangkat lunak lainnya hingga dapat bertukar data secara dinamis baik melalui fasilitas Object Linking and Embedding maupun driver Open DataBase Connectivity.
11. SIG pada saat ini, sudah dapat diimplementasikan sedemikian rupa sehingga dapat bertindak sebagai map-server atau GIS-server yang siap melayani permmintaan-permintaan (queries) baik para client melalui jaringan lokal (intranet) maupun jaringan internet (web- based).
12. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang-bidang spasial dan geo-informasi.
2.4.5 Model Data SIG
Di dalam sistem informasi geografis, terdapat tiga model data representasi grafis suatu objek dalam peta, yaitu:
1. Titik
Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu objek, representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol. Sudut property suatu batas polygon juga merupakan suatu titik. Selain itu harus dipahami juga bahwa skala suatu peta dapat mempengaruhi tampilan suatu objek, apakah ditampilkan sebagai titik atau sebagai polygon. Pada skala besar, suatu objek ditampilkan sebagai polygon, sementara pada skala kecil akan ditampilkan sebagai titik.
2. Garis
Garis adalah bentuk linier yang menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi. Batas-batas poligon merupakan garis-garis, demikian pula dengan jaringan listrik, komunikasi, pipa air minum, saluran buangan, dan utility lainnya, namun semuanya tergantung pada skala yang digunakan.
3. Polygon
Polygon adalah representasi dari objek-objek dua dimensi, suatu polygon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis yang saling
terhubung di antara ketiga titik tersebut. Didalam basis data, semua bentuk area (luasan) dua dimensi dipresentasikan oleh bentuk polygon contohnya suatu danau, batas propinsi, batas kota, dan batas-batas persil tanah milik adalah tipe-tipe entity yang pada umunya dipresentasikan sebagi polygon. Tetapi seperti yang dijelaskan di atas, hal ini masih tergantung pada skala yang digunakan.
2.5 Data Spasial
2.5.1 Pengertian Data Spasial
Data spasial (data keruangan) adalah data yang memiliki referensi keruangan atau kebumian (georeference) dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial, sekarang ini data spasial menjadi data yang penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berlanjut pada cakupan wilayah regional maupun lokal. (Budiyanto, 2009).
Data spasial digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi suatu elemen di permukaan bumi. Pentingnya peranan posisi lokasi yaitu, (1) pengetahuan mengenai lokasi dari suatu aktifitas memungkinkan hubungannya dengan aktifiktas lain atau elemen lain dalam daerah yang sama atau lokasi yang berdekatan dan (2) Lokasi memungkinkan diperhitungkannya jarak, pembuatan peta, memberikan arahan dalam membuat keputusan spasial yang bersifat kompleks. (Rajabidfard dan Williamson, 2009)
2.5.2 Sumber Data Spasial
Data spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya adalah:
2.5.2.1 Peta Analog
Sebenarnya jenis data ini merupakan versi awal dari data spasial, dimana yang mebedakannya adalah hanya dalam bentuk penyimpanannya saja. Peta analog merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data ditampilkan dalam bentuk kertas atau film.
Oleh karena itu dengan perkembangan teknologi saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi format digital untuk kemudian disimpan dalam basis data.
2.5.2.2 Data Tabular
Data ini berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data ini umumnya berbentuk tabel. Salah satu contoh data ini yang umumnya digunakan adalah data sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dan lain-lain. Data tabular ini kemudian di relasikan dengan data spasial untuk menghasilkan tema data tertentu.
2.5.3 Manfaat Data Spasial
Rajabidfard dan Wiliamson (2009), menerangkan bahwa terdapat dua pendorong utama dalam pembangunan data spasial. Pertama adalah pertumbuhan kebutuhan suatu pemerintahan dan dunia bisnis dalam memperbaiki keputusan yang berhubungan dengan keruangan dan meningkatkan efisiensi dengan bantuan data spasial. Faktor pendorong kedua adalah mengoptimalkan anggaran yang ada dengan meningkatkan informasi dan sistem komunikasi secara nyata dengan membangun teknologi informasi spasial.
Didorong oleh faktor-faktor tersebut, maka banyak negara, pemerintahan dan organisasi memandang pentingnya data spasial, terutama dalam pengembangan informasi spasial atau yang lebih dikenal dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Tujuannya adalah membantu pengambilan keputusan berdasarkan kepentingan dan tujuannya masing-masing, terutama yang berkaitan dengan aspek keruangan. Oleh karena itu data spasial yang telah dibangun, sedang dibangun dan yang akan dibangun perlu diketahui keberadaanya.
2.6 Analisis Spasial
Secara umum, analisis spasial adalah suatu teknik atau proses yang melibatkan sejumlah hitungan dan evaluasi logika (matematis) yang dilakukan dalam rangka mencari atau menemukan potensi hubungan atau pola-pola yang (mungkin) terdapat di antara unsur-unsur geografis (yang terkandung dalam data digital dengan batas-batas wilayah studi tertentu.
(Prahasta, 2009)
Sementara itu, pengertian ringkas menyatakan bahwa analisis spasial merupakan: (Prahasta, 2009)
a. Sekumpulan teknik untuk menghasilkan data spasial
b. Sekumpulan teknik yang hasil-hasilnya sangat bergantung pada lokasi objek yang bersangkutan (yang sedang dianalisis)
c. Sekumpulan teknik yang memerlukan akses baik terhadap lokasi objek maupun atribut-atributnya.
2.6.1 Fungsi Analisis Spasial
Menurut Prahasta (2009), kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi analisis; fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut (basis data atribut).
2.6.1.1 Fungsi Analisis Atribut
Fungsi analisis atribut terdiri dari operasi dasar sistem pengolahan basisdata (DBMS) yang mencakup:
a. Membuat basisdata baru (create database) b. Menghapus basisdata (drop database) c. Membuat tabel basisdata (create table) d. Menghapus tabel basisdata (drop table)
e. Membaca dan mencari data (field atau record) dari tabel basisdata (seek, find, search, retrieve)
f. Mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel basisdata (update dan edit)
g. Menghapus data dari tabel basisdata (delete, zap, pack) h. Membuat indeks untuk setiap tabel basis data
2.6.1.2 Fungsi Analisis Spasial
Meskipun sering disebut sebagai tools pembuat peta, namun kekuatan SIG yang sebenarnya terletak pada kemampuannya dalam melakukan analisis. Berikut adalah teknik analisis yang dapat
dilakukan oleh SIG: klasifikasi (reclassify), jaringan (network), overlay, skoring, buffer, analisa 3D, dan pengolahan citra dijital.
2.7 Perangkat Lunak SIG
Salah satu komponen utama SIG diantaranya adalah perangkat lunak, karena setiap pengolahan data tersebut tidak lepas dari peranan perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan dalam pengolahan data SIG haruslah merupakan alat (tool) yang mudah digunakan, dan memungkinkan melakukan organisasi, menyusun, menggambarkan, dan menganalisis peta atau informasi spasial.
Perangkat lunak yang digunakan juga biasanya dapat bekerja dengan data tabular, citra, textfile, data spreadsheet dan data grafik. Di samping itu perangkat lunak yang digunakan juga dapat melakukan komunikasi dengan produk perangkat lunak lain, di mana kita dapat mengganti (meng-exchange) data tanpa melakukan konversi (convert), dan tanpa meninggalkan atau keluar dari perangkat lunak itu sendiri.
2.7.1 ArcGIS
ArcGIS merupakan aplikasi desktop SIG yang menyediakan beberapa modul tambahan atau extention untuk kebutuhan aplikasi- aplikasi khusus. Modul-modul tersebut di antaranya adalah Image Analyst, 3D Analyst, Business Analyst, Network Analyst, tracking Analyst, Internet Map Server dan modul-modul lainnya. (Prahasta, 2009)
ArcGIS menyediakan kerangka kerja berskala untuk mengerjakan GIS bagi pengguna tunggal atau banyak pengguna pada PC, server, website, dan di field. ArcGIS 9 adalah suatu penggabungan produk perangkat lunak berbasis GIS untuk menyusun GIS secara lengkap.
ArcGIS dikembangkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute, Inc). Dengan ArcGIS, kita dapat memiliki kemampuan- kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menjawab query (baik basis data spasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis, dan sebagainya.
Gambar 2.4 Tampilan ArcGIS (Prahasta, 2009)
2.7.2 MapGuide Open Source
MapGuide merupakan salah satu konsep dasar dari sebuah platform web-based yang memungkinkan penggunanya untuk mempercepat proses pengembangan dan penyebaran aplikasi petanya dalam bentuk web dan web geospasial. MapGuide Open Source merupakan aplikasi pemetaan online (web-based mapping) dan dikembangkan dan didukung oleh OSGEO Foundation. Mapguide dapat dikembangkan di Linux atau Windows dan dapat didukung oleh Apache atau IIS, sedangkan bahasa pemrograman yang dapat dipergunakan adalah ASP .NET, PHP, Java dan Javascript.
MapGuide yang digunakan untuk penelitian ini adalah MapGuide Maestro. Apabila telah menginstal software MapGuide pada komputer, tampilan saat pertama kali dijalankan nampak seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.5 Tampilan MapGuide
2.8 Teori Limbah Kelpa Sawit dan Potensi Energi Limbah kelapa sawit 2.8.1 Energi
Istilah energi berasal dari bahasa Yunani yaitu energeia - energeia yang berarti aktivitas (energos - energos yang berarti aktif). Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam pengertian sehari-hari, energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan. Tanpa energi, dunia ini akan diam atau statis. (Sutarno, 2013)
Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja oleh karena itu sifat dan bentuk energi dapat berbeda sesuai dengan fungsinya, antara lain energy kinetic, potensial, termal, kimia, nuklir, listrik dan energi elektromagnetik. (Sulasno, 2009)
Menurut Purwadarminta, energi adalah tenaga, atau gaya utuk berbuat sesuatu. Definisi ini merupakan perumusan yag lebih luas dari pada pengertian-pengertian mengenai energi yang pada umumnya dianut di dunia ilmu pengetahuan. Dalam pengertin sehari-hari energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan.
(Kadir, 2009)
2.8.2 Bentuk dan Sifat Energi
Pada dasarnya bentuk atau sifat energi tersebut dapat saling dikonversikan secara langsung ataupun tidak langsung. Panas pada benda (energi kalor) dapat sebagai akibat dari gesekan oleh gerakan benda
(energi kinetik) atau sebagai akibat adanya listrik yang dialirkan (energi listrik) adalah merupakan proses konversi energi langsung. Sedangkan energi listrik pada generator (dinamo dan alternator) asalnya adalah energi dari minyak, batu bara yang dibakar (energi termis) dirubah menjadi energi kinetik pada motor bakar atau turbin (rotasi, energi kinetik), berikutnya oleh dinamoatau generator dirubah menjadi energi listrik, merupakan proses tidak langsung. (Sulasno, 2009)
Energi ditemukan dalam berbagai bentuk. Contohnya antara lain adalah : (Sutarno, 2013)
1. Energi Radiasi adalah energi elektromagnetik yang bergerak dalam gelombang transversal. Energi sinaran termasuk, cahaya tampak, sinar X, sinar gamma dan gelombang radio.
2. Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam ikatan atom dan molekul. Biomassa, minyak bumi, gas alam, dan batu bara adalah contoh-contoh bahan yang mengandung energi dalam bentuk kimia. Semakin banyak kandungan energi pada suatu bahan akan semakin besar pula nilai kalor dari bahan tersebut.
3. Energi Potensial adalah energi yang ditimbulkan oleh posisi relative atau konfigurasi objek pada suatu sistem fisik. Bentuk energi ini memiliki potensi untuk mengubah keadaan objek-objek lain disekitarnya, contohnya, konfigurasi atau gerakannya.
4. Energi Kinetik: adalah energi gerakan, yaitu energi yang dimiliki oleh sebuah benda karena gerakannya.
5. Energi Termal, atau Panas, adalah getaran dan gerakan dari atom dan molekul di dalam zat. Ketika suatu objek memanas, atom-atom dan molekul-molekulnya bergerak dan bertabrakan lebih cepat.
Energi ini ditunjukan oleh suhu. Semakin tinggi suhu, semakin banyak energi hadir dalam bentuk panas. Tubuh yang lebih besar berisi lebih banyak panas. Energi geothermal/ panas bumi adalah energi panas di dalam bumi.
6. Energi Mekanik, adalah energi yang dimiliki suatu benda karena sifat geraknya. Bentuk transisi dari energi mekanik adalah kerja.
Energi mekanik yang tersimpan adalah energi potensial atau energi kinetik. Pegas yang ditekan dan karet yang diregangkan adalah contoh-contoh energi mekanik yang tersimpan.
7. Energi Listrik, adalah apa yang disimpan dalam sebuah baterai, dan dapat digunakan untuk menyalakan sebuah telepon genggam atau menyalakan sebuah mobil. Energi listrik dibawa oleh partikel super kecil yang bernama electron, biasanya bergerak melalui kawat.
Dinamo atau generator dan baterai dapat memberikan energi listrik.
Semakin tinggi tegangan dan arus, semakin banyak energi listrik yang tersedia. Petir adalah sebuah contoh energi listrik di alam yang begitu kuat.
8. Energi Suara adalah gerakan energi melalui zat dalam gelombang longitudinal (kompresi). Suara dihasilkan ketika gaya menyebabkan suatu benda atau substansi untuk bergetar – energi
ditransfer melalui zat dalam gelombang. Biasanya, energi suara jauh lebih kecil dari bentuk-bentuk energi lain.
2.8.3 Sumber Daya Energi
Menurut Sutarno (2013), Sumber Daya Energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia sehingga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi ini disebut sumber energi primer, yaitu sumber daya energi dalam bentuk apa adanya yang tersedia di alam.
Secara umum, sumber daya energi dapat diklasifikasikan menjadi : (Sutarno, 2013)
1. Sumber Daya Energi Konvensional
Sumber daya energi konvensional adalah sumber daya energi yang digunakan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi manusia saat ini. Sumber energi konvensional terdiri dari :
- Minyak bumi, - Gas alam, - Batu bara.
2. Sumber Daya Energi Nuklir
Sumber daya energi nuklir merupakan sumber daya energi yang tersedia di alam dan hanya dapat dikonversi menjadi bentuk energi yang dapat dikonsumsi oleh manusia melalui reaksi nuklir.
Sumber energi nuklir terdiri dari :
- Sumber daya energi fissi nuklir (uranium, torium)
- Material radioaktiv alami,
- Sumber daya energi fusi nuklir (deuterium, litium) 3. Sumber Daya Energi Terbarukan
Sumber daya energi terbarukan adalah sumber daya energi yang tersedia secara terus menerus dalam waktu sangat lama karena siklus alaminya. Sumber daya energi terbarukan terdiri dari :
- Energi angin - Energi surya - Geothermal - Aliran air (sungai)
- Biomassa (sampah, kultivasi)
- Energi kelautan (arus laut, gelombang, pasang surut, beda suhu)
- Energi badan air besar/danau (beda suhu) 2.8.4 Satuan Energi
Satuan-satuan bahan bakar fosil. Litertaur banyak mempergunakan satuan juta kaki kubik (gas alam), juga barel minyak, dan ton batu bara, dan sekalipun isi energi dari satuan-satuan itu berbeda-beda, dipergunakan suatu nilai rata-rata, sebagaimana terlihat pada tabel berikut. (Sutarno, 2013)