• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Penelitian

Dalam dokumen Alat Peruga terhadap Hasil (Halaman 35-40)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

C. Instrumen Penelitian

IV SD Inpres Bontoala II yang tediri jumlah siswa 25 siswa untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan populasi penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut: . Seperti pada tabel 3.1

Tabel 3.1 keadaan populasi SDN Inpres Bontoala II

Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

I 9 12 21

II 6 9 15

III 8 10 18

IV 13 12 25

V 12 13 25

VI 10 11 21

Jumlah keseluruhan

125 Sumber data: SD Inpres Bontoala II

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi. Dalam penelitian ini sampelnya terdiri dari semua kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga yang berjumlah 25 siswa, siswa laki-laki 13 orang dan siswa perempuan 12 orang.

pertimbangan yaitu dengan melihat validitas isinya. Pemeriksaan keabsahan instrumen selanjutnya diberikan kepada guru bidang studi untuk ditelaah. Dari ke 10 butir pertanyaan tersebut telah memenuhi prasyarat sebagai butir – butir yang berkualitas.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

1. Data tentang hasil belajar matematika siswa diperoleh dari tes hasil belajar yang diberikan pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan.

2. Data tentang keaktifan siswa diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa pada saat pemberian tindakan melalui pengamatan

3. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah keterampilan guru dalam melaksanakan setiap langkah pembelajaran yang diukur dengan lembar kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.

4. Data tentang respon siswa diperoleh dengan menggunakan angket respon siswa yang dibagikan setelah perlakuan diberikan.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian dimaksudkan untuk menganalisis data hasil tes penelitian berkaitan dengan penggunaan alat peraga yang telah dilakukan, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif dan analisis t-tets.

1. Analisis Statistik Deskriftif

Analisis statistik deskriftif dimaksudkan untuk menggambarkan kurangnya hasil dan antusias, semangat belajar pada siswa kelas IV SD Inpres Inpres Bontoala II (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan yaitu penggunaan alat peraga, dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan persentase dengan rumus persentase, yaitu :

% 100 N x Pf

Keterangan : P : Persentase

f : Frekuensi yang dicari persentase N : Jumlah subyek (sampel)

Guna memperoleh gambaran umum tentang rendahnya hasil belajar siswa di SD Inpres Inpres Bontoala II sebelum dan sesudah mengikuti penggunaan alat peraga, maka untuk keperluan tersebut, dilakukan perhitungan rata-rata skor peubah dengan rumus:

N Me Xi

keterangan :

Me : Mean (rata-rata)

Xi : Nilai X ke i sampai ke n N : Banyaknya siswa

Adapun kategori dalam menentukan hasil belajar siswa yaitu:

Tabel. 3.2: Kategorisasi Tingkat Penggunaan alat peraga

Interval Kategori

0–34 Sangat Rendah

35–54 Rendah

55–64 Sedang

65–79 Tinggi

80–100 Sangat Tinggi

2. Analisis Data Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk membuktikan atau menguji hipotesis pada penelitian ini. Adapun analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t-tes. Uji t-tes ini digunakan untuk perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pelajaran Matematika antara sebelum dan sesudah penerapan. Berikut rumus t-test, yang dikemukakan oleh Arikunto (2013: 351) yaitu:

t =

Keterangan : t = thitung

X 1 = rerata posttest X 2 = rerata kelas pretest

S1 = mean posttest S2 = mean pretest

n1 = jumlah siswa kelas IV n2 = jumlah siswa kelas IV

Kriteria pengujian jika :

a. Uji tHitung> t Tabel dengan db = n , berarti alat peraga berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga.

b. UJi tHitung< t Tabel maka Ho dengan db = n, berarti penerapan alat peraga tidak berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika kelas V IV SD Inpres Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga.

Menentukan harga tTabel

Namun sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1) Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk melihat apakah data tentang hasil belajar Matematika siswa baik sebelum dan sesudah perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan kriteria pengujian yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai P > 0,05 sedangkan jika signifikansi atau nilai P < 0,05 maka sebaran data tersebut dikatan tidak berdistribusi normal.

2) Pengujian Homogenitas

Pengujian homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil belajar Matematika baik sebelum dan setelah perlakuan berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Dengan kriteria pengujian yaitu data dikatakan berasal dari populasi yang bervariansi sama jika signifikansi atau nilai P > 0,05 sedangkan jika signifikansi atau nilai P < 0,05 maka data dikatakan tidak berasal dari populasi yang bervariansi sama.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis statistik deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Inpres Bontoala II Kabupaten Gowa baik sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) yang berupa rata-rata, standar deviasi atau simpang baku, distribusi frekuensi dan persentase. Berikut deskriptif statistik nilai hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga.

Sebelum dan sesudah diterapkannya pretest dan posttest.

a. Tingkat Proses Belajar Matematika Siswa Sebelum Diberikan Perlakuan (Pretest)

Untuk memberikan gambaran awal tentang hasil belajar Matematika siswa pada kelas IV yang dipilih sebagai subyek penelitian. Berikut disajikan statistik nilai hasil belajar Matematika siswa kelas IV sebelum diberikan perlakuan.

31

Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Nilai Hasil Belajar Matematika Pretest Statistik Nilai Statistik

Pretest

N (Jumlah sampel) 25

Mean (Nilai Rata-rata) 62,80

Mode (Nilai yang sering muncul) 60

Range (Rentang nilai) 50

Minimum (Nilai terendah) 40

Maximum (Nilai tertinggi) 90

Skor ideal 100

Sum (Jumlah) 1570

Berdasarkan tabel statistik 4.1 di atas yang diperoleh dengan bantuan SPSS16.0 for windows (statistical product and service solution) diketahui

bahwa nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest) adalah 62,80 dari jumlah keseluruhan nilai 1570 dengan nilai standar deviasi 11,733. Jika nilai hasil belajar Matematika dikelompokkan ke dalam lima kategori yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang. Maka diperoleh distribusi frekuensi nilai dan persentase pretes seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Subyek Penelitian

Interval Kategori Nilai Pretest

Frekuensi Persenta(%)

90-100 Sangat Baik 2 8%

80-89 Baik 1 4%

70-79 Cukup 5 20%

60-69 Kurang 12 48%

0-59 Sangat Kurang 5 20%

Jumlah 25 100%

(Sumber: Data olah)

Berdasarkan tabel 4.2 tampak bahwa dari 25 orang responden penelitian pada saat pretest hasil belajar Matematika telah diketahui bahwa untuk kategori Sangat baik 2 siswa yang berada pada ketegori ini 8%, sedangkan pada kategori Baik terdapat 1 siswa (4%) untuk kategori Cukup 5 siswa (20%) sementara pada kategori hasil belajar Kurang 12 siswa (48%) dan pada kategori Sangat kurang 5 siswa (20%).

Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar Matematika siswa sebelum perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga pada Pretest

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

70–100 Tuntas 8 32%

0–69 Tidak Tuntas 17 68%

Jumlah 25 100

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas untuk nilai ketuntasan hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan (Pretest) dapat digambarkan bahwa sebanyak 8 orang siswa atau sebesar 32%, dari jumlah keseluruhan 25 orang siswa yang mampu mencapai nilai tuntas, sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 17 orang dari jumlah keseluruhan 25 siswa dengan persentase 68%.

b. Tingkat Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diberikan Perlakuan (Postest)

Berikut disajikan statistik nilai hasil belajar Matematika siswa kelas IV setelah diberikan perlakuan.

Tabel 4.4 Deskriptif Statistik Nilai Hasil Belajar Matematika Postest Statistik Nilai Statistik

Postest

N (Jumlah sampel) 25

Mean (Nilai Rata-rata) 79,60 Mode (Nilai yang sering muncul) 80 Std. Deviation (Simpang baku) 11,719

Range (Rentang nilai) 50

Minimum (Nilai terendah) 50 Maximum (Nilai tertinggi) 100

Sum (Jumlah) 1990

Pada Tabel 4.4 di atas yang diperoleh dengan bantuan SPSS16.0 for windows (statistical product and service solution), diketahui bahwa nilai rata-rata

(mean) yang diperoleh saat postest adalah 79,60 dari total nilai 1990 dengan nilai standar deviasi 11,719 Jika nilai hasil belajar Matematika kemudian dikelompokkan ke dalam lima kategori yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang. Maka diperoleh distribusi frekuensi nilai dan persentase seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Postest Subyek Penelitian

Interval Kategori Nilai Postest

Frekuensi Persentase (%)

90-100 Sangat Baik 8 32

80-89 Baik 9 36

70-79 Cukup 6 24

60-69 Kurang 1 4

0-59 Sangat Kurang 1 4

Jumlah 25 100

(Sumber: Data olah)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas tampak bahwa Siswa yang memiliki hasil belajar Matematika pada kategori Sangat baik berjumlah 8 siswa dengan persentase 32%, sementara pada kategori Baik berjumlah 9 siswa dengan persentase 36%, untuk kategori Cukup terdapat 6 siswa dengan persentase 24%.

Dan untuk kategori Kurang terdapat 1 siswa dengan persentase 4% dan pada kategori sangat kurang terdapat 1 siswa dengan presentase 4%.

Kemudian untuk melihat persentase ketuntas belajar Matematika siswa setelah perlakuan (Posttest) dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga pada (Postest)

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

70–100 Tuntas 23 92

0–69 Tidak Tuntas 2 8

Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4.6 setelah perlakuan (Posttest) dapat digambarkan bahwa sebanyak 23 siswa telah mampu mencapai nilai ketuntasan nilai belajar dari jumlah keseluruhan 25 siswa dengan persentase 92%, sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 2 siswa dari jumlah keseluruhan 25 siswa dengan persentase 8%. Apabila tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator ketuntasan hasil belajar siswa maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga.

Setelah menerapkan perlakuan maka dinyatakan sudah memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar secara klasikal.

2. Hasil Analisis Statistik Inferensial a. Uji Prasyaratan Analisis

1). Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan normal apabila signifikansi atau nilai koefisien asym.sig (p-value) pada output Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari alpha yang ditentukan 0,05. Berikut hasil dari uji Kolmogorov-Smirnovdengan bantuan SPSS16.0 for windows (statistical product and service solution) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Subyek Penelitian

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretest Posttest

N 25 25

Normal Parametersa,,b

Mean 62,80 79,60

Std. Deviation 11,733 11,719 Most Extreme

Differences

Absolute .274 .194

Positive .274 .166

Negative -.206 -.194

Kolmogorov-Smirnov Z 1.372 .968

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.46 .306

a). Test distribution is Normal.

b). Calculated from data.

Berdasarkan tabel uji normalitas Kolmogorov-Smirnov di atas dengan menggunakan bantuan SPSS16.0 for windows (statistical product and service solution). Menujukkan bahwa signifikansi (p) untuk subyek penelitian nilai

sebelum perlakuan atau nilai pretest adalah 0,46 > 0,05 yang berarti H0

diterima, artinya data berdistribusi normal. Kondisi serupa dengan nilai posttest, yakni nilai signifikansinya adalah 0,306 > 0,05 yang berarti nilai sesudah perlakuan atau nilai posttest berdistribusi normal. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kedua data hasil pretest dan posttest berdistribusi normal.

2). Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan dengan bantuan SPSS16.0 for windows (statistical product and service solution). Dengan kriteria pengujian jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian kedua

data tersebut adalah sama. Berikut hasil dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Posttest

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

3,021 3 19 0.055

Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,055. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai antara pretes dan posttest mempunyai varian yang berbeda. Dimana angka pada Levene Statistic menujukkan bahwa semakin besar nilainya maka semakin kecil homogenitasnya.

3. Hasil Uji Hipotesis a. Uji T-Tes

Untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara nilai sebelum perlakuan (pretest) dengan nilai setelah perlakuan (posttest) pada subyek penelitian analisis data yang digunakan adalah uji t-tes . Rumus t-tes yang digunkan adalah

t =

Arikunto (2002: 272)

Keterangan :

T = thitung

X 1 = rerata posttest X 2 = rerata kelas pretest S1 = mean posttest S2 = mean pretest

n1 = jumlah siswa kelas IV n2 = jumlah siswa kelas IV (dilampirkan dilampiran IV)

Berdasarkan hasil perhitungan t-test diperoleh bahwa nilai thitungsebesar 113,5 sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan db = 25 sebesar 1,708 hal itu berarti bahwa nilai thitunglebih besar dari ttabel. Karena nilai thtunglebih besar daripada ttabel, maka sebagai konsekuensinya adalah hipotesis ” (Ha) : Ada pengaruh penggunaan alat peraga terhadap hasil belajar Matematika kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga” dinyatakan terima dan H0di tolak.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian (A), maka pada bagian (B) ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian tentang pengaruh alat peraga terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di Sekolah Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga. Hasil penelitian ini hanya menggunakan satu kelas sebagai kelas penelitian (eksperimen) karena pada sekolah tersebut hanya memiliki satu ruang kelas IV . Dan berikut paparan pembahasan hasil penelitian yang meliputi pembahasan hasil analisis statistik deskriptif dan analisi statistik inferensial.

1. Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif

Pembahasan hasil analisis deskriptif ini meliputi tentang tentang (a) hasil belajar siswa sebelum (pretest) diterapkan, (b) Hasil belajar siswa setelah (postest) diberikan perlakuan. Kedua aspek tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

a. Hasil Pretest Siswa Sebelum Penerapan

Berdasarkan hasil pengelolahan data sebelumnya menujukkan bahwa hasil belajar Matematika kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga, sebelum diterapkannya dapat dikatakan masih tergolong rendah, hal ini sesuai dengan hasil (Pretest) yang dilaksanakan pada hari jum’at, 7 Oktober 2016 terdapat bahwa pada kategori Sangat baik hanya terdapat 2 orang siswa yang mampu mencapai nilai tuntas dengan kata lain 8%, sedangkan untuk kategori Baik hanya terdapat 1 orang siswa dengan persentase 4%, kemudian untuk kategori Cukup terdapat 5 orang siswa dengan persentase 20%, dan pada kategori Kurang terdapat 12 orang siswa dengan persentase 48% sedangkan untuk kategori Sangat kurang terdapat 5 orang siswa dengan persentase 20%. Jika kategori-kategori tersebut dimasukkan ke dalam ketuntasan hasil belajar, maka akan diperoleh bahwa dari 20 jumlah keselurahan siswa kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga. Hanya ada 8 orang siswa yang mampu mencapai nilai tuntas sedangkan yang lainnya yaitu 17 orang siswa berada pada kategori nilai belum tuntas atau berada di bawah nilai KKM yaitu 65.

b. Hasil Postest Siswa Setelah Penerapan atau Setelah Mendapatkan Perlakuan

Hasil analisis data hasil belajar siswa setelah memberikan perlakuan menunjukkan bahwa terdapat 23 siswa atau 92% siswa mencapai ketuntasan sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan minimal atau individu sebanyak 2 siswa atau 8% Hal ini berarti bahwa pemberian perlakuan dapat membantu siswa untuk mencapai ketuntasan klasikal.

Dan setelah diberikan perlakuan, maka diketahui bahwa hasil belajar Matematika kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan hasil postest yang dilaksanakan pada hari senin, 10 Oktober 2016. Terdapat bahwa pada ketegori hasil belajar Sangat baik terdapat 8 orang siswa dengan persentase 32%, sementara pada kategori Baik berjumlah 9 siswa dengan persentase 36%, untuk kategori Cukup terdapat 6 orang siswa dengan persentase 24% Dan untuk kategori Kurang terdapat 1 siswa dengan persentase 4%. Sedangkan kategori Sangat kurang masih terdapat 1 siswa dengan persentase 4%.

2. Pembahasan Hasil Analisis Statistik Inferensial

Pembahasan hasil analisis inferensial ini meliputi tentang hasil uji- t. Aspek tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

a. Hasil Uji T-Tes

Berdasakan hasil analisis data inferensial dengan uji-t untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan alat peraga terhadap hasil

belajar Matematika kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga.

Diperoleh nilai t-test sebesar 113,5 yang disebut sebagai thitung selanjutnya nilai thitung tersebut dikonsultasikan dengan ttabeldengan derajat kebebasan (db) pada keseluruhan distribusi yang diteliti dengan rumus db=N. Oleh karena jumlah keseluruhan siswa yang menjadi sampel pada penelitian ini sebanyak 25 siswa, maka db-nya 25. Sehingga nilai yang diperoleh pada ttabel yaitu 1,708 pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian kesimpulannya adalah bahwa nilai thitung> tabe l maka H0 ditolak dan menerima Ha , yang artinya ada pengaruh penggunaan alat peraga terhadap hasil belajar Matematika kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga Tahun Ajaran 2016/2017.

Hasil diatas dapat menujukkan bahwa jika dengan diterapkannya metode perlakuan pada penggunaan alat peraga secara terus-menerus oleh guru maka tidak menutup kemungkinan hasil belajar Matematika kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga akan semakin meningkat. Sebagaimana hal ini sejalan dengan pernyataan Susilowati & Aisyah (2011), penataan ruang kelas sangat penting karena iklim pembelajaran dapat dipengaruhi oleh keadaan fisik ruangan pengaturan terhadap siswa. Penataan ruang kelas diciptakan secara kondusif agar siswa merasa betah belajar di kelas. Di samping itu, ruang kelas yang tertata baik dapat menciptakan hasil belajar semakin meningkat. Dengan demikian, hipotesis dari penelitian ini yang menyatakan terdapat pengaruh penggunaan alat peraga terhadap hasil belajar Matematika kelas IV SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga diterima

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga sebagai alat bantu, sangat berperan penting dalam keberhasilan pembelajaran. Hal ini dapat terlihat dari antusiasme siswa dan hasil nilai rata-rata Pretest 62,80 sedangkan Posttest 79,60.

2. Hasil belajar siswa siswa kelas IV SD Negeri Bontoala II kecamatan pallangga dalam pembelajaran setelah menggunakan alat peraga (posttest) menghasilkan hasil belajar yang memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa 79,60.

3. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dibahas pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa ada terdapat pengaruh alat peraga terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di Sekolah Dasar Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga Semester 1 Tahun Ajaran 2016/2017.

Berdasarkan hasil nilai rata-rata (mean) menujukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan sebesar 62,80 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan sebesar 79,60. Selain itu dari hasil uji t-tes diketahui nilai thitungyang diperoleh sebesar 113,5 lebih kecil daripada nilai t tabel yaitu 1,708. Oleh karena t hitung > t tabel maka H0ditolak dan Ha

diterima yang artinya penggunaan alat peraga dapat mempengaruhi dan meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka implikasi dari kesimpulan tersebut dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru, diharapkan sesering mungkin menggunakan media atau alat peraga dalam proses pembelajaran agar lebih meningkatkan hasil belajar siswa terkhusus pada mata pelajaran Matematika

2. Diharapkan kepada siswa agar dapat menerima segala jenis tugas yang diberikan oleh guru karena ini dilakukan guru semata-mata untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar bukan untuk menyiksa atau menyusahkan siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain seperti metode pembelajaran lain, model pembelajaran, media pembelajaran, fasilitas belajar, ruang belajar, gaya belajar dan lain-lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar Matematika.

42

002 70 70

003 60 80

004 60 90

005 50 80

006 40 70

007 50 70

008 60 80

009 70 90

010 60 90

011 60 90

012 60 90

013 50 80

014 80 80

015 50 80

016 90 70

017 60 70

018 60 80

019 70 90

020 70 100

021 60 100

022 90 80

023 60 70

024 60 60

025 70 50

Total 1570 1990

Mentukan t

=

, ,

= 420

11,184 + 2,512

= ,

= ,

= 113,5

Konsultasikan dengan t tabel.

thitung= 113,5 > ttabel= 1,708 thitung > ttabel

Jadi kesimpulannya adalah perbedaan antara hasil pre-test dengan post-test signifikan, dengan kata lain bahwa hipotesis ” ada pengaruh penggunaan penggunaa alat peraga terhadap hasil belajar Matematika kelas IV SD Inpres Bontoala II diterima (Ha)

ajaran 2010-2011. Skripsi Thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anonim, 1991. Ilmu Pendidikan. (Online). http:// learning with me. Blogspot.com Anwar. 1990. Pendidikan Matematika I. Semarang: FMIPA Universitas Negeri

Semarang

Bastian. 2013. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Pemahaman Konsep Geometri Siswa Sekolah Dasar di SDN Curug Tangerang. Skripsi. STKIP Surya Tangerang.

Hamalik. 1993. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik. 1997. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamzah. 1981. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara Hudoyo. 1988. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud

Marks, dkk. 1988. Metode Pengajaran Matematika Untuk Sekolah Dasar. Jakarta:

Erlangga

Nasution. 1985. Alat Peraga Dalam Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cita Permana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Russeffendi. 1988. Pengajaran Matematika III. Jakarta: UT Depdikbud Satriawan. 2006. Algoritma Jurnal Matematika Dan Pendidikan

Matematika. Jakarta: Comed

Setiawan, Ibnu. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Kubus Dan Balok Pada Siswa Kelas VIII. Skripsi.

Suhardi. 1978. Media Pembelajaran AVA. Depok: Arya Duta

Sumadi. 1987. Pengertian Alat Peraga. (online) http://www.scribd.com/doc54679584 Suprijono. 2013.Cooperative Learning TEORI & APLIKASI PAIKEM. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Susanto. 2013. Teori belajar pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Prenamedia Group.

Sutrisman dan Tambuan. 1987. Workshop Pendidikan Matematika. Semarang:

FMIPA Universitas Negeri Semarang

Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar.2014. Pedoman Penulisan Skripsi.

Makassar: Panrita Press Unismuh Makassar.

Usman. 1995. Upaya Optimalkan Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : KHARINTA ANJASWATI

NIM : 10540 7867 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Alat peraga Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Makassar, Oktober 2016 Disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Baharullah, M.Pd. Mukhlis, S.Pd., M.Pd.

Diketahui:

Dekan FKIP Ketua Jurusan Pendidikan

Unismuh Makassar Guru Sekolah Dasar

Dr. A. Sukri Syamsuri, M. Hum. Sulfasyah, MA., Ph.D.

NBM: 858 625 NBM: 970 635

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Pengaruh Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama : KHARINTA ANJASWATI

NIM : 10540 7867 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Setelah diperiksa dan diteliti, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan layak untuk diujikan.

Makassar, Oktober 2016 Disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Baharullah, M.Pd. Mukhlis, S.Pd., M.Pd.

Diketahui:

Dekan FKIP Ketua Jurusan Pendidikan

Unismuh Makassar Guru Sekolah Dasar

Dr. A. Sukri Syamsuri, M. Hum. Sulfasyah, MA., Ph.D.

NBM: 858 625 NBM: 970 635

Dalam dokumen Alat Peruga terhadap Hasil (Halaman 35-40)

Dokumen terkait