BAB III METODE PENELITIAN
H. Teknik Analisi Data
I. Teknik Keabsahan Data
Dalam setiap pelaksanaan penelitian, data yang terkumpul tentunya tidak semuanya valid dan kredibel. Untuk itu dalam menguji tingkat kredibilitas dan keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi, yaitu dengan cara mengecek data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
1. Triangulasi Sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang telah dianalisis sehingga mengahasilkan kesimpulan kemudian dimintakan kesepakatan dengan sumber data.
2. Triangulasi Teknik, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebenaran data, bila data yang dihasilkan berbeda, peneliti kemudian melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data.
3. Triangulasi Waktu, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara melakukan teknik wawancara, observasi atau teknik lain kepada sumber data dalam situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.
40 BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi
Pada gambaran umum penelitian ini, peneliti menjelaskan secara singkat dan spesifik terkait lokasi penelitiannya, seperti Sejarah Lokasi Penelitian, Keadaan Geografis, Keadaan Sosial Budaya dan Kondisi Pendidikan.
1. Sejarah Lokasi Penelitian
SD Inpres Balaburu adalah salah satu sekolah dasar yang berada di wilayah kecamatan bontonompo, kabupaten gowa, provinsi Sulawesi selatan.
Sekolah ini berdiri sejak tahun 1979. Sekolah ini dinamakan SD balaburu pada awalnya karena letaknya yang berada di desa balaburu. Pada awalnya sekolah ini dipenuhi oleh beberapa anak tentara yang pernah tinggal di desa balaburu yang menjadi hombes asrama tentara, bersama dengan para warga asli desa tersebut dan dibantu oleh masyarakat SD Balaburu dapat mendirikan gedung yang cukup layak, bangunan sekolah menghadap ke selatan memiliki halaman yang cukup luas dengan tenaga pendidik ada yang berstatus pegawai negeri sipil dan ada juga guru honorer. Kemudian mengalami perubahan menjadi SD Inpres Balaburu samoai sekarang, berkat kerjasama pemerintah dan juga warga akhirnya gedung yang dimiliki SD Inpres Balaburu terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru, 1 ruang Perpustakan. Jumlah siswa SD Inpres Balaburu pada tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 110, dengan perincian yang siswa laki-laki sebanyak 57 orang sedangkan siswa perempuan sebanyak 45 orang. Sekarang ini SD Inpres
41
Balaburu, didukung oleh 10 tenaga pengajar yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 6 guru kelas, 2 orang guru PAI (Agama Islam), dan ditambah 1 orang penjaga sekolah. Bebrapa tenaga pengajar yang ada adalah memiliki pengalaman yang cukup lama dalam mengajar.
Visi dan misi Sekolah SD Inpres Balaburu menjadi fokus orientasi terhadap seluruh sistem dan program pendidikan di SD Inpres Balaburu adalah sebagai berikut:
1. Visi
Bangkit meraih prestasi yang tinggi dilandasi iman dan takwa serta berbudi luhur
2. Misi
a. Mewujudukan penyelenggaran pendidikan yang professional, adil dan berimbang antara IPTEK
b. Mewujudkan keluaran pendidikan yang bermutu dan menghasilkan prestasi akademik dan non akademik
c. Mewujdkan sikap siswa madiri, didiplin dan bertanggung jawab, meraih prestasi terbaik
d. Mewujudkan perilaku berbudi pekerti luhur, rapi dan indah didasari iman dan taqwa
e. Mewujudkan good government dalam sistem pengelolaan yang transparan, responsive, partisipatif, dan akuntabel dengan pihak-pihak pemangku kepentingan (stakeholders) terkait.
42
2. Keadaan Geografis
Kabupaten Gowa yang berada di daerah Selatan dari Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Gowa berada pada 12⁰ 38. 16‟ Bujur Timur dan 5⁰ 33,6‟
Bujur Timur dari Kutub Utara sedangkan letak wilayah administrasinya antar 12⁰ 33.19‟ hingga 13⁰ 15.17‟ Bujur Timur dan 5⁰ 5‟ hingga 5⁰ 34.7‟ Lintang Selatan. Batas wilayah administrasi di sebelah Utara berbatasan dengan Kota Makassar dan Maros dan di sebelah Timur Berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, Bulukumba dan Bantaeng. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Takalar dan Jeneponto sedangkan dibagian Barat berbatasan dengan Kota Makassar dan Takalar.
Wilayah Kabupaten Gowa memiliki luas 35,30 persen dan mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat yang merupakan wilayah Kecamatan Parangloe, Kecamatan Tinggimoncong, Kecamatan Bungaya dan Kecamatan Tompobulu. Kabupaten Gowa terdiri dari 18 Kecamatan yang merupakan dataran tinggi dan dataran rendah serta memiliki luas Kecamatan yang berbeda-beda seperti halnya Kecamatan Bontonompo dengan luas wilayah 30,39 ha dan 30,39 km², Kecamatan Bontonompo Selatan 29,24 ha, Kecamatan Bajeng 60,09 ha, Kecamatan Bajeng Barat 19,04 ha, Kecamatan Pallangga 48,24 ha, Kecamatan Barombong 20,67 ha, Kecamatan Sombaopu 28,09 ha, Kecamatan Bontomarannu 52,63 ha, Kecamatan Pattallassang 84,96 ha, Kecamatan Parangloe 221,26 ha dengan kemiringan 40 derajat, Kecamatan Manuju 91,90 ha, Kecamatan Tinggimoncong 142,87 ha dengan kemiringan 40 derajat, Kecamatan Tombolo
43
Pao 251,82 ha, Kecamatan Parigi 132,76 ha, Kecamatan Bungaya 175,53 ha dengan kemiringan 40 derajat, Bontolempangan 142,46 ha, Kecamatan Tompobulu 132,54 ha dengan kemiringan 40 derajat, Kecamatan Biringbulu 218,84 ha.
Kecamatan di Kabupaten Gowa yang merupakan Kecamatan paling terluas adalah Kecamatan Tombolo Pao dengan luas wilayah 251,82 ha yang berada pada wilayah datarang tinggi dengan batas wilayah sebelah utara Kabupaten Bone, sebelum timur Kabupaten Sinjai, sebelah Selatan Kabupaten Bulukumba, sebelah barat Kecamatan Tinggimoncong, sedangkan Kecamatan yang paling terkecil diantara 18 Kecamatan di Kabupaten Gowa adalah Kecamatan Bajeng Barat dengan luas wilayah 19,04 ha yang berada pada wilayah dataran rendah dengan batas wilayah sebelah utara Kecamatan Bajeng, sebelah timur Kecamatan Bajeng, sebelah Selatan Kecamatan Bontonompo dan sebelah barat Kabupaten Takalar dan Kecamatan Bajeng Barat ( Gowa dalam Angka Tahun 2018).
3. Keadaan Penduduk
Dilihat dari jumlah penduduk, Kabupaten Gowa termasuk Kabupaten terbesar ketiga di Sulawesi Selatan setelah Kota Makassar dan Kabupaten Bone, berdasarkan hasil sensus 2018, penduduk Kabupaten Gowa tercatat sebesar 752.896 jiwa. Persebaran penduduk di Kabupaten Gowa 18 Kecamatan bervariasi.
Hal ini terlihat dari kepadatan penduduk per Kecamatan yang masih sangat timpang. Seperti halnya pada wilayah Kecamatan Somba Opu yang merupakan ibukota Kabupaten Gowa dari 18 Kecamatan di Kabupaten Gowa seperti halnya di Kecamatan Pallangga, Bontonompo, Bontonompo Selatan, Bajeng dan Bajeng
44
Barat yang memiliki luas wilayah 11, 42 persen dari seluruh wilayah di Kabupaten Gowa dan dihuni oleh sekitar 54,45 persen penduduk Gowa.
Sedangkan wilayah Kecamatan Bontomarannu, Pattallassang, Parangloe, Manuju, Barambong, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan Biringbulu yang meliputi 88,58 persen sehingga wilayah Kabupaten Gowa hanya dihuni oleh sekitar 45,55 persen penduduk Kabupaten Gowa. Keadaan ini tampaknya dipengaruhi oleh beberapa factor keadaan geografis daerah tersubur (Gowa dalam Angka Tahun 2018).
Bisa dilihat dari komunitas umur, penduduk anak Kabupaten Gowa (0-14 tahun) jumlahnya mencapai sekitar 31,12 persen, sedangkat penduduk usia produktif mencapai sekitar 63,18 persen dan penduduk usia lanjut terdapat 5,70 persen dari jumlah penduduk di Kabupaten Gowa. Secara keseluruhan penduduk laki-laki di Kabupaten Gowa jumlahnya lebih sedikit dari jumlah penduduk wanita seperti yang tampak pada rasio jenis kelamin penduduk yang mencapai 98 yang artinya ada sejumlah 98 penduduk laki-laki di antara 100 penduduk perempuan.
4. Keadaan Pendidikan
Keadaan Pendidikan secara umum 13,13 persen penduduk berumur 5 tahun keatas tidak dan belum pernah sekolah, sementara dari aspek yang bersekolah sekitar 27,98 masih sekolah dan 58,89 persen masuk kategori tidak bersekolah lagi. Disisi lain, dari Angka Partisipasi Sekolah (APS) cenderung meningkat dari pada semua kelompok umur, baik laki-laki maupun perempuan.
Ditinjau dari APS perempuan dan laki-laki ternyata lebih tinggi perempuan. Hal
45
tersebut dimungkinkan karena adanya kecenderungan laki-laki sudah masuk pada dunia kerja pada usia sekolah.
B. Hasil Penelitian
Diperolehnya hasil penelitian ini adalah dengan cara melakukan observasi dan juga wawancara dengan guru beserta murid, adapun observasi yang dilakukan adalah dengan melihat bagaimana cara guru dalam melaksanakan proses penggunaan karya montase pada keterampilan berbicara siswa di kelas V. dalam observasi ini proses yang terjadi saat guru melakukan pembelajaran menggunakan montase yang mempunyai langkah-langkah seperti:
1) Guru menyediakan alat dan bahan, disini guru memakai majalah, dan gambar karakter animasi yang akan dijadikan montase, beserta gunting, lem, dan juga kertas hvs sebagai tempat menempelkan gambar.
2. Kemudian guru memanggil siswa untuk memilih gambar mana yang akan mereka pakai sebagai media dalam membuat montasenya.
46
Terlihat melalui gambar di atas siswa terlihat sangat antusias dalam memilih gambar yang akan mereka pakai, hal ini memunjukkan bahwa adanya ketertarikan yang sangat kuat dalam hal belajar menggunakan montase yang diberikan oleh gurunya.
3. Proses selanjutnya adalah guru memberikan waktu kepada siswa untuk membuat karya montasenya, disini guru terlihat ikut andil dalam membantu siswa yang kesusahan dalam proses pembuatan montase.
Disaat proses pembuatan montase peneliti memperhatikan para siswa selaku informan pendukung dalam penelitian ini. Proses observasi yang dilakukan adalah melihat bagaimana cara siswa saat melakukan pembelajaran menggunakan karya montase terkhusus pada keterampilan berbicaranya. Adapun yang akan peneliti observasi adalah proses tentang tingkah laku antar siswa, kemudian proses penyampaian pengetahuan sebagai tolok ukur dalam keterampilan berbicaranya serta proses selama membuat karya montase tersebut.
1) Proses observasi tentang tingkah laku siswa
Siswa pertama yang di observasi menunjukkan sikap yang sangat percaya diri dan bertanggung jawab akan keadaan sekitar dan mempunyai rasa social yang baik terhadap sesama. Dari hasil yang dilihat dalam tabel penilaian aspek afektif, alif mempunyai sikap yang sangat baik dan juga dapat berbaur dengan teman sekelasnya serta mempunyai rasa percaya diri terlebih dia adalah seorang ketua kelas dan juga Alif dapat dengan
47
berani untuk bercerita di depan kelas serta dapat dengan cepat menyelesaikan sesuatu. (D.1/Observasi, 16-09-2019/MR/LK)
Dari observasi ini dapat terlihat bahwa Alif adalah orang yang percaya diri karena percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri tetapi tidak dengan Alif karena dia cenderung berbaur dengan temannya serta menjadikan kepercayaan diri tersebut salah satu alasan Alif dapat bertanggung jawab.
Siswa kedua yang di observasi menunjukkan sikap yang baik dengan cara tersenyum kepada temannya sebagai bentuk keramahan yang dia berikan, tetapi pada proses pembelajaran siswa merasa sedikit malu untuk beradaptasi. Hikmah adalah anak yang rajin dan juga dapat memberikan kesan yang baik terhadap temannya karena dia menghargai sesama serta selalu tersenyum jika ditanya, tetapi saat kedepan kelas untuk bercerita
48
hikmah masih malu dan juga sering melihat ke temannya.
(D.2/Observasi,14-09-2019/MR/PR)
Kesan pertama dalam sebuah pertemuan itu sangatlah penting dan yang dinilai adalah bagaimana mereka saling bertegur sapa dan cara individu memperlihatkan mimik muka mereka, yang akan terlihat ramah saat tersenyum karena Ketika seseorang tersenyum tersenyum, maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah dan bisa merubah perasaan orang lain yang berada disekitar kita serta akan membuat orang lebih merasa senang. Orang yang suka tersenyum itu akan membawa kebahagiaan untuk orang-orang yang ada disekitarnya.
Siswa ketiga yang di observasi merupakan sosok yang mudah tersenyum tetapi pendiam dan lingkup bermainnya cukup baik dengan mudah bermain bersama dengan siswa di kelas lain. Nissa merupakan anak yang pendiam dan mempunyai kebiasaan tersenyum akan banyak hal dan juga dia orangnya terlihat kurang bersosialisasi dengan teman sekelasnya, nissa lebih banyak bermain dengan siswa kelas 6 dan juga nissa saat kedepan kelas untuk bercerita sebenarnya nissa telah berani hanya saja dia masih harus berlatih lagi agar tidak gugup dan penguasaan cerita yang dilakukan dapat ditingkatkan lagi. (D.3/Observasi, 14-09-2019/MR/PR).
Seperti yang diketahui bahwa pada anak sekolah dasar, anak-anak masih mempunyai rasa ingin berteman dengan kebanyakan orang dari sini kita dapat
49
melihat bahwa siswa ini dapat dengan mudah bersosialisai dengan orang yang ada di sekitarnya karena bagi individu sendiri , sosialisasi berfungsi sebagai pedoman dalam belajar mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik nilai, norma, dan struktur sosial yang ada pada masyarakat di lingkungan tersebut.
Observasi yang dilakukan pada siswa keempat ini merupakan siswa yang sangat aktif dalam hal pergerakannya, tetapi dalam hal sikap siswa ini termasuk dalam kategori pemalu dan saat pembelajaran siswa merasa malu jika harus berhadapan langsung dengan guru. Nurwahyu saat disuruh bercerita dia terlihat malu dan juga seperti menunggu bantuan dari temannya. (D.4/Observasi, 14-09-2019/MR/LK)
Kebiasaan anak dalam berinteraksi social sangat berbeda ada yang sangat pandai bersosialisasi ada yang tidak, adapun anak yang mereka terlihat sangat aktif bergaul dengan beberapa teman yang dianggap dekat tetapi disaat tertentu dia terlihat sangat pendiam atau tidak tentu, mungkin hal ini bisa disebut Immature, withdrawl behavior (internalizing) yaitu anak ini menunjukkan perilaku immature (tidak matang atau kenak-kanakan) dan menarik diri dari lingkungan. Mereka mengalami keterasingan sosial, hanya mempunyai beberapa orang teman, jarang bermain dengan anak seusianya dan kurang memiliki ketrampilan sosial yang dibutuhkan untuk bersenang-senang.
50
Siswa kelima yang diobservasi ini merupakan teman akrab dari siswa bernama Nurwahyu dan merupakan siswa yang aktif. Siswa ini mempunyai sikap yang baik juga karena dia sering memuji teman- temannya, siswa ini bernama Aras yang seperti halnya dengan Wahyu mereka sangat hiperaktif dan pada saat aras disuruh kedepan untuk bercerita dia dapat bercerita dengan bangga dan percaya diri, Aras juga memuji hasil karya montase dari teman yang lainnya. (D.5/Observasi,14- 09-2019/MR/LK).
Setiap anak sangat senang jika diberikan pujian, baik dalam bentuk suatu benda, tindakan ataupun hanya sebuah kata-kata. Disini dapat terlihat bahwa pujian secara tulus dari hati dapat meningkatkan perasaan serta menyenangkan hati. Tidak hanya bagi yang menerima, tapi juga yang memberikan. Bagi kamu yang sering memberikan hadiah pada orang lain pasti tau bahwa ada kesenangan lebih dari memberikan hadiah ketimbang menerima.
Siswa keenam selanjutnya yang di observasi ini mempunyai ekspresi yang baik terhadap banyak orang dan juga mempunyai tingkat percaya diri yang tinggi walaupun hasil yang didapatkan masih belum memadai tetapi siswa ini cukup baik menyampaiakan isi dari cerita yang telah dibuat. Siswa ini bernama Agus, dan dia saat disuruh kedepan untuk bercerita merasa
51
percaya diri dan mengatakan bahwa dia akan mampu bercerita dengan baik, dan hasilnya dia terlihat sedikit gugup saat bercerita, tetapi dia berhasil menyelsaikan ceritany sampai akhir dan sesuai dengan karya montase yang telah dia buat. (D.6/Observasi,14-09-2019/MR/LK)
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Anak yang percaya diri sangat baik dalam meningkatkan kemampuan belajarnya dikarenak anak yang percaya diri dapat mengatasi segala ketakutannya dan jika dia mempunyai kesalah dia tidak akan malu untuk kemudia bertanya lagi karena dia percaya diri.
Siswa yang selanjutnya diobservasi ini merupakan siswa yang aktif dan cepat tanggap serta mempunyai sikap yang baik terhadap temannya yang mempunyai kesulitan dan juga termasuk anak yang percaya diri untuk melakukan apapun yang dikatakan guru. Wahyu merupakan siswa yang aktif dan juga banyak bertanya di dalam kelas serta saat bercerita di depan kelas dia dengan percaya diri menceritakan hasil karyanya dengan nada suara yang baik. (D.7/Observasi,14-09-2019/MR/LK)
52
Aktif menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002: 19) berarti giat (bekerja atau berusaha), sedang kan keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana siswa dapat aktif. Dengan demikian keaktifan dapat dari dalam proses pembelajaran. Apabila siswa aktif maka siswa dapt mengembangkan sendiri potensi yang ada pada diri mereka, oleh sebab itu perlu diciptakan pembelajaran aktif untuk mendukung potensi siswa. “Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa didik, sehingga semua didik dapatmencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristi pribadi yang mereka miliki.” (Siregar &
Nara,2010: 106).
Siswa merupakan anak yang pemalu yang banyak tersenyum. Penguasaan cerita yang telah dibuat sebenarnya telah cukup baik tetapi karena gugup maka siswa sedikit melupakan apa yang harus diucapkan. Sain sangat pemalu dan juga kebanyakan tersenyum jika ditanya serta disaat dia berdiri di depan kelas untuk bercerita dia masih terlihat gugup, padahal saat dia akan kedepan kelas dia merasa percaya diri dan itulah yang membuat dia sedikit lama dalam bercerita. (D.8/Observasi,16-09- 2019/MR/LK)
Tidak dipungkiri bila ada siswa yang masih sering merasa malu walaupun dia telah memasuki kelas tinggi seperti kelas 4 dikarenakan sikap malu terjadi akan dorongan dari dalam diri sendiri. Berdasarkan pendapat dari para ahli
53
mengidentifikasikan bahwa pemalu adalah suatu sifat bawaan atau karakter yang terberi sejak lahir. Ahli lain mengatakan bahwa pemalu adalah perilaku yang merupakan hasil belajar atau respond terhadap suatu kondisi tertentu. Secara definitif, peneliti menjabarkan pemalu sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang dimana orang tersebut sangat peduli dengan penilaian orang lain terhadap dirinya dan merasa cemas karena penilaian sosial tersebut, sehingga cenderung untuk menarik diri.
Siswa ini memiliki sikap yang cukup unik, dimana siswa dapat dengan percaya diri saat bercerita tentang karyanya akan tetapi saat berada di lingkup bermain dengan teman-temannya siswa kerap kali terlihat sangat pendiam. Aira siswa pendiam di kelas dan disaat dia menceritakan karya montasenya dia sangat berani, berbeda dari sikapnya dia di dalam kelas serta Amira juga bercerita dengan sangat semangat sehingga membuat teman-temannya bertepuk tangan. (D.9/Observasi,16-09-2019/MR/PR)
Orang yang percaya diri adalah orang yang mandiri, yaitu orang yang berdiri sendiri tanpa tergantung pada orang lain sepenuhnya. jadi orang yang percaya diri bukan tidak perlu bantuan orang lain, tetapi dia tahu kapan harus meminta bantuan orang lain dan kapan harus dia lakukan orang lain. Selain itu orang yang percaya diri selalu melihat sesuatu dari sudut pandang yang positif (baik) serta bisa mensikapinya dengan benar. dia memiliki ambisi yang normal
54
sesuai dengan kemampuannya, selalu bersemangat, tidak mudah menyerah dan mampu mengendalikan diri, maka orang yang percaya diri tidak mau melakukan kecurangan atau menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. misalnya, belajar dengan tekun agar lulus ujian, bukan mengharapkan contekan teman atau mencari bocoran soal.
Siswa ini seing membawa nilai positif dikarenakan mempunyai sikap dan perilaku yang baik tehadap sesama temannya dan juga siswa yang berkontribusi sangat baik saat pembelajaran. Syakilah merupakan anak yang riang dan juga berani, bahkan dia yang pertama mengajukan diri untuk kedepan kelas saat akan bercerita tentang hasil karya montase yang dia buat. (D.10/Observasi,16-09-2019/MR/PR)
Menurut Sudjana (2006: 61) berpendapat bahwa keaktifan para siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dari beberapa hal yaitu: 1) ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa turut serta melaksanakan tugas belajarnya, 2) siswa mau terlibat dalam pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran, 3) siswa mau bertanya kepada teman atau kepada guru apabila tidak memahami, menemui kesulitan, 4) siswa mau berusaha mencari informasi yang dapat diperlukan untuk pemecahan persoalan yang sedang dihadapinya, 5) siswa melakukan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, 6) siswa mampu menilai kemampuan dirinya dan hasil –hasil yang diperolehnya, 7) siswa belatih memecahkan soal atau masalah, 8) siswa memiliki kesempatan menggunakan atau
55
menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
Siswa ini merupakan siswa yang masuk dalam kategori percaya diri akan tetapi, hal yang membuatnya terlihat gugup adalah ketika melihat teman- temannya tidak focus akan dirinya sehingga dia merasa tidak diperhatikan.
Seperti halnya Syakilah Salma merupakan siswa yang aktif dan juga sering mengajukan dirinya sebagai yang pertama dalam melaukan sesuatu, tetapi efek gugup dilihat banyak temannya membuat salsa sedikit salah saat bercerita tetang hasil karyanya. (D.11/Observasi,14-09-2019/MR/PR) Sikap positif begitu kuat dapat memperkuat ciri-ciri kepribadian. Ia dapat membuat orang cantik menjadi dua kali lebih cantic. Hal ini dapat mengubah kepribadian yang membosankan menjadi kepribadian yang dipandang orang menarik. Ia juga bisa mencemerlangkan karakteristik kepribadian yang lain.
Dalam proses ini, citra keseluruhan orang yang bersangkutan menjadi lebih bersinar dan lebih menarik bagi orang lain. Rasanya tidak perlu diragukan lagi bahwa sikap positif dapat membantu orang menampilkan kepribadian yang sebaik-baiknya. Banyak orang berbakat, termasuk mereka yang memiliki karakteristik dan karisma yang didambakan orang lain merasa kesepian dan tidak bahagia, baik dalam kehidupan pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi, karena mereka tidak menyadari pentingnya sikap yang positif.
Setelah mengobservasi siswa pada proses tingkah laku yang ditunjukkan oleh siswa baik pada personalnya ataupun pada lingkup pertemananya, peneliti