• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam dokumen manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan (Halaman 61-152)

BAB I PENDAHULUAN

G. METODE PENELITIAN

6. Pemeriksaan Keabsahan Data

d. Penarikan Kesimpulan (Conclusions Drawing/ Verifying)

Setelah data disajikan, maka akan ditarik kesimpulan dalam penelitian ini. Kesimpulan merupakan ringkasan dari hasil penelitian.

Pengujian reliabilitas atau reliabilitas data dalam data penelitian kualitatif dilakukan dengan cara memperluas pengamatan, meningkatkan intensitas penelitian, triangulasi, berdiskusi dengan rekan sejawat, menganalisis masalah, negatif, dan memverifikasi anggota.

b. Transfermability

Hasil penelitian yang dilakukan dalam kondisi tertentu (di mana penelitian dilakukan) bisa diaplikasikan ataupun dipindahkan ke konteks lain untuk menciptakan kemampuan dalam penelitian yang dilakukan melalui pemaparan rinci.83 Transferability ialah keabsahan eksternal pada penelitian kualitatif. Keabsahan eksternal menunjukkan tingkatan ketepatan ataupun bisa diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel itu didapat.84

Permasalahan mengenai nilai yang dapat dialihkan sejauh ini bisa diaplikasikan ataupun dipakai dalam suasana lain. Bagi peneliti, nilai transfer sangat tergantung pada pemakai, sehingga ketika penelitian bisa digunakan dalam situasi yang berlainan dalam kondisi sosial yang berlainan, nilai transfer tetap sama, dapat dipertimbangkan.

c. Dependability

Reliabilitas dengan kata lain, penelitian yang andal atau dapat dipercaya, eksperimen tertentu dilakukan yang selalu menghasilkan hasil yang sama. Reliabilitas atau reliabilitas penelitian adalah

83 Citriadin, “Metodologi Penelitian…”, 129

84 Sugiyono, „Metode Penelitian Manajemen (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi (Mixed Methods), Penelitian Tindakan (Action Research, Dan Penelitian Evaluasi)‘. (Bandung:

Alfabeta Cv, 2018), 443

penelitian apabila penelitian dilaksanakan oleh orang lain dengan menggunakan metode penelitian yang sama akan menghasilkan hasil yang serupa.

Pengujian reliabilitas dilaksanakan dengan memeriksa semua proses studi. Melalui auditor independen atau supervisor lepas, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap totalitas kegiatan yang peneliti lakukan selama penelitian. Misalnya bisa dimulai pada saat peneliti memulai mdefinisikan masalah, turun lapangan, mengkategorikan melalui sumber inormasi, kemudian analisis data, melakukan eksperimen validasi data, hingga melaporkan hasil /pengamatan.

d. Confirmability

Objektivitas uji kualitatif disebut juga uji confirmability.

Penelitian bisa dibilang objektif jika hasilnya sudah disetujui oleh banyak orang. Pengujian validasi penelitian kualitatif meliputi pengujian hasil penelitian yang berhubungan dengan cara yang sudah dilakukan. Apabila hasil penelitian menggambarkan fungsi penelitian yang dilakukan, maka penelitian itu memenuhi standard validasi.85

Data yang valid adalah data yang tidak terdapat perbedaan antara data yang diperoleh peneliti dengan data yang sebenarnya pada subjek penelitian sehingga dapat dipertimbangkan keabsahan data yang disajikan.

85 Prof Sugiyono., ―Metode Penelitian…‖, 445

H. Sistematika Pembahasan

Pada penelitian ini, peneliti mengatur urutan pembahasan sesuai dengan yang tertera pada buku pedoman yang diterbitkan oleh bagian LPPM Pasca Sarjana UIN Mataram dengan sistematika penulisan proposal tesis penelitian kualitatif, sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, penelitian terdahulu yang relevan, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II Paparan data pada bagian ini meliputi gambaran umum lokasi penelitian, paparan data tentang deskripsi manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru selama covid 19 dan pembahasan.

BAB III Paparan data pada bagian ini meliputi deskripsi motivasi guru dalam meningkatkan kinerjanya selama covid 19 dan pembahasan.

BAB IV Paparan data pada bagian ini meliputi deskripsi bentuk pengawasan terhadap kinerja guru selama covid 19 dan pembahasan

BAB V Penutup, pada bab ini adalah kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari peneliti

52 BAB II

MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Kayangan

SMP Negeri 1 kayangan merupakan salah satu sekolah formal di Lombok Utara dan diatur secara sistematis di bawah sistem pendidikan umum dan dengan dukungan dari Lembaga Pendidikan Nasional dan sekolah formal lainnya. Sekolah ini terletak di Jalan Pendidikan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat dan didirikan pada tanggal 20 November 1984 dengan Surat Keputusan Pendirian Sekolah No. 0557/0/1984, SK izin oprasional tanggal 01/01/1910. Nama SMP Negeri 1 Kayangan awalnya adalah SMP Negeri 1 Gangga, digantinya nama sekolah ini karena pada tahun 2001 wilayah Nusa tenggara Barat pada masa itu mengadakan pemekaran kecamatan sehingga sehingga sekolah ini dinamakan SMP Negeri 1 Kayangan.

Sekolah ini sudah 12 kali melakukan pergantian kepala sekolah berikut adalah datar nama kepala sekolah yang sudah menjabat di SMP Negeri 1 Kayangan: 1) Moh. Maital, 2) Drs. I Wayan Gede, 3) Drs.

Suparya, 4) Wasana BA, 5) H. Usman Ibrahim BA, 6) Drs. Zainal Arifin, 7) Drs. Fahrurrozi, 8) Adenan, M.Pd, 9) Agus Warsito, S.Pd, 10)Abdul Hanan, S.Pd, dan 12) Hj. Sumiyati, S.Pd Kepala sekolah saat ini.

Data siswa di SMP Negeri 1 Kayangan berdasarkan tingkatan yakni tingkat VII 80 siswa, tingkat VIII 73 siswa dan tingkat IX 119

siswa. Jadi jumlah keseluruhan siswa adalah 272 siswa. Jumlah guru dan staf secara keseluruhan 38 orang, diantaranya 14 Guru PNS dan 14 guru honor daerah. Sedangkan Tenaga kependidikan 5 orang PNS dan 5 orang honor daerah.

2. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Kayangan

a. Visi SMP Negeri 1 Kayangan yakni ―terwujudnya insan yang cerdas, terampil, dan berbudaya berlandaskan keimanan dan ketaqwaan.

Indikator antara lain:

1) Terwujudnya alumnus yang pintar, bersaing, cinta tanah air, beragama, serta bertakwa

2) Terwujudnya standar proses pembelajaran yang efektif serta efisien 3) Terwujudnya standar infrastruktur serta alat pembelajaran yang

relevan serta berplatform ICT

4) Terwujudnya standar pendidik serta tenaga kependidikan 5) Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan

6) Terwujudnya standar evaluasi pendidikan 7) Terwujudnya standar pembiayaan pendidikan 8) Terwujudnya budaya mutu sekolah

9) Terwujudnya area sekolah yang aman, nyaman, rimbun, asri, serta bersih.1

b. Misi SMP Negeri 1 Kayangan yakni:

1) Mewujudkan alumnus yang pintar, ahli, cinta tanah air, beragama, serta bertakwa dengan kompetensi berstandar nasional

1 Widya Septiana, Tata Usaha Oprator Sekolah SMP Negeri 1 Kayangan, "Wawancara ".11 Mei 2022.

2) Mewujudkan kurikulum 2013.

3) Mewujudkan sekolah yang berakreditasi nasional dengan angka A.

4) Mewujudkan cara penataran yang inovatif, inovatif, variatif, mengasyikkan serta berkepribadian bangsa.

5) Mewujudkan alat serta infrastruktur pembelajaran yang relevan, canggih, serta berstandar nasional

6) Mewujudkan pembiayaan pembelajaran mencukupi, alami, tembus pandang serta akuntabel cocok dengan desakan pembelajaran yang bersatndar nasional.

7) Mewujudkan pengajar serta daya kependidikan beretos kegiatan, kuat, handal, serta mempunyai kompetensi berstandar nasional 8) Mewujudkan manajemen berplatform sekolah yang kuat serta

manajemen berstandart nasional

9) Mewujudkan evaluasi pendidikan berstandart nasional

10) Mewujudkan hasil aspek akademik serta nonakademik yang bersaing tingkatan nasional.

11) Mewujudkan adat baca, adat bersih, adat bakti, serta adat santun pada seluruh bagian sekolah

12) Mewujudkan area sekolah yang aman, nyaman, rimbun, asri, serta bersih cocok dengan pengetahuan wiyata area dalam mensupport pendapatan has2

c. Tujuan SMP Negeri 1 Kayangan antara lain:

1) Sekolah mampu menghasilkan alumnus yang pintar, ahli, cinta tanah air, beragama, serta bertakwa.

2 Widya Septiana, ―Wawancara”. 11 Mei 2022.

2) Sekolah mampu memenuhi akreditasi nasional dengan angka A 3) Sekolah mampu menciptakan cara penataran yang inovatif,

inovatif, variatif, serta berkarekter bangsa

4) Sekolah mampu penuhi alat serta infrastruktur pembelajaran yang relevan, canggih, serta berstandar nasional.

5) Sekolah mampu penuhi pembiayaan pembelajaran mencukupi, alami, tembus pandang serta akuntabel cocok dengan desakan pembelajaran yang berstandarnasional.

6) Sekolah mampu menciptakan pengajar serta daya kependidikan beretos kegiatan, kuat, handal, serta mempunyai kompetensi berstandart nasional

7) Sekolah mampu menyelenggarakan manajemen berplatform sekolah yang kuat serta manajemen berstandar nasional

8) Sekolah mampu menciptakan evaluasi pendidikan berstandar nasional

9) Sekolah mampu menciptakan hasil aspek akademik serta nonakademik yang bersaing tingkatan nasional

10) Sekolah mampu meningkatkan adat baca, adat bersih, adat bakti, serta adat santun pada seluruh bagian sekolah

11) Sekolah mampu menciptakan area sekolah yang aman, nyaman, rimbun, asri, serta bersih cocok dengan pengetahuan wiyata area dalam mensupport pendapatan hasil tingkatan nasional. 3

3 Widya Septiana ―Wawancara…”. 11 Mei 2022.

B. Paparan Data.

Proses manajemen kepala sekolah diterapkan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengawasan.

1. Deskripsi Kepala Sekolah sebagai Perencanaan

Perencanaan menggambarkan susunan aktivitas awal dalam sebuah manajemen untuk tingkatkan kinerja guru. Rencana dibuat untuk masa yang akan datang dan menggapai visi serta tujuan sekolah.

Pengamatan peneliti pertama melakukan wawancara terkait dengan perencanaan dengan kepala sekolah;

―Kepala sekolah dan melakukan proses pembelajaran saya selaku kepala sekolah mempersiapkan diri untuk menyusun program yang berhubungan dengan sekolah. Program yang berhubungan dengan kinerja guru serta yang berhubungan dengan aktivitas yang lainya‖.4

Perencanaan program pembelajaran dibagi menjadi 2 bagian, daring serta luring. luring digunakan bagi siswa yang punya handphone dan jaringan internet sedangkan luring digunakan baga siswa yang tidak punya semua untuk melakukan proses pembelajaran. Dengan program ini dapat membantu guru melaksanakan pengajaran. Guru bisa melaksanakan pengajaran baik dengan cara daring ataupun luring

Selain itu kepala sekolah menjelaskan langkah yang dilakukan untuk rencana kegiatan pembelajaran daring yakni sebagai berikut:

―yang kami lakukan untuk pembelajaran dimasa pandemi adalah menyusun rencana program kegiatan pembelajaran daring yang akan dilaksanakan guru dalam kegiatan mengajar‖.5

Sepanjang memiliki kebijakan memutuskan rencana, kepala

4Hj. Sumiyati, S.Pd. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kayanagan, ―Wawancara…”. 11 Mei 2022.

5 Hj. Sumiyati, S.Pd ―Wawancara…”. 11 Mei 2022

sekolah senantiasa mencermati kebutuhan, mencermati visi dan misi serta tujuan pembelajaran. Sepanjang covid 19 perencanaan program pembelajaran di bagi jadi 2 ialah pembelajaran daring serta luring.

Adanyan program ini bisa memberi keringanan pada guru dalam melaksanakan perencanaan pembelajaran. Hal ini sesuai dikatakan oleh komite sekolah mengatakan bahwa:

―Kepala sekolah melaksanakan program- program dalam rangka untuk tingkatkan kinerja guru dilaksanakan di sekolah demi buat mengetahui tingkatan keahlian yang dimiliki tiap- tiap guru‖.6

Berkaitan dengan program yang dilakukan menurut salah satu tenaga administrasi di SMP Negeri 1 Kayangan bahwa:

―Program yang dilakukan pada beberapa bulan ini terjadi covid 19, kepala sekolah membuat laporan kegiatan kepada guru dan membuat piket serta membuat program kepada guru untuk melaskanakan pembelajaran baik itu daring maupun luring‖.7

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika memulai pembelajaran dimasa covid 19, kepala sekolah telah membuat program pembelajaran secara daring ataupun luring. Pembelajaran yang dilakukan secara daring oleh semua guru dan pembelajaran luring dilakukan di luar pembelajaran daring yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan dengan cara mengelompokkan. Program pembelajaran ini berjalan dengan baik dan guru meningkatkan kinerjanya dengan memberikan dan membimbing siswa melalui proses pembelajaran.

6 Zaenudin, S.Pd, Ketua Komite SMP Negeri 1 Kayangan ‗Wawancara‘, Tanggal 11 Mei 2022.

7 Mohamad Lailatul Qadri, Tenaga Adminirasi SMP Negeri 1 Kayangan‗Wawancara‘, Tanggal 11 Mei 2022.

Gambar 2.2 Kegiatan Program Luring SMP Negeri 1 Kayangan Kegiatan pembelajaran daring dan luring ini dapat membantu siswa yang tidak memiliki ponsel untuk belajar. Sementara itu untuk kegiatan daring tetap dilaksanakan oleh guru untuk peserta didik yang mempunyai hp. Selain itu, ada laporan harian untuk memberikan bukti kepada sekolah tentang penyelenggaraan kegiatan proses pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan hasil wawancara sebagaimana dikemukakan di atas, mengenai perencanaan dan program kegiatan untuk meningkatkan kinerja guru pada covid 19, adalah hal baru untuk memberikan peningkatan keterampilan baru, meningkatkan kinerja dengan menciptakan suasana baru dalam proses pembelajaran.

Perencanaan pengembangan kinerja guru merupakan langkah awal pencapaian visi dan misi sekolah. Dengan demikian, konsep yang rancang oleh kepala sekolah tentang pembinaan kinerja guru adalah sebagai berikut: terus meningkatkan keterampilan guru melalui pertemuan bulanan dan tahunan, melalui kegiatan pelatihan, workshop atau seminar tentang pembelajaran, menarik guru untuk berpartisipasi

dalam pengembangan profesionalisme guru. Pelatihan guru merupakan salah satu sarana yang efektif dan efisien yang digunakan oleh kepala sekolah untuk mengatur dan mengelola kegiatan bawahannya. Melalui proses pelatihan ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran akan peran seorang guru sehingga siswa dapat terus berusaha untuk mengembangkan potensinya secara maksimal.

2. Deskripsi Kepala Sekolah sebagai Pelaksana

Pelaksanaan yang dimaksud adalah proses kegiatan merealisasikan apa-apa yang telah direncanakan untuk peningkatan kinerja guru. Tahap pelaksanaan pada dasarnya menjawab bagaimana semua fungsi manajemen sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan lembaga yang telah ditetapkan melalui kerjasama dengan orang lain dengan sumberdaya yang ada. Pembagian kerja yang direncanakan untuk dilaksanakan dan diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara mereka, dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien.

a. Pembagian Program Kerja

Pembagian kerja ini diharapkan agar setiap anggota dalam sebuah organisasi bisa bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan program kerja, diperlukan pihak-pihak yang handal dalam bidangnya masing-masing. Sebagaimana wawancara yang peneliti lakukan dengan mengajukan pertanyaan menurut hasil wawancara:

―Dalam sruktur pengelolahan dalam proses perencanaan pengajaran haruslah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Untuk pembagian kerjanya sesuai dengan tugas dan fungsinya, kurangnya pemanduaan dalam penggunaan media dan pendayagunaan sumber belajar yang ada disekolah.8

Selanjutnya menurut salah satu guru menjelaskan:

―Kami diberi tugas sesuai dengan porsi serta keahlian masing-masing dan merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan dengan senag dan sepenuh hati agar mendapatkan hasil yang maksimal.9

Untuk pembagian kerja, disini mengambil kesimpulan bahwa petugas diberi tanggung jawab dan tugas sesuai dengan porsinya.

Guru diberi tanggung jawab yang harus mereka laksanakan dengan ikhlas dan bekerja sepenuh hati sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki agar mendapatkan hasil yang maksimal dan dalam pembagian kerjanya pun jelas dan masih ada tugas guru yang berganda di SMP Negeri 1 Kayangan. Kepala sekolah kurang memandu para guru untuk bisa menggunakan dan memanfaatkan yang telah ada disekolah seperti, media, metode, materi dan pendayagunaan sumber belajar

b. Kedisiplinan Kerja

Disiplin sangat dibutuhkan pada setiap pekerjaan, terutama kedisiplinan saat mengajar, seperti apa yang dipaparkan oleh kepala sekolah:

―Mengenai kedisiplinan guru yang ada di SMP Negeri 1 Kayangan, saya rasa para guru disini sudah belajar untuk disiplin, selama pandemi ini juga guru-guru masuk ke kelas sudah tepat

8 Hj. Sumiyati, S.Pd "Wawancara…", Tanggal 11 Mei 2022.

9 Wiwiek Sriwiarti Wahyu Ningsih, S.Pd. Guru SMP Negeri 1 Kayangan, ‗Wawancara‘, Tanggal 11 Mei 2022.

waktu, memakai durasi waktu belajar mengajar sudah baik yaitu masuk jam pertama pada pukul 07.00 dan pulang pada jam 12.00, tapi menyelesaikan administrasi mengajar belum sepenuhnya disiplin yaitu seperti pembuatan RPP, tapi sejauh ini masih bisa diatasi. Saya selalu mengecek setiap harinya dan memeriksa absensi guru dengan dibantu oleh guru piket. Seandainya ada guru yang tidak masuk/tidak mengajar saya akan segera dilaporkan‖.10

Hal ini dibenarkan dari guru kelas mengatakan bahwa :

―Semenjak adanya covid 19 kedisiplinan kehadiran guru tetap dikerjakan walaupun siswa libur, selama covid 19 kepala sekolah tetap mengutamakan kedisiplinan dalam kehadiran guru hal ini karena adanya pembagian piket yang dilaksanakan‖.11

Sehingga dari hasil pengamatan peneliti bahwa adanya kedisiplinan tetap terlaksanakan dalam keadaan suasana yang berbeda, kepala sekolah tetap mengutamakan kedesiplinan karena adanya absensi yang membuat guru harus untuk tetap hadir.

3. Deskripsi Kepala Sekolah sebagai Pengawas

Sebelum melakukan pembelajaran kepala sekolah melaksanakan supervise pada guru untuk melihat keseluruhan dokumen pembelajaran yang berhubungan dengan kurikulum, seperti; silabus, RPP serta evaluasi. Untuk di SMP Negeri 1 Kayangan kepala sekolah berlaku seperti pengawas serta memberi nilai pada guru yang memiliki dokumen lengkap, serta mengamati kerja guru selama proses mengajar. Sepanjang pembelajaran daring ataupun luring Kepala sekolah melaksanakan pengawasan dengan cara ikut serta dalam grup whatsapp pembelajaran,

10 Zulia Rosida, S.Pd " Wawancara…", Tanggal 11 Mei 2022.

11 Wiwiek Sriwiarti Wahyu Ningsih, S.Pd, "Wawancara…", Tanggal 11 Mei 2022.

kepala sekolah melaksanakan pemantauan langsung proses pembelajaran selama covid 19.

Selama masa covid 19 Kepala sekolah juga melakukan pengawasan dengan cara berkunjung ke setiap kelompok belajar untuk melihat keaktifan dan kehadiran guru selama ini. Menurut kepala sekolah SMP Negeri 1 Kayangan bahwa :

―Selama covid 19 ini pengawas tetap datang ke sekolah guna untuk melihat keaktifan guru dalam pelaskanaan proses pembelajaran, selain itu saya selaku kepala sekolah bekerjasama dengan pengawas untuk memperhatikan dan membimbing kinerja guru selama ini.

Pengawas berkunjung di sekolah selain untuk melihat keaktifan dan kegiatan guru kami selaku guru dan pengawas bekerja sama guna untuk mengembangkan mutu manajemen sekolah‖.12

Pengawasan suatu tinjauan kinerja pada seluruh kegiatan kelembagaan untuk memastikan semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan konsep yang ditetapkan. Pengawasan ditujukan untuk mengoreksi penyimpangan di berbagai bidang mengenai optimalisasi kinerja seluruh pendidik atau tenaga kependidikan sekolah agar tujuan dapat tercapai secara optimal.

Adapun manajemen mutu sekolah yang perlu di tingkatkan dan dikembangkan dari pihak sekolah sebagai bukti sebagai berikut:

Tabel 2.1

Standar isi SMP Negeri 1 Kayangan STANDAR SARANA DAN PRASARANA

1.1. Apakah sarana sekolah sudah memadai?

Spesifikasi :

 Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan, jumlah ruangan, dan persyaratan untuk sistem ventilasi, dan

12 Hj. Sumiyati, S.Pd "Wawancara…", Tanggal 11 Mei 2022.

lainnya.

 Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar

 Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran

2. STANDAR ISI

2.1. Apakah kurikulum sudah sesuai dan relevan?

Spesifikasi :

Kerangka kerja dasar dan struktur kurikulum

 Kurikulum sekolah memenuhi standar untuk jenis satuan pendidikan

Kurikulum untuk tingkat satuan pendidikan

 Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BNSP.

 Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat dan kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran

3. STANDAR PROSES

3.1. Apakah silabus sudah sesuai/relevan dengan standar?

Spesifikasi:

A: Silabus

 Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan panduan KTSP.

 Silabus diarahkan pada pencapaian SKL.

4. Standar Penilaian

4.1 Sistem penilaian apa yang digunakan untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun non akademik?

Spesifikasi:

 Guru membuat perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik

 Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

 Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat

 Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik

5. Kompetensi Lulusan

5.1. Apakah peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan?

Spesifikasi :

 Hasil belajar peserta didik sesuai dengan standar kompetensi lulusan

6. Standar Pengelolaan

6.1 Apakah kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak?

Spesifikasi :

Perencanaan Program

 Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.

 Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengeloaan sekolah yang menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas

1. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 7.1. Apakah pemenuhan jumlah pendidikan dan tenaga

kependidikan sudah memadai?

Spesifikasi:

Jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standar

Pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standar kompetensi

2. STANDAR KEUANGAN

8.1 . Bagaimana sekolah mengelola keuangan?

Spesifikasi:

o Pengelolaan keuangan sekolah

 Anggaran sekolah dirumuskan merujuk peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota

 Pengelolaan keuangan sekolah transparan, efisien, dan akuntabel.

 Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan.

Dalam rangka memaksimalkan pelaksanaan manajemen kepala sekolah dalam pembinaan kinerja guru, wawancara dengan kepala sekolah menjelaskan:

―Untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pelaksanaan manajemen meningkatkan kinerja guru, saya selalu melakukan pengawasan rutin, baik kepada guru maupun kepada staf tata usaha yang bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kelalaian mereka dalam mengemban tugas, dan terhadap kinerja guru dengan melihat sejauh mana tingkat kedisiplinan mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka. Hal ini dilakukan guna menghindari penyelewengan kinerja mereka di SMP Negeri 1 Kayangan‖.13

Tugas dan tanggungjawab kepala sekolah dapat mempengaruhi perencanaan terhadap kinerja guru, kepala sekolah mengoptimalkan pekerjaan dalam membimbing dan mengarahkan sehingga 8 standar isi bisa terlaksanakan berdasarkan tujuan pendidikan berlaku.

Kepala sekolah melakukan pengawasan langsung kepada guru dan staf dalam melihat kinerja guru. Selain melihat kedisiplinan kepala sekolah melihat hasil kerja yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran maupun tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah.

Selain dalam standai isi sebagai hasil kerja pengawas ada juga rapor mutu untuk melihat tingkat keberhasilan kerja sekolah setiap tahunnya yang dilakukan kepala sekolah dan pengawai hal ini bisa di lihat dari lembaran berikutnya sebagai rapor mutu sekolah.

13 Hj. Sumiyati, S.Pd "Wawancara", Tanggal 11 Mei 2022.

Tabel 2.2 Rapor Mutu

Nomor Standar/Indikator/SubIndikator

1 Standar Kompetensi Lulusan

1.1 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan

bertakwa kepada Tuhan YME

1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter 1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

bertanggungjawab

1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani

1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual,

metakognitif

1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan

1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif 1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif

Dalam dokumen manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan (Halaman 61-152)

Dokumen terkait