BAB III METODE PENELITIAN
III.4 Akusisi Metode Geomagnetik
Dalam akusisi data Geomagnetik dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu secara satu alat(looping), baserover, dan gradien vertikal. Perbedaan dalam beberapa cara tersebut hanya ditekankan dalam pengunaan instrumen dalam pengukuran.
1 Satu Alat (Looping)
Pengukuran yang dimulai dari base dan diakhiri di base lagi. Pengukuran satu alat ini hanya menggunakan satu alat PPM seri G-856 yang menjadi base dan rover.Dimana sekaligus pengukuran looping ini mencatat nilai variasi harian dan intensitas medan magnet total. Ilustrasi pengukuran satu alat ditunjukkan pada gambar 3.5.
Base
Gambar 3.7. Ilustrasi Pengukuran Satu Alat
50 Laboratorium Geofisika Eksplorasi
Modul Praktikum Geomagnetik
2022
2 Base – Rover
Pengukuran yang menggunakan minimal dua buah alat PPM seri G-856 atau lebih, dimana satu buah untuk pengambilan data base yang penempatan alat PPM tersebut dipasang pada tempat yang bebas dari noise guna mencatat nilai variasi harian dan tetap sedangkan satunya untuk pengambilan data di lapangan guna mencatat intensitas medan total dari tiap lintasan.
Base
Rover
Gambar 3.8 Ilustrasi Pengukuran Base Rover
3 Gradien Vertikal
Untuk pengukuran Gradien vertikal secara pengukurannya sama dapat dilakukan secara Satu Alat atau Base-rover, hanya saja perbedaannya pada pemakaian sensor. Jumlah sensor yang digunakan 2 buah sensor.Biasanya untuk pemetaan medan magnet total dan variasi gradien vertikal medan magnet
Untuk Pengukuran Geomagnetik itu sendiri yang secara valid, umum, standar dalam pengukurannya yaitu menggunakan base-rover. Sedangkan untuk satu alat dan gradien vertikal jarang digunakan dalam pengukuran secara umum.
Gradien vertikal juga hanya digunakan pengukuran untuk mengetahui batas litologi suatu lapangan saja.
51 Laboratorium Geofisika Eksplorasi Program Studi Teknik Geofisika UPN “Veteran” Yogyakarta
Modul Praktikum Geomagnetik
2022
Data-data yang dicatat dalam Pengukuran geomagnetic antara lain : 1. Waktu : meliputi hari, tanggal, jam
2. Data Geomagnetik :
a. Medan Total : minimal lima kali pengukuran pada tiap stasiun
pengukuran untuk mengurangi gangguan lokal
(noise).
b. Medan Vertikal :dua orientasi yaitu utara-selatan dan timur barat dengan masing-masing minimal lima kali pengukuran pada setiap stasiun pengamatan.
c. Variasi harian
d. Medan utama bumi (IGRF) 3. Posisi stasiun pengukuran
4. Kondisi cuaca dan topografi lapangan
Pengumpulan data bergantung pada target dan kondisi lapangan.
Pengukuran dengan target lokal biasanya dilakukan untuk daerah survei yang tidak terlalu luas, dengan spasi 50–500 meter, sedang untuk target regional mencakup daerah yang lebih luas dengan spasi 1–5 km.
Pengukuran di daerah gunungapi, di puncak dan tubuh gunung dilakukan dengan spasi 0,5 km atau sekitar 25-30 menit perjalanan (kaki), sedangkan pada kaki gunung dan sekitarnya spasinya 1-2 km. Untuk target dengan daerah yang sempit dan topografi yang relative datar dapat dilakukan dengan spasi 50–100 m bergantung kepada hasil pengukuran yang diinginkan. Pengumpulan data dilakukan pada titik yang telah diplotkangrid-nya. Variasi harian dapat diukur dengan menggunakan Base station PPM.
Dalam pelaksanaannya lokasi penelitian dibagi menjadi titik-titik ukur yang berjarak satu meter sehingga membentuk grid. Dalam pembuatan grid ini digunakan theodolit, meteran dan rafia panjang untuk membuat lintasannya. Sebelum melakukan pengukuran, terlebih dahulu ditentukan arah utara medan magnetik bumi dengan kompas geologi, sebab selama pengukuran sensor PPM harus mengarah utara-selatan. Pada setiap titik pengukuran intensitas medan magnet total dilakukan 3 kali pembacaan, guna mendapatkan data yang lebih akurat dan meminimalisir noise.
Modul Praktikum Geomagnetik
2022
III.4.1. SOP (Standar Operating Procedure) Pengoperasian PPM seri G-856
Gambar 3.9. Panel alat PPM seri G-856 a). Modus Operasi
1. Modus Survei : mengukur intensitas medan magnetik sebagai fungsi ruang atau jarak. Data di memori disimpan dalam format : nilai intensitas medan, nomor stasiun, waktu pengukuran dan nomor lintasan.
2. Modus Auto : mengukur nilai intensitas medan magnetik sebagai fungsi waktu. Data di memori disimpan dalam format : nilai intensitas medan, nomor stasiun, waktu, dan Julian-day.
b). Prosedur Operasi :
1. Memasang battery pada Console, 2. Memasang sensor di tiang penyangga, 3. Menghubungkan seluruh kabel konektor, 4. Memeriksa isi memori,
5. Melakukan ‘Tuning’ dengan mengambil kuat sinyal (signal strength) yang paling kuat sesuai dengan harga medan di daerah survei,
6. Menyetel konfigurasi waktu : hari, tanggal, jam, dan menit saat pengambilan data,
7. Menyetel konfigurasi lintasan (modus survei dan gradiometer) dan interval waktu pengambilan data otomatis. (modus auto),
8. Mengambil data :
- Pengambilan data dilakukan dengan operasi : READ → STORE
- Arah sensor sesuai dengan tanda anak panah (N)
53 Laboratorium Geofisika Eksplorasi Program Studi Teknik Geofisika UPN “Veteran” Yogyakarta
Modul Praktikum Geomagnetik
2022
- Pengambilan data dengan modus AUTO dilaksanakan di tempat yang tetap (fixed station).
9. Mentransfer data di memori ke komputer untuk pemrosesan lebih lanjut.
c). Petunjuk Pengoperasian :
1. Mengambil dan menyimpan data pembacaan : READ → STORE
2. Membersihkan seluruh isi layar : CLEAR
3. Memanggil isi memori (pembacaan yang terakhir) : RECALL
4. Memanggil isi memori (nomor stasiun tertentu) :
RECALL → SHIFT→ station # → station #→ station # → ENTER 5. Tuning magnetometer :
READ → TUNE → SHIFT → ENTER 6. Menghapus data :
a. Pembacaan yang terakhir :
Tekan :READ → RECALL → ERASE → ERASE b. Kelompok pembacaan yang terakhir :
Tekan : RECALL → SHIFT → station # → station # → station #
→ ENTER → ERASE → ERASE c. Seluruh memori :
Tekan : RECALL → SHIFT → 0 → ENTER → ERASE → ERASE.
7. Membaca waktu dan line number :
Tekan : TIME (tekan ketika pembacaan sedang ditampilkan) 8. Set-up line number :
Tekan : TIME → SHIFT → line # → line # → line # → ENTER 9. Set-up Julian Day :
Tekan : AUTO → TIME → SHIFT → day # → day # → day # → ENTER 10. Set up Julian Day dan Time :
Tekan : AUTO → TIME→ SHIFT → day # → day # → day # → hour#
→ hour # → minute # → minute # → ENTER 11. Memulai keluaran data :
54 Laboratorium Geofisika Eksplorasi Program Studi Teknik Geofisika
Modul Praktikum Geomagnetik
2022
Tekan : AUTO → ENTER 12. Menyetop keluaran :
Tekan : OUTPUT → CLEAR 13. Set-up mode Auto :
Tekan : AUTO → SHIFT → Second # → Second # → ENTER 14. Menghentikan mode Auto :
Tekan : AUTO → CLEAR
d).Daftar Fungsi Tombol, Tampilan, dan Konektor :
CLEAR : membersihkan segala tampilan layar
SHIFT 0
ENTER
OUTPUT 1
AUTO 2
ERASE 3
FIELD 4 TIME 5
TUNE 6
RECALL 7
STORE 8 READ 9
: mengakses fungsi-fungsi tertentu
: memberikan perintah sistem untuk melaksanakan perintah pengaksesan suatu fungsi. Selain itu untuk menaikkan lokasi memori yang tampil di RECALL.
: mengeluarkan data memori secara otomatis ke piranti eksternal
: memulai dan mengakhiri perekaman data secara otomatis .
: menghapus data yang terbaca terakhir, kelompokdata atau seluruh data yang ada di memori.
: mengakses clock waktu saat itu dan menampilkan waktu saat pembacaan data dilakukan.
: menampilkan dan/ atau men-set up tuning, serta mengatur kuat sinyal.
:mengakses memori dan menurunkan lokasi memori yang ditampilkan.
: menyimpan data pembacaan dalam memori : pembacaan harga medan
55 Laboratorium Geofisika Eksplorasi Program Studi Teknik Geofisika UPN “Veteran” Yogyakarta
Modul Praktikum Geomagnetik
2022
e). Informasi Tambahan : 1. Battery
Terdapat 2 jenis battery dalam PPM G-856, yakni 8 (delapan) battery D- cell dan 1 (satu) buah battery lithium 8 battery D-cell untuk menghidupkan operasi-operasi dasar dan battery lithium untuk menghidupkan clock dan memori.
2. Mengambil data dari memori
Data dari memori dapat dipindahkan ke komputer dengan prosedur : a. Hubungkan konektor dengan console dan ujung konektor yang satu
dengan port serial komputer.
b. Buka program Maglog dan pilih option import data dari G-586.
c. Beri nama file data di komputer d. Tekan tombol:OUTPUT → ENTER
e. Jika transfer berhasil, data bisa dibuka dengan berbagai program editing seperti notepad, wordpad, excel, dll.
3. Penyimpanan instrumen PPM G-856
- Lepas kabel sensor dari Magnetometer,
- Simpan semua komponen di shipping container untuk menjaga dari kontaminasi magnetik,
- Jika sistem magnetometer hendak disimpan pada waktu yang lama, lepas battery untuk menjaga dari keterpautan elektronik atau korosi karena kontak,
- Jangan melepas battery lithium yang di solder di board rangkaian.
56 Laboratorium Geofisika Eksplorasi
Modul Praktikum Geomagnetik
2022
III.4.2. Langkah-langkah Pengoperasian Alat PPM Seri G-856 : 1.
Buka case alat dengan hati-hati serta perhatikan dan pastikan bahwa kondisi alat dalam keadaan baik.
2.
a b c
d d e
f
Keluarkan alat PPM (Proton Precission Magnetometer) dengan hati-hati dan ikuti langkah-langkah berikut :
a. Buka casing alat PPM dengan cara membuka kancing yang berada di kedua sisi alat .
57 Laboratorium Geofisika Eksplorasi Program Studi Teknik Geofisika UPN “Veteran” Yogyakarta
Modul Praktikum Geomagnetik
2022
b. Angkat kepala alat secara perlahan dengan diikuti menyangga bagian bawah alat agar alat tidak terjatuh. Lalu letakkan alat dengan posisi kantung batrai di bagian atas.
c. Masukan baterai pada kantung batrai dengan cara membuka kancing yang berwarna hitam terletak pada ujung kantung batrai, lalu masukkan batrai secara perlahan.
d. Setelah batrai masuk pada tempatnya, hubungkan konektor batrai dengan konektor di alat dan pastikan kabel konektor terpasang dengan benar.
e. Tutup kembali tempat batrai serta pastikan untuk mengancing kembali.
f. Setelah batrai terpasang dengan benar, Masukkan kembali alat PPM pada casingnya lalu mengancingnya kembali (pastikan tidak ada kabel yang terjepit atau terapit.
3.
Keluarkan sensor magnetik dan tiang penyangga dari casing peralatan serta pastikan sensor magnetik telah terisi kerogen (cairan kaya hidrogen), lalu ikuti langkah-langkah berikut :
a. Rangkai tiang penyangga dengan cara menyambungkan satu sama lain dari tiang tersebut dengan posisi ulir drat berada pada ujung atas tiang.
58 Laboratorium Geofisika Eksplorasi
Modul Praktikum Geomagnetik
2022
b. Pasangkan ujung ulir/drat tiang penyangga pada sensor magnetik dengan hati-hati.
c. Hubungkan konektor dari sensor magnetik pada alat PPM dengan benar agar pembacaan data dapat dilakukan dengan baik.
d. Alat PPM siap digunakan untuk melakukan pengukuran.
4. Dalam pengukuran, arah utara sensor harus mengarah ke utara serta untuk mejaga kondisi tombol pada alat PPM tetap baik, dalam pengoperasiannya harus menggunakan bantal jari (jangan menggunakan kuku).
5. Setelah pengukuran selesai dilakukan, copot kembali konektor pada alat dan semua alat yang digunakan termasuk batrai pada alat PPM dengan benar.
Lakukan pengecekan kembali terhadap kondisi alat untuk meminimalisir kerusakan terhadap alat.
6. Masukkan kembali alat pada case peralatan dengan posisi yang benar dan hati-hati, lalu kunci case peralatan dengan benar.
III.4.3. Orientasi Lintasan
Dalam orientasi lintasan pengukuran metode magnetik didasarkan adanya dua kutub anomali magnetik yang berorientasi utara – selatan magnetik ( di Indonesia berarah hampir utara – selatan), maka orientasi lintasan harus didesian agar dapat memotong kedua kutub anomali tersebut.
Orientasi lintasan dan jarak lintasan magnetik yang salah akan mengakibatkan menurunya daya guna survei atau bahkan dapat memberikan gambaran yang salah pada para pengolahan data dan penginterpretasi data.
Beberapa blunder desain lintasan salah ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Diharapakan dari contoh – contoh blunder tersebut dapat memberikan wawasan para geofisikawan perencana survei magnetik
59 Laboratorium Geofisika Eksplorasi Program Studi Teknik Geofisika UPN “Veteran” Yogyakarta
Modul Praktikum Geomagnetik
2022
u
u
s
s b) Lintasan Salah
a) Lintasan Benar
Gambar 3.10 Lintasan Pengukuran.