BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan Hasil Penelitian
4. Interaksi Antara Sains, Teknologi, Dan Masyarakat
Kategori ini dimaksudkan untuk memberi gambaran tentang pengaruh atau dampak-dampak ilmu sains terhadap masyarakat, baik dampak baik maupun buruk. Pada kategori ini, peserta didik hanya menerima informasi tanpa mengharuskan peserta didik untuk menyelidiki.
Menurut Chiappetta dkk. (1991), indikator dalam kategori ini adalah:
a) Mendeskripsikan kegunaan sains dan teknologi dalam masyarakat.
b) Menekankan efek negatif dari sains dan teknologi dalam masyarakat c) Mendiskusikan isu sosial yang berhubungan dengan teknologi.
d) Menyebutkan pekerjaan-pekerjaan dalam bidang sains dan teknologi
4. Hasil Penelitian Yang Relevan
Yuliyanti (2014) Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tiga buku ajar Fisika yang dianalisis sudah merefleksikan literasi sains, namun proporsi kategori literasi sains yang disajikan tidak seimbang. Dari tiga buku ajar Fisika yang dianalisis, diperoleh hasil proporsi empat kategori literasi sains sebagai berikut: Pengetahuan sains sebesar 69,61%;
Penyelidikan tentang hakikat sains sebesar 16,85%; Sains sebagai cara berpikir sebesar 10,22%; dan Interaksi sains, teknologi, dan masyarakat sebesar 3,32%.
Dari ketiga buku yang dianalisis terdapat buku yang tidak memuat kategori interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat yaitu buku X. Profil literasi sains yang terkandung dalam buku ajar Fisika yang dianalisis secara keseluruhan lebih menekankan pada pengetahuan sains, yakni menyajikan fakta-fakta, konsep, prinsip, hukum, hipotesis, teori, model dan pertanyaan-pertanyaan yang meminta peserta didik untuk mengingat pengetahuan atau informasi.
Begitupun penelitian yang telah dilakukan oleh Zakiyah dkk. (2017) Berdasarkan analisis hasil penelitian mengenai kategori literasi sains pada buku teks Pendahuluan Fisika Kuantum di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya menunjukkan bahwa buku yang dipilih masih belum memiliki kategori literasi sains di bidang aplikasi sains, teknologi dan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa proposi kategori ke-4 baik pada buku Introduction to Quantum Mechanics ataupun buku pendukung perkuliahan Exercises in Quantum Mechanics belum memuat tentang aplikasi sains dalam perkembangan teknologi. Sehingga diharapkan dalam pelaksanaannya, dosen
pengampu agar dapat memilih buku teks pendukung lainnya yang dapat menjelaskan aplikasi dari materi-materi yang tersaji dalam buku tersebut ke dalam kehidupan nyata terutama di bidang teknologi. Dan bagi peneliti lain diharapkan agar melakukan analisis bahan ajar sesuai kategori STEM serta dapat mengembangkan bahan ajar dengan pendekatan terintegrasi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
B. Kerangka Pikir
Perkembangan zaman semakin membuat masyarakat sadar akan pentingnya sains dan teknologi yang dapat membantu kelancaran aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memupuk ilmu sains dan teknologi dapat dilakukan di mana saja, salah satunya di sekolah. Untuk membantu kemajuan sains sendiri dapat melalui penggunaan konten literasi sains dalam pendidikan sains.
Kemampuan literasi sains sangat penting karena berhubungan dengan keterampilan proses sains peserta didik untuk memecahkan sebuah masalah.
Peserta didik dapat melakukan itu semua dengan menemukan jawaban, mengumpulkan data, membangun sebab akibat, membuat kesimpulan, menafsirkan dan menemukan alternatif jawaban. Kenyataan yang ada, kemampuan literasi sains peserta didik Indonesia masih rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya literasi sains peserta didik di Indonesia adalah kualitas bahan ajar. Salah satu bahan ajar penunjang kegiatan pembelajaran yang memegang peranan penting adalah buku. Buku teks yang banyak digunakan di sekolah masih dominan dengan konten yang bersifat teoritis saja. Untuk itu, penelitian mengenai analisis buku teks sangat diperlukan agar kedepannya buku
teks dapat sepenuhnya membantu peserta didik meningkatkan kemampuan literasi sainsnya sesuai kebutuhannya di masa depan.
Penelitian dilakukan dengan menganalisis buku teks fisika berdasarkan indikator literasi sains.
Oleh karena itu, penulis membuat desain kerangka pikir penelitian ini seperti berikut:
Gambar 2.1 Bagan Alur Kerangka Pikir Literasi Sains
Pencapaian Literasi Peserta Didik Indonesia Masih Rendah
Analisis Buku Teks Fisika berdasarkan indikator literasi sains
Pengetahuan Sains
Penyelidikan Hakikat sains
Sains sebagai cara berfikir
Interaksi antara sains, teknologi dan
masyarakat.
Literasi Sains Yang Terdapat Dalam Buku Teks Fisika
Data Hasil Analisis Data
BAB III
METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2020 sampai 18 September 2020 dengan mengambil sampel buku teks pelajaran yang digunakan guru di seluruh SMA Kabupaten Sinjai.
B. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Arikunto (2013:3) penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Karakteristik yang dimiliki oleh penelitian deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau gambar yang bukan angka-angka (Moleong, 2009:11).
C. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2013:173).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua buku teks mata pelajaran fisika SMA kelas XI berdasarkan kurikulum 2013 yang digunakan di SMA Negeri di Kabupaten Sinjai.
18
Tabel 3.1. Nama-nama sekolah Negeri di Kabupaten Sinjai
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang didasarkan dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:300). Adapun dalam penelitian ini yang di jadikan sampel adalah 5 buku yang paling banyak digunakan oleh guru di Kabupaten Sinjai yaitu :
Tabel 3.2. buku-buku yang dianalisis
Buku Judul buku Pengarang Penerbit
Buku A Konsep dan penerapan FISIKA SMA/MA kelas XI
Hari Subagya PT. Bumi aksara Buku B FISIKA UNTUK SMA/MA
KELAS XI
Indarti, Aris Prasetyo Nugroho, Naila Hilmiyana Syifa
Mediatama
Buku C FISIKA UNTUK SMA/MA KELAS XI
Marthen Kanginan Erlangga Buku D ku siswa aktif dan kreatif Ketut kamajaya, Grafindo
No Nama sekolah 1. SMAN 1 SINJAI 2. SMAN 2 SINJAI 3. SMAN 3 SINJAI 4. SMAN 4 SINJAI 5. SMAN 5 SINJAI 6. SMAN 6 SINJAI 7. SMAN 7 SINJAI 8. SMAN 8 SINJAI 9. SMAN 9 SINJAI 10. SMAN 10 SINJAI 11. SMAN 11 SINJAI 12. SMAN 12 SINJAI 13. SMAN 13 SINJAI 14. SMAN 14 SINJAI
belajar Fisika untuk SMA/MA kelas XI
wawan purnama Buku E buku fiska Kajian Konsep
Fisika untuk kelas XI SMA dan MA
Muhammad Farchani Rosyid, Eko Firmansah, Rachmad Resmiyanto, Atsanaita Yasrina
Tiga serangkai
Ada 3 Bab yang dianalisis dalam masing-masing buku yaitu bab 2 (elastisitas zat padat), bab 3 (fluida statik) dan bab 4 (fluida dinamik).
D. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini adalah : 1. Tahap Persiapan
Yaitu menyusun instrumen penelitian berupa lembar identifikasi indikator literasi sains yang diadopsi dari penelitian Chiapetta, Sethana dan Filman.
2. Tahap Pengambilan Data
a. Melakukan observasi ke SMA Negeri di Kabupaten Sinjai untuk mendapatkan informasi tentang buku teks fisika yang digunakan di sekolah.
b. Menentukan materi yang akan dijadikan objek untuk dianalisis.
3. Tahap Analisis Data
a. Menganalisis seluruh elemen buku yang telah ditentukan sebagai objek dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat.
b. Melakukan reliabilitas data hasil analisis kepada pengamat (observer) lain. Jumlah pengamat sebanyak dua orang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui angka kesepakatan antar peneliti dan dua pengamat.
4. Tahap Akhir
a. Mengolah dan menghitung kemunculan indikator literasi sains pada setiap buku yang di analisis.
b. Menghitung persentase kemunculan kategori literasi sains pada masing- masing buku untuk menentukan proporsi kategori literasi sains.
c. Menyajikan dan membahas data hasil analisis buku berdasarkan kategori literasi sains.
d. Menarik kesimpulan berdasarkan data dan pembahasan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini diawali dengan kegiatan observasi ke sekolah dan wawancara dengan guru disekolah yang dikunjungi untuk mendapatkan data tentang buku teks yang digunakan di masing-masing SMA Negeri di Kabupaten Sinjai. Kemudian menentukan 5 buku teks fisika yang akan dianalisis berdasarkan indikator literasi sains. dan data yang diperoleh dimasukkan kedalam instrumen berupa lembar observasi indikator literasi sains.
Metode pengumpulan data dalam penelitian yaitu menggunakan metode deskriptif. Analisis dilakukan dengan membaca dan memahami unsur teks pada setiap halaman bab buku yang dianalisis dan mencocokanya dengan pernyataan dari indikator empiris literasi sains sesuai pada lembar penilaian dimensi literasi sains. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam instrumen berupa lembar
penilaian dimensi literasi ilmiah. Daftar unsur-unsur teks atau unit-unit yang dianalisis yaitu paragraf-paragraf lengkap, gambar-gambar, tabel-tabel beserta keteranganya, langkah-langkah laboratorium atau aktivitas langsung yang lengkap (Wilkinson, 1999). Sedangkan halaman yang mengandung tujuan pembelajaran, peta konsep, pertanyaan ulasan dan kosa kata tidak dianalisis.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi indikator literasi sains yang diadopsi dari Chiappetta dkk. (1991).
Tabel 3.2. Lembar identifikasi indikator literasi sains
No Indikator Buku ∑
1.
a. pengetahuan Sains (the knowledge of science) 1. Menyajikan fakta, konsep, prinsip, dan hukum
1. Fakta 2. Konsep 3. Prinsip 4. Hukum
b. Menyajikan hipotesis, teori dan model 1. Hipotesis
2. Teori 3. Model
c. Meminta pesertadidik mengigat kem bali pengetahuan atau informasi
∑
2.
Penyelidikan hakikat sains (the investigative nature of science) 1. Meminta peserta didik menjawab pertanyaan
menggunakan materi
2. Meminta peserta didik menjawab pertanyaan menggunakan grafik, tabel dan lain-lain 3. Meminta peserta didik menjawab pertanyaan
menggunakan perhitungan
4. Meminta peserta didik memberikan penjelasan terhadap jawabanya
5. Melibatkan peserta didik dalam aktivitas atau eksperimen
∑
3.
Sains sebagai cara berpikir (science as a way of thinking) 1. Menggambarkan bagaimana ilmuwan
bereksperimen
2. Menunjukkan sejarah perkembangan ide 3. Menekankan sifat empiris dan keobjektivan
ilmu
4. Mengilustrasikan dengan menggunakan asumsi
5. Menunjukkan bagaimana sains berjalan dengan pertimbangan induktif dengan deduktif
6. Memberikan hubungan sebab akibat 7. Mendiskusikan fakta dan bukti
8. Menyajikan metode ilmiah dan pemecahan masalah
∑
4.
Interaksi antara sains, teknologi dan masyarakat (Interaction of science, technology, and society)
1. Mendekskripsikan kegunaan sains dan teknologi dalam masyarakat
2. Menekankan efek negatif dari sains dan teknologi dalam masyarakat
3. Mendiskusikan isu sosial yang berhubungan dengan teknologi
4. Menunjukan pekerjaan-pekerjaan dalam bidang sains dan teknologi
∑
G. Teknik Analisis Data
Data yang akan didapat dari penelitian ini berupa data kesesuaian antara buku teks yang dianalisis dengan indikator literasi sains. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan langkah-langkah berikut: Berdasarkan data yang telah diambil, data tersebut dianalisis dengan langkah-langkah berikut :
1. Menjumlahkan kemunculan indikator sains untuk setiap kategori tema literasi sains.
2. Menghitung persentase kemunculan indikator literasi sains dalam buku yang dianalisis. (Purwanto, 2010:102).
Presentasi kategori
=
x 100%
3. Menghitung reliabilitas data
Reliabilitas menurut Sudaryono (2012:155) berasal dari kata reliability, artinya sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Untuk mengukur reabilitas data yang didapat oleh peneliti, dilakukan teknik trianggulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Salah satu cara triangulasi adalah dengan mengadakan member check. Ini bertujuan agar hasil yang diperoleh dan yang akan digunakan peneliti dapat dipercaya (Sugiyono, 2013:369-372). Pengecekan data dilakukan oleh ahli yaitu dua dosen fisika (pengamat I dan II). Pengamat melakukan pengecekan dengan membubuhkan tanda check-list pada kolom yang tersedia di lembar observasi indikator literasi sains.
Tabel kecocokan pengamat dimodifikasi dari Arikunto (2013:244) Tabel 3.3. Tabel kesepakatan pengamat
Kategori Indikator Pernyataan
Pengamat I Pengamat II Ya Tidak Ya Tidak
Data hasil pengecekan, kemudian dihitung tingkat reliabilitasnya untuk mendapatkan koefisien kesepakatan antara peneliti dan dua pengamat. Dalam menghitung reabilitas pengamatan, langkah yang perlu dilakukan adalah membuat tabel koefisien kesepakatan antara peneliti dan dua pengamat dua pengamat (Arikunto, 2013:245).
Tabel 3.4. Tabel kontingensi kesepakatan antara peneliti dan pengamat I
Pengamat 1
Peneliti
Ya Tidak Jumlah amatan Ya
Tidak Jumlah amatan
Tabel 3.5. Tabel kontingensi kesepakatan antara peneliti dan pengamat II
Pengamat II
Peneliti
Ya Tidak Jumlah amatan Ya
Tidak Jumlah amatan
Setelah Tabel 3.4 dan 3.5 terisi, selanjutnya hasil data dari tabel tersebut dimasukkan ke dalam rumus. Angka-angka yang cocok adalah angka yang terletak diagonal dengan sel jumlah. Selanjutnya diolah dengan rumus indeks
kesepakatan kasar (Crude Index Agreement). (Arikunto, 2013:244) yaitu :
KK =
Dengan :
KK : koefisien kesepakatan S : sepakat
: Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 1 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 2
4. Menarik Kesimpulan
Kategori rentang hasil kesepakatan dua pengamat dimodifikasi dari (Suharsimi Arikunto, 2006:207).
Tabel 3.6. Kategori kesepakatan 2 pengamat
No Interval Kategori
1. 81% - 100% Sangat Bagus
2. 61% - 80% Bagus
3. 41% - 60% Sedang
4. 21% - 40% Buruk
5. 0% - 20% Sangat Buruk
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berapa persen aspek kategori literasi sains yang muncul pada buku teks fisika SMA kelas XI.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data jumlah dan persentase kemunculan indikator literasi sains pada setiap buku teks dan data reliabilitas pengamatan. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen lembar indikator literasi sains yang diadopsi dari Chiappetta dkk. (1991)
A. Hasil penelitian
Data hasil penelitian yang didapat meliputi jumlah kemunculan kategori literasi sains pada setiap buku teks fisika SMAN kelas XI yang dinyatakan dengan persentase. Indikator literasi sains yang digunakan yaitu pengetahuan sains, sains sebagai cara untuk menyelidiki, sains sebagai cara berfikir, dan interaksi sains, teknologi, dan masyarakat.
Berikut ini adalah data kemunculan kategori literasi sains pada buku fisika kelas XI yang disajikan dalam Tabel 4.2.
27
Tabel 4.2 Jumlah dan Persentase Kemunculan Indikator Literasi Sains
No Kategori
Buku A (PT bumi -
aksara )
∑ %
Buku B (mediatama)
∑ %
Buk C (erlangga)
∑ %
Buku D(grafindo)
∑ %
Buku E Serangkai
∑ %
Rata-rata
Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 2 Bab 3 Bab 4
1. Pengetahu an sains (the knowledge of science)
11 13 11 35 51.5
% 12 28 15 55 61,8
% 14 14 12 40 48,2
% 15 15 13 43 72,9
% 13 22 16 51 70,8
% 61.0
4%
2. Penyelidik an hakikat sains (the investigate ve nature of science)
7 10 2 19 27,9
% 3 3 3 9 10,1
% 6 7 6 19 22,9
% 2 3 4 9 15,3
% 4 4 2 10 13,9
% 18.0
2%
3. Sains sebagai cara berpikir (science as a way of thinking)
2 3 2 7 10,3
% 5 4 5 14 15,7
% 5 5 1 11 13,2
% 2 3 1 6 10,1
% 2 2 2 6 8,4
% 11.5
4%
4. Interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat (interactio n of science, technologi and society
1 3 3 7 10,3
% _ 6 5 11 12,4
% 3 4 6 13 15,7
% 1 - - 1 1,7
% 1 2 2 5 6,9
% 9.4
%
Jumlah 21 29 18 100
%
20 41 28 100
%
28 30 25 100
%
20 21 18 100
%
20 30 22 100
% 100
Jumlah total 68 89 83 59 72 %
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa kategori literasi sains yang muncul pada masing-masing buku memiliki jumlah dan persentase yang beragam.
Agar dapat lebih memahami kemunculan indikator literasi sains pada setiap buku, maka disajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 4.1 Kemunculan Kategori Literasi Sains pada Setiap Buku
Dominasi persentase kemunculan indikator literasi sains diperoleh oleh indikator pengetahuan sains. Indikator pengetahuan sains memberikan kemunculan yang paling besar diantara ketiga indikator lainnya yakni 61.04%.
Sementara itu indikator interaksi sains, teknologi, dan masyarakat merupakan indikator yang paling sedikit muncul dengan persentase sebanyak 9.4%.
Sedangkan indikator sains sebagai cara untuk menyelidiki memiliki jumlah kemunculan terbanyak kedua dengan persentase kemunculan sebesar 18.2% dan indikator sains sebagai cara untuk berpikir memiliki jumlah kemunculan sebanyak 11.54%.
Secara keseluruhan data hasil analisis literasi sains pada kelima buku teks fisika kelas XI disajikan dalam Tabel 4.3
61.04%
18.02%
11.54%
9.40%
pengetahuan sains
sains sebagai cara untuk menyelidiki
sains sebagai cara untuk berpikir
interaksi sains, teknologi, dan masyarakat
No Indikator literasi sains
Buku A PT Bumi Aksara
(%)
Buku B Mediatama (%)
Buku C Erlangga (%)
Buku D Grafindo (%)
Buku E Tiga serangkai (%)
Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab2 Bab 3 Bab 4 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 2 Bab 3 Bab 4
1. Sains sebagai batang tubuh pengetahuan (the knowledge of science) a.
Menyajikan fakta-fakta, konsep- konsep, prinsip- prinsip dan hukum- hukum.
1).fakta 4.41 4.41 2.94 4.49 11.2 5.62 4.82 2.41 2.41 6.78 5.08 3.39 2.78 8.33 4.16 2).konsep 7.35 7.35 5.88 2.25 6.74 4.49 6.02 4.82 3.61 8.47 6.78 6.78 5.56 8.33 5.56 3).prinsip 1.47 1.47 2.94 3.37 4.49 1.12 2.41 2.41 3.61 3.39 6.78 3.39 4.16 4.16 2.78
4).hukum 1.47 4.41 2.94 1.12 4.49 2.25 1.20 4.82 2.41 1.69 5.08 1.69 1.39 4.16 4.16
Total 47.04 51.63 40.95 59.3 55.53
b.
Menyajikan hipotesis- hipotesis, teori-teori dan model- model.
1).hipotesis 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2).teori 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3).model
1.47 1.47 1.47 2.25 4.49 2.25 1.20 2.41 1.20 5.08 1.69 6.78 4.16 5.56 5.56
Total 4.41 8.99 4.81 13.55 15.28 c. Meminta peseta didik
untuk mengigat pengetahuan atau informasi
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.12 1.20 0.00 1.20 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 1.12 2.4 0.00 0.00
Total keseluruhan 51.5 61.8 48.2 72.9 70.8
2. Penyelidikan hakikat sains (the investigative nature of science) a. Mengharuskan peserta
didik untuk Menjawab
Penggunaan materi 0.00 0.00 0.00 2.25 0.00 0.00 2.41 1.20 1.20 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 2.25 4.81 0.00 0.00
b. Mengharuskan peserta didik untuk menjawab pertanyaan melalui penggunaan grafik-grafi, tabel-tabel dan lain-lain
1.47 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.20 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 1.47 0.00 1.20 0.00 0.00
c. Mengharuskan peserta didik untuk membuat perhitungan
4.41 5.88 1.47 0.00 0.00 0.00 2.41 2.41 2.41 1.69 0.00 1.69 2.78 2.78 2.78
Total 11.76 0.00 7.23 3.38 8.34
d. Mengharuskan peserta didik untuk memberikan alasan dari suatu jawaban
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.20 1.20 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 0.00 2.40 0.00 0.00
e. Melibatkan peserta didik dalam eksperimen atau aktivitas berpikir
4.41 8.82 1.47 1.12 3.37 3.37 2.41 3.61 1.20 1.69 5.08 5.08 2.78 2.78 0.00
Total 14.7 7.86 7.22 11.85 5.56
Total keseluruhan 27.9 10.1 22.9 15.3 13.9
3. Sains sebagai cara berpikir (science as a way of thinking) a. Menggambarkan
bagaimana seorang ilmuan melakukan eksperimen
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.20 1.20 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 0.00 2.40 0.00 0.00
b. Menunjukkan
perkembangan historis dari sebuah ide
2.94 1.47 2.94 2.25 2.25 3.37 2.41 1.20 0.00 0.00 1.69 1.69 0.00 2.78 1.39
Total 7.35 7.87 3.61 3.38 4.17
c. Menekankan sifat empiris dan objektivitas ilmu sains
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
d. Mengilustrasikan dengan menggunakan asumsi- asumsi
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
e. Menunjukkan bagaimana ilmu sains berjalan dengan pertimbangan induktif dan deduktif
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
f. Menunjukkan hubungan sebab dan akibat
0.00 2.94 0.00 3.37 2.25 2.25 3.61 3.61 0.00 3.39 3.39 0.00 2.78 0.00 1.39
Total 2.94 7.87 7.22 6.78 4.17
g. Mendiskusikan fakta dan bukti
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00
h. Menyajikan metode ilmiah dan pemecahan masalah
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total keseluruhan 10.3 15.7 13.2 10.1 8.4
4. Interaksi sains, teknologi dan masyarakat (interaction of science, technology and society) a. Menggambarkan
kegunaan/dampak positif ilmu sains dan
1.47 2.94 2.94 0.00 4.49 3.37 1.20 4.82 6.02 1.69 0.00 0.00 0.00 1.39 2.78
tekhnologi bagi masyarakat
Total 7.35 7.86 12.04 1.69 4.17
b. Menunjukkan efek negatif dari ilmu sains dan tekhnologi bagi masyarakat.
0.00 0.00 0.00 0.00 1.12 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 1.12 0.00 0.00 0.00
c. Mendiskusikan masalah- masalah sosial yang berkaitan dengan ilmu sains atau teknologi
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
d. Menyebutkan karir-karir dan pekerjaan-pekerjaan di bidang ilmu dan tekhnologi
0.00 1.47 1.47 0.00 1.12 2.25 2.41 0.00 1.20 0.00 0.00 0.00 1.39 1.39 0.00
Total 2.94 3.37 3.61 0.00 2.78
Total keseluruhan 10.3 12.4 15.7 17 6.9
Jumlah kemunculan indikator tiap kategori pada buku A dapat dilihat pada Gambar 4.2, Gambar 4.3, Gambar 4.4, dan Gambar 4.5 sebagai berikut.
Gambar 4.2 Kemunculan Indikator Pada Kategori the knowledge of science
Keterangan:
a. Menyajikan fakta, konsep, prinsip, dan hukum.
b. Menyajikan hipotesis, teori, dan model.
c. Meminta peserta didik untuk mengingat pengetahuan atau informasi.
Kemunculan indikator pada kategori pengetahuan sains pada buku A menunjukkan jumlah yang berbeda. Indikator (a) menyajikan fakta, konsep,
47.04%
4.41% 0%
a b c
prinsip, dan hukum memiliki jumlah kemunculan terbesar yaitu 47,04 % atau sebanyak 32 pernyataan, kemudian indikator (b) yang menyajikan hipotesis, teori, dan model memiliki jumlah kemunculan terbesar kedua yaitu 4,41% atau sebanyak 3 pernyataan. Namun jumlah ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan kemunculan pada indikator (a). Sedangkan pada indikator (c) meminta peserta didik untuk mengingat pengetahuan atau informasi memiliki jumlah kemunculan terkecil yaitu 0% atau tidak ada pernyataan.
Gambar 4.3 Kemunculan Indikator Pada Kategori the investigative nature of science
Keterangan:
a. Mengharuskan peserta didik untuk menjawab pertanyaan melalui penggunaan materi.
b. Mengharuskan peserta didik untuk menjawab pertanyaan melalui penggunaan grafik - grafik, tabel - tabel, dan lain - lain.
c. Mengharuskan peserta didik untuk membuat perhitungan.
d. Mengharuskan peserta didik untuk memberikan alasan dari suatu jawaban.
e. Melibatkan peserta didik dalam eksperimen atau aktivitas berpikir.
Kemunculan indikator pada kategori sains sebagai cara untuk menyelidiki menunjukkan jumlah kemunculan yang berbeda. Indikator (e) memiliki jumlah kemunculan terbesar yaitu 14.7% atau sebanyak 10 pernyataan, indikator (c)
0% 1.47%
11.76%
0%
14.7%
a b c d e
merupakan jumlah kemunculan terbesar kedua yaitu 11.76% atau 8 pernyataan, indikator (b) mengharuskan peserta didik untuk menjawab pertanyaan melalui penggunaan grafik- grafik, tabel-tabel, dan lain-lain memiliki jumlah kemunculan sebesar 1,47% atau sebanyak 1 pernyataan. Kemudian indikator (a) dan (d) tidak muncul pada setiap paragraf buku A jumlah kemunculanya 0% atau tidak ada pernyataan.
Gambar 4.4 Kemunculan Indikator Pada Kategori Sains science as a way of thinking
Keterangan :
a. Menggambarkan bagaimana seorang ilmuwan melakukan eksperimen.
b. Menunjukkan perkembangan historis dari sebuah ide.
c. Menekankan sifat empiris dan objektivitas ilmu sains.
d. Mengilustrasikan dengan menggunakan asumsi-asumsi.
e. Menunjukkan bagaimana ilmu sains berjalan dengan pertimbangan induktif dan deduktif.
f. Menunjukkan hubungan sebab dan akibat.
g. Mendiskusikan fakta dan bukti.
h. Menyajikan metode ilmiah dan pemecahan masalah.
Pada kategori ini, indikator poin (b) memiliki jumlah kemunculan terbesar yaitu 7,35% atau sebanyak 5 pernyataan, kemudian dilanjutkan dengan indikator
0%
7.35%
0%
0%
0%
2.94%
0% 0%
a b c d e f g h
(f) 2,94% atau sebanyak 2 pernyataan. indikator poin (a) dan (c), (d), (e), (g) dan (h) memiliki jumlah kemunculan 0% yang berarti tidak muncul pada setiap paragraf buku A atau tidak ada pernyataan sama sekali.
Gambar 4.5 Kemunculan Indikator Pada Kategori Interaction of science, technology, and society
Keterangan :
a. Menggambarkan kegunaan/dampak positif ilmu sains dan teknologi bagi masyarakat.
b. Menunjukkan efek negatif dari ilmu sains dan teknologi bagi masyarakat.
c. Mendiskusikan masalah - masalah sosial yang berkaitan dengan ilmu sains atau teknologi.
d. Menyebutkan karir - karir dan pekerjaan - pekerjaan dibidang ilmu dan teknologi.
Kemunculan indikator pada kategori interaksi sains, teknologi, dan masyarakat memiliki jumlah kemunculan yang berbeda. indikator poin (a) memiliki jumlah indikator dengan kemunculan terbesar yaitu 7,35% atau sebanyak 5 pernyataan. Indikator (d) menunjukkan jumlah kemunculan terbesar kedua yaitu 2,94% atau sebanyak 2 pernyataan Sedangkan indikator (b) dan (c) memiliki jumlah kemunculan 0% yang berarti tidak muncul sama sekali atau tidak ada pernyataan.
7.35%
0%
0%
2.94%
a b c d
Proporsi kemunculan keempat kategori literasi sains pada buku Adapat dilihat pada gambar 4.6 sebagai berikut:
Gambar 4.6 Kemunculan Kategori Literasi Sains pada Buku A
Berdasarkan gambar 4.6 tersebut dapat dilihat bahwa kategori literasi sains yang memiliki persentase tertinggi adalah kategori pengetahuan sains dengan persentase kemunculan sebesar 51.5%. Kategori sains sebagai cara untuk menyelidiki memiliki persentase kemunculan terbesar kedua yaitu 27.9%.
kemudian kategori sains sebagai cara untuk berpikir dan kategori interaksi sains, tekhnologi dan masyarakat memiliki persentase kemunculan yang sama yaitu 10,3%.
Gambar 4.7 Kemunculan Indikator Pada Kategori The knowledge of science
Keterangan:
1. Menyajikan fakta, konsep, prinsip, dan hukum.
2. Menyajikan hipotesis, teori, dan model.
3. Meminta peserta didik untuk mengingat pengetahuan atau informasi.
Kemunculan indikator pada kategori pengetahuan sains pada buku B menunjukkan jumlah yang berbeda. Indikator (a) menyajikan fakta, konsep, prinsip, dan hukum memiliki jumlah kemunculan terbesar yaitu 51,63% atau sebanyak 46 pernyataan, kemudian indikator (b) yang menyajikan hipotesis, teori, dan model memiliki jumlah kemunculan terbesar kedua yaitu 8,99% atau sebanyak 8 pernyataan. Namun jumlah ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan kemunculan pada indikator (c) meminta peserta didik untuk mengingat pengetahuan atau informasi memiliki jumlah kemunculan terkecil yaitu 1,12%
atau 1 pernyataan.
51.63%
8.99%
1.12%
a b c
Gambar 4.8 Kemunculan Indikator Pada Kategori The investigative nature of science
Keterangan:
a. Mengharuskan peserta didik untuk menjawab pertanyaan melalui penggunaan materi.
b. Mengharuskan peserta didik untuk menjawab pertanyaan melalui penggunaan grafik - grafik, tabel - tabel, dan lain - lain.
c. Mengharuskan peserta didik untuk membuat perhitungan.
d. Mengharuskan peserta didik untuk memberikan alasan dari suatu jawaban.
e. Melibatkan peserta didik dalam eksperimen atau aktivitas berpikir.
Kemunculan indikator pada kategori sains sebagai cara untuk menyelidiki menunjukkan jumlah kemunculan yang berbeda. Indikator (e) melibatkan peserta didik dalam eksperimen atau aktivitas berpikir memiliki jumlah kemunculan terbesar yaitu 7.86% atau 7 pernyataan. Kemudian indikator (a) memiliki jumlah kemunculan terbesar kedua yaitu 2.25% atau sebanyak 2 pernyataan. Indikator (b), (c), dan (d) memiliki jumlah kemunculan 0% yaitu sama sekali tidak muncul atau tidak ada pernyataan.
2.25%
0% 0%
0%
7.86%
a b c d e