2) Cloasma gravidarum atau mask pregnancy yaitu timbulnya bercak-bercak kehitaman pada wajah yang muncul saat kehamilan yang yang disebabkan oleh deposisi melanin pada makrofag epidermal atau dermal yang biasa terjadi pada leher, tenggorokan, wajah sekitar mata, atas dada, lengan dan tangan (Wahyuni, Dwi, 2018).
3) Pada pemeriksaan fisik tonus otot perut tidak tegang, hal ini disebabkan karena bagian rahim antara serviks dan korpus isthimus atau segmen bawah rahim pernah mengalami peregangan sebelumnya (Fairus, 2019).
4) Istilah G (gravida) yang berarti kehamilan, P (paritas) yang berarti jumlah kelahiran anak yang hidup, dan A (abortus) adalah jumlah pengeluaran hasil konsepsi atau janin sebelum memiliki kemampuan bertahan hidup di luar rahim. Yang berarti ibu adalah P3A0 (Anwar et al., 2022).
b. Umur Kehamilan 43 Minggu 2 Hari Data Dasar
DS:
Ibu mengatakan HPHT nya tanggal 03 Juni 2022 DO:
Tanggal kunjungan 02 April 2023 Perhitungan:
HPHT 03 Juni 2022 =3 minggu 6 hari Juli 2022 = 4 minggu 3 hari Agustus 2022 = 4 minggu 3 hari September 2022 = 4 minggu 2 hari Oktober 2022 = 4 minggu 3 hari November 2022 = 4 minggu 2 hari Desember 2022 = 4 minggu 3 hari Januari 2023 = 4 minggu 3 hari Februari 2023 = 4 minggu 0 hari Maret 2023 = 4 minggu 3 hari TK 02 April 2023 = 2 hari = 39 minggu + 27 hari
= 39 minggu + 4 minggu 2 hari
= 43 minggu 2 hari Analisis dan Interpretasi:
Dari HPHT tanggal 03-06-2023 sampai tanggal pengkajian 02-04- 2023 maka masa gestasi atau umur kehamilan ibu adalah 43 minggu 2 hari (Simanualang E, 2017).
c. Kehamilan Intrauterine Data Dasar
DS:
1) Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut selama kehamilan
2) Ibu mengatakan tidak pernah mengalami perdarahan
DO :
1) Tidak ada nyeri tekan saat palpasi abdomen 2) Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
Analisis dan Interpretasi:
Kehamilan intrauterine sejak hamil muda dapat dipastikan, yaitu perkembangan rahim sesuai umur kehamilan, janin teraba intrauterine, tidak pernah merasa nyeri hebat pada saat palpasi, tidak ada nyeri tekan (Prawirohardjo and Winkjosastro, 2020).
d. Janin Tunggal Data dasar DS:
Ibu mengatakan pergerakan janin dirasakan pada daerah sebelah kiri perut ibu sejak usia kehamilan 20 minggu sampai sekarang DO:
Palpasi
1) Leopold I : Pada fundus teraba bokong
2) Leopold II : Pada bagian sisi kanan perut ibu teraba punggung kanan (puka), sisi kiri perut ibu teraba ekstrimitas 3) Leopold III : Presentasi kepala
4) Auskultasi :DJJ (+) frekuensi 140x/ menit dan hanya terdengar pada kuadran kanan perut ibu
Analisis dan Interprestasi:
1) Apabila pada palpasi abdomen hanya teraba 3 bagian besar janin (bokong, punggung dan kepala) mengidentifikasikan bahwa janin tunggal (Simanualang E, 2017).
2) Pemeriksaan DJJ terdengar jelas dengan frekuensi 146 x/menit pada satu tempat menunjukkan janin tunggal (Prawirohardjo and Winkjosastro, 2020).
e. Janin Hidup Data Dasar DS:
Ibu mengatakan janinnya mulai dirasakan sejak umur kehamilan 20 minggu sampai sekarang
DO:
Auskultasi DJJ (+) 146 x/menit, irama teratur dan hanya terdengar pada kuadran kanan bawah perut ibu
Analisis dan Interprestasi:
Adanya gerakan janin yang dirasakan dan DJJ terdengar jelas dan kuat dengan frekuensi dalam batas normal, hal ini menandakan bahwa janin hidup (Prawirohardjo and Winkjosastro, 2020).
f. Punggung Kanan Data Dasar
DS:
Ibu mengatakan pergerakan janinnya dirasakan pada daerah abdomen sebelah kiri
DO:
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba datar, panjang, keras, seperti papan yaitu punggung, dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil dari janin (kaki dan tangan).
Analisis dan Interprestasi:
Pada pemeriksaan Leopold II bertujuan untuk mengetahui bagian yang terdapat pada sisi kiri dan sisi kanan perut ibu. Apabila teraba datar, panjang, keras, seperti papan yaitu punggung, dan apabila teraba bagian-bagian kecil janin yaitu kaki dan tangan (Simanualang E, 2017). Letak punggung biasanya kebalikan dengan posisi yang sering dirasakan gerakan janin.
g. Presentasi Kepala Data Dasar
DS: -
1) Leopold I: Pada fundus teraba bokong
2) Leopold III: Teraba keras, bundar dan melenting yaitu kepala
Analisis dan Interprestasi:
Terabanya lunak, bundar dan tidak melenting yaitu bokong pada fundus saat Leopold I dan apabila teraba keras, bundar dan melenting yaitu kepala disegmen bawah rahim pada Leopold III menjadi indikator diagnosis bahwa presentase kepala (Simanualang E, 2017).
h. Kepala Sudah Masuk PAP, Hodge III (2/5) Data Dasr
DS: - DO:
1) Leopold III: Kepala tidak dapat digoyangkan
2) Leopold IV: Teraba bagian terendah belum masuk PAP (konvergen)
Analisis dan Interprestasi:
Apabila pada pemeriksaan leopold III bagian terendah janin dapat digoyangkan berarti sudah masuk PAP (Anwar et al., 2022)
Pada pemeriksaan leopold IV untuk menentukan apakah kepala sudah masuk PAP atau belum, pada pemeriksaan leopold IV jari- jari tangan tidak bertemu menandakan bagian terendah janin sudah masuk PAP. Sedangkan, jika jari-jari tangan masih bertemu menandakan bagian terendah janin belum masuk PAP (Simanualang E, 2017).
i. Keadaan Ibu Baik Data Dasar
DS:
1) Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS
2) Ibu tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti hipertensi, asma, dan lain-lain
DO:
1) Keadaan umum ibu : Baik
2) Kesadaran : Composmentis 3) Tanda-tanda vital
a) Tekanan Darah : 120/70 mmHg
b) Nadi : 80x/ menit
c) Suhu : 36,8º C
d) Pernapasan : 20×/ menit
4) Wajah tidak pucat, tidak ada oedema pada wajah 5) Konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak icterus Analisis dan Interpretasi:
Ibu dapat berkomunikasi dengan baik,tanda-tanda vital normal, wajah ibu tidak enemis,tidak pucat,tidak ada oedema dan pemeriksaan fisik tidak ada kelainan menandakan keadaan umum ibu baik (Mulani, 2020).
j. Keadaan Janin Baik Data Dasar
DS:
Ibu mengatakan gerakan janin aktif dirasakan sejak usia kehamilan 20 minggu sampai sekarang
DO:
DJJ (+) terdengar jelas, kuat, dan teratur dengan frekuensi 146x/
menit
Analisis dan Interpretasi:
Gerakan janin kuat dan DJJ yang jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi normal yaitu antara 120-160x/ menit merupakan indikator bahwa janin dalam keadaan baik (Simanualang E, 2017).
k. Inpartu Kala I Fase Aktif Data Dasar
DS:
Ibu mengatakan merasakan nyeri perut tembus belakang sejak tanggal 01 April 2023, pukul 05.00 WITA
DO:
1) Tampak pelepasan lendir dan darah
2) Kontraksi uterus dalam 10 menit, frekuensi 4x, durasi 45‘45‘45‘47‘
3) Pemeriksaan dalam tanggal 02 April 2023 pukul 19.10 WITA
Analisis dan Interpretasi:
1) Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa capillair darah terputus (Sulikah et al., 2019).
2) Dengan adanya his persalinan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan pembukaan, pembukaan menyebabkan selaput lendir yang terdapat pada canalis cervikalis terlepas dan terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah (Sulikah et al., 2019).
l. Masalah Nyeri Perut Tembus Belakang Data Dasar
DS:
Ibu mengeluh nyeri perut tembus belakang sejak tanggal 01 April 2023, pukul 05.00 WITA
DO:
1) Ekspresi Ibu tampak meringis kesakitan 2) Kontraksi uterus 45' 45' 45' 47'
Analisis dan Interpretasi:
1) Rasa nyeri pada persalinan adalah menifestasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang
menumbulkan rasa sakit pada pinggangng, daerah perut dan menjalar kearah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks) (Rejeki, 2018).
2) Terapi murottal Al-Quran dapat meningkatkan kadar β-Endorphin dan menurunkan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I. Terapi murottal mengaktifkan sel-sel tubuh dengan mengubah getaran suara menjadi gelombang yang ditangkap oleh tubuh, menurunkan stimuli reseptor nyeri dan otak terangsang mengeluarkan analgesik opioid natural endogen yaitu β- Endorphin (Anwar et al., 2019).
m. Pengeluaran Lendir Bercampur Darah Data Dasar
DS:
Ibu nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir bercampur darah
DO:
Terdapat pengeluaran lendir bercampur darah Analisis dan interpretasi:
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah
segmen bawah Rahim hingga beberapa capillair darah terputus (Sulikah et al., 2019).
Langkah III. Identifikasi Diagnosis/ Masalah Potensial