• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Investasi

d. Investasi deposito berjangka merupakan salah satu produk perbankan dimana nasabah menyetorkan sejumlah uang untuk disimpan dalam kurun waktu yang lama di bank.

e. Investasi Obligasi (Surat Berharga) adalah pasar modal untuk menyebut surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang investasi.

f. Investasi Emas merupakan sebuah bentuk investasi modal terhadap logam mulia (emas).63

Melakukan investasi dalam beberapa jenis yang berbeda adalah salahsatu pilihan tepat yang wajib dipertimbangkan.

Pembagian risiko terhadap dana yang kita miliki bisa dilakukan jika kita tidak menempatkan seluruh dana investasi dalam satu jenis saja. Saat ini ada banyak jenis investasi yang bisa dijadikan pilihan.

Artinya, dengan memiliki beberapa jenis investasi yang bisa dibandingkan antara satu dan yang lainnya sehingga bisa menemukan jenis investasi yang paling tepat untuk digunakan.

63 Ibid, hal. 4

71

a. Investasi Saham

Saham merupakan bukti kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Di mana kita ikut serta menanamkan sejumlah modal di dalamnya. Sebagai hasil dari investasi tersebut, akan mendapatkan sejumlah pembagian hasil (dividen) secara berkala. Dengan bisa membeli atau menjual saham di perusahaan sekuritas dan akan dikenakan sejumlah biaya atas tindakan tersebut.

Kelebihan:

1) Bisa mendapatkan sejumlah keuntungan yang sangat besar atas kepemilikan saham, terutama jika harga saham perusahaan yang dimiliki mengalami kenaikan yang signifikan.

2) Jumlah keuntungan ini bahkan bisa berkali lipat dari harga beli saham yang dikeluarkan untuk mendapatkannya sebelumnya

Kekurangan:

Saham juga memiliki sejumlah risiko yang sangat besar. Bisa saja mengalami kerugian yang besar jika sewaktu-waktu harga saham tersebut turun di pasaran.

b. Investasi Propeti

Bentuk investasi lain yang terbilang selalu mengalami kenaikan harga dan stabil dalam waktu yang panjang. Harga

72

rumah selalu mengalami peningkatan dan bahkan sangat jarang mengalami penurunan. Hal tersebut menjadi salah satu alasan banyak orang untuk menginvestasikan uang mereka ke dalam bentuk properti.

Kelebihan:

1) Risiko penurunan harga sangat rendah, bahkan sangat jarang terjadi.

2) Rumah memiliki risiko yang menjanjikan untuk dijadikan sebagai investasi. Bahkan, investasi ini menjamin kenaikan harga yang stabil setiap tahunnya sehingga cukup tahan menghadapi inflasi.

Kekurangan:

1) Membutuhkan sejumlah biaya perawatan untuk investasi properti yang anda miliki.

2) Bisa saja mengalami kesulitan ketika akan menjualnya.

Terlebih sewaktu-waktu Anda membutuhkan sejumlah dana dalam waktu singkat/darurat.

c. Investasi Reksa dana

Salah satu sarana untuk mengumpulkan sejumlah dana secara kolektif. Dana tersebut nantinya dikelola seorang Manajer Investasi atausebuah Perusahaan Investasi. Reksa dana akan membagi risiko dan juga keuntungan secara merata kepada para investornya. Jumlah keuntungan tersebut akan

73

sangattergantung pada jenis reksa dana yang dipilih saat melakukan investasi tersebut.

Kelebihan:

1) Tidak perlu repot-repot untuk mengelola dana investasi Anda. Sebab hal ini akan dilakukan seorang Manajer Investasi yang profesional.

2) Dana investasi akan diinvestaskan kepada beberapa perusahaan sekaligus sehingga berbagai risiko dan juga keuntungan yang akan Anda tanggung tersebar di dalam beberapa perusahaan yang berbeda-beda.

Kekurangan :

1) Mungkin akan sedikit kurang puas dan maksimal dalam investasi ini. Sebab segala sesuatunya dikelola manager investasi yang dipilih.

2) Keuntungannya lebih kecil jika dibandingkan dengan keuntungan dari investasi dalam bentuk saham

3) Juga akan dikenakan sejumlah biaya pengelolaan olehPerusahaan atau Manager investasi yang digunakan d. Investasi Deposito

Ini merupakan bentuk simpanan yang terikat oleh waktu tertentu yang sesuai dengan keinginan pemiliknya.

Kelebihan:

1) Risiko yang dikandung deposito terbilang sangat rendah.

74

2) Bunga yang diterapkan bank juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan produk tabungan biasa.

Kekurangan:

Pencairan dana deposito yang dilakukan sebelum waktu jatuh tempo akan dikenakan sejumlah biaya penalti yang terbilang cukup besar.

e. Investasi Obligasi

Investasi Obligasi Adalah surat utang yang akan didapatkan sebagai surat bukti atas pemberian sejumlah dana pada perusahaan swasta ataupun perusahaan Negara yang membutuhkan sejumlah dana. Untuk itu, obligasi diterbitkan sebagai bukti peminjaman dana tersebut dari masyarakat.

Dalam hal ini, pihak penerbit obligasi akan memberikan sejumlah bunga kepada para investornya. Pada umumnya, obligasi akan diterbitkan dengan masa peminjaman minimal 5 tahun.Kelebihan: Obligasi memberikan besaran bunga yang lebih besar dari bunga deposito.

Kekurangan :

1) Jangka waktu investasi ini terbilang sangat panjang, minimal 5 tahun, sehingga akan menjadi sebuah masalah jika sewaktu-waktu ingin mencairkan dana sebelum jangka waktu yang telah disepakati.

75

2) Obligasi juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Jika sewaktu- waktu perusahaan penerbit obligasi mengalami kebangkrutan atau dilikuidasi, bisa saja dana yang Anda investasikan tersebut tidak dikembalikan.

f. Investasi Emas

Sarana investasi yang benyak digunakan masyarakat luas. Bahkan, sejak zaman dulu emas telah dijadikan sebagai salah satu bentuk investasi yang memiliki risiko rendah dan juga tahan terhadap inflasi. Emas bisa dibeli dalam bentuk batangan, koin, dan perhiasan. Proses mendapatkannya juga terbilang mudah. Itulah mengapa banyak orang memilih emas sebagai sarana investasi.

Kelebihan :

Emas merupakan bentuk aset yang mudah dijual jika sewaktu- waktu membutuhkan sejumlah dana dalam keadaan darurat.

Kekurangan :

Emas memiliki risiko yang tinggi untuk hilang atau dicuri orang lain. Sebab menyimpannya di rumah juga sangat berisiko membuat Anda mengalami sejumlah kerugian jika sewaktu- waktu terjadi tindak pencurian.64

64 Investasi, https://www.cermati.com/artikel/inilah-7-produk-investasi-pilihan-beserta- kelebihan-dan-kekurangannya di akses pada tanggal 26 Juli 2021.

76

3. Resiko Investasi

Resiko investasi adalah kemungkinan hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Investasi juga mengandung sejumlah resiko yang cukup tinggi, di mana hal ini bisa saja menimbulkan kerugian, risiko berikut adalah potensi risiko dari sebuah produk investasi. Ada beberapa jenis risiko yang umumnya melekat pada produk investasi:65

a. Capital Loss

Capital loss merupakan kebalikan dari capital again , yaitu suatu kondisi dimana investornya menjual saham yang dimilikinya dibawah harga belinya.

b. Risiko Likuiditas (Marketability or Liquidity)

Definisi yang ilmiahnya dari Risiko likuiditas adalah risiko atas produk investasi yang tidak mudah diperdagangkan atau tidak laku untuk dijual kembali. Menurut teorinya, kemudahan menjual berbanding terbalik dengan imbal hasil dan rating (peringkat).

Maksudnya apabila Anda berinvestasi pada sebuah saham, saham perusahaan yang menguntungkan biasanya lebih mudah diperjual belikan di bursa saham, dibanding saham perusahaaan yang sedang merugi.

c. Risiko Investasi (Investment risk)

65 Resik o dari Investasi https://www.finansialku.com/risiko-dari-investasi/ di akses pada tangggal 26 Juli 2021.

77

Contohnya dalam berinvestasi di produk yang katanya high risk high return ternyata imbal hasil atau returnnya lebih kecil dari deposito adalah salah satu resiko dalam berinvestasi.

Hubungannya adalah semakin besar kemungkinan investasi kita mendapatkan hasil yang rendah atau rugi, dapat dikatakan investasi kita berisiko.

d. Risiko Gagal Bayar/wanprestasi (default)

Resiko ini sangat sering ditemukan dalam setiap resiko, salah satunya dalam investasi emas. Ada beberapa jenis investasi emas yang baru-baru ini mengalami risiko gagal bayar. Jadi investasi kita tidak dapat dikembalikan oleh penyedia investasi.

Risiko gagal bayar adalah risiko yang disebabkan peminjam atau penerbit produk investasi yang tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan yang dijanjikan/disepakati pada waktunya.

e. Risiko Pajak (tax)

Risiko pajak erat kaitannya dengan hal kewajiban perpajakan karena kita berinvestasi. Struktur pajak di Indonesia relatif masih sederhana, karena jumlah wajib pajak perorangan (bukan badan usaha) yang jumlahnya relatif belum banyak. Hal ini membuat perencanaan pajak perorangan dengan menggunakan produk- produk investasi di Indonesia belum bisa dilakukan dengan maksimal

78

f. Risiko Inflasi (inflation)

Pasti Anda sudah tak asing dengan kata inflasi kan. Bagi yang belum mengenal kata inflasi dapat diartikan sebagai sebuah kenaikan harga. Risiko inflasi berkaitan dengan adanya potensi penurunan riil nilai pokok investasi dan hasil investasi di masa depan. Inflasi akan menggerogoti nilai uang kita, karena “bunga‟

yang diberikan oleh produk investasi jangka pendek (seperti deposito) umumnya tidak cukup untukmenutupi kenaikan biaya hidup.

E. Tinjauan Umum Mata Uang Asing

Naqada : memilih, membedakan mata uang yang baik dari yang buruk, dikatakan naqada addaraahima, yakni baik. Naqada:

menyatakan baik atau tidak baik, dikatakan intaqada al kitaaba, yakni menyatakan baik atau tidak baik. Naqada: membayar kontan, tunai, dikatakan naqadahu ats saman, membayar harga barang dengan tunai.66

Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima di dalam pembayaran untuk pembelian barang-barang dan jasa serta untuk pembayaran utang-piutang.67 Secara teoritis ada beberapa pengertian tentang uang serta komponen-komponen yang termasuk di dalam uang. Uang logam dan uang kertas disebut sebagai uang kartal yang merupakan utang pemerintah ataupun bank sentral tanpa bunga,

66 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung, 1989, hlm. 464.

67 Iswardono, Uang dan Bank, Yogyakarta: BPFE, 1999, hlm. 4.

79

uang asing merupakan utang Bank Komersial. Uang kertas merupakan bagian yang besar dari uang asing. Semua uang kertas yang beredar merupakan uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dengan otoritas pemerintah yaitu Departemen Keuangan.

Uang kertas bersama-sama dengan uang logam disebut sebagai uang kartal.68

Menurut Sahir Hasan, uang adalah pengganti materi terhadap segala aktivitas ekonomi yaitu media atau alat yang memberikan kepada pemiliknya daya beli untuk memenuhi kebutuhan serta dari segi peraturan perundangan menjadi alat bagi pemiliknya untuk memenuhi segala kewajiban.69

Menurut Ismail hasyim uang adalah sesuatu yang diterima secara luas dalam peredaran, digunakan sebagai alat atau media pertukaran, sebagai standar ukuran nilai harga, media penyimpan nilai juga digunakan sebagai alat pembayaran untuk kewajiban bayar yang ditunda.70

Dari sekian banyak definisi yang diutarakan, penulis biasa membedakan uang dalam tiga segi: pertama, definisi uang dari segi fungsi-fungsi ekonomi sebagai standar ukuran nilai, media pertukaran, dan alat pembayaran yang tertunda. Kedua, definisi uang dengan melihat karakteristiknya yaitu segala sesuatu yang diterima secara luas oleh tiap-tiap individu. Ketiga, definisi uang sebagai peraturan

68 Eko Suprayitno, Ek onomi Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005, hlm. 188.

69 Ibid, hal. 11

70 Ibid, hal. 12

80

perundangan sebagai segala sesuatu yang memiliki kekuatan hukum dalam menyelesaikan tanggungan kewajiban. Para ahli ekonomi membedakan antara uang dan mata uang.71

1. Pengertian mata uang asing

Dinar adalah koin yang terbuat dari emas, yang merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa.

Sedangkan Dirham adalah koin yang terbuat dari perak yang memiliki karakteristik seperti emas, yaitu mudah dilebur dan ditempa kembali. Kata Dinar sendiri sebetulnya bukan berakar dari bahasa Arab, melainkan bahasa Yunani (Bizantium) atau bahkan mungkin berasal dari bahasa Persia, dinarius.

Sementara kata Dirham berasal dari kata Drachma yang berarti mata uang yang terbuat dari perak.72

Dinar dan Dirham merupakan alat tukar yang telah dipergunakan sejak awal Islam, baik untuk kegiatan mu’âmalah maupun ibadah seperti zakat, sampai jatuhnya kekhalifahan Uts maniyah Turki. Pada awalnya muslimin menggunakan uang emas dan perak berdasarkan standar berat Dinar dan Dirham yang digunakan oleh bangsa Persia. Namun kemudian standar tersebut diganti oleh khalifah Umar bin Khaththâb.

Khusus pada masa khlaifah Usman bin Affânr.a., ketika itu kaum muslim menggunakan emas dan perak yang mirip

71 Ibid, hal. 12

72 M.Luthfi Hamidi, MA. Gold Dinar (Sistem Moneter Global yang Stabildan Berk eadilan) (Jakarta:Senayan Abadi Publishing. 2007). h.81.

81

dengan cetakan bangsa Persia, hanya dimodifikasi sedikit dengan mencantumkan kaligrafi Arab dipinggir lingkaran koinnya.

Berdasarkan ketetapan yang diputuskan Sayyidina Umar bin Khaththab, Radiyallâhu‘anhu, standar hubungan beratan mata uang emas dan perak yaitu 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham. Berat 1 Dinar sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya. Jika dikonversi dengan timbangan gram, maka Dinar emas memiliki kadar 22 karat emas (917) dengan berat 4.25 gram.

sedangkan Dirham perak memiliki kadar perak murni dengan berat 2.975 gram (ada juga yang menyebutkan 3 gram).73 2. Sejarah singkat uang asing

Uang dalam berbagai bentuknnya sebagai alat tukar perdagangan telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dalam sejarah Mesir kuno sekitar 4000 SM - 2000 SM. Dalam bentuknya yang lebih standar uang emas dan perak diperkenalkan oleh Julius Caesar dari Romawi sekitar tahun 46 SM. Julius juga yang memperkenalkan standar koversi dari uang emas ke perak dan sebaliknya dengan perbandingan 12:1 untuk perak terhadap emas. Standar Julius ini berlaku di belahan dunia Eropa selama

73 M.Iqbal, Mengembalik an Kemak muran Islam dengan Dinar dan Dirham), h.19

82

sekitar tahun 1250 sampai tahun 1204. Di dunia Islam, emas dan perak yang dikenal dengan dinar dan dirham juga digunakan sejak awal Islam baik untuk kegiatan muamalah maupun ibadah sampai kekhalifahan Turki Usmani tahun 1924 berakhir. Standarisasi berat uang dinar dan dirham mengikuti hadist Rasululah SAW,

‘timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah.74

Pada zaman khalifah Umar Bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi, bersamaan dengan percetakan uang dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 dinar sama dengan berat 10 dirham sampai pertengahan abad ke- 13 baik di Negeri Islam maupun Non Islam, sejarah menunjukkan bahwa mata uang emas relatif yang standar tersebut digunakan. Islam mulai merambah Eropa dengan berdiri kekhalifahan Usmaniyyah dan tonggak sejarahnya tercapai pada tahun 1453 ketika Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstatinopel dan terjadilah penyatuan dari seluruh kekuasaan kekhalifahan Utsmaniyah.75

Pada puncak kejayaan kekhalifahan Utsmaniyah pada abad 16 dan 17 membentang mulai dari Selat Gibraltar di bagian barat sampai sebagian kepulauan Nusantara di bagian timur, kemudian

74 Muhaimin Iqbal, Dinar The Real Money: Dinar Emas, Uang Dan Investasik u, Jakarta:

Gema Insani Press, hlm. 29-30.

75 Ahmad Hasan, Mata Uang Islami (Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami) ed.

Penerjemah: Saifurahman Barito dan Zulfikar Ali, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 25.

83

dari sebagian Austria, Slovakia, dan Ukraina di bagian utara sampai Sudan serta Yaman di bagianselatan.76

Menurut pendapat Abdul Qodim Zallum dalam kitabnya Al Amwal Fi Daulatil Khilafah, dinar dan dirham telah dikenal oleh orang Arab sebelum Islam datang, karena aktivitas perdagangan yang mereka lakukan dengan Negara-Negara di sekitarnya. Ketika pulang dari Syam, mereka membawa dinar emas Romawi (Byzantium) dan dari Iraqmereka membawa dirham (Sassanid).

Kadang-kadang mereka membawa pula sedikit dirham himyar dari Yaman.77

Tetapi orang-orang Arab saat itu tidak menggunakan emas tersebut menurut nilai nominalnya, melainkan menurut beratnya.

Sebab mata uang yang ada hanya dianggap sebagai kepingan emas dan perak. Orang arab tidak menganggapnya sebagai mata uang yang dicetak, mengingat bentuk dan timbangan dirham yang tidak sama dan karena kemungkinan terjadinya penyusutan berat akibat peredaraannya. Oleh karena itu untuk mencegah terjadi penipuan, mereka lebih suka menggunakan standar timbangan khusus yang telah dimiliki antara lain: auqiyah, nasy, nuwah, mitsqal, dirham, daniq, qirath, danhabbah.78

Setelah Islam datang, Rasulullah mengakui berbagai muamalat yang berhubungan dengan Dinar Romawi dan Dirham

76 Ibid, hal. 31

77 Ibid, hal. 22

78 Ibid. hal. 28.

84

Persia. Beliau juga mengakui standar timbangan yang berlaku di kalangan kaum Qurays untuk menimbang berat dinar dan dirham.

Umat muslim terus menggunaakan Dinar Romawi dan Dirham Persia dalam bentuk aslinya sepanjang hayat Rasulullah dan dilanjutkan masa kekhilafan Abu Bakar Ash Siddiq dan awal kekhilafahan Umar Ibn Khattab. Pada masa Umar yang tepat tahun ke-8 Umar menjabat khalifah, Umar mencetak uang dirham baru berdasarkan pola dirham Persia. Berat, gambar, maupun tulisan bahlawinya tetap ada, hanya ditambah dengan lafadz yang ditulis dengan huruf arab gaya kufi, seperti lafadz bismillah dan bismillah rabbi yang terletak pada tepian lingkaran.

Pada tahun 75 Hijriyah atau 695 M Khalifah Abdul Malik Bin Marwan mencetak dirham khusus yang bercorak Islam, dengan lafadz-lafadz Islam yang ditulis dengan huruf arab gaya kufi, pola dirham Persia tidak dipakai lagi. Dua tahun kemudian Abdul Malik Bin Marwan mencetak dinar khusus yang bercorak islam setelah meeninggalkan pola dinar Romawi, selain itu beliau juga menginstrusikan untuk menghapus gambar-gambar manusia dan hewan pada dinar dan dirham untuk diganti dengan lafad islam, lafadz islam yang tercetak misalnya kalimat Allahu Ahad dan Allahu Baqq’, gambar manusia dan hewan tidak dipakai lagi, dinar dan dirham pada satu sisinya diberi tulisan Laa Ilaaha Illallah, sedangkan sisi sebaliknya terdapat tanggal percetakan dan nama

85

khalifah yang sedang memerintah pada saat percetakan mata uang. Percetakan dinar dan dirham yang belakangan memperkenalkan kalimat syahadat, shalawat Nabi Muhammad, satu ayat Al Qur’an atau lafadz yang menggambarkan kebesaran ALLAH SWT.79

Terobosan unik yaitu yang dilakukan gubernur Kuffah yang mencetak uang dengan gaya kombinasi Persia dan Romawi. Pada tahun 72-74 H Bishri bin Marwan mencetak mata uang yang disebut atawiyya. Sampai pada zaman ini mata uang khalifah beredar bersama dinar Romawi dan dirham Persia serta sedikit himyarite Yaman. Barulah pada zaman Abdul Malik (76 H) tempat percetakan dapat terorganisasi dengan kontrol pemerintah yaitu dengan didirikannya tempat percetakan di Dara’jarb, Suq Ahwaz, Sus, Jay, Manadar. Maysan, Ray, Abarqubadh.

3. Keunggulan dan kelemahan uang Asing

Sebagai suatu komoditi, Dinar dan Dirham memiliki keunggulan dan kelemahan dari berbagai sudut. Salah satunya dapat dilihat dari keunggulan Dinar dan Dirham sebagai uang logam (kesimpulan dari pendapat Ja’faral- Dimsya qidanal-Dahlawi dan para ahli ekonomi), diantaranya:80

a. Dinar dan Dirham yang merupakan logam dapat dilebur

79 Muhammad Ismail Yusanto, et al. Dinar Emas Solusi Krisis Moneter, Jakarta Selatan: PIRAC, SEM Institute Infid, 2001.

80 Ibid.,h.71

86

dan dicetak kembali tanpa mengurangi berat dan nilainya.

b. Tidak mudah rusak dan dapat diberi ukiran.

c. Emas adalah logam yang relatif jarang dan ini mendorong peningkatankekuatan nilai tukarnya. Hal ini dapat dilihat dari sepotong kecil emasdapat ditukar dengan berbagai komoditi yang diinginkan, artinya emasakanselalu berharga dan memiliki nilai meski terpotong-potong.

d. Nilai tukar emas yang relatif tetap karena sedikit sekali produksi atas emas dibandingkan dengan jumlah yang tersedia. Dan harga penukaran yang stabil di berbagai Negara. Karena nilai tukar yang berstandar Internasional, nilai tukar yang mencolok. Intinya adalah emas dan perak tidak mengenal batas wilayah dan waktu.

e. Kesamaan total dalam unit uang dalam ukuran dan timbangannya. Karena berat dan ukuran emas yang dijadikan mata uang sesuai dengan nilai yang berlaku atas mata uang tersebut. Ini merupakan sesuatu yang adil ketimbang mata uang kertas yang nilai nominalnya sangat jauh dengan nilai intrinsiknya. Maka ini akan meminimalkan spekulasi dan manipulasi.

f. Uang emas tidak akan mengalami inflasi dan tidak dapat didevaluasi oleh kebijakan suatu pemerintahan, karena emas adalah assetnya yang bukan merupakan hutang.

87

Sehingga akan mendorong penyebaran risiko moneter dan menghidupkan kembali sector riil. Adapun kelemahan dari Dinar dan Dirham adalah sebagai berikut:

a. Tidak praktis dalam transaksi, penyimpanan dan penggunaan sehari-hari (tidak mudah dibawa karena bobot atau beban yang cukup berat jika membawa dalam jumlah banyak).

b. Kemungkinan untuk menerbitkan dalam tipe bertingkat yang sesuai dengan volume interaksi dagang yang berbeda.

c. Risiko membawa dalam jumlah banyak sangat besar.

d. Biaya penerbitan sesuai dengan nominal yang tertera atau yang akan berlaku.

F. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan, kemudian dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan variabel tersebut yang selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Kerangka pikir adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian, atau merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

88

BAGAN KERANGKA PIKIR

G. Defenisi Konseptual

1. Aturan kriminologis tindak pidana penipuan investasi mata uang asing di Kabupaten Sidenreng Rappang saat ini semakin berkembang karena pengaruh dari perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, namun aturan hukum telah dibuat untuk

UU NO 10 TAHUN 1998 UU NO. 7 TAHUN 1992

KUPH

Terjadinya Tindak Pidana Penipuan Investasi Mata Uang

Asing Penyebab terjadinya

penipuan investasi mata uang asing

1. Pengetahuan 2. Janji keuntungan

investasi

3. Perbedaan yang diterima

Hambatan Penegak Hukum:

1. Saksi 2. Alat bukti

3. Sanksi yang ringan Aturan kriminologis tindak

pidana penipuan investasi mata uang asing di Kabupaten

Sidenreng Rappang

89

mengantisipasi hal tersebut, namun aturan yang ada rupanya tidak membuat tindak pidana penipuan berkurang tetapi justru mengalami peningkatan.

2. Penyebab terjadinya penipuan investasi mata uang asing di Kabupaten Sidenreng Rappang, karena minimnya pengetahuan dan informasi yang diperoleh masyarakat tentang investasi mata uang asing sehingga masyarakat akhirnya tertipu. Janji keuntungan investasi tidak sesuai yang diharapkan oleh nasabah, disebabkan karena perusahaan Ahmad Lusi tidak memiliki dokumen perizinan yang sah dari Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan Kementerian Perdagangan.

3. Hambatan penegak hukum terjadi karena saksi penipuan investasi mata uang asing di Kabupaten Sidenreng Rappang tidak dapat memberikan keterangan yang jelas sehingga kepentingan penyidikan, penuntutan kasus Ahmad Lusu relatif terhambat. Alat bukti dapat dipergunakan sebagai bahan pembuktian untuk memberikan keyakinan hakim mengenai kebenaran adanya suatu tindak pidana yang telah dilakukan terdakwa. Adapaun sanksi yang ringan diberikan Ahmad Lusi berkaitan dengan penipuan investasi mata uang asing di Kabupaten Sidenreng Rappang, antara lain teguran lisan, Teguran tertulis, dan Pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatannya.

Dokumen terkait