• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Bentuk penelitian kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai literatur baik buku artikel maupun materi kuliah yang diperoleh.

2. Bentuk wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara, penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak Penyidik Polres Sidrap, pihak Kantor Pengadilan Negeri Sidrap dan pihak lain yang berkompeten dengan objek penelitian ini.

3. Dokumentasi berupa data Putusan penipuan terhadap Investasi Uang Asing di Kabupaten Sidrap

E. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Teknik analisis ini digunakan untuk mendiskripsikan dan menjelaskan berbagai temuan yang dilakukan untuk memberikan pemahaman yang jelas menegenai hasil penelitian ini. Analisis data kualitatif ditempuh melalui reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.

93

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Polres Sidenreng Rapppang

Kepolisian Resor (disingkat Polres) adalah struktur komando Kepolisian Republik Indonesia di daerah kabupaten/kota. Adapun lokasi penelitian penulis yaitu Polres Sidenreng Rappang yang beralamtkan Jl.Bau massepe No.1, Pangkajene, Kecematan Maritengngae, Kabupaten Sidenreng Rappang, Povinsi Sulawesi selatan dengan Kode pos 91611. Polres Sidrap mempunyai Visi dan Misi yaitu:

a. Visi

Terwujudnya Sidrap yang aman dan tertib b. Misi

Melindungi, Melayani dan Mengayomi Adapun tujuan Polres Sidrap.

a. Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah hukum Kepolisian Resor Sidrap.

b. Menegakkan hukum secara keadilan.

c. Moderisasi pelayanan Polri pada Polres Sidrap.

d. Mewujudkan Polri yang profesional.

e. Menerapkan menejemen Polri pada Polres Sidrap yang terintegraasi dan terpercaya.

94

Penahapan capaian Renstra Polres Sidrap tahun 2020-2024, maka tahun 2022 dengan capaian: “Memantapkan pelayanan publik polri yang berkualitas global dengan percepatan kapasitas akurntabilitas kinerja birokrasi yang didukung dengan budaya kerja yang profesional dan sumber daya aparatur yang kompeten, beritegrasi dan sejahtera”, maka sasaran prioritas Polres Sidrap tahun 2022 sebagai berikut:

a. Harkamtibmas yang kondusif guna mencipatakan rasa aman masyarakat di wilaya Kabupaten Sidrap.

b. Mengoptimalkan kualitas pelayanan publik Polri.

c. Penegakan hukum yang transparan dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik.

d. Meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan SDM Polri.

e. Optimilisasi pemenuhan sarana prasarana Almatsus Polri yang modern

f. Penguatan sistem pengawasan yang efektif guna menguatkan integritas dan tatakelola organisasi yang baik.

Adapun Kapolres yang pernah penjabat dari tahun ke tahun yaitu:

a. HOT AP.II HARUNA JAFAR Tahun 1950 b. PEMB. POL.I OCE MONOSIDI TAHUN 1953

c. INS POL. II TEPPENG DG. SITAKKA TAHUN 1953-1954 d. INS POL. II SLIAIB PASANG TAHUN 1954-1957

95

e. PEMB. INS POL. I M. M HASAN TAHUN 1957-1960 f. PEMB. INS POL. I A. PATAHANGI TAHUN 1960-1962 g. INS POL. II YAHYA JANGIRU TAHUN 1962-1963 h. AKP. PRIYO IMAM SOEGIYONO TAHUN 1963-1964 i. INS POL.I INCE YOLNANG TAHUN 1964-1965 j. INS POL. I ANDI ABDULLAH TAHUN 1965-1971 k. MAYOR POL. H. ANDI HUDURI TAHUN 1971-1975 l. MAYOR POL. ANTON LANGKE TAHUN 1975-1976

m. LETKOL POL. DRS. SARJA SUHERMAN TAHUN 1986-1987 n. MAYOR POL. DRS. SUROTO TAHUN 1987-1990

o. LETKOL POL. DRS. FAISA HAMZAH TAHUN 1990-1991 p. LETKOL POL. DRS. H. NURKAMAL M.Z TAHUN 1991-1993 q. LETKOL POL. DRS. SOESAMTO HADI TAHUN 1993-1996 r. LETKOL POL TRI PRIYO, S.H TAHUN 1996-1997

s. LETKOL POL. DRS. MAMAT R. BEKTI TAHUN 1997-2000 t. AKBP DRS. HERMAN HAMID, MM TAHUN 2000-2001 u. ABPK. ANGGI SIREGAR, S.IK.M.SI TAHUN 2015-2017 v. AKBP. WITARSA AJI, S.IK.,S.H.,M.H TAHUN 2017 w. AKBP. ADE INRAWAN, S.IK.,MH TAHUN 2017-2018

x. AKBP. BUDI WAHYONO, S.H.,S.IK.,MH TAHUN 2018-2019 y. AKBP. LEONARDO PANJI WAHYUDI, S.IK.,MH. TAHUN 2019-

2021

96

2. Kejaksaan Negeri Sidenreng Rapppang

Kejaksaan Negeri (Kejari) untuk wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Kantor kejari ini merupakan kantor kejaksaan daerah yang memiliki wewenang kejaksaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pada kantor kejari daerah ini, jaksa melakukan tugasnya dalam memberi bimbingan, pembinaan, perijinan kejaksaan sesuai undang-undang dan arahan Kejaksaan Angung. Jaksa dari kejari juga memiliki tanggung jawab meyampaikan dakwaan pada kasus-kasus pengadilan daerahnya yang melanggar hukum. Selain dari fungsi tersebut jaksa kejari juga masih memiliki fungsi lain seperti sebagai pemberi pertimbangan hukum bagi pemerintah, dan lainnya. Alamat Kejaksaan Negeri Sidrap JL Jend. Sudirman, No. 204, Pangkajene, Majjelling, Sidrap, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan 91611, Indonesia

3. Pengadilan Negeri Sidenreng Rapppang

a. Sejarah pengadilan Negeri Sidenreng Rappang

Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang (Sidrap) masuk dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Sulawesi Selatan yang wilayah hukumnya meliputi seluruh wilayah Kabupaten Sidrap yang mana sebelum tahun 1962, Kabupaten Sidrap masuk dalam wilayah hukum Kota Parepare. Dengan adanya pembangunan Pengadilan Negeri Sidrap, maka seluruh wilayah

97

Kabupaten Sidrap yang semula masuk wilayah hukum Pengadilan Negeri Parepare menjadi cakupan wilayah hukum Pengadilan Negeri Sidrap. Bangunan gedung Pengadilan Negeri Sidrap terbentuk pada tahun 1975 di Pangkajene, Kecamatan Maritenggae, Kabupaten Sidrap tepatnya Jalan Jenderal Sudirman Nomor 169.

b. Wilayah Yuridiksi

Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dengan Pangkajene sebagai ibukota kabupatennya yang berjarak 183 km dari Kota Makassar, Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Luas wilayah Kabupaten Sidrap adalah 1.883,25 km2, yang secara administratif terbagi dalam 11 kecamatan, 38 kelurahan, dan 65 desa. Letak geografis kabupaten menempatkannya sebagai jalur perlintasan transportasi utara-selatan dan timur-barat begitupun sebaliknya khususnya di kawasan Ajatappareng.

Kondisi ini otomatis juga menjadikan Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki daya akses yang luas dan mudah dari segala penjuru, sehingga merupakan nilai tambah bagi Kabupaten Sidenreng Rappang dibanding dengan daerah lainnya.

Wilayah hukum Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang kelas II terdiri dari 11 kecamatan dan 150 Desa/Kelurahan yaitu:

98

1) Kecamatan MaritengngaE, terdiri dari:

- KelurahanPangkajene - Kelurahan Majelling Wattang - Kelurahan Majelling - Desa Sereang

- Kelurahan Lautang Benteng - Desa Kanie - Kelurahan Wala - Desa Tanete - Kelurahan Lakessi - Desa Allakuang - Kelurahan Rijang Pittu - Desa Takkalasi 2) Kecamatan Wattang Pulu :

- Kelurahan Lawawoi - Desa Lainungan - Kelurahan Arawa - Desa Corawali - Kelurahan Bangkai - Desa Buae - Kelurahan Uluale - Desa Matirotasi - Kelurahan Batu Lappa - Desa Ciro-ciroe 3) Kecamatan Panca Rijang :

- Kelurahan Rappang - Desa Timoreng Panua - Kelurahan Lalebata - Desa Bulo Wattang - Kelurahan Maccorawalie - Desa Bulo

- Kelurahan Kadidi - Desa Cipotakari 4) Kecamatan Baranti :

- Kelurahan Baranti - Desa Passeno - Kelurahan Dua Panua - Desa Sipodeceng - Kelurahan Manisa - DesaTonronge - Kelurahan Pareng - Desa Tonro Rijang

99

5) Kecamatan Tellu Limpoe :

- Kelurahan Amparita - Desa Teteaji - Kelurahan Massepe - Desa Polowali - Kelurahan Toddang Pulu - Desa Teppo - Kelurahan Pajalele - Kelurahan Baula - Kelurahan Arateng

6) Kecamatan Panca Lautang :

- Kelurahan Bilokka - Desa Wanio

- Kelurahan Wette’e - Desa Wanio Timoreng - Kelurahan Lajonga - Desa Corawalie

- Desa Lise - Desa Bapangi

- Desa Alesalewo - Desa Cenrana 7) Kecamatan Dua Pitue :

- Kelurahan Tanru Tedong - Desa Bila Riawa - Kelurahan Salomalori - Desa Padangloang - Desa Kalosi - Desa Padalaong Alau - Desa Salobukkang - Desa Kalosi Alau - Desa Taccimpo - Desa Kampale 8) Kecamatan Wattang Sidenreng :

- Kelurahan Empagae - Desa Mojong - Kelurahan Sidenreng - Desa Talumae - Kelurahan kayuara - Desa Aka-akae

100

- Desa Damai - Desa Talawe

9) Kecamatan Pitu Riawa :

- Kelurahan Lanciran - Desa Betao Riase - Kelurahan Ponrangae - Desa Dongi

- Desa Ajubissue - Desa Lasiwala

- Desa Otting - Desa Sumpang Mango - Desa Bulu Cenrana - Desa Betao

- Desa Anabanna - Desa Kalempang 10) Kecamatan Pitu Riase :

- Kelurahan Batu - Desa Tanatoro - Desa Compong - Desa Lombo - Desa Belawae - Desa Lagading - Desa Bontobuangin - Desa Bila Riase

- Desa Bola Bulu - Desa Dengeng-dengeng - Desa Leppangeng - Desa Botto

11) Kecamatan Kulo

- Desa Rijang Panua - Desa Mario - Desa Kulo - Desa Bina Baru - Desa Maddenra - Desa Abokongang c. Tugas dan Fungsi Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang

1) Tugas Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang

Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang Kelas II merupakan lingkungan peradilan umum tingkat pertama di

101

bawah Pengadilan Tinggi Makassar yang menjadi kawal depan (Voorj post) Mahkamah Agung Republik Indonesia, sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang Kelas II sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus perkara yang masuk di tingkat pertama.

2) Fungsi Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang

a) Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara- perkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam tingkat pertama.

b) Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudisial, administrasi peradilan, maupun administrasi perencanaan/teknologi informasi, umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan.

c) Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar

102

peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan.

d) Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.

e) Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (perencanaan / teknologi informasi / pelaporan, kepegawaian / organisasi / tatalaksanan, dan keuangan / umum / perlengakapan).

f) Fungsi lainnya, antara lain melaksanakan Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset / penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: 1- 144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor:

144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.

103

B. Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Penipuan Investasi Mata Uang Asing Di Kabupaten Sidenreng Rappang

Kejahatan penipuan Investasi Mata Uang Asing di Kabupaten Sidenreng Rappang merupakan salah satu bentuk kejahatan yang dikelompokkan ke dalam kejahatan terhadap harta benda, yang mana pelaku telah dipergunakan perbuatan-perbuatan yang bersifat menipu.

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana pada pasal 378 menegaskan bahwa seseorang yang melakukan kejahatan penipuan diancam dengan sanksi pidana. Oleh karena hal tersebut maka tindak pidana penipuan Investasi Mata Uang Asing di Kabupaten Sidenreng Rappang diatur dalam Pasal 378 sampai dengan Pasal 395 KUHP.

Dalam wawancara peneliti dengan Zakariah Humas Polres Sidrap mejelaskan bahwa Penipuan Investasi Mata Uang Asing di Kabupaten Sidenreng Rappang harus ditindak tegas berdasarkan ranah Hukum Pidana, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 3 ayat 1 huruf c jo Pasal 2 ayat 1 huruf q UU RI nomor 25 tahun 2003 tentang pencucian uang, yang mana tindak Pidana Penipuan Investasi Mata Uang Asing di Kabupaten Sidenreng Rappang adalah salah satu kejahatan yang terjadi pada tahun 2017, dengan jumlah korbannya 816 orang.81

Beradasarkan hasil wawancra dengan Kamil Selaku sekertaris dan humas Pengandilan Negeri Sidrap menyatakan bahwa awalnya

81 Hasil wawancara dengan Aiptu Budiman selaku Kanit Tipikor Sat Rekrim Polres Sidrap pada tanggal 8 November 2021

104

pemilik Yayasan Ummul Khair yang bernama Ahmad Lusi berkenalan Mario Mixel yang tinggal di kota bogor, karena Ahmad Lusi mengetahui Mario Mixel penyuplai mata uang asing seperti mata uang Asing, kemudian Mario Mixel memberikan Ahmad Lusi Xe Currency Chart (IQD/IDR) dan buku sejarah Central Bank Of Iraq. Ahmad Lusi berminat atas penjualan mata uang asing yaitu uang Asing, kemudian Ahmad Lusi memesan mata uang asing dari Mario Mixel kemudia mengirim mata uang asing tersebut melalui jasa pengiriman JNE, lalu Ahmad Lusi Mentrasnfer uang pembelian mata uang asing ke rekening Mario Mixel.

Terjadinya suatu tindak pidana penipuan investasi mata uang asing yang pernag terjadi di Sidrap didasari atas beberapa faktor penyebab yang melatar belakanginya. Faktor penyebab terjadinya tindak pidana penipuan khususnya dengan modus investasi mata uang asing, diataranya:

1. Faktor Keimanan

Faktor yang menyebabkan seseorang melakukan tindak pidana penipuan investasi mata uang asing salah satunya yaitu terdapat dalam diri pelaku itu sendiri. Faktor dari segi keyakinan atau kepercayaan pelaku menjadi salah satu faktor utama yang paling mendasar penyebab terjadinya tindak pidana penipuan

105

investasi mata uang asing.82 Agama ikut berfungsi membentuk sikap hidup dan budaya masyarakat. Keyakinan atas agama adalah kebudayaan terbesar dalam sejarah hidup manusia. Agama tidak dapat keluar begitu saja dari jiwa manusia. Simbol-simbol beragama yang dijadikan alat komunikasi dengan Tuhan merupakan kebudayaan yang paling pertama lahir pada manusia.

Ibrahim selaku Kanit Tipiter SatReskrim Polres Sidrap menambahkn bahwa Ahmad Lusi pelaku penipuan investasi mata uang asing di Kabupaten Sidrap adalah beragama islam, jika seseorang lebih mendekatkan diri atau lebih beriman kepada Allah SWT, kecil kemungkinan seseorang akan melakukan tindak pidana penipuan investasi mata uang asing. Karena kurangnya keimanan pelaku mengakibatkan ia tidak patuh dan tunduk pada ajaran agama, sehingga melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama.

Agama Islam sendiri melarang hal hal yang bersifat menipu orang lain. Seseorang yang memiliki keyakinan yang kuat akan terhindar dari perilaku kejahatan.83

2. Faktor Keinginan atau Niat

Berdasarkan hasil wawancara dengan Saidi menyatakan bahwa hal yang perlu menjadi catatan adalah dimana awal mula semua tindakan kejahatan dapat terjadi dikarenakan adanya suatu

82 Hasil wawancara dengan Ady Haryadi Annas selaku Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sidrap pada tanggal 14 Desember 2021

83 Hasil wawancara dengan Bripka Ibrahim selaku Kanit Tipiter Sat Reskrim Polres Sidrap pada tanggal 10 November 2021

106

hasrat yang telah ada di dalam tubuh dan fikiran setiap orang.

Faktor ini terdapat di dalam diri pelaku, seperti pelaku penipuan investasi uang asing yang pernah terjadi di Kebupaten Sidrap yang bernama Ahmad Lusi, artinya dalam melakukan aksinya pelaku didorong oleh rasa keinginan atau biasa disebut dengan niat untuk melakukan kejahatan penipuan investasi mata uang asing di Kebupaten Sidrap.84

Faktor keingian dari diri pelaku usaha menjadi sesuatu hal yang paling mempengaruhi ketika masih sering didapatkan tawaran-tawaran terhadap bisnis yang mengatasnamakan investasi maupun bisnis penjualan langsung. Ahamad Lusi pelaku usaha yang awal berniat untuk melakukan usaha dengan cara yang tidak sehat, pastinya memiliki motif dalam melakukan kegiatannya. Seorang pelaku usaha yang sering ditangkap dan di proses di ranah hukum selalu mengakui bahwasanya faktor yang paling mempengaruhi dalam melakukan kejahatan adalah keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar- besarnya dengan cara mengelabui atau mengajak orang untuk turut serta berbuat kejahatan.85

Jamaluddin Halim selaku Kaur Bin Ops Satnarkoba menambahkan bahwa faktor keriminologi yang dilakukan oleh

84 Hasil wawncara dengan Bripka Saidi selaku Bintara Unit Tipikor Satreskrim Polres Sidrap pada tanggal 1 Desember 2021

85 Hasil wawancara dengan Ady Haryadi Annas selaku Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sidrap pada tanggal 14 Desember 2021

107

Ahmad Lusi disebebkan karena keinginan yang mendorong Ahmad Lusi untuk melakukan tindak pidana penipuan investasi mata uang asing di Kabupaten Sidenreng Rappang. Faktor keinginan atau niat adalah suatu kemauan yang sangat kuat yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kejahatan. Keinginan Ahmad Lusi melakukan tindak pidana penipuan investasi mata uang asing di Kabupaten Sidrap timbul dari niat batin pelaku sendiri. Keinginan untuk memperbaiki hidup atau untuk mencukupi kebutuhan hidupnya mendorong Ahmad Lusi melakukan hal yang dinilai cepat dalam mendapatkan uang yaitu dengan cara menipu masyarakat dengan cara menjual mata uang asing degan iming-iming mendapatkan keuntungan yang besar jika mata uang asing tersebut akan bernilai Rp. 35000 per Mata Uang Asingnya .86

Sedangkan Kamil selaku sekertaris dan humas Pengadilan Negeri Sidrap mengemukakan bahwa kesempatan akan terjadi apabila niat pelaku telah matang untuk melakukan kejahatan penipuan investasi mata uang asing. Kesimpulannya yaitu faktor- faktor lainnya seperti kesempatan, lingkungan dan lainnya adalah pendukung dari adanya faktor niat ini. “Jika tidak ada niat, maka kejahatan tidak akan pernah terjadi. Kesempatan ada, tapi niat tidak ada, kejahatan tidak akan terjadi”, tambah beliau.87

86 Hasil wawancara dengan Ipda Jamaluddin Halim selaku Kaur Bin Ops Satnarkoba pada tanggal 15 November 2021

87 Hasil wawancara dengan Kamil selaku sekertaris dan humas di Pengadilan Negeri Sidrap pada tanggal 22 November 2021

108

3. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi memegang peranan penting untuk menentukan arah hidup seseorang. Demikian juga hubungan antara perekonomian dengan kejahatan senantiasa mendapat banyak perhatian dan selalu menjadi objek penelitian para ahli.

Kekayaan dan kemiskinan menjadi bahaya besar bagi jiwa orang, yang miskin sukar memenuhi kebutuhan hidupnya dan merasa rendah diri dan timbul hasrat untuk melakukan kejahatan, sebaliknya juga orang kaya hidup mewah untuk segala hiburannya.88

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ady Haryadi Annas selaku Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sidrap menyatakan bahawa kemiskinan menjadi faktor atau penyebab utama seseorang melakukan kejahatan. Terjadinya tindak pidana penipuan investasi mata uang asing salah satu yang paling dominan dipicu oleh faktor ekonomi. Kebutuhan yang harus dipenuhi dan semakin mahalnya harga-harga kebutuhan mengakibatkan seseorang harus bekerja keras dalam mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang di dapatkan pelaku dari pekerjaannya dirasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Pelaku merasa bahwa dengan cara menipu

88 Romli Atmasasmita, Pengantar Huk um Kejahatan Bisnis, Kencana, Bogor, 2003, hlm 34.

109

melalui melalui investasi mata uang asing dapat penghasilan lebih banyak dan cepat didapatkan.89

Kamil selaku sekertaris dan humas di Pengadilan Negeri Sidrap menambahkan bahwa faktor ekonomi merupakan faktor dasar dalam melakukan tindak pidana, seperti halnya tindak pidana penipuan investasi mata uang asing yang terjadi di Kabupaten Sidrap. Ekonomi disini terbagi atas 2 macam lain penyebabnya, dimana pertama adanya faktor ekonomi yang dimaksudkan untuk memenuhi gaya hidup maupun faktor ekonomi untuk memenuhi biaya hidup.90

Menurut Jamaluddin Halim Kaur Bin ops sat Narkoba Polres Sidrap meyatakan bahwa gaya hidup mewah seperti seseorang dari kalangan menengah keatas yang mempunyai hasrat serta keinginan untuk lebih mengikuti trending yang ada, sampai rela melakukan tindakan penipuan untuk memenuhi hasrat gaya kehidupannya. Berbeda dengan gaya hidup, faktor ekonomi yang lainnya adalah mengenai biaya hidup. Biaya hidup dalam hal ini yaitu kebutuhan akan sehari-hari. Kebutuhan hidup di masing daerah berbeda–beda dan tidak semua masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya, maka untuk beberapa orang

89 Hasil wawancara dengan Ady Haryadi Annas selaku Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sidrap pada tanggal 14 Desember 2021

90 Hasil wawancara dengan Kamil selaku sekertaris dan humas di Pengadilan Negeri Sidrap pada tanggal 22 November 2021

110

memutuskan untuk melakukan tindak pidana seperti penipuan dalam hal ini menggunakan sarana media sosial.91

4. Faktor Masyarakat

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ady Haryadi Annas selaku Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sidrap menyatakan bahwa masyarakat yang dimaksud disini adalah para korban atas tindak pidana penipuan investasi mata uang asing di Kebupaten Sidrap. Masyarakat yang menjadi korban dari penipuan investasi mata uang asing tentu percaya dengan investasi mata uang asing karena mata uang asing lebih tinggi nilai tukarnya di banding mata uang rupiah.92

Kamil selaku sekertaris dan humas di Pengadilan Negeri Sidrap menyatakan bahwa ketidaktahuan masyarakat dan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap Investasi mata uang asing, sehingga masyarakat mau masuk dalam investasi uang asing karena adanya iming-iming dari Ahmad Lusi memberikan keuntungan yang besar ketika masuk dalam anggota Investasi mata uang asing di Sidenreng Rappang, dengan cara, korban diajak membeli atau menanam modalnya yaitu dengan mata uang asing (Dinar Iraq) sebesar 41.800 Dinar

91 Hasil wawancara dengan Ipda Jamaluddin Halim selaku Kaur Bin Ops Satnarkoba pada tanggal 15 November 2021

92 Hasil wawancara dengan Ady Haryadi Annas selaku Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sidrap pada tanggal 14 Desember 2021

111

irak yang bernilai Rp. 2 juta dengan dengan nilai tukar Rp. 47.840 per dinar irak.

Kamil selaku sekertaris dan humas di Pengadilan Negeri Sidrap menambahkan bahwa dalam praktik penipuan investasi mata uang asing (dinar irak), maka korban ditawari satu paket, yaitu Rp. 100 per dinar itu hasil gamenya bisa 41.800, dikali 100 dengan hasil keuntungan Rp. 4.180.000. Ada juga tawaran paket 2, yakni Rp. 1.000 dikali 41.800 Dinar, maka hasil keuntungan Rp.

41.800.000. Dengan demikian jika 1 Dinar Irak, maka sama dengan 1 USD atau 1 set koleksi eksklusif yang bernilai USD 41.800 dengan keuntungan investasi mencapai Rp. 400 juta.93

Ahmad Lusi memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat untuk mengecoh dan menjanjikan keuntungan yang besar dan instan tanpa perlu bekerja. Ahmad Lusi mengambil dana dari masyarakat dengan cara mengajak bergabung dalam kegiatan usaha yang berkedok investasi mata uang asing, baik itu menggunakan sistem penjualan langsung mata uang asing maupun kegiatan usaha perhimpunan dana dan investasi mata uang asing.94

93 Hasil wawancara dengan Kamil selaku sekertaris dan humas di Pengadilan Negeri Sidrap pada tanggal 22 November 2021

94 Hasil wawancara dengan Aiptu Budiman selaku Kanit Tipikor Sat Rekrim Polres Sidrap pada tanggal 8 November 2021

112

C. Hambatan Yang Timbul Dalam Penegakan Hukum Penipuan Investasi Mata Uang Asing Terhadap Pelaku Tindak Pidana Di Kabupaten Sidenreng Rappang

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Budiman, selaku Kanit Sat Rekrim Polres Sidrap menjelaskan bahwa penegakan hukum dapat dilaksanakan secara tergas berdasarkan aturan, sehingga tidak terjadi pelanggaran. Masalah penegakan hukum merupakan masalah yang menarik untuk dikaji karena berkaitan dengan keberadaan hukum dan manusia. Hukum tidak mungkin dapat merealisasikan sendiri kehendak-kehendaknya, karena ia hanya berupa kaidah. Oleh karena itu dibutuhkan kehadiran manusia (aparat penegak hukum) untuk mewujudkan kehendak hukum. Dengan cara memandang hukum seperti itu, maka penegakan hukum (law enforcement) tidak sekedar menegakkan mekanisme formal dari suatu aturan hukum, tapi juga mengupayakan perwujudan nilai-nilai keutamaan yang terkandung dalam kaidah hukum tersebut.

Tindak Pidana Penipuan mata uang asing di Kabupaten Sidenreng Rappang mulai 2007 sampai dengan 2017 yang dilakaukan oleh Ahmad Lusi. Berikut adalah kendala-kendala yang ditemukan dalam penegakan hukum Penipuan Investasi Mata Uang Asing Terhadap Pelaku Tindak Pidana Di Kabupaten Sidenreng Rappang yaitu:

Dokumen terkait