• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Analisis Kriminologis Tindak Pidana Penipuan Investasi Mata ... - Unibos

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Analisis Kriminologis Tindak Pidana Penipuan Investasi Mata ... - Unibos"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Hambatan yang timbul dalam penegakan hukum penipuan valuta asing terhadap pelaku tindak pidana di Kabupaten Sidenreng Rappang.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Memberikan sumbangan pemikiran bagi pemahaman dan pengembangan peraturan perundang-undangan sebagai bentuk penyelesaian kasus tindak pidana penipuan penanaman modal valuta asing di Kabupaten Sidenreng Rappang. Memberikan masukan kepada pihak terkait khususnya pihak kepolisian terkait faktor-faktor penyebab terjadinya penipuan penanaman modal devisa di Kabupaten Sidenreng Rappang. Sebagai bahan dan masukan untuk mengetahui peran kepolisian dalam menanggulangi kejadian penipuan investasi valuta asing di Kabupaten Sidenreng Rappang.

Memberikan landasan, landasan atau rambu-rambu bagi para pemegang kewenangan aparat penegak hukum agar aparat penegak hukum dapat lebih proporsional dan profesional dalam menanggapi kasus tindak pidana penipuan penanaman modal valuta asing di Kabupaten Sidenreng Rappang. Hal tersebut dapat dijadikan dasar untuk memahami masyarakat dengan terjadinya penipuan investasi valuta asing di Kabupaten Sidenreng Rappang.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian dan Ruang Lingkup Kriminologis

Penipuan ini tercantum dalam Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sebagai berikut: “Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melanggar hak, baik dengan menggunakan nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal budi maupun tipu muslihat, atau dengan membuat kata-kata palsu, membujuk orang untuk memberikan sesuatu, menagih hutang atau menghapus piutang, dihukum karena penipuan dengan hukuman penjara paling lama empat tahun”31 Jadi penipuan dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan, perkataan orang yang tidak jujur atau kebohongan dengan maksud untuk menyesatkan atau mengelabui orang lain untuk keuntungan dirinya atau kelompok Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan menggunakan nama palsu atau prestise palsu (hoednigheid) dengan tipu muslihat atau serangkaian kebohongan, membujuk orang lain menyerahkan sesuatu kepadanya atau memberinya utang atau menghapus utang, diancam dengan penipuan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Pidana dijatuhkan bukan karena telah melakukan kejahatan, tetapi agar pelaku kejahatan tidak melakukan kejahatan lagi dan agar orang lain takut melakukan kejahatan serupa. Penipuan adalah perbuatan yang dimaksudkan untuk mengambil keuntungan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan menggunakan nama palsu, martabat palsu, penipuan atau kepalsuan, yang dapat menyebabkan orang lain dengan mudah menyerahkan barang, uang atau kekayaannya. Menurut Pasal 378 KUHP, penipuan adalah perbuatan yang tujuannya menggunakan nama palsu, harga diri palsu, tipu muslihat atau kebohongan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.

Kemudian ada unsur subjektif, termasuk niat untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dan niat untuk melanggar undang-undang. Dan selain daripada elemen objektif, terdapat juga unsur subjektif kepada jenayah penipuan yang melibatkan niat untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dan niat untuk melanggar undang-undang. Niat untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melakukan tindakan mobilisasi mestilah berbentuk niat yang bertentangan dengan undang-undang.

Dalam hal ini, sebelum ia melakukan atau setidak-tidaknya pada saat perbuatan berpindah itu dimulai, pelaku sudah mempunyai kesadaran dalam dirinya bahwa adalah melawan hukum menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain dengan melakukan perbuatan itu. Yang harus dibuktikan di sini adalah pelaku memahami niat untuk menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain dengan cara menggerakkan orang lain dengan cara tertentu dan lebih dalam rumusan penipuan sebagai sesuatu yang dikutuk oleh masyarakat. Unsur tujuan penipuan Pasal 378 KUHP merumuskan yang berkaitan dengan penipuan, yaitu barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melanggar hukum.

Penipuan dengan obyek yang diserahkan dapat dilakukan terhadap harta benda itu sendiri, sepanjang perkara tersebut mengandung maksud pelaku untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain. Oleh karena itu, memberi hutang tidak dapat diartikan hanya sekedar memberi uang, tetapi diberikan arti yang lebih luas sebagai membuat perjanjian hukum yang mengakibatkan kewajiban bagi orang lain untuk memberi atau membayar sejumlah tertentu. Lalu bagaimana jika seseorang menggunakan nama orang lain yang sama dengan namanya sendiri tetapi orang yang dituju berbeda.

Investasi

Dengan munculnya tindak pidana penipuan penanaman modal valuta asing di provinsi Sidenreng Rappang, masyarakat mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Untuk itu, tindak pidana penipuan penanaman modal valuta asing di Provinsi Sidenreng Rappang diatur dalam Pasal 378 sampai dengan 395 KUHP. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang melakukan tindak pidana penipuan dengan investasi valuta asing, salah satunya terdapat pada pelakunya sendiri.

Ahmad Lusi terbujuk oleh keinginan yang mendorong Ahmad Lusi melakukan tindak pidana penipuan penanaman modal valuta asing di Kabupaten Sidenreng Rappang. Keinginan Ahmad Lusi untuk melakukan tindak pidana penipuan investasi valuta asing di wilayah Sidrap muncul dari niat internal pelaku sendiri. Terjadinya kejahatan penipuan investasi valuta asing merupakan salah satu yang paling marak, dipicu oleh faktor ekonomi.

Penipuan uang di Kecamatan Sidenreng Rappang tahun 2007 sampai dengan tahun 2017 dilakukan oleh Ahmad Lusi. Alasan lemahnya penuntutan kejahatan penipuan investasi mata uang asing adalah faktor budaya. Upaya represif yang dilakukan adalah penangkapan terhadap pelaku penipuan investasi valas di Kabupaten Sidrap.

Pelaku yang diduga melakukan tindak pidana penipuan penanaman modal valuta asing akan ditindak dan diusut tuntas. Faktor penyebab terjadinya penipuan investasi valuta asing di Kecamatan Sidenreng Rappang adalah karena faktor agama, faktor keinginan, faktor ekonomi dan faktor masyarakat. Kami berharap aparat penegak hukum lebih optimal, proaktif dan profesional dalam melakukan penegakan hukum agar tindak pidana penipuan investasi valuta asing tidak terulang kembali di Kabupaten Sidenreng Rappang.

Diharapkan penegakan hukum mampu mengatasi kendala yang timbul dalam pemberantasan penipuan investasi devisa terhadap pelaku tindak pidana di Kabupaten Sidenreng Rappang.

Tinjauan Umum Mata Uang Asing

Tindak Pidana Penipuan

Kerangka Pikir

Framework adalah sintesa hubungan antar variabel, yang terdiri dari berbagai teori yang telah dijelaskan, kemudian dianalisis secara kritis dan sistematis, dan hasilnya adalah sintesa hubungan antar variabel tersebut, yang selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Framework adalah diagram yang menguraikan alur logis dari sebuah studi, atau model konseptual tentang bagaimana sebuah teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai pertanyaan penting.

Defenisi Konseptual

Penyebab terjadinya penipuan investasi valuta asing di provinsi Sidenreng Rappang karena kurangnya pengetahuan dan informasi yang didapat masyarakat tentang investasi valuta asing, sehingga masyarakat akhirnya tertipu. Janji pengembalian investasi tidak sesuai harapan nasabah karena perusahaan Ahmad Lusi tidak memiliki dokumen izin yang sah dari Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan Kementerian Perdagangan. Kendala penegakan hukum muncul karena para saksi pelanggar penanaman modal valuta asing di Provinsi Sidenreng Rappang tidak dapat memberikan keterangan yang jelas, sehingga kepentingan penyidikan dan penuntutan kasus Ahmad Lusu relatif terhambat.

Alat bukti tersebut dapat digunakan sebagai alat bukti yang menanamkan keyakinan kepada hakim tentang kebenaran tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa. Sanksi ringan yang diberikan Ahmad Lusi terkait penipuan penanaman modal valuta asing di Provinsi Sidenreng Rappang, antara lain teguran lisan, teguran tertulis, dan pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Tindak pidana penipuan penanaman modal valuta asing di Kabupaten Sidenreng Rappang merupakan salah satu bentuk kejahatan yang dikelompokkan dalam kejahatan terhadap harta benda, dimana pelakunya telah menggunakan perbuatan curang. Terjadinya tindak pidana penggelapan investasi valuta asing yang terjadi di Sidrap didasarkan pada beberapa faktor mendasar. Ibrahim selaku Kepala Tipiter SatReskrim Polres Sidrap menambahkan Ahmad Lusi, penulis penipuan investasi valas di Kabupaten Sidrap ini adalah seorang muslim, jika seseorang lebih dekat atau lebih beriman kepada Allah SWT maka kecil kemungkinannya untuk melakukan penipuan tersebut. tindak pidana penggelapan penanaman modal valuta asing.

Sementara itu, Kamil selaku sekretaris dan humas Pengadilan Negeri Sidrap menyatakan bahwa peluang itu akan terjadi jika niat penulis sudah matang untuk melakukan tindak pidana penggelapan penanaman modal valuta asing. Kamil selaku sekretaris dan humas Pengadilan Negeri Sidrap menambahkan, faktor ekonomi menjadi faktor dasar terjadinya tindak pidana, seperti halnya tindak pidana penipuan penanaman modal valuta asing yang terjadi di Kabupaten Sidrap. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ady Haryadi Annas selaku Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sidrap menyatakan bahwa yang dimaksud disini adalah korban tindak pidana penipuan penanaman modal valuta asing di Kabupaten Sidrap.

Kamil selaku sekretaris dan humas Pengadilan Negeri Sidrap menambahkan, dalam praktik penipuan penanaman modal valuta asing (dinar Irak), korban ditawari paket yakni Rp. Padahal masyarakat harus tetap melapor ke polisi jika terjadi penipuan penanaman modal valas untuk membantu penegak hukum membasmi pelaku penipuan penanaman modal valas di Kabupaten Sidrap. Ady Haryadi Annas selaku Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sidrap menambahkan kendala yang timbul dalam penerapan UU Penipuan Penanaman Modal Devisa terhadap pelaku tindak pidana di Kabupaten Sidenreng Rappang adalah karena lemahnya penegakan hukum.

Ady Haryadi Annas selaku Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sidrap berpendapat bahwa penuntutan pidana adalah proses upaya untuk menghormati atau menjalankan norma hukum secara nyata, yang harus dijadikan pedoman oleh Ahmad Lusi dalam menjalankan usahanya yaitu penipuan investasi di mata uang asing agar tidak terjadi lagi penipuan terkait penanaman mata uang asing.penyimpangan uang asing di Kabupaten Sidenreng Rappang. Ady Haryadi Annas selaku Kasi Pidum dari Kejaksaan Negeri Sidrap menyatakan bahwa upaya aparat penegak hukum dalam memberantas tindak pidana penipuan devisa di Kabupaten Sidrap menggunakan upaya preventif dan represif dalam proses kegiatan usahanya. Dalam wawancara peneliti dengan Budiman selaku Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sidrap menambahkan bahwa upaya represif dalam menangani tindak pidana penanaman modal devisa di wilayah Sidrap dilakukan oleh penyidik ​​dan penyidik ​​anggota. dari Kepolisian Resor Sidrap.

Menurut Bripka Saidi selaku Satuan Reserse Polres Bintara menilai upaya represif ini merupakan upaya yang bersifat penindakan/pemberantasan setelah terjadi tindak pidana penipuan penanaman modal valuta asing di Kabupaten Sidereng Rappang. Munurut Ipda Jamaluddin Halim selaku Kepala Bin Ops Satnarkoba menambahkan upaya represif ini bertujuan untuk memberikan sanksi kepada pelaku tindak pidana penipuan devisa di Kabupaten Sidrap. Hambatan yang timbul dalam penegakan hukum penipuan investasi valuta asing terhadap pelaku kejahatan di Kabupaten Sidenreng Rappang karena hambatan hukum dan peraturan, keengganan kesadaran masyarakat untuk memberikan laporan dan kesaksian, sarana dan prasarana yaitu dalam penyebarluasan informasi/sosialisasi terkait investasi/keuangan tersebut. .

Referensi

Dokumen terkait

Tindak pidana penipuan dalam Rancangan Undang-Undang KUHPidana terdapat dalam Bab XXVII, yaitu Tentang Perbuatan Curang, Bagian 1 Penipuan :11 Pasal 592 : “Setiap orang yang secara