• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jaminan Hari Tua (JHT)

BAB II TINAJUAN PUSTAKA

D. Jaminan Hari Tua (JHT)

ialah ongkos-ongkos asuransi harus adil menurut besar kecilnya risiko yang dipetanggungkan.

c. Asuransi sebagai alat penabung (saving). Saat inikita mengeluarkan uang untuk membayar premi, sedangkan hasilnya kita terima dikemudian hari.

d. Asuransi dipandang sebagai suatu sumber pendapatan (earing power) e. Sumber pendapatan ini didasarkan pada financing the business.

Sumber pendapatan untuk segala suatu yang dipertanggungkan

1. Pengertian Jaminan Hari Tua

Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program asuransi jiwa yang bertujuan memberikan kepastian adanya kesinambungan pendapatan bagi tertanggung/peserta ketika menjalani masa purna bhakti beserta keluarganya apabila tertanggung/peserta meninggal dunia. Besar manfaatnya umumnya mengacu kepada Gaji Dasar Asuransi berkaitan dengan penghargaan masa kerja, dan manfaatnya dibayarkan secara berkala.

Program Jaminan Hari Tua disingkat Program JHT, adalah program jangka panjang yang diberikan secara sekaligus sebelum peserta memasuki masa pensiun, bisa diterimakan kepada janda/duda, anak atau ahli waris peserta yang sah apabila peserta meninggal dunia.

Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena mininggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua.

Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.

Jaminan hari tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja:

a. Mencapai umur 55 tahun atau meniggal dunia, atau cacat total tetap b. Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun

dengan masa tunggu 1 bulan

c. Pergi keluar negeri tidak kembali lagi (menjadi WNA), menjadi PNS/ABRI.

Besarnya saldo tabungan tersebut tergantung dari iuran, bunga dan masa kepesertaan. Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 besarnya iuran jaminan hari tua ditetapkan sebagai berikut:

a. Pengusaha menanggung iuran sebesar 3,70%.

b. Tenaga kerja menanggung iuran sebesar 2% (Kansil, 1997:140)

Jadi besarnya iuran yang harus dibayar pengusaha setiapbulannya adalah sebesar 5,7% yang dihitung dari upah sebulan dari tenaga kerja.

pembayaran jaminan hari tua dapat dibayarkan sekaligus atau secara berkala. Pembayaran sekaligus dapat dilakuukan apabila jaminan hari tua kurang dari Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah). Pembayaran secara berkala dapat dilakukan apabila seluruh jaminan hari tua mencapai Rp.3.000.000,- atau lebihdilakukan paling lama 5 tahun (PP No.14 1993 pasal 24).

Pembayaran jaminan hari tua secara sekaligus atau berkala merupakan pilihan dari tenaga kerja yang bersangkutan sendiri.

2. Karakteristik Jaminan Hari Tua

a. Diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 35 ayat 1 dan penjelasannya).

1) Prinsip asuransi sosial didasarkan pada mekanisme asuransi dengan pembayaran iuran antara pekerja dan pemberi kerja

2) Prinsip tabungan wajib didasarkan pada pertimbangan bahwa manfaat jaminan hari tua berasal dari akumulasi iuran dan hasil pengembangannya

b. Tujuan penyelenggaraan adalah untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 35 ayat 2).

c. Kepesertaan perorangan(UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 36).

d. Manfaat berupa uang tunai dibayarkan sekaligus saat peserta memasuki usia pensiun, meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 37ayat 1).

3. Prosedur pengajuan klaim Jaminan Hari Tua

Setiap pengajuan klaim Jaminan Hari Tua, tenaga kerja harus mengisi dan menyampaikan formulir 5 Jamsostek kepada kantor Jamsostek setempat dengan melampirkan:

a. Kartu peserta pemegang polis/asuransi b. Kartu Identitas diri KTP/SIM (fotokopi).

c. Surat keterangan pemberhentian bekerja dari perusahaan atau Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial.

d. Surat pernyataan belum bekerja di atas materai secukupnya.

e. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang mengalami cacat total dilampiri dengan Surat Keterangan Dokter.

f. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggalkan wilayah Republik Indonesia dilampiri dengan:

1) Pernyataan tidak bekerja lagi di Indonesia.

2) Fotokopi Paspor.

3) Fotokopi VISA.

g. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang men inggal dunia sebelum usia 55 tahun dilampiri:

1) Surat keterangan meninggal dunia dari Rumah Sakit/Kepolisian/Kelurahan.

2) Fotokopi Kartu Keluarga.

h. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang berhenti bekerja dari perusahaan sebelum usia 55 tahun telah m emenuhi masa kepesertaan 5 tahun telah melewati masa tunggu 6 (enam) bulan terhitung sejak tenaga kerja yang bersangkutan berhenti bekerja, dilampiri dengan:

1) Fotokopi surat keterangan berhenti bekerja dari perusahaan.

2) Surat pernyataan belum bekerja lagi.

3) Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang menjadi Pegawai

a. Negeri Sipil/POLRI/ABRI.

b. Selambat-lambatnya 30 hari setelah pengajuan tersebut PT Jamsostek (Persero) melakukan pembayaran JH

E. Kerangka Fikir

Penelitian ini mengevaluasi sistem pengendalian intern pembayaran asuransi jaminan hari tua pada PT. Zurich Topas Life Makassar. Langkah yang dilakukan diawali dengan menguji keberadaan unsur-unsur sistem pengendalian intern dan sistem informasi yang seharusnya berlaku di dalam perusahaan dengan berdasarkan pada standar operasional perusahaan, dan membandingkannya menurut teori kajian pustaka.

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran PT. ZURICH TOPAS LIFE MAKASSAR

Pembayaran Asuransi JHT Sistem pengendalian Intern

Analisa Data

Hasil

F. Hipotesis

Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas maka yang menjadi hipotesisi kerja dalam penulisan ini adalah:

1. Sistem pengendalian intern telah pembayaran asuransi jaminan hari tua pada PT. Zurich Topas Life Makassar, telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang belaku umum.

2. Sistem pengendalian intern pembayaran asuransi jaminan hari tua pada PT.

Zurich Topas Life Makassar, sudah dapat membantu manajemen dalam pengendalian secara efesien dan efektif

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

B. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di perusahaan asuransi yaitu di PT. Zurich Topas Life Makassar. Penelitian ini berlangsung selama satu bulan lamanya mulai dilaksanakan pada tanggal 13 April–23 Mei tahun 2015.

C. Tehnik Pengumpulan data

Dalam mengumpulkan data, digunakan 2 metode penelitian, yaitu penelitian lapangan (field research) dan penelitian keputusan library research).

1. Penelitian lapangan (field reseach)

Yaitu memperoleh data dan informasi dengan cara meminjam kembali seraca langsung keperusahaan, melalui :

a) Kuesioner

Yaitu, mengajukan kuesioner mengenai hal-hal yang berhubungan dengan peran audit internal dalam menunjang keefektivan sistem pengendlian internal pada pembayaran asuransi jaminan hari tua.

33

b) Wawancara

Yaitu, tanya jawab secara langsung denga staff dan pengelola baqgian pembayaran, audit internal perusahaan dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan objek yang diteliti, wawancara ini dilaksanakan untuk mempetoleh data mengenai sejarah perusahan, struktur organisasi perusahaan dan aktivitas perusahaan dan aktivitas perusahan yang dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan dari kegiatan perusahaan, c) Observasi langsung

Yaitu, pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan pembayaran asuransi hari tua dan fungsi internal.

2. Riset kepustakaan (librari reseach)

Merupakan kesimpulan data sekunder melalui buku-buku serta literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

D. Jenis Sumber Data 1. Jenis Data

a) Data kuantitatif, yaitu data yang diperbolehkan dari perusahaan berupa angka-angka seperti laporan pembayaran asuransi jaminan hari tua pada PT. Zurich Topas Life Makassar

b) Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa dokumen atau data tertulis seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan pembagian tugas dan tanggung jawa.

2. Sumber Data

a) Data primer dilakukan dengan menggunakan survai dan wawancara langsung ke lapangan yang dimaksudkan agar dapat memperoleh data yang akurat, misalnya dengan wawancara langsung kepada pemimpin perusahaan maupun karyawan yang bersangkutan.

b) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari bagian laporan tertulis dan dokumen dokumen perusahaan seperti laporan keuanan perusahaan.

E. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini definisi operasional yang di maksud oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian intern yang di maksud dalam penelitian ini yaitu suatu sistem yang mengkoordinir semua yang di laksanakan dalam perusahaan termasuk pengolahan dana jaminan hari tua yang di atur oleh perusahaan PT Zurich Topas Life sehingga data akuntansi jelas dan tidak terjadi penyelewengan dana JHT..

2. Asuransi JHT adalah sebuah perlindungan dan jaminan yang diberikan kepada seseorang yang memiliki polis dari PT Zurich Topas Life yang kemudian dana yangtelah di stor oleh nasabah akan di bayarkan apabila telah sampai pada waktu perjanjian dan apabila terjadi sesuatu sesuai yang telah di sepakati oleh pemegang polis dan perusahaan PT. Zurich Topas Life.

F. Metode Analisi Data

Pada penulisan skripsi ini, digunakan metode penelitian deskriptif dengan penelitian studi khusus, yang dilakukan dengan cara mengamati dan meneliti berbagai aspek yang berhubungan dengan pengendalian yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk meningkatkan efektitas penegndalian intern yang dilaksanakan oleh perusahaan.

Dalam penelitian ini analisis data di lakukan dengan cara analisis isi (content analisys) dan diinterpretasikan, kemudian disajikan dalam bentuk narasi/naskah. Selain itu dilakukan pula Analisis yang menggambarkan secara tunggal setiap butir pertanyaan pada kuesioner responden yang kemudian dijelaskan berdasarkan hasil yang di peroleh.

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah PT Zurice Topas Life

Zuruch Topas life merupakan anak dari zurich Insurance Group (Zurich) yaitu penyedia jasa asuransu terkemuka di dunia yang memiliki jaringan global.

Zurich didukung oleh lebih dari 60.000 karyawan yang melayani nasabah di lebih dari 170 negara dan saatini telah berkantor di Jakarta sejak Nopember 2010.

Berdiri sejak tahun 1872, group yang sebelumnya dikenal dengan zurich Financial services group ini berkantor pusat di Zurich Swiss. Saat ini zurich topas life melakukan kerjasama Bancassurance dengan Bank Mayapada dan salah satu Bank BUMN terkemuka di Indonesia ( B T N ). Tahun 2011, zurich adalah 79 perusahaan publik terbesar menurut Forbes dan peringkat 94 di Interbrands Top 100 Merek. Zurich Insurance dengan Group Ltd terdaftar di Bursa swiss SIX, Posisi Modal Group dengan Ekuitas Pemegang Saham $ 34,5 Miliar (31 Desember 2012).

PT Zurice Topas Life memenuhi kebutuhan individu atas tabungan dan perlindungan dengan menawarkan produk dan layanan yang lengkap termasuk perencanaan hari tua, asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan asuransi kesehatan.

Selain itu PT Zurice Topas Life juga menyediakan program kesejahteraan karyawan, asuransi jiwa kredit dan program pensiun bagi nasabah korporasi.

Melalui jaringan keagenan dan karyawan di seluruh Asia Pasifik, PT Zurice Topas Life melayani lebih dari 24 juta pemegang polis individu dan lebih dari 10 juta peserta pemegang polis kumpulan. PT Zurice Topas Life tercatat di papan bursa

37

saham Hong Kong kode saham “1299” dan tercatat di American Depositary

Receipts (Level 1) yang diperdagangkan di pasar OTC (dengan simbol ticker:

“AAGIY”).

PT Zurice Topas Life memiliki agen profesional yang berpengalaman dan merupakan pelopor distribusi bancassurance. PT Zurice Topas Life menawarkan berbagai produk asuransi termasuk Syariah, mulai dari asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri dan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi maupun program kesejahteraan karyawan dan program pensiun yang dipasarkan di Indonesia melalui beragam jalur distribusi. Kiprah PT Zurice Topas Life di Indonesia diawali dengan masuknya. PT Zurice Topas Life di Makassar sebagai cabang untuk memberikan kesempatan kepada masyrakat sulawesi selatan memiliki asuransi jaminan hari tua. Hal ini di latar belakangi oleh beberapa faktor di antaranya; biaya kesehatan semakin tinggi. Biaya pendidikan pun tidak sedikit.

Risiko penyakit dan penyakit kritis semakin tidak dapat diduga. Sudahkah Anda mempersiapkan proteksi yang optimal untuk orang-orang yang Anda cintai dalam menghadapi risiko-risiko yang mungkin terjadi di hari tua.

B. Manfaat Utama dan Tambahan dari PT Zurice Topas Life Makassar

Setiap asuransi memiliki manfaat yang sama yaitu untuk melindungi seseorang dari kerugian aset yang sangat besar. sama halnya dengan PT Zurice Topas Life memiliki manfaat memiliki banyak manfaat untuk nasabahnya di antaranya sebagai berikut:

1. Manfaat Utama

a. Tahap awal (50%) : 39 kondisi kritis

50% dari uang pertanggungan akan di banyarkan jika anda mengalami salah satu dari 39 kondisi kritis yang termasuk dalam kategori ini dengan memaksimalkan klaim yang di bayarkan Rp 500 juta.

b. Tahap menengah (100%) : 19 kondisi kritis

100% uang pertanggungan atau sisa uang pertanggungan (jika manfaat pada tahap awal sudah di banayarkan sebelumnya) akan di banyarkan jika anda mengalami salah satu dari 19 kondisi kritis yang termasuk dalam kategori ini.

c. Tahap lanjut (100%) : 55 kondisi kritis

100% uang pertanggungan atau sisa uang pertanggungan (jika manfaat pada tahap awal sudah dibayarkan sebelumnya) akan di banyarkan jika Anda mengalami salah satu dari 55 kondisi kritis yang termasuk dalam kategori in

2. Manfaat Tambahan

a. Katastropik/stroke akut (50%) : 3 kondisi

50% dari uang pertanggungan akan di banyarkan jika Anda mengalami kondisi kritis berupa penyakit katastropik yang mencakup metastasis, serangan jantung sangat berat dan stroke berat.

b. Komplikasi diabetes (20%) : 4 kondisi

20% dari uang pertanggungan akan di banyarkan jika Anda mengalami kondisi kritis berupa penyakit diabetes yang mencakup diabetic amputation, diabetic nophropathy dan diabetic retinopatty.

C. Peranan PT Zurice Topas Life Makassar

Manusia dalam mengarungi hidup dan kehidupan di dunia ini selalu dihadapkan kepada sesuatu yang tidak pasti yang mungkin menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Apabila peristiwa yang tidak pasti atau suatu evenemen tersebut terjadi dan menguntungkan atau menyenangkan maka merupakan suatu keberuntungan yang tentu diharapkan. Akan tetapi, keadaannya tidak selalu demikian, dapat saja terjadi suatu peristiwa negatif yang merugikan baik bagi dirinya sendiri maupun keluarganya. Sehubungan dengan hal tersebut, mungkin saja terjadi adanya suatu kematian seseorang atau anggota keluarganya yang nantinya dapat mengganggu ketentraman dan kestabilan keluarga yang bersangkutan, terutama menyangkut resiko yang diderita oleh anggota keluarga tersebut. Berkaitan dengan uraian di atas, maka banyak orang yang mengikuti program asuransi. Asuransi dapat memberikan manfaat baik bagi perseorangan masyarakat, dan negara. Tujuan utama asuransi adalah memberikan jaminan tersedianya sejumlah uang tunai atau memberikan manfaat penghasilan bagi keluarga atau ahli waris apabila tertanggung meninggal dunia. Polis-polis asuransi mempunyai sifat tabungan, mempunyai tujuan utama selain tersedianya sejumlah uang pada saat tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi, juga dapat menyediakan sejumlah uang bagi tertanggung apabila mencapai usia tertentu atau pada masa selesai perjanjian, yang dapat dipergunakan sebagai modal keluarga di hari tua. Asuransi jiwa dapat mendorong seseorang untuk menghemat dan menabung sebagian penghasilannya secara teratur, yang berarti dapat turut mendidik masyarakat untuk hidup secara terencana dan hemat demi kesejahteraan

keluarga di masa yang akan datang. Menurut Radiks Purba, tujuan asuransi ada tiga, yaitu :

1. Melindungi masa depan

Pada umumnya masa depan manusia tidaklah pasti karena tidak seorang pun mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi atas hidup manusia. Dengan berpedoman kepada pengalaman manusia masa lalu dan pengalaman sendiri, dapatlah diperkirakan peristiwa-peristiwa apa saja yang mungkin menimpa manusia dan bagaimana metode yang perlu dilakukan untuk melindungi diri dari resiko hidup yang tidak berkepastian.

Cara yang lazim digunakan adalah dengan menyimpan secara teratur sebagian tertentu dari penghasilan setiap bulan sebagai investasi yang akan digunakan untuk mengatasi merosotnya atau hilangnya nilai ekonomi hidup di masa depan. Penyimpanan ini dapat dilakukan pada bank maupun pada perusahaan asuransi. Metode asuransi merupakan metode investasi dalam upaya manusia untuk menyediakan dana untuk menghadapai resiko hidup yang tidak berkepastian. Dalam metode ini dapat dikatakan bahwa perusahaan asuransi memberikan proteksi untuk mengganti ketidakpastian menjadi kepastian yang maksimal, berarti melindungi masa depan setiap orang yang berpartisipasi dalam asuransi.

2. Melindungi kehidupan manusia

Ada dua macam resiko besar yang selalu mengancam kehidupan setiap manusia tanpa diketahui oleh siapapun kapan resiko besar itu “menerkam”

manusia yang dikehendakinya. Resiko besar itu adalah :

a. Meninggal terlalu cepat, yaitu meninggal pada usia muda.

b. Hidup terlalu lama, yaitu walaupun telah sangat tua usianya tetapi masih tetap hidup.

Semasa hidup, seorang kepala keluarga perlu memikirkan dan menyediakan dana untuk memenuhi segala kebutuhan pokok bagi anak-anak dan isterinya apabila sewaktu-waktu ia meninggal dunia dalam usia masih relatif muda. Dengan membeli polis asuransi jiwa, maka apabila seseorang tersebut meninggal dunia maka kebutuhan-kebutuhan pokok tersebut dapat dipenuhi. Berarti melalui asuransi dalam hal ini kepala keluarga tersebut dapat melindungi kehidupan isteri dan anak-anaknya apabila ia meninggal dunia dalam usia yang relatif muda. Selin itu apabila dalam hal ini ia hidup terlalu lama, maka kehidupannya di hari tua dapat dijamin oleh polis asuransi.

3. Melindungi kebutuhan hidup.

Kematian bukanlah satu-satunya penyebab hilangnya penghasilan. Namun masih ada kebutuhan yang timbul karena kematian, yaitu :

a. Kebutuhan karena cacat (disability needs).

Ketidakmampuan karena cacat dapat mengakibatkan hilangnya penghasilan. Namun, kebutuhan karena cacat dapat diatasi dengan membeli polis asuransi ditambah dengan asuransi kecelakaan untuk memperoleh proteksi dari perusahaan asuransi atas disability needs. Atau membeli polis asuransi kesehatan untuk memperoleh jaminan atas biaya- biaya kesehatan.

b. Dana pensiun (pension fund)

Resiko hari tua merupakan masalah yang rumit apabila tidak diantisipasi jauh-jauh hari sebelumnya sejak mempunyai penghasilan ketika masih muda. Di negara-negara maju, masalah kebutuhan hidup orang tua lanjut usia ditanggulangi oleh pemerintah dengan member hak pensiun bagi mereka atau ditampung di lembaga-lembaga penyantunan yang semua biaya hidupnya ditanggung oleh pemerintah. Namun di negara-negara berkembang seperti Indonesia, pada umumnya belum ada jaminan pensiun dari pemerintah bagi orang-orang lanjut usia karena keuangan negara belum mengizinkan. Maka untuk mengatasi problema hari tua adalah membeli polis asuransi jiwa sejak mempunyai penghasilan ketika masih muda.

c. Asuransi untuk orang muda (insurance for young man )

Membeli polis asuransi ketika masih muda merupakan manifestasi dari pengakuan terima kasih kepada ayah dan ibu atas segala pengorbanan orang tua ketika si anak masih kecil hingga dewasa dan sampai mampu berdiri sendiri. Pengakuan terima ksaih itu diwujudkan dengan membeli polis asuransi atas dirinya dan menunjuk orang tuanya sebagai penerima manfaat apabila ia meninggal dunia dalam usia yang relative muda.

d. Investasi yang baik

Keberhasilan seseorang dalam menabung bukan terletak pada beberapa besar penghasilannya setiap bulan, tetapi terletak pada kemampuannya menyisihkan sebagian kecil penghsailannya untu ditabung secara teratur dan kontinyu. Dengan membeli polis asuransi maka mengharuskan pembeli polis untuk menyisihkan sebagian kecil penghasilannya untuk membayar premi secara teratur. Investasi yang baik melalui asuransi tidak lain menyiapkan jaminan kebutuhan hidup di kemudian hari apabila tertanggung kehilangan penghasilan disebabkan oleh suatu resiko.

D. Jaringan Kegiatan

Tabel 4.1

Daftar kantor cabang PT Zurich Topas Life

Wilayah Kerja Alamat, Telepon, Hotline Services JAKARTA SELATAN

Citibank Tower lt. 2 Jl. Jendral sudirman Telp : (021) 4212938 JAKARTA SELATAN

Graha parama Lt. 1 Jl.K.H.A Dahlan

Telp : (021) 6613317, 6624132, 6613191 JAKARTA SELATAN

Jl. Panglima polim raya no 21 Jakarta selatan 12160

Telp : 021 72787008 JAKARTA PUSAT

Pusat niaga roxi mas blok D.4/no.6 Jl.iskandarsyah raya no. 66 Kebayoran baru jakarta pusat

Telp : (021) 62328363

JAKARTA PUSAT Jl. Letjend. Suprapto,Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510, Telp : (021) 4212938

SEMARANG Jl. M.T Haryono No 904 semarang

Telp : 024 04682233

SOLO Jl. Slamet Riyandi No 332

Telp: 0271 731216

BANDUNG

Jl. Dr. Djundjunan No.144 PO BOX 1617 Bandung 40163, Telp : (022) 2005892,

2013174

SURABAYA

Jl. Raya Jemursari 234 Kota Surabaya, Telp : (031) 8432541

BALIKPAPAN

Jl. Ruhui Rahayu No.8 RT.25 Sepinggan Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur 76115,

Telp : (0542) 7218682, Hotline Services : 08115440659

SULAWESI SELATAN

Jl. Urip Sumoharjo.78 Makassar 90013, Telp : (0411) 452416, 450439, 444442

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Sistem Pengendalian Intern dalam Perusahaan PT Zuric Topas Life

1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian internal merupakan istilah yang telah umum dan banyak digunakan berbagai kepentingan. Istilah Pengendalian intern diambil dari terjemahan istilah “Internal Control” meskipun demikian penulis menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk istilah tersebut hal ini tidaklah menjadi masalah karena tidak mengurangi pengertian sistem pengendalian internal secara umum.

Pengertian sistem pengendalian intern dalam perusahaan Zurich Topas Life pada dasarnya sama dengan pengertian sistem pengendalian internn pada umumnya yaitu mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan PT zrich Topas Life

2. Unsur-unsur Pengendalian Intern Asransi Jaminan Hari Tua

Berdasarkan pengamatan, penulis dapat menjelaskan bahwa PT.

Zurich Topas Life telah melaksanakan unsur-unsur pengendalian intern pada perusahaan PT Zrich Topas Life dengan baik dengan cara sebagai berikut:

Unsur-unsur pengendalian intern asransi JHT di PT. Zurich Topas adalah : 46

a. Ketepatan

Ketepatan yang di maksud disini adalah ketepatan waktu perusahaan dalam mencairkan dana jaminan hari tua. Dalam melakukan pencairan biasanya dana bisa cair dalam waktu kurang lebih 10 hari setelai claim nasabah, waktu tersebut di gunakan perusahan untuk melakukan pemeriksaan berkas/polis nasabah beserta pemberitahan untk memenuhi semua syarat dan ketentuan yang telah di sepakati sebelmnya antara pihak pemegang polis dan perusahan asuransi.

b. Pengendalian Administrasi

Pengendalian administrasi meliputi :

1) Penjelasan secara tegas dan tertulis masing-masing tanggung jawab untuk pelaksanaan tugas.

2) Menghindari pemberian tugas yang tidak sesuai dengan anggung jawab.

3) Harus ada jaminan bagi karyawan yang menduduki posisi terpercaya.

4) Menyelenggarakan suatu hiburan bagi karyawan yangmenduduki posisi terpercaya.

5) Menyelenggarakan perputaran jabatan pada jabatan akuntansi.

6) Menarik karyawan yang cakap.

7) Member penggajian yang wajar dan sistem kesejahteraan yang mencukupi untuk karyawan dan keluarganya.

8) Laporan pemeriksaan internal kepada manajemen tingkat atas.

Dokumen terkait