• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Data

Dalam dokumen pengembangan media video pembelajaran (Halaman 50-64)

BAB III METODE PENGEMBANGAN

E. Jenis Data

37

Uji coba produk ini dilakukan agar mendapatkan produk yang efektif, efisien serta tepat. Guna mendapatkan hasil yang bagus di kemudian hari.

5. Revisi Produk

Untuk mendapatkan produk yang berkualitas diperlukan revisi untuk menyempurnakan media video yang telah di kembangkan berdasarkan saran dan kritik dari validator. Setelah itu, jika peserta didik menyatakan bahwa manfaat media video ini bagus dan menarik sehingga dikatakan prodak telah berhasil dikembangkan maka diperoleh produk akhir yang dapat digunakan di sekolah.

6. Produk Akhir

Setelah melakukan tahap-tahap perbaikan dari validator selanjutnya melakukan uji coba kepada peserta didik dan memperoleh tanggapan pada media video yang telah dikembangkan. Setelah uji coba selesai maka produk dikatakan layak sehingga tidak perlu perbaikan maka produk yang digunakan dapat digunakan di sekolah.

kemudian data tersebut dianalisis dengan statisti. Setelah itu, diperoleh data-data dari observasi langsung ke sekolah tesebut.

1. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam yang diamati dinamkan dengan instrumen penelitian, instrumen penelitian ini digunakan untuk mengambil data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Instrumen penelitian ini yang digunakan antara lain : Tabel 3.1

Instrumen Penelitian20

No. Data Sumber Data Instrumen

Penelitian 1. Tanggapan guru terhadapan

pengembangan produk

Guru Wawancara Guru Fisika 2. Penilaian Ahli Media Ahli Media Angket validasi

ahli media 3. penilaian Ahli Materi Ahli Materi Angket validasi

ahli materi 4. Penilaian Validasi Guru Guru Angket validasi

guru 5. Tanggapan peserta didik

terhadap media vedio yang dikembangkan

Peserta Didik Angket respon peserta didik

Langkah mendapatkan data yang secara tidak langsung yaitu berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden yang disebut dengan angket atau kuesioner.21

20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D , Bandung : Alfabeta, 2010, hlm. 42

39

Penelitian yang digunakan oleh peneliti ini yaitu Kuesioner/angket untuk mendapatkan data kuantitatif dan kualitatif pada validator dan peserta didik pada media vedio yang dikembangkan. Jawaban dari masing-masing instrumen ini memiliki variasi dari atas sampai bawah yang dinyatakan dalam bentuk kata- kata dapat beupa kualitatif dan kuantitatif. Maka jawaban-jawaban tesebut diberi skor sangat baik (SB), Baik (B), Kurang (K), Cukup (C) dan Sangat Kurang Baik (SKB).

Tabel 3.2

Aturan Pemberian Skor22

No. Kategori Skor

1. Sangat Baik (SB) 5

2. Baik (B) 4

3. Cukup (C) 3

4. Kurang(K) 2

5. Sangat Kurang Baik (SKB) 1

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini di lakukan dengan berbagai cara, antara lain :

a. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung ( tatap muka ) dengan guru fisikanya langsung di sekolah. Yang bertujuan mendapatkan informasi tentang proses belajar mengajar di kelas serta kulikulum yang digunakan.

21 Sudaryono, Gaguk Margono, Wardani Rahayu, “Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan “, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013 , hlm. 30

22 Ibid, hlml.93

b. Dokumentasi

dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data langsungb dari tempat penelitian, yang berupa foto atau maupun dokumen- dokumen tentang siswa saat iniaga hasil penelitian ini lebih dipercaya, melalui uji coba produk (uji coba terbatas ) dan uji coba pemakaian ( uji coba luas ).

c. Angket

Angket yang digunakan oleh peneliti yaitu untuk memperoleh data untuk menilai media video yang berkembang.

Yang digunakan berupa angket (Kuesioner) ini merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Angket dalam bentuk kuesioner adalah kumpulan sebuah pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur.23

1. Angket Validasi

Sebelum melakukan sebuah penelitian peneliti harus melakukan validasi. Angket validasi adalah alat yang digunakan untuk menilai atau memberikan masukan dai validator ke media video yang peneliti kembangkan. Kelayakan media video bisa dilihat dari kesesuaiannya dengan isi materi yang di buat.

2. Angket Respon Peserta Didik

Penelitian ini menggunakan angket respon peserta didik yang berupa lembar angket respon peserta didik terhadap media video

23 Suharsimi Arikunto,” Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”, Jakarta: BumiAksara,2013 , hlm. 42

41

yang peneliti kembangkan. Guna untuk mengetahui respon peseta didik terhadap hasil pengembangan media video yang merupakan tujuan dari angket ini. Indikator yang dicapai yaitu untuk mengetahui pengetahuan peserta didik mata materi kalo dengan menggunakan media video tesebut.

3. Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam peneliti ini yaitu menggunakan teknik analisis kualitatif taksonomi yaitu pengumpulan data secara berkelanjutan melalui pengamatan, dapat diperoleh melalui wawancara guru mata pelajaran fisika dan dokumentasi sehingga data yang terkumpul semakin banyak merupakan analisis data dalam penelitian ini.

Menganalisis data merupakan langkah yang sangat kritis dalam melakukan penelitian. Setelah hasil dari analisis data dapat digunakan sebagai tahap awal dalam penelitian untuk memperbaiki prosedur media video yang dikembangkan.

a) Angket Validasi 1. Validasi Ahli Materi

Sebelum menggunakan instrumen penelitian peneliti terlebih dahulu instrumennya di validasi oleh ahli materi.

Disini peneliti telah mengumpulkan kitik serta saran yang telah diberikan oleh validasi ahli materi yang nantinya akan dijadikan revisi atau perbaikan oleh peneliti di dalam pebuatan media video yang dikembangkan. Yang digunakan angket skala likers yaitu : 1

(sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (baik) dan 5 ( sangat baik).

Tabel 3.3

Indikator Penilaian Ahli Materi

No. Indikator

Kualitas Isi

1. Materi-materi yang peneliti sampaikan sangat lengkap dan jelas kaitannya dengan materi yang dibahas.

2. Apakah peneliti sudah memapaparan materi yang di sampaikan sesuai dengan konsep kalor

3. Apakah Konsep materi yang peneliti jelaskan mudah di mengerti.

Ketelaksanaan

4. Materi yang di sajikan sesuai dengan materi yang seharusnya di terima oleh peserta didik

5. Apakah peneliti bisa memuat materi yang berkaitan dengan konsep media video ang ditayangkan.

6. Apakah peserta didik bisa memahami isi materi dalam media video tesebut.

Tampilan Visual

7. Apakah materi yang digunakan memberikan contoh soal 8. Penulisan materi tetarapi dan tidak berlebihan

9. Materi sesuai dengan media video yang digunakan 10 Apakah Media video tersebut bisa menarik peserta didik.

2. Validasi Ahli Media

Sebelum instrumen penelitian digunakan terlebih dahulu instumen di validasi oleh ahli media setelah itu peneliti mengumpulkan beberapa kritik serta saran yang telah diberikan oleh validasi ahli media yang nantinya akan dijadikan revisi atau perbaikan oleh peneliti di dalam pembuatan media video ini.

Peneliti dengan menggunakan angket skala likes yaitu : 1 (sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (baik) dan 5 ( sangat baik).

43

Tabel 3.4

Indikator Penilaian Oleh Ahli Media

No. Indikator

Kualitas Isi

1. Media vedio pembelajaran memuat konsep kebenaran sebagai pembuktian materi kalor

2. Tidak ada kesalahan konsep dan sesuai dengan materi kalor 3. Produk berupa media video sangat sesuai dengan materi kalor Keterlaksanaan

4. Media video pembelajaran bisa memperjelas pemahaman peserta didik.

5. Media video pembelajaran bisa membuat minat peserta didik dalam belajar.

Tampilan

6. Media video pembelajaran menarik dari sudut pandang tampilan

7. Media video pembelajaran mampu mendorong minat peserta didik di dalam kelas.

Kemudahan Pengguna

8. Media videio pembelajaran praktis dan mudah digunakan 9. Hasil yang diperoleh mudah dan didefinisikan

10. Apakah saat digunakan media video pembelajaran peserta didik memiliki kendala.

3.Validasi Guru Mata Pelajaran Fisika

Disini peneliti beberapa telah mengumpulkan kritik dan saran dari validasi guru fisika yang akan nantinya menjadi revisi atau perbaikan oleh peneliti dalam pembuatan media video ini. Peneliti dengan menggunakan angket skala likes yaitu : 1 (sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (baik) dan 5 ( sangat baik).

Tabel 3.5

Indikator Penilaian Guru Fisika

No. Indikator

1. Media video memberikan informasi baru mengenai konsep fisika 2. Dengan menggunakan media video pembelajaran ini membatu

peserta didik memahami konsep fisika

3. Paparan materi yang disampaikan dengan menggunakan media video sesuai dengan materi kalor.

4. Apakah setelah melihat media video peserta didik mudah mengerti materi kalor.

5. Dengan menggunakan media video pembelajaran mudah digunakan

6. Apakah bentuk media video pembelajaran yang di tayangkan menarik.

7. Apakah peserta didik setelah melihat Isi materi yang ditayangkan bisa mengerti dengan materi kalor tersebut.

8. Media video pembelajaran tersebut praktis dan mudah digunakan 9. Media video tersebut aman digunakan

10. Media video pembelajaran mampu memperjelas konsep dan memberikan pengalaman baru kepada peserta didik

4. Validsasi Respon Peserta Didik

Disini peneliti beberapa telah mengumpulkan kitik dan saran dari validasi repon peserta didik yang akan nantinya menjadi revisi atau perbaikan oleh peneliti dalam pembuatan media video ini. Peneliti dengan menggunakan angket skala likers yaitu : 1 ( sangat kurang ), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (baik) dan 5 (sangat baik).

45

Tabel 3.6

Indikator Pesesta Didik

No. Indikator

1. Saya menyukai pelajaran fisika

2. Mengikuti pembelajaran menggunakan video merupakan pengalaman baru untuk saya

3. Penggunaan media video pembelajran ini membuat saya lebih termonivasi dalam belajar

4. Pembelajaran menggunakan video sangat menarik dan menyenangkan

5. Dengan ditampilkan video, saya memahami pengertian kalor 6. Dengan ditampilkan video, saya memahami pengertian kalor jenis

dan kapasitas kalor beserta rumusnya

7. Dengan ditampilkan video, saya memahami pengertian perubahan wujud zat dan rumusnya

8. Dengan ditampilkannya videio, saya memahami kalor penguapan dan pengembunan beserta dengan contoh

9. Dengan ditampilkannya video, saya memahami kalor peleburan dan pembekuan

10. Dengan ditampilkannya video, saya memahami pengertian asas black beserta contoh

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

A. Penyajian Data Uji Coba 1. Hasil Validasi Ahli Materi

Tabel 4.1

Hasil Validasi Ahli Materi Aspek

Penilaian

No Penilaian Penilaian

1 2 ∑ 𝒑𝒆𝒓

𝒌𝒓𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂

∑ 𝒑𝒆𝒓 Skor Skor

%

Kualitas Isi 1 4 5 9 27 30 90

2 4 4 8

3 5 5 10

Keterlaksanaan 4 5 3 8 26 30 86,67

5 5 4 9

6 5 4 9

Tampilan 7 5 5 10 36 40 90

8 3 4 7

9 5 5 10

10 5 4 9

Jumlah 46 43 89 89 100 88,80

Berdasarkan tabel diatas, dimana diisi oleh dua orang ahli materi dengan ahli materi yang pertama dengan ibu Rima Buana Prahastiwi, M.Pd dan ahli materi yang kedua bapak Azmar, M.Pd. Berdasarkan tabel 4.1 hasil skor penelitian pada aspek kualitas isi dapat dilihat persentasenya diperoleh sebanyak 90% . Setelah melewati sedikit perbaikan, para ahli

47

materi berpendapat bahwa materi dalam media video yang telah dikembangkan peneliti sesuai dengan tinjauan materi yang diambil pada materi kalor dan telah sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga media video dapat dikatakan “Sangat Layak”.

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa berdasarkan Penilaian kelayakan oleh ahli media pada aspek keterlaksanaan 86,67% dan tampilan media video sebesar 90%. Setelah dilakukan perbaikan dan kedua ahli berpendapat bahwa bentuk penulisan materi, kelogisan materi dalam media video dan bahasa yang digunakan dapat memperjelas materi yang disampaikan dan hasil dari rata-rata yang diperoleh dalam validasi materi ini adalah 88,89%, sehingga termasuk kedalam kategori “Sangat Layak”.

2. Hasil Validasi Ahli Isi Media

Tabel 4.2

Hasil Validasi Ahli Media Aspek

Penilaian

No Penilaian Penilaian

1 2 ∑ 𝒑𝒆𝒓

𝒌𝒓𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂

∑ 𝒑𝒆𝒓 Skor Skor%

Kualitas Isi 1 4 4 8 25 30 83,34

2 4 4 8

3 4 5 9

Keterlaksanaan 4 4 4 8 17 20 85

5 4 5 9

Tampilan Media Video

6 4 4 8 16 20 80

7 4 4 8

Kemudahan Penggunaan Media Video

8 4 5 9 26 30 86,67

9 4 4 8

10 4 5 9

Jumlah 40 44 84 84 100 83,75

Berdasarkan tabel diatas, dimana diisi oleh dua orang ahli media dengan ahli media yang pertama dengan bapak Muh. Wahudi. M.Pd dan ahli media yang kedua bapak Muhammad Zohri. M.Sc. Berdasarkan tabel 4.2 hasil skor penelitian pada aspek kualitas isi dapat dilihat persentasenya diperoleh sebanyak 83,34%. Pendapat ahli media ini bahwa konsep dan isi media video ang peneliti kembangkan sesuai dengan materi kalo, sehingga media video dapat dikategorikan “Sangat Layak”. Penilaian kelayakan oleh ahli media pada aspek keterlaksanaan 85% dari dua ahli media berpendapat bahwa media video ang peneliti kembangkan mampu meningkatkan keefektifan dan konsentrasi peserta didik dan termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. Penilaian kelayakan oleh ahli media pada aspek tampilan media video diperoleh sebanyak 80% dari dua ahli media berpendapat bahwa media video yang peneliti kembangkan. Peneliti menarik dari sudut pandang tampilannya serta mampu menambahkan minat peserta didik untuk belajar lebih giat lagi dan termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. 86,67% ahli media berpendapat bahwa media video yang peneliti kembangkan memudahkan dalam penggunaan sehingga media video termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. Sehingga hasil dari rata-rata yang diperoleh dalam validasi media yaitu 83,75%, maka dari itu dapat dikategorikan “Sangat Layak”.

49 3. Hasil Validasi Guru Fisika

Tabel 4.3

Hasil Validasi Guru Fisika Aspek

Penilaian

No. Penilaian Penilaian

1 2 ∑ 𝒑𝒆𝒓

𝒌𝒓𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂

∑ 𝒑𝒆𝒓 Skor Skor

%,

Kualitas Isi 1 5 4 9 26 30 86,67

2 4 5 9

3 4 4 8

Tampilan 4 5 4 9 29 30 96,67

5 5 5 10

6 5 5 10

Pengguna 7 4 5 9 37 40 92,5

8 5 5 10

9 4 5 9

10 5 4 9

Jumlah 46 46 92 92 100 91,95

Hasil dari tabel 4.3 diperoleh jumlah persentase masing-masing aspek penilaian yaitu 86,67% untuk aspek kualitas isi, 96,67% tampilan media video dan 90% dengan penggunaan dengan rata-rata peresentase ke validan sebesar 91,95% dan dikategorikan “Sangat Layak” tanpa revisi.

4.Hasil Validasi RPP

Tabel 4.4 Hasil Validasi RPP Aspek

penilaian

No Penilaian Penilaian 1 2 ∑ 𝒑𝒆𝒓

𝒌𝒓𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂

∑ 𝒑𝒆𝒓 Skor Skor

% Format

Pelaksanaan Pembelajara n

1 4 5 9 18 20 90

2 5 4 9

Isi Rencana Pelaksanaan

3 4 4 8 72 80 90

4 5 5 10

Pembelajara n

5 4 4 8

6 5 5 10

7 4 4 8

8 5 5 10

9 4 4 8

10 5 5 10

Bahasa Yang Digunakan

11 4 4 8 18 20 90

12 5 5 10

Jumlah 54 54 108 108 120 90

Berdasakan tabel diatas, dimana diisi oleh dua orang ahli RPP dengan ahli RPP yang petama bapak Lalu Ahmad Didik Meiliyadi, M.Si dan ahli RPP yang kedua bapak Muhammad Zohri, M.Sc, berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa jumlah perentase masing-masing aspek yaitu 90% untuk aspek formal pelaksanaan pembelajaran, 90% untuk aspek isi RPP, 90%

untuk aspek bahasa yang digunakan dengan rata-rata peresentase ke validan sebesar 90% dan dikategorikan “Layak”.

5. Validasi Respon Peserta Didik

Tabel 4.5

Hasil Respon Peserta Didik Aspek

penilaian

No Penilaian Penilaian

1 2 3 4 5 ∑ 𝒑𝒆𝒓

𝒌𝒓𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂

∑ 𝒑𝒆𝒓 Skor Skor

%

Kualitas Isi 1 5 4 4 4 5 22 68 70 97,14

2 5 5 4 5 4 23

3 4 5 5 5 4 23

Tampilan 4 5 4 4 5 4 22 68 70 97,14

5 5 5 5 4 5 24

6 5 4 5 4 4 22

Penggunaan 7 4 5 4 4 4 21 92 110 83,64

8 5 5 4 5 4 23

9 5 5 5 4 4 23

10 5 5 5 5 5 25

Jumlah 48 47 45 45 43 228 228 150 92,64

51

Berdasarkan tabel diatas, dimana diisi oleh lima orang validasi respon peserta didik yang mewakili teman-temannya yang pertama Ardiyan Firmansyah, Juprin, M. Rinaldi, Afrian Hadi dan Alfin Mubarrak.

Berdasarkan Hasil dari tabel 4.5 diperoleh jumlah persentase masing- masing aspek penilaian yaitu 97,14% untuk aspek kualitas isi, 97,14%

tampilan media video dan 83,64% dengan penggunaan dengan rata-rata peresentase ke validan sebesar 92,64% dan dikategorikan “Sangat Layak”

tanpa revisi.

7. Hasil Pengembangan Alat

Penelitian pengembangan media video pembelajaran dengan pendekatan induktif pada materi kalor kelas X sebagai penunjang pembelajaran mata pelajaran fisika di Ma. Putra Al-Islahuddiny. Peneliti menggunakan responden peserta didik kelas X MA.Putra Al-Ishlahuddiny sebanyak 25 peserta didik yang sedang menempuh mata pelajaran fisika materi kalor dari 25 peserta didik peneliti memberikan lima siswa untuk mengisi validasi peserta didik guna untuk mewakili teman-temannya.

Pada penelitian pengembangan ini peneliti menghasilkan produk media video yang telat mengikuti tahap-tahap revisi, media video yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunkan sebagai proses belajar mengajar di kelas dalam menjelaskan mata pelajaan fisika terutama materi kalor.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk membantu peseta didik untuk memahami materi-materi yang diberikan oleh guru dengan menggunakan media video. Penelitian ini dilakukan pade kelas X MA.Putra Al- Ishlahuddiny sebanyak 25 peserta didik, pada penelitian ini ada tujuh langkah pengembangan yang digunakan oleh peneliti yaitu: Potensi dan masalah, pengumpulan data, Desain media video, validasi media video, revisi media video, ujicoba media dan akhir media video.

Hal yang pertama kali dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini yaitu menentukan potensi dan masalah didapat setelah itu peneliti mengumpulkan data dari hasil wawancara guru fisika di Ma.Putra Al-Ishlahuddiny. Dari hasil wawancara tersebut adalah di sekolah tersebut masih kurangnya penggunaan media dalam proses belajar mengajar sehingga membuat siswa bosan dengan mata pelajaan fisika.

Selanjutnya peneliti melakukan perencanaan media yang layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar, setelah itu peneliti melakukan validasi ahli yang bertujuan dari validasi tersebut untuk mendapatkan kritik serta saran untuk bisa menyempurnakan media video yang telah dibuat guna dapat di ujicoba langsung ke peserta didik dan mendapatkan kategori valid serta layak untuk di gunakan.

Setelah media video divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan guru fisika, media video dievisi sesuai dengan saran dan kritik dari validator tersebut, setelah tahap-tahap revisi peneliti memaparkan beberapa yang harus di perbaiki yaitu suaranya harus jelas, disetiap video harus tidak

53

terlihat bayangan, dan materi di dalam video ditambahkan lagi agar durasinya panjang. Setelah Peneliti melakukan perbaikan selanjutnya peneliti melakukan ujicoba di MA.Putra Al-Ishlahuddiny dan tidak perlu direvisi lagi karna di kelas X itu telah menyatakan bahwa media video tersebut telah dinyatakan layak untuk digunakan.

Media video yang telah dikembangkan di desain sebagai penunjang pembelajaran fisika serta agar proses belajar mengajar menjadi efektif dan praktis. Pernyataan tersebut didukung dengan hasil penelitian berdasarkan hasil validasi ahli materi 88,89%, Validasi ahli media 83,75%, validasi guru fisika diperoleh sebanyak 91,95% , validasi RPP diperoleh sebanyak 90%, hasil respon peserta didik dipeoleh sebanyak 92,64%.

Langkah-langkah dalam proses pembuatan media video pembelajaran tersebut merupakan langkah yang sistematis dalam proses penyusunan media video pembelajaran yang sudah dibuat oleh peneliti, yaitu :

Gambar 4.1

Tampilan Pertama Media Vedio pembelajaran

Tampilan pertama pada media video pembelajaran ini, berupa pengertian kalor dan langkah-langkah materi kalor yang harus dijabarkan

dengan menggunakan tulisan . kemudian pada tampilan kedua yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.2

Tampilan Kedua Kalor Jenis

Tampilan kedua pada kalor jenis ini adalah membahas jika ada dua bola yang terbuat dari aluminium dan tembaga dengan temperatur awal yang sama di celupkan ke air mendidih setelah beberapa menit bola tersebut akan memiliki kenaikan temperatur yang berbeda hal ini di karenakan setiap benda memiliki nilai kalor jenis yang berbeda-beda.

Selanjutnya pada tampilan ketiga yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.3

Tampilan Ketiga Kapasitas Kalor

Tampilan ketiga pada kapasitas kalor yaitu membahas suatu benda faktor massa dan kalor jenis dapat dipandang sebagai satu kesatuan sehingga muncul kapasitas kalor yang di definisiakn dengan huruf C besar yaitu C = c.m, kalor jenis dikalikan massa, maka besar kalor suatu zat

55

dapat dihitung dengan Q = m.c ∆𝑡 atau Q = c. ∆𝑡. kemudian pada tampilan ketiga yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.4

Tampilan Keempat Perubahan Wujud Zat

Tampilan ketiga pada perubahan wujud ztyaitu membahas zat yang memiliki temperatur tertentu untuk zat tersebut untuk berubah wujud satu zat bisa berubah menjadi cair, padat dan gas perubahan zat ini selalu di ikuti dengan penyerapan atau pelepasan. kemudian pada tampilan kelima yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.5

Tampilan Kelima Kalor Penguapan dan Pengembunan Tampilan kelima pada kalor penguapan dan pengembunan yaitu membahas kalor penguapan adalah kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk berubah wujud dari cair ke gas, sebaliknya pengembunan adalah kalor yang melepaskan satu zat saat berubabah wujud dari gas menjadi cair. Besarnya kalor yang di lepaskan saat menguap sama dengan kalor

yang di lepaskan saat menjadi pengembunan pada suatu zat yang sama.

Secara matematis bisa dirumuskan sebagai berikut Q = m.L , Q sama dengan kalor yang dilepaskan atau yang diserap , m adalah massa sengkan L adalah kalor laten. Tampilan ke enam yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.6

Tampilan Ke Enam Kalor Peleburan dan Pembekuan Tampilan ke enam pada kalor peleburan dan pembekuan yaitu membahas kalor peleburan adalah kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat untuki meleleh dari zat padat ke zat cair, sebaliknya kalor pembekuan adalah kalor yang di lepaskan suatu zat saat membeku dari cair ke padat.

Besarnya kalor yang diserap saat melebur sama dengan kaloryang dilepaskan saat membeku pada suatu jenis zat yang sama. Secara matematis dapat dirumuskan Q = m.L , Q sama dengan kalor yang dilepas atau diserap, m adalah massa zat dan L adalah kalor laten atau pembekuan.

Tampilan ketujuh yaitu sebagai berikut :

57

Gambar 4.7

Tampilan Ketujuh Kalor Laten dan Perubahan Wujud Tampilan ke tujuh pada kalor laten dan perubahan wujud yaitu membahas zat berubah wujud temperatur tidak naik ataupun turun tetapi tetap ada transper kalor, kalor yang dibutuhkan untuk berubah wujud di sebut kalor laten. Proses ini tidak mengubah suhu zat di karenakan kalor yang diserap digunakan untuk melawan gaya ikat antara molekul zat tersebu, ketika ikatan antar molekul ini terlepas zat padat menjadi cair zat cair menjadi gas. Secara proses ini selesai temperatur berubah sesuai dengan kalor yang diserp. Tampilan kedelapan yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.8

Tampilan Kedelapan Asas Black

Tampilan kedelapan pada asas black yaitu membahas kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang bertemperatur tinggi ke temperatur yang lebih rendah. Energi adalah sesuatu yang selalu

kekal maka dalam kalor, kalor yang dilepaskan benda dengan temperatur rendah asas ini dikenal dengan Asas Black. Dengan rumus Q lepas = Q terima.

C. Revisi Produk

Setelah media video divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan guru fisika media video direvisi sesuai dengan saran dan komentar dari masing- masing validator tersebut. Berikut Pemaparan validasi oleh ahli materi, ahli media dan guru fisika, antara lain :

1. Ahli Materi

validasi oleh ahli materi berupa pernyataan yaitu materi dalam media video yang dibuat sudah baik, dan cocok digunakan untuk referensi pembelajaran pada materi kalor. Namu, diakhir video sebaiknya tidak perlu disebutkan untuk sekolah mana karena akan mempersempit penggunaan video tersebut. Jadi, cukup ucapkan terima kasih saja.

2. Ahli Media

validasi oleh ahli media berupa pernyataan yaitu media pembelajaran yang dibuat harus direvisi terlebih dahulu baru kemudian bisa dipergunakan dalam penelitian.

3. Guru Fisika

Media video yang dibuat sudah memuaskan dan cocok digunakan untuk belajar mengajar di kelas dan bermanfaat buat siswa-siwa.

Dalam dokumen pengembangan media video pembelajaran (Halaman 50-64)

Dokumen terkait