• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skala Prioritas Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan

Dalam dokumen PDF Laporan Hasil Penelitian (Halaman 153-200)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

5. Net Present Value (NPV)

5.4. Skala Prioritas Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan

TABEL 42.

PENGEMBANGAN USAHA > PENANGKAPAN IKAN TUNA

Hasil evaluasi FAO (Fauzi, 2004) berdasarkan rasio produksi dengan MLTAY (Makximum Long-term Average Yield ), dari 16 wilayah perairan laur, 4 wilayah perairan telah mencapai puncak pemanfaatan sumber dayanya, 8 perairan telah mencapai puncak pemanfaatan sumber dayanya, 8 perairan lainnya telah dimanfaatkan sekitar lebih dari 70%, sementara 4 perairan lainnya telah dimanfaatkan antara 10% hingga 50% (Fauzi 2004 ). Hasil proses hirarki analitik diperoleh dari kegiatan usaha penangkapan tuna responden menjawab skala prioritas yang terbaika adalah peningkatan daya saing produk, (0,235) prioritas no 1. Dalam arti mutu produk ikan tuna yang harus menjadi rioritas utama dan diversifikasi mutu dan promosi mendapatkan prioritas yang ke dua.

Sedangkan prioritas yang terendah kriteria perizinan (0,091), tidak terlalu direspon oleh responden.

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.091 6

Kriteria Perizinan .086 7

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.156 3

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.158 2

Mendorong produktivitas hasil produksi

.122 5

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.153 4

Peningkatan daya saing produk

.235 1

153 TABEL 43.

PENGEMBANGAN USAHA > DIMENSI EKONOMI

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.192 2

Kriteria Perizinan .063 7

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.134 4

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.105 5

Mendorong produktivitas hasil produksi

.094 6

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.137 3

Peningkatan daya saing produk

.276 1

Keterangan pada tabel diatas menjelaskan skala prioritas pada pengembangan usaha dimensi ekonomi yang menjadi prioritas adalah peningkatan daya saing produk 0,276, menjadi prioritas utama di dalam pengembangan usaha pad dimensi ekonomi. Pada tabel dibawah menjelaskan pengembangan usaha hubungan variabel dengan kebijakan SDM nelayan, merupakan jawaban responden untuk memilih prioritas nomor 1 (0.206) utama adalah pembangunan sentra-sentra pengolahan ikan dan produk dan prioritas kedua adalah Model internal bagi pengembangan usaha (0,187), dan jawaban responden yang ke tiga adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (0,158). Oleh sebab itu sumber daya perikanan nasional maupun di daerah Sulawesi Tengah sampai saat ini belum memberikan manfaat dan kontribusi yang maksimal bagi kesejahtraan masyarakat dan Bangsa Indonesia, sebagai gambaran pada subsektor perikanan tangkap, walaupun tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan diperkirakan telah lebih dari 75% dari potensi lestarinya, tetapi sebagian besar sekitar 95%

struktur armada penangkapannya masih tergolong relatif rendah (dibawah 30 GT).

154 TABEL 44

PENGEMBANGAN USAHA > KEBIJAKAN SDM

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.187 2

Kriteria Perizinan .127 4

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.206 1

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.095 7

Mendorong produktivitas hasil produksi

.113 5

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.158 3

Peningkatan daya saing produk

.113 6

Apabila diilihat dari pengembangan usaha pada variabel Kebijakan SDM respoenden menjawab prioritas pertama adalah pembangunan sentra-sentra pengolahan ikan dan produk sangat perlu diperhatikan oleh Pemerintah Dinas Perikanan Kelautan Sulawesi Tengah, akan tetapi peningkatan produksi yang dicapai tidak diikuti dengan capaian ideal nilai produktivitas dan peningkatan nilai tambahnya. Hal ini tercermin dengan masih besarnya angka kemiskinan SDM perikanan, utamanya para nelayan dan pembudidaya ikan tradisional.

Pada hal salah satu indikator keberhasilan pembangunan perikanan yang paling nyata dilihat adalah dengan melihat tingkat pendapatan mutlak dari SDM-nya, bila tingkat pendapatan mutlak SDM perikanan meningkat, maka berarti pelaksanaan program pembangunan perikanan dapat dinyatakan berhasil, yang tercermin dengan menurunya tingkat kemiskiann SDM nelayan.

155 TABEL 45.

PENGEMBANGAN USAHA > PROMOSI DAERAH

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.019 7

Kriteria Perizinan .046 6

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.114 4

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.152 3

Mendorong produktivitas hasil produksi

.088 5

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.341 1

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.240 2

Pada tabel diatas untuk variabel pengembangan usaha > promosi daerah dari hasil kusioner dioeroleh jawaban yang menjadi prioritas utama adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (0,341), dan prioritas ke dua adalah modal internal bagi pengembangan uasah (0,240).

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dapat dilakukan oleh nelayan asalkan diberikan modal pinjaman dari BRI, atau perbankan lainnya dalam usaha skala mikro, atau dari Deperindag Sulawesi Tengah, agar ikan tuna dapat dijadikan produk olahan. Kiranya para nelayan diberikan ketrampilan di dalam pengolahan ikan. Nampaknya dilapangan ditemukan hanya 30% saja barang olahan yang terlihat di pasaran atau Supermarket di Kota Palu.

Pemerintah Daerah segera mengambila langkah-langkah kebijakan untuk peningkatan ketrampilan teknologi tepat guna bagi nelayan didalam meningkatkan pendapatan nelayan dan pengentasan kemiskinan di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil di perairan selat Makasar dan teluk Tomini Sulawesi Tengah.

Kegiatan usaha perikanan di Sulawesi Tengah sebagian besar belum efisien dan profesional, sehingga dampak terhadap daya saing produk yang dihasilkan masih relatif

156 rendah, dimata investor asing. Sangat perlu mutu dan produk tuna ditingkatkan kualitasnya agar dapat bersaing di dunia internasional mutu ikan dari Sulawesi Tengah, Pemerintah harus mempunyai Quality Kontrol” setaip saat mutunya perlu dijaga agar dapat bersaing dengan pasar internasional, akan tetapi saya melihat kualitas tuna Sulawesi Tengah sangat bagus mutunya karena pasarannya dapat melampaui negara –negara Amerika, Eropa, Australia, Jepang dan Asia lainnya.

TABEL 46.

PENGEMBANGAN USAHA > PENGEMBANGAN INFRASTUKTUR

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.112 4

Kriteria Perizinan .112 5

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.337 1

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.072 6

Mendorong produktivitas hasil produksi

.169 2

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.159 3

Peningkatan daya saing .038 7

Keterangan pada tabel dibawah ini adalah variabel pengembangan usaha ?dimensi ekonomi> lembaga penyedia modal, dari hasil kuesioner di lapangan responden mengatakan prioritas utama peningkatan daya saing produk ikan tuna merupakan prioritas utama (0,363), kemudian prioritas kedua adalah modal internal bagi pengembangan usaha indistri pengolahan ikan tuna.

157 TABEL 47.

PENGEMBANGAN USAHA > DIMENSI EKONOMI > LEMBAGA PENYEDIA MODAL

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.181 2

Kriteria Perizinan .051 7

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.072 5

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.077 4

Mendorong produktivitas hasil produksi

.070 6

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.180 3

Peningkatan daya saing produk

.363 1

Dari hasil penelitian ini mempunyai tindak lanjut kedepan “Upaya menjadikan sektor perikanan sebagai ketahanan pangan”. Kenyataan dilapangan terlihat saat harga daging melambung tinggi, yakin masyarakat lebih banyak mengconsumsi ikan .Dilihat dari dampak kesehatannya penduduk bahwa ikan merupakan pilihan tepat agar tubuh memperoleh makanan yang berprotein. Selain bergizi tinggi, khususnya kandungan omega 3 yang dapat mencerdaskan bagi balita, dan memperpanjang umur bagi orang dewasa, ikan juga dapat dijangkau oleh masyarakat, Inilah yang kemudian disinyalir sebagian kalangan kelautan bahwa ikan salah satu produk yang dapat mendukung ketahanan pangan nasional/ daerah . Keteranga pada tabel dibawah ini adalah variabel pengembangan usaha > dimensi ekonomi . fasilitas kegudangan , Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari60 responden di pelabuhan Bajo Donggala mengatakan menjadi prioritas utama rangking 1 peningkatan daya saing produk (0,281), dan jawaban ke dua modal internal bagi pengembangan usaha (0,282).

158 TABEL 48.

PENGEMBANGAN USAHA > DIMENSI EKONOMI > FASILITAS KEGUDANGAN

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.281 2

Kriteria Perizinan .061 6

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.107 5

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.039 7

Mendorong produktivitas hasil produksi

.110 4

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.122 3

Peningkatan daya saing produk

.281 1

Menurut penamat agrobisnis Herjuno Ndaru K, untuk menjadikan ikan sebagai bagian ketahanan pangan Indonesia, baik secara kualitas gizi individu maupun secara agregat ditingkat nasional, perlu modernisasi sektor perikanan yang memungkinkan pengemasan dan pengalengan berbagai produk ikan dan berbagai jenis pengolahan tuna, yang akan didukung rantai distribusi yang menghubungkan daerah produksi ikan dengan daerah konsumsi ikan di kota-kota besar.

Dengan adanya suplai yang memadai, pasar dapat menyerapnya menjadi berbagai makanan olahan yang dekat dengan selera pasar, seperti bakso ikan, abon ikan tuna, sosis ikan tuna atau mungking cireng tuna.Perlu langkah-langkah yang sistematik dan populer untuk menggeser budaya makan yang berpengaruh pada ketahanan pangan.Kelas menengah yang terus tumbuh di daerah ini juga sebaiknya mulai menggeser konsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak menjadi makanan dengan sedikit karbohidrat, dan lebih banyak protein seperti ikan.

159 TABEL 49

PENGEMBANGAN USAHA > DIMENSI EKONOMI > PERALATAN TANGKAP IKAN

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.207 2

Kriteria Perizinan .039 7

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.110 4

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.121 3

Mendorong produktivitas hasil produksi

.063 5

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.045 6

Peningkatan daya saing produk

.415 1

Peningkatan daya saing produk di dalam penelitian ini masih di dalam prioritas pertama (0,415), dan rangking prioritas ke dua adalah modal intrenal bagi pengembangan usaha (0,207). Banyak orang beranggapan bahwa terdapat terlampau banyak perantara pengusaha ikan yang bersaing pada setiap tindakan dalam proses tata niaga adalah pemborosan dan tidak ada gunanya. Mereka beranggapan bahwa jumlah perantara yang lebih sedikit yang masing-masing melakukan usaha secara lebih luas akan bekerja dengan biaya persatuan lebih rendah, sehingga dengan demikian mengurangi biaya tata niaga dan memperbesar efisiensi. Alasan mereka ini didasarkan atas asumsi bahwa operasi secara besar- besaran sampai batas tertentu bersifat lebih ekonomis. Tetapi perlu disadari bahwa pengurangan perusahaan perantara yang bersaing menyebabkan para konsumen makin berkurang pilihannya terhadap perantara bahkan konsumen terpaksa menerima layanan (service) lebih buruk dan produk bermutu rendah.

160 TABEL 50.

PENGEMBANGAN USAHA > DIMENSI EKONOMI > JARINGAN PEMASARAN

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.327 1

Kriteria Perizinan .071 6

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.152 4

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.164 2

Mendorong produktivitas hasil produksi

.082 5

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.164 3

Peningkatan daya saing produk

.041 7

Keterangan diatas dari variabel pengembangan usaha > dimensi ekonomi > jaringan pemasaran (tata niaga), dalam rangka untuk mengetahui bagaimana nelayan, petani, ikan dan petani pada umumnya meningkatkan produksinya sesuai dengan jumlah pemesanan atau permintaan; bagaimana keadaan pemasaran dan cara-cara memperbaikinya dalam menghadapi pemesanan atau permintaan tersebut, perlu dipersiapkan beberapa metode yang merupakan pengetahuan dasar untuk menelaah pemasaran. Kegiatan pemasaran tuna melibatkan proses pengumpulan produk di pelabuhan Bajo dan pelabuhan Paranggi untuk dijual di pasar lokal dan di export ke luar negeri, dengan perantara pelabuhan di Bali kemudian di kirim ke luar negeri.

Pada tabel dibawah menjelaskan pengembangan usaha > dimensi ekonomi> biaya-margin dan investasi. Analisa biaya margin merupakan fungsi dalam menangani fungsi pemasaran.

Selama waktu itu tersebut haruslah ada lembaga pemasaran menyediakan biaya untuk seluruh

161 kegiatan fungsi pemasaran (grading, pengolahan, dan pengangkutan dan lain-lain). Sampai barang niaga itu dijual kepada konsumen terakhir.

TABEL 51

PENGEMBANGAN USAHA > DIMENSI EKONOMI > BIAYA - MARGIN - INVESTASI

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.031 7

Kriteria Perizinan .082 5

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.143 3

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.254 2

Mendorong produktivitas hasil produksi

.125 4

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.080 6

Peningkatan daya saing produk

.285 1

Peningkatan daya saing produk ikan tuna, menurut jawaban responden memnuhi rangkin prioritas pertama (0,285), dan prioritas ke dua diversifikasi, pengangkutan mutu dan promosi masih mempunyai nilai (0,254) pada prioritas ke dua. Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan setiap kegiatan fungsi pemasaran membutuhkan biaya dan mutu ikan yang secara keseluruhan akan merupakan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Keadaan yang demikian ini jelas oleh pihak lembaga pemasaran akan dibebabkan kepada pihak konsumen atau produsen. Dengan demikian perlu diusahakan efisiensi dan kegiatan pemasaran dengan cara mengurangi biaya pemasaran dan dapat melakukan investor untuk investasi ke bidang penangkapan perikatan tuna di sulawesi Tengah.

162 TABEL 52.

PENGEMBANGAN USAHA > DIMENSI EKONOMI > METODE PENJUALAN TATA NIAGA

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.019 7

Kriteria Perizinan .046 6

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.114 4

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.1521 3

Mendorong produktivitas hasil produksi

.088 5

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.341 1

Peningkatan daya saing produk

.240 2

Pada tabel diatas 62 responden mengatakan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir menunjukkan prioritas pertama 0, 341. Hal ini dapat diketahui bahwa para nelayan dapat diberikan ketrampilan pelatihan pembuatan pengolahan ikan, karena ikan mengandung sumber omega 6 dan 9 yang dapat membentuk pertumbuhan otak, dan anti radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel pada saraf. Padahal kekurangan zat tersebut akan menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke, penyakit yang umum diderita dewasa ini Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan saat ini baru mencapai 31 kilogram per kapita per tahun, jauh dibandingkan masyarakat Jepang yang sudah mengkonsumsi ikan 140 kilogram per kapita per tahun. Atau masih tertinggal jauh dengan masyarakat negeri Ginseng (Korea) yang mencapai 60 kg per kapita per tahun.(Balai Riset Sosial Ekonomi Kelautan, dan Perikanan, 2009).

Faktanya memang bangsa Amerika utara (Amerika Serikat dan Kanada), Eropa, Australia, dan Asia dikenal sebagai bangsa pemakan ikan paling banyak daripada orang

163 Afrika atau Amerika Selatan. Secara umum, Jepang, Amerika Serikat, Noewegia, Kanada, Denmark, Inggeris, Jerman, Spanyol dan Kore Selatan adalah bangsa-bangsa yang mengkonsumsi banyak ikan. Pada level dunia, masyarakat dunia, masyarakat Indonesia baru melampaui masyarakat Afrika dan Amerika Latin di mana mereka baru mengkonsumsi ikan tuna rata-rata dibawah 20 kilogram per kapita pertahun.

TABEL 53.

PENGEMBANGAN USAHA > DIMENSI EKONOMI > BIAYA TRANSPORTASI KE KONSUMEN

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.112 4

Kriteria Perizinan .112 5

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.337 1

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.072 6

Mendorong produktivitas hasil produksi

.169 2

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.159 3

Peningkatan daya saing produk

.038 7

Pengembangan usaha > dimensi ekonomi > biaya transortasi ke konsumen , Menurut pengamat Agrobisnis Herjuno Ndaru untuk menjadikan ikan sebagai dimensi ekonomi utama untuk dipasarkan sebagai bagian ketahanan pangan Indonesia. Kualitas ikan merupakan penilaian baik secara kualitas, dari investor untuk memilih pilihan ikan bermutu di bidang kelautan perikanan tangkap dan dekat dengan transportasi dengan pendaratan ikan. Kiranya segera dibuat Cargo Bandara Internasional yang dekat dengan pelabuhan pendaratan ikan di

164 pelabuhan Bajo Donggala. selain mengurangi biaya transpor dan efisiensi biaya dibidang cargo pengangkutan dari gudang ke kapal.

TABEL 54.

PENGEMBANGAN USAHA > KEBIJAKAN SDM > PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.344 1

Kriteria Perizinan .131 4

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.150 3

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.060 6

Mendorong produktivitas hasil produksi

.112 5

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.172 2

Peningkatan daya saing produk

.031 7

165 TABEL 55.

PENGEMBANGAN USAHA > KEBIJAKAN SDM > PEMBINAAN PROGRAM PERATURAN NELAYAN

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.183 3

Kriteria Perizinan .080 6

Pembangunan sentra-sentra pengolahan ikan dan produk I

.210 1

Diversifikasi, pengangkatan mutu dan promosi

.096 5

Mendorong produktivitas hasil produksi .210 2

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.175 4

Peningkatan daya saing produk .046 7

TABEL 56.

PENGEMBANGAN USAHA > KEBIJAKAN SDM > PEMBINAAN KOPERASI

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.100 4

Kriteria Perizinan .050 7

Pembangunan sentra-sentra pengolahan ikan dan produk I

.299 2

Diversifikasi, pengangkatan mutu dan promosi

.095 5

Mendorong produktivitas hasil produksi

.101 3

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.057 6

Peningkatan daya saing produk

.299 1

166 TABEL 57.

PENGEMBANGAN USAHA > KEBIJAKAN SDM > PEMBENTUKAN BADAN PERUSAHAAN PERIKANAN

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.026 7

Kriteria Perizinan .055 6

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.174 3

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.119 4

Mendorong produktivitas hasil produksi

.206 2

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.348 1

Peningkatan daya saing produk

.071 5

167 TABEL 58.

PENGEMBANGAN USAHA > KEBIJAKAN SDM > PEMBINAAN SISTEM PENGOLAHAN, PENGEMBANGAN USAHA NELAYAN

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.151 3

Kriteria Perizinan .151 4

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.075 6

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.098 5

Mendorong produktivitas hasil produksi

.055 7

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.170 2

Peningkatan daya saing produk

.301 1

168 TABEL 59.

PENGEMBANGAN USAHA > PROMOSI DAERAH > PERAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM PERATURAN TATA NIAGA HASIL PERIKANAN

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.034 7

Kriteria Perizinan .142 3

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.119 4

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.238 2

Mendorong produktivitas hasil produksi

.116 5

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.283 1

Peningkatan daya saing produk

.069 6

169 TABEL 60.

PENGEMBANGAN USAHA > PROMOSI DAERAH > PERAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM INTERFENSI

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.021 7

Kriteria Perizinan .091 5

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.162 3

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.110 4

Mendorong produktivitas hasil produksi

.240 2

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.053 6

Peningkatan daya saing produk

.324 1

170 TABEL 61.

PENGEMBANGAN USAHA > PROMOSI DAERAH > PROGRAM FASILITAS

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.056 7

Kriteria Perizinan .086 4

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.102 3

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.124 2

Mendorong produktivitas hasil produksi

.076 6

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.083 5

Peningkatan daya saing produk

.372 1

171 TABEL 62. PENGEMBANGAN USAHA > PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR >

KRITERIA PENYEDIA DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.018 7

Kriteria Perizinan .048 6

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.133 5

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.196 2

Mendorong produktivitas hasil produksi

.144 4

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.194 3

Peningkatan daya saing produk

.267 1

172 TABEL 63

PENGEMBANGAN USAHA > PENGEMBANGAN INFRASTUKTUR > PENGEMBANGAN ARMADA PELAGIS TUNA

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.060 6

Kriteria Perizinan .069 5

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.158 3

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.211 2

Mendorong produktivitas hasil produksi

.059 7

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

.152 4

Peningkatan daya saing produk

.317 1

173 TABEL 64

PENGEMBANGAN USAHA > PENGEMBANGAN INFRASTUKTUR > KONDISI PEREKONOMIAN DAERAH

KEGIATAN SKALA PRIORITAS RANKING

Model Internal Bagi Pengembangan Usaha

.045 7

Kriteria Perizinan .149 4

Pembangunan sentra- sentra pengolahan ikan dan produk I

.164 2

Diversifikasi,

pengangkatan mutu dan promosi

.094 5

Mendorong produktivitas hasi produksi

.328 1

Pemberdayaan ekonomi masyarakat persisir

.157 3

Peningkatan daya saing .063 6

KEGIATAN LEVEL PRIORITAS RANKING

174 Dimensi Ekonomi .186 2

Kebijakan SDM .176 3

Promosi Daerah .085 4

Pengembangan

Infrastuktur Pendukung

.553 1

KETERANGAN :

Modal Intern Modal internal bagi pengembangan usaha Kriteria per Kriteria perizinan

Pembangunan Pembangunan sentra-sentra pengolahan ikan dan produksi lain Diversifikas Diversivikasi, peningkatan mutu dan promosi

Mendorong pr Mendorong produktivitas hasil produksi Pemberdayaan Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Peningkatan Peningkatan daya saing produk

Tabel 65. Level Prioritas

KEGIATAN

LEVEL PRIORITAS RANKING

Dimensi Ekonomi .186 2

Kebijakan SDM .176 3

175

Promosi Daerah .085 4

Pengembangan

Infrastuktur Pendukung

.553 1

KETERANGAN :

Modal Intern Modal internal bagi pengembangan usaha Kriteria per Kriteria perizinan

Pembangunan Pembangunan sentra-sentra pengolahan ikan dan produksi lain Diversifikas Diversivikasi, peningkatan mutu dan promosi

Mendorong pr Mendorong produktivitas hasil produksi Pemberdayaan Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Peningkatan Peningkatan daya saing produk

Tabel 66. Level Prioritas

KEGIATAN LEVEL PRIORITAS RANKING

Dimensi Ekonomi .186 2

Kebijakan SDM .176 3

Promosi Daerah .085 4

Pengembangan .553 1

176 Infrastuktur Pendukung

Hasil jawaban responden di pelabuhan Bajo Donggala mengatakan prioritas utama adalah Pengembangan usaha penangkapan ikan tuna level prioritas adalah Pengembangan Infrastruktur Pendukung seperti sarana dan prasarana kapal penangkapan perlu ditingkatkan armadanya agar supaya produksinya meningkat. Untuk promosi daerah menduduki level prioritas terendah.

Inilah pentingnya menata-kelola kelautan sehingga proses interaksi antara sektor publik dan sektor privat yang dilakukan dapat memecahkan persoalan kelautan dan menciptakan kesempatan sosial-ekonomi di bidang kelautan, seperti peningkatan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan, pelestarian sumberdaya alam dalan sebagainya.. Menurut saya sebagai peneliti Mp3EI bahwa Indonesia tak akan bisa menuju negara maritim terbesar di dunia apabila paradigma pembangunan kelautan masih terpinggirkan.” Perlu ada terobosan struktural baru dengan satu paradigma baru tentang memberdayakan kelautan.

KETERANGAN :

Modal Intern Modal internal bagi pengembangan usaha Kriteria per Kriteria perizinan

Pembangunan Pembangunan sentra-sentra pengolahan ikan dan produksi lain Diversifikas Diversivikasi, peningkatan mutu dan promosi

Mendorong Mendorong produktivitas hasil produksi Pemberdayaan Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Peningkatan Peningkatan daya saing produk

177

KEGIATAN LEVEL PRIORITAS RANKING

Dimensi Ekonomi .186 2

Kebijakan SDM .176 3

Promosi Daerah .085 4

Pengembangan

Infrastuktur Pendukung

.553 1

KETERANGAN :

Modal Intern Modal internal bagi pengembangan usaha Kriteria per Kriteria perizinan

Pembangunan Pembangunan sentra-sentra pengolahan ikan dan produksi lain Diversifikas Diversivikasi, peningkatan mutu dan promosi

Mendorong pr Mendorong produktivitas hasil produksi Pemberdayaan Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Peningkatan Peningkatan daya saing produk

178 Pembangunan di sektor kelautan ini masih terpencar-pencar diberbagai sektor, sehingga perlu koordinasi yang baik dan efektif, dengan demikian pengelolaan di bidang kelautan akan lebih fokus khususnya dalam mengkoordinasikan dengan berbagai sektor yang berkepentingan di laut.

KEGIATAN LEVEL PRIORITAS RANKING

Dimensi Ekonomi .186 2

Kebijakan SDM .176 3

Promosi Daerah .085 4

Pengembangan

Infrastuktur Pendukung

.553 1

KETERANGAN :

Modal Intern Modal internal bagi pengembangan usaha Kriteria per Kriteria perizinan

Pembangunan Pembangunan sentra-sentra pengolahan ikan dan produksi lain Diversifikas Diversivikasi, peningkatan mutu dan promosi

Mendorong pr Mendorong produktivitas hasil produksi Pemberdayaan Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Peningkatan Peningkatan daya saing produk

179 Konsepsi ini menunjukkan bahwa tata kelola memiliki spektrum yang lebih luas di mana persoalan kelautan merupakan persoalan publik yang harus diselesaikan melalui interaksi komprehensif antara sektor publik dan privat. Sektor publik biasanya menjadi domain pemerintah, sedangkan sektor privat menjadi domain pelaku pemanfaatan sumberdaya kelautan. Pemerintah perlu menata –kelola kelautan, sehingga proses interaksi antara sektor publik dan sektor privat yang dapat dilakukan dapat memecahkan persoalan kelautan. Meskipun berbagai undang-Undang terkait bidang kelautan sudah banyak yang diterbitkan, namun implementasinya di lapangan masih secara terkotak- kotak. Akibatnya pengembangan bidang kelautan berjalan secara sektoral, bahkan tidak tumpang tindih. Semua institusi negara yang berkepentingan dengan laut umumnya membuat kebijakan lebih bersifat sektoral. Belum ada suatu mekanisme kelembagaan yang mampu mensinergikan dan memadukan keamanan di laut. Penafsiran tentang pengelolaan kelautan berdampak menimbulkan konflik antar negar, dan pelaut akan terkena dampaknya. Pemerintah dapat membantu perbaikan sistem tataniaga dengan cara pembinaan sumberdaya dan jasa-jasa tersedia untuk sistem tataniaga dan lembaga- lembaga yang menggunakan : model internal bagi pengembangan usaha tuna yaitu dengan memberikan bantuan berupa

a, investasi dan kredit. Pemerintah membangun/memperbaiki jalan, jembatan dan alat angkutan untuk mempercepat pergerakan arus barang dari daerah produksi (pasar lokal)

Dalam dokumen PDF Laporan Hasil Penelitian (Halaman 153-200)

Dokumen terkait