• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

F. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis Data

a. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik.25 Dalam penelitian ini data kualitaif merupakan data pendukung serta data untuk melengkapi data utama, seperti profil pasar rakyat Kota Mataram.

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka).26 Dalam penelitian ini data kuantitatif merupakan data utama yang di dapat oleh peneliti, seperti data realisasi retribusi pasar, data target dan data Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram.

2. Sumber Data a. Data Sekunder

Data ssekunder adalah data atau bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti. Data ini diperoleh dari bahan bacaan

25 Baiq El badriati, dkk, PenguatanRumusKuantitatif, (Mataram: 2016), h.5.

26Ibid, h. 4.

maupun literatur yang mempunyai kaitan atau hubungan dengan fokus penelitian ini.27

Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data realisasi pasar dan data Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram dari seluruh pasar di Kota Mataram.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data sangat diperlukan oleh suatu penelitian yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti dalam rangka menyelesaikan masalah tertentu. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Sederhana dan dilakukan uji t untuk menguji pengaruh Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen).28 Tujuannya untuk memprediksi besaran nilai variabel terikat (dependen) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independen).

Dengan rumus: Y= a + bx keterangan:

Y : Variabel terikat (Pendapatan Asli Daerah) a : Angka Konstan

b : Koefisien regresi

27 Jonata Sarwono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h.16-17.

28 Syofian Siregar, Metode Penelitian, h. 55-57.

26

X : variabel bebas atau independen (Retribusi Pasar).29

Syarat Analisis Regresi Linier Sederhana yaitu memerlukan uji normalitas dan uji linearitas data, beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mencatat target dan realisasi retribusi pasar

2. Menghitung jumlah terget dan realisasi retribusi pasar

3. Dilakukan uji asumsi klasik dengan cara melakukan uji normalitas, uji linearitas dengan program SPSS

4. Dilakukan analisis regresi linear sederhana dengan program SPSS

5. Melakukan uji t (uji hipotesis) dengan membandingkan nilai t hitung dan t table yang diperoleh melalui analisi regresi linier sederhana.

Kriteria pengambilan keputusan :

 Jika nilai t hitung > t tabel maka Ha diterima

 Jika nilai t hitung < t tabel maka Ha diterima

29Ibid.

27 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Berikut adalah gambaran umum dari pasar yang menjadi sampel dalam penelitian ini:

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar menawar, bangunan yang berada di pasar biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Pasar kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan yaitu ikan, buah, sayur-sayuran telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Padar pada umumnya terletak di dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk menjangkau pasar.30

Pasar rakyat merupakan suatu tempat yang kental dengan kearifan lokal berupa nilai-nilai Budaya dan Religius didalamnya, harus juga Maju secara beriringan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. Hal ini diambil dari Visi Kota Mataram yaitu “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”.

30 Profil Pasar Rakyat Kota Mataram

28

Kota Mataram merupakan pusat pemerintahan Kota Mataram dan Provinsi Nusa Tenggara , serta sebagai pusat pendidikan yang menyokong kebutuhan sekolah berkualitas bagi sebagian besar masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sebagai salah satu indicator pesatnya Kota Mataram ditunjukan oleh semakin meningkatnya kepadatan penduduk dan saat ini merupakan wilayah terpadat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan kepadatan rata-rata 2.537 Jiwa/km2.

Berbagai pertimbangan mendasar dijadikannya pasar rakyat juga menjadi salah satu prioritas pembangunan yang dilakukan pemerintah Kota Mataram yaitu31:

Pertama, seperti yang menjadi Visinya Kota Mataram, Kota yang Maju, Religius dan Berbudaya yang menjadi cita-cita bersama ini mensyaratkan penghormatan dan pelestarian nilai-nilai kebudayaan lokal yang pernah tumbuh dan berkembang di masyarakat.

Pasar rakyat tidak saja menjadi pusat bisnis atau transaksi keuangan yang mempertemukan pedagang dan pembeli, tetapi juga menjadi salah satu pusat kebudayaan karena terjadinya hubungan interaksi sosial di dalamnya. Proses tawar menawaar bukanlah hanya sekesar mematok harga tinggi bagi pedagang dan sebaliknya pembeli meminta harga serendah-rendahnya. Melainkan sebuah komunikasi egaliter yang sering juga diselingi dengan pertukaran informasi, pengalaman dan pengetahuan. Pasar rakyatpun juga bisa menjadi perekat

31 Profil Pasar Rakyat Kota Mataram

keberagaman masyarakat dalam menciptakan kerukunan. Nilai-nilaii kearifan ini yang hendak di gali dan terus di tumbuhkan dalam usaha merevitalisasi pasar rakyat yang dilakukan pemerintah Kota Mataram.

Kedua, Pasar Rakyat di Kota Mataram menjadi sarana pengendalian harga dan inflasi sekaligus sebagai indikator bergeraknya sektor riil usaha perekonomian masyarakat. Perputaran aliran uang dipasar-pasar rakyat mencapai belasan miliar rupiah dalam sehari.

Ketiga, pentingnya pasar rakyat dalam pertumbuhan ekonomi juga bisa dilihat dari kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD yang berasal dari retribusi pelayanan pasar cukup besar dan cendrung mengalami kenaikan.

Keempat, bahwa pasar rakyatjuga merupakan investasi sebagai upaya untuk menjaga dan menciptakan peluang kerja untuk masyarakat. Pasar rakyat tidak boleh terpinggirkan dan kemudian mati. Revitalisaasi pasar rakyat sesungguhnya adalah bukan hanya untuk mempertahankan pasar rakyat sebagai tempat aktvitas perekonomian rakyat tetapi juga sebagai upaya mempertahankan tempat interaksi budaya.

Dari pasar-pasar diseluruh Kota Mataram yang berjumlah 19 pasar yang peneliti jadikan sampel, ada beberapa pasar-pasar yang mempunyai kriteria atau sejarah yang berbeda dari pasar-pasar lainnya yaitu:

30

a. Pasar Ampenan merupakan pasar tertua di Kota Mataram dengan beroperasi atau berdiri sejak tahun 1954. Pasar Ampenan merupakan pasar legendaris dan menjadi pasar yang merupakan pelabuhan pada tempo dulu.

b. Pasar Pagesangan merupakan pasar kebaliakan dari Pasar Ampenanyaitu pasar yang baru di bangun atau bisa di sebut pasar termuda, pembangunan Pasar Pagesangan pada tahun 2002.

c. Pasar Mandalika merupakan pasar yang terluas di Kota Mataram bahkan terluas di NTB. Penjual dan pembeli di Pasar Mandalika tidak hanya berasal dari daerah lombok saja akan tetapi juga berasal dari Sumbawa, Bima, Dompu bahkan luar pulau. Pasar mandalika mempunyai luas lahan sebesar 17.871 Meter Persegi

d. Pasar Karang Lelede merupakan pasar terkecil dari pasar-pasar yang berada di Kota Mataram, Pasar Karang Lelede merupakan pasar kebalikan dari Pasar Mandalika dengan luas lahan sebesar 682 Meter Persegi.

B. Data Target Retribusi Pasar didalam Penerimaan PAD Kota Mataram Tahun 2014-2018.

Pada Pasar Mandalika (Bertais), target yang diberikan pada tahun 2014 sebesar 763.400.000 ditahun 2015 turun dari target di tahun 2014 yaitu 710.620.000 ditahun 2016 terget menurun kembali menjadi 546.000.000 pada tahun 2017 dan 2018 target tetap yaitu sebesar 570.000.000.

Pasar Cakranegara di tahun 2014, Pasar Cakranegara mendapat target sebesar 195.000.000 kemudian pada tahun 2015 meningkat menjadi 200.880.000

di tahun 2016 terjadi peningkatan kembali yaitu dengan angka 235.200.000 begitupun pada tahun 2017 kembali meningkat dengan angka sebesar 310.000.000 akan tetapi pada tahun 2018 tidak terjadi kenaian ataupun penururnan yaitu sama dengan angka 310.000.000

Pasar Sindu mendapat target pada tahun 2014 sebesar 195.000.000 dan mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi 186.600.000 di tahun 2016 meningkat menjadi 193.200.000 pada tahun 2017 dan 2018 stabil dengan angka 210.100.000.

Pasar Abian Tubuh pada tahun 2014 target yang dipatok adalah 110.000.000 kemudian menurun pada tahun 2015 menjadi 101.800.000 dii tahun 2016 kembali mengalami peningkatan menjadi 118.800.000 begitu pula pada tahun 2017 dan 2018 dengan target 175.050.000.

Pasar Karang Lelede mendapat target pada tahun 2014 sebesar 170.000.000 kemudian meningkat pada tahun 2015 menjadi 179.400.000 pada tahun 2016 kembali mengalami peningkatan menjadi 190.800.000 begitu pula pada tahun 2017 dan 2018 meningkat menjadi 210.950.000.

Pasar Sayang-sayang mendapat target di tahun 2014 lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun setelahnya yaitu sebesar 140.000.000 kemudian di tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 145.200.000 tahun 2016 di angka 159.720.000 kemudian di tahun 2017 dan 2018 kembali naik dengan angka 240.000.000.

32

Pasar Karang Seraya mendapat target pada tahun 2014 sebesar 75.500.000 meningkat pada tahun 2015 menjadi 76.332.000 akan tetapi pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 75.120.000 pada tahun 2017 dan 2018 kembali mengalami peningkatan dengan jumlah target sebesar 79.107.000

Pasar Selagalas pada tahun 2014 mendapat target sebesar 2.500.000 pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 2.140.000 begitu juga pada tahun 2016 mengalami penurunan dengan jumlah target 1.924.000 akan tetapi pada tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan dengan jumlah target sebesar 2.628.000.

Pasar Panglima mendapat target pada tahun 2014 sebesar 9.500.000 mengalami kenaikan pada tahun 2015 menjadi 11.700.000 pada tahun 2016 mengalami penurunan jumlah target yaitu sebesar 7.200.000 pada tahun 2017 dan 2018 mengalami peningkatan menjadi 12.680.000.

Pada tahun 2014 Pasar Pagesangan mendapat target sebesar 265.400.000 ditahun 2015 meningkat menjadi 285.048.000 di tahun 2016 meningkat kembali menjadi 314.400.000 ditahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan yaitu 451.500.000.

Pasar Dasan Agung pada tahun 2014 ditetapkan target sebesar 185.000.000 pada tahun 2015 meningkat menjadi 189.120.000 ditahun 2016 meningkat lahi menjadi 200.400.000 pada tahun 2017 dan 2018 meningkat menjadi 249.525.000.

Pasar Rembiga mendapat target pada tahun 2014 sebesar 50.000.000 menurun pada tahun 2015 dengann target sebesar 40.200.000 mengalami

peningkatan pada tahun 2016 menjadi 42.000.000 pada tahun 2017 dan 2018 meningkat dengan jumlah 85.600.000

Pasar Cemara mendapat target pada tahun 2014 sebesar 165.000.000 kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2015 menjadi 170.200.000 begitu pula pada tahun 2016 meningkat menjadi 199.800.000 sedangkan pada tahun 2017 dan 2018 kembali meningkat dengan angka 224.750.000.

Pasar Karang Medain pada tahun 2014 target yang dipatok sebesar 4.500.000 kemudian meningkat pada tahun 2015 menjadi 4.720.000 pada tahun 2016 sedikit menurun menjadi 4.716.000 pada tahun 2017 dan 2018 meningkat kembali dengan jumlah target 11.045

Pasar Kebon Roek, target pada tahun 2014 yaitu 410.000.000, ditahun 2015 menurun menjadi 379.200.000 pada tahun 2016 ada kenaikan yang tidak terlalu segnifikan yaitu menjadi 394.200.000 di tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan target 618.000.000.

Pasar Pagutan mendapat target pada tahun 2014 sebesar 106.700.000 mengalami peningkatan pada tahun 2015 123.440.000 peningkatan kembali terjadi pada tahun 2016 dengan jumlah target sebesar 149.640.000 pada tahun 2017 dan 2018 kembali mengalami peningkatan menjadi 215.050.000.

Pada Pasar Perumnas mendapatkan target yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan pasar-pasar lainnya yatu pada tahun 2014 dengan angka 60.000.000 kemudian menurun di tahun 2015 menjadi 53.880.000 kemudian di

34

tahun 2016 naik menjadi 55.080.000 dan di tahun 2017 dan 2018 kembali meningkat dengan angka 82.000.000.

Pada Pasar Ampenan mendapat target pada tahun 2014 sebesar 130.000.000 pada tahun 2015 meningkat menjadi 136.320.000 peningkatan terjadi kembali pada tahun 2016 yaitu dengan target 159.000.000 begitupun yang terjadi pada tahun 2017 dan 2018 meningkat menjadi 205.890.000

Data target retribusi pertahun yang telah di tetapkan pada tiap-tiap pasar dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini:32

Tabel 4.1

Data Target Retribusi Pasar Tahun 2014-2018

No. Nama Pasar 2014 2015 2016 2017 2018

1. Pasar

Mandalika 763.400.000 710.620.000 546.000.000 570.000.000 570.000.000 2. Pasar

Cakranegara 195.000.000 200.880.000 235.200.000 310.000.000 310.000.000 3. Pasar Sindu 195.000.000 186.600.000 193.200.000 210.100.000 210.100.000

4. Pasar Abian

Tubuh 110.000.000 101.800.000 118.800.000 175.050.000 175.050.000 5. Pasar Karang

Lelede 170.000.000 179.400.000 190.800.000 210.950.000 210.950.000

32Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar yang dikelola dan disetor ke Kas Daerah Kota Mataram.

No. Nama Pasar 2014 2015 2016 2017 2018 6. Pasar Sayang-

Sayang 140.000.000 145.200.000 159.720.000 240.000.000 240.000.000 7. Pasar Karang

Seraya 75.500.000 76.332.000 75.120.000 79.107.000 79.107.000 8. Pasar

Selagalas 2.500.000 2.140.000 1.924.000 2.628.000 2.628.000 9. Pasar

Panglima 9.500.000 11.700.000 7.200.000 12.680.000 12.680.000 10. Pasar

Pagesangan 265.400.000 285.048.000 314.400.000 451.500.000 451.500.000 11. Pasar Dasan

Agung 185.000.000 189.120.000 200.400.000 249.525.000 249.525.000 12. Pasar

Rembiga 50.000.000 40.200.000 42.000.000 46.125.000 46.125.000 13. Pasar Karang

Sukun 62.500.00 53.200.000 52.800.000 85.600.000 85.600.000 14. Pasar Cemara 165.000.000 170.200.000 199.800.000 224.750.000 224.750.000 15. Pasar Karang

Medain 4.500.000 4.720.0000 4.716.000 11.045.000 11.045.000 16. Pasar Kebon

Roek 410.000.000 379.200.000 394.200.000 618.000.000 618.000.000 17. Pasar Pagutan 10.700.000 123.440.000 149.640.000 215.0500.000 215.0500.000 18. Pasar

Perumnas 60.000.000 53.880.000 55.080.000 82.000.000 82.000.000 19. Pasar

Ampenan 130.000.000 136.320.000 159.000.000 205.890.000 205.890.000 Jumlah 3.100.000.000 3.050.000.000 3.100.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000

36

C. Data Realisasi Retribusi Pasar didalam Penerimaan PAD Kota Mataram Tahun 2014-2018.

Dari hasil rekap realisasi penerimaan PAD yang dikelola dan disetor ke kas daerah retribusi pelayanan Dinas Perdagangan Kota Mataram sebagai berikut:

Pasar mandalika (Bertais) pada tahun 2014 dengan penyetoran sebesar 678.438.000, kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2015 sebesar 734.710.000 di tahun 2016 mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu dengan pendapatan 479.012.000 dan pada tahun 2017 mengalami penurunan kembali dengan pendapatan 466.009.000 akan tetapi pada tahun 2018 kembali meningkat menjadi 583.346.000.

Pasar Cakranegara menyetorkan realisasi pada tahun 2014 sebesar 182.475.000 kemudian pada tahun 2015 mengalamii peningkatan penyetoran sebesar 197.939.000 pada tahun 2016 mengalami penurunan dengan penyetoran sebesar 479.012.000 penurunan terjadi kembali pada tahun 2017 dengan jumlah 466.009.000 begitupun pada tahun 2018 penyetoran menurun yaitu sebesar 270.094.075.

Pasar Sindu penyetoran pada tahun 2014 sebesar 185.554.000 mengalami kenaikan penyetoran pada tahun 2015 sebesar 186.168.000 pada tahun 2016 menurun kembali akan tetapi tidak terlalu segnifikan yaitu 180.953.000 mengalami penurunan kembali pada tahun 2017 dengan angka 466.009.000 begitupun pada tahun 2018 penyetoran kembali menurun dengan jumlah setoran 197.878.600.

Pasar Abian Tubuh menyetor pada tahun 2014 sebesar 102.307.600 pada tahun 2015 meningkat menjadi 114.048.000 kembali meningkat pada tahun 2016 menjadi 118.254.000 begitupun pada tahun 2017 dengan jumlah penyetoran 131.823..500 kembali mengalami peningkatan pada tahun 2018 dengan jumlah setoran sebesar 154.536.000.

Pasar Karang Lelede pada tahun 2014 menyetorkan realisasi sebesar 164.636.000 kemudian pada tahun 2015 mengalami kenaikan penyetoran menjadi 183.760.000 pada tahun 2016 meningkat kembali menjadi 188.842.000 kenaikan terjadi kembali pada tahun 2017 yaitu 192.858.000 begitupun pada tahun 2018 meningkat menjadi 218.109.000

Pasar Sayang-sayang, pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebanyak 121.177.000, di tahun 2015 juga meningkat 152.458.000, begitupun pada tahun 2016 dengan setoran 156.339.000, begitupun pada tahun 2017 meningkat dengan jumlah setoran 223.526.000, selain itu di tahun 2018 mengalami kenaikan penyetoran kembali menjadi 277.067.000

Pasar Karang Seraya menyetor [ada tahun 2014 sebesar 70.350.000 mengalami peningkatan tahun 2015 menjadi 75.058.000 begitupun pada tahun 2016 meningkat menjadi 75.473.000 akan tetapi pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 73.882.000 pada tahun 2018 kembali meningkat dengan jumlah setoran sebesar 85.260.000.

Pasar Selagalas pada tahun 2014 menyetor realisasi sebesar 3.650.000 pada tahun 2015 menurun menjadi 2.270.000 begitupun pada tahun 2016 terjadi

38

penurunan kembali menjadi 2.104.000 pada tahun 2017 mengalami sedikit kenaikan yaitu dengan jumlah 2.150.000 dan pada tahun 2018 mengalami kenaikan kembali dengan jumlah penyetoran sebesar 2.300.000

Pasar Panglima menyetor pada tahun 2014 sebesar 8.937.000 pada tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 12.750.000 pada tahun 2016 menurun menjadi 10.950.000 terjadi penurunan kembali pada tahun 2017 yaitu menjadi 9.150.000 begitu pula pada tahun 2018 menurun dengan jumlah setoran 3.200.000.

Pasar Pagesangan pada tahun 2014 meningkat dengan 268.794.500, di tahun 2015 terjadi kenaikan juga dengan penyetoran 305.463.300, pada tahun 2016 meningkat dengan 343.529.500, begitu juga pada tahun 2017 dengan 365.341.075 pada tahun 2018 mengalami kenaikan yang cukup baik dengan angka 427.619.500.

Pasar Dasan Agung pada tahun 2014 menurun menjadi 177.269.400, di tahun 2015 naik sebesar 198.965.400, tahun 2016 juga naik dengan penyetoran 203.727.600 dan pada tahun 2017 mengalami peningkatan kembali dengan 223.358.400, pada tahun 2018 pasar dasan agung kembali mengalami kenaikan penyetoran menjadi 231.425.800.

Pasar Rembiga pada tahun 2014 menyetor dengan jumlah 40.218.600 meningkat pada tahun 2015 menjadi 42.217.200 meningkat kembali pada tahun 2016 menjadi 43.324.400 pada tahun 2018 kembali mengalami peningkatan penyetoran sebesar 44.211.400.

Pasar Karang Sukun menyetor pada tahun 2014 sejumlah 56..050.000 pada tahun 2015 menurun menjadi 55.475.000 mengalami penurunan kembali pada tahun 2016 menjadi 55.085.000 di tahun 2017 meningkat dengan jumlah setoran 66.898.000 begitu pula terjadi kenaikan pada tahun 2018 dengan jumlah ssetoran 74.345.000.

Pasar Cemara pada tahun 2014 menyetor realisasi sejumlah 159.135.000 mengalami kenaikan pada tahun 2015 menjadi 181.242.600 meningkat kembali pada tahun 2016 dengan jumlah setoran 195.836.600 pada tahun 2017 mengalami penurunan penyetoran dengan jumlah 194.270.200 pada tahun 2018 kembali meningkat dengan jumlah setoran sebesar 218.483.800.

Pasar Karang Medain menyetor pada tahun 2014 sebesar 4.020.000 pada tahun 2015 meningkat menjadi 4.785.000 pada tahun 2016 menurun menjadi 2.905.000 pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 4.320.000pada tahun 2018 mengalami penurunan kembali dengan jumlah setoran sebesar 3.420.000.

Pasar Kebon Roek pada tahun 2014 mengalami kenaikan dengan jumlah 399.907.200, akan tetapi pada tahun 2015 mengalami penurunan yaitu sebesar 384.685.000, begitu juga yang terjadi pada tahun 2016 mengalami penurunan dengan angka 344.972.000, akan tetapi pada tahun 2017 Pasar Kebon Roek meningkat dengan setoran sejumlah 421.452.200, di tahun 2018 kembali mengalami peningkatan dengan jumlah setoran 457.772.500.

Pasar Pagutan pada tahun 2014 menyetor realisasi sebesar 107.059.000 mengalami peningkatan penyetoran pada tahun 2015 menjadi 135.303.000

40

meningkat pula pada tahun 2016 dengan jumlah setoran 149.720.000 meningkat kembali pada tahun 2017 yaitu 197.266.000 begitu pula pada tahun 2018 meningkat dengan jumlah setoran sebesar 227.784.000.

Pasar perumnas menyetor pada tahun 2014 dengan setoran 55.192.450, pada tahun 2015 menurun dengan jumlah 54.966.500, pada tahun 2016 mengalami penyusutan dengan nilai 54.884.250, mengalami kenaikan penyetoran tahun 2017 yaitu 64.179.700, pada tahun 2018 pasar Perumnas mengalami kenaikan setoran yang begitu drasti dengan angka 113.436.350.

Pasar Ampenan pada tahun 2014 menyetor sebesar 124.102.900 meningkatpada tahun 2015 menjadi 124.241.200 kembali meningkat pada tahun 2016 menjadi 136.878.500 begitu pula pada tahun 2017 dengan jumlah setoran 186.449.500 pada tahun 2018 kembali meningkat dengan jumlah yang disetorkan yaitu 199.555.000

Data Realisasi pada setiap pasar yang diuraikan diatas dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:33

Tabel 4.2

Data Realisasi Retribusi Pasar Tahun 2014-2018

No. Nama Pasar 2014 2015 2016 2017 2018

1. Pasar

Mandalika 678.438.000 734.710.000 479.012.000 466.009.000 583.346.000

33Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar yang dikelola dan disetor ke Kas Daerah Kota Mataram.

No. Nama Pasar 2014 2015 2016 2017 2018 2. Pasar

Cakranegara 182.475.000 197.939.000 223.023.500 282.034.375 270.094.075 3. Pasar Sindu 185.554.000 186.168.000 180.953.000 197.091.600 197.878.600

4. Pasar Abian

Tubuh 102.307.600 114.048.000 118.254.000 144.859.500 154.536.000 5. Pasar Karang

Lelede 164.636.000 183.760.000 188.842.000 213.637.000 218.109.000 6. Pasar Sayang-

sayang 121.177.000 152.458.000 156.339.000 223.526.000 277.067.000 7. Pasar Karang

Seraya 70.350.000 75.058.000 75.473.000 82.085.500 85.260.000 8. Pasar

Selagalas 3.650.000 2.270.000 2.104.000 2.350.000 2.300.000 9. Pasar

Panglima 8.937.000 12.750.000 10.950.000 9.150.000 3.200.000

10 Pasar

Pagesangan 268.794.500 305.463.300 343.529.500 365.341.075 427.619.500 11 Pasar Dasan

Agung 177.269.400 198.965.400 203.727.600 223.358.400 231.425.800

12 Pasar

Rembiga 40.218.600 42.217.200 43.314.400 44.900.600 44.211.400

42

No. Nama Pasar 2014 2015 2016 2017 2018

13 Pasar Karang

Sukun 56.050.000 55.475.000 55.085.000 75.058.000 74..435.000 14 Pasar Cemara 159.135.000 181.242.600 195.836.600 214.489.000 218.483.800

15 Pasar Karang

Medain 4.020.000 4.785.000 2.905.000 5.340.000 3.420.000 16 Pasar Kebon

Roek 399.907.200 384.685.000 344.972.000 421.452.200 457.772.500 17 Pasar Pagutan 107.059.000 135.303.000 149.720.000 218.376.000 227.784.000

18 Pasar

Perumnas 55.192.450 54.966.500 54.884.250 64.179.700 113.436.350

19 Pasar

Ampenan 124.102.900 124.241.200 136.878.500 204.030.500 199.555.000 Jumlah 1.700.778.550 3.146.505.200 2.965.803.350 3.644.713.250 3.789.844.025

D. Data Jumlah Retribusi Pasar dan PAD di Kota Mataram

Data target dan realisasi retribusi pertahun yang telah di tetapkan pada tiap-tiap pasar dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3

Data Retribusi Pasar Kota Mataram Pada Tahun 2014-2018

TAHUN RETRIBUSI PASAR PERUBAHAN

TARGET REALISASI %

2014 3.100.000.000 2.909.273.650 93,85%

2015 3.050.000.000 3.146.505.200 103,16%

2016 3.100.000.000 2.965.803.350 95,67%

2017 4.000.000.000 3.644.713.250 91,12%

2018 4.000.000.000 3.789.844.025 94,75%

Untuk data realisasi yang tercantum diatas dapat dilihat bahwa retribusi pasar masih belum bisa mencapai target yang telah ditetapkan.

Untuk data target dan realisasi PAD pertahun yang telah di tetapkan pemerintah dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini:

Tabel 4.4

Data PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Mataram Tahun 2014-2018

TAHUN

PAD (PENDAPATAN ASLI

DAERAH) PERUBAHAN

TARGET REALISASI %

2014 160.495.316.854 202.589.009.699 126.23%

2015 215.599.750.389 225.076.428.194 104.40%

2016 279.679.198.140 288.454.785.249 103.14%

2017 367.503.589.415 386.863.273.924 105.27%

2018 350.171.952.607 370.254.152.705 105,73%

44

Untuk data retribusi pasar terhadap PAD kota Mataram pertahun yang telah di tetapkan pemerintah dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.5

Retribusi Pasar Terhadap PAD Kota Mataram Pada Tahun 2014-2018 TAHUN Retribusi Pasar Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

PERUBAHAN

% 2014 2.909.273.650 202.589.009.699 6963,6%

2015 3.146.505.200 225.076.428.194 7153,2%

2016 2.965.803.350 288.454.785.249 9726,0%

2017 3.644.713.250 386.863.273.924 10614,4%

2018 3.789.844.025 370.254.152.705 9769,6%

E. Hasil Penelitian

Untuk mendapatkan hasil penelitian dilakukan uji hipotesis, dan sebelum melakukan uji hipotesis perlu dilakukan uji asumsi klasik dengan uji normalitas dan uji autokorelasi. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.

1. Uji Normalitas

Berdasarkan uji normalitas retribusi pasar terhadap tingkat PAD didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Uji Normalitas Rata-Rata Retribusi Pasar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 5

Normal Parametersa Mean .0000023

Std. Deviation 7.50333493E10

Most Extreme Differences Absolute .240

Positive .240

Negative -.205

Kolmogorov-Smirnov Z .537

Asymp. Sig. (2-tailed) .936

a. Test distribution is Normal.

b. Sumber: Data yang diolah dengan SPSS (Agustus 2019).

Dari seluruh sampel yang berjumlah 19 pasar di kota mataram, memiliki nilai signifikansi 0,936 yang dapat dilihat dalam kolom Asymp.sig.

(2-tailed). Suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila uji normalitas yang dilakukan memperoleh nilai signifikan lebih besar dari 5% atau 0,05 (Sig

> 0,05). Nilai signifikan dari hasil uji normalitas untuk rata-rata retribusi pasar

46

bernilai 0,936 lebih daril 0,05 (0,936 > 0,05) maka dapat disimpulkan data retribusi pasar terhadap tingkat PAD berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas

Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas yaitu membandingkan nilai signifikansi (Sig.) dengan 0,05. Jika nilai Deviation From Linearity Sig. > 0,05, maka ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen, sebaliknya jika nilai Sig. < 0,05 tidak terdapat hubungan yang linear secara signifikansi antara variabel independent dengan variabel dependent.

Data yang digunakan adalah data retribusi pasar tahun 2014-2018, dan dari output SPSS didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.7 Uji Linearitas Rata-Rata Retribusi Pasar

ANOVATable

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.053E21 1 5.053E21 .673 .472

Residual 2.252E22 3 7.507E21

Total 2.757E22 4

a. Predictors: (Constant), Retribusi Pasar b. Dependent Variable: PAD

Dari output diatas diperoleh nilai Deviation From Linearity Sig.

sebesar 0,472 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linear secara signifikan antara variabel Retribusi Pasar (X) dengan variabel PAD (Y).

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Dalam analisis regresi linear sederhana, data yang diperlukan yaitu data retribusi pasar dan data PAD pada tahun 2014-2018.

Tabel 4.8 Data Retribusi

Tahun Retribusi Pasar PAD 2014 2.909.273.650 202.589.009.699 2015 3.146.505.200 225.076.428.194 2016 2.965.803.350 288.454.785.249 2017 3.644.713.250 386.863.273.924 2018 3.789.844.025 370.254.152.705

48

Berdasarkan output SPSS, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9

Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -4.169E10 4.118E11 -.101 .926

Retribusi Pasar 187.497 228.522 .428 .820 .472

a. Dependent Variable: PAD

Sumber: Data yang diolah (Agustus 2019)

Pada tabel (Coefficientsa), pada kolom B nilai Constant (a) adalah - 4.169E10, sedangkan nilai retribusi pasar (b) adalah 187.497, sehingga persamaan regresi dapat ditulis:34

Rumus : Y = a + bx

(Y = -4.169E10 + 187.497x)

Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi yang mengatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar 1 satuan. Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif (+) dan penurunan bila b bertanda negatif (-). Sehingga dari persamaan tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut:

34V. Wiratna Sujarweni, 2008, “Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi & Umum”, Global Media Informasi, Cetakan Pertama, Yogyakarta, hlm. 137.

Persamaan regresi ini menampilkan uji signifikan dengan uji t yaitu untuk mengetahui apakah ada perubahan yang signifikan antara variabel retribusi pasar (X) terhadap PAD (Y).

Cara membacanya: untuk persamaan regresi-nya dilihat dari Tabel Coefficients. Diketahui nilai constant (konstanta) adalah: -4.169E10 dan nilai

retribusi adalah 187.497. dari keterangan tersebut kita dapat memperoleh persamaan regresi-nya sebagai berikut:

Y = -4.169E10 + 187.497x Penjelasannya:

 Konstanta (a) = -4.169E10

Artinya: Apabila nilai retribusi (X) sama dengan nol (tidak ada perubahan) maka tingkat PAD (Y) sebesar -4.169E10

 Koefisien regresi retribusi (b) = 187,489

Koefisien regresi positif (searah), sebesar 187,489 artinya, jika retribusi (X) meningkat sebesar 1 satuan, maka tingkat PAD (Y) akan meningkat sebesar 187,489.

Uji hipotesis membandingkan nilai signifikansi dengan 0,05

Adapun yang menjadi dasar pengambilan keputusan dalam analisis regresi dengan melihat signifikansi (Sig.) hasil output SPSS adalah :

1. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil < dari probabilitas 0,05 mengandung arti bahwa ada pengaruh retribusi pasar (X) terhadap PAD (Y)

Dokumen terkait