PENDAHULUAN
Latar Belakang
Yurisdiksi penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia didasarkan pada Pasal 18 ayat 1) dalam UUD 1945 tentang pemerintahan daerah sendiri sebagai berikut. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. otonomi yang seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang ditetapkan dengan undang-undang menjadi urusan pemerintah pusat”.
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desentralisasi kekuasaan ini melahirkan daerah-daerah otonom, baik daerah provinsi, kabupaten maupun kota. Pemungutan retribusi di Indonesia didasarkan pada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pasal 1 angka 26 undang-undang tersebut menyebutkan bahwa pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak adalah pajak daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang secara khusus diberikan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk memberikan manfaat kepada orang pribadi atau badan. .
Biaya tidak dapat digabungkan untuk prosedur penagihan dan biaya dikumpulkan menggunakan keputusan biaya regional atau dokumen yang setara. Dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah khususnya retribusi daerah dari tahun ke tahun selalu diharapkan adanya peningkatan, begitu juga dengan retribusi pasar yang merupakan salah satu pungutan jasa umum yang harus dibayar dibandingkan dengan retribusi daerah. pungutan jasa umum lainnya.
Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui seberapa besar dampak bea pasar terhadap pendapatan asli daerah dari APBD lima tahun terakhir. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang: Pengaruh reimbursement pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
- Kajian Pustaka
- Kerangka Teori
- Hipotesis Penelitian
- Waktu dan Tempat Penelitian
- Variabel Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Jenis dan Sumber Data
- Teknis Analisis Data
Judul Skripsi I Ketut Suprapta Adi, Kontribusi Retribusi Pasar Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tabanan.8. Penelitian peneliti sebelumnya menyimpulkan bahwa pajak pasar berjalan dengan baik atau sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dibuktikan dengan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang proporsional secara garis/garis di Kabupaten Tabanan. 8I Ketut Suprapta Adi Judul Skripsi, Kontribusi Retaliasi Pasar Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tabanan.
S Judul Skripsi Analisis Kontribusi Pajak Pasar Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar Skripsi FEBI Tahun Universitas Negeri Alauddin Makassar 2017), hal.65. Penghargaan sebagai salah satu pemasukan pendapatan asli daerah untuk meningkatkan kesejahteraan/ekonomi masyarakat. Pendapatan asli daerah merupakan bagian dari sumber pendapatan daerah yang penting sebagai sumber pembiayaan tugas pemerintahan dan pembangunan daerah 16 Dengan menggunakan sumber keuangan dari PAD, daerah akan lebih leluasa dalam mewujudkan pembangunan daerah yang direncanakan.
Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dikumpulkan berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendapatan asli daerah adalah pendapatan daerah yang berasal dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan pendapatan asli daerah lain yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan dari prinsip desentralisasi. Penelitian kausalitas kuantitatif juga dapat digunakan untuk hubungan sebab akibat yang sederhana, namun terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap hasil yang diperoleh melalui penelitian ini.
Satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis yang dapat berupa orang, lembaga, benda dan lain sebagainya 21 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasar yang ada di Kota Mataram dan Dinas Perdagangan Kota Mataram. Berdasarkan penelitian diatas, penulis mengambil jumlah populasi yaitu 19 pasar yang ada di kota Mataram. Proses penelitian diawali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di wilayah penelitian, merumuskan permasalahan, dan mengumpulkan landasan teori guna memperkuat landasan bagi masing-masing variabel.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu dalam bentuk apapun yang ditentukan oleh peneliti untuk diteliti sehingga diperoleh informasi tentangnya, setelah itu ditarik kesimpulan.22 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik.25 Dalam penelitian ini, data kualitatif merupakan data pendukung sekaligus data untuk melengkapi data utama, seperti profil pasar penduduk di kota Mataram. Data kuantitatif merupakan data yang diukur dalam skala numerik (angka) 26 Dalam penelitian ini, data kuantitatif merupakan data utama yang diperoleh peneliti seperti data realisasi remunerasi pasar, data target dan data Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram.
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data realisasi pasar dan data Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram dari seluruh pasar di Kota Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Sederhana dan uji t dilakukan untuk menguji pengaruh Market Charges terhadap Pendapatan Asli Daerah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum
Dari data realisasi di atas terlihat jelas bahwa komisi pemasaran tidak mencapai target yang ditetapkan. Data yang digunakan adalah data return pasar tahunan dan berikut hasil yang diperoleh dari hasil SPSS. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier yang signifikan antara variabel Retribusi Pasar (X) dengan variabel PAD (Y).
Dalam analisis regresi linier sederhana, data yang dibutuhkan adalah data pengembalian pasar dan data PAD tahun 2014-2018. Pada tabel (Koefisien), pada kolom B nilai konstanta (a) adalah -4,169E10, sedangkan nilai pajak pasar (b) adalah 187,497, maka persamaan regresi dapat ditulis: 34. Persamaan regresi ini menunjukkan uji signifikan dengan uji t yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara variabel kompensasi pasar (X) terhadap PAD (Y).
Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari probabilitas 0,05, berarti ada pengaruh return pasar (X) terhadap PAD (Y). Sebaliknya, jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari probabilitas 0,05, berarti tidak ada pengaruh pembalasan pasar (X) terhadap PAD (Y). Karena nilai t hitung sebesar 0,820 lebih kecil dari t tabel sebesar 3,182 maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima yang artinya tidak ada pengaruh retaliasi pasar terhadap peningkatan pendapatan asli Kota Mataram ( JALAN) 2014-2018.
Dalam buku peraturan perundang-undangan perpajakan dan pungutan pajak, pungutan pasar merupakan salah satu pungutan utilitas yang memiliki penerimaan relatif tinggi dibandingkan dengan pungutan utilitas lainnya, sehingga pungutan pasar memiliki efek meningkatkan PAD. Efektivitas retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram tidak signifikan sehingga tidak dilakukan perhitungan untuk menganalisis penentuan atau besarnya kontribusi. Analisis data dengan nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari probabilitas 0,05 artinya tidak ada pengaruh return pasar (X) terhadap PAD (Y), dari output SPSS diketahui nilai signifikansi (Sig.) 0,472 lebih besar dari > probabilitas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa “tidak ada pengaruh yang signifikan return pasar (X) terhadap PAD Kota Mataram (Y).
Berdasarkan hasil kajian, retribusi pasar merupakan retribusi pelayanan publik yang memiliki pendapatan relatif tinggi dibandingkan dengan retribusi layanan umum lainnya, namun retribusi pasar belum mampu memenuhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram. Dari hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 0,820 yang lebih kecil dari t tabel sebesar 3,182 dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,472. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan kompensasi pasar terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Mataram tahun 2014-2018. Tidak terdapat pengaruh signifikan retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram, oleh karena itu tidak dilakukan perhitungan untuk analisis penentuan atau seberapa besar kontribusi yang diberikan.
Besar harapan kami agar penelitian ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya, penulis berharap peneliti dapat memperluas cakupan penelitian yang sudah ada tentang return pasar pendapatan asli daerah. Bagi instansi terkait untuk memperkuat proses pemungutan bea, meningkatkan pengawasan pemungutan bea pasar, menekan target yang harus dicapai masing-masing pasar, mengingat bea pasar merupakan salah satu faktor yang berkontribusi besar terhadap pendapatan utama daerah.
Data Target Retribusi Retribusi Pasar didalam Penerimaan PAD Kota
Data Realisasi Retribusi Pasar didalam Penerimaan PAD Kota Mataram
Data realisasi masing-masing pasar yang telah dijelaskan di atas dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini: 33.
Data Jumlah Retribusi Pasar dan PAD di Kota Mataram
Hasil Penelitian
Dari keseluruhan sampel 19 pasar di kota Mataram memiliki nilai signifikansi sebesar 0,936 yang dapat dilihat pada kolom Asymp.sig. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika uji normalitas yang dilakukan mencapai nilai signifikan lebih besar dari 5% atau 0,05 (Sig. > 0,05). Koefisien b disebut koefisien arah regresi yang menyatakan bahwa rata-rata perubahan variabel Y untuk setiap perubahan variabel X adalah 1 satuan.
Dasar pengambilan keputusan dalam analisis regresi dengan melihat signifikansi (Sig.) dari hasil keluaran SPSS adalah. Berdasarkan output SPSS pada Tabel 4.9 di atas diketahui bahwa nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,472 lebih besar dari > probabilitas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima yang berarti bahwa. Untuk mengetahui nilai t hitung dapat dilihat pada keluaran SPSS pada analisis regresi linier sederhana, dan diperoleh hasil t hitung sebesar 0,820, sedangkan nilai t tabel dapat dihitung dengan menggunakan rumus.
Pembahasan
Penelitian ini menjelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan, dengan melihat beberapa hasil yang diteliti. Penggantian Pelayanan Publik (Penggantian Pelayanan Kesehatan, Penggantian Sampah/Kebersihan Pensiun, Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil, Penggantian Jasa Pemakaman dan Jasa Penyembahan Jenazah, Biaya Parkir di Jalan Umum, Balas Jasa Pasar, Balas Jasa Pengujian Kendaraan Bermotor , Penggantian biaya pemeriksaan alat pemadam kebakaran, biaya pencetakan peta, biaya fasilitas jamban dan/atau uang jaminan, biaya pembuangan limbah cair, biaya jasa tera/tera ulang, biaya jasa pendidikan, biaya pengendalian menara telekomunikasi). Biaya layanan bisnis (biaya penggunaan properti daerah, biaya pasar grosir dan/atau eceran, biaya lokasi lelang, biaya terminal, biaya tempat parkir khusus, biaya akomodasi/restoran/villa, biaya rumah potong hewan, biaya layanan pelabuhan, biaya tempat rekreasi dan olah raga, air melebihi biaya, biaya penjualan produksi bisnis regional).
Derajat kebebasan (df) = n terlihat pada distribusi t-tabel dan hasil yang didapat dari t-tabel adalah 3,182, dengan hasil tersebut dapat disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan karena nilai t yang dihitung lebih kecil dari t-tabel. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, Jakarta; Kencana Prenada Media Group 2013.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran