• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan guru bimbingan dan konseling terhadap pembentukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

D. Peranan guru bimbingan dan konseling terhadap pembentukan

“Dalam proses belajar mengajar atau dalam lingkungan sekolah guru BK sangat berperan dalam membimbing dan mengawasi kami baik itu dari segi tata tertib yang ada di skolah ini bahkan kerapian berpakaian”.

Untuk lebih jelas penulis sajikan tabel sebagai bearikut:

Tabel 11

Siswa mengulangi pelanggaran tata tertib yang perna dilakukan setelah mendapatka BK

No Jawaban Responden Frekuensi Presentase (%)

1 Selalu mengulangi 5 21

2 Jarang mengulangi 15 62

3 Tidak 4 17

Jumlah 24 100

Sumber data: angket nomor 5

Data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 24 responden 5 atau 21% menyatakan selalu mengulangi, 15 atau 62% mengatakan jarang mengulangi, 4 atau 17% mengatakan tidak. Setelah siswa mendapatkan BK, siswa tersebut jarang mengulangi pelanggaran yang perna dilakukan.

D. Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Pembentukan

bersangkutankeruangan BK untuk dimintai keterangan serta sanksi untuk tidak mengulangi pelanggarannya.

Bimbingan dan konseling merupakan bidang layanan kepada peserta didik (studen service), layanan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan mereka. Tanpa pembelajaran di sekolah anak-anak dan remaja akan berkembang, tetapi perkembangannya sangat minim. Dengan pembelajaran disekolah perkembangannya akan jauh lebih tinggi, dan ditambah dengan pemberian layanan bimbingan dan konseling perkembangannya diharapkan mencapai titik optimal, dalam arti setinggi- tingginya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Dengan demikian, dibutuhkan peranan bimbingan dan konseling sehingga peserta didik barada dalam kondisi prima, sehingga mereka dapat belajar, mengembangkan diri secara prima pula.

Peran guru bimbingan dan konseling sangat diperlukan sehinggah kegiatan berjalan dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia memiliki pengertian khas. Bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan aktifitas belajar sesuai dengan apa yang telah ditentukan, atau telah diatur dalam suatu aturan (norma).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten gowa, Ibu Ariyani, S.Pd selaku kepala sekolah mengemukakan bahwa :

peranan bimbingan dan konseling terhadap pembentukan akhlak siswa yaitu :Memberikan bimbingan dengan cara memberikan pemahaman kepada konseli tentang materi akidah dan akhlak dengan harapan agar siswa mampu memperbaiki akhlaknya serta mempunyai tata krama, baik terhadap gurunya maupun terhadap temannya sendiri (8 juni 2015).

Adapun usaha-usaha yang dilakukan guru BK untuk mengatasi kendala dalam pembentukan akhlak siswa di SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa sebagai berikut:

1. Memberikan informasi 2. Memberikan nasehat

3. Bertanya secara langsung dan terbuka 4. Mempengaruhi dan mengaja

5. Memberikan penafsiran ( wawancara ibu Ariyani 8 juni 2015).

Untuk mengetahui peranan bimbingan dan konseling terhadap pembentukan akhlak siswa, dapat dilihat tabel dibawah ini :

Tabel 12

Peranan bimbingan dan konseling terhadap pembentukan akhlak siswa sudah terlaksana

No Jawaban Responden Frekuensi Presentase (%)

1 Ya 22 92

2 Kadang-kadang 2 8

3 Tidak 0 0

Jumlah 24 100

Sumber data: angket nomor 6

Data dari tabel di atas dapat dipahami bahwa dari 24 responden 22 92 atau % menyatakan YA, 2 atau 8% mengatakan kadang-kadang, 0 atau

0% mengatakan tdak pernah. Sehingga bimbingan dan konseling terhadap pembentuk akhlak sangat berperan. Jadi jelas guru BK sangat berperan dalam pembentukan akhlak siswa SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Tabel 13

Peranan bimbingan dan konseling dapat mempengaruhi pembentukan akhlak siswa

No Jawaban Responden Frekuensi Presentase (%)

1 Ya 17 71

2 Kadang-kadang 3 12

3 Tidak 4 17

Jumlah 24 100

Sumber data: angket nomor 7

Data dari tabel di atas dapat dipahami bahwa dari 24 responden 17 atau 71% menyatakan YA, 3 atau 12% mengatakan kadang-kadang, 4 atau 17% mengatakan tidak. Sehingga bimbingan dan konseling dapat mempengaruhi pembentuk akhlak siswa. Jadi jelas peranan bimbingan dan konseling dapat mempengaruhi pembentukan akhlak siswa SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

61 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari pembahasan pada hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling siswa di SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, sudah berjalan dengan baik, namun masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan lagi seperti dalam hal pelaksanaan bimbingan kelompok, Akan tetapi ada kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan BK seperti : a).

Kurangnya tenaga BK dimana disekolah kita ini perlu tambahan tenaga BK karena tidak sebanding dengan jumlah siswa. b). Kekurangan tenaga BK menyebabkan terlalu berat beban, tugas yang harus dipikul dalam pelaksanaan BK.

2. Perilaku siswa SMP Muhammadiyah Limbung telah mengalami perubahan setelah mengikutu bimbingan dan konseling siswa seperti kurangnya yang melanggar tata tertib.

3. Bahwa peranan bimbingan dan konseling terhadap pembentukan akhlak siswa adalah memberikan bimbingan dengan cara memberikan pemahaman kepada konseli tentang materi akidah dan akhlak dengan

harapan agar siswa mampu memperbaiki akhlaknya serta mempunyai tata krama, baik terhadap gurunya maupun terhadap temannya sendiri.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Di harapkan para guru terutama guru Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah Limbung selalu termotivasi untuk memacu diri dan terus menggunakan berbagai macam metode. Agar minat belajar siswa semakin meningkat.

2. Diharapkan pihak kepala sekolah memperhatikan sarana dan prasarana, karena sarana dan prasarana juga menjadi alasan bagi guru sulit dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Kepada pihak pemerintah dan semua yang terkait dalam dunia pendidikan, sekiranya dapat memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana demi lancarnya proses pembelajaran.

64

DAFTAR PUSTAKA Al-Quran Al karim

Abuddin, Nata 2010. Akhlak Tasawwuf , Cet IX, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ahmad, Supandie. 2011. Pengantar Studi Islam, Cet I, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ahmadi, Abu & Rohani, Ahmad. 1991. Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Cet I Jakarta: PT. Paragona Tama Jaya

Ahmadi, Abu & Salmi, Noor. 2004. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Cet IV Jakarta: PT. Bumi Aksa

Ali, Daud, Mohammad. 2000. Pendidikan Agama Islam , Cet III, Jakarta:PT. Raja Grafindo

Aminuddin, 2005. Pendidikan Agama Islam, Cet II, Bogor : Ghalia Indonesia.

Hawi Akmal. 2014. Kompotensi Guru Pendidikan Agama Islam, Cet II, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Hidayah, Rifa, Mu’awanah, Elfi. 2009. Bimbingan dan Konseling Islami di sekolah dasar, Cet I, Jakarta:Bumi Aksara

Hikmawati, Fenti. 2010. Bimbingan dan konseling, Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada

Kementrian agama RI. 2005. Al Quran Dan Terjemahannya. Bandung. PT syamil cipta medika

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta Mustofa. 1999. Akhlak Tasawuf, Cet II, Bandung: CV Pustaka Setia

Prayitno & Amti, Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT. Rineka Cipta

Rasyidi, Ahmad. 1986. Aqidah Akhlaq, Jakarta : Depertemen Agama Pusat

Santalia, Indo. 2011. Akhlak Tasawuf. Cet. I. makassar: Alauddin University Press.

Sukardi, Ketut, Dewa & Kusmawati, Nila. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling Di Sekolah, Jakarta : PT. Rineka Cipta

Toto Suryana. 2002. Pendidikan Agama Islam, Cet III, Jakarta.

Umar & Sartono. 2001. Bimbingan dan Penyuluhan, Cet II Bandung: CV.

Pustaka Setia

Yusuf, Syamsu, Nurihsan, Juntika A. 2006. Landasan Bimbingan Dan Konseling, Cet II, Bandung : PT. Remaja Rosdakar

Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral & Budi Perkerti dalam Prerspektif Perubahan, Cet II, Jakarta :PT. Bumi Aksara.

dengan baik?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

2. Apakah pelaksanaan bimbingan an konseling sudah sesuai denganketentuan?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

3. Tidak Setelah mengikuti bimbingan dan konseling, apakah siswa berperilaku baik kepada sesaman teman ?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

4. Apakah ada perubahan perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan dan konseling?

a. Ya

b. Kadang-kadang

b. Kadang-kadang c. Tidak

6. Apakah peranan bimbingan dan konseling terhadap pembentukan akhlak siswa di SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa?

a. Sangat berperan b. Berperan

c. Kurang berperan

7. Apakah peranan bimbingan dan konseling dapat mempengaruhi pembentukan akhlak?

a. Ya

b. Kadan-kadang c. Tidak

2. Faktor-faktor apa menjadi kendala bagi pelaksanaan bimbingan dan konseling?

3. Bagaimana perilaku siswa SMP Muhammadiyah Limbung

Kacamatan Bajeng Kabupaten Gowa setelah mengikuti bimbingan dan konsling?

4. Bagaimana peranan bimbingan dan konseling terhadap pembentukan akhlak siswa SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa ?

5. Faktor-faktor apa menjadi kendala bagi bimbingan dan konseling terhadap pembentukan akhlak siswa SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa ?

6. Usaha-usaha apa yang dilakukan guru bimbingan dan konseling untuk mengatasi kendala dalam membentuk akhlak siswa SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa ?

Dokumen terkait