• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. PengertianAkhlak

1. Macam-Macamakhlak

Menurut Ahmad Supadien (2011: 224) mengemukakan bahwa ada dua macam akhlak, yaitu: akhlaq yang terpuji (akhlaq al- mahmuda), dan akhlak yang tercela (akhlaq al- ma zmumah).

a. Akhlaq Yang Terpuji ( Mahmudah )

Akhlak al-mahmudah ialah suatu akhlak yang mulia atau, yang tergolong akhlak mahmudah diantaranya sebai berikut:

1) Al-Amanah

Al-amanah adalah dapat di percaya, yakni sesuatu yang di percaya kepada seseorang, baik harta, ilmu rahasia, yang wajib di pelihara atau di sampaikan kepada yang berhak menerimanya.

2) Mengendalikan nafsu ( Dhabtun Nafsi )

Nafsu adalah salah satu organ manusia (rohani) yang disamping akal, sangat besar pengaruhnya dan sangat banyak mengeluarkan instruksi-instruksi kepada anggota jasmani untuk berbuat atau bertindak.

3) Benar atau Jujur (Ash-shidqu)

Benar atau jujur adalah alat mencapai keselamatan dan keberuntungan, dengan sikap jujur, orang akan memperoleh popularitas. Selalu di percaya, dijadikan teladan bagi yang lain, dan banyak teman dan sahabat.

4) Asy-Syaja‟ah

Asy-syaja‟ah adalah keteguhan hati dalam membela dan mempertahankan yang benar dan tidak mundur karena di cela, tidak maju karena di puji, jika ia salah tidak takut untuk mengakui kesalahannya.

5) At-Ta‟awun

At-Ta‟awun adalah ciri kehalusan budi, kesucian jiwa. Ketinggian akhlak dan dapat membuahkan cinta antara teman, dan penguat tali persaudaraan.

6) At-Taa dharru‟

Beribadah kepada Allah hendaklah dengan sikap merendahkan diri kepada-Nya. Orang yang merendahkan diri , apa bila di sebut nama Allah hatinya bergetar, dan apa bila mendengar ayat-ayat-Nya iman bertambah, dan kepada Allah ia bertawakkal, di kerjakannya segala awamir dan di jauhinya segala nawahi, dan menundukkan dirinya sebagai hamba Allah yang hina disisi-Nya.

7) At-Tawadhu‟

At-tawadhu‟ adalah memelihara pergaulan dan hubungan dengan sesama manusia tanpa ada perasaan kelebihan diri dengan orang lain serta tidak merendahkan orang lain.

8) Ar-Rahman

Ar-rahman atau belas kasih harus dimiliki setiap manusia yang kuat terhadap yang lemah, yang kaya terhadap yang miskin, orang besar terhadap orang kecil, yang mudah menghormati yang tua . 9) Al-Hayah

Al-hayah termasuk akhlaq yang terpuji pula. Malu dimaksudkan disini ialah perasaan undur seseorang sewaktu lahir tampak dari dirinya sesuatu yang membawa ia tercela.

10) „Izzatun Nafsi

„Izzatun nafsi dapat membuahkan kesabaran, ketekunan, keuletan, dan tidak cepat putus asa.

b. Akhlak yang tercela (mazmumah)

Yang termasud akhlak tercela, diantaranya:

1) Al-Kizb

Al-kizb atau berdusta ialah pernyataan tentang sesuatu hal yang tidak sesuai dengan sesungguhnya. Dalam pandangan agama, dusta adalah suatu hal yang sangat terkutuk dan tercela. Ia merupakan induk dari bermacam-macam akhlak yang tercela.

2) Takabbur

Takabur adalah merasa atau mengaku diri besar tinggi atau mulia melebihi orang lain. Sesuai dengan maknanya itu, maka orang yang takabbur selalu menganggap dirinya lebih sedang orang lain di pandang rendah. Takabbur menampakkan dirinya dalam dalam

berbagai bentuk kejahatan, baik kejahatan lahirnya seperti kezaliman-kezaliman yang dilakukan terhadap orang lain, terutama orang yang di pandangnya menjadi saingan bagi dirinya.

Dalam Al Quran Surat Al-Mukmin/Gafir (40: 60 ) :





























Terjemahnya:

Dan Tuhanmu berfirman:"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang

menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina“. (Kementerian Agama RI 2011: 474).

Berdasarkan ayat diatas maka dapat disimpulkan bahwa, masih banyak orang termasuk kaum muslimin yang ragu dan menyaksikan keagunaan doa sebagai obat dan solusi atas setiap masalah, padahal Allah SWT Sendiri telah memberikan garansi.

Sedangkan bentuk kejahatan bathin, seperti dengki, iri hati, bahkan dari sini menjadi dendam dapat berkembang kepada orang yang di pandang rendah. Dengki yang merupakan kejahatan bathin itu adalah sikap tidak senangnya atas kenikmatan, yang diperoleh dari orang lain, dan berusaha untuk menghilangkan kenikmatan itu padanya.

3) Bakhil

Kebakhilan biasanya timbul karena adanya kekhawatiran jatuh miskin. Selain itu, mungkin juga timbul karena tidak menyadari

bahwa harta yang dimilikinya itu merupakan amanah Allah yang dititipkan kepadanya.

4) Al-Gadha

Menurut imam Al-Gazali, (Ahmad Supandie 2010: 224) tenaga marah (gadhab) diciptakan oleh Tuhan dari api, ditanamkan kedalam diri manusia, ia bangkit menyala karena sebab-sebab tertentu. Darah naik dari jantung kebahagian atas bagaikan naiknya air mendidih di dalam periuk. Karenanya darah darah menyebur ke muka lalu merahlah muka, mata dan kulit.

5) An-Namiemah

Menyampaikan perkataan kepada seseorang atau keadaannya kepada orang lain dengan maksud mengadu domba (namimah) antara keduanya atau merusakkan hubungan baik antara mereka, hal tersebut di sebut An-Namiemah.

6) Fujur

Fujur, yaitu tenggelam dalam pengaruh hawa nafsu memperturutkan kehendak yang keji, dan berbuat terang-terangan di hadapan umum tanpa mengenal malu terhadap sesamanya.

7) Kharg

Kharg adalah suka bercakap di sekitar kepentingan dirinya sendiri, dan kalau bercakap hanya dia yang mesti di dengarkan orang. Jika ia tertawa, ia berlebih-lebihan padahal, bagi orang lain di tertawakan baru menarik senyum saja.

8) Jubun

Jubun ialah orang yang takut menghadapi tanggung jawab pengecut gentar menghadapi akibat suatu masalah yang dihadapinya. Sifat ini termasuk sangat tercela sebab di peroleh pengecut itu adalah kebinasaan dan mempersusah diri serta segan menghadapi masalah.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa akhlak mahmudah merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah dan akhlak mazmumah merupakan tingkah laku yang tercermin pada diri manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain.

Dokumen terkait