48
pemerintahan mensyaratkan untuk membayar 20jt terlebih dahulu jika ingin dana 100 juta tersebut bisa dicairkan, singkat kata setelah membayar 20jt tersebut dan mendapatkan alat – alat marching band tersebut, ternyata barang – barang tersebut jika di hargakan Kembali totalnya hanya mencapai 60 jt bahkan kurang.
Dari problematika yang telah kami paparkan sebelumnya, kami menyimpulkan bahwa antara satu problematika dan problematika lain sangat berkaitan erat dan tidak bisa dilepaskan atau ditinggal salah satunya, contoh seperti kurangnya tenaga Pendidikan sangat berpengaruh karena kurangnya dana yang didapat dari pemerintahan setempat. Dan membuat para guru kurang berminat mengajar disekolah tersebut dengan alasan gaji yang minim, kemudian Ketika para tenaga Pendidikan kurang memadai, akan sulit juga untuk menarik minat masyarakat untuk memasukkan anak – anaknya ke sekolah tersebut dan berakibat pada dana dari pemerintahan juga minim dikarenakan siswa disekolah tersebut kurang, kemudian karena dana Pendidikan dari pemerintahan minim, sekolah tidak dapat mengembangkan sarana dan prasarana sekolah, dan berakibat kurangnya fasilitas penunjang Pendidikan di sekolah tersebut.
49 1. Akses Jalan Rusak
Kondisi jalan di Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebagian rusak dan berlubang, namun tak kunjung diperbaiki pemerintah daerah. Warga Desa Donomulyo, Kepala Desa Sarif Saryono, mengatakan beberapa titik kondisi jalan di desa Donomulyo saat ini sudah berlubang dan rusak, sehingga dapat membahayakan dan sulit dilalui para pengendara jika jalan tersebut tidak diperbaiki. Dia menyebut, di lokasi jalan yang rusak tersebut beberapa pengendara roda dua ada yang terpeleset dan terjatuh, sehingga mengalami luka lecet, terlebih bagi pengendara yang baru pertama kali melintasi jalan tersebut, dikarenakan mereka tidak mengetahui kondisi jalan.
Jalan yang rusak dan berlubang juga merupakan jalan penghubung antar ke empat Dusun: Donomulyo, Kalipakem, Mulyosari dan Bandung. Sebenarnya pemerintah kabupaten Malang sudah memperbaiki jalan tersebut dengan aspal dan cor, namun jalan rusak kembali dikarenakan warga desa yang melintas sering membawa barang muatan yang membuat aspal dan cor menjadi retak dan hancur saat musim hujan. Barang muatan yang sering diangkut adalah hasil pertanian warga desa Donomulyo dan hewan ternak terutama sapi yang hendak dibawa ke pasar hewan setiap tanggal pon. Salah satu faktor penyebab jalannya rusak juga kurangnya pemeliharaan secara rutin dari pemerintah kabupaten Malang.
(Jalan Rusak di Dusun Donomulyo yang terhubung ke fasilitas pendidikan dan keagamaan, serta beberapa rumah warga RT 16 RW 04)
(Jalan Rusak di Dusun Kalipakem menjadi akses utama yang menghubungkan desa Donomulyo dan desa Purwodadi)
50 2. Drainase Sering Tertimbun
Drainase atau saluran air di beberapa dusun Donomulyo mayoritas belum memakai bahan cor. Masyarakat menggali lubang di sebelah sawah atau jalan raya untuk saluran drainase air ke sawah – sawah para petani. Hal tersebut membuat saluran drainase sering sekali macet karena tertimbun tanah atau sampah organik (seperti rumput atau dedaunan) yang telah menumpuk. Jika terjadi hujan deras maka beberapa kali air naik sehingga menyebabkan banjir di akses jalan. Warga desa Donomulyo biasanya membersihkan saluran drainase dengan goyong royong setiap hari minggu. Warga selalu berharap agar mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten Malang untuk program pembangunan saluran drainase air yang menggunakan cor – coran yang kuat sehingga resiko banjir bisa teratasi.
3. Lampu Penerangan Jalan Kurang
Penerangan lampu di Desa Donomulyo terbilang belum merata.
Dikarenakan beberapa penerangan lampu akses jalan di dusun Desa Donomulyo masih kurang. Warga Dusun Donomulyo saat hendak melintas berjalan kaki biasanya membawa senter untuk menerangi jalan. Lampu di Dusun – Dusun Donomulyo jaraknya jauh-jauh, belum lagi cahayanya redup dan banyak yang mati sehingga timbul kesan jalan gelap, seperti tidak ada lampu.
Saat kami berbicara tentang penerangan jalan dengan warga sekitar, masyarakat di pedesaan banyak yang mengeluhkan penerangan jalan di Desa Donomulyo masih dinilai kurang merata. Menurut salah satu kepala RT 16 Dusun Donomulyo sebenarnya warga sudah mengajukan proposal penerangan lampu jalan kepada pemerintah kabupaten Malang namun samlai saat ini masih belum ada bantuan dari pemerintah. Masyarakatpun berharap Pemerintah kabupaten
(Saluran Drainase Tersumbat)
51
Malang, melalui Dinas Perhubungan Malang dapat segera memperbaiki penerangan jalan desa.
4. Petani Gagal Panen
Desa Donomulyo terletak di daerah pengunungan dan sebagian besar warga desa Donomulyo bekerja sebagai petani musiman seperti petani : tebu, padi, dan lain – lain. Petani di desa Donomulyo biasa memanen sawah 3 sampai 4 kali dalam setahun, hal ini juga di dukung dengan pengairan atau irigasi ke sawah sudah sangat baik. Eumber dari irigasi tersebut berasal dari sumber mata air atau (umbul) yang terlrtak di Dusun Mulyosari. Pada bulan desember 2022 petani mengaku mengalami gagal panen yang disebabkan oleh serangan hama yang merugikan seperti: Wereng, Tikus, atau Keong Mas yang menyerang tanaman padi di wilayah pegunungan. Bahkan petani di Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo mengalami gagal panen akibat serangan hama tersebut.
Tamadi (67) petani di Desa Donomulyo mengatakan, serangan hama diketahui sejak tanaman padi masih muda. Kini padi tersebut berumur 1,5 bulan.
Awalnya, padi yang dijangkiti hama itu terlihat layu dan tidak segar. Selanjutnya berangsur-angsur kering. “Pemupukan yang kami lakukan tidak bisa mencegah serangan hama tersebut. Akibatnya petani yang biasanya bisa memanen 1 ton atau lebih dari hasil sawah di bulan tersebut hanya mendapatkan 300 atau 400 kwintal saja dalam sekali panen.
(Penerangan Jalan Kurang) (Kondisi Jalan Dusun)
52 5. Lingkungan Kotor
Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab setiap warga negara di wilayah tempat tinggalnya. Lingkungan yang bersih menggambarkan kualitas hidup masyarakat dan juga terjaminnya dan terjaganya kesehatan masing-masing individu. Tinggal di lingkungan yang kotor dan kumuh tentu rawan akan berbagai persebaran penyakit yang berbahaya. Selain buruk bagi kesehatan masyarakat, lingkungan yang kotor juga tentu tak sedap di pandang mata. Maka sangat penting untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Kesadaran Masyarakat Desa Donomulyo akan pentingnya mengolah limbah sampah masih sangatlah kurang. Bahkan saat kami di beberapa dusun yang berada di Desa Donomulyo kami jarang menjumpai tempat sampah di pinggir – pinggir jalan. Hampir mayoritas Masyarakat desa Donomulyo memiliki pekarangan di belakang rumahnya, pekarangan ini selain di jadikan kandang ternak juga di jadikan tempat untuk membakar sampah yang telah menumpuk, biasanya jenis sampah yang dibuat dari sampah organik hingga sampah rumah tangga.
Pembakaran tersebut dinilai lebih efektif bagi masyrakat desa Donomulyo, padahal hal tersebut sangat berbahaya karena mencemari udara lingkungan sekitar. Selain berbahaya bagi lingkungan pembarakan sampahbjuga berbahaya bagi kesehatan. Asap hasil pembakaran sampah mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat mengakibatkan polusi udara. Asap dari membakar sampah jenis apa pun, baik plastik, kayu, kertas, daun, maupun kaca, melepaskan banyak polutan beracun.
(Padi Layu dan Kering) (Umbul Sari Mulyosari
53
(Lokasi Pembakaran Sampah) (Bantaran Sungai Dusun Kalipakem)
54