• Tidak ada hasil yang ditemukan

[Laporan Akhir KKN Terbaru] KKN Mafatih - Desa Donomulyo

N/A
N/A
Muhammad Rafeli Fakhlipi

Academic year: 2024

Membagikan "[Laporan Akhir KKN Terbaru] KKN Mafatih - Desa Donomulyo"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KUKERTA) DESA DONOMULYO, KEC. DONOMULYO, KAB. MALANG

01 – 31 JANUARI 2023

“Menyatukan Langkah Menyebarkan Kebaikan

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN : Dr. Farid, Lc. M.Pd.

Budi Santoso, Lc. M.Pd.

Endro Wibowo, S.E., S.Pd.

OLEH :

KELOMPOK KUKERTA MAFATIH DESA DONOMULYO

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ALI BIN ABI THALIB

SURABAYA 2023

(2)

ii

Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil ‘alamin

Segala puji dan syukur selalu tercurahkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’a, yang telah memberikan kita limpahan rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Dengan rahmat dan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’a, tim penyusun dapat menyelesaikan Laporan Kelompok Kuliah Kerja Nyata ini dengan tepat waktu. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah yang telah menyelenggarakan dan memfasilitasi serta membantu kelancaran dalam pembuatan laporan ini, antara lain kepada:

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Ali bin Abi Thalib Surabaya, ustadz Askar Wardhana,

2. Ketua panitia Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Sekolah Tinggi Agama Islam Ali bin Abi Thalib Surabaya,

3. Para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) desa Donomulyo.

4. Ketua Korwil Donomulyo, bapak Daut Pudji Slamet.

5. Kepala Desa Donomulyo, bapak Sarip Sariyono.

6. Pembina Ponpes Al-Amanah, ustadz Abdul Maliki.

7. Seluruh warga desa Donomulyo

8. Semua teman-teman Kukerta yang senantiasa bersemangat dan kompak dalam menjalin kegiatan.

9. Dan semua pihak yang belum bisa kami sebutkan satu persatu.

Desmikian laporan ini dibuat. Selanjutnya kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada setiap bagian penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan tersebut.

Donomulyo, Januari 2023

Tim Penyusun

(3)

iii

Lembar Pengesahan

Setelah membaca dan meneliti isi laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Mahasiswa STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya Tahun 2023 di Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, maka laporan ini dinyatakan diterima dan disetujui.

Surabaya, Februari 2023 Ketua Panitia KUKERTA

Nur Cholis Agus S., M.Pd.

NIY. 10501042

(4)

iv Daftar Isi

KATA PENGANTAR ... II LEMBAR PENGESAHAN ... III DAFTAR ISI ...IV

BAB I ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. LANDASAN HUKUM ... 2

C. TUJUAN ... 2

D. KEGUNAAN ... 3

E. PELAKSANAAN KUKERTA ... 3

F. WAKTU DAN TEMPAT ... 5

G. GAMBARAN UMUM DESA ... 5

1. Sejarah Desa ... 5

2. Riwayat Dusun ... 6

3. Kepala Desa ... 6

4. Letak dan Kondisi Geografis Desa ... 7

5. Kondisi Demografis Desa ... 10

6. Sarana Dan Prasarana Desa ... 13

7. Luas Wilayah ... 17

H. KONDISI PENDIDIKAN ... 17

I. KONDISI AGAMA ... 18

J. KONDISI LINGKUNGAN ... 20

BAB II ... 26

PEMETAAN ASET ... 26

1. Aset Personal ... 26

2. Aset Alam ... 28

3. Aset Pendidikan ... 30

4. Aset Agama ... 33

5. Aset Ekonomi ... 37

BAB III ... 42

POTRET MASYARAKAT ... 42

A. AGAMA ... 42

B. PENDIDIKAN ... 45

(5)

v

C. KEMASYARAKATAN ... 48

BAB IV ... 54

PELAKSANAAN PROGRAM KUKERTA ... 54

A. KEAGAMAAN ... 54

B. PENDIDIKAN ... 65

C. PROGRAM KERJA EKONOMI,SOSIAL, DAN BUDAYA ... 75

(6)

1 BAB I A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah bentuk pengabdian nyata mahasiswa kepada masyarakat sebagai wujud penerapan materi perkuliahan yang telah dipelajari di kelas agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) sebagai sarana mewujudkan tujuan dasar pendidikan yaitu pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab berupa keberanian mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkannya.

Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dalam pelaksanaannya juga sebagai wujud pengamalan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal tersebut terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 dinyatakan: “Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat”. Pada pasal 24 ayat 2 disebutkan: “Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian masyarakat”.

Sehingga mahasiswa di dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dituntut untuk melakukan kegiatan yang mengandung unsur pendidikan, pelaksanaan penelitian, dan memberikan sumbangsih dalam pembangunan masyarakat sebagai wujud pengabdian terhadap masyarakat.

Berpedoman dengan hal-hal di atas Kukerta Mafatih 2023 Sekolah Tinggi Agama Islam Ali bin Abi Thalib Surabaya melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) sesuai dengan landasan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya. Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta), Kukerta Mafatih 2023 memprogram kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pengabdian terhadap masyarakat dan memberikan sumbangsih dalam membangun masyarakat. Oleh karena itu, Kukerta Mafatih 2023 mengusung tema: “Menyatukan Langkah Menyebarkan Kebaikan".

(7)

2

Kami berharap semoga melalui kegiatan Kukerta ini, selain dapat mengembangkan kepribadian dan profesionalitas kami sebagai mahasiswa dalam hal pengembangan kepekaan rasa, resepsi, dan kognisi sosial, juga dapat memberikan sumbangsih positif dalam menggali, mengembangkan potensi masyarakat, dan juga membantu kegiatan pendidikan, keagamaan dan sosial baik yang bersifat formal maupun nonformal.

B. Landasan Hukum

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ali bin Abi Thalib Surabaya tahun 2023 mengacu kepada beberapa landasan hukum berikut :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Keputusan Menteri Agama Nomor 383 Tahun 1997 tentang Kurikulum Nasional Program Sarjana (S1);

4. Pedoman Kuliah Kerja Nyata Perguruan Tinggi Agama Islam dari Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama RI Tahun 2001;

5. Keputusan Ketua STAI Ali Bin Abi Thalib Nomor: 26/STAI-…/XII/2021.

C. Tujuan

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan mengkaji, merumuskan, dan memecahkan masalah berbasis kompetensi, profesional, pragmatis, dan interdisipliner di bidang agama dan kemasyarakatan.

2. Membantu penyelenggaraan program pemerintah khususnya dalam bidang agama dan kemasyarakatan.

3. Mengintegrasikan peran serta civitas akademika STAI Ali bin Abi Thalib dengan masyarakat.

(8)

3 D. Kegunaan

1. Mahasiswa

Mahasiswa akan dihadapkan dengan berbagai masalah dan kondisi dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Lalu, mahasiswa juga akan merasakan langsung bagaimana merancang dan melaksanakan dari program kerja tersebut. Hal tersebut akan mengubah atau membentuk pola pikir yang lebih baik. Bahkan, dengan langsung terjun ke masyarakat, mahasiswa juga bisa menemukan jati dirinya. Pribadi yang lebih baik juga akan terasah melalui KKN, karena mahasiswa akan langsung merasakan kehidupan nyata diluar kampus.

2. Masyarakat Sasaran dan Pemerintah Desa

Mahasiswa yang menjalani Kuliah Kerja Nyata tentu memiliki banyak ilmu yang sudah dipelajari di perkuliahan, maka dengan adanya KKN ini merupakan tempat untuk memanfaatkan ilmu yang ada. Berbagai upaya inovasi dan kreativitas serta pemikiran para mahasiswa dapat membuat masyarakat sekitar lebih kreatif pula. Hal ini tentunya diiringi dengan melihat keadaan daerah dan juga aktivitas masyarakat yang ada. Misalnya dalam bidang pendidikan, maka sekolah atau kelompok belajar seperti TPQ ikut terbantu dalam proses belajar dan mengajarnya.

3. Perguruan Tinggi

Seperti yang telah diketahui bahwa KKN menjadi sebuah program yang melibatkan mahasiswa untuk turut aktif dalam menangani permasalahan yang ada di masyarakat tentu akan menjadi nilai positif bagi perguruan tinggi. Melalui mahasiswa atau dosen pembimbing, maka diperoleh umpan-balik sebagai pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum, dan sumber inspirasi bagi suatu rancangan pengabdian kepada masyarakat dan yang lainnya atau sebagai bentuk penelitian.

E. Pelaksanaan Kukerta 1. Penyelenggara

Penyelenggara Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ali bin Abi Thalib Surabaya.

2. Pembimbing

(9)

4

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Tahun 2023 di Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang berjumlah 4 orang dosen aktif dari STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya.

Adapun nama-namanya sebagai berikut:

Ketua : Nur Cholis Agus Santoso, M.Pd. (NIY. 10501042) Anggota :

1. Dr. Farid, Lc. M.Pd. (NIY. 10501031) 2. Budi Santoso, Lc. M.Pd. (NIY. 10501047) 3. Endro Wibowo, S.E., S.Pd. (NIY. 10501062) 3. Peserta

Peserta Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) di Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang berjumlah 25 mahasiswa, diantaranya:

Ketua : Muhammad Ihsan Jusrin (NIM. 20191200210068) Wakil : Dani El Muslim (NIM. 2020200210011) Sekretaris : Hanang Nur Wicaksono (NIM. 20191200210038) Bendahara : Miftahul Fahmi (NIM. 20191200210053) Divisi Keagamaan :

1. Gazwan Firdaus (NIM. 20201200210018) 2. Ilman Fikra Riantiarno (NIM. 20191200210044) 3. Maulvi Hilmi Albirni (NIM. 20191200210052) 4. Guntur Wahe Lou (NIM. 20191200210035) 5. Mochammad Dzaky Naufal (NIM. 20191200210054) Divisi Pendidikan :

1. Firdaus Adityaputra (NIM. 20191200210030) 2. Muhammad Iqbal Aliansyah (NIM. 2017120020064)

3. Anshori (NIM. 20191200210017)

4. Burhanuddin Al Rasyid (NIM. 20181200210046) Divisi Ekonomi, Sosial & Budaya :

1. Alim Muhammad Adnan (NIM. 20191200210014)

2. Alianto (NIM. 20191200210013)

3. Ilham Addurummafis (NIM. 20191200210043) 4. Dio Nova Wahidin (NIM. 20201200210012) Divisi Publikasi & Dokumentasi :

1. Ghulam Alim Muhammad (NIM. 20191200210033)

(10)

5

2. Ghozie (NIM. 20191200210032)

Divisi Konsumsi :

1. Gunawan Wibisono (NIM. 20191200210034) 2. Umar Usman (NIM. 20191200210095) Divisi Transportasi :

1. Ikbal (NIM. 20181200210071)

2. Fadil Jamal Hayaza (NIM. 20201200210014) Divisi Kesehatan :

1. Alhazni (NIM. 20191200210011)

2. Fitrada Alif Utama (NIM. 20191200210031) F. Waktu dan Tempat

Kelompok Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya tahun 2023 dilakukan pada :

Hari/Tanggal : Minggu, 01 Januari 2023 - Selasa, 31 Januari 2023 / Ahad, 8 Jumadil Akhir 1444 – Selasa, 9 Rajab 1444 H

Tempat : Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.

G. Gambaran Umum Desa 1. Sejarah Desa

Berdasarkan cerita rakyat pada masa terdahulu Desa Donomulyo masih berupa hutan belantara yang kemudian datanglah seseorang yang berasal dari Mataram yang berlabuh di pantai selatan disekitar pantai Jonggring Saloko kemudian melakukan babat alas, bersama keluarga dan kerabatnya hingga perkembangannya menjadi sebuah perkembangan yang dinamakan Mentaraman.

Babat alasnya diperluas lagi kearah utara dan perkampungannya dinamakan Bleder. Arti kata Bleder tepatnya disekitar perempatan jalan di patung Trisula.

Disekitar lokasi perkampungan Bleder tersebut tanahnya mudah bergerak atau menurun.

Pada pemerintahan Belanda daerah Bleder merupakan perkebunan karet dan persawahan yang tanahnya subur dan penghasilan perkebunan karet dan pertanian padi cukup baik. Juga sudah dibangunnya sumber-sumber air yang berfungsi untuk mengairi pertanian padi dan perkebunan karet. Namun setekah pemerintahan Belanda tidak berkuasa lagi, perkebunan karet berubah fungsi

(11)

6

menjadi pertanian sawah dan ladang. Sedang sumber-sumber air yang sudah ada tersebut sebagian sudah hilang terpendam tanah. Kurang lebih 1950 nama perkampungan Bleder dirubah menjadi Donomulyo, yang berarti Dono adalah weweh atau suka beramal dan Mulyo adalah mulia, sehingga harfiahnya Donomulyo adalah orang yang suka beramal hidupnya akan bahagia atau mulia.

Sekitar tahun 1990 desa Donomulyo yang terdiri tujuh dusun yaitu Donomulyo, Bandung, Mulyosari, Kalipakem, Mentaraman, Gondangrejo, dan Gondangtowo dipecah menjadi empat dusun. Desa Donomulyo terdiri dari dusun Donomulyo, Bandung, Mulyosari, dan Kalipakem, sedangkan desa Mentaraman terdiri dari dusun Mentaraman, Gondangrejo, dan Gondangtowo. Pada tahun 1991 Desa Donomulyo dirintis kembali dengan penanaman pohon coklat yang dikelola oleh PTP, namun mulai awal panen terjadi sesuatu hal yang berakibat pohon coklat oleh warga sebagian ditebangi. Sedang yang lainnya masih tetap merawat pohon coklat yang sampai saat ini menjadi tambahan penghasilan bagi warga yang cukup baik.

Mulai bulan Nopember 2008 Desa Donomulyo dibantu oleh sebuah yayasan Islam berupa bibit pohon kelapa sawit secara gratis dan bantuan pupuk sampai pohon kelapa sawit bias dipanen pertama kali.

2. Riwayat Dusun

Mulai tahun 1990 setelah terjadinya pemekaran desa, akibat semakin bertambahnya jumlah penduduk di desa Donomulyo, jumlah dusun yang tadinya berjumlah tujuh dusun dijadikan empat dusun dengan pembagian sebagai berikut :

1. Dusun Donomulyo terdiri dari 17 RT dan 4 RW 2. Dusun Kalipakem terdiri dari 13 RT dan 4 RW 3. Dusun Bandung 16 RT dan 5 RW

4. Dusun Mulyosari 24 RT dan 8 RW 3. Kepala Desa

Pada periode Bupati Kabupaten Malang yang dipimpin oleh Raden Ario Adipati Sam Desa Donomulyo dipimpin oleh seorang Petinggi / Kepala Desa yang secara berurutan sebagai berikut :

1. Bp. Mustorejo / Bp. Gemprong : tahun 1935 s/d 1943 2. Bp. Citro Prawiro : tahun 1943 s/d 1952

(12)

7

3. Bp. Minto Rahardjo : tahun 1952 s/d 1965

4. Bp. Trimo : tahun 1965 s/d 1968

5. Bp. Madhari ( karteker ) : tahun 1968 s/d 1978 6. Bp. Madhari : tahun ( terpilih ) : tahun 1978 s/d 1988 7. Bp. Kabul Purwanto : tahun 1988 s/d 1998 8. Bp. Lamin Prayogo : tahun 1998 s/d 2007 9. Bp. Jumadi : tahun 2007 s/d 2019 10. Bp Sarip Sariyono : Tahun 2019 s/d 2025 4. Letak dan Kondisi Geografis Desa

Kebijakan sektoral pembangunan di Kabupaten Malang diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesahjetaraan masyarakat di segala lapisan secara merata, serta meletakan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya, sehingga kedepan pelaksanaan pembangunan di desa Donomulyo dapat benar-benar mencerminkan keterpaduan dan keserasian antar program-program sektoral, dengan demikian sumber-sumber potensi daerah dapat di optimalkan pemanfaatannya dan dapat dikembangkan secara merata.

Pelaksanaan pembangunan tentunya tidak terlepas dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi dan kemakmuran masyarakatnya, dilihat dari tingkat ekonomi masyarakat, amak pertumbuhan dan perkembangan kecamatan akan sangat terpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan desa yang ada di sekitarnya.

Desa Donomulyo yang secara struktural merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari sistem perwilayahan Kecamatan Donomulyo, secara geografis Desa Donomulyo terletak pada Lintang Selatan (LS) : 08.17.543, Bujur Timur (BT) : 112.25.504 dan diatas permukaan laut (DPL) : 1300 feet. Luas wilayah desa Donomulyo adalah 963 Ha.

(13)

8

Desa ini terbagi menjadi empat dusun, yakni : Dusun Donomulyo, Dusun Bandung, Dusun Mulyosari, dan Dusun Kalipakem dengan perbatasan wilayah sebagai berikut :

Utara : Desa Kaliasri Kec. Kalipare Barat : Desa Purworejo

Selatan : Desa Mentaraman dan Purwodadi Timur : Desa Tlogosari dan Tempursari

(Batas Desa Sebelah Utara) (Batas Desa Sebelah Selatan)

(14)

9 (Pertanian Tebu)

Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo yang merupakan darah otonom desa dengan jumlah penduduk 11.866 jiwa yang terdiri dari dari jiwa 5.879 penduduk laki-laki dan 5.987 jiwa penduduk dengan jenis kelamin perempuan.

Potensi Desa Donomulyo cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada baik sumber daya alam mupun sumber daya manusianya perlu digali dan dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat secara umum. Sebagian besar wilayah Desa Mantup adalah berupa dataran.Secara agraris tanah sawah juga relatif luas sebagai lahan penanaman untuk bercocok tanam seperti padi, tebu.

Gambar disamping adalah pertanian tebu yang ada didusun Bandung, dan untuk pertanian tebu banyak ditemukan di dusun Bandung ini.

Lahan pertanian padi didominasi di dusun Donomulyo, selain itu bentuk tanah pertanian padi disini berundak-undak atau disebut “Terasering”

sehingga memudahkan para petani dalam mengairi sawah mereka.

(Pertanian Padi)

(15)

10 5. Kondisi Demografis Desa

a. Kependudukan

Desa Donomulyo yang terdiri dari 4 dusun ini memiliki jumlah penduduk 11.866 jiwa, yang tersebar pada 3.765 KK, dengan komposisi terdiri dari laki-laki 5.879 jiwa dan perempuan 5.987 jiwa. Berikut tabel yang menjelaskan jumlah penduduk di Desa Donomulyo.

NO URAIAN JUMLAH

1 Jumlah Penduduk 11.866

2 Penduduk Laki Laki 5.879

3 Penduduk Perempuan 5.987

4 Jumlah KK 3.765

5 KK miskin 925

Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwan komposisi penduduk laki- laki dan perempuan kurang lebih sama, adapun jumlah KK miskin dibandingkan dengan jumlah KK akan dijelaskan melalui Diagram lingkaran.

Dari diagram di atas maka dapat kita ketahui bahwa persentase total Keluarga di desa Donomulyo yaitu KK 80% dan KK kurang mampu 20%.

3.765; 80%

925; 20%

Total KK KK miskin

(Tabel Penduduk Berdasarkan Kartu Keluarga)

(Diagram Lingkaran Kartu Keluarga)

(16)

11

NO USIA JUMLAH

1 Bayi Usia 1 s/d 9 Bulan 123

2 Balita Usia 12 s/d 59 Bulan 548

3 Usia 6 s/d 12 Tahun 1.010

4 Usia 13 s/d 15 Tahun 452

Berikut diagram penduduk berdasarkan usia:

b. Pekerjaan Masyarakat

Mata pencaharian penduduk di Desa Donomulyo sebagian besar masih berada di sektor pertanian, peternakan . Hal ini menunjukkan bahwa dua sektor ini memegang peranan penting dalam bidang ekonomi masyarakat. Berikut tabel berisi data mata pencaharian masyarakat Desa Donomulyo.

MATA PENCAHARIAN JML/org

Pegawai Negeri Sipil 213

TNI/POLRI 9

Penjahit 12

Montir 25

0 200 400 600 800 1000 1200

Bayi 1-9 Bulan Bayi 12-59 Bulan Anak 6-12 Tahun Anak 13-15 Tahun

Data Penduduk berdasarkan Usia

Data Penduduk berdasarkan Usia

(Diagram Batang Penduduk Berdasarkan Usia ) (Tabel Penduduk Berdasarkan Usia)

(17)

12

Sopir 35

Pramuwisma 172

Tani 3.241

Karyawan swasta 359

Wiraswasta 423

Pertukangan Batu 75

Pertukangan kayu 65

Buruh tani 5.157

Guru swasta 125

Dari diagram diatas 52% penduduk desa Donomulyo bekerja sebagai buruh tani yang berarti sekitar 6 ribu jiwa yang bekerja disektor pertanian.

Pegawai Negeri Sipil 2%

TNI/POLRI 0% Penjahit

0%

Montir 0% Sopir

0%

Pramuwisma 2%

Tani 33%

Karyawan swasta 4%

Wiraswasta 4%

Pertukangan Batu 1%

Pertukangan kayu 1%

Buruh tani 52%

Guru swasta 1%

MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT

(Tabel Mata Pencaharian)

(Diagram Lingkaran Mata Pencaharian Masyarakat)

(18)

13 6. Sarana Dan Prasarana Desa

Adapun lembaga atau fasilitas umum yang ada di desa Donomulyo ini sebagai berikut :

1. Kantor desa

Balai Desa atau kantor desa merupakan kantor bagi petugas desa, balai desa ke depan harus bisa menjadi pusat aktivitas dan tempat berkumpulnya warga, sekaligus menjadi pusat pelayanan administrasi dan informasi masyrakat desa setempat. Kantor desa Donomulyo dibangun 1970, hingga sekarang telah melalui beberapa renovasi. Dan renovasi terakhir dilaksanakan pada tahun 2018.

2. Puskesmas

Di desa Donomulyo ini Puskesmas berada di dusun Bandung.

(19)

14 3. Masjid

Masjid adalah pusat kegiatan keagamaan mulai dari sholat lima waktu, pengajian, TPQ, dan tahlilan. Dan jumlah masjid yang ada didesa jumlahnya 14 masjid yang terdata di kantor desa.

4. Musholla

Untuk Mushollah di desa ini jumlahnya fantastis mencapai 57 Musholla.

Karena banyaknya jumlah musholla di desa ini, maka banyak musholla yang kami temukan terbengkalai dan tidak dimakmurkan oleh warganya.

5. Gereja

(20)

15

Adapun jumlah Gereja di desa Donomulyo ada tiga, dan ini salah satu gereja yang terletak di Jalan. Raya Dawung.

6. Palang Merah Indonesi (PMI)

Sarana dan

prasarana desa di bidang kesehatan.

7. Pasar Induk Kecamatan

Pasar Donomulyo ini menjadi pasar sentral se- kecamatan Donomuyo atau yang biasa disebut pasar induk.

(21)

16

Itulah sekilas potret keadaan Sarana dan Prasarana desa, untuk penjelasan lebih lanjut Sarana dan Prasarana desa kami buat dalam bentuk tabel dengan 4 kategori :

c. Sarana dan Prasarana Umum

No Sarana

Prasarana Jumlah Lokasi Kondisi

1 Kantor desa 1 Donomulyo Baik

2 Aula desa 1 Donomulyo Baik

3 Masjid 14 Donomulyo Baik

4 Musholla 57 Donomulyo Baik

5 Gereja 3 Donomulyo Baik

d. Sarana dan Prasarana Pendidikan

No Sarana

Prasarana Jumlah Lokasi Kondisi

2 TK/RA 10 Donomulyo Baik

3 SD/MI 8 Donomulyo Baik

4 SMP / Mts 4 Donomulyo Baik

5 SMA / SMK 3 Donomulyo Baik

e. Sarana dan Prasarana Kesehatan

No Sarana

Prasarana Jumlah Lokasi Kondisi 1

Palang Merah Indonesia (PMI)

1 Donomulyo Baik

2 Puskesmas 1 Donomulyo Baik

3 Polindes 1 Donomulyo Baik

4 Posyandu 15 Donomulyo Baik

5 Praktek

Pribadi 5 Donomulyo Baik

(22)

17 f. Sarana dan Prasarana Ekonomi

No Sarana

Prasarana Jumlah Lokasi Kondisi

1 Pasar Desa 1 Donomulyo Baik

7. Luas Wilayah

Luas wilayah desa Donomulyo 963 Hektar yang terbagi menjadi empat dusun, yakni: Dusun Donomulyo, Dusun Bandung, Dusun Mulyosari, dan Dusun Kalipakem.

H. Kondisi Pendidikan

Desa Donomulyo merupakan salah satu desa berada daerah geografis pengunungan lembah dan perbukitan dan diakhiri oleh pantai laut selatan. Hal ini berkaitan erat dengan instansi pendidikan. Dalam hal ini, instansi pendidikan di desa Donomulyo adalah SD/sederajat, SMP/sederajat, dan SMK dan tidak memiliki untuk jenjang SMA. Berikut ini tabel yang menjelaskan jumlah instansi pendidikan yang ada di desa Donomulyo.

NO SATUAN PENDIDIKAN JUMLAH

1 SD 9

2 SMP 3

3 SMK 2

4 SMA -

5 Universitas / Sekolah Tinggi -

Sementara itu data di atas akan kami jabarkan mengenai rincian sekolah, jumlah peserta didik dan guru dapat dilihat pada tabel berikut:

NO SATUAN PENDIDIKAN JUMLAH SISWA JUMLAH GURU

1 SDN 1 DONOMULYO 168 9

2 SDN 2 DONOMULYO 158 7

3 SDN 3 DONOMULYO 135 9

4 SDN 4 DONOMULYO 94 9

5 SDN 5 DONOMULYO 53 5

(23)

18

6 SDN 6 DONOMULYO 77 6

7 SDN 7 DONOMULYO 62 6

8 SDN 8 DONOMULYO 95 5

9 SDN 9 DONOMULYO 47 5

10 SMPN 1 DONOMULYO 671 31

11 SMP ISLAM

DONOMULYO 171 13

12 SMP KATOLIK ST

ALBERTUS DONOMULYO 77 8

13 SMKS ISLAM

DONOMULYO 375 26

14 SMKS MUHAMMADIYAH

6 DONOMULYO 820 39

I. Kondisi Agama

Desa Donomulyo adalah desa yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan hanya terdapat orang yang beragama Kristen dan yang beragama Katolik. Secara umum penduduk desa ini hidup secara rukun dan berdampingan dalam kehidupan beragamanya.

Mayoritas penduduk desa yang memeluk agama Islam lebih condong terhadap organisasi Islam Nahdhatul Ulama’ dimana tercatat sekitar 80%

pengikutnya tersebar di empat dusun di desa ini sementara 18% penduduk desa ini condong terhadap organisasi islam muhamadiyah dan sisanya sekitar 2 % mengikuti organisasi Islam LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), dalam melaksanakan berbagai macam aktifitas keagamaannya biasanya dilaksanakan di masjid-masjid atau mushalla-mushalla, di mana terdapat 14 masjid dan 57 musholla yang tersebar di Desa Donomulyo.

Ritual-ritual keagamaan seperti tahlilan, kirim arwah, yasinan, marhabanan, istighasahan banyak dijumpai di semua dusun di kawasan Desa Donomulyo ini. Pada sebagian dusun di Desa Donomulyo ini terdapat orang yang melakukan ritual keagamaan seperti menyekar (tabarruk ke kuburan) dan ngalap berkah,juga terdapat hampir disemua dusun kegitan TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran). Pada beberapa dusun juga diadakan kajian-kajian umum yang biasa dilakukan sebulan sekali.

(24)

19

Adapun yang berkaitan dengan tradisi tahlilan biasanya dilakukan masyarakat Desa Donomulyo pada saat ada orang yang meninggal dunia. Tahlilan dilakukan untuk mendoakan jenazah yang baru meninggal maupun yang sudah lama meninggal. Waktu pelaksanaannya pada hari pertama sampai hari ketujuh, hari ke- 40, hari ke-100 dan hari ke-1000 yang biasa warga desa Donomulyo menyebutnya dengan ”Pendak”.

Desa Donomulyo juga disebut sebagai desa religi. Hal ini dikarenakan desa ini memiliki 57 musholla, 14 masjid, 2 gereja, serta 1 pondok pesantren yang sedang tahap pengerjaan. Hal tersebut merupakan sebuah potensi yang dapat menjadikan desa Donomulyo lebih maju dan lebih dikenal oleh masyarakat luas. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, telah dirancang sebuah siteplan pondok pesantren Lirboyo IX. Hal ini bisa menjadi pandangan ke depan untuk mengembangkan Desa Donomulyo sebagai desa religi yang menjadi pusat pembinaan, pendidikan, dan pengkajian ilmu Agama Islam.

Penganut Agama Kristen & Katolik di Donomulyo sangat sedikit Hanya terdapat 2 gereja di Desa Donomulyo yaitu Gereja Pantekosta Isa Almasih Indonesia ( GPIAI ) EFATA yang berdiri Tgl 21 Januari 2008, Dilayani oleh Pdm. Elisabeth, Pdm. Winarto Soedarmadi dan Ev.Suing yang berlokasi di Dusun Mulyosari dan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Donomulyo yang berdiri pada bulan Maret 1972 bertempat di Dusun Mulyosari, Dilayani oleh Pdt. Wawuk Kristian Wijaya dan Pdt. Merry Kusuma Wardhani.

Adapun lembaga Pendidikan Kristen ada di Desa Donomulyo terdapat di Dusun Bandung, SMPK/Sekolah Menengah Pertama Katolik Santo Albertus Donomulyo di bawah yayasan Karmel menyelenggarakan pendidikan sekolah menengah pertama sejak Tahun 1956, mungkin merupakan sekolah menengah pertama swasta paling tua di Desa Donomulyo. Terletak di sebelah barat lapangan sepakbola desa Donomulyo. Termasuk di wilayah dusun Bandung desa Donomulyo kecamatan Donomulyo kabupaten Malang provinsi Jawa timur.

Ummat islam dan Kristen & Katolik di Desa Donomulyo Hidup dengan Rukun tanpa Ada konflik sama sekali, dan tidak pernah Nampak secara umum saat ini dakwah/kegiatan Kristenisasi. Kerukunan yang tercipta sudah terjalin sangat lama, hal ini tentu sejalan apa yang diharapkan oleh pemerintah desa Bangun bahwa kita harus menjalin toleransi antar agama. Dalam hubungan umat bergama dapat dikatakan sangat aman, karena mereka dalam hubungan sehari-hari mereka saling

(25)

20

menghargai dalam segala acara mulai dari acara agama, acara keluarga dan lain sebagainya, dalam menjaga hubugan sosial dan aktivitas keagamaan yang baik.

J. Kondisi Lingkungan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Donomulyo saat ini menunjukkan pertumbuhan yang pesat dilihat dari perubahan tekhnologi dan pola hidup masyarakat. Terutama kemajuan kecukupan kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) yang mengalami perubahan signifikan dibanding desa sekitarnya. kebutuhan tambahan (kendaraan bermotor dan HP) rata-rata tiap rumah tangga sudah memiliki.

Pertanian

Desa Donomulyo merupakan desa yang terletak di bagian selatan kota Malang. Kondisi tanah di Desa Donomulyo adalah perbukitan dan dataran rendah cocok untuk lahan pertanian. mayoritas besar wilayah Desa Donomulyo memang difungsikan sebagai lahan pertanian padi dan tebu. selain digunakan sebagai lahan pertanian, tanah yang ada juga digunakan sebagai lahan peternakan.

Masing – masing dusun memiliki lahan dan ditanami tanaman yang berbeda seperti wilayah dusun Donomulyo dan Mulyosari menanam padi sedangkan wilayah dusun Kalipakem dan Bandung menananm tebu. Para petani menjual hasil tani mereka kepada toko – toko kelontong (jual sembako) yang berada di tengah desa Donomulyo. Sebelum dijual para petani memisahkam padi dari batangnya, kemudian gabah dijemur dibawah matahari lalu diselip atau digiling, kemudian ada hal unik yaitu para petani menyimpan gabah tersebut ketika butuh uang atau mau di makan mereka akan memanggil tukang selip padi, pada proses tersebut tidak di pungut biaya apapun akan tetapi dedak hasil selip tersebut diberikan kepada tukang tersebut dan

(Pertanian Padi) (Pertanian Tebu)

(26)

21

diolah lagi menjadi pakan ternak. Namun ada juga yang langsung menjual kepada tengkulak / pengepul.

Desa tebu ( dukoh mulyosari) seluas 60 hektar ( pemilik dari beberapa orang yang membuat kelompok tani) hasil panenan tebu dikumpulkan dikelompok tani baru dijual, kebutuhan penanaman tebu berasal dari kelompok tani ( pupuk dan lainnya lebih murah dengan adanya kelompok tani).

Peternakan

Di sekitar Desa Donomulyo. Dapat kita jumpai kandang - kandang ayam, kambing, sapi, bebek dan kolam lele yang berada dibelakang pekarangan rumah masyarakat Desa Donomulyo. Memang peternakan salah satu usaha yang digeluti untuk penghasilan utama atau tambahan Desa Donomulyo. Bahkan salah satu dusun di Desa Donomulyo Dusun tersebut terdapat pasar sapi yang buka setiap pon (tanggalan jawa). Bahkan daerah tersebut rencana kedepannya akan menjadi pusat dari jual beli hewan ternak.

(Peternakan Bebek) (Pasar Sapi)

(27)

22

Di salah satu dusun Desa Donomulyo tepatnya dukuh pakem banyak yang memelihara bebek dari setiap rumah. Akan tetapi sekarang banyak yang berhenti dan tinggal 3 tempat yang memelihara bebek. Alasan berhenti karena rugi dan hal lainya, masyrakata membeli bibit bebek di Mojosari dan Tulungagung. Dan para peternak bebek menjual dari hasil ternak berupa daging dan telur yang mereka jual langsung kepada masyarakat dan pengepul atau tengkulak.

Profesi Umum

Masyarakat desa Donomulyo banyak yang berprofesi sebagai pegawai.

Seperti pegawai kecamatan atau desa, pegawai puskesmas dan pegawai instansi pemerintah lainnya. Selain itu juga terdapat masyarakat yang berprofesi sebagai tentara dan polisi. Di desa Donomulyo terdapat Kantor Koramil dan kantor polisi sektor Donomulyo yang saling berdekatan. Letak Kantor Koramil dan kantor polisi terdapat di jalan utama desa Donomulyo.

Profesi guru juga banyak digeluti masyarakat Desa Donomulyo. Lembaga pendidikan yang ada di desa Donomulyo sangat banyak . Dari jenjang Raudhatul Athfal (Taman kanak-kanak) sampai Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan ada di Desa Donomulyo. Desa Donomulyo memiliki pasar yang terpusat di Dusun Donomulyo, hal ini menyebabkan banyak warga desa yang berprofesi sebagai pedagang di pasar. Mereka menjual hasil bumi Desa Donomulyo dan komoditas lainnya yang mereka datangkan dari luar desa. Pasar desa Donomulyo buka pada jam 4 dini hari hingga jam 9 pagi. Beberapa warga ada juga yang merantau ke kota-kota besar seperti Malang dan Surabaya untuk mencari pekerjaan.

Kondisi Sosial dan Budaya

(Bersama Perangkat Desa)

(28)

23

Masyarakat Desa Donomulyo adalah masyarakat yang sangat ramah, menyenangkan, dan mudah beradaptasi. Komunikasi di masyarakat berjalan dengan sangat baik tanpa ada kendala. Masyarakat dapat membaur dan rukun satu sama lain.

Seperti ciri khas masyarakat desa yang selalu memiliki keunikan budaya masing- masing yang di wariskan dari generasi ke genarasi. Dan seperti yang kita ketahui bahwa kebudayaan merupakan aset serta kekayaan yang sangat berharga, akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman dan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi hal tersebut merubah pola pikir masyarakat khususnya para pemuda yang aktif dan haus akan ilmu pendidikan dan agama. Sehingga banyak pemuda yang telah belajar ilmu – ilmu modern serta agama Islam dan memahami Islam dengan pemahaman yang lurus menyebabkan mereka mulai meninggalkan sebagian kebudayaan – kebudayaan lokal yang berbau animisme dan dinamisme yang dapat menjurus kedalam kesyirikan yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

Dan di antara kebudayan yang terdapat di Desa Donomulyo adalah : a. Gotong royong.

Di antara kebudayaan yang unik di Desa Donomulyo adalah gotong royong antar warga, gotong royong dilaksanakan setiap 2 minggu sekali. Yang dilakukan pada saat kerja bakti adalah bapak – bapak warga desa memotong rumput- rumput dan tanaman yang menghalangi jalan warga , serta membersihkan saluran air (Drainase) dari lumpur atau kotoran yang menyumbat. Bagi para wanita bertugas memberikan konsumsi berupa teh atau kopi dan makanan ringan untuk bapak – bapak.

Kerja bakti dilaksanakan pukul 06.00 WIB yang di pimpin langsung oleh pak RT setempat dengan membagi tugas kepada masing – maaing warga yang ikut serta

(Kegiatan Gotong Royong Bersama Warga)

(29)

24

dalam kerja bakti. Tanda dimulainya kerja bakti adalah suara kentongan yang keras, dan kerja bakti berakhir pada pukul 08.00 WIB.

b. Yasinan dan Tahlilan

Masyrakatat Desa Donomulyo masih sangat erat memegang tradisi keagamaan terutama tradisi yasinan dan tahlilan. Tradisi tahlilan dan yasinan dipahami oleh masyrarakat Desa Donomulyo adalah suatu aktivitas ibadah yang pahalanya diperuntukan untuk orang muslim atau sanak saudara yang telah meninggal dunia dengan bacaan-bacan Al-Qur‟an, zikir-zikir tertentu , sholawat kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam dan doa. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap malam jumat dan untuk tempatnya bergatian setiap minggu di rumah warga dusun Donomulyo.

Kegiatan yasinan dan tahlilan di pimpin oleh tokoh masyrakat kyai atau ustadz setempat. Setelah selesai membaca Surat Yasin dan tahlil, kyai memimpin doa arwah atau doa setelahnya untuk mendoakan ruh orang yang sudah meninggal dunia. Setelah ritual ini selesai maka bagi tuan rumah biasanya akan mengeluarkan makanan untuk menjamu tamu yang datang kerumahnya. Kegiatan pembacaan yasin dan tahlil juga dilaksanakan ketika warga yang meninggal dunia. Hal tersebut berlangsung selama tujuh hari berturut – turut.

c. Tradisi Kejawen

Meskipun mayoritas penduduk Desa Donomulyo islam, akan tetapi terdapat banyak sekali tradisi kejawen yang masih di lestarikan dan diwariskan kepada generasi muda. Hal ini disebabkan masyarakat asli desa Dononulyo adalah orang jawa, sehinggatidak heran jika budaya tersebut masih dapat kita jumpai hingga saat ini. Tradisi kejawen menyakini bahwa tuhan itu esa akan tetapi tradisi tersebut juga mempercayai hal – hal mistik atau berbau magis.

a. Rebo Wekasan

Salah satu tradisi kejawen yang masih dapat kita jumpai di salah satu masjid di Desa Donomulyo adalah Rebo Wekasan, Tradisi tersebut memiliki arti hari Rabu terakhir di bulan Safar. Rebo dalam bahasa Jawa adalah hari Rabu, sedangkan Wekasan adalah pungkasan atau terakhir. Sementara itu, bulan Safar merupakan bulan kedua dalam penanggalan tahun hijriyah Islam. Dalam masyarakat jawa, menganggap bahwa bulan Safar adalah bulan Tasa’um atau kesialan. Untuk

(30)

25

menghindari kesialan di hari ini, biasanya sebagian masyarakat desa Donomulyo melakukan beberapa ritual.

b. Nyadran

Masyarakat desa Donomulyo juga masih melakukan tradisi nyadran yaitu upacara yang dilakukan orang Jawa sebelum bulan Puasa tiba. Wujudnya yaitu dengan berziarah ke makam-makam dan menabur bunga. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mendoakan para leluhur yang telah meninggal dan sekaligus mengingatkan kita bahwa setiap manusia akan mengalami kematian. Di desa Donomulyo terdapat area pemakaman yang menjadi tempat berlangsungnya ritual ini.

(31)

26 BAB II PEMETAAN ASET 1. Aset Personal

Desa Donomulyo adalah salah satu Desa di Dusun Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang Selatan, Jawa Timur. Di desa ini cukup banyak dijumpai aset personal selain aset ekonominya. Pengertian dari aset personal yaitu hal-hal yang memiliki nilai baik pada masa sekarang atau yang akan dating dan dimiliki oleh seorang individua tau rumah tangga. Contoh dari aset personal yaitu:

Beternak bebek pedaging/petelur, bertani tebu, dan bertani padi.

Salah satu pemilik peternakan bebek petelur dan pedaging,yaitu mas Dian.

Beliau mengatakan di Dusun Donomulyo ini hanya beliau sendiri yang beternak bebek petelur, karena bebek petelur lebih sulit dalam perawatannya dan memiliki resiko yang lebih tinggi daripada bebek pedaging. Beliau mencoba untuk memulai usaha bebek sendiri pada saat covid-19, namun usahanya tidak begitu lancer. Beliau sempat mengalami kegagalan hingga 4 kali dalam berternak. Mas Dian mulai berintropeksi diri, berfikir

Kembali dan mempelajari apa yang sudah terjadi di kesalahan sebelumnya. Sebab hasil ketekunannya dalam memperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan yang sama kembali, beliau sekarang sudah memiliki ±700 ekor bebek petelur dan pedaging.

Beliau juga pernah memiliki hingga 1000 ekor lebih bebek yang diternakkan langsung disamping rumahnya, beliau saat ini hanya memiliki satu orang pekerja yang merawat semua bebek tersebut. Beliau menjual bebek pedaging dan telur bebek langsung ke pengepul dan kadang juga ada yang membeli langsung dirumahnya ,untuk saat ini bebek pedaging hidup dihargai Rp. 27.000 /kg. Dan rata – rata bebek pedaging memiliki berat 2 kg /ekor, adapun untuk harga telur pada saat ini dihargai Rp. 2.175 /butir, harga telur paling tinggi yaitu Rp. 2.300/ butir sedangkan paling rendah pernah turun hingga Rp. 1.600 /butir. Turunnya harga telur biasanya disebab karena angin kencang yang membuat pengepul tidak bisa mengirim telur tersebut ke

(32)

27

luar pulau. Adapun hama bagi bebek yaitu nyambek (biawak) karena sering memakan telur – telur bebek.

Mayoritas pekerjaan warga di Dusun Mulyosari, Desa Donomulyo adalah bertani, paling banyak warga di Dusun ini bekerja menjadi tani sawah dan tani ladang. Ladang yang dimaksud adalah padi itu yang basah, dan yang kering adalah tebu. Ladang tebu dan padi merupakan ladang yang terbesar di Dusun ini, tidak ada ladang lain selain ladang padi dan tebu. Ladang tebu di Dusun ini bukan ladang milik sendiri warga, melainkan punya orang lain (orang luar Dusun Mulyosari). Mereka hanya mengerjakan lahan milik orang lain, ada juga lahan yang dimiliki oleh warga tapi itu kecil bagiannya. Warga membentuk kelompok tani untuk mengerjakan luasnya lahan tebu yang ada, gunanya agar tidak terlalu capai dalam mengerjakannya. Peternak di Dusun Mulyosari ada 1 orang, pemiliknya bernama pak Imin. Warga di Dusun Mulyosari

yang bekerja sebagai petani tebu, menjual tebunya ke pabrik-pabrik yang harganya paling tinggi.

Mereka menjual tebu nya dengan truk-truk an, dijual ke produsen.

Truk bisa mengangkut sampai 9 ton tebu, namun mereka menjual tebu nya per kuintal. Harga 1 kuintal

tebu, karena ada yang mengirim sendiri, harganya kalau bersih berkisar sekitar 5.700.000 1 kuintalnya. Untuk lama masa panen tebu sendiri ini ialah 1 tahun, sedangkan masa panen padi yaitu 4 bulan. Untuk pupuk yang digunakan oleh petani tebu sekarang ialah Pusri, Karena pupuk yang sebelumnya bernama Jet A tidak dikeluarkan lagi oleh dinas pertanian. Harga pupuk pusri per saknya antara 110.000- 115.000, pupuk pusri sudah disubsidi oleh Pemerintah.

Pak RT juga merupakan seorang petani tebu, kerena tebu memiki untung yang lebih besar dibanding dengan qitela (ubi – ubian) ataupun jagung. Yang dikeluhkan pak RT dan semua petani disana merasa sulit untuk mendapatkan pupuk karena ada kebijakan baru dari pemerintah tentang harusnya menggunakan KTP dan Kartu Keluarga hanya untuk membeli pupuk yang bersubsidi dan tidak tersedia lagi ditoko-toko kecil yang membuat parapetani disana kesulitan mendapatkatnya, adapun pupuk yang tidak bersubsidi itu harganya sangat mahal akan tetapi

(33)

28

kualitasnya sama dengan yang bersubsidi akan tetapi mereka terpaksa menggunakan pupuk yang tidak bersubsidi karena sulit mendapatkannya yang mangakibatkan keuntungan mereka ikut berkuarang, pak RT dan para petani disana berharap adanya perubahan kebijakan seperti dulu lagi untuk mempermudah para petani untuk mendapatkan atau membeli pupuk.

2. Aset Alam a. Sumber Air

Sumber air di desa Donomulyo ini terdapat di dua dusun yaitu dusun donomulyo, dan dusun Bandung. Fasilitas sumber di dusun Bandung ini sudah ada sejak tahun 1972 dan menjadi tempat pengambilan air dengan iuran masing-masing 600.000 ribu. Uang tersebut dikumpulkan untuk pemasangan mesin air yang di salurkan ke rumah warga. Hal ini dilakukan karena pemasangan sumur bor yang dianggap sangat mahal. Adapun pada dusun Donomulyo saat ini terdapat sumber yang bernama sumber Umbul Sari. Mata air ini di kelola dan di perbarui oleh warga setempat untuk menjadi sumber pengairan sawah, mencuci pakaian, mandi, dan kebutuhan pribadi lainnya.

b. Ladang / Persawahan

Desa Donomulyo merupakan desa yang terletak di bagian selatan kota Malang. Kondisi tanah di Desa Donomulyo adalah perbukitan dan dataran rendah cocok untuk lahan pertanian. mayoritas besar wilayah Desa Donomulyo memang difungsikan sebagai lahan pertanian padi dan tebu. selain digunakan sebagai lahan pertanian, tanah yang ada juga digunakan sebagai lahan peternakan. Masing–

masing dusun memiliki lahan dan ditanami tanaman yang berbeda seperti wilayah (Mata Air Dusun Mulyosari)

(34)

29

dusun Donomulyo dan Mulyosari menanam padi sedangkan wilayah dusun Kalipakem dan Bandung menananm tebu.

Perkebunan tebu terletak di dusun Mulyosari yang luasnya mencapai 60 hektar. sebagian lahan tebu ini milik pribadi akan tetapi untuk pembudidayaannya melalui perkumpulan para petani di desa Donomulyo untuk mendapatkan pupuk serta bibit subsidi. Perawatan perkebunan tebu dilakukan oleh buruh yang berjumlah 10 orang. Dalam 10 orang tersebut memiliki 2 wanita dan 8 laki-laki, tiap hektarnya orang yang di beri tugas untuk membersihkan rumput serta mengganti tebu yang mati atau para buruh menyebutnya (sulam) yang di gaji harian sebesar 70 ribu rupiah. Pemanenan tebu bisa dilakukan ketika kisaran umur 3-4 bulan. penjualan tebu melalui perkumpulan para petani dan dibawa keluar kota, diantaranya Pasuruan dan Kediri untuk diolah menjadi gula.

c. Perkebunan Jati

Perkebunan jati terletak di dusun Mulyosari. Perkebunan jati termasuk sebagai penghasilan warga untuk investasi jangka panjang. Luas perkebunan jati ini cukup merata terletak di antara tebu yang di tanam sebagai pendamping tebu.

Buruh diperkebunan jati ini hanya berfokus pada pemangkasan ranting serta pembersihan lahan, dan tidak memerlukan banyak buruh seperti tebu dan upah yang didapat sama karena standar upah bagi buruh di desa Donomulyo.

(Pertanian Padi) (Perkebunan Tebu)

(35)

30 d. Tanaman Herbal Tradisional

Empu pendem adalah tanaman obat seperti lengkuas dan kunyit, dikarenakan banyaknya jumlah kunyit dan lengkuas di desa Donomulyo.

Tanaman empu pendem ini sangat banyak dijumpai di dusun Donomulyo.

Beberapa penduduk menanam lengkuas dan kunyit untuk dijual dan adapun yang digunakan untuk obat tradisional. Pada halaman rumah warga hampir 85%

menanami lengkuas dihalaman rumah. Tanaman lengkuas lebih terawat sedangkan untuk kunyit tidak, untuk kunyit banyak tumbuh pada pinggir jalan, selokan, lahan warga yang tidak terurus.

3. Aset Pendidikan

Desa Donomulyo merupakan salah satu desa berada daerah geografis pengunungan lembah dan perbukitan dan diakhiri oleh pantai laut selatan. Hal ini berkaitan erat dengan instansi pendidikan. Dalam hal ini, instansi pendidikan Formal desa Donomulyo adalah RA, TK, SD/sederajat, SMP/sederajat, dan SMA/SMK.

Berikut ini tabel yang menjelaskan jumlah instansi pendidikan yang ada di desa Donomulyo. Adapun terkait pendidikan non formal maka, telah banyak dipahami dengan istilah TPQ.

NO SATUAN PENDIDIKAN JUMLAH

1 TK / RA 6

2 SD / MI / sederajat 12

3 SMP / sederajat 3

(Perkebunan Pohon Jati)

(36)

31

4 SMA / SMK / sederajat 2

Kami jabarkan untuk satuan Pendidikan tingkat KB dan TK/ RA di Desa Donomulyo sebagai berikut :

NO NAMA

1 TK PGRI 01 DONOMULYO

2 TK PGRI 02 DONOMULYO

3 TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 15 DONOMULYO

4 TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 19 DONOMULYO

5 KB BINTANG HIDAYAH

6 KB ANTARIKSA

7 KB PUTRA BANGSA

8 RA DEWI SARTIKA

9 RA AL - AMANAH

Sementara itu data di atas akan kami sertakan mengenai rincian sekolah, jumlah peserta didik serta para guru yang dapat dilihat pada tabel berikut:

NO SATUAN PENDIDIKAN JUMLAH

SISWA JUMLAH GURU

1 SDN 1 DONOMULYO 168 9

2 SDN 2 DONOMULYO 158 7

3 SDN 3 DONOMULYO 135 9

4 SDN 4 DONOMULYO 94 6

5 SDN 5 DONOMULYO 53 5

6 SDN 6 DONOMULYO 77 6

7 SDN 7 DONOMULYO 62 6

8 SDN 8 DONOMULYO 95 5

9 SDN 9 DONOMULYO 47 5

10 MI NU MERAH PUTIH 273 12

11 MI NU ANNUR 79 7

(37)

32

12 MINU ANNU MURAH

BANYU 50 7

13 SMPN 1 DONOMULYO 671 31

14 SMP ISLAM DONOMULYO 171 13

15 SMP KATOLIK ST

ALBERTUS DONOMULYO 77 8

16 SMKS ISLAM

DONOMULYO 375 26

17 SMKS MUHAMMADIYAH

6 DONOMULYO 820 39

Dari tabel diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :

➢ Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyyah.

Lembaga Pendidikan tingkat Sekolah dasar yang berada di desa Donomulyo berjumlah 12 sekolah yang terdiri dari 9 sekolah dasar negeri dan 3 sekolah madrasah ibtida’iyyah atau swasta. Sekolah – sekolah tersebut yaitu : SDN 1 Donomulyo, SDN 2 Donomulyo, SDN 3 Donomulyo, SDN 4 Donomulyo, SDN 5 Donomulyo, SDN 6 Donomulyo, SDN 7 Donomulyo, SDN 8 Donomulyo, MI NU Merah Putih, MI NU Annur, dan MINU Annu Murah Banyu.

➢ Sekolah Menengah Pertama

Jumlah sekolah menengah pertama di desa donomulyo hanya berjumlah tiga sekolah saja dan terbagi menjadi 2 sekolah menengah pertama negeri dan satu sekolah menengah pertama swasta yaitu SMPN 1 Donomulyo, SMP Katolik ST.Albertus Donomulyo dan SMP Islam Donomulyo yang bergabung dengan sekolah menengah akhir yaitu SMKS Islam Donomulyo.

➢ Sekolah Menengah Atas.

Lembaga Pendidikan pada tingkat ini sangat sedikit sekali dan hanya terdapat dua sekolah menengah akhir swasta saja dan belum ada untuk negerinya.

Dua sekolah tersebut yaitu: SMKS Islam Donomulyo dan SMKS Muhammadiyyah 6 Dnnomulyo.

(38)

33 4. Aset Agama

Desa Donomulyo memiliki masyarakat yang mayoritas beragama Islam dengan mayoritas mengikuti ajaran Nahdatul Ulama sekitar 70% dan Muhammadiyah 25% lalu sisanya ada yang mengikuti ajaran LDII. Sedangkan agama lain hanya Agama Kristen yang bisa dibilang masih sangat sedikit populasinya di Desa Donomulyo ini. Kerukunan antar umat beragama dan antar organisasi Islam pun sangat terjaga di Desa Donomulyo ini. Adapun aset-aset keagamaan di desa Donomulyo ini, antara lain:

1. Masjid dan Musholla

Terdapat banyak masjid yang ada di desa ini. Menurut laporan pemerintah terdapat 14 masjid yang ada di desa Donomulyo. Hingga saat ini masjid masih menjadi tempat yang di andalkan warga dalam melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan,seperti sholat 5 waktu, sholat jumat,TPA, pengajian, lomba MTQ, pembagian sembako, pembagian daging kurban, pembagian beras zakat dan yang lainnya. Semua kegiatan ini tidak pernah lepas dari peran masjid. Kemudian banyak manfaat yang diperoleh masyarakat dari masjid, salah satunya adalah masjid merupakan tempat yang menjadi pusat penyebaran agama islam. Banyak pengetahuan islam yang diajarkan melalui masjid. Bahkan masjid juga menjadi salah satu tempat yang dapat menarik banyak masyarakat melalui kegiatan- kegiatannya. Selama ini tidak pernah terjadi pertengkaran antar etnis atau antar agama. Umat saling sadar dan toleransi bahwa masing-masing mempunyai agama dan kegiatan peribadatan yang berbeda beda.

(39)

34

Tempat ibadah seperti Musholla banyak ditemukan di Desa Donomulyo ini, hampir disetiap RT memilki Musholla. Bahkan ada beberapa rumah yang memiliki Musholla di pekarangan rumahnya.

Di beberapa Musholla terlihat lebih ramai Jama’ah sholat Rawatib di banding dengan Masjid, dikarenakan lebih dekat dengan rumah warga. Tetapi ketika waktu Sholat Dzuhur dan Ashar sering tidak ada aktifitas Sholat di beberapa Musholla, dikarenakan banyak ketika waktu itu banyak warga setempat pergi untuk bekerja Tani. Musholla di Desa Donomulyo ini banyak digunakan untuk kegiatan Keagamaan seperti TPQ, dikarenakan antusias anak-anak kecil usia SD, SMP/Sederajat, sangat tinggi untuk kegiatan TPQ ini, tercatat sebanyak 16 TPQ terdaftar di Desa Donomulyo ini dengan jumlah anak didik di setiap TPQ berjumlah lumayan banyak.

2. Pengajian

Desa Donomulyo memiliki salah satu Aset yang mereka tetap dijaga, salah satunya adalah pengajian. Yaitu setiap hari Jum'at masyarakat desa Donomulyo yang mengikuti majelis Taklim di daerah masing-masing dusun melaksankan kajian gabungan yang bernama Pengajian umum Pada kesempatan ini Pengajian umum rutin bertempat di rumah pak Kuselan dusun Donomulyo.Bermula dari Pengajian kecil-kecil yang dilaksanakan sendiri-sendiri, yang kemudian bergabung menjadi satu majelis.

Pengajian Jum'at di desa Donomulyo telah berlangsung lama, yang dimualai dengan terbentuknya Pengurus Pengajian tersebut yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh Nahdatul Ulama Donomulyo bersama tokoh agama, tokoh

(Masjid Al-Walidain, dusun Kalipakem)

(40)

35

masyarakat, ketua majelis taklim yang terdapat di daerah-daerah, dan seluruh elemen masyarakat yang ada. Dalam acara tersebut tidak lupa mengundang Kyai/Ustad/ Ustadzah ataupun Dai yang berasal dari desa Donomulyo sendiri maupun dari luar kecamatan Donomulyo untuk mengisi atau memberikan materi keagamaan kepada para jamaah. Para perangkat desa tokoh masyarakat turut ikutserta dalam acara tersebut.

3. TPQ

Kemudian Salah satu TPQ yang ada di desa Donomulyo adalah TPQ Darussalam. Dari hasil wawancara dengan pak Fajar (guru TPQ di masjid Darussalam). Hasil berupa data yang didapatkan dari wawancara tersebut adalah Ruang belajar di TPQ masjid Darussalam ada dua tempat, yaitu di masjid dan di ruang belajar. Ruang belajarnya berjumlah dua ruangan yang digunakan untuk

ngaji sore dan malam. Buku yang digunakan untuk proses belajar adalah buku milik masjid, tidak boleh dibawa pulang. Namun apabila santri ingin membawa buku sendiri dari rumah, maka diperbolehkan.

(Kegiatan TPQ di Masjid Darussalam, dusun Mulyosari)

(41)

36

Buku yang digunakan adalah mushaf Alquran dan buku Iqro’. Alat pembelajaran di TPA masjid Darussalam menggunakan beberapa alat, diantaranya adalah spidol, papan tulis, meja yang berjumlah kurang lebih 50 meja, mushaf al quran, dan buku iqro’. TPA masjid Darussalam tidak memiliki buku- buku agama, seperti tauhid, fiqih, dll. TPA masjid Darussalam tidak memiliki sistem penilaian. Antusias santri di TPA masjid Darussalam biasa-biasa saja.

4. Gereja

Di desa Donomulyo terdapat 2 Gereja, yaitu Gereja Pantekosta Isa Almasih Indonesia ( GPIAI ) EFATA yang berdiri Tgl 21 Januari 2008, Dilayani oleh Pdm. Elisabeth, Pdm. Winarto Soedarmadi dan Ev.Suing yang berlokasi di Dusun Mulyosari dan Gereja Kristen Jawi Wetan ( GKJW ) Jemaat Donomulyo yang berdiri pada bulan Maret 1972 bertempat di Dusun Mulyosari, Dilayani oleh Pdt. Wawuk Kristian Wijaya dan Pdt. Merry Kusuma Wardhani.

Adapun lembaga Pendidikan Kristen ada di Desa Donomulyo terdapat di Dusun Bandung, SMPK/Sekolah menengah pertama katolik Santo Albertus Donomulyo di bawah yayasan Karmel menyelenggarakan pendidikan sekolah menengah pertama sejak Tahun 1956, mungkin merupakan sekolah menengah pertama swasta paling tua di Desa Donomulyo. Terletak di sebelah barat lapangan sepakbola desa Donomulyo. Termasuk di wilayah dusun Bandung desa Donomulyo kecamatan Donomulyo kabupaten Malang provinsi Jawa timur.

Ummat islam dan Kristen & Katolik di Desa Donomulyo Hidup dengan Rukun tanpa Ada konflik sama sekali, dan tidak pernah Nampak secara umum saat ini dakwah/kegiatan Kristenisasi. Kerukunan yang tercipta sudah terjalin sangat lama, hal ini tentu sejalan apa yang diharapkan oleh pemerintah desa Bangun bahwa kita harus menjalin toleransi antar agama. Dalam hubungan umat

(42)

37

bergama dapat dikatakan sangat aman, karena mereka dalam hubungan sehari- hari mereka saling menghargai dalam segala acara mulai dari acara agama, acara keluarga dan lain sebagainya, dalam menjaga hubugan sosial dan aktivitas keagamaan yang baik.

5. Aset Ekonomi

Desa Donomulyo adalah salah satu Desa di kecamatan Donomulyo kabupaten Malang yang memiliki aset ekonomi yang melimpah. Pengertian dari aset ekonomi desa adalah aset yang bisa dikendalikan atau di kelola pemerintah desa untuk memenuhi kebutuhan hidup warga desa dengan mengelola dengan sebaik- baiknya. Contoh aset ekonomi dapat berupa tanah kas desa, tanah ulayat, pasar desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik desa, mata air milik desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik desa. Adapun aset-aset ekonomi di desa Donomulyo ini, antara lain:

1. Pasar Tradisional

Pasar Donomulyo adalah roda utama dalam perkonomian masyarakat desa Donomulyo secara khusus dan masyarakat se-kecamatan Donomulyo pada umumnya. Hal ini di buktikan dengan letaknya yang sangat strategis yaitu berada di tengah desa sehingga warga desa Donomulyo mudah dalam menjangkaunya, lokasinya juga dekat dengan fasilitas publik lainnya seperti kantor kecamatan desa Donomulyo, balai desa Donomulyo kantor polisi desa Donomulyo dan lain-

lainnya. Pasar tradisional desa Donomulyo buka pada dini hari jam 04.00 sampai dengan sore hari jam 05.00 WIB. Semakin siang maka pedagang juga semakin

(Pasar Tradisional Kecamatan Donomulyo)

(43)

38

berkurang. Pasar ini di kelola oleh desa sehingga para pedagang harus memiliki izin resmi dari pemerintah desa untuk berdagang di tempat ini.

2. KUD Desa Donomulyo

KUD (Koperasi Unit Desa) Desa Donomulyo berbeda dengan KUD pada umumnya yang menjual hasil kelompok tani maupun ternak warga desa, tapi KUD desa Donomulyo hanya digunakan melayani pembayaran listrik kepada PLN pemerintah kabupaten Malang. Pembayaran listrik biasanya dilayani pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB.

3. Pasar Hewan

Pasar hewan atau lebih dikenal dengan pasar sapi Donomulyo terletak di dusun Mulyosari desa Donomulyo kecamatan Donomulyo kabupaten Malang provinsi Jawa timur. Akses masuknya dari jalan raya Donomulyo adalah lewat pertigaan pasar sapi donomulyo di Utara lapangan sepakbola desa Donomulyo dan di sebelah selatan kantor pos Donomulyo. Seminggu sekali atau lima hari

(Kantor KUD Donomulyo)

(Pasar Hewan Donomulyo)

(44)

39

sekali tepatnya beroperasi nya pasar hewan Donomulyo setiap hari pasaran Jawa Pon, selain sapi pedagang dan pembeli juga memperjualbelikan kambing Jawa berbulu coklat dan domba berbulu putih.

4. Kelompok Tani

Kelompok tani Desa Donomulyo kecamatan Donomulyo kabupaten Malang adalah kumpulan petani/peternak/pekebunan yang dibentuk atas dasar kesamaan kondisi keadaan lingkungan dan rasa perjuangan yang sama untuk meningkatkan pengembangan usaha. Kelompok tani sebagai pemeran utama yang menjadi salah satu organisasi pertanian yang berperan penting dan krusial yang menjadi ujung tombak dalam pembangunan dan pengembangan pertanian di desa Donomulyo.

Pembinaan kelompok tani di Desa Donomulyo dilaksanakan secara berkesinambungan dan tetap diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan kelompok tani seperti pembelian pakan alternatif ,rabuk atau pupuk atau cara untuk menangani serangan hama yang merugikan. dalam melaksanakan fungsinya, kelompok tani membawa harapan bagi kelompok tani agar setiap petani atau peternak dapat mengembangkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani yang baik dan mandiri.

5. UMKM DESA ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Kelompok UMKM Masyarakat Desa Donomulyo kecamatan Donomulyo berkembang pesat ditengah masyarakat. Beberapa masyarakat desa Donomulyo sudah bisa untuk mengelola hasil tani atau ternak untuk dijadikan suatu produk yang bernilai jual tinggi seperti

(Kelompok Tani Desa Donomulyo)

(45)

40

olahan kopi, singkong, susu kambing dan lain – lain . hal ini tentunya juga sangat membantu dalam proses pemasaran produk agar menarik pelanggan agar membeli produk tersebut.

Produk olahan desa Donomulyo kecamatan Donomulyo juga dikemas secara proper dan higenis agar meyakinkan pelanggan. Seperti salah satunya produk olahan susu kambing yaitu Jaesuka di Dusun Donomulyo (Jahe Susu Kambing) di olah hingga menjadi bubuk dan di kemas modern. Ada juga kue kacang susu dan tiwul instan Wikioase di Dusun Kalipakem yang terbuat dari olahan singkong dari komunitas wikischool Malang.

6. Fasilitas Pelayanan Publik

Demi memenuhi kebutuhan masyarakat desa Donomulyo kabupaten Malang, mulai dari masalah administrasi sampai keamanan, pemerintah desa Dononulyo membangun fasilitas publik yang berfungsi sebagai pembantu atau pelayan pemenuhan kebutuhan masyarakat desa Donomulyo seperti:

Kantor Polisi, Puskesmas, Koramil, Bank Atau ATM, Kantor Desa, Kantor Kecamatan, dan lain-lain.

(Hasil Olahan Susu Kambing) Hasil

(Olahan Kue Kacang) (Hasil Olahan Singkong)

(Kantor Kepala Desa Donomulyo)

(46)

41

(Gedung Pertemuan Desa Donomulyo (Baliho Informasi Desa Donomulyo)

(Koramil Donomulyo)

(Polsek Donomulyo)

(47)

42 BAB III

POTRET MASYARAKAT A. Agama

Beberapa problematika bidang Keagamaan yang terdapat di Desa Donomulyo, di antaranya:

1. Sepinya Masjid dan Musholla dari Jama’ah Shalat

Mayoritas penduduk di Desa Donomulyo memeluk agama Islam. Masjid dan Mushalla merupakan pusat kegiatan umat Islam, baik kegiatan keagamaan seperti Sholat, Tempat Pendidikan Qur’an (TPQ) atau Kajian Islam selain kegiatan keagamaan juga ada kegiatan kemasyarakatan seperti Musyawarah dan lain sebagainya. Sehingga menjadi hal yang aneh jika Masjid dan Musholla sepi dari jama’ah sholat tidak lebih dari 2 sampai 5 orang saja, diantara Masjid yang menjadi sorotan mahasiswa Kukerta Desa Donomulyo adalah Masjid Al-Walidain yang berada di Dusun Kalipakem, bahkan Masjid Raya di Desa Donomulyo ini sepi dari sholat berjama’ah.

2. Kurangnya Wadah yang Teratur dalam Menangani Kegiatan Keagamaan Kurangnya Wadah/lembaga yang menangani kegiatan keagamaan secara teratur, terutama yang menyangkut dengan kegiatan pendidikan agama bagi usia anak-anak. Dengan semakin kurangnya perhatian bagi tumbuh dan berkembangnya ruhani anak-anak, maka akan kita dapati generasi muda yang tumbuh dalam keadaan acuh terhadap kehidupan beragama. Kurangnya wadah dan kegiatan beragama disebabkan dengan kurangnya kegiatan baca Al-Qur’an bagi anak-anak sebelum/sesudah shalat Maghrib di serambi masjid atau di rumah- rumah penduduk/guru ngaji, kurang giatnya kegiatan TKA-TPA (kalau sudah berdiri di suatu masjid), tidak aktifnya majlis ta’lim, kalau sudah ada kegiatan pengajian, sifatnya “rutin” dan tidak ada target apa-apa. Demikian pula munculnya suatu kenyataan “agama tidak terealisasikan dalam kenyataan hidup mereka sehari-hari”. Tidak berlebih-lebihan manakala dikatakan bahwa

(48)

43

masyarakat sekarang, secara ideal, semakin jauh dari cita ideal ajaran agamanya, karena mereka gampang melakukan praktek hidup yang kurang terpuji.

3. Tidak Nampaknya Suasana Hidup Beragama di Masyarakat Pedesaan Setiap aktivitas manusia dalam bidang apapun, sepanjang diniatkan untuk berbakti kepada kepentingan orang banyak dan bagi pengabdian kepada Allah SWT, disebut ibadah. Kegiatan hidup sehari-hari seperti: bekerja di ladang/- sawah/kebun, belajar di sekolah mengajar, bekerja di pasar, bekerja di terminal, menggembala ternak mencari rumput/ kayu bakar dan segala macam kegiatan keseharian, juga kegiatan ubudiyah di setiap waktu, memang selayaknya masuk dalam ruang lingkup ibadah.

Secara khusus, suasana hidup beragama pada masyarakat pedesaan Donomulyo, manakala kegiatan-kegiatan yang bernuansa ubudiyah (vertikal) secara massal banyak dilakukan masyarakat. Kegiatan shalat berjamaah, menghadiri majlis taklim,peringatan hari-hari besar Islam yang dilengkapi dengan berbagai jenis perlombaan, suasana silaturahmi antar warga yang intens, kehidupan yang aman tenteram, merupakan ciri kehidupan yang agamis dan Islami.

Secara sederhana, kiranya, dapat kita katakan bahwa suasana kehidupan di pedesaan seperti di atas, semakin tidak banyak kita saksikan. Mungkin, kendalanya mernang banyak. Kehidupan pada masa sekarang yang cen-derung semakin materialistik hedonistik dan permissifmus, baik di pedesaan dan apalagi di perkotaan, mendorong orang untuk sibuk bekerja dengan tidak menyeimbangkan kegiatan dirinya dengan masalah ruhani/ibadah. Norma sosial, adat dan agama, dalam penerapannya, bergeser sedikit demi sedikit, semakin longgar. Kurangnya masyarakat giat shalat berjamaah di masjid, mudahnya meninggalkan shalat fardlu, sepinya masjid /mushalla (dengan jamaah yang minim pada saat sudah masuk waktu shalat), kurang berfungsinya masjid/mushalla bagi kegiatan anak-anak/remaja masjid hampir sepanjang tahun (kecuali bulan puasa), merupakan salah satu indikator suasana hidup beragama yang kurang makmur.

Banyaknya tayangan media elektronika dengan berbagai macam hiburan yang menarik dan bervariasi, (dan sering kebablasan) ikut memberikan andil bagi semakin kurangnya aktivitas keagamaan. Suatu peristiwa yang cukup unik atau

(49)

44

mungkin cukup menggelitik, adalah bergesernya acara pengajian/- yasinan/tahlilan/khatmil Qur’an yang disesuaikan dengan “menunggu selesainya tayangan” acara televisi yang menarik, seperti ketoprak mataram, mbangun desa/dagelan, olahraga dan semacamnya. Kompromi semacam ini, meskipun dalam jangka pendek merupakan jalan tengah yang saling menguntungkan, tetapi pada tahap-tahap berikutnya, akan mengurangi “bobot” kegiatan keagamaan.

Tidak mustahil, makin lama masyarakat akan memandang lebih penting menikmati hiburan daripada mengikuti “khatmil Qur’an”.

Di daerah/desa yang sejak dulu sudah terbiasa dengan kegiatan-kegiatan keagamaan (yang dapat disebut dengan “kaum putihan”), contoh/gambaran diatas, rasanya, tidak perlu terjadi/tidak perlu dirisaukan. Perlu kiranya penulis memberi gambaran sedikit mengenai suasana tempat ibadah di “perkotaan”, agar supaya kita mampu berfikir, bahwa betapapun suasana di pedesaan sudah agak mengkhawatirkan, tetapi masih tetap agak “lumayan”. Di perkotaan sekarang ini gampang kita jumpai suatu kenyataan yang memprihatinkan: di awal malam hari, suasana di masjid sudah semakin sepi, lampu-lampunya sudah mulai dipadamkan, akan tetapi kehidupan malam di tempat-tempat hiburan, semacam bola sodok, disko dll, semakin hidup dan ramai, dan bahkan semakin malam, semakin larut, suasana semakin ramai oleh para pengunjung. Selain tongkrongan dll., yang ini berfungsi sebagai hiburan, justru juga menyuburkan tindak yang menjurus pada

“kelalaian”? Ini merupakan tantangan yang tidak mudah diberikan jawabannya.

4. Tidak Adanya Pemuka Agama yang Menjadi Panutan

Kurangnya pemimpin agama pada tingkat lokal, dan yang dimaksud pemimpin agama disini adalah pemuka-pemuka agama yang mampu membimbing masyarakat dalam hidup beragama sehari-hari yang menyatu dengan yang dibimbing, Pemuka agama yang mampu menjabarkan butir-butir ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, memimpin kegiatankegiatan ritual agama. Kurangnya pemimpin agama ini disebabkan kurangnya proses kaderisasi, kurangnya kaum muda yang tekun mempelajari/mendalami ajaran agama maupun lingkungan yang kurang kondisuf bagi munculnya suasana hidup yang agamis.

Masyarakat yang banyak mentolerir berlangsungnya berbagai bentuk kemaksiatan di kalangankaum muda atau tau di seluruh lapisan masyarakat pada umumnya, akan menjadi faktor penyebab utama “pemimpjn agama” tidak akan

Gambar

Gambar  disamping  adalah  pertanian  tebu  yang  ada  didusun  Bandung,  dan  untuk  pertanian  tebu  banyak  ditemukan  di  dusun Bandung ini

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir saya yang berjudul “SISTEM INFORMASI AKADEMI PADA SMK ISLAM DONOMULYO MALANG “ beserta seluruh isinya adalah karya saya sendiri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas air rebusan daun seledri terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan

Laporan akhir identifikasi dan pemetaan Desa Hutaimbaru, Kabupaten Mandailing

Laporan kegiatan KKN-T kelompok 34 di desa Kedungdowo, Boyolali pada periode Juni-Juli

Laporan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) pengabdian masyarakat oleh mahasiswa di sebuah desa di

Laporan akhir kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Trilogi di Desa Gunung Sari, Kecamatan

Ringkasan laporan akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mahasiswa semester ganjil tahun akademik 2024/2025 di Desa Benteng, Kecamatan Togean, Kabupaten Tojo