LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KUKERTA) DESA BANDUNGREJO, KEC. BANTUR, KAB. MALANG
01 JANUARI – 31 Januari 2023
Disusun oleh:
Ketua : Aldo Chandra Kusuma Wakil : Yusuf Duwi Ramadhan Sekretaris : Naufal Rifqi Nur Mubarok Bendahara : Muhammad Nafhan Maulana
Anggota:
Rahmad Ridho Shafwan Syahid An-Naas Usamah Risnu Azriliansyah Iwang Mahendra Zaki Yamani
Ahmed Bayhaqi Wandi Zulkarnaen Teguh Wibowo
Nurudin Muhammad Haikal Wildan Malik Alfaro Abdul Hamid Ramdhana Putra A. M. Mustofainal Akhyar Ismail Ibrahim Riko Tio Prasetio M. Thoriq Nofiansyah Mohamad Roviudin
Ahmad Rifqi Rivan Wahyudi Roby Nurwanda
Dosen Pembimbing Lapangan:
1. Nur Cholis Agus Santoso, M.Pd.
2. Maryono, S.Th.I., M.Pd.I.
3. Musta’in, Lc., M.Pd.
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ALI BIN ABI THALIB
SURABAYA
2023
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah subhanahu wata’ala, karena atas rahmat dan karunianya-Nya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) ini hingga penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad sallahualihi wasallam dan para sahabatnya, yang telah memberikan teladan baik sehingga akal dan pikiran penyusun mampu menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) ini, semoga kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafaat dalam menuntut ilmu.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Kegiatan Laporan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) di antaranya :
1. Ustadz Oscar Wardhana Windro Saputro, Lc. selaku Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ali Bin Abi Thalib
2. Ustadz Budi Santoso, Lc., M.Pd. selaku Ketua Prodi Bahasa Arab (PBA) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ali Bin Abi Thalib
3. Segenap Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) a. Ustadz Nur Cholis Agus Santoso, M.Pd.
b. Ustadz Maryono, S.Th.I., M.Pd.I.
c. Ustadz Musta’in, Lc., M.Pd
4. Bapak Marlin selaku kepala desa, Desa Bandungrejo beserta seluruh staf yang telah mendukung semua program yang dijalankan.
5. Bapak Kusnadi selaku ketua RT. 008 Desa Bandungrejo.
6. Bapak Ramin dan Bapak Mustafa selaku ketua dan wakil ketua takmir masjid Al-Khair.
7. Masyarakat Desa Bandungrejo yang juga ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Kukerta.
8. Serta seluruh sponsor dan pihak-pihak lain yang telah membantu dari pelaksanaan Kukerta hingga tersusunnya laporan ini.
Laporan Kuliah Kerja Nyata ini, kami susun berdasarkan apa yang telah kami jalankan selama melaksanakan Kukerta di Desa Bandungrejo, Kec. Bantur yang dilaksanakan selama 31 hari yaitu, mulai tanggal 01 Januari hingga 31 Januari 2023.
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
2
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan sebuah implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu darma pendidikan dan pengajaran yang telah dilaksanakan pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta), darma penelitian yang masih dalam proses, dan darma pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dalam Kukerta. Hal tersebut merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh mahasiswa dalam menempuh program pendidikan S1, yang telah ditetapkan oleh pihak akademik. Dengan demikian mahasiswa wajib melaksanakan Kuliah Kerja Nyata dan menyusun laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang telah diprogramkan dapat dilaksanakan dengan baik atas kerja sama dari berbagai pihak, terutama aparat desa dan masyarakat Desa Bandungrejo.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.
Akhirnya, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi penyusun pada khususnya.
Malang, 15 Januari 2023
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... 1
DAFTAR ISI ... 3
BAB I ... 6
A. Latar Belakang ... 6
B. Tujuan ... 9
C. Kegunaan ... 10
1. Mahasiswa ... 10
2. Masyarakat Sasaran dan Pemerintah Daerah ... 11
3. Perguruan Tinggi ... 11
D. Pelaksana Kukerta ... 12
1. Penyelenggara ... 12
2. Pembimbing ... 12
3. Peserta ... 13
E. Waktu dan Tempat ... 14
F. Gambaran Umum Desa ... 14
1. Sejarah Desa ... 14
2. Riwayat Dusun ... 15
3. Kepala Desa ... 16
4. Letak Geografis Desa ... 17
5. Sarana dan Prasarana Desa ... 17
6. Luas Wilayah ... 18
G. Kondisi Pendidikan ... 18
1. Peran Penting Pendidikan Bagi Masyarakat Desa Bandungrejo ... 18
2. Macam-macam Lembaga Pendidikan di Desa Bandungrejo ... 19
H. Kondisi Agama ... 24
1. Keadaan Kegiatan Keagamaan Islam di Desa Bandungrejo ... 24
2. Keadaan Sosial Keagamaan antar Umat Beragama ... 25
I. Kondisi Lingkungan ... 26
1. Kondisi Ekonomi ... 27
1) Kondisi Pertanian ... 27
2) Kondisi Perkebunan ... 28
3) Kondisi Peternakan ... 31
2. Kondisi Kesehatan ... 32
BAB II ... 34
A. Pengertian Metode Penelitian (ABCD) ... 34
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
4
B. Pemetaan Aset (Asset Mapping) ... 34
1. Aset Personal ... 35
2. Aset Sosial ... 35
3. Aset Institusi ... 36
4. Aset Alam ... 36
5. Aset Fisik ... 37
6. Aset Ekonomi ... 37
BAB III ... 39
A. Agama ... 39
1. Maulid Nabi ... 39
2. Masyarakat Masih Erat Dengan Acara Yasinan ... 40
3. Tradisi Syirik di Sumber Air Dusun Krajan ... 41
B. Kemasyarakatan ... 41
1. Akses Jalan Penghubung Antar Dusun Yang Kurang Baik ... 41
2. Berkurangnya Antusias Warga dalam Gotong Royong ... 43
3. Perubahan Dari Perkebunan Sawit Menjadi Perkebunan Tebu ... 43
C. Pendidikan ... 45
1. Kurangnya Fasilitas di SDN Bandungrejo ... 45
2. Kualitas Membaca yang Rendah pada Siswa SD ... 46
BAB IV ... 46
A. Program Fisik ... 47
1. Bersih-Bersih Masjid ... 47
2. Bersih-Bersih Sumber Air ... 49
3. Pembagian Perlengkapan Sekolah untuk anak yatim di SD 01, 02, 03 ... 53
4. Dakwah sosial/pembagian sembako ... 55
5. Pembangunan Atap Sumber Air ... 58
6. Jumat Berkah ... 58
7. Pemasangan Plakat Sendang ... 60
8. Mengadakan konsultasi kesehatan dan akupuntur gratis ... 61
9. Mengadakan Acara Festival Anak Shalih ... 64
10. Bersih-bersih dan Pengecatan Beberapa Fasilitas Umum Pantai ... 65
11. Pemberian plakat di SDN, TPQ, dan Masjid ... 67
... 67
B. Program Non Fisik ... 68
1. Program Maling ( Maghrib Keliling ) ... 68
2. Pengajaran di Taman Pendidikan Al-Qur'an ... 70
A. TPQ Al-Barokah ... 70
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
5
B. TPQ Miftahul Jannah ... 72
C. TPQ An-Nur ... 72
3. Penyampaian Kultum dan Khutbah Jum'at ... 74
4. Mengajar Di Lembaga Pendidikan dan TPQ ... 75
5. Melakukan Pendampingan Lomba PAIS di SD Negeri 01, 02, 03 Desa Bandungrejo ... 87
KESIMPULAN ... 91
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah bentuk pengabdian nyata mahasiswa kepada masyarakat sebagai wujud dari penerapan materi-materi pelajaran berupa teori-teori yang telah dipelajari di kelas yang nantinya dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan salah satu kegiatan dalam jenjang pendidikan tinggi yang mana dalam pelaksanaannya mengacu kepada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) itu sendiri merupakan suatu sarana dalam mewujudkan Tujuan Dasar dari Pendidikan, yaitu adalah pendewasaan dan pemandirian peserta didik secara sistematis, dengan harapan agar ke depannya peserta didik mampu untuk menjalankan kehidupan dengan rasa penuh tanggung jawab yang dapat direalisasikan melalui kemampuan peserta didik dalam mengambil keputusan yang menurutnya bijak serta juga berani untuk menanggung segala konsekuensi yang diakibatkan oleh keputusan tersebut.
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dalam pelaksanaannya juga merupakan salah bentuk perwujudan serta pengamalan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mana istilah kata
“Tri” menunjukkan bilangan jumlah tiga yang meliputi: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 yang berbunyi “Perguruan Tinggi berkewajiban untuk menyelenggarakan Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”. Hal serupa juga disebutkan dalam pasal 24 ayat 2 yang menyatakan secara tegas bahwa “Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan Pendidikan Tinggi, Penelitian Ilmiah, dan Pengabdian Masyarakat”. Sehingga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas, Mahasiswa di dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dituntut untuk melakukan kegiatan yang mengandung unsur Pendidikan, Penelitian, dan memberikan sumbangsihnya dalam pembangunan serta pemberdayaan masyarakat sebagai wujud daripada pengabdian terhadap masyarakat.
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
7
Sebagai kegiatan yang bermuatan pendidikan, Kukerta membawa mahasiswa sebagai peserta untuk berkenalan secara langsung dengan masyarakat dan permasalahannya, serta membantu mencari solusi dengan pendekatan interdisipliner.
Sebagai kegiatan yang bermuatan penelitian, mahasiswa diajak melakukan pemahaman dan analisis potensi masyarakat (dengan bantuan dosen pembimbing) sehingga nantinya mampu memberikan sumbangan pemikiran yang kritis atas solusinya. Sebagai kegiatan pengabdian masyarakat, Kukerta dapat dijadikan sebagai wahana untuk mengamalkan ilmu pengetahuan dan juga teknologi, serta seni keragaman dalam pemecahan masalah dan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, Kukerta dapat dimaknai sebagai bentuk pengintegrasian kegiatan intrakurikuler pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa secara interdisipliner.
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib harus ditempuh oleh semua mahasiswa program Strata 1 (S1) sebagai salah satu syarat utama untuk menyelesaikan studi tersebut. Berdasarkan keterangan di atas, maka mata kuliah Kukerta ini adalah salah satu mata kuliah khusus yang dipersiapkan bagi mahasiswa dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan kompetensi mereka masing-masing melalui pengalaman langsung dengan cara diterjunkan ke tengah- tengah komunitas masyarakat, terkhusus lagi di tengah-tengah komunitas masyarakat pedesaan yang notabenenya masih terbilang kurang dalam hal pemerhatian pemberdayaannya oleh pemerintah setempat, sehingga berbagai potensi yang dimiliki oleh komunitas masyarakat di daerah pedesaan dapat cenderung meredup, bahkan dalam kemungkinan terburuk potensi tersebut menjadi dilupakan atau cenderung ditinggalkan.
Maka berdasarkan pemaparan di atas, kehadiran mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) bertujuan untuk menggali dan menemukan serta mengembangkan berbagai potensi masyarakat yang ada, sehingga dalam proses pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) mahasiswa selaku para peserta Kukerta dalam pelaksanaan tugasnya, diharuskan untuk menetap di dalam kelurahan atau pedesaan di mana program Kukerta tersebut dilaksanakan, yang mana selanjutnya mereka diharuskan untuk bekerja sama dengan penduduk setempat guna membantu masyarakat dalam memecahkan masalah dan membantu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Dalam prosesnya juga, para peserta diharuskan mampu untuk menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat, serta kemudian mampu untuk memberikan solusi atau alternatif
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
8
penanggulangan terbaik atas permasalahan tersebut, dan kemudian menyelesaikan atau menanggulangi masalah tersebut.
Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur merupakan salah satu desa yang berlokasi di Kabupaten Malang, tepatnya di sebelah selatan Malang. Desa Bandungrejo itu sendiri terbagi menjadi tiga wilayah yaitu Dusun Krajan, Dusun Sumberagung, dan Dusun Sumberjo. Desa Bandungrejo memiliki berbagai macam sumber daya alam berupa perkebunan, pertanian, peternakan, dan pesisir lautan. Salah satu potensi wisata yang dapat ditemukan di Desa Bandungrejo adalah pantai-pantai yang sangat banyak jumlahnya, terutama destinasi wisata Pantai Bale Kambang dan Pantai Banyu Meneng yang sering menjadi destinasi tujuan utama para wisatawan memasuki Desa Bandungrejo jika ingin menuju ke dua lokasi tersebut. Adapun dari segi pertanian, ada banyak sekali jenis-jenis komoditas yang ditawarkan oleh hasil pertanian dan perkebunan desa, yang mana salah satu contohnya komoditas pertanian pohon tebu yang belakangan ini diketahui bahwa Desa ini merupakan salah satu penghasil tanaman tebu yang nantinya akan didistribusikan kepada salah satu pabrik produsen gula pasir paling terkenal di seluruh Indonesia yakni PT. Sugar Group Companies yang mana produk “Gulaku” diproduksi di perusahaan tersebut. Terdapat juga komoditas pertanian jagung yang belakangan diketahui merupakan jenis jagung yang biasanya digunakan dalam produksi nasi jagung.
Setelah melihat berbagai kelebihan dan potensi yang tampak pada desa, maka diputuskanlah oleh jajaran kepanitiaan Kukerta STAI Ali Bin Abi Thalib Surabaya untuk menjadikan Desa Bandungrejo sebagai salah satu Desa di mana tempat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) tahun 2023 akan dilaksanakan. Setelah keputusan dibuat, maka pada hari pelaksanaannya dilakukanlah berbagai macam bentuk observasi di Desa Bandungrejo dan kemudian telah berhasil diidentifikasi beberapa permasalahan yang muncul di lingkungan masyarakat Desa Bandungrejo, terutama permasalahan yang paling menaruh banyak perhatian pada permasalahan masjid-masjid sebagai tempat ibadah yang kurang dimakmurkan oleh kehadiran para jamaah serta para imam dan penceramah yang berkualitas. Sehingga salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun sebuah program untuk melakukan penyebaran kepada hampir seluruh peserta kegiatan Kukerta 2023 Desa Bandungrejo ke seluruh masjid-masjid terpilih untuk mengisi dan mendukung kegiatan yang ditawarkan oleh pengurus masjid setempat.
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
9
Pada kesempatan observasi lainnya, ditemukan juga permasalahan tentang kekurangan atau minimnya kualitas serta kuantitas tenaga pengajar di TPQ-TPQ yang tersebar di Desa Bandungrejo, sehingga hal tersebut berdampak secara masif terhadap kualitas pembelajaran yang ditawarkan oleh TPQ-TPQ tersebut. Maka untuk mengatasi hal tersebut, dibuatlah program yang berisikan agenda serta jadwal-jadwal pendampingan pengajaran oleh peserta Kukerta 2023 Desa Bandungrejo, dengan harapan dapat memberikan sumbangsih terbaik mereka dalam ilmu pengetahuan kepada para santri TPQ, serta sekaligus sebagai penerapan langsung atas teori-teori pengajaran yang telah dipelajari selama perkuliahan di Prodi Pendidikan Bahasa Arab STAI Ali Bin Abi Thalib Surabaya.
Selain dua hal besar di atas, tentunya masih banyak lagi permasalahan-permasalahan lainnya dengan solusi-solusi beragam yang ditawarkan. Maka itu, laporan ini dibuat dan disusun untuk memenuhi salah satu tugas wajib kelompok desa yang harus dilaporkan setelah pelaksanaan kegiatan Kukerta 2023 di Desa Bandungrejo. Serta untuk menggambarkan tentang permasalahan apa saja, serta solusi yang ditawarkan melalui program-program terstruktur demi tercapainya kesuksesan pelaksanaan Kukerta Mahasiswa STAI Ali Bin Abi Thalib Surabaya di Desa Bandungrejo.
B. Tujuan
Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata, tujuan utama dalam pelaksanaan kegiatan Kukerta, diarahkan kepada tiga aspek utama yang meliputi pengembangan kepribadian mahasiswa, pengembangan kelembagaan, dan pengembangan masyarakat.
Yang mana dari setiap aspek dan tujuan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Agar perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang lebih menghayati permasalahan kompleks yang tengah dihadapi oleh masyarakat dalam proses pembangunan dan belajar untuk menanggulangi permasalahan tersebut secara pragmatis dan interdisipliner. Hal ini berkaitan erat dengan pengembangan kepribadian mahasiswa. (Personality Development)
2. Untuk lebih mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat dan lebih menyesuaikan keberadaan pendidikan tinggi kepada tuntutan pembangunan (Institutional Development)
3. Membantu pemerintah dalam percepatan laju pembangunan dan untuk mempersiapkan kader-kader pembangunan di pedesaan (Community Development)
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
10
Adapun secara umum, Tujuan dari dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mempunyai pengalaman bekerja yang berharga melalui keterlibatan dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan, dan menanggulangi masalah pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner.
2. Mahasiswa dapat berpikir berdasarkan ilmu, teknologi dan seni dalam upaya menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.
3. Agar perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi struktur dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak, dan permasalahan kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dengan demikian tamatan perguruan tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan terlatih dalam menanggulangi permasalahan pembangunan secara lebih pragmatis dan interdisipliner.
4. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah, instansi teknis dan masyarakat, sehingga perguruan tinggi dapat lebih berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitiannya dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang membangun.
5. Perguruan tinggi memperoleh umpan balik dari masukan yang dapat berguna untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan penelitian yang dilakukan dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
C. Kegunaan
Dalam pelaksanaannya, Kukerta mempunyai beragam kegunaan yang masing- masing kegunaan tersebut dapat dirasakan oleh setiap partisipan Kukerta yang meliputi:
Mahasiswa, Masyarakat Sasaran dan Pemerintah Daerah, serta Perguruan Tinggi. Di mana masing-masing kegunaan bagi setiap partisipan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Mahasiswa
a) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral.
b) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang kegunaan hasil pendidikannya bagi pembangunan umumnya dan daerah pedesaan khususnya.
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
11
c) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang kesulitan yang dihadapi masyarakat desa dalam pembangunan serta konteks keseluruhan dari masalah pembangunan dan pengembangan daerah pedesaan.
d) Mendewasakan alam pikiran mahasiswa untuk melaksanakan penelaahan dan pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat secara pragmatis ilmiah.
e) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program- program pengembangan dan pembangunan desa.
f) Membina mahasiswa untuk menjadi seorang “transformer, change agent, motivator, dinamicator, facilitator dan problem solver”.
g) Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan di samping diharapkan terbentuknya sikap dan rasa cinta serta tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat pedesaan.
2. Masyarakat Sasaran dan Pemerintah Daerah
a) Memperoleh tenaga dan pemikiran untuk merencanakan serta melaksanakan proyek pembangunan.
b) Meningkatkan cara berpikir, bersikap, dan bertindak sehingga siap menerima dan berpartisipasi dalam program pembangunan.
c) Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.
d) Terbentuknya kader-kader pembangunan di dalam masyarakat, sehingga mendorong kesinambungan pembangunan.
e) Membantu masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi produktif keluarga melalui pelatihan dan pembinaan yang diberikan mahasiswa.
f) Memotivasi masyarakat desa agar membentuk kelompok-kelompok usaha dalam mengembangkan kegiatan usahanya.
3. Perguruan Tinggi
a) Memperoleh umpan balik sebagai pengintegrasian mahasiswa terhadap proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga di dalam kurikulum, materi perkuliahan, serta ilmu-ilmu lainnya yang dikembangkan di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan realita kebutuhan dan keadaan masyarakat.
b) Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai masalah untuk perkembangan penelitian.
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
12
c) Memperoleh masukkan untuk menelaah keadaan nyata dan mendiagnosis secara tepat kebutuhan masyarakat. Sehingga ilmu, teknologi, atau seni yang diabdikan akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d) Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerja sama dengan instansi dan departemen lain melalui rincian kerja sama mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata.
D. Pelaksana Kukerta 1. Penyelenggara
Penyelenggara Kukerta adalah kepanitiaan dalam koordinasi Sekolah Tinggi (Panitia Penyelenggara Kukerta). Panitia penyelenggara (PP Kukerta) terdiri dari Penanggung jawab Umum (Ketua STAI Ali bin Abi Thalib) dan Tim Pengarah terdiri dari seorang ketua. Tugas utama penyelenggara adalah sebagai berikut:
a) Penanggung Jawab Umum bertanggung jawab terhadap seluruh kewajiban penyelenggara.
b) Tim Pengarah mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai pengarah dan perumus kebijakan yang menjadi acuan teknis pelaksanaan Kukerta.
c) Koordinator Pembimbing mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mengkoordinasikan pembimbing dan pembimbing bertugas membimbing serta melaksanakan penilaian aktivitas peserta.
d) Penanggung Jawab Harian mempunyai tugas pokok dan fungsi serta bertanggung jawab pada seluruh pelaksanaan Kukerta, dan Tim Pelaksana bertugas melaksanakan penyelenggaraan teknisnya.
2. Pembimbing
Pembimbing adalah Dosen STAI Ali bin Abi Thalib yang ditetapkan oleh Ketua Pelaksana Kukerta sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) merupakan ujung tombak pendamping mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan Kukerta. Tugas utama DPL adalah sebagai pembimbing mahasiswa di lokasi Kukerta dengan rincian tugas sebagai berikut:
a) Mengadakan observasi pendahuluan ke lokasi yang akan ditempati Kukerta b) Menyerahkan mahasiswa ke lokasi Kukerta
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
13
c) Melaksanakan bimbingan secara aktif pada mahasiswa Kukerta
d) Membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di lokasi yang belum dan atau tidak dapat diselesaikan mahasiswa
e) Memantau keberadaan mahasiswa di lokasi
f) Berkonsultasi dengan pimpinan organisasi masyarakat dan pejabat di lokasi Kukerta
g) Berkonsultasi dengan Ketua Bidang Kukerta tentang pelaksanaan Kukerta di lokasi bimbingannya
h) Menjadi penghubung antara mahasiswa Kukerta dan pejabat setempat, tokoh masyarakat, tuan rumah, serta Balitbang (STAI Ali bin Abi Thalib) agar terjalin komunikasi yang baik
i) Melaksanakan ujian Kukerta mahasiswa bimbingannya, memberikan penilaian, dan menyerahkan nilai Kukerta ke Balitbang untuk diteruskan ke fakultas
j) Membuat laporan akhir pelaksanaan Kukerta di lokasinya
k) Ikut serta aktif mengikuti rapat dan kegiatan pertemuan yang dilaksanakan oleh Ketua Kukerta
l) Mengoreksi dan mengesahkan perangkat administrasi yang dibuat mahasiswa 3. Peserta
Peserta Kukerta adalah mahasiswa yang telah mengikuti kuliah Semester VI atau minimal telah menyelesaikan 75% Satuan Kredit Semester (SKS) dan memenuhi ketentuan administrasi akademik yang dibuktikan dengan keterangan resmi dari STAI Ali bin Abi Thalib:
a) Ketentuan Peserta
1) Wajib mengikuti seluruh tahapan kegiatan Kukerta sesuai dengan materi dan jadwal kegiatan yang telah ditetapkan dengan dibimbing Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
2) Merencanakan, melaksanakan dan menyusun laporan Kukerta dengan dibimbing Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
3) Menyerahkan laporan Kukerta kepada DPL melalui Ketua Kelompok Peserta (KKP).
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
14
4) Menjaga ketertiban dan kenyamanan, menghargai norma, peraturan dan keyakinan yang ada di masyarakat setempat, serta menjaga nama baik Almamater.
5) Pada setiap acara kegiatan resmi memakai jaket Almamater.
b) Pengelompokan Peserta
1) Ketua Kelompok Peserta (KKP) dipilih dari dan oleh peserta, yang berfungsi mengkoordinasi kegiatan kelompok peserta dengan DPL, PP Kukerta atau pihak lain selama kegiatan Kukerta.
2) KKP menjadi utusan kelompoknya untuk mengikuti pertemuan teknis yang diselenggarakan PP Kukerta. Jika berhalangan hadir pada pertemuan teknis KKP bisa diwakili oleh salah seorang peserta dari kelompoknya.
E. Waktu dan Tempat
1. Waktu pelaksanaan Kukerta adalah selama satu bulan yang dimulai sejak tanggal 01 Januari 2023 hingga 31 Januari 2023.
2. Lokasi pelaksanaan Kukerta adalah Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang, Prov. Jawa Timur.
F. Gambaran Umum Desa 1. Sejarah Desa
a) Nama Desa Bandungrejo
Menurut Bapak Hamdi, nama “Bandungrejo” dihubung-hubungkan dengan mitos sebuah sumur di masa lalu yang mana ada seseorang yang bernama Ki Wongso. Orang tersebut mempunyai sebuah sumur, yang mana sumur itu walaupun musim kemarau airnya tidak pernah surut. Sumur itu mencukupi kebutuhan orang-orang sekitar sehingga sumur tersebut diberi nama “Bandung”
karena sumur itu tidak ada “bandingannya” dengan sumber air di sumur-sumur lainnya, setelah itu desa ini diberi nama “Bandung”.
Setelah beberapa puluh tahun desa ini tetap menggunakan “Desa Bandung” sebagai namanya.. Sekitar tahun 1954 hasil bumi rakyat melimpah seperti padi, jagung, singkong, dll. Orang-orang di desa ini bermusyawarah dan memberi tambahan nama “Rejo” sejak saat itu desa ini diberi nama “Desa Bandungrejo”. Yang mana “Bandung” berarti nama dari sebuah sumur yang tidak
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
15
ada bandingannya sumber airnya dan “Rejo” berarti makmur karena hasil panen rakyat yang melimpah.
b) Peristiwa penting
Bapak Sugeng selaku Ketua Karang Taruna menceritakan bahwa setiap satu suro yang bertepatan pada 10 muharram, Penduduk di Desa Bandungrejo mengadakan kegiatan “Bersih Desa” yang diisi dengan acara puasa dan menyumbangkan sebagian hartanya agar dapat dibagikan kepada masyarakat, agar masyarakat merasakan semua kebahagiaan di hari itu. Setelah itu, diadakan pergelaran wayang kulit semalam suntuk di balai desa, Desa Bandungrejo.
Menurut informasi yang didapatkan, kegiatan ini dilakukan untuk tolak bala sekaligus sebagai ajang introspeksi diri agar jiwanya bersih dan dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Kegiatan ini rutin dilakukan oleh warga sekitar.
c) Cerita turun temurun
Desa Bandungrejo memiliki kisah mistis yang sudah berjalan turun menurun, menyebar, dan telah menjadi kepercayaan bagi warga. Kisah tersebut adalah kisah tentang tragedi tenggelamnya salah seorang wanita di sumber Desa Sumberjeo.
Dari narasumber yang kami dapat, cerita ini bermula ketika ada salah seorang wanita yang mana ia adalah seorang ibu berumur 22 tahun yang tiba-tiba lari ke arah sumber dan masuk ke dalamnya. Saudara korban serta warga yang melihat itu pun kejadian itu menuju sumber dan berusaha menolong korban, namun nyawa wanita tersebut tidak dapat tertolong dan tewas di tempat dikarenakan banyaknya air yang masuk tatkala korban tenggelam. Alasan korban bertindak demikian karena menurut saudara korban, korban memiliki penyakit yang jika kambuh ia seperti hilang kesadaran serta bertindak tak karuan, seperti apa yang dilakukan korban contohnya.
2. Riwayat Dusun
Bapak Komarudin selaku bagian Kesra Desa Bandungrejo menjelaskan bahwasanya Desa Bandungrejo terbagi menjadi tiga dusun :
a) Dusun Krajan
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
16
Penduduk di Dusun Krajan berjumlah ± 4.300 Jiwa yang terdiri 2.112 Laki-laki dan 2.188 Perempuan. Dengan jumlah kepala keluarga ± 1.606 KK.
Kepala Dusun : Kasianto
Komoditi : Jagung, padi, tebu, singkong
Produk Unggulan : Kerajinan mebel sintetis dan kripik singkong Letak geografis dusun : Dataran tinggi
Kondisi jalan : Aspal dan cor b) Dusun Sumberagung
Dusun Sumberagung memiliki jumlah penduduk dengan total ±2.469 Jiwa dengan rincian ± 1.241 Jiwa penduduk laki-laki dan ± 1.228 Jiwa penduduk perempuan, dengan 909 kepala keluarga.
Kepala Dusun : Marni
Komoditi : Jagung, padi, tebu Produk Unggulan : -
Letak geografis dusun : Pegunungan
Kondisi jalan : Cor dan tanah bebatuan c) Dusun Sumberejo
Penduduk dusun Sumberejo berjumlah ± 2.253 Jiwa, yang terdiri 1.106 laki-laki dan 1.447 perempuan, dengan kepala keluarga berjumlah 870 KK.
Kepala Dusun : Parmin
Komoditi : Jagung, padi, tebu
Produk Unggulan : Gagang raket bulu tangkis Letak geografis dusun : Pegunungan
Kondisi jalan : Cor dan tanah bebatuan 3. Kepala Desa
a) Nama : Marlin
b) Usia : 63 Tahun
c) Tempat,Tanggal Lahir : Malang, 11 Maret 1960
d) Agama : Islam
e) Alamat : RT 16 RW 04 dusun Krajan f) Masa Jabatan : Periode pertama (2007-2012)
Periode kedua (2012-2017)
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
17
Periode Ketiga (2017-2022) g) Pekerjaan : Kepala Desa
4. Letak Geografis Desa
a) Sebelah utara Desa Bandungrejo berbatasan dengan : Desa Pandanrejo, Kecamatan Pagak.
b) Sebelah selatan Desa Bandungrejo berbatasan dengan : Samudra Hindia
c) Sebelah timur Desa Bandungrejo berbatasan dengan : Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur.
d) Sebelah barat Desa Bandungrejo berbatasan dengan : Desa Pandanrejo, Kec.
Pagak, dan Desa Tulungrejo, Kec. Donomulyo.
e) Jarak desa ke kecamatan ± 9.0 KM.
5. Sarana dan Prasarana Desa
a) Sarana & Prasarana Transportasi :
1) Motor : 4 unit
2) Ambulans : 1 unit b) Sarana & Prasarana Air Bersih & Sanitasi :
1) Sumur pompa : 1 unit 2) Embung : 20 unit c) Sarana & Prasarana Pemerintahan
1) Ruang Kerja : 4 Ruang 2) Mesin TIK : 1 unit
3) Meja : 10 Unit
4) Kursi : 64 unit
5) Lemari Arsip : 1 unit 6) komputer : 1 unit 7) Kendaraan dinas : 1 unit 8) Buku Adm. BPD : 8 jenis d) Sarana Peribadatan
1) Masjid : 10 unit
2) Gereja : 1 unit
e) Sarana & Prasarana Kesehatan 1) Puskesmas Pembantu : 1 unit
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
18
2) Polindes : 12 unit 6. Luas Wilayah
Luas wilayah : ± 3.888 Ha
G. Kondisi Pendidikan
1. Peran Penting Pendidikan Bagi Masyarakat Desa Bandungrejo
Dalam menjalani kehidupan, seluruh insan pasti memerlukan pendidikan, mulai dari lahir hingga akhir hayatnya. Anak mendapatkan pendidikan dari orang tuanya sejak masa kecilnya hingga mencapai masa wajib pendidikan. Demikian pula di perguruan tinggi, para mahasiswa dididik oleh para dosen. Kewajiban pendidikan pun menjadi program dari pemerintah di mana dalam Undang-Undang No 20 tahun
Struktur Desa Bandungrejo Gambar 1 Struktur Desa Bandungrejo
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
19
2003 disebutkan “Setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun dapat mengikuti program wajib belajar”. Maka demikian pula yang coba dicapai masyarakat Desa Bandungrejo melalui lembaga-lembaga pendidikan baik formal seperti PAUD, TK, SD, dan SMP maupun lembaga-lembaga non formal seperti Taman Pendidikan Al- Qur’an (TPQ). Semua ini tentunya untuk sebuah tujuan yang agung yaitu menciptakan insan yang berilmu pengetahuan, berbudi luhur, dan berakhlak yang mulia. Semua tahap pendidikan yang dijalani anak-anak di Desa Bandungrejo tidak lepas dari kerja keras para orang tua, mereka rela membanting tulang untuk membiayai anaknya kuliah. Ada yang rela menjual ternaknya, ada pula yang rela setiap hari pergi ke ladang di masa tuanya. Sebagaimana yang dituturkan Bapak Saidi, salah seorang jamaah masjid Al Ikhlas Desa Bandungrejo, beliau berkata “Walau kami yang tua-tua ini dulu tidak bisa sekolah. Yang penting anak-anak harus sekolah biar, tidak bodoh seperti bapaknya”.
2. Macam-macam Lembaga Pendidikan di Desa Bandungrejo
Lembaga pendidikan di Desa Bandungrejo dibagi menjadi dua jenis, yakni lembaga formal dan nonformal.
a. Lembaga Pendidikan Formal di Desa Bandungrejo
Desa Bandungrejo memiliki 16 lembaga pendidikan formal dengan rincian sebagai berikut :
No. Nama Lembaga Lokasi
1. PAUD Sri Kandi Dusun Krajan 2. TK Dharma Wanita Dusun Krajan
3. TK PGRI 03 Dusun Sumberagung
4. TK PGRI 05 Dusun Sumberjo
5. TK PGRI 07 Dusun Sumberagung
6. RA An Nur 1 Dusun Krajan
7. RA An Nur 2 Dusun Krajan
8. RA Nur Ar Rohmah Dusun Krajan
9. RA Al Huda Dusun Sumberagung
10. MI Mambaur Ridwan Dusun Sumberagung 11. SDN 1 Bandungrejo Dusun Krajan
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
20
12. SDN 2 Bandungrejo Dusun Krajan 13. SDN 3 Bandungrejo Dusun Krajan
14. SDN 4 Bandungrejo Dusun Sumberjo Proliman 15. SDN 6 Bandungrejo Dusun Sumberagung 16. SMP PGRI 04 Bantur Dusun Krajan
b. Gambar Beberapa Lembaga Pendidikan Formal Desa Bandungrejo
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
21
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
22
c. Lembaga Pendidikan Non Formal
No. Nama Lembaga Lokasi
1. TPQ Baitur Rohmah Dusun Krajan
2. TPQ Darul Jannah Dusun Krajan
3. TPQ An Nur Dusun Krajan
4. TPQ Al Mushthofa Dusun Krajan
5. TPQ Nurul Hidayah Dusun Krajan
6. TPQ Al Barokah Dusun Krajan
7. TPQ Baiturrohman Dusun Krajan
8. TPQ Baitul Muttaqin Dusun Krajan 9. TPQ Miftakhul Jannah Dusun Krajan
10. TPQ Nurul Huda Dusun Krajan
11. TPQ Miftajhul Jannah Dusun Sumberagung
12. TPQ Al Hidayah Dusun Sumberagung
13. TPQ Mambaul Ridwan Dusun Sumberagung 14. TPQ Guyub Rukun Dusun Sumberagung
15. TPQ Al Huda Dusun Sumberagung
16. TPQ Sabilit Taqwa Dusun Sumberagung 17. TPQ Roudhotul Jannah Dusun Sumberjo 18. TPQ Miftahul Huda Dusun Sumberjo
19. TPQ Al Hadil Dusun Sumberjo
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
23
20. TPQ Miftahul Ulum Dusun Sumberjo 21. TPQ Miftahul Jannah Dusun Sumberjo
22. TPQ Al Ikhlas Dusun Sumberjo
23. TPQ Baitus Salam Dusun Krajan
d. Gambar-Gambar Lembaga Pendidikan Non Formal Desa Bandungrejo
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
24
H. Kondisi Agama
Dalam kehidupan ini, agama selalu dikaitkan dengan kepercayaan dan pedoman manusia dalam kehidupan sehari-hari. Agama sangat penting bagi manusia karena dengannyalah kita bisa menjalani kehidupan dengan baik dan benar. Kita memiliki aturan dalam bertindak baik untuk diri sendiri terutama dalam kehidupan sosial, sebab masyarakat adalah zoon politicon atau masyarakat sosial yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan hidup.
Karakteristik agama di setiap daerah tentunya berbeda-beda khususnya di daerah pedesaan. Karakteristik masyarakat desa lebih cenderung pada kekeluargaan, gotong royong, dan solidaritas yang tinggi terhadap sesama. Nilai-nilai Agama menjadi faktor utama dalam menopang segala interaksi dan aktivitas masyarakat desa.
1. Keadaan Kegiatan Keagamaan Islam di Desa Bandungrejo
Manusia adalah makhluk yang memiliki rasa keagamaan, kemampuan untuk memahami dan mengamalkan nilai agama. Salah satu cara dalam memahami ajaran agama agar pengamalannya menjadi baik dan benar adalah dengan mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan keagamaan. Adapun beberapa bentuk kegiatan keagamaan yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama secara baik dan benar adalah seperti kajian rutin, tablig akbar, dan lain- lain.
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
25
Mayoritas penduduk Desa Bandungrejo menganut agama Islam, oleh karena itu cukup banyak kegiatan keagamaan yang sering dilakukan oleh masyarakat seperti tahlilan, yasinan, musyawarah, dan lain sebagainya. Secara umum, ada dua paham keagamaan yang diterapkan masyarakat Desa Bandungrejo dalam pelaksanaan ibadahnya yaitu berdasar dengan pemahaman Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Namun, dengan penduduk yang mayoritas muslim juga banyaknya masjid dan mushalla, sudah menjadi pemandangan yang cukup biasa jika banyak masjid yang sepi dari jamaah terkhusus pada waktu Dzuhur dan Ashar.
Selain banyaknya masjid dan musholla di Desa Bandungrejo juga terdapat banyak Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) dengan jumlah murid yang tidak sedikit pula. Sebagaimana di salah satu TPQ yaitu TPQ Miftahul Jannah terdapat sekitar 60 murid yang terdaftar. Namun yang aktif hanya sekitar 34 - 45 anak. Beberapa TPQ di Desa Bandungrejo sudah menggunakan metode-metode pembelajaran Al Qur’an yang modern seperti Metode Yanbu’a. yang mana pengajar Metode Yanbu’a harus mengikuti pembinaan sekali setiap bulannya.
2. Keadaan Sosial Keagamaan antar Umat Beragama
Desa Bandungrejo terdiri dari masyarakat yang memeluk agama yang berbeda-beda, sebagaimana yang demikian sudah menjadi sebuah keumunan dalam kehidupan bermasyarakat secara umum di Indonesia. Oleh karena itu, toleransi dalam menjalankan aktivitas keagamaan sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia, terkhusus oleh masyarakat Desa Bandungrejo.
Sebagian besar atau mayoritas masyarakat Desa Bandungrejo memeluk agama Islam dan sebagian kecil beragama Kristen dan Katolik. Kondisi lingkungan desa yang rata-rata terdiri dari perkebunan dan lahan pertanian menciptakan kerukunan antar umat beragama. Kerukunan tersebut dapat dicapai dengan adanya kegiatan- kegiatan yang diadakan pemerintah baik dari tingkat RT, Dusun, maupun tingkat Desa. Yang mana hal ini dapat memberikan keeratan sosial antar umat beragama di Desa Bandungrejo. Berikut adalah data penduduk Desa Bandungrejo berdasarkan agama yang dipeluk:
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
26
No. Agama Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Islam 4.556 Jiwa 506 Jiwa 5.062 Jiwa
2. Kristen 25 Jiwa 35 Jiwa 60 Jiwa
3. Katholik 3 Jiwa 5 Jiwa 8 Jiwa
4. Hindu - - -
5. Budha - - -
Jika dilihat dari tabel di atas, mayoritas penduduk Desa Bandungrejo beragama Islam, hal ini juga bisa dibuktikan dengan banyaknya masjid dan musholla serta TPQ yang terdapat di Desa Bandungrejo. Selain itu banyaknya kegiatan keagamaan seperti tahlilan, yasinan, takziah orang meninggal, tilawah Al Qur’an, juga Audio-audio sholawatan yang sering terdengar sebelum azan menjadi bukti banyaknya masyarakat muslim di Desa Bandungrejo.
Sejauh observasi yang kami lakukan kami tidak menemukan pernah terjadinya gesekan antar umat beragama di Desa Bandungrejo.
Selain itu, jumlah penduduk non- muslim kebanyakan merupakan warga atau penduduk yang bertempat di daerah Puroboyo yang merupakan tempat pelatihan TNI Angkatan Laut.
Oleh karena itu gereja yang ada di
Desa Bandungrejo hanya terdapat di RT 1 (secara khusus) yang merupakan tempat tinggal para anggota TNI.
I. Kondisi Lingkungan
Aktivitas desa merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat suatu daerah atau desa. Kegiatan ini merupakan segala usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Dengan keadaan geografis yang berbeda-beda maka terdapat perbedaan kegiatan. Perbedaan aktivitas ini disebabkan adanya perbedaan lahan di pedesaan, adapun aktivitas masyarakat Desa Bandungrejo dalam suatu bentuk keadaan ekonomi adalah sebagai berikut:
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
27
1. Kondisi Ekonomi
Ekonomi pedesaan merupakan suatu kegiatan masyarakat dalam mengembangkan sistem perekonomian desa. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yurisdiksi, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. Dalam sistem ekonomi pedesaan akan selalu dihadapkan dengan suatu permasalahan ekonomi itu sendiri, yang mana permasalahan ini bertujuan untuk mendapatkan suatu kemakmuran. Adapun yang menjadi permasalahan ekonomi di suatu daerah adalah dapat dilihat secara umum perekonomian warga Desa Bandungrejo dapat ditinjau dari 3 sisi, yakni pertanian, perkebunan, dan peternakan.
1) Kondisi Pertanian
Pertanian merupakan suatu bentuk aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat desa dalam memanfaatkan dan menggunakan lahan di desa.
Kegiatan pertanian sangat bermanfaat bagi kehidupan perekonomian masyarakat, seperti sebagai alat pemuas kebutuhan primer masyarakat, sebagai sumber devisa negara, sebagai alat untuk mengurangi pengangguran, juga sebagai sumber bahan baku industri.
Dipantau dari sisi pertanian, Desa Bandungrejo memiliki padi.
a) Padi
Padi merupakan tanaman salah satu tanaman mayoritas penduduk Desa Bandungrejo. Tanaman padi biasa ditanam pada musim hujan, dengan jangka waktu panen 3 bulan setelah masa penanaman. Tanaman padi sangat bergantung pada air, sehingga pada proses pemeliharaannya tanaman padi membutuhkan takaran air yang pas.
Masyarakat Desa Bandungrejo memanfaatkan sumber air yang ada dan aliran sungai guna mengairi lahan persawahan mereka. Tidak ada aliran irigasi khusus yang dibuat untuk mengairi sawah. Pada proses penjemuran dan penggilingan padi, masyarakat sudah melakukannya secara mandiri di rumah masing-masing.
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
28
Untuk menggiling padi, masyarakat Desa Bandungrejo memanfaatkan mesin slep padi keliling. Oleh karenanya kami tidak mendapati adanya kegiatan penggilingan padi bersama seperti zaman dulu di Desa Bandungrejo, melainkan mobil slep padi keliling yang mendatangi warga yang mau menggiling padinya.
Sebagaimana yang dituturkan oleh Bapak Komarudin selaku bagian Kesra Pemerintah Desa, mobil slep memiliki beberapa sistem dalam pembayaran. Ada yang membebankan biaya Rp.2000 per karung, ada juga yang menggratiskan. Namun, berdasarkan kesepakatan bersama, penyedia jasa mobil slep padi keliling ini berhak mengambil seluruh dedak hasil gilingan padi untuk kemudian ia manfaatkan dalam pembuatan pakan ternak ataupun yang lainnya, di mana keuntungan dari penjualan dedak tersebut sepenuhnya milik penyedia jasa slep.
Adapun hasil panen padi, ada yang menjualnya secara langsung ke warung, tengkulak, atau ke pasar. Namun masyarakat yang hanya memiliki sedikit lahan mereka memanfaatkan hasil panen mereka untuk konsumsi pribadi.
2) Kondisi Perkebunan
Perkebunan adalah suatu bentuk aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat dengan usaha membudidayakan tanaman pada suatu lahan yang luas dan secara umum diusahakan untuk mendapatkan hasil produksi yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
29
a) Tebu
Tebu (Saccharum officianarum L.) adalah tanaman yang mempunyai banyak manfaat, salah satunya sukrosa yang terdapat pada batang tebu yang dimanfaatkan untuk menghasilkan kristal gula.
Tebu merupakan komoditi baru yang cukup populer di kalangan masyarakat Desa Bandungrejo. Pasalnya
banyak dari masyarakat Desa Bandungrejo yang beralih dari lahan singkong ke tebu. Peralihan tersebut seakan sudah menjamur di kalangan masyarakat.
Sejauh observasi kami, terdapat 3 dusun yang ada di Desa Bandungrejo yang banyak menjadi lahan perkebunan tebu.
Peralihan tanaman ini di sebabkan beberapa faktor, di antaranya: proses pemeliharaan tebu yang tidak merepotkan, jangka waktu yang panjang, dan hasil yang menjanjikan.
Tanaman tebu dapat dipanen pada umur 8-9 bulan sejak tanam. Dan tanaman tebu tidak habis dalam sekali panen, namun bisa bertahan 7-9 kali panen sejak tanam pertama kali. Dengan harga jual tebu yang mencapai Rp.130.000 per kuintal, maka dengan lahan pertanian yang dimiliki, kebanyakan masyarakat lebih memilih tebu untuk ditanam.
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
30
Untuk pemeliharaan tebu memiliki beberapa jenis pupuk pilihan, seperti pupuk tinja, pupuk tetes tebu, dan pupuk-pupuk yang lainnya. Untuk penggunaan pupuk tinja, pemerintah membatasi penggunaannya. Hanya lahan yang jauh dari pemukiman yang boleh menggunakannya. Karena aroma dari pupuk yang menyengat dapat mengganggu kenyamanan warga sekitar lahan pertanian.
Untuk proses penjualan, sebagian masyarakat langsung menjualnya menuju pabrik gula terdekat yang terdapat di Jl. Raya Krebet No. 5 RT 07/02 Malang. Terkadang juga ketika musim panen, banyak dari para tengkulak yang datang untuk membeli langsung hasil panen tebu dari para petani.
Dengan kemudahan-kemudahan yang dirasakan dalam berkebun tebu maka banyak masyarakat yang mengalihfungsikan lahannya yang awalnya ditanami pohon-pohon sejenis sengon dan yang lainnya menjadi tebu.
b) Jagung
Jagung termasuk tanaman berumah satu (monoecious) yaitu bunga jantan (staminate) terbentuk pada malai dan bunga betina (tepistila) terletak pada tongkol di pertengahan batang secara terpisah tetapi masih dalam satu tanaman (Irawati, 2010). Jagung merupakan tanaman palawija yang sering ditanam masyarakat setelah selesai dari memanen tanaman padi. Jagung menjadi pilihan warga Desa Bandungrejo karena kondisi dan situasi geografis yang mendukung untuk ditanami jagung.
Hanya sebagian dari masyarakat saja yang menanami lahannya dengan tanaman jagung. Karena telah dikalahkan dengan banyaknya lahan yang sudah terisi oleh tanaman tebu. Tanaman jagung merupakan tanaman musiman yang hanya ditanaman masyarakat ketika
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
31
musimnya tiba. Biasanya setelah lahan sawah dipanen lalu pada musim kemarau lahan yang ada dimanfaatkan untuk menanam tanaman ini.
Untuk penjualan, masyarakat biasa menjualnya di pasar atau di toko- toko pakan ternak. Namun tak sedikit dari masyarakat yang menjualnya sendiri di rumah-rumah mereka sekaligus memanfaatkannya sendiri untuk pakan ternak mereka.
3) Kondisi Peternakan
Peternakan adalah salah usaha yang dilakukan oleh masyarakat Desa Bandungrejo. Mengembangbiakkan hewan ternak dinilai memiliki nilai ekonomis untuk dijual dan diambil manfaatnya. Dari sisi peternakan kebanyakan masyarakat Desa Bandungrejo memelihara hewan ternak secara pribadi. Sebagaimana yang dituturkan oleh Bapak Komarudin beliau mengatakan “Untuk hewan ternak dulu pernah dibuat kelompok bersama, namun tidak sukses akhirnya sekarang masyarakat memilih untuk memelihara hewan ternak secara perorangan”.
Masyarakat Desa Bandungrejo memiliki beberapa jenis hewan ternak yaitu sapi dan kambing. Hewan ternak sapi yang dipelihara masyarakat merupakan sapi pedaging. Hal ini karena mudahnya pemeliharaan sapi pedaging dan mudahnya pemasarannya ketimbang sapi perah. Ketiadaan lembaga yang bisa membeli dan memproses susu perah di Desa Bandungrejo
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
32
juga menjadi penyebab warga lebih memilih untuk memelihara sapi pedaging.
Jenis sapi yang dipelihara masyarakat bermacam macam, seperti sapi limosin dan sapi lokal.
Selain sapi, masyarakat juga memelihara kambing. Sama seperti sapi, kambing yang dipelihara oleh masyarakat lebih fokus pada proses penggemukan. Rata-rata kambing yang dipelihara masyarakat adalah kambing jenis etawa yang memiliki ciri khas pada telinganya yang panjang.
Selain sapi dan kambing yang dibesarkan secara pribadi, terdapat beberapa masyarakat yang memelihara sapi milik orang lain dengan sistem kerja sama atau yang biasa dikenal dengan istilah “gadoh sapi”. Sistemnya cukup sederhana, yaitu pihak pemilik hewan ternak menyerahkan hewan miliknya kepada seseorang yang mau merawatnya. Kemudian yang harus dilakukan oleh perawat adalah merawat hewan ternak tersebut dengan baik. Sedangkan terkait ongkos atau upah maka perhitungannya dikembalikan pada kesepakatan bersama oleh kedua belah pihak. Berkenaan dengan upah yang diberikan, biasanya terdiri dari dua macam, yaitu membagi keuntungan dari hasil penjualan atau upah berupa anak sapi yang dihasilkan.
2. Kondisi Kesehatan
Kesehatan merupakan modal utama bagi seseorang untuk dapat hidup produktif. Kesehatan merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang yang
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
33
memungkinkan seseorang untuk dapat hidup produktif. Menurut UU no. 23 tahun 1992 sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kondisi sehat akan membuat seseorang mampu mencapai kualitas hidup yang tinggi,
sebaliknya kondisi sakit akan mengurangi kualitas hidup seseorang.
Di Desa Bandungrejo memiliki puskesmas pembantu. Untuk setiap dusun ada posyandu yang terletak di rumah-rumah warga. Kebanyakan warga desa pergi berobat ke puskesmas yang terletak di Desa Sumbermanjing.
Desa Bandungrejo memiliki 12 poliklinik untuk tenaga kesehatan yang ada di Bandungrejo, ada pula bidan-bidan praktik. Terkait masalah kesehatan, masyarakat Desa Bandungrejo biasa berobat ke bidan dan perawat juga puskesmas pembantu. Untuk persalinan masih ada masyarakat yang menggunakan jasa dukun bersalin.
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
34
BAB II
PROSES ASSET-BASED COMMUNITY DEVELOPMENT A. Pengertian Metode Penelitian (ABCD)
Asset Based Community Development (ABCD) adalah sebuah pendekatan yang memberikan penekanan yang besar pada aset-aset yang dimiliki di dalam komunitas (yang sering kali tidak disadari). Aset adalah segala hal yang ada dalam komunitas yang berpotensi dalam pengembangan komunitas tersebut. Baik itu berupa aset individual (seperti kepemilikan lahan, kemampuan membuat batik, kemampuan membuat batu bata merah, dsb) atau aset komunitas (seperti keberadaan lokasi komunitas yang bersinggungan dengan potensi wisata, dsb).
Metodologi yang digunakan untuk mengungkap dan menggunakan kekuatan dalam masyarakat adalah menilai sumber daya dari warga masyarakat melalui inventarisasi kapasitas atau melalui dialog dengan warga untuk menentukan jenis keterampilan dan pengalaman yang paling dominan. Langkah selanjutnya adalah dengan mendukung masyarakat untuk menemukan apa yang perlu dikembangkan. Langkah terakhir yaitu menentukan bagaimana warga negara dapat bertindak bersama-sama untuk mencapai tujuan tersebut.
Dasar ide mengenai ABCD yang terletak di Northwestern University di Evanston, Illinois. Pendekatan ABCD merupakan kekuatan guna memunculkan potensi baru yang dimiliki dan terdapat didesa itu sendiri. Membangun keterampilan penduduk baik dari asosiasi dan institusi lokal, pembangunan masyarakat berbasis aset, berorganisasi, atau komunitas yang mengacu pada kekuatan. Sehingga masyarakat lebih mempunyai kekuatan untuk masa sekarang hingga masa depan.
Metode ABCD adalah pengorganisasian masyarakat, prinsip-prinsip, dan praktik- praktik untuk membawa orang ke hubungan yang berkomitmen dengan tindakan kolektif terhadap apa yang benar-benar masyarakat peduli agar segera diberikan tindakan.
B. Pemetaan Aset (Asset Mapping)
Desa Bandungrejo atau biasa yang disebut dengan Sumber Kawuk merupakan desa yang luas dan banyak penduduknya. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap munculnya
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
35
berbagai macam aset. Maka, macam-macam aset yang ada di Desa Bandungrejo dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Aset Personal
Aset personal yang ada di Desa Bandungrejo sangat beragam, banyaknya penduduk Desa Bandungrejo yang memunculkan berbagai aset personal. Mayoritas aset personal di Desa Bandungrejo ini adalah petani dan buruh tani. Luasnya lahan subur membuat masyarakat banyak yang berprofesi menjadi petani dan buruh tani. Aset personal yang ada di Desa Bandungrejo akan dipaparkan dalam tabel berikut ini.
Berikut ini macam-macam aset personal yang ada di Desa Bandungrejo:
No Aset Personal
1 Petani
2 Peternak
3 Wiraswasta/Pedagang
4 Pelajar
5 Pegawai Negeri Sipil
6 Pengajar
7 Tenaga Kesehatan
8 Pensiunan
2. Aset Sosial
Kelompok sosial Desa Bandungrejo dengan terus menjalankan berbagai macam kegiatan yang sudah berjalan di masyarakat seperti posyandu balita dan lansia, pengajian, senam, dan lain-lain yang sifatnya social oriented. Aset sosial yang dimiliki Desa Bandungrejo yaitu berikut ini:
No Aset Sosial
1 BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
2 LPMD/LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan) 3 PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga)
4 LINMAS
5 KARANG TARUNA
6 GAPOKTAN
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
36
7 BUMDES
8 POSYANDU
9 PERPUSTAKAAN DESA
3. Aset Institusi
Aset Institusi yang dimiliki masyarakat Desa Bandungrejo dimulai dari pemerintahan yaitu Balai Desa. Ditinjau dari fasilitas Pendidikan, terdapat beberapa institusi formal yang didirikan di kawasan Desa Bandungrejo, di antaranya TK (Taman Kanak-kanak), SDN, SMP PGRI, dan lain-lain. sementara itu untuk pendidikan non- formal yang ada di antaranya RA dan TPQ/TPQ.
No Aset Institusi
1 Balai Desa
2 SDN
3 RA/TPQ
4 SMP PGRI
5 TK
4. Aset Alam
Aset alam yang dimiliki Desa Bandungrejo kebanyakan adalah pertanian dan perkebunan sehingga mayoritas warga berprofesi menjadi petani. Sektor pertanian dan perkebunan menjadi salah satu yang sangat penting bagi Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Sebanyak 40% penduduk Desa Bandungrejo yang berusia produktif mencari penghidupan dari sektor pertanian dan perkebunan. Adapun luas area Desa Bandungrejo yang diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan pekebunan adalah 1.577.00 Ha dari total luas wilayah desa yaitu 5.149,60 Ha, yang berarti 71% dari lahan desa.
No Jenis Penggunaan Luas (Ha)
1. Tanah Sawah 177,00 Ha
2. Tanah Kering : 1.855,00 Ha
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
37
- Ladang/Kebun - Pemukiman
- Pekarangan
1.300,00 Ha 300,00 Ha 200,00 Ha 3. Tanah Perkebunan Negara 100,00 Ha 4. Tanah Fasilitas Umum 119,60 Ha
5. Tanah Hutan 2.898,00 Ha
5. Aset Fisik
Aset fisik merupakan aset yang dapat dilihat secara langsung, aset fisik ini sangat berperan penting dalam menunjang aktivitas maupun kegiatan warga setempat seperti balai desa, lapangan, masjid dll. Berikut merupakan aset fisik yang dimiliki oleh Desa Bandungrejo:
No Aset Fisik
1 Kebun
2 Balai Desa
3 Lapangan
4 Masjid
5 Musholla
6 TPQ/RA
7 Posyandu
8 Minimarket
9 Makam
6. Aset Ekonomi
Aset ekonomi merupakan sesuatu yang sangat penting, karena berkaitan dengan kelangsungan hidup manusia. Aset ekonomi merupakan aset untuk mengukur perkembangan suatu negara.
Ekonomi merupakan suatu hal yang sangat erat dalam kehidupan masyarakat.
Setiap hari bahkan setiap waktu aset ini menjadi kegiatan pokok yang selalu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Dengan kata lain, negara dikatakan semakin baik atau buruk bisa dilihat dari aset ekonominya. Aset ekonomi masyarakat desa merupakan salah satu faktor yang mendukung maju atau tidaknya perekonomian suatu negara.
Berikut ini kami paparkan aset ekonomi yang ada di Desa Bandungrejo:
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
38
No Aset Ekonomi
1 Petani
2 Buruh Tani
3 Buruh Migran
4 Pegawai Negeri Sipil
5 Pengrajin
6 Peternak
7 Montir
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
39
BAB III
POTRET PROBLEMATIKA A. Agama
1. Maulid Nabi
Berdasarkan informasi tentang Maulid Nabi yang kami dapat dari Pak Abdus Salam, selaku tokoh Agama di desa Bandungrejo, setiap masjid di desa Bandungrejo biasanya mengadakan acara Maulid Nabi kecil-kecilan (Pak Abdus Salam menyebutnya sebagai tasyakuran). Namun ada satu acara besar Maulid Nabi yang penyelenggaraannya menggunakan panggung yang sudah berlangsung selama dua tahun. Yaitu di depan rumah Pak Abdus Salam. Awalnya acara ini masih dihadiri oleh sedikit orang. Namun lambat laun banyak warga masyarakat yang antusias mengikutinya. Pada acara ini Pak Abdus Salam biasanya membacakan tarikh (sejarah) Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan bahasa jawa atau dengan huruf Arab Pegon. Penggunaan huruf Arab Pegon ini untuk memudahkan para santri dan jamaah dalam mengikuti apa yang Pak Abdus Salam jelaskan. Dan karena apabila para jamaah di sajikan ceramah, biasanya akan cepat bosan dan mengantuk. Mengingat acara ini dilakukan di malam hari, maka banyak jamaah yang sudah lelah. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh salah seorang Kyai. Lalu dilanjutkan dengan pembacaan shalawat secara bersama-sama. Acara Maulid ini dimulai pada jam delapan malam sampai jam sebelas atau dua belas malam.
Pada dalam acara ini Pak Abdus Salam mengundang segenap orang penting yang ada di desa Bandungrejo. Seperti, Kepala Desa, jajaran kelurahan, Ketua RW, Ketua RT, pihak-pihak takmir masjid-masjid di Bandungrejo dan tokoh-tokoh agama yang ada di desa Bandungerejo maupun yang ada di luar desa. Undangan Pak Abdus Salam kepada para pejabat di desa Bandungrejo bertujuan untuk mempererat hubungan antara tokoh Agama dengan pihak pejabat dan dapat saling mendukung satu sama lain dalam acara-acara yang ada di desa Bandungrejo.
Penyelenggaraan Maulid Nabi ini telah berlangsung selama sembilan tahun. Pak Abdus Salam biasanya memberikan berkat (semacam nasi yang disertai lauk pauk) kepada para jamaah. Hal ini dilakukan agar warga lebih berminat dan ‘merasa terikat’
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
40
untuk menghadiri acara Maulid. Beliau menjelaskan bahwa Acara Maulid terakhir yang diselenggarakan telah dihadiri sebanyak 400 orang.
Anggaran yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan acara Maulid ini mayoritasnya ditanggung oleh Pak Abdus Salam. Namun beliau tidak menutup kesempatan bagi siapa saja yang ingin memberikan sumbangsih, seperti beberapa santri Pak Abdus Salam yang biasanya juga ikut memberikan andil dengan memberikan sumbangan untuk penyelenggaraan acara ini. Dana yang dibutuhkan biasanya diperuntukkan untuk pembuatan berkat, penyewaan panggung, transportasi para Kyai yang datang dari desa dan kota lain, dan lain-lain. Pak Abdus Salam menerangkan bahwa beliau memang sudah menyiapkan anggaran khusus untuk pelaksanaan Maulid Nabi ini. Dana tersebut didapatkan dari kebun tebu seluas sekitar satu hektar yang beliau miliki.
2. Masyarakat Masih Erat Dengan Acara Yasinan
Yasinan adalah salah satu kegiatan warga masyarakat Indonesia pada umumnya, yaitu membaca Surat Yasin secara bersama-sama yang dilakukan setiap malam Jum’at dengan harapan untuk mendapatkan keberkahan dari membaca surah tersebut.
Yasinan biasa dilakukan setelah Sholat Maghrib sembari menunggu Sholat Isya.
Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas masyarakat setempat, terbukti dari pengajaran di beberapa TPQ yang tersebar di Desa Bandungrejo. TPQ tersebut mengharuskan santri-santrinya untuk menghafal Surah Yasin.
Tidak hanya di malam Jum’at saja, kegiatan Yasinan ini biasanya diadakan untuk mengisi sebuah acara. Contohnya seperti Yasinan sebelum akad nikah yang dilakukan pada malam hari sebelum pesta pernikahan. Kemudian Yasinan untuk merayakan syukuran terhadap apa yang telah dikaruniai oleh Allah Tuhan semesta alam, berupa rezeki yang didapatkan, jabatan yang didapatkan, serta penyakit yang diangkat (disembuhkan). Yasinan juga dilakukan saat pertama kali menempati rumah baru dan lain sebagainya.
Biasanya tuan rumah yang mengadakan Yasinan mengundang tetangga-tetangga yang berada di sekitar rumahnya. Bisa mengundang secara langsung, bisa juga menggunakan undangan tertulis. Kegiatan ini akan dipimpin oleh tokoh agama dengan rangkaian acara sebagai berikut:
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
41
1) Pembacaan sholawat terhadap Nabi Muhammad ﷺ.
2) Pembacaan Surah Yasin secara bersamaan.
3) Pembacaan do’a.
4) Pembagian makanan oleh tuan rumah.
Adapun sejarahnya menurut Pak Khair, Yasinan dilakukan untuk mengikuti leluhur-leluhur mereka. Asal-usulnya yang sebenarnya tidak diketahui. Warga setempat melakukannya karena sudah menjadi budaya di daerahnya sehingga kegiatan Yasinan sering dilakukan di acara-acara besar dan menjadi kegiatan untuk beramal saleh.
Menurut pengakuan warga setempat, mereka melakukan Yasinan dengan dalih mengikuti ajaran Rasulullah, dan berharap mendapatkan pahala karena telah melaksanakan hal tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai wadah bersilaturahmi.
Dengan rangkaian terakhir yaitu membagi makanan, masyarakat berniat untuk mendapatkan pahala bersedekah.
3. Tradisi Syirik di Sumber Air Dusun Krajan
Penyimpangan dalam hal keyakninan bukanlah hal yang jarang pada sebuah desa. Hal ini bisa terjadi dikarenakan minimnya ilmu pengetahuan mereka terhadap agama dan masih kuat serta kentalnya mereka terhadap keperceyaan leluhur, seperti halnya yang terjadi di desa Bandungrejo. Desa Bandungrejo tepatnya di dusun Krajan terdapat sebuah tradisi kesyirikan yang sudah lama dilakukan, menurut informasi yang didapat sudah dilakukan sebelum tahun 2000. Tradisi tersebut adalah pengurasan air sumber yang dilakukan 3 tahun sekali pada bulan Suro (bulan Muharram) tanggal 1.
Pengurasan bisa memakan waktu hingga 12 jam, setelah dikuras acara dilanjutkan dengan pemotongan 1 ekor ayam dan pembacaan mantra-mantra untuk sumber air tersebut. Lalu acara dilanjutkan dengan acara makan-makan ayam yang disembelih tadi beserta nasi tumpeng untuk orang-orang yang bekerja menguras sumber air tersebut.
B. Kemasyarakatan
1. Akses Jalan Penghubung Antar Dusun Yang Kurang Baik
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
42
Desa Bandungrejo memiliki wilayah yang terbentang luas dari utara Pulau Jawa hingga ujung selatan pulau yang bertepatan dengan area pantai selatan dengan luas wilayah 40.80 KM2. Desa Bandungrejo sendiri terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Sumber Agung dan Dusun Sumberjo dengan jarak antar dusun yang terbilang cukup jauh. Desa Bandungrejo terdiri dari 61 RT dengan jumlah sekitar 3000an KK.
Dengan wilayah yang cukup luas Desa Bandungrejo belum memiliki akses jalan yang layak untuk menghubungkan dusun-dusun yang ada di desa. Jalan yang ada di Desa Bandungrejo dapat di bagi menjadi 4 jenis, jalan aspal, jalan cor semen, jalan timbunan batu koral dan jalanan tanah. Kontur jalan yang berbatu dan berlumpur di sebagian titik tentunya dapat menghambat segala macam aktivitas masyarakat desa.
Dari hasil observasi kami dapati jalan-jalan yang berada di Desa Bandungrejo sebagian besar tidak layak untuk di lalui. Bebatuan koral yang sulit dilalui oleh kendaraan roda dua dan beberapa jalan cor-coran semen berlumut yang tentu saja licin untuk dilalui ketika hujan. Sebagian jalan masih berupa jalan tanah yang akan berubah menjadi licin dan berlumpur ketika hujan turun.
Kukerta Mafatih 2023 | Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang
43
Jalan yang ada di Desa Bandungrejo menjadi akses terhubungnya kegiatan-kegiatan yang ada di desa, baik pendidikan, administrasi, kesehatan dan lain sebagainya. Dengan jeleknya akses jalan yang harus dilalui maka kegiatan-kegiatan masyarakat yang ada di desa akan terhambat dan memakan waktu yang lama. Setiap
dusun di Desa Bandungrejo memiliki akses jalan yag buruk, hanya Dusun Krajan saja yang memiliki jalan aspal yang terbilang bagus, karena merupakan jalan lintas antar kecamatan.
2. Berkurangnya Antusias Warga dalam Gotong Royong
Dahulu masyarakat desa Bandungrejo ini dahulu sangat kuat dan erat dengan kegiatan kegiatan kemasyarakatan, baik dalam gotong-royong, bantu warga yang kesusahan, bersih-bersih desa. Mereka sangat antusias mengenai hal-hal ini dan tidak membeda bedakan antar masyarakat sekitar. Akan tetapi sekarang antusias masyarakat desa Bandungrejo berkurang tidak seperti dahulu. Faktor yang mempengaruhi hal ini salah satunya adalah sejak adanya bantuan sosial dari pemerintah, bank BRI, atau bantuan-bantuan sosial lainnya. Hal ini menjadi faktor penurunan antusias masyarakat karena hanya sebagian yang dapat bantuan sosial dan tidak merata, sehingga yang tidak dapat bantuan tersebut menjadi malas atau kurang antusiasnya untuk melakukan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan karena yang dapat bantuan-bantuan sosial tidak merata. Akan tetapi, masyarakat desa Bandungrejo masih solid dan masih sering melakukan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti gotong-royong walaupun tidak sesering dahulu. Jika kita mengadakan kegiatan gotong-royong dan bersih bersih desa, masyarakat desa Bandungrejo bersedia melakukan hal tersebut. Hal ini tinggal