• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

B. Kajian Teori

Kajian teori adalah sekumpulan konsep, pemahaman/penjelasan dan cara pandang terhadap suatu masalah, tersusun rapi. Kajian teori merupakan hal terpenting dalam penelitian karena nantinya menjadi landasan teori penelitian.

Teori adalah proses logis, yaitu. kumpulan konsep, definisi, dan pernyataan yang disusun dengan metode yang terstruktur. Secara prinsipil, teori memiliki tiga peran utama, yaitu: memberikan penjelasan (explanation), memprediksi masa depan (prediction), dan memberikan kontrol (control).22. Sebuah teori adalah konseptualisasi umum yang diperoleh melalui pendekatan yang metodis dan terorganisir. Sebuah teori dapat diperiksa untuk memastikan kebenarannya, jika tidak, maka itu tidak dapat dianggap sebagai teori.23 Bagian ini mencakup teori-teori yang digunakan sebagai pandangan atau sudut pandang oleh peneliti dalam studi ini. Diskusi teori yang luas dan detail akan memperluas perspektif peneliti dalam mempelajari isu sesuai dengan definisi masalah dan tujuan dari penelitian tersebut. Peran seorang peneliti dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai sudut pandang yang bukan ditujukan untuk diuji.24

1. Target Costing

a. Definisi Target Costing

Perusahaan yang tengah bersaing dalam perundingan produk atau jasa berupaya mengedepankan strategi penentuan harga yang lebih kompetitif daripada pendekatan penetapan harga berdasarkan cost based pricing, yang seringkali digunakan oleh mayoritas perusahaan.

Teknik ini mempunyai kekurangan, dimana biaya serta keuntungan yang ditentukan terlebih dahulu menjadi fondasi dalam menetapkan

22 Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. (Bandung, ALFABETA cv, 2020). Hlm 86-87

23 Hardani, dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, ed. by Husnu Abadi, Cetakan 1 (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020) 34

24 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan, 74

harga penjualan, yang sering kali menjadikan harga penjualan sebagai ajang persaingan. Meski di sisi lain, manajemen dapat menggunakan target costing yang terbukti lebih efisien.

Target costing menitikberatkan pada penurunan biaya (cost reduction) sebagai suatu kecenderungan selama fase perancangan dan pembuatan rencana. Target costing adalah proses menghitung biaya yang dibutuhkan untuk sebuah produk berdasarkan harga pasar yang bersaing, agar produk tersebut dapat mencapai keuntungan yang diinginkan. Target costing merupakan metode dalam manajemen biaya yang digunakan untuk mereduksi biaya produk secara maksimal.

Target costing merupakan perhitungan selisih antara harga penjualan suatu layanan atau produk yang dibutuhkan guna Mencapai sebagian pangsa pasar khusus dengan keuntungan per satuan yang ditargetkan oleh perusahaan.25

Metode Target Costing adalah suatu pendekatan dalam menentukan biaya produk dengan melakukan perhitungan dari tujuan akhir ke tahap awal, yaitu mulai dari penentuan harga jual yang dimanfaatkan untuk memastikan biaya produk tersebut. Target costing merupakan kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan guna mempermudah dalam menetapkan nilai jual produk yang sepadan dengan target pasar. Target costing adalah teknik pengelolaan biaya yang bertujuan untuk menekan biaya berdasarkan perbedaan harga jual

25 Anthony A. Atkinson, Robert S. Kaplan, Ella Mae Matsumura, S. Mark Young. (2012).

Akuntansi Manajemen, Edisi Kelima, Jilid 2. Jakarta: Indeks.

dan target marjin keuntungan produk agar tata letak bersaingnya lebih baik di pasar. Target costing merupakan suatu cara memprediksikan Sebuah biaya produk yang dihitung dengan cara terbalik, dimulai dengan penentuan harga jual, yang kemudian digunakan untuk menetapkan biaya produk tersebut.

Target Costing merupakan sebuah sistem akuntansi yang memberikan dan menyampaikan suatu informasi dalam suatu menajemen guna menunjau perkembangan yang berhasil mengurangi biaya produk untuk mengarah pada target costing yang sudah ditentukan. Oleh sebab itu, banyak organisasi menerapkan metode penentuan biaya target sebagai acuan untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi. Secara garis besar, target costing adalah metode dalam pengembangan produk yang menyesuaikan formulasi biaya berdasarkan harga. Dalam metode ini, produk dirancang dan kemudian diproduksi sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Target Costing merupakan metode menetapkan batas tertinggi biaya yang dapat digunakan untuk menciptakan produk baru, dan selanjutnya mendesain prototipe yang dapat memberikan keuntungan dengan mematuhi batas biaya maksimum yang sudah ditentukan.

Target costing merupakan metode di mana harga pokok produksi ditetapkan berdasarkan ekspektasi sebagai landasan untuk menetapkan harga penjualan barang agar mencapai keuntungan yang diharapkan, atau biaya produksi dihitung berdasarkan jumlah uang

yang konsumen setuju bayar untuk produk tersebut.26 Target costing adalah suatu cara menentukan biaya maksimum yang dapat diterima untuk mengembangkan produk baru dan selanjutnya membuat contoh model suatu produk yang bermanfaat dengan kendala biaya maksimal yang sudah ditentukan.27 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa target costing adalah sebuah teknik dengan penetapan harga jual pada sebuah produk dengan harga yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

b. Tujuan Target Costing

Tujuan utama penetapan biaya target adalah penurunan biaya, karena sesudah biaya target terpenuhi harga target selanjutnya yang lebih rendah ditentukan.28 berikut merupakan dua tujuan yang terdapat pada target costing, antara lain:

a. Untuk meminimalisir biaya untuk produk baru supaya kualitas laba yang diharapkan dapat terpenuhi.

b. Untuk menginspirasi semua karyawan perusahaan supaya mendapatkan keuntungan target dalam peningkatan produk baru dengan melakukan metode target costing pada keseluruhan kegiatan.

26 Witjaksono Amarto. 2013. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

27 krismiaji. 2015. sistem informasi akuntansi. edisi keempat. yogyakarta upp stim ykpn

28 Jurgen Malue. “Analisis Penerapan Target Costing Sebagai Sistem Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. CELEBES MINA PRATAMA”. Fakultas Ekonomi. Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (EMBA), Vol.1 No.3 (Juni, 2013):949

c. Manfaat Target Costing

Berikut adalah keuntungan yang bisa didapatkan dari penerapan target costing, yakni:

a. Menyiapkan informasi secara keseluruhan terkait dengan biaya pembuatan produk baru., kemudian mempermudah badan usaha mengadakan pemilihan terkait penggunaan bahan-bahan, rancangan produk dan prosedur pabrik.

b. Mengurangi peningkatan siklus hidup yakni biaya bisa dipastikan seiring dengan perencanaan produk.

c. Mempersiapkan penngertian lebih luas Terkait dengan ongkos pembuatan produk, metode guna mengurangi, meringankan kegiatan yang tidak memberi peningkatan, mengoptimalkan kualitas, mempermudah prosedur dan menetapkan cost driver.

d. Memaksimalkan keuntungan dari produk yang belum pernah ada sebelumnya dengan penurunan biaya dan menjaga atau memaksimalkan kualitas fungsinya.

d. Kelebihan dan Kelemahan Target Costing

Keuntungan dari target costing sangat bagus untuk digunakan dalam pembuatan produk yang mempunyai harga kompetitifnya yang besar di pasaran. Ada pun kekurangan target costing lambatnya masa yang diperlukan guna menjalani tahap riset pembentukkan Produk yang apabila tidak dijalankan sesuai jadwal yang ketat, dapat kewalahan saat mendapati Perubahan nilai waktu uang dan inflasi

Selama periode yang cukup panjang mengharuskan investasi waktu dan usaha yang signifikan secara alami.

e. Konsep dan Prinsip Target Costing

Teknik target costing bukan menetapkan target biaya saja, namun juga cara memperoleh kualitas produk yang cocok jika menggunakan metode pengelolaan bisnis yang memiliki banyak fungsi yang mampu digunakan dengan Siklus eksistensi produk. target costing jua membutuhkan pengertian dan implementasi pelaksanaan yang sangat baik pada teknik tersebut, yang mampu mendapatkan dengan menggunakan metode pembandingan standar. Pada teknik ini membutuhkan adanya peningkatan Kolaborasi efektif antara berbagai bagian perusahaan, perencanaan yang terkoordinasi dengan baik, dan koordinasi yang solid di antara unit-unit internal perusahaan. Dalam konsep target costing, terdapat tiga prinsip pokok yang perlu dilaksanakan seperti berikut ini :

a. Biaya Lebih Rendah Daripada Harga Penjualan

Sistem target costing menentukan estimasi biaya melalui mereduksi marjin keuntungan yang diinginkan dan harga pasar secara kompetitif. Situasi pasar dan tujuan keuntungan memengaruhi penetapan harga di pasar.

b. Berfokus Terhadap Customer

Pasar mengendalikan pelaksanaan metode target costing.

Kualitas, biaya, dan waktu yang diinginkan oleh pelanggan

digabungkan dalam produk dan keputusan proses, serta dimasukkan dalam analisis arah biaya. Sasaran biaya harus tercapai tanpa mengorbankan ekspektasi tampilan dari pelanggan, merosotkan kinerja atau integritas produk, atau menunda peluncuran produk ke pasaran.

c. Berfokus Terhadap Perancangan (Desain)

Metode target costing memperhitungkan Rancangan produk dari teknik Sebagai elemen utama dalam mengelola biaya.

Perusahaan meluangkan waktu lebih banyak dalam fase perencanaan dan mempersingkat perjalanan ke pasar dengan menghindari perubahan biaya tinggi serta meminimalkan durasi yang dibutuhkan pada tahap lainnya.

f. Komponen Target Costing

Target costing memiliki empat elemen, yakni sebagai berikut:

a. Perencana dan Analisis Pasar.

Pada awalnya modal yang perlukan dalam perencanaan dan analisis pasar. Ketika perencanaan, konsumen diidentifikasi dan direkam secara menyeluruh. Analisis pasar dengan teliti memperkirakan para pesaing serta respon potensial mereka terhadap produk.

b. Pengembangan Konsep.

komponen selanjutnya yakni pengembangan konsep.

Pengembangan atau peningkatan difokuskan pada analisis

kelayakan produk. Pengembangan melibatkan tahap pengujian berulang dan perumusan produk guna memahami kebutuhan pelanggan. Kedua komponen pertama ini mengakibatkan sasaran harga yang diinginkan.

c. Desain Produksi dan Rekayasa Nilai.

Komponen berikutnya yakni desain produksi dan rekayasa nilai. Partisipasi dalam proses pengembangan konsep produk.

Menggunakan prinsip nilai rekayasa, proses dan pengalaman pribadi digunakan dalam produksi untuk menemukan kombinasi modal paling mahal guna menciptakan produk yang diharapkan oleh konsumen.

d. Produksi dan Peningkatan Keseimbangan.

Komponen yang terakhir yakni produksi dan peningkatan keseimbangan. Pembuatan dimulai dan peningkatan berkelanjutan terus dipakai untuk menjangkau biaya sasaran. Kedua langkah akhir ini digunakan untuk penjangkauan sasaran biaya yang terjadi.

g. Kinerja Target Costing

Perusahaan memiliki 2 opsi yang dapat diambil guna mengurangi biaya hingga mencapai tingkat yang ditargetkan. Langkah ini dilakukan dengan tujuan mencapai keuntungan dari peningkatan produktivitas dan menetapkan biaya berdasarkan sasaran tertentu, demi merancang produk dengan biaya yang lebih ekonomis.29 Karena

29 Salman, Kautsar Riza. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2. Jakarta: Indeks

Pelaksanaan biaya ini nyata, sehingga sasaran menjadi terlihat lebih mudah untuk dicapai, dan hal ini bisa memberikan dorongan motivasi bagi para manajer. Kerakteristik teknik ini dibutuhkan dan prestasi dari produk yang diajukan ditentukan. Target costing juga menetapkan Biaya siklus kehidupan merujuk pada investasi yang diperlukan untuk memproduksi produk dengan tujuan mencapai tingkat laba yang diinginkan oleh perusahaan. Seperti ini bisa Terjadi karena perusahaan memiliki kemampuan untuk meramalkan harga penjualan produk.

h. Strategi dalam Target Costing

Terdiri dari tiga cara khusus yang digunakan untuk mengurangi biaya yakni Manipulasi yang berkebalikan, evaluasi nilai, dan koreksi nilai. Manipulasi yang berkebalikan menganalisis dengan cermat produk kompetitor guna mengidentifikasi keunggulan yang dapat diadopsi dalam perancangan produk, bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi produksi.30 evaluasi Penilaian mencakup estimasi nilai yang diberikan oleh konsumen pada berbagai fungsi produk. Apabila biaya fungsi khusus tersebut melebihi nilai yang ingin dibayarkan oleh konsumen, maka ada kemungkinan bahwa fungsi tersebut akan dihilangkan.

Alternatif lain adalah upaya untuk mengurangi biaya penyediaan fungsi, misalnya dengan memanfaatkan komponen- komponen yang biasa digunakan. Manipulasi yang berkebalikan,

30 Hansen, D. R, dan Mowen, M 2013, Akuntansi Manajerial, Buku 1, Edisi 8, Salemba Empat, Jakarta

evaluasi nilai berfokus kepada Merancang produk agar tercapai pengurangan pengeluaran atau dana yang keluar. Proses yang dipakai untuk menghasilkan dan mempromosikan barang merupakan sumber potensi pengurangan biaya. Maka, revisi desain dengan tujuan meningkatkan efisiensi mampu memberi suatu hal untuk memenuhi keperluan pengurangan pengeluaran dan.

i. Implementasi Target Costing

Terdapat Lima langkah dalam menerapkan metode penghitungan biaya berdasarkan tujuan, yakni :

a. Menetapkan harga jual sesuai standart pasaran.

b. Menetapkan keuntungan yang diinginkan.

c. Mengkalkulasi pengeluaran yang dituju di pasar setelah mengurangi pendapatan yang diinginkan.

d. Memakai manipulatif nilai guna menetapkan teknik pengurangan pengeluaran untuk dana produk.

e. Memakai Menghitung biaya kaizen dan mengelola operasional secara efektif guna terus mereduksi pengeluaran.31

j. Penetapan Target Costing

Pada target costing untuk pengolahan suatu produk dapat dihitung menggunakan metode menurunkan perkiraan penentuan harga jual sesuai keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan. 32

31 Blocher, E, J, et, al, (2007), Management, Manajemen Biaya Penekanan Strategis,Jakarta:

salemba empat,

32 Krismiaji, Aryani Y. Anni, (2011). Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Dalam dunia bisnis, terdapat dua opsi yang bisa diambil oleh sebuah perusahaan untuk mengurangi biaya hingga mencapai tingkat biaya yang telah ditentukan sebagai target (target cost).

a) Menggabungkan teknologi manufaktur terkini, Menerapkan teknik manajemen biaya modern serta meningkatkan produktivitas melalui optimalisasi struktur organisasi dan interaksi antar karyawan, Sehingga perusahaan mampu mengurangi pengeluaran.

b) Mengubah rancangan produk atau layanan yang dihasilkan, Sehingga perusahaan dapat mengatur biaya hingga mencapai tingkat biaya yang ditargetkan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menetapkan biaya sesuai dengan target biaya, yaitu:

a) Penetapan biaya yang dilakukan oleh pasar.

Tahap awal perencanaan, perushaan akan meningkatkan Deskripsi yang terang mengenai fitur-fitur yang diperlukan guna memenuhi keinginan konsumen dan tingkat kinerja yang diperlukan Untuk setiap fitur, berlaku hal berikutnya. Pada langkah ini, mencari jumlah biaya yang diizinkan dilakukan dengan mengurangkan harga jual yang ditargetkan dari marjin laba yang dituju.

Sasaran Pengeluaran = Perkiraan Harga Jual – Laba Yang Di inginkan

b) Penetepan biaya target tingkat produk dana yang diperbolehkan digerakkan oleh pertimbangan pasar.

Tingkat penurunan pengeluaran yang dibutuhkan guna mencapai pengeluaran yang diharapkan dikenal dengan tujuan penurunan biaya. Tujuannya mampu Diinginkan untuk mencari cara untuk mengurangi biaya saat ini agar tetap berada dalam batas biaya yang diperbolehkan. Kemudian, Biaya untuk mencapai tingkat produk yang diinginkan dapat ditentukan dengan memahami perbedaan biaya saat ini dengan penurunan biaya target.

c) Penetapan biaya target tingkat komponen.

Target costing membagi biaya yang ditetapkan untuk tingkat produk merupakan target untuk perakitan utama dan komponen baru. Andai kata, Biaya yang ditetapkan akan berlaku untuk tahapan perakitan, pengemasan, dan distribusi. Demikian teknik ini, setiap kelompok penting bisnis mempunyai biaya yang ditargetkan dan penurunan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.

Untuk menentukan Dalam tingkat komponen, desainer produk dapat berkolaborasi dengan pemasok untuk mengurangi biaya produksi, sehingga menciptakan siklus target costing di lingkungan pemasok.

2. Produksi

a. Definisi Produksi

Teori produksi merupakan ilmu yang terkait dengan pembuatan atau prosedur ekonomi untuk komponen produksi (input) menjadi desain produksi (output). Produksi memakai kemampuan untuk menghasilkan barang maupun layanan atau jasa yang setara untuk dipakai. Dalam teori produksi, definisi produksi merupakan sebuah aktivitas untuk meningkatkan nilai fungsi dari sebuah barang. Produksi dinilai sebagai kualitas desain produksi (output) yang terjadi setiap jangka waktu karena membentuk suatu konsep aliran.33 Aktivitas manufaktur dalam Islam sebagai metode bagi manusia untuk melakukan koreksi, bukan hanya keadaan kelengkapan fisik, namun juga kebajikan, sebagai alat untuk memperoleh tujuan hidup seperti yang sudah ditetapkan dalam ajaran Islam, ini merujuk pada kegembiraan di dunia ini dan kehidupan setelah mati.34

b. Faktor-Faktor Produksi a) Tanah

Tanah berperan sebagai salah satu elemen fundamental dalam produksi, namun bukan seperti pada arti sama yang dipakai pada era modern. Pada catatan tradisional yang dipandang sebagai sebuah komponen produksi penting mengambil seluruh bahan alam yang digunakan dalam proses produksi, seandainya

33 Erlina Rufaidah, Ilmu Ekonomi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), 43-44

34 Monzer Kahf, Ekonomi Islam, Telaaah AnalitikTerhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 197), 45

permukaan bumi, kualitas tanah yang subur, karakteristik berbagai sumber daya alam seperti udara, air mineral, dan lainnya.

b) Sumber Daya Manusia

Di semua sistem ekonomi, pekerja dianggap sebagai salah satu elemen penting dalam produksi, tanpa memperhatikan preferensi ideologis mereka.

c) Modal

Dalam sistem ekonomi Islam, penting untuk menghindari penggunaan bunga. Di sistem tersebut, bunga tidak diizinkan memerankan ampaknya yang merugikan terhadap pekerja, produksi, dan distribusi..

c. Elemen-Elemen Produksi a) Pekerja

1) Seorang pekerja beragama Islam harus memilih antara pekerjaan yang sebanding dengan kualifikasinya atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya.

Seorang pekerja harusnya memahami keperluan kerja dan mode yang sedang berkembang untuk bisa melakukan pekerjaan dengan baik.

2) Seorang pekerja harusnya memahami kebutuhan pekerjaan dan tren yang sedang berkembang menjadi kunci untuk dapat melaksanakan tugas secara efektif.

3) Bekerja dengan gembira dan tulus hati dalam suatu tugas.

b) Modal Barang

1) Dana keuangan. Pertama, dua individu yang ditemukan melakukan kerjasama dalam menggabungkan sumber dana.

Kedua, terbentuk penyatuan tenaga serta modal. Ketiga, terbentuk penyatuan modal, tetapi pengelola investasi diamanahkan terhadap satu orang. Kemudian, dua orang sepakat untuk berkolaborasi dalam suatu usaha bersama dengan menggunakan modal dari satu pihak.

2) Modal berupa barang. Modal bersumber dari salah satu orang pekerja dan memiliki kekayaan berbentuk alat-alat dan barang- barang khusus. Pertumbuhan pendapatannya dilaksanakan melalui teknik kontrak.

d. Tujuan Produksi

Adapun tujuan kegiatan produksi ini, ialah:35

a) Sebagai alat pemuas keperluan manusia terhadap berimbangnya ukuran.

b) Menentapkan keperluan masyarakat.

c) Perlengkapan akan probabilitas.

d) Perlengkapan untuk tingkatan selanjutnya.

Tujuan produksi yang pertama sudah dapat dimengerti, yakni sebagai alat pemuas keperluan manusia terhadap berimbangnya suatu ukuran dapat meningkatkan setidaknya dua keterkaitan. Pertama

35 Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), 163-164

produsensekedar menciptakan barang dan jasa yang menjadi keperluan tidak hanya kemauan dari konsumen. Produk dan layanan selalu diciptakan dengan manfaat yang baik untuk berlangsungnya kehidupan dalam islam, tidak sekedar membagikan kepuasan yang maksimal untuk konsumen. Karenanya prinsip kepuasan pelanggan sering digunakan pedoman produsen yang mempunyai banyak modal tidak bisa diterapkan sama sekali. Kedua kualitas produksi bukan berlebihan, akan tetapi, sebatas kebutuhan yang masuk akal, menghasilkan barang dan jasa secara berlebihan tidak hanya selalu mengakibatkan kelangkaan sumber daya ekonomi dan pemborosan.

Namun mengakibatkan kemusnahaan sumber daya ekonomi ini dengan segera. Sehingga akan berkurangnya persediaan sumber daya alam perkara serius pada pembangunan ekonomi seperti pada era saat ini.

Namun produksi sekedar mempersiapkan alat keperluan manusia bukan berarti produsen hanya bersikap reaktif pada keperluan konsumen. Pihak yang memproduksi selalu berusaha untuk menjadi proaktif, memiliki daya kreasi, dan senantiasa berinovasi mendapatkan bermacam-macam produk dan layanan yang dibutuhkan oleh manusia.

Perancangan selanjutnya di informasikan kepada konsumen kemudian konsumen memahaminya. Sikap proaktif mendapatkan keperluan yang sangat penting, tidak selalu faktor konsumen jarang memahami apa yan benar-benar diperlukan. Semestinya sikap proaktif berfokus

ke depan yang artinya pertama, menciptakan barang dan jasa yang bermanfaat untuk kehifupan selanjutnya. Kedua mengetahui sumber daya ekonomi yang alami maupun tidak alami, bukan sekedar digunakan untuk manusia pada zaman sekarang melainkan juga untuk manusia dijaman yang akan datang.

Adaptasi selanjutya akan membawa produsen untuk konsisten melaksanakan penelitian dan peningkatan manfaat mendapatkan bermacam-macam jenis keperluan teknoloiyang digunakan, serta bermacam-macam standart lain setara dengan permintaan dimasa mendatang. Efektif juga selalu ditingkatkan, karena melalui proses ini perkembangan dan kelangsungan pembentukan akan berpendapat bahwa lingkungan akan membentuk konsekuensi logis. Ajaran islam membagikan keterangan yang kritis kepada tingkah manusia yang suka menciptakan kehancuran, dan kemusnahan salah satunya kehancuran lingkungan hidup untuk mengejar kepuasan.

Saran dari kegiatan diatas ialah terdapat cara mencakup bermacam-macam keperluan untuk tingkatan selanjutnya. Teori pembentukkan yang berkaitan tidak mutlak selanjutnya ditingkatkan dalam pembentukkan ekonomi konvensional pada umumnya ialah sebuah teori pembentukkan yang dibagikan bekal yang cukup untuk tingkatan selanjutnya. Perkara ini tidak sekedar digunakan bagi manusia dai suatu waktu atau tempat. Namun juga bagi manusia yang kekal sampai Allah SWT menetapkan hari penghabisan alam semesta.

3. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan keseluruhan dari beban yang digunakan oleh perusahaan agar mendapat bagian produksi dan bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan barang dari proses produksi perusahaan.

36Biaya produksi mencakup semua pengeluaran dari tahap awal pembuatan barang hingga barang tersebut selesai diproses menjadi barang jadi, selanjutnya sudah siap diperdagangkan kepada konsumen. Penjelasan singkat dari biaya produksi merupakan biaya yang muncul ketika menghasilkan suatu produk atau jasa disuatu perusahaan sebelum akhirnya dijual-belikan.

a. Komponen Biaya Produksi

Beberapa komponen telah ditemukan dalam biaya produksi.

Komponen dalam laporan biaya harga pokok produksi terdapat 3 golongan yakni biaya bahan baku, tenaga kerja langsung serta biaya overhead perusahaan.

a) Biaya Bahan Baku

Bahan baku memiliki peran paling vital dalam suatu produksi produk. Sehingga pada elemen biaya pembuatan barang atau produksi terdapat pembelian bahan baku. Biaya pengeluaran ini dipakai Untuk mencapai terwujudnya suatu produk, diperlukan pemenuhan kebutuhan akan bahan baku. Hasil dari bahan baku ini,

36 Christina Kustindarti. “Biaya Produksi”. (Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala, 2020):

8. https://anyflip.com/eogsp/khra/basic

dapat terlihat secara fisik.37 Bahan baku merupakan elemen yang membentuk seluruh komponen menjadi produk akhir.

b) Upah pekerja secara langsung

Komponen yang kedua yakni tenaga kerja langsung. Selain bahan baku suatu perusahaan juga membutuhkan tenaga kerja untuk melakukan sebuah Proses pembuatan sampai menghasilkan sebuah produk yang siap untuk dijual kepada konsumen. Perkiraan biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah biaya tenaga kerja langsung untuk menggaji atau Melakukan pembayaran atas gaji atau honorarium karyawan Sektor manufaktur (produksi). TKaryawan adalah tenaga kerja yang langsung terlibat dalam suatu pekerjaan yang berhubungan dengan bagian produksi suatu produk.

Upah tenaga kerja bagian produksi dihitung dari pengolahan atau pembuatan material sampai menjadi produk. contoh upah tenaga kerja yang termasuk menjadi biaya langsung tenaga kerja.

yaitu Gaji pekerja yang bertugas sebagai operator mesin. Selain upah karyawan dari pengeluaran untuk upah dan kompensasi kepada karyawan ini meliputi biaya tunjangan dan asuransi karyawan yang diikutsertakan dalam perhitungan Pengeluaran untuk upah dan kompensasi kepada karyawan (biaya tenaga kerja langsung).

37 Redaksi OCBC NISP. “Pengertian Biaya Produksi, Jenis, dan Cara Perhitungannya”.

Ocbcnisp.com, 21 Agustus 2021, https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/08/12/biaya-produksi- adalah

Dokumen terkait