BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN
B. Kajian Teori
1. Pengertian Strategi Promosi
Pengertian strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa perusahaan mungkin mencapai tujuan yang sama, tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai dapat berbeda.
Jadi, Strategi ini dibuat berdasarkan suatu tujuan.29 Menurut Hamel dan Prahald mendefinisikan strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan dalam sudut pandang tentang dalam apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai
29 Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, 67.
dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).30
Sedangkan pemasaran disini adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara menguntungkan. 31 Dari strategi pemasaran diatas tentu ada yang namanya bauran pemasaran yang mana bauran pemasaran (marketing mix) ini merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu variabel yang terdapat didalamnya adalah promosi.
Promosi ini merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Kadang-kadang istilah promosi disini digunakan secara sinonim dengan istilah penjualan meskipun yang dimaksud adalah promosi. Sebenarnya, istilah penjualan itu hanya meliputi kegiatan pemindahan barang/jasa atau penggunaan penjualan saja, dan tidak terdapat kegiatan periklanan atau kegiatan lain yang ditujukan untuk mendorong permintaan. jadi penjualan hanya merupakan bagian dari kegiatan promosi dapat diartikan sebagai berikut:
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
30 Desta Marta Nita, “Analisis Strategi Pemasaran Produk Bmt Dalam Meningkatkan Keunggulan Kompetentif Dalam Perspektif Ekonomi Islam” (Skripsi, IAIN Raden Intan, Lampung, 2017).
31 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2009), 5.
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan.
Kedua definisi tersebut pada pokoknya sama meskipun titik- beratnya berbeda. Sedangkan definisi kedua lebih menitik-beratkan pada penciptaan pertukaran, sedangkan definisi pertama lebih menitik-beratkan pada pendorongan permintaan. Kita telah mengetahui bahwa pertukaran itu akan terjadi karena adanya permintaan (dan juga penawaran); dan dari segi lain, permintaan itu akan mendorong terciptanya pertukaran. Jadi kedua definisi di atas tidaklah bertentangan satu sama lain. Selanjutnya yang dimaksud dengan bauran promosi/ Promotion Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, Personal selling, dan alat promosi yang lain. Yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Dari definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variabel Promotional mix selain periklanan dan Personal selling. Pada pokoknya variabel yang ada di Promotional mix itu ada empat yaitu:
a. Periklanan (Advertising)
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. AMA (American Marketing Association) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk
mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan.32
Periklanan merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Komunikasi yang dilakukan oleh sponsor bersifat masal karena menggunakan media massa seperti: radio, televisi, surat-kabar, majalah, surat pos, papan nama, dan sebagainya.33
Dalam mengembangkan program periklanan terdapat lima dimensi yang harus diperhatikan menurut Kotler, seperti dikutip (Fajar laksana, Manajemen Pemasaran):34
1) Mission (Tujuan Periklanan)
Menetapkan tujuan periklanan adalah langkah pertama dalam membuat program periklanan.Tujuan ini harus berasal dari keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan posisi pasar, dan bauran pemasaran.
2) Money (Anggaran Periklanan)
Setelah ditetapkannya tujuan dari iklan, maka perusahaan dapat membuat anggaran dari periklanan itu setiap produk.
32 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran; Edisi III (Yogyakarta: ANDI,2008), 226.
33 Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, 350.
34 Fajar laksana, Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 140-145.
3) Massage (Memilih pesan iklan)
Faktor kreativitas dalam iklan lebih penting dari pada jumlah uang yang dikeluarkan. Suatu iklan baru dapat membantu meningkatkan penjualan hanya setelah mendapat perhatian, dengan demikian maka faktor kreativitas dalam menetapkan dan memilih iklan merupakan faktor yang sangat penting.
4) Media (keputusan tentang media)
Pemilihan media menurut Kotler, seperti dikutip (Fajar laksana, Manajemen Pemasaran) adalah penemuan media dengan biaya yang paling efektif untuk menyampaikan pesan iklan kepada target audien (konsumen).
5) Measurement (mengevaluasi efektifitas iklan)
Ada dua cara untuk mengukur efektifitas iklan, menurut Kotler, seperti dikutip (Fajar laksana, Manajemen Pemasaran) terdapat dua cara: 1) Riset dampak komunikasi yaitu berusaha menentukan apakah iklan berkomunikasi secara efektif. 2) Riset dampak penjualah yaitu membantu pengiklanan nilai dampak komunikasi iklan terdapat penjualan.35
b. Promosi penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah
35 Ibid, 145
barang yang dibeli oleh pelanggan.36 Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi selain periklanan, personal selling, publisitas.
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan antara lain:
peragaan, pertunjukan dan pameran, demonstrasi.37
Langkah-langkah atau tahap promosi penjualan (dikenal 6 M):38
1) Menentukan tujuan 2) Menyeleksi alat-alatnya 3) Menyusun program
4) Melakukan pengujian pendahuluan atas program 5) Melaksanakan dan mengendalikan program 6) Mengevaluasi hasilnya
c. Penjualan tatap muka (Personal selling)
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.39
36 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran; Edisi III (Yogyakarta: ANDI,2008), 229.
37 Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, 353.
38 Fajar laksana, Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 147.
39 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran; Edisi III (Yogyakarta: ANDI,2008), 224.
Langkah-langkah dalama perencanaan dan mengelola gugus wiraniaga, meliputi:40
1) Mendesain gugus wiraniaga 2) Sasaran wiraniaga
3) Strategi wiraniaga 4) Struktur wiraniaga
5) Menetapkan jumlah besarnya wiraniaga 6) Mengelola gugus wiraniaga
d. Publisitas atau Public Relation (PR)
Publisitas merupakan bagaian dari fungsi yang lebih luas, disebut hubungan masyarakat, dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengan masyarakat, termasuk pemilik perusahaan, karyawan, lembaga pemerintah, penyalur, serikat buruh, disamping juga calon pembeli.41
Alat publisitas atau hubungan masyarakat:42 1) Hubungan pers
2) Publisitas produk 3) Komunikasi perusahaan 4) Lobbying
5) Bimbingan
40 Fajar laksana, Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 151-160
41 Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, 352.
42 Fajar laksana, Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 162
Tujuan dari publisitas adalah:43 1) Pantas diberitakan
2) Rangsangan bagi wiraniaga dan penyalur 3) Kebutuhan akan kredibilitas
4) Anggaran kecil Tujuan Promosi
Dalam praktek promosi dapat dilakukan dengan mendasar pada tujuan-tujuan berikut ini:44
1) Modifikasi Tingkah Laku
Orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan, antara lain: mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan pertolongan atau intruksi, memberikan informasi, mengemukakan ide dan pendapat. Penjual selalu berusaha menciptakan baik tentang dirinya atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan.
2) Memberitahu
Kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberi tahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal didalam siklus kehidupan produk. Kiranya hal ini merupakan masalah penting untuk meningkatkan permintaan primer. Sebagian orang tidak akan membeli barang atau jasa sebelum mereka
43 Ibid, 162-163
44 Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, 253.
mengetahui produk tersebut dan apa faedahnya. Promosi yang bersifat informatif ini juga penting bagi konsumen karena dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk membeli.
3) Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Namun kenyataanya sekarang ini justru yang banyak muncul adalah promosi yang bersifat persuasif. Promosi yang demikian ini terutama diarahkan untuk mendorong pembelian. Sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini akan menjadi dominan jika produk yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus kehidupannya.
4) Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk dihati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti pula perusahaan berusaha untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada.45
45 Ibid, 253-255.
Tahap-tahap Pelaksanaan Promosi
Pelaksanaan promosi akan melibatkan beberapa tahap antara lain:46
1) Menentukan tujuan
Tujuan promosi merupakan awal untuk kegiatan promosi.
Jika perusahaan menetapkan beberapa tujuan sekaligus, maka hendaknya dibuat skala prioritas atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai lebih dulu.
2) Mengidentifikasi pasar yang dituju
Segmen pasar yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam promosinya harus dapat dibatasi secara terpisah menurut faktor demografis dan psikografis. Pasar yang dituju harus terdiri atas individu-individu sekiranya bersedia membeli produk tersebut selama periode yang bersangkutan.
3) Menyusun Anggaran
Anggaran promosi sangat penting untuk kegiatan-kegiatan perencanaan keungan dari manajer pemasaran. Anggaran digunakan untuk mengarahkan pengeluaran uang dalam mencapai tujuan tersebut.
4) Memilih berita
Tahap selanjutnya dimulai dengan cerita yang tepat untuk mencapai pasar yang dituju tersebut. Sifat berita tersebut berbeda-
46 Susatyo Herlambang, Basic Marketing (Dasar-Dasar Pemasaran) (Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2014),58.
beda tergantung pada tujuan promosinya. Jika sesuatu produk itu masih berada pada tahap perkenalan dalm siklus kehidupanyya, maka informasi produk akan menjadi topik utama. Sedangkan pada tahap selanjutnya perusahaan lebih cenderung mengutamakan tema promosi yang bersifat persuasif.
5) Menentukan Promotion Mix
Perusahaan dapat menggunakan tema berita yang berbeda- beda pada masing-masing kegiatan promosinya. Misalnya, hubungan masyarakat dapat dilakukan untuk menciptakan kesan positif terhadap perusahaan diantara para pembeli. Periklanan dapat dititik beratkan untuk memberi kesadaran kepada pembeli tentang suatu produk atau perusahaan yang menawarkannya.
6) Memilih Media Mix
Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran. Untuk alternatif media secara umum dapat dikelompokan menjadi media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, brosur, selebaran) media elektronik (televisi, radio) media luar ruangan (baleho, poster,spanduk,balon raksasa) media lini bawah (pameran,direct mail, point of purchase, kalender). Untuk itu manajer harus memilih media yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran produk perusahaan.
7) Mengukur efektifitas
Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi manajer.
Setiap alat promosi mempunyai pengukuran yang berbeda-beda, tanpa dilakukanya pengukuran efektifitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak.
8) Mengendalikan dan memodifikasi
9) Kampanye promosi setelah dilakukan pengukuran efektifitas, ada kemungkinan dilakukan perubahan rencana promosi. Perubahan dapat terjadi pada promotional mix, media mix, berita, anggaran promosi atau cara pengalokasian anggaran tersebut.47
Sifat-sifat Bauran Promosi
Penyusunan bauran promosi akan terasa komplek apabila alat atau variabel-variabel bauran promosi yang digunakan lebih dari satu bauran promosi mempunyai 4 variabel yaitu: periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan. Masing-masing variabel mempunyai sifat-sifat tertentu, akibatnya akan mempunyai keunggulan dan kelemahan tersendiri. Untuk itulah sebelum memilih bauran promosi, dan harus mempelajari sifat-sifat dari masing-masing variabel bauran promosi tersebut.
1) Periklanan (Advertising)
Periklanan mempunyai sifat-sifat sebgai berikut:48 a) Memasyarakat (public presentation)
47 Ibid, 58-60.
48 H. Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: BPFE, 1994), 242-245.
Dengan iklan yang baik dan tepat akan menjangkau masyarakat luar dengan cepat. Dapat memberikan pengaruh terhadap barang yang ditawarkan oleh penjual. Karena pesan yang dirancang dalam iklan adalah sama untuk semua target audien atau konsumen sehingga motivasi pembelian konsumen akan dapat dikendalikan.
b) Kemampuan membujuk
Periklanan mempunya daya bujuk yang tinggi (sangat persuasif), hal ini disebabkan periklanan dapat dimuat berkali- kali. Dengan demikian para calon pembeli dapat membandingkan-bandingkan dengan iklan yang dibuat pesaing.
Format iklan memberikan pesan yang positif akan citra perusahaannya.
c) Ekspresif (expressiveness)
Periklanan mempunyai kemampuan untuk mendramalisir produk sekaligus perusahaannya. Hal ini desebkan periklanan menggunkan seni cetak, warna,suara dan formatnya yang menarik.
d) Impersonal (tidak terhadap orang tertentu saja)
Periklanan merupakan bentuk komunikasi yang hanya menolong, oleh karena itu konsekuensinya tidak dapat menanggapi respon atau tanggapan secara langsung dari pembaca iklan. Dalam hal ini iklan kurang luwes.
e) Efisien
Periklanan dikatakan efisien, karena periklanan dapat menjangkau masyarakat luas, terutama secara geografis, sehingga biaya persatuan untuk promosi menjadi rendah atau murah.
2) Personal Selling (penjualan perorangan)
Personal selling mempunya sifat-sifat sebagai berikut:49 a) Personal (perorangan)
Personal merupakan alat promosi yang terlibat langsung, menanggapi dan berinteraksi secara langsung pula dengan pribadi atau beberapa pribadi yang dihadapinya.
b) Direct respons (tanggapan langsung)
Karena personal selling mampu memberikan tanggapan atau reaksi kepada konsumen secara langsung, sehingga dapat memberikan kesan baik perusahaan kepada konsumenya.
c) Mempererat hubungan perusahaan dan konsumen
Jika personal selling yang dilakukan perusahaan dapat berjalan secara efektif maka dapat mempererat hubungan perusahaan dan konsumen. Dikatakan efektif jika komunikator (sales representative) mampu meningkatkan dan membina hubungan baik secara jangka panjang.
49 Ibid, 243.
d) Biaya tinggi
Karena harus berkomunikasi secara langsung dengan tatap muka dengan konsumen, maka perlu kesempatan yang lebih banyak sehingga biaya persatuan yang ditanggung pembeli menjadi lebih tinggi atau mahal.
3) Promosi penjualan
Promosi Penjualan Ini Mempunyai Beberapa Sifat, Yaitu:50 a) Komunikasi
Promosi penjualan mampu menarik informasi dan sikap konsumen terhadap perusahaan.
b) Insentif
Promosi penjualan dapat dengan jalan memberikan insentif. Insentif yang diberikan dapat berupa potongan harga, premi,dan sebagainya, sehingga dapat menimbulkan motivasi yang kuat serta kusan yang positif bagi konsumen.
c) Mengundang
Mampu mengundang konsumen dengan segera karena daya tariknya yang tinggi, tetapi efeknya tidak dapat dalam jangka panjang.
50 Ibid, 244.
4) Publisitas
Publisitas mempunyai beberapa sifat, yaitu:
a) Kredibilitasnya tinggi
Suatu berita, pernyataan atau pun komentar di media, baik media cetak ataupun media elektronik yang dapat dipercaya dan familiar sangat berpengaruh besar bagi pembaca terhadap kesan perusahaan dan produknya.
b) Dapat menembus batas perasaan (tak disangka-sangka)
Publisitas ini mampu menjangkau konsumen yang tidak menyukai iklan. Karena kesan yang timbul karena publisitas ini adalah berita yang bersifat bebas dan tidak memihak (non commercial promotion), lain halnya dengan iklan yang bersifat komersial.
c) Dapat mendramatisir
Publisitas juga mampu mendramatisir atau menyangkut suasana, sebagaimana halnya dengan iklan, tetapi pendramatisiran publisitas lebih dipercaya dari pada iklan karena yang melakukannya bukan perusahaan yang bersangkutan.51
51 Ibid, 245.
2. Tabungan
a. Pengertian Tabungan
Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah simpanan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat di tarik dengan cek, bliyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Sedangkan menurut undang-undang perbankan syariah no. 21 tahun 2008, tabungan adalah simpanan berdasarkan wadiah dan/atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat di tarik dengan cek, bliyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.52
Pengertian penarikan hanya dapat dilakukan menurut syarat- syarat tertentu yang disepakati maksudnya adalah untuk menarik uang yang disimpan di rekening tabungan antar satu bank dengan bank lainnya berbeda, tergantung dari bank yang mengeluarkannya. Hal ini sesuai pula dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Sebagai contoh dalam hal frekuensi penarikan, apakah 2 kali seminggu atau setiap hari atau mungkin setiap saat seperti rekening giro. Akan tetapi lebih jelasnya haruslah sesuai dengan perjanjian sebelumnya yang telah dibuat oleh bank. Apabila nasabah menyimpan
52 Islamail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011),74.
uang di bank tersebut maka otomatis nasabah menyetujuinya.
Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian yang dibuat oleh bank.53
b. Tabungan Tapenas IB Hasanah :
Tabungan Tapenas IB Hasanah merupakan tabungan berjangka dengan akad mudharabah untuk perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan ataupun rencana masa depan lainya.
1) Akad pada tabungan tapenas:
Akad pada tabungan tapenas ib Hasanah menggunakan akad mudharabah. Mudharabah adalah transaksi penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu sesuai syariah. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan dengan nasabah berdasarkan nisbah yang telah disepakat anatra kedua belah pihak sebelumnya. Dalam hal ini bank mewnggunkan dana yang disimpan nasabah untuk melakukan mudharabah yang kedua, maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya 54
53 Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: Rajawali pers, 2016), hal 69-70.
54 Andiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010)
2) Jenis akad tabungan Mudharabah a) Mudharabah Muthlaqah
Mudharabah muthlaqah merupakan bentuk kerjasama antara penyedia modal (shahibul maal) dan pengelola modal (mudharib) yang cakupannya sangat luas dan lebih khusus seperti jenis usaha, waktu daerah yang akan di gunakan untuk usahanya.55
Ketentuan umum dalam produk ini adalah sebagai berikut:
(1) Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah keuntungan yang akan di berikan dan juga bank harus memberitahukan risiko dari penyimpanan dana tersebut, setelah kedua bela pihak tersebut sudah sepakat, maka hal tersebut harus dicamtukan di dalam akad.
(2) Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan fasilitas seperti buku tabungan sebagai bukti penyimpanan dana serta kartu ATM dan alat penarikan lainnya kepada nasabah penabung.
b) Mudharabah Muqayadah
Mudharabah Muqayadah yaitu kebalikan dari Mudharabah Muthlaqah yaitu mudharib dibatasi batasan jenis usaha, waktu dan tempat usahanya. Dengan adanya pembatasan
55 Mega Zuliana, Pelaksanaan Akad Mudharabah Simpanan Di BMT Walisongo Semarang (Tugas Akhir, Semarang : UIN Walisongo, 2016), hal 11-13.
usaha tersebut seringkali cenderung umum shahibul maal dalam memasuki jenis usahanya kelewatan batas.
Dalil Dasar akad Mudharabah, Dalil rujukan dasar akad Mudharabah terdapat pad Firman Allah dalam Surat Al- Baqarah ayat 198:
Artinya : Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar Termasuk orang-orang yang sesat.
3) Implementasi prinsip mudharabah
Surat edaran Bank Indonesia (SEBI) No.10/14/DPbs tertanggal 17 Maret 2008, juga memberikan ketentuan tentang tabungan mudharabah. Menurut SEBI yang dimaksud dalam kegiatan penghimpunan dana dalam bentuk tabungan atas dasar akad mudharabah berlaku persyaratan yang paling kurang sebagai berikut:56
a) Bank bertindak sebagai pengelolah dana (mudharib) dan nasabah bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal).
56 Setiawan Budi Utomo, perbankan syariah (dasar-dasar dinamika dan perkembangannya Di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafinfdo Persada, 2017), hal 92-95.
b) Pengelolaan dan oleh bank dapat dilakukan sesuai batasan- batasan yang ditetapkan oleh pemilik dana (mudharabah muqayyadah) atau dilakukan dengan tanpa batasan-batasan dari pemilik dana (mudharabah mutlaqah).
c) Dalam akad mudharabah muqayyadah harus dinyatakan secara jelas syarat-syarat dana batasan tertentu yang ditentukan oleh nasabah.
d) Pembagian keuntungan ditentukan oleh nisbah yang telah disepakati.
e) Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang telah disepakati.
3. Nasabah Perempuan
Pengertian nasabah perempuan sendiri adalah perempuan dewasa yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan Bank (dalam hal keuangan).57 Dari definisi tersebut, terdapat pokok variabel dari nasabah wanita yaitu :
a. Potensi nasabah perempuan adalah : suatu keunggulan atau kekuatan yang dimiliki dari segi orientasi sikap dan perilaku yang menonjol pada nasabah wanita. Karena potensi nasabah wanita saat ini sangat berpengaruh besar dalam kehidupan pemasaran. Dan nasabah wanita memiliki daya keinginan yang cukup besar sehingga tergolong mudah dalam menciptakan minat pada nasabah wanita mengenai suatu
57 https://Kbbi.Web.id
produk. Dalam mengembangkan potensi nasabah wanita dapat dilihat melalui beberapa aspek yakni:
1) Gaya hidup nasabah perempuan
2) Tingkat pendidikan nasabah perempuan 3) Penghasilan nasabah perempuan
b. Perilaku nasabah perempuan yakni suatu studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunkan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan nasabah.58
Perilaku nasabah wanita dapat dilihat melalui beberapa aspek:
1) Loyalitas nasabah perempuan 2) Motivasi nasabah perempuan 3) Kepuasan nasabah Perempuan
c. Ketergantungan nasabah Perempuan yakni sifat keinginan atau kebutuhan sekunder yang dipengaruhi oleh kebiasaan yang dilakukan dan diulang terus menerus hingga menjadi sebuah kebiasaan dan dapat menjadi dominan sebuah kehidupan. Dan ini sangat biasa terjadi pada Perempuan. Karna apa yang dianggap mudah dan menarik ataupun bagus dapat Perempuan lakukan atau minati. Dalam ketergantungan nasabah Perempuan terhadap lembaga keuangan biasanya terletak pada akses lokasi karena sangat trategis, kemampuan pegawai mengenal langganan, inovasi produk bermutu atau jasa yang memuaskan.
58 Philip Kotler, menejemen pemasaran (jakarta: erlangga, 2008), 166