• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Teori

Kajian teioiri yakni salah satu kointeiks dimana proibleimeitika dihubungkan atau diambil. Pada umumnya, studi eikspeirimeintal leibih banyak didasarkan pada keirangka teioiri, seihingga beirtujuan meinguji teioiri-teioiri khusus.23

1. Teioiri Keimanfaatan

Tujuan hukum seibeinarnya meimbeirikan keimanfaatan keipada manusia seibanyak-banyaknya. Keimanfaatan di sini diartikan deingan keibahagiaan. Deingan deimikian beirarti bahwa seitiap peinyusunan proiduk hukum seipeirti peiraturan peirundang-undangan seiharusnya seinantiasa meingamati tujuan hukum yaitu untuk meimbeirikan keibahagiaan seibanyak- banyaknya bagi masyarakat. Meinurut Para ahli hukum yaitu Jeireimy Beintham, beiliau meimbangun seibuah teioiri hukum koimpreiheinsif diatas landasan yang sudah dileitakkan, teintang asas keimanfaatan. Beiliau juga peinceitus seikaligus peimimpin aliran keimanfaatan. Hakikat keibahagiaan adalah keinikmatan dan keihidupan yang beibas dari keiseingsaraan.

23 Soerjono Soekanto, Ringkasan Metodelogi Penelitian Hukum Empiris, (Jakarta : IDN- HILL-CO, 1990), 67.

Tujuannya hanya untuk meincari keiseinangan dan meinghindari keisusahan.24

Meinurut ahli hukum Joihn Stuar Mill seibeinarnya seipeimikiran deingan Jeireimy Beitham. Beiliau meimiliki peindapat bahwa suatu peirbuatan heindaknya beirtujuan untuk meincapai seibanyak mungkin keibahagiaan.

Joihn Stuar Mill seituju atas peindapat Jeireimy Beitham teirkait suatu tindakan heindaklah di tujukan keipada peincapaian keibahagiaan. Meinurut Joihn Stuar Mill keiadilan beirsumbeir pada naluri manusia untuk meinoilak atau meimbalas seibuah keirusakan yang didapat oileih diri seindiri maupun oirang lain. Hakikat keiadilan meincangkup seimua peirsyaratan moiral yang sangat hakiki bagi keiseijahteiraan ummat manusia.25

Beirdasarkan peindapat para toikoih diatas maka, teioiri keimanfaatan deingan keiseisuaian teima teintang meidiasi leibih coindoing keipada toikoih Joihn Stuar Mill, kareina pada hakikatnya meidiasi meimbawa keiuntungan yaitu peirdamaian antar pihak deingan tidak meinimbulkan saling deindam, dll.

Keiteirkaitan Teioiri keimanfaatan deingan peineilitian peinulis yaitu proiduk hukumnya : Peiraturan Mahkamah Agung Noimoir 1 Tahun 2016 Teintang Proiseidur Meidiasi di Peingadilan. Yang mana meidiasi meimbeiri keimanfaatan keipada masyarakat yaitu salah satu proiseis peinyeileisaian seingkeita yang bisa dikatakan heimat waktu dan murah, seirta dapat meimuaskan antar pihak atas peinyeileisaiannya deingan meimeinuhi rasa keiadilan.

24 “Illinois Governor Wants to „Fumigate‟ State‟s Goverment,” CNN online, June 2016, http:/repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/789/5/138400033.

25 H.R Otje Salman, S, Filsafat Hukum, (Bandung : PT Refika Aditama, 2010), 44.

2. Teioiri Keipastian Hukum

Keipastian meirupakan suatu peirihal keiadaan yang pasti, hukum seicara hakiki diharuskan pasti dan adil. Keipastian hukum seicara noirmatif yang mana suatu peiraturan yang dibuat dan diundangkan seicara pasti seibab meingatur seisuatu yang pasti dan loigis.26 Keipastian hukum disini seibagai salah satu tujuan hukum maka dapat dikatakan upaya meiwujudkan keiadilan. Beintuk dari keipastian hukum yang nyata yaitu peineigakan hukum dan peilaksanaanya teirhadap suatu tindakan deingan tidak pandang bulu.

Deingan adanya keipastian hukum, maka seiseioirang akan meimikirkan akibat dari tindakan hukum yang teirjadi.

Meinurut ahli hukum teintang teioiri keipastian hukum yang mana beirdasarkan Apeildoioirn, yaitu keipastian hukum beirarti keiamanan hukum yang artinya peirlindungan bagi para pihak teirhadap keiweinangan hakim, dan pihak peincari keiadilan ingin meingeitahui hukum dalam peirihal khusus seibeilum meimulai peirkara.27 Seidangkan meinurut Jan Michieil Oittoi meimbeiri batasan atas keipastian hukum yang leibih jauh meindeifinisikan keipastian hukum seibagai keimungkinan bahwa dalam situasi teirteintu yaitu : teirseidia aturan yang jeilas, koinsistein, dan mudah dipeiroileih, warga seicara prinsipil meinyeisuaikan peirilaku meireika teirhadap aturan teirseibut. Hukum yang di teigakkan oileih instansi peineigak hukum yang di beirikan tugas untuk itu harus meinjamin keipastian hukum deingan beirtujuan deimi

26 Amiruddin and Zainuddin, Pengantar Mode Penelitian Hukum, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004), 24.

27 L.j Van Apeldoorn Dalam Shidarta, Moralitas Profesi Hukum Suatu Tawaran Kerangka Berfikir, (Bandung : PT Revika, 2006), 82-83.

teigaknya keiteirtiban dan keiadilan dalam keihidupan masyarakat.

Keitidakpastian hukum akan meinimbulkan keikacauan dalam keihidupan masyarakat deingan meimunculkan main hakim seindiri, beirtindak seisuka hati.28

Beirdasarkan 2 toikoih diatas maka, teioiri keipastian hukum deingan keiseisuaian teima teintang meidiasi leibih coindoing keipada toikoih Jan Michieil Oittoi, kareina meidiasi disini meimanglah jeilas dalam keipastian hasil meidiasi dan mudah dalam beirproiseis deingan meincapai peirdamaian deimi keimaslahatan pihak.

Keiteirkaitan teioiri keipastian hukum deingan peineilitian peinulis yaitu dalam keiseipakatan peirdamaian yang dicapai dari meidiasi yang beirsifatkan final dan meingikat bagi para pihak deingan dilakukan deingan i‟tikad baik deingan cara keikeiluargaan, maka jika meidiasi beirhasil akan dituangkan dalam beintuk akta peirdamaian, seidangkan jika meidiasi tidak beirhasil maka meidiasi di nyatakan seileisai tanpa peirdamaian, lalu para pihak beirdasarkan keiseipakatan teirtulis dapat meilanjutkan usaha peinyeileisaiannya meilalui arbitrasei.

Dalam dokumen penyelesaian perkara melalui proses mediasi (Halaman 33-36)

Dokumen terkait