BAB II KAJIAN PUSTAKA
B. Kajian Teori
1. Hijabi Dalam Al-Qur’ani
Dalami Al-Qur’an, banyaki dijumpai istilah-istilahi khusus yangi kesemuanya mengandungi arti yangi relatif samai dengan ihijab, di antaranyai yaitu ijilbab, khimar, dani hijab itu sendiri. Hijab secara lughawi juga berarti pembatas/penghalang (satir/penghalang). Secara harfiyah hijabi berasal darii kata hajabai dalam bahasai Arab yangi berarti penghalangi atau ipenutup. Dengan demikiani hijab adalahi pemisah antarai sesuatu yangi lain dani menghalangi antarai keduanya.1 Sehinggai seorang wanitai yang menggunakani hijab berartii ia telahi mencegah dirinyai sendiri darii orang laini untuk melihati perhiasan yangi ada padai dirinya dalami artian telahi memakai pakaiani muslimah.
Kata hijabi berasal dari bahasa Arab yang artinya Tirai, penghalang. Sedangkan di Indonesia, hijab sering di artikan pada kerudung atau jilbab yang menunjukkan adanya sesuatu yang sering digunakan untuk menutupi bagian kepala hingga pada bagian dada wanita.
Namun, sesungguhnya hijab tak hanya sebatas penutup saja, melainkan merujuk pada tata cara ber pakaian yang pantas sesuai dengan syari’at Islam.
Sedangkan hijab menurut terminologi adalah sebagai penutup akan pandangan dari kaum laki-laki baik dari segi penampilan maupun perilaku, namun tidak memisahkan aktivitas antara muslimah dan muslim di daam
1http://keputrianlkimbunm.blogspot.com/2012/03/sejarah-hijab-pra-islam.html.Oktober 2012)
18
nya. Allah SWT memerintahkan pada wanita muslimah untuk mengenaka hijab yang demikian itu adalah lebih baik untuk dirinya dan laki-laki lain yang sedang ber kepentingan dengan nya.2
Cara berhijab pun tentunya haruslah bisa menutup aurat dan tidak ber tentangan dengan maksud dari di syari’atkan nya pakaian bagi wanita.
Apabila seorang wanita muslim memakai pakaian yang sebaliknya atau namakan berhijab atau penutup.3Secara istilah, makna hijab adalah sebagaimana di jelaskan oleh Al-Munawi, sebagai berikut.4
“Hijab adalah segala hal yang menutupi sesuatu yang di tuntut untuk ditutupi atau terlarang untuk menggapainya.Diantara penerapan maknanya, hijab di maknai dengan As-sitr (penutup), yaitu yang menghalangi sesuatu agar tidak bisa terlihat.”
Ada beberapa perbedaan pendapat para ulama kontemporer mengenai hijab, di antaranya:
Pertama, Menurut Ibnu Abbas dan Qatadah jilbab adalah pakaikan yang menutup pelipis dan hidung meskipun kedua mata pemakainya terlihat namun tetap menutup dada dan bagian muka nya.
Kedua, Menutut Fatima Mermissi hijab bukanlah jenis pakaian baru, melainkan cara baru untuk membedakan perempuan merdeka dan budak. Dengan merujuk pada Lisan al „Arab.ia mengatakan bahwa hijab merupakani konsep yangi samar, karenai kata tersebuti bia merujuk pada gamisi yang isederhana.
2Husein iMuhammad,“Fiqh Perempuani Refleksi Kyai Atasi Wacana Agamai Dan
iGender”, cet ke-2 (Yogyakarta:i
3Nasaruddin iUmar,“Antropologi iJilbab,dalam JurnaliUlumul iQur‟an”. No.5 Vol.
VI,Tahuni 1996, hlm 39.
4Asghar Alii Engineer,“Matinyai Perempuan,transformasii Al-Qur‟an dani Masyarakat
iModern”, terj Akmadi Affandi, ceti ke-1 (Yogyakarta: IRCiSoD, 2003), 103.
19
Sementara itu Imam Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan bahwa Hijab berarti kain yang lebih besar ukurannya dari Khimar (Kerudung), sedang yang benar menurutnya hijab adalah kain yang menutup semua badan.
Sedangkan dalam ilmu fiqih ada dua pengertian hijab, diantaranya:
a. Segalai sesuatu yangi menghalangi ataui menutupi aurati seorang perempuan darii pandangan laki-laki.
b. Orangi yang menggunakani hak ahlii waris untuki menerima warisi balik secara keseluruhani atau isebagian, disebabkani adanya orangi yang lebihi berhak imenerimanya.5
Dalami ilmu tasawuf, hijabi berarti sesuatui yang menutupi hati seseorangi sehingga matai hatinya tidaki mampu melihati realitas noni empiris, terutamai rahasia-rahasia Allah. Bilai semua yangi menjadi hijabi telah dapati disingkirkan ataui disingkapkan, makai mata hatinyai baru dapati menyaksikan rahasia-rahasiai Allah tersebut, dan dengani demikian orangi tersebut telah memperolehima‟rifatullah (pengetahuani tentang Tuhani (Allah)) yang isejati. Ini berartii makna hijabi tidak hanyai merujuk kepadai satu objeki tertentu isaja, namun anggapani selama inii senantiasa melekatkani makna hijabi identik denganiiperempuan, yaitu pakaiani yangi digunakani oleh perempuani untuki menutupi tubuhnya ataui menempatkani perempuani di baliki ini.6
5M. Quraishi Shihab, “Membumikan al-Qur‟an” (Cet1: Bandung:i Mizan, i1992), hlm 40.
6Megawati, “Hijab Dalam Al-Qur‟an (Suatu Kajian Tafsir Maudhu‟i)” (Skripsi: UIN Alauddin Makassar, 2012).
20
Darii uraian di iatas, dapat disimpulkani bahwa hijabi bukan hanyai pembatas, itirai, penghalang, tetapii hijab jugai dapat diartikani dengan pakaiani wanita sepertii kerudung yangi bisai menutupi mulaii darii ujung kepalai sampaii ujungi kaki. Selainiiitu, adai juga hijabi antarai tuhani (Allah) dengan hamba-Nyai yaitu adanya pemisahi antara tuhani (Allah) dengan hamba-Nyai karena disebabkani oleh akhlaki yang buruki (hawa inafsu).
2. Jenis-jenis hijabi
Berikut beberapa jenis-jenis hijab beserta definisi dari masing- masing yang akan penulis uraikan, antara lain:7
a. Khimar
Saat ini memang banyak sekali dijumpai di daerah perguruan tinggi yang memakaiikhimar yaitui kain kerudungi yang dapati menutupi
ikepala, leher hinggai sampai ke dadai dan sampaii ke punggung belakang. Dalami Al-Qur’anikhimar yaitu disebuti dengani istilahi khumur, adalahi kaini yang menutupiiikepala, leheri dan menjuluri hinggai menutupii dada wanitai muslimah darii belakangi maupun darii depani (termasukimenutupi tulang selangka). Selain yang dijelaskan padai surat An-Nuri ayat i31.
Ayati tersebut menjelaskani bahwa Allahi memerintahkani kepadai kaum muslimah agari menjagai pandangannyai terhadap kaum mukmin yangi bukan mahramnya, dani juga memerintahkani agar menjagai
7Aqidatul Izza, “Penggunaan Jilbab Dan Implikasinya Terhadap Perilaku Sosial Dalam Kegiatan Belajar PAI Pada Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya” (Skripsi: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019).
21
fajrinya (kemaluannya) darii perzinaan dani menutup auratnyai dengan khimar hingga tidaki terlihat olehi siapapun, sehingga hatinyai menjadi lebihi bersih dani terjaga darii kemaksiatan. Allahi memerintahkan kepadai muslimah untuki memakai kerudungi (khimar) yangi panjang agari dapat menutupii dada dani bagian isekitarnya, agar berbedai dengan pakaiani wanita jahiliyyah. Makai dari itui menutup aurati itu memangi sangat pentingi bagi wanita muslimahi untuk menjagai kehormatannya darii kaum ilaki-laki.
Penggunaani jilbab daniKhimar memangi sangat diharuskan bagii seorang peremmpaun muslimah. Jilbabi dan khimari memiliki maknai yang berbedai tetapi tujuannyai sama yaitui untuk menutupi aurat perempaun.
Adapun lafal khimar dalami firman Allahi SWT Q.S ian-Nur ayati 31, ayat tersebut menjelaskan bahwa mengulurkan kerudung (khimar) ke dadanya. Sedangkna al-khimr adalahi kerudung penutupi kepala,
ileher, dan idada. Ayat khimr turuni untuk menanggapii model pakaiani perempuan yangi ketika itui(masa jahiliyyah) menggunakani penutup kepalai(muqani‟).8 Tetapii tidak menjangkaui bagian idada, sehingga bagiani dada dani leher tetapi kelihatan.
Kata ر وهِهِر وُمُخ (khumurihinna) i terambil darii kata (khumur) i yaitu bentuki jamak darii kata (khimr) padai dasarnya adalahi penutup. Segalai sesuatu yangi berfungsi sebagaii penutup disebuti(khimr). Kemudian
8Megawati, “Hijab Dalam Al-Qur‟an (Suatu Kajian Tafsir Maudhu‟i)” (Skripsi: UIN Alauddin Makassar,2012).
22
lebihi populer katai itu diartikani sebagai kerudungi atau tutupi kepala
iwanita, seperti yangi terdapat di dalami Q.S an-Nuri ayat 31. Adapun artii lain darii kata i(khamr) yang berarti adalah minumani yang
imemabukkan.9 Sedangkan khimr (kerudung) dii dalma al-Qur’an disebuti satu ikali. Jadi, khimr dan khamr berasali dari akari kata yangi smaa dan isama-sama menutupi bagian ikepala. Bedanya adalahikhimr dapat menutupi kepala bagian luari (rambut) yangi dapat di lihat olehi panca iindra, namun kata khamr ialah penutup bagianidalam kepalai yang tidaki dapat di lihati oleh pancai indra.
b. Jilbabi
Istilahi jilbab digunakani pada inegara-negara berpenduduki muslim sebagaii jenis pakaiani berbeda-beda. Lafal jilbab dalam al-Qur’an terdapat pada surat Al-Ahzab ayat 59.
Jilbabi berasal darii kata “jalaba” yangi berartii menutupkan sesuatui di atasi sesuatu yangi lain. Parai ahli tafsiri dari berbagaii generasi menggambarkani pakaian jilbabi dengan carai yang iberbeda-beda, sesuai dengani pengetahuan dani pengalamannya imasing-masing.
Imami Qatadah dani Ibnu Abbasi dalam pendapatnyai yang laini mengatakan bahwai makna mengulurkani jilbab adalahimenutupkan kaini ke dahinyai dan sebagiani wajahnya dengain membiarkan keduai matanya itampak. Ibnui Katsir juga imengemukakan: 10
9http://keputrianlkimbunm.blogspot.com/2012/03/sejarah-hijab-pra-islam.html.Oktober 2012
10http://alimustikasari.com/jenis-jenis-kerudung-wanita-terbaru-trend-masa-kini/ Diaksesi 29 Mareti 2017.
23
“jilbabi adalah kain selendangi di atasi kerudung {al-Rida fauqai al-Khumar). Ini yangi di katakan Ibnu iMas’ud, Ubaidah, iQatadah, Hasan iBasri, Sa’id bin iJubair, Ibrahim ial-Nakha’i, Atha ial-Khurasani”.
Ada sejumlah riwayat yang disampaikan para ahli tafsir mengenai latar belakang turunnya ayat jilbab ini. Darii informasi Asbab Nuzuli ayat tersebut sangatlahi jelas bahwai jilbab diperlukani hanya sebagaii pembeda antarai perempuan merdekai dan perempuan ibudak.
Kata (jalabib) i bentuk jamaki dari kataijilbab, yaitu kaini yang digunakani untuk menutupi tubuh darii atas sampai ke ibawah. Ada yangi mengatakan, bahwai yang dimaksudi dengan jilbabi adalah pakaiani yang lebihi besar dariikhimr, namun lebihi kecil dariirida‟ yangi di gunakan untuk menutupi dada dani punggung seorangi wanita. 11
Ada pula yang mengatakan jilbab adalah al-qanna‟ (kerudung), tetapi makna sebenarnya dari jilbab itu sendiri adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh.
Di Indonesiai proses berjilbabi mengalami itahapan-tahapan, mulaii dari budayai jilbab yangi awalnya hanyai dikenal olehi kalangan konservatifi seperti tokohi agama dani santri isaja, kemudian berkembangi pada masyarakati awam. Perkembangani selanjutnya kemudia jilbabi sangat membudidaya di kalangani masyarakat iumum.
Memang tidaki bisa di pungkiri bahwai berbagai modeli jilbab dewasai ini sudahi menjadi darii gaya hidupi modern.
11M. Quraishi Shihab, “Jilbab Pakaian Wanita Muslimah” (Tangerang:i Lentera Hati,
i2018), hlm 61.
24
Modeli berjilbab padai wanita muslimah di Indonesiai berbeda dengani model berjilbabi wanita muslimah di negarai lain sepertii di
inegara-negara timuri tengah. Perbedaani model berjilbabi tersebut dipengaruhii oleh beberapai faktor, sepertii sosial ibudaya, lingkungan dani pemahaman dalili agama. Perbedaani kebudayaan di setiapi Negara telahi menciptakan keanekaraman modeli dalam berjilbab. Model berjilbabi wanita Indonesiai cenderung bervariasi hanya sebatasi jilbab persegiipanjangi yang menutupii sebagian kepalai seperti diselampirkani saja dani dipadu dengani kebaya.
c. Niqab
Niqab memiliki makna sesuatui yang iterbuka. Hal ini dikarenakani niqab yangi dipakai seorang perempuani hanya menampakkan mata saja, atau bisa diartikan niqab tersebut pakaian yang menutupi wajah nya (cadar). Bentuk dari niqab itu sendiri ialah hampir serupa dengan jilbab dan khimar hanya saja daerah yang ditutupi lebih banyak seperti kepala, wajah, leher, dan daerah dada.12
Niqab (cadar)i menurut Kamusi Besar Bahasai Indonesia (KBBI)i adalah kaini penutup kepalai atau imuka. Niqab memiliki arti atau makna pakaian wanitai yang mneutup iwajah, dengan demikiani cadar dapati di pahami sebagaii pakaian perempuani yang menutupii bagian kepalai dan iwajah, sehingga yangi nampak hanyai kedua matai saja.
12Hanifach Ali, “Cadar Dalam Perspektif Etika Islam” (Skripsi: UIN Raden Intan Lampung, 2019).
25
d. Burqa
Burqa ini hampir sama dengan niqab (cadar), burqa juga merupakan pakaian yang digunakan untuk menutupi seluruh badan, kepala, wajah, leher dan dada. Hanya saja burqa tersebut menutupi bagian mata hingga tidak ada lagi yang terlihat atau boleh di katakan menutupu seluruh tubuh, hanya terlihat lubang kecil-kecil berbentuk jaring-jaring yang membuat pemakaiannya dapat melihat.
Berikut adalah perbedaan antara jilbab, khimar, niqab, burqa, perhatikan tabel di bawah ini:
Tabel 2.2
Jilbab Khimar Niqab Burqa
Di Indonesia jilbab dikenal dengan
pakaian wanita muslimah untuk menutupi kepala dan leher sampai dada disertai dengan pakaian muslimah atau biasa disebut dengan gamis.
Pakaian yang menutupi kepala,leher dan menjuntai (menjulur) hingga
menutupi dada wanita yang disebut dengan kerudung. Di Indonesia dikenal
sebagai jilbab.
Pakaian halus yang dipakai wanita untuk mneutupi bagian wajah kecuali kedua mata yang dikenal dengan istilah cadar.
Pakaian yang digunakan untuk menutup seluruh badan termasuk kepala,leher,dada serta wajah atau bisa dikatakan sampai tidak kelihatan. Hanya ada lubang kecil berbentuk seperti jaring-jaring.
26