Hasil pengamatan terhadap karakter-karakter kualitatif tiga varietas nenas disajikan dalam tabel 2. Secara umum perawakan tanaman nenas adalah tegak, begitu pula yang terjadi pada ketiga varietas nenas yang diamati yaitu Delika Subang, Palembang, dan Mahkota Bogor. Tegak merupakan kriteria ideal untuk tanaman nenas karena akan lebih efisien dalam penerimaan sinar matahari sehingga lebih optimal dalam membantu proses fotosintesis. Begitu pula dengan pola posisi daun dimana untuk ketiga varietas mempunyai pola posisi daun yang terbuka.
Beberapa karakter kualitatif lain yang menunjukkan kesamaan antara ketiga varietas adalah kekakuan duri, keberadaan braktea bunga, warna mahkota bunga, warna kelopak bunga, orientasi mahkota bunga, keberadaan trikome braktea, keberadaan bintik buah, daging buah transparan, pola daun mahkota (crown), sifat crown, dan keberadaan biji. Sifat crown untuk ketiga varietas adalah
21 normal artinya hanya ada satu mahkota daun yang berada di atas buah. Idealnya crown memang hanya satu tapi kenyataan di lapangan dapat terjadi crown ganda (multiple crown). Crown ganda dapat terjadi karena adanya penyimpangan genetik atau terjadinya mutasi. Menurut Direktorat Tanaman Buah (2006), crown abnormal atau crown ganda dapat disebabkan oleh defisiensi unsur hara (terutama kalsium), dan kelebihan pemberian pupuk nitrogen. Keberadaan crown ganda kurang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman terutama buah karena dapat menyebabkan buah menjadi kecil akibat dari persaingan fotosintat yang lebih banyak terfokus ke crown.
Pengamatan terhadap warna untuk semua karakter yang diamati, dilakukan dengan pengamatan secara visual di lapang. Warna daun diamati pada tengah daun nomor ke-15 dari atas. Hasilnya menunjukkan bahwa warna daun ketiga varietas berbeda. Delika Subang mempunyai warna daun keunguan merah jambu, sedangkan untuk varietas Palembang mempunyai warna daun hijau dengan bintik merah, serta untuk varietas Mahkota Bogor mempunyai warna daun merah tua keunguan. Varietas Palembang dan Mahkota Bogor mempunyai beberapa kesamaan dalam hal yang berhubungan dengan warna, antara lain warna duri, warna tangkai buah, warna braktea, dan warna daun mahkota (crown).
Sebaran duri daun antara varietas Palembang dan Mahkota Bogor juga mempunyai kesamaan antara lain sebaran duri daunnya berada disepanjang tepi daun dengan arah duri mengarah ke bagian ujung. Begitupun duri pada daun mahkota (crown) yaitu berduri seperti gergaji. Hal ini berbeda dengan varietas Delika Subang dimana sebaran duri daunnya hanya diujung atau dekat pangkal daun, dengan arah duri ke bagian ujung atau pangkal daun, serta keberadaan duri sedikit bahkan dalam satu tanaman ada yang sama sekali tidak mempunyai duri daun. Tanaman nenas yang mempunyai daun yang tidak berduri sangat diharapkan karena akan memudahkan dalam proses budidaya. Menurut Collins (1960), sifat duri di ujung daun atau berduri di seluruh tepi daun dikendalikan oleh sepasang alel yaitu S dan s. Karakter yang berduri di sepanjang daun adalah resesif, jadi nenas yang berduri di sepanjang tepi daun adalah homozigot resesif dan yang berduri di ujung daun adalah homozigot dominan atau heterozigot
No Karakter Hasil Pengujian
Delika Subang Palembang Mahkota Bogor
Notasi Deskripsi Notasi Deskripsi Notasi Deskripsi 1 Perawakan
Tanaman (tanpa buah)
3 Tegak 3 Tegak 3 Tegak
2 Pola posisi daun
1 Terbuka 1 Terbuka 1 Terbuka
3 Warna tengah daun (daun no.15 dari atas
7 Keunguan merah jambu
3 Hijau dengan bintik merah
8 Merah tua- ungu
4 Ketahanan penempelan daun
5 Sedang 7 Keras 7 Keras
5 Sebaran duri daun
1 Duri hanya diujung atau dekat pangkal daun
3 Duri
sepanjang tepi daun
3 Duri sepanjang tepi daun 6 Arah duri 3 Mengarah ke
ujung dan ke pangkal
1 Mengarah ke ujung
1 Mengarah ke ujung
23 Lanjutan Tabel 2. Deskripsi Beberapa Karakter Kualitatif Tiga Varietas
Nenas
No Karakter
Hasil Pengujian
Delika Subang Palembang Mahkota Bogor
Notasi Deskripsi Notasi Deskripsi Notasi Deskripsi
7 Warna duri 1 Kekuningan/
kehijauan
4 Keunguan 4 Keunguan
8 Kekakuan duri
7 Kaku 7 Kaku 7 Kaku
9 Warna tangkai buah
1 Hijau 7 Merah jambu
keunguan
7 Merah jambu keunguan
10 Keberadaan braktea bunga
1 Ada 1 Ada 1 Ada
11 Warna braktea bunga
6 Merah tua 5 Merah 5 Merah
12 Keberadaan trikome braktea
9 Tidak Ada 9 Tidak Ada 9 Tidak Ada
13 Warna kelopak bunga
1 Kehijauan/
Hijau
1 Kehijauan/
Hijau
1 Kehijauan/
Hijau
Lanjutan Tabel 2. Deskripsi Beberapa Karakter Kualitatif Tiga Varietas Nenas
No Karakter
Hasil Pengujian
Delika Subang Palembang Mahkota Bogor
Notasi Deskripsi Notasi Deskripsi Notasi Deskripsi 14 Warna
mahkota bunga
4 Putih-ungu 4 Putih-ungu 4 Putih-ungu
15 Orientasi bunga
1 Terbuka 1 Terbuka 1 Terbuka
16 Bentuk buah
7 Silindris 4 Kerucut 4 Kerucut
17 Warna buah belum matang
4 Hijau tua kehitaman
2 Kehijauan/
hijau
3 Hijau tua
18 Warna buah ketika telah matang
7 Kuning tua- jingga
6 Kuning keemasan
5 Kuning muda
19 Kemerataan warna buah ketika matang
5 Sedang 7 Baik 7 Baik
20 Keberadaan bintik buah
9 Tidak ada 9 Tidak ada 9 Tidak ada
21 Profil mata buah
3 Rata 7 Menonjol 7 Menonjol
25 Lanjutan Tabel 2. Deskripsi Beberapa Karakter Kualitatif Tiga Varietas
Nenas
No Karakter
Hasil Pengujian
Delika Subang Palembang Mahkota Bogor
Notasi Deskripsi Notasi Deskripsi Notasi Deskripsi
22 Permukaan mata buah
7 Besar 5 Sedang 5 Sedang
23 Pola putaran mata pada putaran terpanjang
5 Kanan 3 Ke kiri 5 Ke kanan
24 Aroma buah eksternal
3 Lembut 5 Sedang 3 Lembut
25 Warna daging buah
4 Kuning pucat 6 Kuning keemasan
5 Kuning
26 Tekstur buah
5 Sedang 3 Lembut 3 Lembut
27 Kebeningan daging buah
5 Baik 5 Baik 5 Baik
28 Bentuk crown
4 Kerucut panjang
5 Silindris memanjang
5 Silindris memanjang
Lanjutan Tabel 2. Deskripsi Beberapa Karakter Kualitatif Tiga Varietas Nenas
No Karakter
Hasil Pengujian
Delika Subang Palembang Mahkota Bogor
Notasi Deskripsi Notasi Deskripsi Notasi Deskripsi 29 Pola daun
mahkota
3 Semi tegak 3 Semi tegak 3 Semi tegak 30 Warna
daun mahkota
4 Jingga Kemerahan
7 Keunguan 7 Keunguan
31 Keberadaan fruitlet
9 Tidak ada 9 Tidak ada 9 Tidak ada
32 Keberadaan duri pada mahkota
1 Halus 3 Berduri
seperti gergaji
3 Berduri seperti gergaji
33 Sifat crown 1 Normal 1 Normal 1 Normal
34 Keberadaan biji
9 Tidak ada 9 Tidak ada 9 Tidak ada
35 Warna biji - - - -
Warna kulit buah sebelum matang (matang fisiologis) untuk ketiga varietas berbeda. Warna kulit buah sebelum matang untuk varietas Delika Subang, Palembang, dan Mahkota Bogor berturut-turut adalah hijau tua kehitaman, kehijauan/hijau, dan hijau tua. Sedangkan untuk warna buah setelah matang adalah kuning tua-jingga untuk Delika Subang, kuning kemasan untuk Palembang, dan kuning muda untuk Mahkota Bogor. Warna kulit buah yang
27 hendak dimuliakan sebagai buah segar menurut Leal dan Coppens (1996) adalah yang berwarna kuning, dan orange atau merah terang, sedangkan untuk nenas olahan tidak begitu memperhatikan warna dari kulit buah nenas. Warna daging buah untuk ketiga varietas juga berbeda dimana varietas Delika Subang mempunyai warna daging kuning pucat, kuning keemasan untuk Palembang dan warna kuning untuk daging buah Mahkota Bogor.
Hal yang cukup penting dalam memenuhi kriteria ideal buah nenas adalah bentuk buah. Varietas Delika Subang mempunyai bentuk buah silindris yaitu diameter bagian tengah lebih besar dari bagian bawah atau atas. Bentuk buah silindris menjadi tipe ideal untuk buah nenas terutama untuk nenas olahan karena akan mempermudah dalam proses pengalengan dan tidak akan banyak bagian buah yang terbuang. Sedangkan untuk varietas Palembang dan Mahkota Bogor, buah berbentuk kerucut (conical) yaitu bagian atas lebih kecil dari bagian bawah dan tengah.
Aroma buah eksternal pada varietas Delika Subang dan Mahkota adalah beraroma lembut sedangkan untuk varietas Palembang beraroma sedang. Tekstur daging buah pada varietas Palembang dan Mahkota Bogor padat dan tak berserat (lembut), sedangkan varietas Delika Subang agak berserat dan juicy sehingga kurang cocok sebagai buah segar atau ”buah meja”. Sedangkan untuk karakter kebeningan daging buah dikategorikan baik karena pada ketiga varietas tidak ditemukan daging buah yang bening (transparan).
Bentuk daun mahkota (crown) untuk varietas Palembang dan Mahkota Bogor tidak berbeda, yaitu memiliki bentuk silindris memanjang, sedangkan untuk varietas Delika Subang berbentuk kerucut memanjang. Lain halnya dengan karakter pola daun mahkota, ketiga varietas memiliki pola yang sama yaitu semi tegak.
Karakter selanjutnya yang diamati adalah keberadan biji. Berdasarkan pengamatan tidak ditemukan adanya biji baik pada varietas Delika Subang, Palembang, maupun Mahkota Bogor. Tanaman nenas jarang yang menghasilkan biji. Hal ini disebabkan karen pollen nenas tidak berfungsi ketika terjadi penyerbukan sendiri karena mempunyai sifat self incompatible. Inkompatibilitas adalah kegagalan dari buluh sari untuk tumbuh ke dalam tangkai kepala putik
sehingga pembuahan tidak terjadi (Bari, 2006). Verheij dan Coronel (1997) menyatakan bahwa kesuburan serbuk sari bervariasi dari 20% sampai 80%, yang bertindak sebagai agen penyerbukan adalah kumbang dan burung. Menurut Leal dan Coppens (1996), biji akan terbentuk jika terjadi persilangan, dengan persentase ovule yang menghasilkan biji setelah pollinasi adalah 5%. Untuk kelompok Cayenne, Red Spanish, Singapore Spanish, Perola dan Queen, mampu menghasilkan paling banyak dua biji per bunga, sedangkan untuk nenas yang berdaun piping (tanpa duri) mampu menghasilkan dua sampai lima bij per bunga.