• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

4.2 Analisis Data

4.2.1 Karakteristik Responden

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengalaman Kerja, Fee Audit dan Kualitas Audit. Variabel-variabel tersebut akan diuji dengan uji statistik deskriptif.

Tabel 4.7. Analisis Descriptive Statistics

Variabel N Minimum Maximum Sum Mean Std.Deviation Pengalaman Kerja 42 2.60 4.00 142.50 3.3929 .36048

Fee Audit 42 2.30 3.70 121.30 2.8881 .31016

Kualitas Audit 42 3.00 4.00 145.00 3.4524 .36575 Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

0 - 1 = Sangat Tidak Setuju 1.5 - 2.0 = Tidak Setuju

2.1 - 3.0 = Setuju

3.1 - 4.0 = Sangat Setuju

Tabel diatas menjelaskan hasil statistik deskriptif tentang variabel-variabel dalam penelitian ini, antara lain:

1. Pengalaman Kerja (X1)

Berdasarkan tabel diatas X1 memiliki nilai mean 3.39 berada di skala nilai yang menunjukkan pilihan jawaban sangat setuju. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0.36048 dari nilai rata-rata jawaban responden.

2. Fee Audit (X2)

Berdasarkan tabel diatas X2 memiliki nilai mean 2.88 berada di skala nilai yang menunjukkan pilihan jawaban setuju. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0.31016 dari nilai rata-rata jawaban responden.

3. Kualitas Audit (Y)

Berdasarkan tabel diatas Y memiliki nilai mean 3.45 berada di skala nilai yang menunjukkan pilihan jawaban sangat setuju. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0.36575 dari nilai rata-rata jawaban responden.

4.2.2 Hasil Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Data

Uji validitas dimasudkan untuk mengukur sejauhmana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam daftar pertanyaan. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Corrected item-Total Correlation dengan nilai r tabel, untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan alpha=0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2011 dalam Muhammad, 2015). Teknik yang digunakan untuk

uji validitas pada penelitian ini adalah teknik korelasi product moment dari pearson. Hasil uji validitas untuk setiap instrumen adalah sebagai berikut:

a. Pengalaman Kerja

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja

No. Item r-hitung r-tabel Keterangan

1 0,682 0,320 Valid

2 0,559 0,320 Valid

3 0,737 0,320 Valid

4 0,715 0,320 Valid

5 0,809 0,320 Valid

6 0,816 0,320 Valid

7 0,735 0,320 Valid

8 0,770 0,320 Valid

9 0,713 0,320 Valid

10 0,739 0,320 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Tabel menunjukkan hasil uji validitas pasa instrumen Pengalaman Kerja dengan menggunakan software SPSS pengolahan data, semua item memiliki nilai korelasi product momet (rhitung) pernyataan lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,320 (tariff signifikan 5%

dengan n=38) sehingga dinyatakan valid.

b. Fee Audit

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Fee Audit

No.Item r-hitung r-tabel Keterangan

1 0,691 0,320 Valid

2 0,795 0,320 Valid

3 0,761 0,320 Valid

4 0,605 0,320 Valid

5 0,780 0,320 Valid

6 0,741 0,320 Valid

7 0,802 0,320 Valid

8 0,735 0,320 Valid

9 0,650 0,320 Valid

10 0,753 0,320 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Tabel menunjukkan hasil uji validitas pada instrumen Fee Audit dengan menggunakan software SPSS pengolahan data, semua item memiliki nilai korelasi product momet (rhitung) pernyataan lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,320 (tariff signifikan 5% dengan n=38) sehingga dinyatakan valid.

c. Kualitas Audit

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit

No. Item r-hitung r-tabel Keterangan

1 0,427 0,320 Valid

2 0,763 0,320 Valid

3 0,537 0,320 Valid

4 0,667 0,320 Valid

5 0,636 0,320 Valid

6 0,579 0,320 Valid

7 0,751 0,320 Valid

8 0,818 0,320 Valid

9 0,576 0,320 Valid

10 0,558 0,320 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Tabel menunjukkan hasil uji validitas pada instrumen Kualitas Audit dengan menggunakan software SPSS pengolahan data, semua item memiliki nilai korelasi product momet (rhitung) pernyataan lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,320 (tariff signifikan 5% dengan n=38) sehingga dinyatakan valid.

2. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dinyatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten (Sunyoto, 2011: 67 dalam Agustina, 2016).

Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya jika alat ukur tersebut mantap dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan, dan dapat diramalkan. Pengujian realibilitas

dengan menggunakan cronbach alpha (α). Koefisien cronbach alpha yang lebih dari 0,60 menunjukkan keandalan (reliabilitas) instrumen. Selain itu, semakin mendekati 1 menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas kuesioner sangat bergantung pada kesungguhan responden dalam menjawab semua item pernyataan penelitian (Ghozali, 2009:19 dalam Agustina, 2016). Hasil uji realibilitas untuk setiap instrumen adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas

Nama Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Pengalaman Kerja 0,899 Reliable

Fee Audit 0,903 Reliable

Kualitas Audit 0,817 Reliable

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Tabel menunjukkan hasil uji reliabilitas instrumen yang menyatakan seluruh instrumen variabel penelitian dinyatakan realiabel karena koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua untuk mendekteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas dilakukan agar uji statistik dapat menjadi valid. Dalam penelitian ini pengujian normalitas data dilakukan dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Jika nilai signifikansi

< 0,05, maka data tidak terdistribusi secara normal. Data akan terdistribusi normal jika signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2016:154 dalam Desi, 2017).

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa nilai signifikan sebesar 0,200. Oleh karena nilai signifikan lebih besar dari pada alpha = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dengan demikian uji asumsi normalitas terpenuhi dalam model regresi dalam penelitian.

Unstandardized Residual

N 42

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Most Extreme Differences Std. Deviation 2.34195864

Absolute .094

Positive .094

Negative -.069

Test Statistic .094

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinieritas menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen (Ghozali, 2009:95 dalam Agustina, 2016). Deteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari multikolinieritas jika besar nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 (Ghozali, 2009:96 dalam Agustina, 2016). Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Pengalaman Kerja 0,747 1,339

Fee Audit 0,747 1,339

a. Dependent Variable: kualitas audit

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa variabel Pengalaman Kerja dan Fee Audit memiliki nilai tolerance diatas 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10. Hal ini berarti dalam model persamaan regresi tidak terdapat gejala multikolinieritas sehingga data dapat digunakan dalam penelitian ini.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah terjadinya homoskedastisitas (Ghozali, 2016: 134 dalam Desi, 2017).

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan nilai absolute dari unstandardized residual sebagai variabel dependen dengan variabel bebas. Syarat model dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas adalah jika signifikansi seluruh variabel bebas > 0,05 (Desi, 2017). Hasil uji Glejser dapat ditunjukkan pada tabel, sebagai berikut:

Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.353 2.494 .542 .591

pengalaman kerja

.037 .074 .092 .500 .620

fee audit -.027 .086 -.058 -.315 .755 Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas terdapat masing-masing variabel independen diperoleh p-value (sig-t) > 0,05. Variabel Pengalaman Kerja memiliki nilai sig t hitung sebesar 0,620 dan variabel Fee Audit memiliki

nilai sig t hitung sebesar 0,755. Kesimpulan dari pengujian tersebut adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dokumen terkait