BAB III: MENGENAL M. QURAISY SHIHAB DAN TAFSIRNYA
C. Karya-karya Intelektual
Muhammad Quraisy Shihab termasuk salah seorang ahli tafsir al- Qur`an yang produktif menulis. Tulisannya berupa buku maupun artikel di berbagai surat kabar dan majalah, seperti Republika, Pelita, majalah al-Amanah, Ulumul Qur`an, Mimbar Ulama dan sebagainya.
Dia juga sibuk melakukan dakwah di masyarakat baik secara perorangan maupun lembaga bahkan di berbagai Media elektronik
105 Anshori, Penafsiran Ayat-ayat Gender Menurut Muhammad Quraisy Shihab…, h. 36
106 Anshori, Penafsiran Ayat-ayat Gender Menurut Muhammad Quraisy Shihab…, h. 36
66
seperti RCTI, Metro TV dan stasiun stasiua TV swasta lainnya.
Tulisan-tulisan lepas yang tercecer di berbagai media cetak dan materi materi dakwahnya kemudian diedit ulang dan dicetak menjadi buku.
Karya karyanya diterbitkan dan disebarkan secara luas, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di negeri tetangga, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. 107
Berikut ini beberapa karya karyanya dalam bidang intelektual:
1. Mahkota Tuntunan Ilahi, Tafsir Surah al Fatihah (Jakarta:
Untagama, 1998) Kemudian dicetak ulang dengan judul
―Hidangan Ilahi Ayat-Ayat Tahlil‖ (Jakarta: Lentera Hati, 1996)108
2. Pengantin al Qur`an: Kalung Permata Buat Anak-anakku (Jakarta, Lentera Hati, 2007)
Buku ini merupakan tiga gabungan dari tiga buku yang disusun oleh Muhammad Quraisy Shihab sebagai nasihat untuk tiga orang putrinya yang akan memasuki pintu perkawinan.109 3. Membumikan Al Qur`an (Bandung: Mizan, 1992)
Penerbitan buku ini diawali oleh permintaan penerbit Mizan, Bandung, untuk menerbitkan makalah makalah dan materi ceramah ceramah tertulis Muhammad Quraisy Shihab menjadi sebuah buku. Permintaan tersebut disambut baik oleh Muhammad Quraisy Shihab, karena memang sudah banyak
107 Anshori, Penafsiran Ayat-ayat Gender Menurut Muhammad Quraisy Shihab…, h. 36
108 M. Quraisy Shihab, Mahkota Tuntunan Ilahi, Tafsir Surah al Fatihah (Jakarta: Untagama, 1998)
109 M. Quraisy Shihab, Pengantin al Qur`an: Kalung Permata buat Anak- anakku, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), h. xi
67
kumpulan makalah cendekiawan yang diterbitkan oleh penerbit Mizan. Ketika langkah dimulai, segera terasa bahwa proses menghimpun dan menseleksi makalah makalah dan ceramah ceramah yang disampaikan dalam rentang waktu 1975 tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi ketika kemudian diputuskan bahwa sebagian tulisan tulisan tersebut membutuhkan penyempurnaan, seperti catatan kaki yang kurang lengkap, belum tercatat sama sekali, atau harus dirujuk ulang. Selain itu, gaya bahasa materi ceramah ceramah masih dalam bentuk bahasa lisan. Berkat ketekunan, kemauan, dan kerjasama dari penerbit Mizan, pada akhirnya kesulitan kesulitan tersebut dapat diatasi sehingga terbitlah buku ini.
4. Lentera al Qur`an: Kisah dan Hikmah Kehidupan (Bandung:
Mizan, 2008)
Buku ini merupakan tulisan tulisan yang pernah disajikan di Harian Pelita antara tahun 1990 hingga awal 1993. Tulisan tulisan tersebut dimaksudkan sebagai lentera yang menerangi pembacanya sehubungan dengan berbagai masalah actual yang dihadapi masyarakat pada saat rubrik tersebut dihidangkan.
―Pelita Hati‖, demikian nama rubric yang dipilih oleh Harian Pelita untuk menampung tulisan tulisan yang memperkaya rubrik
―Pelita Hati‖. ―Hati‖ sifatnya seperti yang diisyaratkan oleh kata padanannya, ―Kalbu‖ yang berasal dari Bahasa Arab yang berasal dari kata kerja qalaba yang artinya ―membalik‖—
berpotensi untuk berbolak balik; yaitu di satu saat merasa senang, di saat lain merasa susah; suatu kali mau menerima dan suatu kali menolak. Memang, hati tidak konsisten, kecuali yang
68
mendapat bimbingan cahaya Ilahi. Dari sinilah, lentera dibutuhkan bagi hati manusia.110
Menurut Howard M. Federspiel buku ini merupakan sebuah antologi esai tentang makna dan ungkapan Islam sebagai sistem religious bagi individu Mukmin dan bagi komunitas Muslim Indonesia. Terungkap didalamnya pendekatan sebagaimana yang diambil dalam kebanyakan literature inspirasional mutakhir yang ditulis oleh para penulis Indonesia, yang banyak sekali mengacu pada tulisan Muslim Timur Tengah dalam bahasa Arab. Lentera al Qur`an merupakan buku penting dan bermanfaat bagi penduduk muslim Indonesia awam dalam meletakkan dasar bagi kepercayaan dan praktis Islam yang benar.111
Lentera al Qur`an: Kisah dan Hikmah Kehidupan terbagi menjadi tujuh bagian. Pertama, memahami petunjuk agama.
Kedua, memahami takdir Allah. Ketiga, memahami makna rukun islam. Keempat, memahami potensi ruhaniyah manusia. Kelima, memahami masalah masalah di sekitar kita. Keenam, memahami kecendikiawan dan kepemimpinan. Dan Ketujuh, memahami perbedaan dan menjalin persaudaraan.
5. Studi Kritis Tafsir al Manar Karya Muhammad Abduh dan M.
Rasyid Ridha (Bandung: Pustaka Hidayah, 1994)
Tafsir al Manar adalah salah satu kitab tafsir yang berorientasi pada sastra, budaya dan kemasyarakatan. Corak
110 Muhammad Quraisy Shihab, Lentera al Qur`an: Kisah dan Hikmah Kehidupan, (Bandung: Mizan, 2008), h.7
111 Howard M. Federspiel, Kajian al Qur`an di Indonesia: Dari Mahmud Yunus hingga Quraisy Shihab,… h. 296
69
penafsiran yang dikembangkan kitab ini menitikberatkan penjelasan ayat ayat al Qur`an pada segi segi ketelitian redaksionalnya, penyusunan ayat ayatnya dalam suatu redaksi yang indah dengan penonjolan tujuan utama turunnyaal-Qur`an yakni membawa petunjuk dalam kehidupan, kemudian merangkaikan pengertian ayat tersebut dengan hukum hukum alam yang berlaku dalam masyarakat dan pembangunan dunia.
Dengan tafsirnya ini, Syaikh Muhammad Abduh dan Sayyid Muhammad Rasyid Ridha merupakan tokoh utama corak penafsiran ini serta yang berjasa meletakkan dasar dasarnya.
Selanjutnya perkembangan corak penafsiran ini dilanjutkan oleh ulama ulama lain, terutama Muhammad Mustafa al Maraghi.
Buku Studi Kritis Tafsir al Manar Karya Muhammad Abduh dan M. Rasyid Ridha berusaha mengetengahkan dua tokoh di bidang tafsir al-Qur`an, metode dan prinsip prinsip penafsirannya serta keistimewaan dan kelemahan masing masing, dengan harapan kiranya hasil hasil pemikiran mereka yang baik dapat lebih dipahami dan dimanfaatkan. Muhammad Quraisy Shihab tidak mengklaim bahwa apa yang dikemukakan dalam buku ini merupakan hasil temuan atau analisisnya. Catatan catatan kaki yang menghiasi buku ini kiranya cukup berbicara bahwa ia adalah kumpulan dari informasi dan analisis sekian pakar terdahulu yang Muhammad Quraisy Shihab upayakan untuk diperkaya. 112
6. Wawasan al-Qur`an (Bandung: Mizan, 1996)
112 Anshori, Penafsiran Ayat-ayat Gender Menurut Muhammad Quraisy Shihab…, h. 38
70
Buku ini sebagian besar merupakan kumpulan makalah yang disajikan Muhammad Quraisy Shihab dalam ―pengajian istiqlal untuk para eksekutif‖. Pengajian yang dilaksanakan sebulan sekali itu dirancang untuk diikuti oleh para pejabat, baik yang berasal dari kalangan pemerintah maupun swasta.
Mengingat tujuan pengajian seperti yang dikemukakan di atas dan menyadari pula kesibukan para pejabat yang tentunya tidak memiliki cukup waktu untuk menerima aneka informasi tentang berbagai disiplin ilmu keislaman, maka dipilihlah al-Qur`an sebagai subyek kajian. Alasannya, karena kitab suci ini merupakan sumber utama ajaran islam yang telah melahirkan sekian banyak disiplin ilmu keislaman, sekaligus menjadi rujukan untuk penetapan bahkan pembenaran sekian rincian ajaran.113
Buku tersebut berisi lima bagian. Pertama, wawasan al Qur`an tentang pokok pokok keimanan. Kedua, wawasan al- Qur`an tentang kebutuhan pokok manusia dan soal soal muamalah. Ketiga, wawasan al Qur`an tentang manusia dan masyarakat. Keempat, wawasan al-Qur`an tentang aspek aspek kegiatan manusia. Dan kelima, wawasan al Qur`an tentang soal soal penting ummat.
7. Mukjizat Al-Qur`an (Bandung: Mizan, 1997)
Ditulisnya buku ini bermula dari saran saran dari sekian banyak rekan agar Muhammad Quraisy Shihab menulis buku yang mudah dicerna menyangkut mukjizat dan keistimewaan al-
113 Muhammad Quraisy Shihab, Wawasan al-Qur`an, (Bandung: Mizan, 1996), h. xi
71
Qur`an. Setiap saran tersebut disampaikan, Muhammad Quraisy Shihab selalu menyambutnya dengan berkata: ‖Insya Allah pada waktunya akan saya penuhi‖. Sebelumnya Muhammad Quraisy Shihab maju mundur untuk menyelesaikan penulisan buku ini.
Pada waktu tahun 1995 serta bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1415 H, Muhammad Quraisy Shihab dan beberapa temannya ditugaskan mengikuti studi dan latihan strategic management selama sepuluh minggu di Amhers, sebuah kota kecil di wilayah Massachussets, Amerika Serikat.
Untuk mengobati kerinduan kepada keluarga, salah satu kegiatan yang tidak pernah ditinggalkan adalah membaca ayat ayat al Qur`an di malam hari.
8. Menabur Pesan Ilahi (Ciputat: Lentera Hati, 2006)
Buku ini merupakan kumpulan dari sekian banyak makalah dan uraian Muhammad Quraisy Shihab dari berbagai forum. Buku ini berisi lima bagian. Pertama, Agama dan keberagaman. Kedua, Umat islam dan tantangan zaman. Ketiga, Agama dan pembaruan. Keempat, Al-Qur`an dan persoalan tafsir. Dan kelima, Agama dan masalah kebangsaan.114
9. Yang tersembunyi: Jin, Iblis, Setan, dan Malaikat dalam al Qur`an – as-Sunnah (Jakarta: Lentera Hati, 2002)
Buku ini benihnya dari suatu ceramah yang disampaikan Muhammad Quraisy Shihab kepada mahasiswa Boston di Amerika Serikat. Hal ini berasal dari permintaan sebagian
114 Muhammad Quraisy Shihab, Menabur Pesan Ilahi, (Ciputat: Lentera Hati, 2006), h. xi
72
mahasiswa di Boston agar berbicara tentang pandangan islam menyangkut makhluk halus, khususnya jin dan setan.115
10. Kaidah Tafsir: Syarat, Ketentuan, dan aturan yang Patut Anda Ketahui dalam Memahami al-Qur`an (Tangerang: Lentera Hati, 2013)
Dalam buku ini, Muhammad Quraisy Shihab mengajak peminat studi al-Qur`an di lembaga lembaga pendidikan agar meninjau kembali cara dan penekanan dalam mengajarkan al- Qur`an. Yakni, agar menekankan pada kaidah kaidah tafsir, karena dengan penguasaan kaidah kaidah itu, peminat studi al- Qur`an—dengan bantuan Allah—akan dapat memperoleh bimbingan melalui kaidah kaidah itu saat menemukannya pada ayat ayat serupa, walau tidak dipelajari dalam kelas.116