• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menjelaskan Materi Secara Sistematis

Dalam dokumen upaya guru fikih - etheses UIN Mataram (Halaman 60-67)

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

B. Upaya Guru Fikih dalam Penerapan Metode Ceramah Terhadap

3. Menjelaskan Materi Secara Sistematis

Dari hasil wawancara dengan guru fiqih kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat yaitu pada saat melakukan pembelajaran di kelas beliau sebelumnya merencanakan tahap-tahap pembelajaran yang dibuat dalam RPP dan berusaha untuk mengaplikasikannya secara sistematis sesuai dengan tahap-tahap pembelajaran. Begitupun ketika menjelaskan materi yang akan diajarkan. 65

Dari hasil observasi pada saat guru mengajar di kelas VII MTs Al- Madaniyah Jempong Barat, guru terlihat menjelaskan materi pelajaran secara sistematis sesuai dengan yang tercantum di RPP. Seperti, pada observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu ketika guru menjelaskan sholat qasar dengan memberi pemahaman kepada siswa tentang sholat qasar, sholat qasar adalah memendekkan atau meringkas sholat wajib yang jumlah rakaatnya empat diringkas menjadi dua rakaat. Untuk melakukan sholat qasar tidak dilakukan dengan sembarang cara dan boleh diringkas kapan saja aka tetapi dalam

64 Observasi, 11 April 2017

65 Ida Ratna Guru Fikih Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, Wawancara, 21 Maret

2017

melakukan sholat qasar ada ketentuan-ketentuannya seperti: seseorang melakukan perjalanan jauh atau musafir syarat pertaman yaitu melakukkan perjalan bukan untuk maksiat, kedua sudah memenuhi jarak yang boleh melakukkan sholat qasar, ketiga melakukkan qasar pada sholat yang jumlah rakaat empat. kalau sholat yang jumlah rakaatnya tiga dan dua tidak boleh diqasarkan seperti sholat magrib dan isya sholat yang boleh diqasarkan adalah sholat dzuhur, isya dan sholat ashar. syarat yang ke empat berniat melakukkan sholat qasar saat taqbiratul ihram dan mengetahui tentang diperbolehkan mengqasar sholat disini untu melakukkan sholat qasar haruslah memahami sholat qasar agar sholatnya dapat diterima dan sesuai dengan panduan yang dicontohkan oleh nabi Muhammad Sallahualaihi wasalam. dan yang terakhir atau syarat ke lima yaitu tidak makmum pada imam yang berdiri secara sempurna. dalam sholat jamaq dan qasar pasti memiliki perbedaan yang menjadi perbedaan sholat jamaq yaitu kalau sholat jamaq artinya menggabungkan dua sholat secara bersamaan pada satu waktu sedangkan sholat qasar adalah memendekkan atau meringkas sholat wajib yang jumlah rakaatnya empat menjadi dua rakaat ketika melakukkan perjalanan jauh pada saat sakit. guru melanjutkkan penjelassannya bahwa sakitnya disini adalah sakit yang parah bukan sakit biasa seperti flu ini bukanlah suatu alasan untuk yang benar untuk melakukkan sholat jamaq.66

66 Observasi, 11 April 2017

4. Guru menutup dan mengakhiri pembelajaran.

Penutup pelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang wajib dilakukan walaupun itu dilakukan dengan guru fiqih kelas VII MTs Al- Madaniyah saat ingin mengakhiri pembelajaran sesuai dengan keterangan yang diungkapkan oleh guru fiqih kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong.

Adapun bagian dari menutup pembelajaran yang diupayakan oleh guru adalah:

a. Mengevaluasi

Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, mengingat evaluasi merupakan kegiatan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Dari hasil keterangan yang saya dapatkan dari guru fiqih, evaluasipun kerap kali dilakukan oleh guru fiqih kelas VII MTs Al- Madaniyah Jempong Barat setiap kali melakukan proses pembelajaran.67

Dari hasil observasi, evaluasi yang dilakukan oleh guru fiqih kelas VII yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada siswa pengertian dari sholat qasar, serentak siswa menjawab dan guru menunjukkan satu orang siswa menjawab yaitu Dian Utari diapun menjawab sholat qasar adalah memendekkan atau meringgkas sholat wajib dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat.

Syarat-syarat seseorang melakukkan sholat qasar dan perbedaan sholat

67 Ida Ratna Guru Fikih Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, Wawancara, 21 Maret 2017

jamaq dan qasar. dan guru meminta semua siswanya menjawab secara bersamaan terkait syarat-syarat sholat qasar dan perbedaan sholat jamaq dan qasar.68

b. Menyampaikan informasi

Memberikan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya kepada siswa merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru, guna mengingatkan kepada siswa untuk mempersiapkan materi tersebut di rumah sebelum dibahas di sekolah. dari hasil wawancara dengan guru fiqih MTs Al-Madaniyah menyatakan bahwa kegiatan itu kerap kali dilakukan oleh guru untuk memicu kerajinan siswa untuk belajar dirumah. 69

Dari hasil observasi kegiatan pembelajaran di MTs Al-Madaniyah yang dilakukan oleh guru fiqih, ketika mengajar guru sering mengingatkan siswa untuk mengulang materi pelajaran yang telah diberikan dan mempelajari materi yang akan dibahas minggu depan di rumah. Seperti guru mengingatkan kepada siswa untuk mempelajari ulang materi shalat jamaq dan qasar, dan memberi tahukan kepada siswa bahwa minggu depan kita akan mempelajari tentang cara mendemostasrikan sholat jamaq dan qasar. guru mengingatkan siswa untuk mempelajari shalat qasar di rumah.70

68 Observasi, 11 April 2017

69 Ida Ratna Guru Fikih Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, Wawancara, 21 Maret

2017

70 Observasi, 11 April 2017

C. Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. kriteria keberhasilah guru dan siswa dalam melaksanakan program pembelajaran dilihat dari kompetensi dasar dimiliki oleh siswa, evaluasi akan memberikan informasi tingkat pencapain belajar siswa.

Pembelajar siswa dikatan meningkat apabila hasil evaluasi siswa dapat memenuhi atau melebihi kriteria ketuntasan minimal yang ingin dicapai adapun ketentuan KKM yang ditentukan oleh sekolah MTs Al-Madaniyah kelas VII untuk mata pelajaran fikih adalah 67.

Tabel

Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat sebelum Penerapan Metode Ceramah pada Materi Sholat Jamaq dan Qasar.:

No Nama siswi Nilai akhir Kriteria

1 Dewi utari 80 Tuntas

2 Dian utari 86.66 Tuntas

3 Diana 80 Tuntas

4 Dini larasati 80 Tuntas

5 Eli sumiati 66.66 Tidak tuntas

6 Erna wati 73.33 Tidak tuntas

7 Huratul aini 66.66 Tidak tuntas

8 Husnawati 73.33 Tindak tuntas

9 Jariatul laili 80 Tuntas

10 Lili rahmawati 73.33 Tidak tuntas

11 Lina karlina 86.66 Tuntas

12 Mayani 80 Tuntas

13 Muliani mulahela 86.66 Tuntas 14 Muliani safitri 73.33 Tidak tuntas

15 Rihan utami 80 Tuntas

16 Rizka amelia 86.66 Tuntas

17 Sahwi robiyatun 86.66 Tuntas

18 Santika 80 Tuntas

19 Siti mariyam 80 Tuntas

20 Supi yanti 66.66 Tidak tuntas

21 Winanda fitri 80 Tuntas

22 Yuni tara 80 Tuntas

23 Yuyun hikmah 60 Tidak tuntas

Jumlah 1786.6

Rata-rata 77.67

Ketuntasan 65.21

Tabel

Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Setelah Penerapan Metode Ceramah pada Materi Sholat Jamaq dan Qasar.71

No Nama siswi Nilai akhir Kriteria

1 Dewi uteri 93.33 Tuntas

2 Dian uteri 86.66 Tuntas

3 Diana 86.66 Tuntas

4 Dini larasati 80 Tuntas

5 Eli sumiati 66.66 Tidak Tuntas

6 Erna wati 80 Tuntas

7 Huratul aini 86.66 Tuntas

8 Husnawati 80 Tuntas

9 Jariatul laili 86.66 Tuntas 10 Lili rahmawati 80 Tuntas 11 Lina karlina 86.66 Tuntas

12 Mayani 86.66 tuntas

13 Muliani mulahela 86.66 Tuntas 14 Muliani safitri 93.33 tuntas

15 Rihan utami 80 Tuntas

16 Rizka amelia 86.66 Tuntas 17 Sahwi robiyatun 80 Tuntas

18 Santika 73 Tidak tuntas

19 Siti mariyam 80 Tuntas

20 Supi yanti 53 Tidak tuntas

21 Winanda fitri 80 Tuntas

22 Yuni tara 80 Tuntas

23 Yuyun hikmah 86.66 Tuntas Ketuntasan 86.95

71 Dokumentasi, 14 Maret 2017.

Berdasarkan tabel di atas ada 3 siswa yang belum tuntas yaitu Eli sumiati, Santika, dan Supi yanti yang mendapatkan nilai dibawah KKM yang diharapkan yaitu 76 sehingga dikategorikan kurang tuntas. Sebelum di terapkan dengan efektif dan efesien penerapan metode ceramah oleh guru fikih terdapat 8 orang siswa yang belum tuntas yaitu Eli sumiati dengan skor yang didapatkan 66.66, Erna wati skornya 73.33. huriatul aini, Husnawati 73.33, Supi Yanti yaitu 66.66.

Lili rahmawati dengan skor 73.33 Muliani safitri dengan skor 73.33 dan Yuyun hikmah 60.

Dari uraian di atas penerapan metode ceramah yang dilakukkan oleh guru secara efektif dan efesien dapat meingkatkan hasil belajar siswa walaupun tidak semua siswa tuntas akan tetapi sudah mengalami peningkatan dari 8 orang yang tidak tuntas tinggal 3 orang masih dikategorikan kurang tuntas. Guru sudah berusaha menerapkan dengan baik proses kegiatan belajar mengajarnya akan tetapi masih ada siswa yang masih kurang dari KKM yang diharapkan.

diakibatkan dari faktor siswa yang kurang fokus menerima pelajaran dan malas belajar

BAB III PEMBAHASAN

A. Upaya guru fikih dalam penerapan metode ceramah pada pembelajaran fikih dengan materi sholat jamaq dan qasar di kelas VII MTs Al- Madaniyah Jempong Barat tahun pelajaran 2016/2017

1. Memberikan Aprsepsi

Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. melalui persepsi manuasi terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungan. hubungan ini dilakukan lewat indaranya, yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba dan pencium.72 Pemberian aprsepsi berguna untuk menarik perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa dan menyiapkan siswa untuk siap sehingga terlibat secara aktif dan bekerja dengan keras dalam kegiatan pembelajaran.

Setiap guru dalam mengajar perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa ataupun pengalamannya. dengan demikian siswa akan memperoleh hubungan antara pengetahuan yang telah menjadi miliknya dengan pelajaran yang akan diterimannya. Hal ini lebih melancarkan jalannya guru mengajar membantu siswa untuk memperhatiakan pelajarannya lebih baik.73

2. Menjelaskan tujuan

Dalam kegiatan pembelajaran guru perlu menjelaskan tujuan terlebih dahulu sebelum masuk pada materi pokok, mengingat pentingnya menjelaskan tujuan pembelajaran bagi siswa.

Menjelaskan tujuan diawal pembelajaran dengan maksud agar siswa mengetahui arah kegiatannya dalam belajar, bahkan tujuan itu dapat

72 Daryanto Belajar Dan Mengajar (Bandung: Yarama Media 2010) h. 77

73 Ibid, h.167

53

membangkitkan motivasi belajar jika bertalian dengan kebutuhan mereka. Menjelaskan pada siswa yang harus dicapai siswa. Informasi tujuan penting diberikan kepada siswa sebab tujuan tersebut harus dicapai setelah pengajaran selesai.74

3. Menjelaskan Materi Secara Sistematis

Seorang guru dapat menjelaskan materi dengan baik apabila sudah memahami apa yang akan disampaikan ketika pembelajaran berlangsung dari sini guru harus mempersiapkan bahan pelajaran sebelum mengajar.

dengan cara:

Menulis pokok materi yang akan dibahas hari itu. Pokok materi tersebut dapat diambil dari buku sumber yang telah disiapkan sebelumnya.

Sudah barang tentu pokok materi tersebut sesuai dengan silabus dan tujuan pengajaran sebab materi bersumber dari tujuan.75

Dengan persiapan yang matang guru akan mendapatkan hasil yang memuaskan berupa siswanya akan mudah memahami apa yang disampaikan.

4. Mengevaluasi

Bilamana kita ingin mengetahui apakah tujuan yang telah kita rumuskan dapat tercapai maka dibutuhkan evaluasi untuk menjawab secara tepat.

Evluasi dapat dilakukan secara lisan ataupun secara tulisan untuk mengukur keberhasilan siswa setelah melakukan pembelajaran. Dalam proses pembelajan evaluasi menempati kedudukan yang penting dan merupakan bagian utuh dari proses dan tahapan pembelajaran.

74 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung Sinar Baru Algensindo 2011) , h.149

75 Ibid 149

Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Evaluasi sebagai suatu alat untuk mendapatkan cara-cara melaporkan hasil-hasil pelajaran yang dicapai dan dapat memberikan laporan.76

Dengan tahap evaluasi guru dapat mengukur tingkat keberhasilan proses yang dilakukannya tiap kali pertrmuan.

5. Guru menutup dan mengakhiri pembelajaran

Kegiatan menutup pembelajaran adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh guru setiap menjelang akhir pelajaran untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. pada setiap menjelang pelajaran guru harus menutup pelajaran secara professional. menutup pelajaran penting dilakukan oleh guru agar siswa mengetahui keberhasilan kompetensi atau tingkat pencapaian tujuan terhadap materi pelajaran yang dipelajari dan juga guru dapat mengetahui keaktifan dan tingkat keberhasilan kegiatan pembelajaran telah selesai dilakukan.77

Komponen-komponen keterampilan menutup pembelajaran yaitu:

a. Meninjau kembali dalam hal ini dapat dilakukkan oleh guru dengan cara menerangkkan inti pelajaran atau menarik kesimpulan pokok-pokok materi yang telah disajikan.

b. Mengevaluasi, dapat dilakukkan oleh guru dengan cara meminta siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara lisan atau tertulis, mendemonstrasikkan suatu keterampilan, mengemukkan suatu pendapat.

c. Tindak lanjut, disini dimaksud dengan tindak lanjut sebagai salah satu komponen dari keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan yang harus oleh siswa setelah setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukkan untuk lebih memantapkan penguasaan kompotensi atau pencapaian tujuan pembelajaran sebagai mana diharapkan. Tindak lanjut dapat digunakan guru dengan cara memberikkan dorongan dan nasehat meminta peserta didik melatih kembali mengerjakan kembali soal-soal di rumah.78

76 Daryanto, Belajar., h. 179

77 Achanuddin, Program Pengalaman Lapangan Wahana Pembentuk Professional Guru, (Mataram: Lembaga Pengkajian-Publikasi Islam dan Masyaarat (LEPPIM) 2013), h. 68

78 Ibid., h.71

B. Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Ceramah Pada Pembelajaran Fikih Dengan Materi Sholat Jamaq Dan Qasar Di Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat tahun pelajaran 2016/2017

Hasil belajar menurut K. Brahim, merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.79

Hasil dari keterangan guru fiqih MTs Al-Madaniyah Jempong yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru mengupayakan penerapan RPP yang telah dibuat secara maksimal dan sistematis dengan mengunakan metode ceramah.

Setelah guru menerapkan metode ceramah dengan tahapan-tahapan yang sudah dijelaskan di atas secara sistematis, maka guru mengharapkan fitbek dari pembelajaran berupa hasil belajar yang memuaskan. Untuk melihat kemampuan belajar siswa dalam memahami pelajaran, maka guru memberikan tes kepada siswa berupa tes demonstasi dan tes tulis untuk tiap-tiap materi pelajaran, seperti meminta siswa untuk mendemonstarasikan shalat jamak di depen kelas pada minggu pertama, dan mendemonstrasikan shalat qasar pada minggu eketiga.

sedangkan untuk tes, guru memberikannya setelah satu minggu membahas materi yang diajarkan.

Untuk mendeteksi peningkatan hasil belajar pada tiap-tiap materi pembelajaran, peneliti mendeteksi melalui data dokumentasi guru pada materi

79Ahmad Susanto, Teori Belajar &Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2004), h 5.

shalat jamak dan qasar. Dan hasil dokumentasi yang ditemukan oleh peneliti yaitu adanya peningkatan hasil belajar dari materi shalat jamak hingga ke materi shalat qasar, yaitu secara kalasikal hasil tes untuk materi shalat jamak mencapai nilai 65,2%, hasil ini masih jauh dari target kalasikal yang ditentukan oleh sekolah, maka gurupun memperbaiki aktifitas mengajar dengan menerapkan RPP menggunakan metode ceramah secara sistematis dan maksimal, hingga pada saat tes untuk materi shalat qasar, hasil belajar siswa meningkat menjadi 86,95%.

Selain itu, dari hasil observasi aktifitas belajar siswa di kelas menunjukkan, siswa mampu mendemonstrasikan shalat jamak dan qasar di depan kelas.

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

Dari hasil temuan dan pembahasan yang dipaparkan di muka, maka dapat diambil kesimpulan bahwasanya, guru mengupayakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode ceramah secara sistematis dan maksimal, dan hasilnyapun dapat diukur melalui aktifitas belajar siswa yang mampu mendemonstrasikan shalat jamak dan qasar di depan kelas dan tes hasil belajar siswa untuk shalat jamak dan qasar yang mengalami peningkatan dari 65,2% menjadi 86.95%.

B. Saran

Ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan pada akhir penulisan skripsi ini:

1. Diharapkan kepada MTs Al-Madaniyah Jempong Barat hendaknya mengupayakan agar semua guru menggunakan metode ceramah dengan tehnik dan cara yang tepat dalam menerapkan metde ceramah, agar tercapai tujuan pembelajaran secara maksimal.

2. Diharapkan kepada para guru baik guru fikih maupun guru lainnya agar mampu memilih serta menerapkan metode yang sesuai dengan materi yang disampaikan di dalam kelas, karena dengan pemilihan metode yang tepat maka akan menunjang keefektifan dalam proses belajar mengajar khususnya dalam bidang studi fikih.

58

3. Diharapkan kepada siswa agar tetap rajin dalam mengikuti setiap pelajaran yang diajarkan oleh guru termasuk pembelajaran fikih sehingga diperoleh hasil belajar yang memuaskan.

DAFTAR RUJUKAN

Achanuddin, Program Pengalaman Lapangan Wahana Pembentuk Professional Guru, (Mataram: Lembaga Pengkajian-Publikasi Islam dan Masyaarat (LEPPIM) 2013)

Ahmad Munjin Nasih, Metode Ahmad Munjin Dkk, Metode dan Tehnik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung; Refika Aditama)

Ahmad Susanto, Teori Belajar &Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2004)

Aunurrahman, belajar dan pembejaran (Bandung: Alfabet 2012)

Buku Pegangan Guru Fikih untuk MTs dan Sederajat Kelas VII (Putra Nugraha) Daryanto Belajar Dan Mengajar (Bandung: Yarama Media 2010)

Depertemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2010)

Eko Putro Widoyomoko, Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidikan dan Calon Pendidik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2009)

Lexi j. Moleong, metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2005)

Maimun, Kiat Sukses Menjadi Guru Halal (Mataram: Lembaga Pengkajian-publikasi Islam & Masyarakat (LEPPIM) 2015).

Mastur Faizi, Ragam Metode Mengajar Eksakta Pada Murid, (Jogjakarta: Diva Press, 2013)

Muhaimin, Rekuntruksi Pendidikan Islam; Paradigma Perkembangan, Manajeman Kelembagaan Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2009)

Muhammadja, “Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam”, istinbat, 1101-bab2_310-2, mei 2006

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011) Moh. Kasirin, Metode penelitian, (Malang: UIN Malik Press 2010)

Dalam dokumen upaya guru fikih - etheses UIN Mataram (Halaman 60-67)

Dokumen terkait