BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
6. Tehnik Analisis Data
Kerlinger menyatakan bahwa analisis data mencangkup hanya kegiatan yakni: “mengkategorikan kata, mengatur data, memanipulasi data, menjumlahkan data, yang diarahkan untuk memperoleh jawaban dari problem penelitian.”46
Tujuan analisis data ialah “untuk meringkas data dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah ditafsirkan sehingga hubungan antar problem penelitian dapat dipelajari dan diuji.”47
Adapun dalam menganalisa data-data tersebut peneliti menggunakan analisis induktif, kemudian ditarik kesimpulan yang berlaku umum (deduktif). Dan didalam menyusunnya berbentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta naturalistik.
Dengan demikian data yang terkumpul tersebut dibahasakan, ditafsirkan, dan dikumpulkan secara induktif sehingga dapat memberikan gambaran mengenai hal-hal yang sebenarnya terjadi.Metode induktif adalah berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit, kemudian dari fakta atau dari peristiwa yang konkrit ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum.48
Metode induktif adalah jalan berfikir dengan mengambil kesimpulan dari data yang bersifat khusus. Peneliti menggunakan metode ini adalah untuk menyimpulkan hasil observasi, wawancara, dan hasil penelitian lainya.Metode induktif ini adalah untuk menilai fakta-
46 Moh. Kasirin, Metode penelitian, (Malang: UIN Malik Press 2010), h. 120
47 Ibid., h. 120
48 Suyanto, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009), h. 145.
fakta empiris yang ditemukan kemudian dicocokkan dengan landasan teori yang ada.Dengan demikian, maka dapat ditegaskan bahwa tekhnik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah tekhnik induktif.
7. Kevalitan Data.
Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.49
Tehnik pemeriksaan data dilakukandengan beberapa cara yaitu:
a. Perpanjangan keikut-sertaan b. Ketekunanan pengamatan c. Triangulasi
d. Pengecekan sejawat e. Kecukupan referensi f. Kajian kasus negatif g. Pengecakkan anggota.50
Dalam bagian ini peneliti harus mempertegas teknik apa yang digunakan dalam mengadakan pengecekan keabsahan data yang dikemukan. Untuk memperoleh data yang valid dan objektif serta dapat dijamin keabsahannya, maka peneliti menggunakan teknik pemeriksaan sebagai berikut:
1) Triangulasi, triangulasi dalam penelitian ini adalah untuk mengecap keabsahan data tertentu dengan membandingkan data yang diperoleh
49 Lexy J. Moleong,Metodologi., h. 279
50Suyanto, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009), h. 145.
dari sumber lain. Adapun triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber (untuk mengkaji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber),triangulasi metode (untuk mendapatkan data berdasarkan terapan metode observasi, interview dan dokumentasi) dan triangulasi teori (yaitu perbandingan teori yang relavan dengan permasalahan yang di teliti.)
2) Menggunakan bahan referensi, dimana bahan referensi yang dipakai adalah bahan dokumentasi catatan lapangan yang tersimpan. Dengan referensi penulis dapat mengecek kembali data-data dan informasi yang peneliti dapatkan dilapangan.
3) Pengecekan, dilakukan oleh peneliti untuk mereview, mengkonfirmasi kan kembali informasi.
H. Sistematika Pembahasan
Adapun secara rinci sistematika penelitian skripsi tersebut sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, berisi tentang konteks penelitin, fokus penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penelitian skripsi.
Bab II Paparan data dan temuan, berisi dua sub bab. Bagian pertama tentanggambaran umum MTs Fathurrahman Jeringo, yang didalamnya berisi 7 anak sub bab, yaitu: Sejarah MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, visi dan misi MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, profil MTs Al-Madaniyah Jempong Barat,
letak geografis MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, keadaan guru-guru dab pegawai tenaga pengajar di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, keadaan siswa MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, keadaan sarana dan prasarana MTs Al- Madaniyah Jempong Barat. Bagian kedua tentang: upaya guru fiqih sebagai pengajar dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII B MTs MTs Al- Madaniyah Jempong Barat, hasil belajar siswa kelas VII B MTs MTs Al- Madaniyah Jempong Barat
Bab III berisi pembahasan data temuan dimadrasah yang menyangkut tentang:
upaya guru fiqih sebagai pengajar dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII B MTs MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, hasil belajar siswa kelas VII B MTs MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Bab IV Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi resmi dari pihak sekolah, maka peneliti memperoleh data sebagai berikut:
1. Sejarah MTs Al-Madaniyah Jempong Barat
Pada awalnya Yayasan Pesantren Al-Madaniyah yang dipimpin oleh TGH. Ahmad Madani, S.Sos adalah sebuah pendidikan yang bergerak dalam bidang Pendidikan Non Formal saja ( Diniyah ). Karena pada tahun 1991 umumnya santri dan santriwati yang tamat dari SD tidak bisa melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi karena tidak adanya jenjang pendidikan selanjutnya yang berada di sekitar Pesantren Al-Madaniyah dengan kata lain santri dan santriwati berhenti sampai SD saja.
Berkenan dengan hal tersebut pada tahun 1997 Pesantren Al- Madaniyah mendapatkan titipan TKB (Tempat Kegiatan Belajar Terbuka dari SMPN 7 Mataram yang sistem pembelajarannya menggunakan modul dengan jumlah siswanya sekitar 50 orang. Waktu itu siswa tidak semata belajar di tempattersebut saja, akan tetapi dalam waktu satu minggu sekali siswa belajar di tempat induknya yakni di SMPN 7 Mataram.51
51Dokumentasi, 14 Maret 2017.
35
Melihat kegiatan belajar mengajar santri dan santriwati yang kurang aktif dengan menggunakan modul saja, melalui pertimbangan yang matang agar santri dan santriwati tidak hanya mengeyam pendidikan non formal (Diniyah) saja, akan tetapi mereka juga harus dapat mengeyam pendidkan di lembaga pendidikan yanng formal, maka Pimpinan dan pengurus yayasan beserta masyarakat mendirikan Madrasah Tsanawiyah Al-Madaniyah pada tahun 1999 dengan jumlah siswa awalnya sebanyak 38 orang dalam satu kelas.
Sampai sekarang umurnya sudah mencapai 15 tahun dan menamatkan siswa 12 kali dengan mendapatkan akreditasi dengan nilai B.
2. Visi dan Misi MTs Al-Madaniyah Jempong Barat
Dalam perjalanan sejarahnya yang cukup panjang MTs Al-Madaniyah memiliki Visi-Misi sebagai berikut:52
a. Visi
Mewujudkan Warga Sekolah Yang Beriman, Bertaqwa, Berakhlak Mulia, Terampil, dan Berkualitas.
b. Misi
1) Menciptakan Lingkungan Sekolah Yang Islami Sehingga Terciptanya Suasana Lingkungan Yang Bersih Indah Yang Bernuansa Islami.
2) Menumbuhkan Penghayatan Dan Pengamalan Ajaran Islami Sehingga Bertingkah Laku Sikap Dan Perbuatan Siswa-Siswi Sesuai Dengan Ajaran Islam
52Dokumentasi, 14 Maret 2017.
3) Menciptakan Kinerja Warga Yang Bertanggung Jawab Serta Mampu Mengadakan Hubungan Kerja Sama Dengan Masyarakat.
4) Menciptakan Suasanasekolah Yang Kondusif Harmonis Dan Berkesetaraan Sehingga Terselenggaranya Belajar Mengajar Yang Berkualitas Dibidang Akademis Dan Non Akademis.
3. Profil MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Nama Madrasah : MTs. Al-Madaniyah
Alamat Madrasa :Jl.H. Na’im, Jempong Barat, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekar Bela, Kota Mataram
Tahun Berdiri Madrasah : 1999
SK Terdaftar :Tanggal 31 Maret 2000 Nomor 211927101019
Piagam : Nomor
Akte Nomor : ………..
Nama Organisasi Induk : Yayasan Pesantren Al-Madaniyah53 4. Letak Geografis MTs Al-Madaniyah Jempong Barat
MTs Al-Madaniyah terletak di jalan H. Naim Jempong Barat, kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:54
Sebelah Utara : berbatasan dengan jalan
Sebelah Selatan : berbatasan dengan perumahan warga
53Dokumentasi, 14 Maret 2017.
54Dokumentasi, 14 Maret 2017.
Sebelah Timur : berbatasan dengan perumahan warga Sebelah Barat : berbatasan dengan perumahan warga
MTs Al-Madaniyah berdiri diatas lahan seluas 30 are, dengan model bangunan berbentuk huruf U yang lokasinya terletak di pinggir jalan raya, dari jalan H. Naim menuju jalan ke Guntur sedangkan jalan besarnya menuju kejalan lingkar selatan. Sehingga sangat mudah di jangkau oleh masyarakat.
Berdasarkan kondisi dan letak wilayah yang telah dipaparkan keberadaan MTs Al-Madaniyah memang sangat strategis yang memungkinkan masyarakat, khususnya masyarakat jempong untuk menyekolahkan anaknya di MTs yayasan pondok pesantren Al- Madaniyah jempong barat.
5. Keadaan Guru dan Pegawai Tenaga Pengajar MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kec. Sekarbela Kota Mataram
Dalam proses pembelajaran guru merupakan faktor terpenting karena tanpa adanya seorang guru keberhasilan pendidikan tidak dapat tercapai. Guru juga yang bertanggung jawab terhadap pembinaan perkembangan pribadi siswa, gurulah yang setiap hari membimbing siswa di kelas.
Guru dan staf-staf di MTs Al-Madaniyah Jempong untuk saat ini berjumlah 30 orang. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai keadaan guru di MTs Al- Madaniyah Jempong Barat dapat dilihat dalam tabel berikut ini:55
55Dokumentasi 14 Maret 2017.
Tabel 3.1
Nama Guru MTs Al-Madaniyah
Sumber Data : Profil MTs Al-Madaniyah Jempong Barat 56 No Nama/gelar akademik L/P Jabatan Pendidikan
terakhir/jurusan 1 TGH,Ahmad Madani, S,Sos L pmpinan/GTY SI Sos Pol
2 Drs. H.Sukir L KepalaSekolah SI PAI
3 Haeruniah, S.Ag P Wk.kesiswaan/PNS SI PAI 4 Ahmad Efendi,S.Pd L Wk.UR.KuriKulum SI B.Inggris
5 Mirwan batubara,S.Pd L GMP SI B.Inggris
6 Ahmad Juani, S,Pd L GMP SI Matematika
7 Aswadi, S,Pd L GMP SI B.Ingg
8 Herlina, SE P GMP SI Ekonomi
9 Ida Ratna Susanti, S.Hi P Perpustakaan SI Muamalah 10 Zuhairatul Anwariah,S,Pd P GMP SI.Fisika
11 Siti idrus, S,Pd P GMP SI B.Indonesia
12 Hj.nursehan, A.Ma P GMY D2 PAI
13 Eli sumiati S.Pdi P GTY SI.B.Arab
14 Suhaimi P GTT SI Ekonomi
15 Husnus sawab L PTT MA
16 Sajudin L GMP SI.Biologi
17 H. Helmi L Komite
18 Mohammad Zaki S,Pd L GMP S1
Dari tabel diatas, dapat di pahami bahwa jumlah seluruh guru tetap serta pegawai di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat adalah berjumlah 13 orang, yang terdiri dari berbagai macam lulusan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Keadaan tenaga pengajar sebagaimana tertera dalam tabel di atas, memungkinkan MTs Al-Madaniyah dapat menjalankan proses belajar mengajar dengan baik dan tepat karena tenaga pengajarnya sesuai dengan
56Dokumentasi, 14 Maret 2017.
kualifikasi pengajarannya sesuai dengan kualifikasi pendidikannya. Dapat diketahui pula bahwa dalam jumlah pegawai tata usaha sudah sangat mencukupi yang selalu aktif dalam menjalankan tugas rutinnya.
6. Keadaan Siswa MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kec. Sekar Bela Kota Mataram
Sama halnya dengan guru, siswa juga merupakan subjek yang penting dan harus ada dalam proses belajar mengajar. Tanpa siswa, maka proses pendidikan tidak akan berjalan.
Adapun jumlah siswa MTs Al-Madaniyah Jempong Barat sebagai berikut:
Tabel 3.2 Keadaan Siswa Siswi
Sumber Data: Profil MTs Al-Madaniyah Jempong Barat57
Kelas
Banyak Kel
as
Banyak Murid Banyak Murid WNA
Banyak Mutasi
Ket Lk Pr Jumlah Lk Pr Jumlah Masuk Keluar
Lk Pr Lk Pr
I 2 34 24 58 - - - -
II 2 28 16 44 - - - -
III 2 24 30 54 - - - -
Jml 6 86 70 156 - - - -
Jumlah siswa MTs Al-Madaniyah Jempong Barat pada tahun 2016/2017 berjumlah 156 siswa, jumlah siswa tersebut selalu mengalami
57 Dokumentasi, 14 Maret 2017.
perubahan tiap tahunnya, mereka sangat antusias dan semangat dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru.58
7. Keadaan Sarana dan Prasarana
Disamping faktor guru, murid, dan pegawai, faktor sarana dan prasarana tidak kalah pentingnya dalam menunjang proses kegiatan belajar mengajar.
Alat dan metode yang digunakan dalam pembelajaran merupakan faktor penunjang yang penting, artinya untuk memperjelas pemahaman siswa terhadap pelajaran. Adapun data sarana dan prasarana di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kota Mataram Tahun Pelajaran 2015/2016 sebagai berikut :
Tabel 3.3
Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Al-Madaniyah Sumber Data: Profil Sekolah MTs Al-Madaniyah59
No Nama Ruang Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang kelas 6
3 Ruang laboraturium -
4 Ruang keterampilan -
5 Ruang guru 1
6 Ruang UKS 1
7 Perpustakaan 1
8 Aula 1
9 Wc Guru 1
10 Wc Siswa 2
11 Gudang 1
12 Kantin 1
58Dokumentasi, 14 Maret 2017.
59Dokumentasi, 14 Maret 2017.
Dari tabel di atas tampak bahwa keadaan sarana dan prasarana di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, ini sepertinya belum memadai dalam menunjang kegiatan belajar mengajar dalam kondisi yang baik dan layak digunakan sebagai tempat belajar.
8. Struktur Organisasi
Dalam suatu lembaga pendidikan atau organisasi, diperlukan adanya struktur organisasi tersebut.Perkembangan sekolah sebagai total sistem, pengelolaanya sangat tergantung pada pengelolaan seluruh subsistem baik secara sendiri maupun secara keseluruhan sistem.Adapun struktur organisasi yang ada di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat dapat dilihat pada bagan struktur tersebut :
Bagan
Struktur Organisasi MTs Al-Madaniyah.
Sumber Data : Profil MTs Al-Madaniyah Jempong Barat60
60 Dokumentasi, 14 Maret 2017.
Tata usaha Suhaimin
Kepala sekolah Drs.H. Sukir
Komite H. Helmi
G. IPS Terpadu G. IPA Terpadu G. Prakarya G. B. Inggris Kls VIII G. B. Inggris Kls VII G. B. Arab
Herlina, Se Zuhairi A, S,Pd Hasuassawab, S,Pd Mirwan. B. Bara, S,Pd aswadi, S,pd Hj. Nursenan S,Pd Aqidah Akhlak G. SKI G. B. Indo G. MTK G. Seni budaya G. TIK
Eli Sumiati, S.Pd Ida Rat, S.S.Hi Siti Idrus, S,Pd Ahmad. J, S.Pd Hj. Nursehan, S. Pd Suhaimi, S.Pd G. Al-Qur’an Hadits & Fiqih G. Olah Raga G. Bahasa inggris G. PKN G. BP
Hj. Hairunia, S.Pd Suhaimmi, s.Pd Ahmad Efendi Hj. Nursehan A. Madani,S,Sos Tata usaha
suhaimin
Perpustakaan Ida. R. Susianti, S.
Hi Wk. Kurikulim
Ahmad Efendi
Wk. Kesiswaan Hj. Hairuniah, s.
Ag
Wk. Sarana Prasarana Hj. Nursehan, s. Pd
Wk. Humas Aswadi, s.Pd.
Siswa-siawi
B. Upaya Guru Fikih Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Al- Madaniyah Jempong Barat
Dalam kegiatan pembelajaran guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru yang mampu mengkondisikan kelas dengan baik, menyajikan penjelasan dengan sistematis, intonasi yang tepat dapat membuat siswa semangat dan fokus memperhatikan pembelajaran. tidak semua pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan akan ada kendala-kendala yang akan menjadi penghambat. Penghambatnya tidak hanya faktor guru dalam menyampaikan materi, pemilihan strategi dan metode, serta kelengkapan fasilitas mengajar guru, akan tetapi faktor itu juga dapat dari siswa, seperti kurangnnya motivasi belajar dan minat dari siswa sehingga menjadi penyebab kurangnya hasil belajar. Guru yang baik adalah guru yang mengetahui kekurangannya dan berusaha untuk memperbaiki untuk bisa meningkatkan kualitas tindakannya dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan observasi yang dilakukan di kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, peneliti mendapatkan data bahwa ada beberapa aktivitas yang dilakukan oleh guru fiqih dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada penerapan metode ceramah.
Adapun bentuk upaya guru yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam penerapan metode ceramah pada materi sholat jamaq dan qasar adalah sebagai berikut:
1. Memberikan Aprsepsi
Dari wawancara yang saya lakukan dengan guru fiqih MTs Al- Madaniyah Jempong, menurut keterangan beliau bahwa ketika mengajar beliau selalu mengkaitkan materi yang akan diajarkan dengan kondisi lingkungan sekitar.61
Setelah melakukan observasi secara langsung pada saat guru mengajar menggunakan metode ceramah, ternyata guru memang benar-benar mengkaitkan materi shalat jamak dan qasar dengan kehidupan sosial masyarakat siswa, seperti guru menanyakan kepada siswa pengalaman dan pengetahuannya tentang salat jamak dan qasar di lingkungannya.62
2. Menjelaskan tujuan
Sebelum masuk pada kegiatan inti, sudah menjadi hal yang wajar jika guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari pembelajaran. Dan dari keterangan yang peneliti dapatkan sebelum menjelaskan materi pokok pembelajaran guru fiqih kelas VII MTs Al-Madaniyah menjelaskan tujuan dari tiap-tiap materi yang diajarkan kepada siswa. 63
Dari hasil observasi peneliti lakukan pada saat guru mengajar, bahwasanya guru fiqih kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat menjelaskan tujuan yang ingi dicapai oleh siswa kelas mempelajari materi
61 Ida Ratna Guru Fikih Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, Wawancara, 21 Maret 2017
62 Observasi, 11 April 2017
63 Ida Ratna Guru Fikih Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, Wawancara, 21 Maret
2017
shalat jamak dan qasar. yaitu, guru menjelaskan pentingnya salat dalam keadaan apapun. Dan guru juga menjelaskan tujuan dari tiap-tiap materi seperti siswa dapat memahami tentang sholat qasar dapat membedakan sholat jamaq dan qasar serta hal-hal yang membolehkan untuk melakukan sholat qasar .64
3. Menjelaskan Materi Secara Sistematis
Dari hasil wawancara dengan guru fiqih kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat yaitu pada saat melakukan pembelajaran di kelas beliau sebelumnya merencanakan tahap-tahap pembelajaran yang dibuat dalam RPP dan berusaha untuk mengaplikasikannya secara sistematis sesuai dengan tahap-tahap pembelajaran. Begitupun ketika menjelaskan materi yang akan diajarkan. 65
Dari hasil observasi pada saat guru mengajar di kelas VII MTs Al- Madaniyah Jempong Barat, guru terlihat menjelaskan materi pelajaran secara sistematis sesuai dengan yang tercantum di RPP. Seperti, pada observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu ketika guru menjelaskan sholat qasar dengan memberi pemahaman kepada siswa tentang sholat qasar, sholat qasar adalah memendekkan atau meringkas sholat wajib yang jumlah rakaatnya empat diringkas menjadi dua rakaat. Untuk melakukan sholat qasar tidak dilakukan dengan sembarang cara dan boleh diringkas kapan saja aka tetapi dalam
64 Observasi, 11 April 2017
65 Ida Ratna Guru Fikih Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, Wawancara, 21 Maret
2017
melakukan sholat qasar ada ketentuan-ketentuannya seperti: seseorang melakukan perjalanan jauh atau musafir syarat pertaman yaitu melakukkan perjalan bukan untuk maksiat, kedua sudah memenuhi jarak yang boleh melakukkan sholat qasar, ketiga melakukkan qasar pada sholat yang jumlah rakaat empat. kalau sholat yang jumlah rakaatnya tiga dan dua tidak boleh diqasarkan seperti sholat magrib dan isya sholat yang boleh diqasarkan adalah sholat dzuhur, isya dan sholat ashar. syarat yang ke empat berniat melakukkan sholat qasar saat taqbiratul ihram dan mengetahui tentang diperbolehkan mengqasar sholat disini untu melakukkan sholat qasar haruslah memahami sholat qasar agar sholatnya dapat diterima dan sesuai dengan panduan yang dicontohkan oleh nabi Muhammad Sallahualaihi wasalam. dan yang terakhir atau syarat ke lima yaitu tidak makmum pada imam yang berdiri secara sempurna. dalam sholat jamaq dan qasar pasti memiliki perbedaan yang menjadi perbedaan sholat jamaq yaitu kalau sholat jamaq artinya menggabungkan dua sholat secara bersamaan pada satu waktu sedangkan sholat qasar adalah memendekkan atau meringkas sholat wajib yang jumlah rakaatnya empat menjadi dua rakaat ketika melakukkan perjalanan jauh pada saat sakit. guru melanjutkkan penjelassannya bahwa sakitnya disini adalah sakit yang parah bukan sakit biasa seperti flu ini bukanlah suatu alasan untuk yang benar untuk melakukkan sholat jamaq.66
66 Observasi, 11 April 2017
4. Guru menutup dan mengakhiri pembelajaran.
Penutup pelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang wajib dilakukan walaupun itu dilakukan dengan guru fiqih kelas VII MTs Al- Madaniyah saat ingin mengakhiri pembelajaran sesuai dengan keterangan yang diungkapkan oleh guru fiqih kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong.
Adapun bagian dari menutup pembelajaran yang diupayakan oleh guru adalah:
a. Mengevaluasi
Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, mengingat evaluasi merupakan kegiatan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Dari hasil keterangan yang saya dapatkan dari guru fiqih, evaluasipun kerap kali dilakukan oleh guru fiqih kelas VII MTs Al- Madaniyah Jempong Barat setiap kali melakukan proses pembelajaran.67
Dari hasil observasi, evaluasi yang dilakukan oleh guru fiqih kelas VII yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada siswa pengertian dari sholat qasar, serentak siswa menjawab dan guru menunjukkan satu orang siswa menjawab yaitu Dian Utari diapun menjawab sholat qasar adalah memendekkan atau meringgkas sholat wajib dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat.
Syarat-syarat seseorang melakukkan sholat qasar dan perbedaan sholat
67 Ida Ratna Guru Fikih Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, Wawancara, 21 Maret 2017
jamaq dan qasar. dan guru meminta semua siswanya menjawab secara bersamaan terkait syarat-syarat sholat qasar dan perbedaan sholat jamaq dan qasar.68
b. Menyampaikan informasi
Memberikan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya kepada siswa merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru, guna mengingatkan kepada siswa untuk mempersiapkan materi tersebut di rumah sebelum dibahas di sekolah. dari hasil wawancara dengan guru fiqih MTs Al-Madaniyah menyatakan bahwa kegiatan itu kerap kali dilakukan oleh guru untuk memicu kerajinan siswa untuk belajar dirumah. 69
Dari hasil observasi kegiatan pembelajaran di MTs Al-Madaniyah yang dilakukan oleh guru fiqih, ketika mengajar guru sering mengingatkan siswa untuk mengulang materi pelajaran yang telah diberikan dan mempelajari materi yang akan dibahas minggu depan di rumah. Seperti guru mengingatkan kepada siswa untuk mempelajari ulang materi shalat jamaq dan qasar, dan memberi tahukan kepada siswa bahwa minggu depan kita akan mempelajari tentang cara mendemostasrikan sholat jamaq dan qasar. guru mengingatkan siswa untuk mempelajari shalat qasar di rumah.70
68 Observasi, 11 April 2017
69 Ida Ratna Guru Fikih Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, Wawancara, 21 Maret
2017
70 Observasi, 11 April 2017
C. Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat
Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. kriteria keberhasilah guru dan siswa dalam melaksanakan program pembelajaran dilihat dari kompetensi dasar dimiliki oleh siswa, evaluasi akan memberikan informasi tingkat pencapain belajar siswa.
Pembelajar siswa dikatan meningkat apabila hasil evaluasi siswa dapat memenuhi atau melebihi kriteria ketuntasan minimal yang ingin dicapai adapun ketentuan KKM yang ditentukan oleh sekolah MTs Al-Madaniyah kelas VII untuk mata pelajaran fikih adalah 67.
Tabel
Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat sebelum Penerapan Metode Ceramah pada Materi Sholat Jamaq dan Qasar.:
No Nama siswi Nilai akhir Kriteria
1 Dewi utari 80 Tuntas
2 Dian utari 86.66 Tuntas
3 Diana 80 Tuntas
4 Dini larasati 80 Tuntas
5 Eli sumiati 66.66 Tidak tuntas
6 Erna wati 73.33 Tidak tuntas
7 Huratul aini 66.66 Tidak tuntas
8 Husnawati 73.33 Tindak tuntas
9 Jariatul laili 80 Tuntas
10 Lili rahmawati 73.33 Tidak tuntas
11 Lina karlina 86.66 Tuntas
12 Mayani 80 Tuntas
13 Muliani mulahela 86.66 Tuntas 14 Muliani safitri 73.33 Tidak tuntas
15 Rihan utami 80 Tuntas
16 Rizka amelia 86.66 Tuntas
17 Sahwi robiyatun 86.66 Tuntas
18 Santika 80 Tuntas