BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Profil Umum MA Al- Ma’arif Qamarul Huda
3. Keadaan sarana dan prasarana
Dalam pelaksanaan program pendidikan di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda ini ditunjang oleh beberapa sarana dan prasarana seperti gedung yang terdiri dari beberapa fasilitas yaitu: ruang kepala madrasah, ruang guru, ruang tata usaha (TU), ruang belajar, kamar mandi, kantin, dan lapangan serta berbagai sarana pembelajaran lainnya70
Adapun keadaan sarana dan prasarana di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel I
Keadaan Sarana dan Prasarana NO Keadaan Sarana dan Prasarana
1. Keadaan meja belajar
1.1.Meja/Kursi Siswa : 54/27 buah 1.2.Meja/Kursi Guru : 9/9 buah 1.3.Papan Tulis/Papan Absen : 3 buah 1.4.Almari : 2 buah 1.5.Rak Buku : 4 buah.
2. Alat tulis kantor
2.1. Mesin Tik : - buah 2.2. Komputer : 8 buah 2.3. Printer : 3 buah 3. Alat-alat Peraga dan perlengkapan lainnya
3.1.Globe 3.2.Peta 3.3.Rangka manusia 3.4.Pengeras suara 3.5.TV
70 Observasi dan Dokumentasi, Sarana dan Prasarana MA Al-Ma’arif Qamarul Huda, 6
Oktober 2018
: 1 buah : 4 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah
4. Alat- alat Olahraga
4.1. Bola Basket 4.2. Bola Volly 4.3. Meja Pimpong 5. Prasarana ( Jenis bangunan )
5.1. Ruang kelas 5.2. Ruang kepala madrasah 5.3. Ruang guru 5.4. Ruang tata usaha 5.5. Ruang Perpustakaan 5.6. Toilet guru 5.7. Toilet siswa 5.8. kantin 5.9. Lapangan voly 5.10. Ruang laboraturium 5.11. Ruang Osis 5.12. Mussola
4. Keadaan Guru/Tenaga Pengajar Diniyah MA Al-Ma’arif Qamarul Huda
Guru atau tenaga pengajar merupakan faktor yang sangat penting dalam pendidikan dikarenakan berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada pendidik. Oleh karena itu faktor pendidik yang menyangkut kualitas dan kuantitas akan mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada suatu lembaga pendidikan.
Ahmad Suyadi selaku kepala Madrasah Aliyah menuturkan jumlah guru yang ada di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda sebanyak 22, Guru-guru atau
: 3 ruang : 1 ruang : 1 ruang : 1 ruang : 1 ruang : 1 ruang : 2 ruang : 1 ruang : 1 ruang : 1 ruang : 1 ruang : 1 ruang : 2 buah : 2 buah : 1 buah
tenaga pengajar merupakan guru-guru umum dan guru-guru agama, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :71
TABEL II
Nama-nama guru MA Al-Ma’arif Qamarul Huda72
71Ahmad Suyadi, Wawancara, 10 Oktober 2018.
72 Dokumentasi, MA Al-Ma’arif Qamarul Huda 10 Oktober 2018
No Nama Pendidikan
terakhir Jurusan PT Jabatan Mata Pelajaran
1 H. Ahmad Suyadi,
S.PdI S1 PAI STAIQH
Kepala
MA Bahasa Indonesia
2 Salinah, S.PdI S1 PAI STAIQH Waka
Kurikulum Fiqih
3 Budi Nurani, S.Pd S1 Pend. IPS UMM KTU Sejarah
4 Abdul Gafur, S.Pd S1
Pend. Bhs
& Sastra Indo
STKIPQH
Waka
kesiswaan 4. Indonesia
5 Muhirudin, S.Pd S1 Pend.
Matematika STAIQH Waka
Humas Matematika
6 Sudi Harji, S,Pd S1 Pend.
Matematika STKIPQH Ketua
Komite Matematika
7 Hernayana, S.Pd S1 Pend.
B.Inggris UNRAM Wali
Kelas X Bahasa Inggris 8 Bq. Afriyani Dwi
Astini, S.Pd S1 Pend.
Biologi UNRAM Wali
Kelas XI Biologi
9 Damanhuri, S.PdI S1 PAI STAIQH Wali
Kelas XII Qur'an Hadits
10 Rohyatun, S.Pd S1 Pend.
Ekonomi UNTB Guru
Mapel BK TIK/Prakarya
11 Suryadinata, S.Pd S1 Pend.
Ekonomi UNW Guru
Mapel Ekonomi
12 Nursamak, S.PdI S1 PAI STAIQH Guru
Mapel Bahasa Arab
13 Baiq Laily Ekawati,
S.Pd S1 Pend.
Biologi UNRAM Guru
Mapel Biologi
14 Bq.Oktia Saprianti,
S.Pd S1 Pend.
B.Inggris STKIPQH Guru
Mapel Sastra Inggris
6. Data siswa MA Al-Ma’arif Qamarul Huda
Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan berhasil jika prestasi yang didapat peserta didik tercapai dengan hasil yang memuaskan dan tentunya sebuah pendidikan tidak akan terlepas dari pendidik dan peserta didik.
Adapun jumlah peserta didik/siswa di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda bisa dilihat dari tabel di bawah ini :
15 Titik Damayanti, S.Pd S1 Pend.
Matematika STAIQH Guru
Mapel Fisika
16 Raodatul Jannah,
S.PdI S1 PAI IAIN
MATARAM
Guru
Mapel Aqidah Akhlak
17 Istikomah, S.PdI S1 PAI IAIQH Guru
Mapel SKI
18 Sahayuni, S.Pd S1 Penjaskes IKIP
MATARAM
Guru
Mapel Penjaskes
19 Dewi Mandarusmin,
S.Pd S1 Kimia UNRAM Guru
Mapel Kimia
20 Musleh, SH S1 Hukum UNISMA Guru
Mapel PPKn
21 Paizin, S.Pd S1 Penjaskes IKIP
MATARAM
Guru
Mapel Penjaskes
22 Andi, S.Pd.I S1 PAI IAIQH Guru
Mapel Aswaja & Nahwu Sharaf
Tabel III
Keadaan siswa MA Al-Ma’arif Qamarul Huda73
Kelas Jumlah Siswa Jenis Kelamin
L P X 14 7 7 XI 29 13 16 XII 26 11 15
Total 69
Dari tabel diatas bisa diketahui bahwa dari 69 siswa di MA Al- Ma’arif Qamarul Huda ada 31 Laki-laki dan dan 38 perempuan.
6. Struktur Organisasi Pendidikan MA Al-Ma’arif Qamarul Huda
Dalam suatu lembaga pendidikan diperlukan suatu organisasi yang baik dan teratur dalam rangka membantu kelansungan proses belajar mengajar.
Organisasi tersebut sangat penting dalam menunjang maju mundurnya proses belajar mengajar dalam suatu lembaga pendidikan.
Adapun susunan organisasi yang ada di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda dapat dilihat dalam bagan berikut ini :74
73Dokumentasi, Profil MA AL-Ma’arif Qamarul Huda Montong Are, 10 Oktober 2018.
74 Dokumentasi, Profil MA AL-Ma’arif
Bagan 01
Struktur Organisasi MA Al-Ma’arif QamaruL Huda75
75 Dokumentasi, Profil MA AL-Ma’arif,,,.
Kepala TU Budi Nurani,
Waka Humas Muhirudin, S.Pd
Waka Kurikulum Salinah, S.Pd
Waka Kesiswaan Abdul Gafur,S.Pd
Wali K Hernayana, S.Pd
Wali Kelas XI Bq. Afriyani S.Pd
Wali Kelas XII Damanhuri, S.PdI
Guru MA
Siswa
Ketua Yayasan Ayan Arianto A,Md
Kepala MA H. Suyadi, S,Pd.I
Ketua Komite Sudi Harji, S.Pd
B. Upaya Guru Fiqih dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Dalam proses belajar mengajar, guru Fiqih berharap agar anak didiknya mendapatkan hasil atau prestasi yang baik. Apabila guru fiqih merasa belum mencapai apa yang diharapkan dari anak didiknya, maka guru fiqih berusaha semaksimal mungkin agar apa yang diharapkan dapat berhasil. Oleh karena kemampuan siswanya yang berbeda-beda satu dengan lainnya, maka prestasi belajar siswa-siswi tersebut dalam mata pelajaran fiqih berbeda yakni ada yang baik, cukup, dan kurang.
Dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di MA Al- Ma’arif Qamarul Huda, upaya yang dilakukan oleh guru Fiqih adalah 1) memberikan motivasi pada peserta didik, 2) menggunakan metode pembelajaran yang variatif, 3) Menggunakan media pembelajaran yang menarik sesuai dengan materi pembelajaran.
1. Memberikan motivasi pada peserta didik
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Salinah selaku guru Fiqh mengatakan:
“guru sebelum mengajar biasanya berbincang-bincang dulu, mengenai proses pembelajaran yang akan berlangsung, dan juga membicarakan mengenai tingkah peserta didik di kelas dan setelah masuk kelas biasanya saya selalu memberikan motivasi untuk siswa. 76
Data tersebut didukung oleh hasil observasi pada tanggal 12 November 2018, yang membuktikan bahwa guru selalu memotivasi siswa dengan memberikan dorongan supaya siswa tetap aktif dan semangat
76Salinah, Wawancara, tanggal 12 November 2018
dalam belajar dengan harapan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dan siswa yang nilainya tinggi akan diberikan hadiah.77
Data di atas juga diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Suyadi selaku kepala Madrasah Aliyah, beliau menjelaskan :
Secara umum, proses belajar mengajar di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda ini berjalan cukup lancar, bagus dan tertib sejauh ini, KBM dimulai pukul (06:45-13:30), dan memang benar pak Salinah selalu memberikan motivasi pada peserta didik sebelum memulai pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dalam pembelajaran Fiqh.78
Hasil Wawancara dengan kepala madrasah tersebut peneliti menyimpulkan , upaya yang dilakukan oleh Salinah selaku guru Fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan cara memberikan motivasi pada peserta didik untuk belajar lebih giat lagi dalam pelajaran Fiqh, selain itu juga ada motivasi dari guru Fiqh itu sendiri karena tanpa motivasi dari seorang guru Fiqh maka tidak akan berhasil dalam pelajaran Fiqh.
2. Menggunakan metode pembelajaran yang variatif
Upaya guru Fiqh dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan strategi pembelajaran yang variatif, yang mana kadang menggunakan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan diskusi sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik.
Hasil wawancara peneliti dengan Bapak Salinah selaku guru Fiqh kelas X beliau menjelaskan:
77 Dokumentasi, tanggal 12 November 2018
78 H. Suyadi,Wawancara, Tanggal 12 November 2018
Pada waktu pelajaran Fiqh pertama-tama saya mengadakan apersepsi seperti biasa sesuai dengan (RPP), setelah itu diawali dengan berdo’a membaca Asma’ul Husna, secara bersama-sama lalu memasuki pada materi pelajaran yang mau diberikan terhadap peserta didik, kalau tentang metode yang saya pakai metode yang relevan dengan materi yang akan disampaikan misalnya menggunakan metode diskusi, demonstrasi dan ceramah yang bersifat mengevaluasi materi yang sudah disampaikan.79
Kesimpulan wawancara dengan Bapak Salinah selaku guru Fiqh kelas X menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, dengan menggunakan metode yang bervariasi.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 14 November 2018 yang membuktikan bahwa guru dalam penyampaian mata pelajaran Fiqh, dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik dan tidak menoton pada satu metode.80
Kemudian hasil wawancara dengan Bapak Abdul Gaffur selaku WAKA kesiswaan, beliau menuturkan sebagai berikut:
Ketika guru fiqih mengajar dikelas, terlihat bahwa beliau tidak hanya menggunakan satu metode saja. Akan tetapi, menggunakan metode yang bervariasi seperti ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar.81
Hal senada juga diungkapkan Abdul Gaffur :
Dalam meningkatkan prestasi belajar Fiqh, seorang guru harus betul- betul siap dalam persiapan untuk proses pembelajaran dikelas,
79Salinah, Wawancara, Tanggal 14 November 2018
80 Observasi, tanggal 14 November 2018
81Abdul gaffur, Wawancara, tanggal 15 November 2018
kemudian tentang metode yang saya gunakan tidak selalu monoton pada satu metode saja akan tetapi memakai metode yang bervariasi.82
Data tersebut didukung oleh hasil observasi pada tanggal 15 November 2018 yang membuktikan bahwa guru Fiqh dalam mengajar tidak hanya menggunakan satu metode saja dalam meningkatkan prestasi belajar. Tetapi menggunakan berbagai metode yang tidak monoton dan menarik saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.83
Hal di atas diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan Ibu Hernayana selaku wali kelas X MA beliau menjelaskan bahwa:
"upaya yang dilakukan guru fiqih untuk meningkatkan prestasi belajar, beliau menggunakan berbagai metode mengajar, tidak monoton pada satu metode saja, di samping itu beliau juga menggunakan strategi untuk menghidupkan kelas dengan cara memancing minat peserta didik supaya lebh aktif dalam kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.84
Upaya guru Fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik yang diterapkan di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda adalah salah satu cara untuk mencapai standar mutu pendidikan, untuk itu dengan upaya yang dilakukan guru Fiqih dalam pembelajaran Fiqih di harapkan prestasi belajar peserta didik di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda khususnya, dapat mencapai standar kompetensi peserta didik., peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik yang semakin meningkat.
82 Abdul Gaffur, Wawancara, tanggal 15 November 2018
83Observasi, tanggal 15 November 2018
84 Hernayana, Wawancara, 16 November 2018
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan, pengukuran peningkatan prestasi belajar peserta didik dapat dilihat melalui nilai raport berikutnya. Kalau nilainya meningkat, berarti prestasi belajarnya semakin meningkat.
3. Menggunakan media pembelajaran yang menarik sesuai dengan materi pembelajaran.
Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara pihak pengajar sebagai pengantar pesan dan peserta didik sebagai penerima pesan dengan bantuan alat/media sebagai perantara yang dapat membantu pesan tersebut tersampaikan, seperti menggunakan media serbaneka yang merupakan media yang menyesuaikan dengan materi pembelajaran. Di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda terlihat bahwa di tangan guru yang profesional media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar yang akhirnya dapat mempertinggi hasil belajar yang diharapkan.
Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Salinah mengatakan:
Dalam mengajar, guru harus tahu betul apa yang diinginkan oleh peserta didik dalam pembelajaran, dan media yang digunakan harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga saya selalu menggunakan media dalam mata pelajaran fiqih, dan siap dalam menghadapi kemajuan teknologi.85
Hal senada dengan yang diungkapkan oleh bapak Salinah bahwa:
Guru fiqih dalam mengajar mata pelajaran Fiqh, dituntut untuk menggunakan media. Contohnya, bila saya mengajar materi
85Salinah, Wawancara, tanggal 17 November 2018
tentang shalat jenazah, saya lansung mendemonstrasikan tata cara sholat jenazah ke peserta didik .86
Data tersebut didukung oleh hasil observasi peneliti pada tanggal 17 November 2018, yang membuktikan bahwa ketika proses belajar mengajar berlangsung, guru melakukan media audio visual untuk memudahkan daya ingat siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa.87 Guru fiqih di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pembelajaran dan peserta didik pun juga mudah dalam menangkap materi tersebut khususnya bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, oleh karena itu guru harus bisa menetapkan media yang tepat untuk peserta didik tersebut.
Berdasarkan paparan data di atas, dapat ditemukan bahwa upaya guru dalam meningkatkan kualitas prestasi belajar peserta didik di MA Al- Ma’arif Qamarul Huda dalam meningkatkan prestasi belajar siswa adalah :
1) Memberikan motivasi pada peserta didik, 2) Menggunakan metode pembelajaran yang variatif, 3) Menggunakan media pembelajaran yang menarik sesuai dengan materi pembelajaran.
86Salinah, Wawancara, tanggal 17 November 2018
87Observasi, tanggal 17 November 2018
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Guru Fiqh dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta didik
Seorang guru fiqih perlu mengetahui sekaligus menguasai berbagai metode belajar mengajar yang digunakan didalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karenanya guru fiqih dituntut untuk lebih kreatif, efektif, selektif, dan proaktif dalam mengakomodir kebutuhan peserta didik.
Berbicara mengenai upaya guru Fiqh dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik MA Al-Ma’arif Qamarul Huda, tentunya tidak berjalan dengan begitu saja, pastinya ada dukungan dan hambatan yang dialami oleh guru fiqih dalam meningkatkan prestasi peserta didik.
Adapun faktor-faktor pendukung dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik, sebagai berikut :
1. Tersedianya media komputer
Menggunakan media komputer yang sudah disediakan pihak sekolah memudahkan belajar bagi peserta didik dan memudahkan mengajar bagi pendidik. Dikarenakan menggunakan media pembelajaran seperti power point, yang lebih memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran, dan hanya membuat slide-slide yang berisi tentang materi-materi pelajaran.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Salinah selaku guru fiqih bahwa:
Dalam proses pembelajaran, supaya penyampaian materi lebih mudah dan lebih mudah dipahami oleh siswa, saya menggunakan media komputer seperti power point, dengan tujuan supaya siswa
lebih cepat mengerti dan paham denan apa yang dijelaskan dan yang telah ditampilkan dalam power point.88
hal tersebut dikuatkan oleh hasil wawancara dengan mahirudin selaku siswa MA Al-Ma’arif Qamarul Huda yang mengatakan bahwa:
Saya lebih mudah menerima pelajaran dengan menggunakan media komputer yang menggunakan program power point itu karena saya pun juga lebih mudah untuk mengingatnya.89
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran power point tidak hanya mempermudah guru dalam penyampaian materi pelajaran tetapi juga mempermudah siswa dalam menerimanya.
2. Penguasaan dan kemahiran guru dalam menggunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran power point dalam pemanfaatannya dapat memudahkan untuk pengajaran atau penyajian materi. Hal ini karenakan media pembelajaran tersebut lebih menarik dan terprogram, sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Salinah: “Melalui program-programnya media pembelajaran ini dapat disusun semenarik mungkin dan ditata sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam kegiatan belajar Fiqih.”90
88 Salinah, Wawancara, 19 November 2018
89 Mahirudin, Wawancara, tanggal 20 November 2018
90 Salinah, Wawancara, tanggal 20 November 2018
Pada waktu yang berbeda peneliti menemui salah seorang siswa yang kebetulan kelas X yang bernama desi, siswa tersebut mengatakan:
Belajar dengan menggunakan media pembelajaran komputer sangatlah menarik dan saya suka karena dengan menggunakan komputer apalagi program power point saya dapat mengingat pelajaran yang telah diajarkan oleh bapak ibu guru dengan mudah.91
Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas dapat diketahui bahwa dengan memanfaatkan media pembelajaran power point dapat menarik perhatian dan minat siswa, sehingga pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar khususnya kualitas pendidikan.
Disamping adanya faktor pendukung dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terdapat pula faktor yang menjadi hambatan di MA Al- Ma’arif Qamarul Huda dan itu hanya datang dari peserta didik itu sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa pihak dan guru Fiqh yang ada di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda, mengatakan bahwa hambatan yang mereka hadapi terletak pada peserta didik yang masih kurang maksimal dalam belajar Fiqh, yang memang kemampuan sebagian dari peserta didik lebih rendah dari sebagian yang lain, dan itu saya kira terkait dengan lingkungan dan latar belakang peserta didik, kalau disekolah pelajaran fiqh itu hanya 2 jam, mereka lebih banyak dirumah, jadi ini ada hubunganya dengan motivasi orang tua. Bagaimana agar anak-
91 Desi, Wawancara, tanggal 21 November 2018
anak mereka ini mau belajar Fiqh sendiri dirumah atau dengan orang yang terdekat dengan mereka.
Terkait dengan hambatan yang ada di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda, pak Salinah selaku guru fiqih memberikan penjelasan:
Faktor hambatan yang ada di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda ini saya kira hambatanya selalu ada dalam setiap penyelenggaraan sekolah, seperti Input dari sekolah umum yang beragam dan latar belakang pendidikan orang tua yang beragam bisa mempengaruhi pola belajar peserta didik diluar sekolah, serta kurangnya motivasi dan kontrol belajar.92
Berdasarkan hasil wawancara dengan pak Salinah diatas, peneliti menyimpulkan bahwa hambatan di setiap penyelenggaraan sekolah- sekolah itu pasti ada, antara lain seperti yang ada di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda ini, hambatan tersebut adalah input dari sekolah umum yang beragam, latar belakang belakang pendidikan orang tua yang bisa mempengaruhi pola belajar diluar sekolah, dan kurangnya motivasi dan kontrol orang tua terhadap belajar pada peserta didik dirumah.
Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa yang menjadi hambatan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa: 1) kebanyakan input dari sekolah umum, 2) Kurangnya motivasi dan kontrol orang tua terhadap pembelajaran anak dirumah.
92H. Suyadi, Wawancara, tanggal 24 November 2018
BAB III PEMBAHASAN
A. Upaya guru Fiqh dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik MA Al-Ma’arif Qamarul Huda
Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, upaya guru Fiqih dengan mengembangkan kemampuan untuk mengekspresikan dan mewujudkan potensi daya berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan unik/kemampuan mengkombinasikan sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lain agar lebih menarik. Sebagaimana menurut Hamzah, guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan.93
Proses pembelajaran sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam memahami materi pelajaran, terbukti pada saat pembelajaran, guru menggunakan sesuatu yang sudah ada seperti media, dikombinasikan menjadi sesuatu yang lebih menarik, sehingga peserta didik memperhatikan pada saat pembelajaran berlangsung. Upaya guru Fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:
1. Memberikan motivasi pada peserta didik
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara lansung,
93 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.
15.
tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.94
Adapun motivasi belajar peserta didik sangat penting untuk dikembangkan. Sebagaimana menurut Uzer Usman ada 2 jenis motivasi yaitu motivasi dari dalam diri seseorang (motivasi instrinsik) dan motivasi dari luar diri seseorang (motivasi ekstrinsik) motivasi instrinsik dapat diciptakan dengan memberi dorongan dan menggairahkan perasaan ingin tahu, mencoba hal-hal baru dan hasrat untuk maju dalam belajar, sedangkan motivasi ekstrinsik pada peserta didik dapat dilakukan dengan memberikan ganjaran misalnya melalui pujian, hadiah atau hukuman.95
Motivasi sebagai salah satu upaya guru yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, hal ini dilakukan oleh guru fiqih di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dan setelah memberikan motivasi pada siswa seperti memberi hadiah dan memberikan piagam penghargaan kepada siswa yang nilainya meningkat dan prestasinya bisa dilihat dari raport peserta didik.
2. Menggunakan metode pembelajaran yang variatif
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
94 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2014),
hlm. 3
95 Uzer Usman, Menjadi Guru profesional, (bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.
29.
perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.96
Adapun metode pembelajaran merupakan cara-cara untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, adapun guru disini menggunakan metode yang bervariasi agar proses belajar mengajar berjalan sesuai harapan. Oleh karena itu, guru fiqih di MA Al-Ma’arif Qamarul Huda telah menerapkan metode yang bervariasi pada saat mengajar terlihat memang dapat meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik.
3. Menggunakan media pembelajaran yang menarik sesuai dengan materi pembelajaran.
Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran imformasi.97 Sedangkan Oemar Hamalik menuturkan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosuder yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran.98
Jadi media pembelajaran dalam arti sempit meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana.
96 http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran.diambil kamis: 27 september 2018, jam
11.43 WITA.
97 Asnawir dan M.Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002) hlm. 11
98 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), hlm. 57