• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

dari test ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat rangking atau sebagai ukuran kualitas sekolah.

dan diskriptif berupa kata-kata tertulis, lisan dari orang, dan perilaku yang diamati”.59 Sejalan dengan definisi diatas, Kirk dan Miller dalam Moleong mendifinisikan bahwa penelitian kuaalitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung ada dalam pengamatan pada manusia dalam kawasannya dan dalam peristilahannya.60

Dari definisi di atas, nampak jelas bahwa pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh data deskriptif yang bersumber pada ucapan atau tulisan dan prilaku yang diamati melalui pengamatan pada diri manusia sebagai objek penelitian.

Jadi penelitian dengan pendekatan kualitatif ini, peneliti gunakan untuk memperoleh keterangan-keterangan atau informasi mengenai “Upaya Guru Mata Pelajaran Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Fiqih di Kelas X MA Al Ma’arif Qamarul Huda Montong Are Menemeng Kecamatan Peringgarata Tahun Pembelajaran 2018”. Dengan pertimbangan bahwa penggunaan metode kualitatif lebih mudah disesuaikan bahwa apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, menyajikan secara lansung tentang hubungan antara peneliti dengan respondent serta lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan pengaruh dan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat.

Peneliti melakukan penelitian ini dengan pendekatan kualitatif, didasarkan atas beberapa alasan sebagai berikut :

59 Lexi J.Moleong, Metodologi penelitian kualitatif (Bandung, PT.Remaja Rosda kaya, 2001), hlm.3.

60 Ibid.hlm.3

a) Melalui penelitian ini peneliti hendak mengamati secara komfrehensif tentang upaya guru fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X dibidang study fiqih di MA Qamarul Huda. Penelitian ini memaparkan proses dan kondisi tertentu yang terkait lansung dengan fokus penelitian.

b) Penelitian ini untuk mendapatkan lansung informasi sebanyak-banyaknya tentang bagaimana upaya guru fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada dibidang study fiqih di MA Qamarul Huda.

c) Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenamenalogis, dalam hal ini berusaha memahami arti pristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.61 Kaitannya dengan hal ini maka penelitian berusaha memahami dan mengetahui mengenai upaya guru fiqih kelas X MA Qamarul huda.

2. Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di MA Al- Ma’arif Qamarul Huda, tepatnya di dusun Montong Are Jl.Pendidikan Kec.

Pringgarata kabupaten Lombok Tengah, sebagai lembaga Pendidikan formal. Hal ini memiliki peran yang sangat penting dalam mencetak pendidik yang intelektual dan tangguh dalam hazanah keilmuan. Karena itulah peneliti mengambil lokasi penelitian di Madrasah Aliyah Qamarul Huda.

61 Moleong, Metodologi penelitian kualitatif,,, hlm.9

3. Kehadiran Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen kunci dikarenakan peneliti sebagai perancang, pelaksana, pengumpul data, menganalisis data, hingga pelapor hasil penelitian.62 Maka kehadiran peneliti di lokasi penelitian harus dilakukan. Kehadiran peneliti bersifat penguat biasa, dimana peneliti hanya melakukan pengamatan tanpa ikut berbaur dalam kehidupan objek penelitian secara langsung sehingga kehadiran peneliti tidak mempengaruhi keadaan objek penelitian.

4. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh.63 Menurut Arikunto bahwa yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek di mana data dapat diperoleh, apabila peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan data, maka sumber data disebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis ataupun lisan. Maka peneliti akan memfokuskan pengumpulan data atau informasi tentang upaya guru fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran fiqih di kelas X MA Al Ma’arif Qamarul Huda. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber datanya adalah sebagai berikut:

a. Guru yang mengajarkan pembelajaran fiqih, b. Siswa kelas X MA Al Ma’arif Qamarul Huda, dan c. Kepala Madrasah MA Al Ma’arif Qamarul Huda.

62Ibid., hlm. 168.

63Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2010), hlm. 172.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Adapun teknik yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial keagamaan (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda dan simbol- simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis. Adapun teknik observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1) Observasi Partisipatif adalah peneliti melakukan pengamatan dan ikut terlibat dengan kegiatan sehari-hari objek yang sedang diamati dan ikut merasakan suka dukanya.

2) Observasi non partisipatif adalah peneliti melakukan pengamatan diluar obyek yang diamati dan tidak ikut serta dalam kegiatan- kegiatan yang mereka lakukan.64

Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi partisifatif yang bentuknya ikut terlibat langsung dengan objek peneliti dan ikut

64Ibid, hlm. 199.

merasakan suka duka yang dialami oleh objek peneliti. Dengan alasan peneliti ingin mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru fiqh dan Stategi guru fiqih dalam mata pelajaran fiqih kepada siswa kelas X MA Al Ma’arif Qamarul Huda.

b. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu top tertentu.65Esterbeg mengemukakan beberapa macam wawancara yaitu:

1) Wawancara terstruktur (Structured interview)

Dalam wawancara terstruktur ini, peneliti atau pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis yang alternatif jawaabannya pun telah disiapkan.

2) Wawancara Semiterstruktur (Semiistructure Interview)

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide- idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

65Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif …hlm.231.

3) Wawancara tak berstruktur (unstructured interview)

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Bentuk wawancara yang akan dilakukan peneliti adalah wawancara semiterstruktur. Jenis wawancara ini dipilih karena peneliti melakukan wawancara secara bebas, peneliti dapat menemukan permasalahan secara terbuka dan menemukan informan secara terperinci. Informan yang akan diwawancarai anatara lain:

guru-guru yang mengajar di kelas X Madrasah Aliyah Qamarul Huda khususnya guru mata pelajaran fiqih.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pengumpulan data secara langsung dari tempat penelitian dalam bentuk tulisan, laporan kegiatan dan data yang relevan dengan penelitian.66

Dalam tehnik dokumentasi, peneliti akan mencari data-data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Qamarul huda.

66Ridwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alvabeta, 2005), hlm.77.

6. Teknik Analisis Data

Analisis Data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam metode, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Mengingat penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, maka penelitian ini menggunakan analisa data yang berangkat dari kasus dan peristiwa yang bersifat khusus.

7. Validitas Data

Suatu data bisa dikatakan valid apabila ada hasil yang sesuai dengan kondisi rill atau yang sebenarnya yang ditemukan peneliti ketika berada di lapangan setelah melakukan analisis seksama. Moleong mengemukakan dalam bukunya yang berjudul Metodologi penelitian Kualitatif, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menguji validitas data sebagai berikut:67

a. Keikutsertaan

Keikutsertaan peneliti menentukan juga dalam pengumpulan data dan informasi, kehadiran peneliti didalam mengikuti atau keikutsertaan didalam menemukan data dan informasi bukan hanya dilakukan cuma beberapa hari atau satu, dua, tiga hari saja, akan tetapi memerlukan

67Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., hlm. 326.

waktu yang panjang. Keikutsertaan ini sangat perlu bagi peneliti supaya data dan informasi yang akan ditemukan memang benar apa adanya di dalam suatu penelitian.

Di dalam penelitian ini peneliti akan berusaha untuk mencari dan mengumpulkan data dan informasi yang maksimal sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Apabila data dan informasi yang dibutuhkan masih kurang atau belum cukup maka peneliti akan memperpanjang waktu penelitian agar data dan informasi dapat dipertanggung jawabakan kebenarannya.

b. Meningkatkan Ketekunan

Peneliti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan, mengecek kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Disamping itu, bekal peneliti dalam meningkatkan ketekunan adalah dengan membaca refrensi-refrensi terkait dengan ditemuan-temuan yang didapat. Dengan hal itu diharapkan menambah wawasan sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data-data yang telah diperoleh.

c. Triangulasi

Triangulasi dimaksud untuk memeriksa keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untuk melakukan keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang sudah ada. Oleh karena itu peneliti menggunakan triangulasi data yang diorientasikan pada fokus penelitian yang diteliti yaitu dengan

memperdalam observasi lapangan (lokasi penelitian). Dalam hal ini peneliti melakukan pengecekan untuk mendapatkan keabsahan data yakni peneliti menggunakan metode wawancara. Adapun peneliti akan mewancarai: 1) Guru yang mengajarkan mata pelajaran fiqih, dan 2) Siswa atau siswi kelas X Madrasah Aliyah Qamarul Huda.

d. Pembahasan Teman Sejawat.

Untuk menguji kesahihan data yang diperoleh maka perlu dilakukan diskusi atau bisa dengan tanya jawab dengan teman-teman dengan mengekspos hasil penelitian sementara. Hal ini juga perlu dilakukan dengan cara berdiskusi dengan orang atau teman yang lebih ahli. Dengan menguji atau dengan cara berdiskusi dengan teman yang sudah ahli atau yang sudah berpengalaman di dalam suatu penelitian, karena mereka bisa memberi kita pandangan atau pendapat mengenai hal penelitian proposal skripsi atau karya ilmiah ini di dalam suatu penelitian, dan peneliti sangat memerlukan saran dan teguran di dalam penyusunan skripsi ini.

Dokumen terkait