g. Physical Design
Bentuk dari pengaturan tentang penyelenggaraan jalan kabupaten ini adalah adanya :
1) Penanganan kerusakan jalan;
2) Peraturan Bupati tentang Penyelenggaraan Jalan Kabupaten Yang Akurat, Manfaat, Apik dan Nyaman;
3) Grand desain Jalan Aman;
4) Sistem informasi aplikasi JALAN AMAN.
h. People
Produk Jalan Aman melibatkan seluruh elemen, baik itu dari Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam menjaga sarana prasarana insfraktruktur daerah. Dengan adanya regulasi tentang jalan aman diharapkan dapat menciptakan jalan dengan kondisi yang mantap menuju peningkatan perekonomian masyarakat. Peran Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota dan/atau Pemrintah Desa melaksanakan kebijakan dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan Jalan Kabupaten melalui :
1) Peningkatan motivasi masyarakat dalam penyelenggaraan Jalan Kabupaten melalui media informasi online;
2) Membantu kelancaran penyelenggaraan Jalan Kabupaten melalui dukungan regulasi;
3) Mewujudkan Jalan Aman.
B. Keberhasilan Pengaruh Project Leader Terhadap Stakeholder Yang
melalui rapat kerja dapat untuk membagikan saran dan masukan demi untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Intervensi dalam pelaksanaan proyek perubahan dapat untuk menunjang kelancaran dari tugas pokok dan fungsi.
Dalam menjalankan kegiatan marketing perlu adanya strategi yang dilaksanakan yaitu dengan menggunakan strategi marketing mix yang berupa formula 4P + 1C + 3P adalah Product, Price, Place, Promotion, dan Customer dan ditambah Process, Physical design dan People.Saat menjalankan strategi marketing tidak lepas dari adanya kendala, baik dari factor internal maupun eksternal. Faktor kendala dari internal stakeholder antara lain keterbatasan ruang gerak akibat protokol kesehatan yang harus dipatuhi demi menjaga diri dari virus COVID-19.
Selain hal tersebut kurang maksimalnya SDM yang mendukung karena banyaknya tugas rutin yang harus dijalankan diluar proyek perubahan.
Pada sisi lain kendala eksternal stakeholder meliputi kurang cepatnya tindakan dan gerak dikarenakan padatnya kegiatan masing-masing stakeholder dan juga adanya pandemic virus COVID-19 sehingga proses yang seharusnya cepat menjadi cukup lama seperti halnya saat penandatanganan SK Tim Efektif dan Peraturan Bupati tentang penyelenggaraan Jalan Kabupaten, namun kendala tersebut dapat diatasi dengan koordinasi dan komunikasi yang cukup intensif baik melalui rapat kinerja maupun koordinasi secara langsung dengan stakeholder yang bersangkutan.
2. Perubahan Sebelum dan Sesudah a) Peningkatan Kinerja Instansi
Proyek Perubahan Jalan Aman ini memberikan perubahan yang cukup besar baik untuk instansi yang dipimpin oleh Project Leader maupun di Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo.
b) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Sebelum adanya proyek perubahan tentang Jalan Aman masyarakat belum memahami cara untuk menyampaikan aspirasinya apabila di daerah sekitarnya terdapat kondisi jalan atau jembatan yang rusak.
Dengan adanya proyek peubahan ini maka dapat mengatasi masalah tersebut dengan memberikan media online untuk menyampaikan aspirasi tentang prasarana jalan. Keberlanjutan aplikasi tersebut berdampak positif bagi masyarakat dan stakeholder sehingga dapat memperlancar kegiatan distribusi barang dan jasa.
c) Peningkatan Kinerja Stakeholder
Sebelum adanya proyek perubahan Jalan Aman kinerja masing- masing stakeholder fokus terhadap tugas dan tujuan masing-masing sehingga ego sektor masih sangat terasa. Dengan adanya proyek perubahan ini diharapkan bisa menjalin kerjasama dengan baik antar tim dan stakeholder yang terkait demi untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan.
3. Peran Stakeholder Dalam Proyek Perubahan
Demi untuk mewujudkan Jalan Aman, dukungan dari para stakeholder sangat diperlukan sehingga pemetaan terhadap stakeholder yang terlibat harus dilakukan. Pemetaan ini digunakan sebagai dari analisis ketercapaian proyek perubahan dalam mencapai output dan keberhasilan ditahap selanjutnya. Analisis stakeholder dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut :
a) Identifikasi stakeholder;
b) Prioritas stakeholder;
c) Visualisasi stakeholder;
d) Pelibatan stakeholder; dan e) Monitor stakeholder.
Urutan prioritas stakeholder ditentukan berdasarkan indikator :
c) Interest (kepentingan), kepentingan stakeholder dalam proyek.
Tabel 3.2 Tabel Indikator Penliaian Kekuatan Pengaruh Stakeholder Preferensi Definisi
Konsep Definisi Operasional
Power (kekuatan Pengaruh)
Kewenangan formal untuk
mengambil keputusan
1 2 3 4
Tidak memiliki kewenangan
Terbatas hanya pada 1
fungsi
Beberapa fungsi
Penuh pada semua
fungsi Proximity
(Keterlibatan)
Keterlibatan secara langsung pada proyek
Tidak terlibat langsung
Pada satu tahap saja
Pada beberapa
tahap
Terlibat pada setiap tahapan Interest
(Kepentingan)
Kepentingan terhadap
proyek
Tidak memiliki kepentingan
Satu kepentinga
n
Beberapa kepenting
an
Kepenting an penuh Sumber: modifying Derek Walker, et. al. 2008
Tabel 3.3 Matriks Kekuatan Pengaruh Stakeholder
No. Stakeholder Power Proximity Interest INTERNAL
1 Bupati ✓ ✓ ✓
2 Wakil Bupati ✓ ✓ ✓
3 Sekretaris Daerah ✓ ✓ ✓
4
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan
✓ ✓ -
5
Asisten Bidang
Pemerintahan ✓ ✓ ✓
6 Bagian Hukum ✓ ✓ ✓
EKSTERNAL
1 DPRD Kab. Purworejo ✓ - ✓
2
BPJN Wilayah Jateng -
DIY ✓ ✓ -
3 Dinas BMCK Prov Jateng ✓ ✓ -
4 Polres Kab. Purworejo ✓ ✓ -
5 BAPPEDA ✓ - -
Bagian Pembangunan
✓ - -
11 Asosiasi Jasa Konstruksi ✓ - ✓ 12 Asosiasi Jasa Konsultan ✓ - ✓ 13
Komunitas Relawan
Jalan - ✓ ✓
14 Media Massa - - ✓
Kategori peringkat dan strategi kerjasama dengan stakeholder berdasarkan pengaruh/minat/ kepentingannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Apathetics (Low power, less interested people)
Merupakan pihak yang kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya proyek perubahan. Kurang pengaruh dan kurang kepentingan.
b) Latens (High power, less interested people)
Merupakan pihak yang tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam proyek perubahan, tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi proyek perubahan jika mereka menjadi tertarik.
Pengaruh tinggi, kepentingan kurang
c) Defenders (Low power, high interested people)
Merupakan pihak yang memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk memepengaruhi proyek perubahan. Sedikit pengaruh, kepentingan tinggi
d) Promoters (High power, high interested people)
Merupakan pihak yang memiliki kepentingan besar terhadap proyek perubahan dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil atau gagal. Hal tersebut dikarenakan Promoters sebagai penanggungjawab tugas dan fungsi yang akan dicapai dari proyek perubahan. Pihak ini sangat berperan penting dalam menyuarakan keresahan atau pendapat dalam suatu proyek perubahan. Umumnya promoters didominasi oleh lembaga Pemerintah Daerah yang
Tabel 3.4 Kuadran Pengaruh Stakeholder (Sebelum)
Sebagai stakeholder dalam menjalankan perannya langsung erat hubungannya dengan pengambilan kebijakan dan keputusan untuk proyek perubahan. Stakeholder juga memiliki hak untuk ikut menyuarakan keresahan atau pendapat dalam proyek perubahan. Cara menyuarakan pendapatnya dengan keputusan yang legal yang telah diatur dalam Peraturan Bupati tentang Jalan Aman. Stakeholder juga merupakan salah satu bagian yang cukup ekslusif yang didasarkan pada tingkatan serta memiliki hak dalam pengambilan keputusan. Pada kuadran pengaruh stakeholder (sebelum) cukup didominasi oleh kuadran latents dimana
LATENTS 1. Kepala Bagian Hukum 2. DPRD
3. BPJM Jateng-DIY 4. Dinas BMCK 5. Polres Kabupaten 6. BAPPEDA
7. Kabag Pembangunan Setda Kabupaten 8. Perguruan Tinggi wilayah Kabupaten 9. Asosiasi Jasa Kontruksi
10. Asosiasi Jasa Konsultan 11. Komunitas Relawan Jalan 12. Media Massa
Promotors 1. Bupati 2. Wakil Bupati 3. Sekretaris Daerah 4. Asisten Perekonomian
dan Pembangunan 5. Asisten Bidang
Pemerintah
Defenders 1. Dinas Perhubungan
Kabupaten Apathetics
1. Camat seluruh Kabupaten (16) 2. Kepala Kelurahan / Desa seluruh
Kabupaten (494)
INTEREST + I
N F L U E N C E +
Tabel 3.5 Kuadran Pengaruh Stakeholder (Sesudah)
Pengaruh stakeholder (sesudah) terdapat perbedaan yang cukup signifikan dengan sebelumnya, pada kuadran sebelumnya cukup beragam jenis kuadaran. Pengaruh tersebut disebabkan karena adanya peningkatkan kekuatan, keterlibatan dan kepentingan peran
LATENTS
1. BMCK Prov Jateng-DIY 2. BPJN Prov Jateng 3. Polres Kabupaten
4. Kabag Pembangunan Setda Kabupaten
5. Dinas Perhubungan 6. Perguruan Tinggi 7. Asosiasi Jasa Kontruksi 8. Asosiasi Jasa Konsultan 9. Media Massa
PROMOTORS 1. Bupati 2. Wakil Bupati 3. Sekretaris Daerah 4. Asisten Bidang
Perekonomian dan
Pembangunan 5. Asisten Bidang Pemerintahan 6. DPRD
7. BAPPEDA 8. Kepala Bagian
Hukum
DEFENDERS
1. Komunitas Relawan Jalan
2. Camat Sekabupaten 3. Kepala Kelurahan
Sekabupaten
APATETHICS -
INTEREST + I
N F L U E N C E +