• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uraian dan bukti keberhasilan teknis komunikasi mempengaruhi

Dalam dokumen LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (Halaman 50-60)

III . IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING

A. Uraian dan Bukti Keberhasilan Teknis Komunikasi Mempengaruhi

Project Leader :

• Menyusun konsep dan strategi pencapaian proyek perubahan agar dapat terlaksana dan mendapatkan hasil;

• Mengkoordinir agar seluruh tim dapat bekerja memberikan hasil terhadap proyek perubahan;

• Memotivasi dan

mendampingi kerja seluruh tim agar target sesuai harapan

Coach :

• Membantu mengarahkan proses implementasi dan memberikan masukan dalam penyelesaian

kendala dengan

mengoptimalkan resoucesuntuk

mendapatkan hasil yang lebih baik;

• Memberikan motivasi dan

dukungan atas

pelaksanaan proyek perubahan

SEKRETARIS DAERAH (MENTOR)

COACH

KEPALA DINPUPR KAB. PUROWREJO (PROJECT LEADER)

TIM PELAKSANA

• Melaksanakan monitoring kegiatan project leader;

• Melaksanakan koordinasi dengan mentor untuk membantu project leader apanila terdapat kesulitan dalam pelaksanaannya;

• Memberikan umpan balik terhadap laporan perkembangan

implementasi proyek perubahan;

Tim Pelaksana :

• Membantu project leader dalam menyiapkan dsn mengkoordinasikan baik teknis maupun secara administrasi dari seluruh kebutuhan implementasi proyek perubahan

• Membantu tugas-tugas supporting kepada project

leader dalam

pembahasan dan

pencermatan bahasan proyek perubahan;

• Membantu untuk

mensinkronisasi materi atau data yang diperoleh

ketugasan dan kewajiban yang diberikan agar target tiap tahapan dapat tercapai;

• Membantu membuat laporan administrasi dan teknis untuk menjaga akuntabilitas kinerja proyek perubahan.

Keberhasilan pengaruh project leader terhadap stakeholder dalam mempercepat tujuan disampaikan dengan menggunakan pendekatan secara komunikatif sebagai berikut :

1. Memberikan penjelasan yang jelas dan meyakinkan tentang pelaksanaan proyek perubahan sehingga stakeholder mampu memahami dengan jelas proyek peruabahan dan dapat ikut serta berpartisipasi yang pada akhirnya diharapkan adanya dukungan terhadap implementasi proyek perubahan;

2. Adanya komunikasi dan koordinasi melalui rapat serta menjelaskan proyek perubahan yang berkaitan dengan penanganan kerusakan jalan;

3. Memberikan intervensi bahwa pelaksanaan proyek perubahan dapat menunjang kelancara pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

1) STRATEGI MARKETING

Strategi marketing merupakan sarana untuk mengkomunikasikan dan menerapkan “JALAN AMAN” yang dilakukan dengan menggunakan formula 4P + 1C + 3P yaitu Product, Proce, Place, Promotion, dan Customer dan ditambah Process, Physical design dan People.Strategi sudah menjadi istilah yang sering digunakan oleh masyarakat untuk

memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Jadi perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumberdaya yang ada. Formula 4P + 1C + 3C dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Product (Produk)

Produk adalah barang, jasa, program, atau informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Produk terdiri dari keragaman produk, kualitas, design, ukuran, dan pelayanan. Dalam menjelaskan pengertian produk, maka dapat ditinjau dalam 3 sudut pandang yaitu : 1. Core product : manfaat yang diberikan oleh suatu organisasi dalam menjawab kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi masyarakat. Pada proyek perubahan ini organisasinya adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan care product berupa penyelenggaraan penanganan insfraktruktur daerah.

2. Actual Product : barang, jasa, program atau informasi yang menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada proyek perubahan ini actual product berupa program penyelenggaraan Jalan Aman bagi masyarakat.

3. Augmented product : produk/layanan tambahan untuk menambah nilai bagi masyarakat diluar apa yang diharapkan. Pada proyek perubahan ini augmented product adalah memberikan

Produk dari adanya penyelenggaran jalan kabupaten di Kabupaten Purworejo yaitu meliputi :

1. Peraturan Bupati tentang Penyelenggaraan Jalan Kabupaten Yang Akurat, Manfaat, Apik dan Nyaman;

2. Grand desain JALAN AMAN

3. Sistem informasi aplikasi pelaporan kerusakan jalan berbasis dalam jaringan;

b. Price (Harga)

Dengan adanya pengaturan tentang penyelenggaraan jalan kabupaten diharapkan :

1. Dapat memberikan kepastian penanganan dengan cepat tepat dan manfaat, dengan memberikan informasi pada masyarakat secaracepat, tepat dan manfaat dalam penyelenggaraan Jalan;

2. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai kontrol masyarakat dengan pemanfaatan tersebut maka langsung dapat terbaca oleh pengambil keputusan dengan cepat;

3. Dengan adanya pengaturan tentang penyelenggaraan jalan kabupaten diharapkan mampu menjadikan insfraktruktur daerah menjadi lebih baik sehingga dapat memperlancar kegiatan distribusi barang dan jasa.

c. Place (Tempat)

Place adalah elemen marketing mix yang berkaitan dengan upaya memberikan informasi yang akurat dan layanan yang tepat dalam menjamin penyelenggaraan informasi yang mudah bagi para pengguna. Place terdiri dari saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan lokasi, persediaan dan transportasi. Dalam rencana

2. Akses online : Sistem informasi pelaporan kerusakan jalan dapat diakses melalui website http://jalanaman.purworejokab.go.id/

3. Bahasa : Indonesia

4. Kerjasama : antar OPD Pemkab Purworejo

d. Promotion (Promosi)

Sebagai sarana menginformasikan gagasan mulai dari awal, proses sampai dengan terwujudnya produk tata niaga pangan ini melalui media online maupun offline :

1. Pemanfaatan media massa sebagai sarana memberikan informasi kepada masyarakat mengenai produk yang dihasilkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo melalui laman atau website jalan aman;

Gambar 3.1 Tampilan Depan Jalan Aman

Gambar 3.2 Laman Jalan Aman

2. Pembuatan Logo “Jalan Aman”

Adapun kegiatan yang termasuk dari promosi adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, hubungan masyarakat. Semua pihak yang terlibat dalam proses promosi ini melakukan dengan cara yang sama yaitu dengan mendengarkan, berinteraksi dan berbicara sampai dengan tercipta sebuah hubungan pertukaran yang memuaskan. Untuk lebih tersampaikan produk yang di hasilkan maka didukung oleh merk sebagai penunjang promosi.

Desain yang diambil cukup sederhana dan mudah diingat, untuk rancangan proyek perubahan ini desain nama dan logo sebagai berikut :

➢ Simbol jalan menggambarkan bahwa dengan terciptanya JALAN AMAN ini diharapkan terciptanya jalan dengan kondisi yang mantap.

➢ Warna kuning (kuning kunyit) memiliki makna lambing keagungan, Ketuhanan Yang Maha Esa, kemakmuran, menggambarkan bahwa dalam mengemban fungsi dan peranan pembangunan di bidang Pekerjaan umum diabadikan dalam rasa puji syukur terhadap Keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

Zebra crossmerupakan tempat penyeberangan di jalan diperuntukkan bagi pejalan kaki yang akan menyebrang jalan.

Dengan adanya zebra cross dianggap sebagai tempat yang aman bagi para pejalan kaki untuk menyebrang dari satu sisi ke sisi lainnya yang bersebrangan. Prioritas yang diberikan bahwa apabila ada pejalan kaki yang hendak menyebrang jalan begitu menginjakkan kaki di zebra cross maka seluruh kendaraan harus memperlambat kecepatannya dan berhenti sebelum marka zebra cross tersebut. Hal tersebut untuk memberikan rasa aman bagi para penyebrang jalan.

e. Customer

Sasaran dari proyek perubahan ini adalah :

1. Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo sebagai penyiap kebijakan dan siap menampung aspirasi masyarakat mengenai kerusakan jalan;

2. Lembaga yang berperan sebagai stakeholder eksternal yang berkontribusi dalam memberikan dukungan untuk mewujudkan jalan aman;

3. Masyarakat yang bijak dalam memanfaatkan sumber teknologi informasi dan aplikasi jalan aman.

f. Process

Proses implementasi “Jalan Aman” dilaksanakan pada masa pandemic

implementasi sangat berperan dalam terwujudnya pencapaian setiap milestone pada jangka pendek menyesuaikan kondisi yang ada.

Proses yang dilakukan untuk mewujudkan target milestone sebagai berikut :

1. Koordinasi

Proses koordinasi dilaksanakan melalui du acara yaitu secara tatap muka dengan tim efektif dan stakeholder yang di sesuaikan dengan protokol kesehatan, pembatasan jarak duduk dan dilakukan koordinasi secara virtual;

2. Pelibatan stakeholder

Kunci utama dari keberhasilan proyek perubahan ini adalah bentuk keterlibatan stakeholder baik di tingkat Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo. Keberhasilan proyek berisi tentang dukungan dari para stakeholder yang bersama-sama untuk mewujudkan JALAN AMAN.

3. Teknologi Informasi

Sebagai upaya memperoleh ataupun memberikan informasi dan data yang akurat maka kebutuhan sistem informasi teknologi menjadi hal yang utama. Dengan sistem informasi tentang penyelenggaraan jalan kabupaten diharapkan adanya :

a) Penyelenggaraan Jalan Aman dilakukan dengan strategi cepat, tepat dan manfaat;

b) Mendorong optimalisasi segenap sumber daya yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah dalam pengawasan Jalan Kabupaten;

c) Mewujudkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan Jalan Kabupaten melalui pelaporan keruskan Jalan di Daerah;

d) Mewujudkan peran penyelenggara Jalan secara optimal dalam pemberian layanan kepada msyarakat;

e) Prioritas penanganan kerusakan jalan di Daerah sebagaimana

g. Physical Design

Bentuk dari pengaturan tentang penyelenggaraan jalan kabupaten ini adalah adanya :

1) Penanganan kerusakan jalan;

2) Peraturan Bupati tentang Penyelenggaraan Jalan Kabupaten Yang Akurat, Manfaat, Apik dan Nyaman;

3) Grand desain Jalan Aman;

4) Sistem informasi aplikasi JALAN AMAN.

h. People

Produk Jalan Aman melibatkan seluruh elemen, baik itu dari Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam menjaga sarana prasarana insfraktruktur daerah. Dengan adanya regulasi tentang jalan aman diharapkan dapat menciptakan jalan dengan kondisi yang mantap menuju peningkatan perekonomian masyarakat. Peran Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota dan/atau Pemrintah Desa melaksanakan kebijakan dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan Jalan Kabupaten melalui :

1) Peningkatan motivasi masyarakat dalam penyelenggaraan Jalan Kabupaten melalui media informasi online;

2) Membantu kelancaran penyelenggaraan Jalan Kabupaten melalui dukungan regulasi;

3) Mewujudkan Jalan Aman.

B. Keberhasilan Pengaruh Project Leader Terhadap Stakeholder Yang

Dalam dokumen LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (Halaman 50-60)

Dokumen terkait