BAB III PEMBAHASAN
3.4. Kebutuhan Nutrisi Untuk Kuda
Suplemen dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan kuda.
Suplemen diperlukan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi. Suplemen pakan disesuaikan dengan aktivitas kuda. Kebutuhan pakan suplemen bagi kuda pacu berbeda dengan kebutuhan untuk kuda poni atau kuda beban.
yang lebih tinggi dari kuda dewasa. Seekor kuda fase pertumbuhan umumnya membutuhkan 12-18 persen protein kasar dalam makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Duberstein dan Johnson (2009) menyatakan, kuda membutuhkan lebih banyak protein ketika jaringan sedang diatur untuk pertumbuhan (kuda muda, yaitu dalam fase pertumbuhan yang cepat, gestating kuda pada tri smester terakhir mereka. Kuda dewasa kemungkinan besar dapat menyesuaikan kebutuhan terhadap persentase protein rendah (8-12 persen), bergantung pada beban kerja mereka. Kuda dalam pelatihan intensif membutuhkan lebih banyak protein dari kuda yang tidak mengikuti latihan, karena kebutuhan protein tersebut untuk perkembangan jaringan otot, namun sebagian besar masih dapat beradaptasi dengan baik pada pakan dengan kandungan protein 12 persen. Pakan kuda yang lebih tinggi tingkat protein dari yang mereka butuhkan hanya berarti bahwa kuda memecah protein kelebihan dan mengeluarkannya sebagai urea dalam urin, yang dengan cepat dikonversi menjadi amonia. Hal ini tidak diinginkan karena amoniak berlebihan bisa menyebabkan masalah pernapasan pada kuda yang dikandangkan.
4. Serat kasar.
Seekor kuda hanya mampu mencerna sekitar 30% dari selulosa dalam pakan.
Hindgut adalah tempat utama aktivitas mikroba dalam alat pencernaan kuda dibandingkan dengan rumen pada sapi. Jumlah sintesis bakteri dan efisiensi penyerapan nutrisi disintesis oleh mikroorganisme lebih rendah pada kuda dibandingkan pada sapi.
Hijauan adalah bagian serat dalam pakan kuda dan itu diberi makan baik baru dipanen maupun sebagai jerami kering atau dipanen pada padang rumput. Salah satu alasan diperlukan serat dalam makanan kuda adalah untuk digunakan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme pada sekum dan usus besar. Produk fermentasi pakan serat oleh mikrobial menyediakan sumber energi untuk kuda. Bagian dicerna dari serat diperlukan oleh kuda untuk mempertahankan ekosistem pada saluran pencernaan dan juga untuk menjaga fungsi saluran sebagaimana mestinya. Serat dicerna juga untuk membantu mengisi usus sehingga asupan karbohidrat tidak terlalu cepat. Cepatnya asupan butiran, serealia yang tinggi karbohidrat, bisa menyebabkan kolik, diare, dan laminitis akut. jumlah makanan yang tidak memadai untuk kuda yang tidak di padang rumput tidak hanya akan meningkatkan risiko diare, kolik, tetapi juga akan mengakibatkan masalah perilaku.
5. Lemak.
Lemak merupakan salah satu zat makanan yang penting untuk ternak, karena lemak dibutuhkan sebagai cadangan energi untuk tubuh. Pemberian makanan untuk kuda bertujuan untuk mempertahankan bobot, dan untuk tambahan energi berupa lemak dalam
pakan diperlukan untuk memasok energi untuk kinerja tambahan dan itu tidak disimpan sebagai lemak tubuh. Ketika kuda diberi makan tambahan lemak dalam diet mereka, maka konsumsi pakannya akan berkurang. Pada tingkat latihan yang intensif, dengan tambahan lemak dalam pakan, maka akan terjadi penurunan konsumsi pakan sebesar 0,6 kg per hari.
Oleh sebab itu, untuk mempertahankan bobot badannya, kuda tidak diberi makan tambahan lemak (Burba, 2008). Lebih lanjut Duberstein dan Johnson (2009), mengemukakan makanan diet lemak tinggi merupakan tren yang relatif baru di industri kuda. Hal ini telah menunjukkan bahwa kuda dapat mentolerir level yang cukup tinggi lemak dalam diet mereka. Lemak merupakan sumber energi yang sangat baik dan mudah dicerna.
Pakan komersial sering tidak dilengkapi dengan lemak tambahan dan hanya mengandung sekitar 2-4 persen lemak. Akan tetapi banyak pakan komersial saat ini dilengkapi dengan lemak dalam bentuk beberapa jenis minyak stabil. Pakan ini dapat mengandung 6-12 persen lemak. Karena penambahan pada pakan akan meningkatkan kepadatan energi dan kuda akan membutuhkan pakan kurang. Penting untuk memastikan bahwa semua nutrisi lainnya (yaitu, protein, vitamin, mineral) juga cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan kuda. Jadi dengan penambahan beberapa jenis minyak atau suplemen lemak pada pakan maka akan meningkatkan kualitas pakan untuk memenuhi kebutuhan energi.
Eaton et al (2010) melakukan percobaan dengan penambahan sumber lemak yang berasal dari minyak jagung sebesar 390 ml dalam pakan kuda yang mengalami latihan intensif tinggi memberikan pengaruh pada peningkatan akumulasi maksimal defisit oksigen selama latihan intensif pada treadmill.
Depot lemak yang banyak dapat dimobilisasi dan dimetabolisme cukup cepat untuk memenuhi permintaan, seperti kecepatan meningkat dari berjalan ke berlari untuk canter.
Ini juga aerobik tapi membutuhkan suatu kombinasi dari glikogen dan lemak untuk melepaskan energi. Glikogen dapat dimetabolisme aerobik 2 kali secepat lemak bisa untuk generasi ATP, sehingga meningkatkan kecepatan lemak terlalu lambat sebagai kalori untuk mensuplai energi, tetapi daya tahan kuda cenderung mempertahankan kecepatan konstan pada berlari atau canter lambat di tempat-tempat lemak akan menjadi sumber kalori yang dominan. Depot terbesar kalori di dalam tubuh kuda berada dalam jaringan adiposa, 40.000 gram pada kuda dengan bobot 450kg dibandingkan dengan di dalam otot 3,150- 4,095 glikogen, menunjukkan bahwa lemak adalah sumber energi yang paling tersedia, jika bekerja dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan, (Pagan, 1998; Frape 2004).
6. Mineral
Mineral adalah bahan anorganik penting yang harus hadir dalam jumlah yang cukup untuk fungsi tubuh dengan benar. Mineral lain adalah item yang dapat ditemukan dalam suplemen pada pakan yang dipajang/jual rak toko. Adalah penting untuk memahami bahwa kebutuhan mineral akan berubah bergantung pada usia kuda dan status (misalnya, jika kuda bekerja, gestating atau menyusui). Sebagian besar produsen pakan komersial untuk membuat keseimbangan pakan, mereka membuat klasifikasi yang berbeda sesuai kebutuhan kuda. Dalam beberapa kasus, suplemen tambahan dari beberapa mineral dapat memberikan hasil yang diinginkan. Sebagai contoh, biotin, seng, dan tembaga dilengkapi di atas ketentuan yang telah terbukti untuk meningkatkan kekuatan kuku. Namun, perawatan harus dilakukan karena jumlah berlebihan mineral juga dapat menyebabkan toksisitas, kondisi kesehatan yang serius atau mengganggu penyerapan mineral lainnya (Frape, 2004).
Jika menyediakan campuran biasa, aturan umum praktis adalah mengharapkan kuda untuk mengkonsumsi 1,5-3 g per hari. Standar umum yang dilakukan untuk melihat rasio mineral dalam pakan adalah rasio kalsium: fosfor. Adalah penting untuk memeriksa keduanya pada pakan komersial serta vitamin. Adapun rasio mineral kalsium : fosfor 1:
0,1-0,2:0,1 untuk daya tahan tubuh. Jika tingkat fosfor yang tinggi dalam hubungannya dengan kalsium, kalsium akan ditarik dari tulang ke dalam aliran darah untuk menyeimbangkan rasio kalsium: fosfor. Hal ini biasanya tidak menjadi masalah bagi binatang pemakan rumput karena rumput cukup rendah fosfor, tapi biji-bijian sangat tinggi fosfor dan pakan komersial umumnya dilengkapi dengan beberapa bentuk kalsium.
Makanan tunggal, seperti gandum, dapat menyebabkan rasio kalsium:fosfor terbalik jika tidak dilengkapi dalam beberapa jenis pakan.
Kekurangan fosfor adalah suatu kejadian yang sangat jarang terjadi pada kuda.
Hintz dan Schryver (1972) melaporkan ketersediaan fosfor tinggi biasanya berasal dari bahan pakan tulang yang dikukus, di-kalsium-fosfat dan sodium mono-fosfat. Lebih lanjut Hintz et al (1973.) mengemukakan, fosfor dari dedak gandum tampaknya menjadi sekitar setengah tersedia sebagai sumber anorganik. Kecernaan semu fosfor lebih rendah pada ransum dengan persentase yang tinggi serat (Meyer et al. 1982). Suatu hipotesis bahwa pada kuda makan dalam jumlah besar fosfor yang tinggi serat disekresikan ke dalam saluran pencernaan dengan cairan pencernaan. Akibatnya fosfor lebih banyak dikeluarkan oleh tinja. Rasio kalsium dan fosfor serta fitat tidak muncul untuk memainkan peran utama dalam penyerapan fosfor (Meyer dan Coenen 2002, van Doorn et al. 2004). Kemudian
Zeyner (2002) mengamati bahwa diet lemak tinggi tidak mempengaruhi daya cerna kalsium, akan tetapi jelas terlihat penurunan daya cerna fosfor pada kuda mengkonsumsi pakan mengandung lemak tinggi.
Pertimbangan penting untuk mineral adalah hilangnya bersama keringat kuda.
Kuda yang bekerja intensif dan berkeringat akan kehilangan banyak elektrolit dalam keringat mereka. Untuk kuda, mungkin perlu untuk melengkapi kedua garam dan elektrolit tambahan (seperti kalium). Sebuah campuran elektrolit seimbang dapat ditambahkan kedalam campuran ransum kuda. Lebih lanjut Clayton, (1991), mengemukakan, karena kuda yang bekerja banyak mengeluarkan keringat maka banyak kerugian akibat keringat tersebut, untuk itu suplemen elektrolit diperlukan, tiga bagian klorida, natrium klorida, kalium satu bagian ditambahkan saat memberi makan pada kuda (1-4 sendok makan sehari), bergantung pada kuda dan iklim. Penambahan dalam air minum, merupakan suatu metode yang baik yang harus diberikan dan juga tambahan dalam bentuk blok garam.
7. Vitamin
Kuda membutuhkan vitamin untuk membantu proses metabolisme zat-zat makanan dalam tubuh. Sama seperti manusia membutuhkan vitamin untuk fungsi yang tepat dari sistem tubuh mereka. Kuda butuh vitamin untuk mencapai kinerja puncak. Sebagian besar kebutuhan vitamin kuda dipenuhi melalui jerami dan bijibijian. Jika kuda sedang makan buruk atau rumput berkualitas rendah maka suatu vitamin kompleks seimbang harus ditambahkan dalam pakan yang dikonsumsinya. Vitamin E dan vitamin B kompleks merupakan vitamin yang diperlukan untuk memaksimalkan stamina dan fungsi otot sekitar 1000-2000IU, terutama ketika peningkatan kadar lemak disediakan (Kohnke, 1992).
Karena kuda mengkonsumsi hijauan cukup tinggi maka kebutuhan vitamin sering diabaikan sebab sebagian vitamin yang dibutuhkan tersedia dalam pakan hijauan, akan tetapi perlu diperhatikan kualitas hijauan tersebut. Hijauan yang buruk kandungan vitamin rendah sehingga akan berdampak pada defisiensi vitamin. Untuk itu perlu penambahan vitamin sebagai suplemen dalam pakan kuda.
Beberapa jenis vitamin dapat disintesis oleh kuda. Jumlah yang disintesis akan bervariasi tergantung jenis vitamin itu sendiri dan jenis ransum yang dimakan. Secum merupakan tempat yang ideal untuk sintesis vitamin. Tidak diketahui berapa banyak vitamin yang disintesis dalam secum diserap oleh usus besar, mungkin hanya sebagian kecil saja. Karena sulit untuk mengandalkan pada kuda untuk mensintesis seluruh kebutuhan vitamin B, maka perlu diberikan suplemen vitamin B pada ransum untuk kuda muda dan kuda pacu untuk memperbaiki performannya (Abun, 2006).
Vitamin yang dibutuhkan oleh kuda terdiri atas 11 jenis vitamin B kompleks, 4 jenis vitamin yang larut dalam lemak, dan vitamin C. Sebagian besar vitamin dapat diperoleh dari hijauan, namun defisiensi dapat terjadi jika kuda banyak mengkonsumsi hijauan berkualitas rendah atau pakan yang tidak ditambah suplemen vitamin (Abun, 2006).
Sebagian besar vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin C dan vitamin B komplek dapat disintesis oleh mikroorganisme dalam usus kuda, namun tidak untuk disimpan. Jumlah yang disintesis tergantung dari jenis vitamin dan jenis ransum yang dimakan. Suplementasi vitamin harus diberikan secara hati-hati karena kelebihan vitamin tertentu dapat berpengaruh terhadap vitamin yang lain.
Walaupun dapat disintesis oleh kuda, vitamin C sangat dibutuhkan terutama saat cuaca panas, kondisi stress selama percepatan pertumbuhan atau memperbaiki performan, dan jika ada factor penghambat sintesis vitamin C. Pada situasi tertentu, seperti kerja berat (selama latihan), balapan, atau perbaikan performan, suplementasi vitamin B kompleks menguntungkan. Sejauh ini toksisitas vitamin belum ada laporan karena kelebihannya segera dieksresikan dan keluar bersama feses (Abun, 2006).
Vitamin A
Vitamin A disebut juga vitamin antiinfeksi , ophtalamin, retinol, biosterol, dan larut dalam lemak. Vitamin A digunakan untuk seluruh derivat beta-ionone yang secara biologis beraktvitas sebagai retinol. Satuan vitamin A adalah Intenasional Unit (U).
Terdapat tiga jenis ester vitamin A yaitu : Vitamin A alcohol, Vitamin A asetat, dan Vitamin A palmitat, yang ketiganya mempunyai fungsi biologis yang sama dalam makanan kuda (Abun, 2006).
Kebutuhan vitamin A pada kuda bervariasi dari : 650 sampai 1400 IU per pound kg pakan. Variasi ini tergantung pada status fisiologis kuda (Abun, 2006) :
· Kuda dewasa kerja : 650 IU per pound pakan.
· Kuda tumbuh : 800 IU
· Kuda selama gestasi : 1400 IU
· Kuda laktasi “ 100 – 1150 IU.
· Kebutuhan vitamin berdasarkan bobot kuda, yaitu – Hidup pokok: 11,4 IU per pound
bobot kuda.
- Dewasa kawin : 18,2 IU, - Bunting dan laktasi : 22,7,
Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan, kebutuhan vitamin A untuk hidup pokok menurun. Sedangkan berdasarkan jumlah karoten, kebutuhan vitamin A pada kuda adalah 1 mg karoten atau ekuvalen dengan 400 IU vitamin A (Abun, 2006).
Defisiensi’ vitamin A pada kuda menyebabkan anoreksia (sehingga mempengaruhi nafsu makan (pertumbuhan terhambat, buta senja, lakrimasi, keratinisasi kornea, gangguan kulit dan pernafasan, pembesaran kelenjar sublingual, masalah reproduksi, dan cepat lelah (Abun, 2006).
Vitamin D
Hampir seluruh bahan pakan mempunyi aktivitas vitamin D yang sangat rendah. Kuda memperoleh vitamin D dari cahaya matahari (cahaya menjadi sterol dalam kulit kuda), hay kering matahari, atau dari penambahan vitamin pada ransum.
Kebutuhan vitamin D pada kuda 125 IU per pound pakan atau 3 IU per pound bobot tubuh (Abun, 2006).
Defisiensi vitamin D menyebabkan berbagai gangguan seperti halnya kekurangan kalsium atau fosfor atau kedua-duanya. Hal ini disebabkan karena vitamin ini sangat erat dengan pembentukan tulang. Penyakit defisiensi vitamin D termasuk berkurangnya kalsifikasi tulang lunak, deformasi tulang, kad ang-kadang menyebabkan keretakan, dan berkurangnya kalsium dan fosfor dalam serum darah. Defisiensi vitamin D, Ca, atau P dapat menyebabkan deformasi (penyimpangan bentuk) tulang karena bobot hewan yang besar sedang otot tubuh lemah, dan tulang kosong (porous) (Abun, 2006).
Thiamin
Vitamin B1, oryzamin, vitamin antibakteri, vitamin antineuritik, torulin polinuramin, dan aneurin adalah nama lain dari thiamin. Penggunaan nama aktivitas thiamin dan “defisiensi vitamin”, lebih sering digunakan. Kuda yang diberi makan hay kualitas buruk akan defisien tiamin. Kuda yang keracunan “yellow star thistle (Centaurea solstitalia) penyebab paralysis tenggorokan (glossopharyngeal) dapat dibantu dengan pemberian 1 gram tiamin per hari selama 5-7 hari. Suplemen tiamin menguntungkan jika defisiensi vitamin tersebut dalam ransum (Abun, 2006).
Defisiensi thiamin menyebabkan Anoerexia (kuarang oksigen dalam darah) sehingga kehilangan nafsu makan, kehilangan berat badan, in-kordinasi (khususnya kaki atas/paha), darah rendah tiamin, asam piruvat darah meningkat, dan perbesaran dan hipertropi jantung. Seain itu juga defisiensi tiamin, akan menyebabkan
bradycardia, dan menurunnya denyut jantung, ataxia, fasciculasi otot, hypothermia periodik pada bagian peripheral (kuku kuda, telinga, mulut). Beberapa ekor kuda yang diteliti seperti buta, diarhe, dan kehilangan berat badan (Abun, 2006).
Kebutuhan tiamin untuk kuda sebesar 1,36 mg tiamin per pon pakan. Tingkat pemberian ini memperbaiki nafsu makan dan konsumsi, pertambahan berat badan, dan tingkat normal kandungan tiamin dalam otot rangka kuda yang sedang tumbuh (Abun, 2006).
8. Air
Seringkali, perusahaan pakan akan menyeimbangkan lima nutrisi utama bagi ternak, namun, sangat penting untuk tidak melupakan tentang air. Seekor kuda, normal dan sehat akan mengkonsumsi 5-15 (atau lebih) galon air per hari tergantung pada suhu, kelembaban dan tingkat aktivitas (Duberstein and Johnson 2009). Air bersih harus disediakan setiap hari, dan idealnya, harus tersedia setiap saat untuk di minum kuda ketika haus. Jika ini tidak dapat dilakukan, maka kuda harus disiram minimal beberapa menit dua kali sehari dan diperbolehkan untuk minum setiap kali. Kuda yang tidak minum cukup air lebih rentan terhadap kondisi seperti dehidrasi, impactions usus, dan bentuk lain dari kolik.
Air harus bebas tersedia setiap saat, waktu dan elektrolit dalam pakan harus mendorong kuda itu untuk minum dan bantuan serat retensi air dalam usus sebagai reservoir. Pada saat istirahat atau berhenti, air harus disediakan dan eletrolytes kuda harus dilatih untuk minum di setiap kesempatan. Pakan tidak harus diberikan lebih awal karena dapat menyebabkan kelelahan (Clayton, 1991; Kohnke, 1992).
3.5. Bagaimana Konsumsi dan Kecernaan Zat-Zat Makanan pada Ternak Kuda